Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

KARAWITAN NGUDI KAWRUH MERIAHKAN SARASEHAN DOSEN FIP UNY

$
0
0

Minggu (8/3/2015), Fakultas Ilmu Pendidikan selaku fakultas tertua di UNY bahkan lebih tua dari UNY pastilah memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya. Sejarah ini tak lepas dari peran dari sesepuh-sesepuh dosen yang sebagian sudah pergi meninggalkan kita.  Maka dari itu, Dr. Mumpuniarti, M.Pd. selaku ketua forum silaturahmi ini mengungkapkan sangat gembira sekali forum ini bisa kembali terselenggara karena forum ini bisa menghadirkan beberapa dosen sesepuh seperti Drs. Soepeno, Prof. Drs. Dakir, Prof. Dr. Suharsimi AK, Prof. Drs. Chomaedi, Drs. Ikhsan Waseso yang hingga kini masih bersemangat untuk mengembangkan dunia pendidikan.

Dr. Haryanto, M.Pd. selaku Dekan FIP mengungkapkan bahwa forum ini sebagai sarana berbagi informasi dan sharing antar dosen sekaligus menjadi sarana refreshing setelah penat dengan kegiatan sehari-hari. Di samping itu forum ini digunakan sebagai sarana perkenalan dosen-dosen junior kepada dosen yang lebih senior. Bertempat Halaman Parkir FIP UNY, forum seperti ini bisa memberikan banyak manfaat terutama untuk menambah keakraban bagi para dosen walau berbeda jurusan. Ditambahkan lagi oleh beliau agar para dosen untuk bisa segera menyelesaikan studinya baik untuk S2 maupun S3, terutama pada dosen senior agar bisa menyelesaikan studi lanjutnya di luar negeri, tambahnya.

Dihadiri oleh sekitar 150  tamu, acara yang dipandu oleh Mulyo Prabowo, M.Pd. ini selanjutnya diisi oleh Dr. Sugeng Bayu Wahyono membawakan Guyon Maton. Terdengar tawa riuh rendah karena acara dibawakan dengan kocak dan ramai. Yang istimewa pada sarasehan kali ini adalah tampilnya seni Karawitan Ngudi Kawruh yang dimainkan oleh Bapak/Ibu Dosen-Karyawan FIP UNY. Diiringi pula dengan pesinden dari Dharma Wanita Persatuan FIP. Acara diakhiri dengan ramah tamah yang diiringi dengan langgam yang dibawakan oleh Karawitan Ngudi Kawruh. (ant)

Label Berita: 

OLIFANT SCHOOL ADAKAN KERJASAMA DENGAN JURUSAN PLB FIP UNY

$
0
0

“Olifant adalah Sekolah Nasional Plus dengan program belajar regular, sesuai usia dan tahap perkembangan anak. Namun kami memiliki 'concern' yang sangat besar terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Semakin hari, anak berkebutuhan khusus yang mendaftar di Olifant danmembutuhkan bantuan semakin bertambah.”

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud untuk membina kerjasama dengan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta dalam pengembangan identifikasi kesiapan belajar siswa, penyusunan dan pengembangan program pendampingan bagi siswa yang memerlukan atau bagi pengembangan ketrampilan staff pengajar Olifant School,” ungkap Deasy Andriani, Psi, salah satu founder dan Direktur Olifant School pada Kamis (5/3/2015).

Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Dra. Selly Sagita bahwa orang tua yang memiliki ABK sering mengalami kebingungan dalam menyekolahkan ABK tersebut. Karena bagaimanapun ABK diharapkan bisa mandiri dan melanjutkan kehidupannya. Olifant berusaha memberikan jalan keluar bagi orang tua yang memiliki ABK. MoU ini diharapkan bisa membantu assessment baik umum dan khusus, observasi kelas (umum) dan Special Attention Assessment. Selly mengharapkan akan ada semacam shadow teacher dari pihak UNY yang sanggup menghadapi ABK dengan program yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam kesempatan Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. menambahkan bahwa MoU ini sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak pertama, maksimalkan segala potensi apapun dari MoU ini. Karena semua anak di negeri ini wajib mendapatkan pendidikan. Terutama orang tua yang memiliki ABK harus diberikan pencerahan untuk tetap memberikan ABK tersebut pendidikan yang layak. (ant)

Label Berita: 

ORIENTASI MAHASISWA JOINT DOCTORAL DEGREE PROGRAM PPS UNY – TUD JERMAN

$
0
0

Joint Doctoral Degree antara Prodi PTK PPs UNY dengan  Technishe Universitat Dresden (TUD)Jerman adalah program  unggulan yang sangat strategis. Hal ini adalah anak kandung  yang sangat dikehendaki kelahirannya dan harus dipelihara dan dibesarkan. Itulah yang ditekankan oleh  Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si. dalam orientasi mahasiswa baru program Joint Doctoral Degree pada hari Jumat, 6 Maret 2015 di Aula PPS UNY.

Dalam makalah yang berjudul “Pengembangan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Global (Asean Economic Community 2015”), mantan Pembantu Rektor bidang Akademik UNNES ini menyampaikan bahwa  program kerjasama ini dapat digunakan sebagai program untuk menjawab tantangan dan kebutuhan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memberi dampak pada (1) adanya saling pengakuan kompetensi dan kualifikasi SDM; (2) Mobilitas orang; (3) Mobilitas jasa (termasuk pendidikan); (4) Mobilitas barang.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Pemerintah Indonesia  telah melakukan  perbaikan berbagai peraturan dan kebijakan, seperti menerbitkan UU Guru dan Dosen, UU Pendidikan Tinggi, UU Pendidikan Kedokteran, UU KeInsinyuran, UU Keperawatan, UU Ketenagakerjaan, dan berbagai turunannya. Peraturan tersebut guna menyiapkan rambu-rambu tenaga asing yang masuk ke Indonesia dan mutu lulusan pendidikan tinggi agar mampu bekerja lintas batas wilayah, seperti mengokohkan system uji kompetensi profesi. Impelementasinya pada kerjasama untuk memobilisasi mahasiswa (AIMS/ASEAN International Mobility for Student), mobilisasi dosen (SAME program), dan joint research. Kompetisi yang ada di wilayah ASEAN (olah raga, seni), dan kerjasama U to U serta bilateral dua negara dan sebagainya.

“Harmonisasi dalam regulasi, Indonesia menjadi wakil Task Force untuk menyusun ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) berkomitmen untuk saling berbagi informasi tentang pendidikan tinggi, terutama 8 area profesi yang sudah disepakati, “lanjut Direktur Diktendik DIKTI ini.

Dalam akhir paparannya beliau berpesan agar mahasiswa Joint Doctoral Degree PTK memperhatikan KKNI  (Level 9) yaitu kompetensi: mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji. Selain itu, mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner. “Pada akhirnya mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermafaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional, “tutupnya.

Sebelumnya, WR I UNY, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. mewakili Rektor berkenan membuka acara ini. Dalam sambutannya beliau mengharapkan semua mahasiswa bekerja keras dan memahami gaya belajarnya masing-masing untuk mewujudkan semua kebutuhan penyelesaian studi program ini. Selain meningkatkan skill bahasa Inggrisnya juga pengetahuan bahasa dan budaya Jerman.Pada kesempatan ini pula beliau menyampaikan pengalaman suka duka belajar di negeri orang.

Seperti dengan orientasi sebelumnya mahasiswa juga diberikan tentang wawasan akademik oleh Prof. Pardjono, Ph.D., administrasi keuangan oleh Prof. Dr. Muhyadi, dan wawasan keprodian PTK oleh Prof. Soenarto, Ph.D.

Selepas istirahat, disampaikan Wawasan ICT dan Lab Komputer oleh Prof. Herman Dwi Suryono, Ph.D. dan Pengetahuan tentang Perpustakaan UNY oleh Nurkhamid, Ph.D. Sebanyak sebelas mahasiswa peserta program ini sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. 

Turut hadir dalam perkuliahan perdana ini Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., kaprodi PTK Prof. Soenarto, Ph.D., sekprodi, Dr. Putu Sudira, dosen Prodi S3 PTK antara lain Prof. Djemari Mardapi, Ph.D., Prof. Slamet PH. Ph.D., Prof. Dr. Herminarto Sofyan, Soetarto HP., Ph.D.. Berkenan hadir pula WR IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., dan  Dekan FT, Dr. M. Bruri  Triyono. (Rb)

Label Berita: 

PPS UNY AKAN MENGGELAR BEDAH BUKU

$
0
0

Beberapa dosen di PPs UNY merupakan penulis buku yang produktif. Banyak karya-karya mereka yang telah terpublish yang bisa dipergunakan sebagai tambahan referensi perkuliahan mahasiswa.

                Untuk mengulas lebih dalam tentang buku buah pena dosen tersebut, PPs UNY bermaksud mengadakan sebuah acara yaitu Bedah Buku. Untuk mempersiapkan hal itu, Tim Penjaminan Mutu bersama Direktur, Asdir I, dan baberapa staf mengadakan koordinasi pada hari Jumat, 6 Maret 2015.

                Koordinasi yang dipimpin oleh Koordinator Penjaminan Mutu (Penjamu) PPs UNY, Dr. Dimyati, M.Si. ini akhirnya membuahkan kesepakatan bahwa akan diadakan Bedah Buku pada hari Jumat, 27 Maret 2015 di Aula PPs UNY. Selain itu, buku yang akan dibahas antara lain karya WR IV, Prof. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D. yang berjudul Metodologi Pengajaran Bahasa dari Era Prametode sampai Era Pascametode yang akan dibahas oleh Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D (Dekan Fak. Sastra UM).

                Selanjutnya buku Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan buah pena Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. juga tak luput dari acara ini. Buku mantan direktur PPs UNY ini akan dibahas oleh Prof. Dr. Sudji Munadi, M.Pd. (Guru Besar FT UNY). Yang terakhir adalah hasil karya Prof. Dr. Sukadiyanto, M.Pd. yang berjudul Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik akan dibahas lebih dalam oleh Guru Besar Kepelatihan Olahraga FIK UNY, Prof. Dr. Tomoliyus, M.S.

                Acara ini terbuka untuk mahasiswa PPs UNY dengan batasan 100 orang. Pendaftaran dilayani oleh Ibu Sri Hidayati, A.Md. di Front Office PPs UNY. (Rb)

Label Berita: 

PELANTIKAN PENGURUS KMP UNY PERIODE 2015

$
0
0

Sabtu, 7 Maret 2015 berlangsung pelantikan pengurus Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) periode 2015. Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini bertempat di Aula Gedung Pascasarjana UNY. Dalam kegiatan pelantikan tersebut, pengurus KMP UNY periode 2015 resmi dilantik pada pukul 10.00 melalui pembacaan sumpah yang dipimpin oleh Bapak Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D., selaku Wakil Rektor I UNY. Dengan mengusung tema “Melalui Pelantikan dan Musyawarah Kerja KMP UNY Kita Wujudkan Cendikiawan yang Solid, Unggul, dan Profesional dalam Bidang Riset dan Pengembangan Ilmu Pendidikan Berbasis Nilai Ketaqwaan, Kemandirian, dan Kecendekiaan”, ada banyak harapan dan keinginan yang diwujudkan oleh pengurus maupun civitas akademika di wilayah pascasarjana UNY.

Seperti yang diungkapkan Ence Surahman, selaku ketua KMP periode 2015 dalam sambutannya, beliau memiliki keinginan untuk memperkuat konsolidasi internal dan eksternal UNY, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang riset, “Jadi, ada 2 fokus yang akan kami tingkatkan, yaitu konsolidasi internal dengan ormawa di UNY dan konsolidasi eksternal seperti dengan MITI, dll. Serta meningkatkan Culture Reseach dimana kami memiliki targer jurnal, dengan jumlah 80 jurnal nasional dan 20 jurnal internasional.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Rektor I dalam sambutannya, dengan adanya KMP UNY diharapkan bisa menjadi wadah berkiprah, mengembangkan prestasi ormawa baik prestasi regional, nasional, maupun internasiona, sehingga KMP UNY bisa menjadi wadah belajar dan berlatih banyak hal. Dengan demikian, diharapkan ada prestasi yang sangat menonjol dan dikenang oleh orang lain dan mampu mengharumkan nama UNY.

Dalam pelantikan ini turut dimeriahkan oleh penampilan dua mahasiswi prodi pendidikan seni Pascasarjana UNY yang juga merupakan pengurus KMP periode 2015. Ni Luh Putu Wardani, S.Pd. dan Aline Rizky Oktaviari, S.Pd. membawakan tari “Golek Ayun-ayun” yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerakannya sangat lembut dan penuh makna, seolah sang penari sedang bersolek, dan menyulam. Tarian yang berlangsung selama 12 menit tersebut mampu membuat setiap mata hanya tertuju pada para penari yang berlenggak lenggok dengan piawainya.

Disamping itu juga dimeriahkan oleh penampilan duet musikalisasi puisi “Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana” karya K.H. A. Mustofa Basri yang dibawakan oleh Depict Prestine Adi S.Pd. dan Fikroturrofiah Suwandi Putri, S.Pd. Dalam kesempatan yang berbahagia ini juga ditampilkan kecakapan pengurus-pengurus yang lain seperti musik beatbox dan juga keahlian megician. (Yayaq & Andri)

Label Berita: 

NASKAH KORAN DIPENTASKAN, PARA PENONTON TUMPAH RUAH

$
0
0

Tradisi pentas laboratory komunitas Teater Mishbah di awal tahun selalu mengaduk-aduk perasaan mahasiswa. Pascasukses mementaskan naskah Nyonya-nyonya karya Wisran Hadi pada tahun lalu, Mishbah (kelompok teater FBS UNY) kembali berproses kreatif dengan menggarap naskah Koran karya Agung Widodo di panggung Laboratorium Karawitan, Senin malam (02/03/2015). Disutradarai oleh Gilang Alamsyah, para pemain baru yang notabenenya angkatan 2014 seperti: Sulis, Agung, Jalu, Hans, Kukuh, Nisa, Marwi, Fabiola, Ifti, Decha, Ditri, dan Fa’i dibina secara kultural—seperti ikatan batin yang dipercaya antaranggota Mishbah sebagai komunitas berazaskan kekeluargaan sejati.

 Jalan ceritera naskah Koran yang dipentaskan itu awal mulanya begini. Syahdan di sebuah tempat nun jauh di sana, terdapatlah seorang yang bernama Sanah. Ia merupakan istri yang selingkuh dengan orang tua bernama mbah Raken—lelaki manula yang kekayaannya tiada tara. Suami Sanah tak lagi mengurusinya lagi. Sebabnyalah ia menjeburkan diri pada perilaku buruk penyakit sejoli yang telah berkeluarga itu.

Suatu ketika, Sanah dan mbah Raken sedang melakukan pijit-pijitan di warung. Tak disangka, perilaku mesra mereka tertangkap basah oleh kamera wartawan yang sedang meliput berita tentang rencana penggusuran oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol P.P.). Terbongkarlah perilaku mereka. Akhirnya, foto kegiatan perselingkuhan Sanah dan mbah Raken tersebar di koran.

Genre realis sekaligus bumbu-bumbu humor yang menyeruak pada pementasan itu tak nihil menyedot tawa para penonton. Septianto Hutama Putra yang mengampu pada posisi Asisten Sutradara mengakui kegembiraannya atas kesuksesan pementasan itu.

“Proses kami (dari latihan hingga pentas) sangat menyenangkan. Proses ini merupakan awal bagi teman-teman yang baru bergabun di Teater Mishbah. Masih banyak lagi yang bisa kita pelajari ke depannya. Untuk semuanya tetap semangat berproses saja. Ingat jargon kita! Mishbah sakmodare!,” ungkap mantan ketua DPM FBS itu. (Rony)

Label Berita: 

PANEN ILMU DARI DUA SEKOLAH

$
0
0

Senin—Rabu, 23—25 Februari 2015, mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar melakukan kunjungan ke dua sekolah. Kunjungan pertama pada hari Senin, 23 Februari 2015 ke SD Green School di Sleman, Yogyakarta. Kunjungan kedua pada hari Rabu, 25 Maret 2015 ke SD Islam Bani Hasyim yang berada di Malang, Jawa Timur. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka study laboratorium mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Yogyakarta.

Green School adalah sebuah yayasan yang pada awal berdirinya hanya terdiri dari kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Namun, beberapa tahun kemudian berdirilah sekolah dasarnya. Meski baru terdiri dari tiga level (kelas), ada banyak hal yang bisa dipelajari sekolah ini.

Nama Green School bukan semata-mata sekolahnya dibawah pohon rindang. Menurut pemaparan kepala sekolah dasar tersebut, istilah Green School lebih menitikkan pada pembentukan karakter ramah lingkungan pada siswa. Misalnya dengan meminimalisir penggunaan plastik, memanfaatkan plastik bekas, dan sebagainya.

Keistimewaan sekolah ini terletak pada pola pembelajarannya dan pembentukan karakter siswa. Pola pembelajarannya tidak seperti sekolah-sekolah formal pada umumnya, ruang tembok, kursi yang menghadap papan tulis, papan tulis besar, dan sebagainya. Kelas-kelas di sekolah ini dibuat dengan menggunakan bambu diatas kolam ikan. Setiap guru menangani tidak lebih dari 16 siswa sehingga bisa memahami betul watak dan karakter siswa. Tidak hanya itu, saat melihat isi ruang kelasnya banyak kertas-kertas bergelantungan, tempat duduk yang dibuatberkelompok, papan tulis kecil yang dibuat agar siswa merasa senang dalam belajar.

Sekolah Green School ini juga mengajak siswa belajar, tetapi tidak menekannya. Misalkan pada saat ulangan harian, ulangan semesteran, ulangan kenaikan kelas, semua lembar soal itu tidak mencantumkan kata ulangan sama sekali. Ulangan dikemas begitu menarik dengan menyisipkan banyak gambar didalamnya. Menurut penuturan kepala sekolah, saat-saat guru membagikan kertas inilah saat yang ditunggu-tunggu siswa.

Menariknya, pada saat beberapa orang mahasiswa sedang melihat ruang kelas dan meletakkan sepatu seenaknya, tiba-tiba anak-anak berteriak, ‘ayoo buang... ayoo buang...!’. Rupanya, aturan di sekolah ini tidak hanya berlaku untuk siswa, tetapi semua warga sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, bahkan tamu sekalipun mendapat perlakuan yang sama. Anak-anak di sekolah ini sudah dilatih meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, bagi yang melanggar maka akan mendapatkan konsekwensi seperti sepatunya dibuang jika tidak meletakkannya di rak sepatu.

Berbeda dengan SD Green School, sekolah kedua yang dikunjungi adalah SD Islam Bani Hasyim. SD tersebut merupakan sekolah dibawah yayasan Bani Hasyim. Kunjungan ini sebenarnya bukan pertama kalinya. Angkatan sebelumnya juga pernah melakukan studi laboratorium di sekolah ini. Sekolah swasta berbasis Islam ini terletak di Malang, Jawa Timur.

Para mahasiswa disambut dengan bangunan tembok yang megah. Tidak cukup sampai disitu, saat memasuki ruang tata usaha, mahasiswa juga disambut dengan berbagai tulisan di tembok (word walls). Titik keistimewaan sekolah ini selain bangunan yang megah terletak pada kurikulum dan buku-buku yang digunakan. SD Bani Hasyim memiliki kurikulum sendiri yang disebut Ilm Bani Hasyim. Kurikulum terebut merupakan perpaduan antara kurikulum yang dicanangkan pemerintah dan lembaga. Kurikulum yang digunakan terus dilakukan pembaharuan setiap tahun.

Selain itu, SD di bawah Yayasan Bani Hasyim ini telah membekali guru-gurunya dengan kemampuan menulis. Hal ini karena buku-buku yang digunakan disusun sendiri oleh guru dan diterbitkan oleh Bani Hasyim. Menariknya, buku yang dibuat ini mengintegrasikan muatan agama di dalamnya. Dengan kata lain pelajaran agama tersisip di antara pelajaran umum, tidak berdiri sendiri. Hal ini tentu lebih mengkonkretkan pelajaran agama sehingga siswa lebih mudah untuk memahaminya. (Atikah M.)

Label Berita: 

FAMILY GATHERING KMP UNY 2015: TOGETHER WE CAN DO MORE

$
0
0

Kamis, 19 Februari 2015 menjadi hari yang bersejarah bagi kepengurusan KMP UNY kali ini. Pasalnya, setelah melalui serangkaian proses perekrutan yang berlangsung sejak 30 Januari sampai 14 Februari 2015 lalu, para pengurus terpilih akhirnya dipertemukan dalam suatu kegiatan Family Gathering KMP UNY 2015 yang berlokasi di Taman Rekreasi Kaliurang – Yogyakarta. Dengan mengusung jargon “Together We Can Do More”, kegiatan yang dihadiri 41 dari 73 pengurus terpilih tersebut bertujuan untuk menjalin silaturrahmi dan saling mengenal antar pengurus pada tiap bidang dan pengurus inti.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari tersebut diisi dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya senam zoomba, perkenalan tiap bidang (Riset dan Pengabdian, PSDM, Humas dan Media, Kewirausahaan, dan Kerohanian), dan permainan. Meski terlaksana di tengah guyuran hujan yang membasahi Yogyakarta sejak siang hingga sore hari, tak menguragi kehangatan yang terjalin antar pengurus yang dipersatukan dalam kebersamaa dan tujuan yang sama, yaitu bersama membangun keluarga yang berfondasikan cinta, saling percaya, dan menjaga rahasia. Seperti yang diungkapkan ketua KMP UNY 2015, Ence Surahman, S.Pd dalam sambutannya, “Kita bersama-sama membangun rumah tangga KMP dengan fondasi cinta, saling percaya, dan menjaga rahasia.”

Selain itu, dalam sambutannya, ketua KMP yang terpilih pada MUBES KMP yang terlaksana pada Sabtu—Minggu, 10—11 Januari 2015 ini juga menyatakan bahwa melalui KMP UNY ini diharapkan akan terbentuk insan yang SUPER TEAM (Scientific, Useful, Professional, Empowering, Responsible, Team work, Excellence, Achieving, Moving forward) sehingga KMP UNY siap melaksanakan tugas dan kewajibannya selama priode kepengurusan satu tahun ke depan. (Ayu Rahayu)

Label Berita: 

BAPAK GURU, ADA PESAWAT

$
0
0

Saat berjalan di koridor sekolah, sontak terdengar suara gaduh di karena saat dia hendak masuk kelas, anak-anak itu sedang asyik bermain. Semua bubar, masuk kelas tak beraturan. “Selamat pagi Bapak Guru," sapa siswa di SD-SMP Batom. Ketua kelas memberi komando dengan memukul meja. Tanpa aba-aba, siswa mengikuti komando itu. Inilah kisah hari pertama guru SM3T UNY M. Fatkhul Damanhury mengajar di SD-SMP Batom, Distrik Batom, Kab. Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

Untuk pertama kalinya SM3T UNY ditempatkan di Papua, setelah sebelumnya ditempatkan di Provinsi Aceh, Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur. Di sekolah yang berdinding papan dan beratap seng, siswa menuntut ilmu tanpa bersepatu. Namun meskipun kondisi mereka serba terbatas, senyum ceria tetap terpancar diwajah mereka. Kondisi SD di Batom cukup sederhana. Ruang bekas kelas 4 disulap jadi ruang guru. Terdapat beberapa meja dan kursi serta 1 meja dan 1 kursi khusus untuk kepala sekolah. Di sebelahnya terdapat 2 lemari usang. Masing-masing lemari tersimpan buku pelajaran SD dan SMP. Tepat di pojok terdapat beberapa sapu lidi, stok kapur satu dus, dan sebuah mesin ketik yang tidak terpakai lagi. Sekolah ini masih menggunakan papan dan kapur tulis dalam pembelajaran kesehariannya.

Alumni prodi PPKn FIS UNY tersebut mengajar di kelas 2 dan kelas 9.  Saat mengajar di kelas 2, Hury, demikian dia disapa, memberikan soal berupa tulisan pada muridnya untuk disalin. “Saya berkeliling melihat tulisan-tulisan mereka” kata Hury. “Ada yang sudah bagus, ada pula yang masih kesulitan.” Hury membantu secara perlahan setiap siswa yang bermasalah, karena setelah diamati banyak yang sulit menulis daripada yang lancar. Dengan ini, Hury mengetahui kemampuan awal kelas 2. “Kami perlu kerja ekstra untuk mengajari mereka menulis, belum lagi nanti belajar membaca dan berhitung” kata Hury.

Di distrik-distrik Kabupaten Pegunungan Bintang alat tranportasi utama adalah pesawat, termasuk di Batom. Alat transportasi yang lain adalah kapal dan berjalan kaki. Suatu hari saat Hury sedang mengajar, terdengar suara terdengar suara pesawat terbang dari arah utara sekolah. "Pesawat-pesawat" ucap para siswa sembari ribut sendiri di kelas, dan tetiba sebagian dari mereka berhamburan ke luar. "Kalian mau kemana?" tegur Hury, siswa yang lari paling belakang menjawab, "Lihat pesawat pak guru”.

Warga Turi, Sleman, Yogyakarta tersebut merasa heran. Namun dengan gesit Hury menutup pintu kelas. Terdengar suara pesawat terbang kembali. Dari jendela anak-anak yang tadi keluar terlihat berjalan ke sekolah dari arah bandara. Setelah kejadian itu disampaikan pada Kepala Sekolah, Supardi, beliau mengatakan bahwa memang sering terjadi hal seperti itu karena bandara menjadi hiburan sekaligus tempat mencari nafkah.

“Ke bandara untuk lihat pesawat merupakan hiburan bagi mereka, karena di sini jauh dari hingar bingar kota” kata Supardi, “sekaligus sebagai tempat mereka mencari nafkah sebagai tukang angkat barang.” Anton, salah satu anggota Pos Penjaga Perbatasan Indonesia – Papua Nugini menambahkan bahwa tukang angkat barang di bandara Batom dibayar mahal, bisa sampai Rp. 200.000 sekali angkat.

"Kelihatannya banyak, namun harga barang di sini juga mahal, sebungkus mie instan harganya Rp. 5.000" ungkap Anton. Tidak mengherankan, karena semua barang yang masuk ke Batom harus dikirim melalui pesawat. Di Batom terdapat pos TNI penjaga perbatasan dari Batalyon 515, Jember Jawa Timur. Anggotanya berjumlah 22 orang dan 4 orang di antaranya membantu mengajar di SD. M. Fatkhul Damanhury akan bertugas di Batom, Pegunungan Bintang, Papua hingga September 2015. (dedy)

Label Berita: 

TES KEBUGARAN BAGI PPG SM-3T ANGKATAN III

$
0
0

Para mahasiswa PPG SM-3T harus memiliki badan dan jiwa yang sehat untuk dapat aktif selama workshop 1 tahun ke depan. Sebelum masuk masa workshop para mahasiswa PPG SM-3T mengikuti tes kebugaran  pada Minggu (8/3/2015) di Halaman Gedung Layanan Akademik, Kampus UNY Wates. Sebelum tes kebugaran, para mahasiswa mengikuti senam kesegaran jasmani yang berlangsung meriah. Tes kebugaran ini diawali dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Selanjutnya, para mahasiswa melakukan tes lari 1600 m dengan lari bolak balik sebanyak 8 kali.

Menurut, Sekretaris Bidang II, Dapan, M.kes dalam pengarahannya bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melaksanakan kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti masih memiliki cadangan energi untuk kegiatan selanjutnya. “Jika kalian setelah senam pagi dan dilanjutkan test lari masih segar dan kondisi tubuh  tidak mengalami kelelahan berarti maka tubuh kalian dalam kondisi bugar,” tutur Dapan.

“Untuk menentukan berat badan ideal dengan menggunakan rumus cara berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) pangkat 2. Dari hasil tersebut dicocokkan dengan kategori Indeks Massa Tubuh mulai dari  < 18,5  yang berarti berat badan kurang sampai  > 30 yang termasuk dalam obesitas II.”

Lanjut Dapan untuk memperoleh kebugaran dilakukan dengan beraktivitas secara teratur, terukur dan bertahap. Aktivitas tersebut dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan durasi waktu 20-30 menit. Dan harus masuk daerah latihan dengan denyut nadi  maksimal 220-umur. “Untuk latihan dimulai dari yang ringan, sedang dilanjutkan berat,” lanjut Dapan.

“Dengan melakukan aktivitas yang menunjang kebugaran jasmani dapat menjaga daya tahan jantung dan paru, menjaga kelentukan sendi, serta memiliki komposisi tubuh yang baik. Selain itu, dapat juga meningkatkan kecepatan, koordinasi, keseimbangan dan kekuatan tubuh.“

“Tubuh itu perlu perawatan. Rawatlah tubuh selagi kita sehat. Karena kebugaran adalah investasi dalam kehidupan,” pungkas Dapan. (tusti)

Label Berita: 

DISKUSI NEW ACADEMIA, INNOVATION IN TEACHING AND LEARNING

$
0
0

Senin (10/03/2015), Prof. Baharuddin Bin Aris, Dekan Fakulti Pendidikan di Universiti Teknologi Malaysia, memberikan kuliah umum mengenai inovasi pembelajaran di tingkat perguruan tinggi yang bertemakan New Academia, Innovation in Teaching and Learning di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat UNY.

Kali ini, inovasi dalam proses belajar mengajar melalui penggunaan teknologi menjadi topik yang sangat menginspirasi, khususnya dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengembangkan higher order thinking skills mahasiswa.

“Kegiatan kuliah umum merupakan salah satu cara untuk branding universitas melalui penyebaran ilmu pengetahuan dan sekaligus menjalin kerjasama,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman belajar yang mengesankan tersebut tercermin dari kebermaknaan tugas-tugas yang diberikan serta interaksi selama pembelajaran.

Beberapa waktu ini Universiti Teknologi Malaysia sudah mulai menerapkan outcome based education. Pembelajaran juga difokuskan pada mahasiswa (learner centered) dan menekankan bagaimana mahasiswa belajar dalam kegiatan perkuliahan.

Lebih lanjut mengenai cara belajar mahasiswa adalah kutipannya mengenai beberapa jenis kecerdasan menurut  Howard Gardner yakni 5 Minds for the Future yang meliputi the disciplined mind, the synthesizing mind, the creative mind, the respectful mind, dan the ethical mind. Dalam presentasinya ia juga mengangkat praktik pembelajaran di berbagai universitas. Ia mengetengahkan problem-based learning, peer instruction, clickers, dan learning catalytics sebagai metode pembelajaran yang telah diterapkan di beberapa universitas yang berlainan benua.

Profesor yang ahli dalam bidang multimedia dan internet-based learning ini pun mengundang para peserta untuk berpartisipasi dalam sesi diskusi yang berlangsung usai presentasinya. (Yuliana)
 

Label Berita: 

TEMASEK FOUNDATION DAN NYPI TUNJUK FT UNY SEBAGAI KOORDINATOR PROGRAM PENGEMBANGAN SDM

$
0
0

Temasek Foundation menunjuk Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogayakarta sebagai koordinator untuk program pengembangan SDM yang nantinya akan diselenggarakan di Nanyang Polytechnic International (NYPi) Singapore beberapa bulan ke depan. Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono mengungkapkan bahwa pelatihan ini akan melibatkan pimpinan, dosen, maupun teknisi dari 12 LPTK anggota Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia) yang akan terbagi menjadi tiga gelombang. “Gelombang pertama untuk top leader dari tiap LPTK, gelombang kedua untuk ketua jurusan serta ketua Program Studi dan berikutnya akan melibatkan dosen maupun spesialis pada bidang pendidikan vokasi”, terang Dr. Bruri.

Rencana pelaksanaan program ini ditandai dengan kunjungan kerja Mr. Gerald Yeo, Director of Programmes & Partnerships dari Temasek Foundation serta Mr. Foong Tze Foon, General Manager of Programmes & Services Group dari Nangyang Polytechnic International ke Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (03/03/2015). Kunjungan ini bertujuan untuk mensinergikan kebutuhan dan tujuan bersama yang ingin dicapai dalam program pengembangan SDM dengan mengusung tema Innovation in Teaching and Learning in TVET.

Mr. Gerald Yeo, menjelaskan bahwa institusinya (Temasek Foundation) tidak mencari profit tiap kali menjadi sponsor suatu program. “Yang kami tagih bukanlah keuntungan dalam bentuk uang namun yang kami targetkan adalah bagaimana kebermanfaatan program ini untuk pengembangan manusia”, ucap Mr. Gerald. 

Temasek Foundation sendiri adalah sebuah organisasi kemanusiaan Singapura yang memiliki tujuan membantu Asia yang sejahtera, stabil, dan saling terhubung satu sama lain. Organisasi ini didirikan oleh Temasek yang merupakan perusahaan Asia yang bergerak di bidang investasi.

“Kami mengharapkan para peserta pelatihan mampu menjadi agent fo change yang mampu menularkan nilai-nilai positif dari pelatihan yang didapat jadi semacam Training of Trainer (TOT)”, imbuhnya.

Sementara itu, Mr. Foong Tze Foon, menjelaskan bahwa konsep pelatihan nanti akan mengembangkan kosep 3 C, yakni Capacity, Capability dan Change. “Hal itu berorientasi pada pengembangan kapasistas dan kemampuan tiap peserta dan kemudian perubahan diri menjadi tujuan akhir dari pelatihan ini selain itu tentunya tiap peserta wajib “menularkan” virus perubahan ini pada kolega, mahasiswa maupun orang-orang di sekitar mereka”,  tutur Mr. Foong.

Delegasi dari Temasek dan Nangyang Polytechnic ini juga dipertemukan dengan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., serta Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, Ed.D dan Wakil Rektor IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., untuk mendapat masukan dan arahan.  “Ini adalah program yang sangat baik untuk kebaikan institusi kami dan tentunya saya juga memberikan apresiasi tinggi atas misi kemanusian yang menjadi semangat utama dalam program ini”, komentar Rektor UNY terhadap Program antara FT UNY dengan Temasek dan Nangyang Polytechnic International ini. (hryo)

Label Berita: 

BAKTI SOSIAL DIES NATALIS UNY

$
0
0

Dalam rangka dies natalis ke-51 UNY, diselenggarakanlah bakti sosial di halaman Balai Desa Putat, Patuk, Gunungkidul pada Minggu, 15 Maret 2015 yang dilaksanakan oleh LPPM UNY. Bakti sosial dihadiri oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. beserta jajarannya serta para Dekan Fakultas dan Pimpinan Lembaga di UNY. Dalam bakti sosial ini dibagikan 500 paket sembako dan 250 paket pakaian pantas pakai. Pada bakti sosial di Putat ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan laboratorium mini bagi 250 pasien. Selain bakti sosial juga diadakan senam massal berhadiah utama 3 ekor kambing. Selain itu juga ada beberapa ekor ayam, mentog dan beberapa hadiah lain yang dibagikan sebagai doorprize .

Camat Patuk, R. Haryo Ambarsuwandi, S.H., M.Si. menyambut baik agenda bakti sosial UNY di wilayahnya dan berharap agar pada masa depan pembinaan pada warga dapat terus dilanjutkan. “Bakti sosial ini sebagai impelentasi ilmu pada masyarakat” kata R. Haryo Ambarsuwandi, SH., M.Si. “Kami juga ingin dibina, terutama mengenai pemberdayaan masyarakatnya.”

Secara khusus Camat Patuk mengungkapkan keinginannya agar diadakan lagi program KKN UNY di Patuk, karena berkaca pada kesuksesan KKN UNY di dusun Jelok, Patuk beberapa tahun yang lampau di mana mahasiswa KKN UNY berhasil merampungkan jembatan yang menghubungkan dusun Jelok dengan akses jalan utama, sehingga tranportasi masyarakat sangat terbantu. “Saya masih ingat, pada peresmian jembatan tersebut para warga menangis terharu karena selama belum ada jembatan, warga Jelok harus menyeberang sungai untuk bisa keluar dusun,” kata R. Haryo Ambarsuwandi, S.H., M.Si.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Bahrun Rosyid, M.M. dalam sambutannya mewakili Bupati Gunungkidul menyampaikan ucapan terimakasih pada UNY yang memilih Gunungkidul sebagai tempat untuk mengadakan bakti sosial. “Semoga dengan hadirnya UNY bisa memberikan motivasi bagi masyarakat Gunungkidul dan memberikan dampak positif bagi warga,” ungkap Bahrun Rosyid, M.M.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutannya mengatakan bahwa UNY memberikan segala yang dipunyai untuk kepentingan rakyat, termasuk siap untuk melakukan kolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk melaksanakan program KKN dan sebagainya.

Kegiatan bakti sosial dibuka dengan penyerahan secara simbolis paket sembako oleh Rektor UNY pada salah seorang warga.  Jumiyem, warga Putat 3 Patuk merasa senang dengan adanya bakti sosial ini. Jumiyem mendapat paket sembako yang menurutnya akan digunakan untuk menopang kebutuhan keseharian di mana suaminya berprofesi sebagai petani dengan 1 anak yang telah duduk di bangku SMK. (dedy)

Label Berita: 

UPGRADING UKM UKKI AL MUJAHIDIN UNY

$
0
0

Unit Kegiatan Kerohanian Islam Jama’ah Al Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta (UKKI JAM UNY) mengadakan upgrading awal tahun periode 2015. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 7—8/3/2015 di Desa Jolosutro, Srimulyo, Piyungan dan diikuti oleh 48 pengurus UKKI JAM 2015. “Tujuan diadakannya upgrading yakni mengakrabkan, menguatkan, berbagi pengalaman antar sesama pengurus UKKI,” jelas Nur Muhammad, ketua panitia upgading.

Menariknya semua pengurus UKKI JAM UNY dengan jargonnya “UKKI 2015 Siap Beraksi!” menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan berjalan kaki dari SMPN Piyungan untuk mencapai base camp di Desa Jolosutro. Ada pos yang harus dilewati di mana setiap pos peserta diberi penugasan untuk menunaikan shalat dhuha, tilawah one day one juz, menghafal nama-nama anggota kelompok, sesi foto, dan sebagainya. Harapannya pengurus UKKI JAM 2015 dapat menjaga kekompakan dari awal hingga akhir kepengurusan.

Pada sesi pertama, acara sharing dibersamai oleh Taat Setyabudi (mas’ul UKKI 2014). “UKKI JAM UNY merupakan payung dakwah UNY yang menaungi SKI di tingkat fakultas,” papar Taat.

Sharing dilanjutkan disesi kedua yang dibersamai oleh Aditya Eko Prasetyo menyampaikan bagaimana pandangan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) lain yang ada di Student Center (SC) dan mahasiswa UNY terhadap UKKI JAM, dilanjutkan dengan diskusi per bidang yang ada di UKKI untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.

Di sesi yang lain, Ustadz Faizin menyampaikan urgensi dahwah. “Dakwah adalah kerja memperbaiki umat yang tiada akhirnya dan dalam melakukan dakwah juga harus totalitas karena untuk memperbaiki manusia itu tiada habisnya, “ papar Ust. Faizin.

Di hari kedua upgrading peserta diajak jalan-jalan pagi menyusuri Desa Jolosutro dan diakhiri dengan lomba memasak di mana setiap kelompok diberi modal uang sebesar Rp 50.000,00 untuk membeli bahan dan diberi waktu memasak selama 1 jam.

Di penghujung upgrading UKKI JAM UNY ada sesi penyerahan kenang-kenangan dari pihak UKKI UNY kepada perwakilan Karangtaruna Cakrajaya tempat upgrading dan pengumuman juara lomba memasak serta diakhiri dengan melihat cuplikan video upgrading. (Huda)

Label Berita: 

KOORDINASI PROMOTOR DAN CO-PROMOTOR DENGAN MAHASISWA S3 IPB

$
0
0

Pada hari Jumat, 6 Maret 2015, pengelola Program Studi S3 Ilmu Pendidikan Bahasa (IPB) PPs UNY mengadakan koordinasi yang mempertemukan antara mahasiswa dengan promotor dan co-promotor. Pertemuan ini menghadirkan mahasiswa angkatan pertama IPB dengan pembimbing disertasi mereka di antaranya Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, Prof. Dr. Suhardi, Prof. Dr. Endang Nurhayati, Dr. Maman Suryaman, dan tentunya Kaprodi IPB, Prof. Sugirin, Ph.D., serta Sekprodi IPB Prof. Dr. Pratomo Widodo.

Koordinasi ini bertujuan untuk mempertemukan antara mahasiswa dengan promotor dan co-promotor sehingga dapat diketahui sejauh mana progress disertasi yang dikerjakan mahasiswa. Selain itu, promotor bisa mengidentifikasi, memahami dan membantu mengatasi kendala yang dihadapi mahasiswa bimbingannya. Sementara itu, menurut informasi dari Sekprodi, Prof. Dr. Pratomo Widodo, terdapat dua orang mahasiswa yang  sudah ujian proposal dan tentunya sudah melakukan penelitiannya. Mahasiswa lainnya sedang meraba-raba untuk menyusun proposal disertasinya.

Secara umum kendala yang dihadapi mahasiswa S3 IPB dalam pengerjaan disertasinya antara lain belum mampu memanage waktu dengan maksimal. Sebagian besar domisili dan bekerja di Jogja dan sekitarnya. Sebagian besar dari mereka masih mempunyai beban mengajar sebagai tugas rutinnya. Idealisme juga turut mempengaruhi dalam perjalanan penyusunan proposal disertasi.

Pimpinan prodi berharap pertemuan informal antara mahasiswa dan promotor bisa dilakukan atas inisiatif mahasiswa sendiri. Harapannya tugas akhir berupa disertasi dapat dikerjakan secepatnya dengan hasil yang memuaskan. (Rb)

Label Berita: 

MENTERI RISTEK DAN DIKTI DUKUNG PROGRAM FT UNY UNTUK PENGEMBANGAN SDM

$
0
0

Prof. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D., Menteri Ristek dan Dikti Republik Indonesia,  memberikan dukungan terhadap program yang akan dikoordinatori oleh Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta terkait pengembangan SDM, utamaya bidang pendidikan vokasi. Program yang dimaksud ialah Innovation in Teaching and Learning in TVET yang merupakan pelatihan berkala untuk praktisi di bidang pendidikan vokasi Indonesia yang akan dilaksanakan di Nangyang Politechnic Internasional Singapura beberapa bulan ke depan dengan support dari Temasek Foundation.

Pelatihan ini akan melibatkan pimpinan, dosen, serta teknisi dari 12 Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) anggota Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia) yang akan terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama untuk top leader dari tiap LPTK, gelombang kedua untuk ketua jurusan serta ketua program studi dan berikutnya akan melibatkan dosen maupun spesialis pada bidang pendidikan vokasi.

Dukungan Menteri Ristek dan Dikti terhadap program tersebut disampaikanya di kantor Ristek dan Dikti saat mendapat lawatan dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Moch. Bruri Triyono, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Riyadi, M.T., Ketua Aptekindo, Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si., serta Mr. Gerald Yeo dari Temasek Foundation dan Mr. Foong Tze Foon dari Nangyang Politechnic International.

Menteri Ristek dan Dikti, Prof. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D.  didampingi staf ahlinya, Patdono Suwignjo, Ph.D., menuturkan bahwa pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM merupakan salah satu fokus utama kemetriannya. “Saya rasa program ini sejalan dengan visi kami dalam mengembangkan sumber daya manusia baik pendidik maupun peserta didik maka dari itu kami akan mendukung penuh”, ungkap Menristek dan Dikti.

“Program ini memiliki peran penting dalam area pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan dalam mempersiapkan mempersiapkan tenaga kerja masa depan Indonesia yang lebih baik”, imbuh Prof. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D.

“Kemudian yang perlu ditekankan dalam program ini yakni tidak hanya pada kesuksesaan saat training namun yang paling penting adalah bagaimana follow-upactivities setelah pelatihan sehingga program ini benar-benar mampu berperan dalam mengembangkan SDM di Indonesia”, tambah Menristek dan Dikti

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Moch Bruri Triyono menjelaskan bahwa skema monitoring setelah training telah disiapkan untuk memastikan bahwa training ini memberikan manfaat nyata bagi khalayak luas. “Dalam agenda kegiatan telah kami susun sebuah sistem untuk memberi ruang bagi para peserta yang telah mendapat training untuk melatih orang yang lebih banyak lagi”, jelas Dekan FT UNY.

“Selain itu, orang-orang yang dipilih dari training ini adalah para praktisi-praktisi dalam pendidikan vokasi yang benar-benar memiliki kepedualian besar dalam mengembangkan  pendidikan khususnya bidang vokasi sehingga kami meyakini mereka akan punya tanggung jawab moral untuk membagi nilai-nilai positif selama training”, imbuh Dr. Bruri Triyono.

Sementara Mr. Gerald Yeo dari Temasek Foudation menambahkan bahwa pihaknya juga telah mengembangkan semacam monitoring framework untuk memastikan para peserta training akan melatih orang lebih banyak lagi. “Hal itu menjadi syarat mutlak dalam program ini di mana para peserta wajib menularkan ilmu mereka serta menerapkan aspek-aspek yang didapat selama pelatihan”, tuturnya.

“Selang beberapa bulan setelah pelatihan selesai, kami dari Temasek maupun Nangyang Politechnic pasti kembali datang ke Indonesia untuk melihat dan mereview bahwa hal tersebut benar-benar terealisasi”, tutup Mr. Gerald Yeo. (hryo)

Label Berita: 

SERTIFIKASI TERKENDALA BAHASA DAN TIDAK TAHU CARA MENCARINYA

$
0
0

Mutual Recognition Arrangements (MRA) intinya yaitu sepuluh negara ASEAN mengatur arus tenaga kerja melalui standar ASEAN. Ada 8 MRA di bidang jasa telah disepakati dalam ASEAN yaitu engineering service, nursing service, architectural service, framework arrangement for mutual recognition on surveying qualification, tourism professional, accountancy service, medical practitioners, dan dental practitioners.

Dari kedelapan ini Indonesia paling siap di bidang engineering. Saat ini engineer Indonesia sudah ada 200-an orang yang sudah memiliki sertifikasi ASEAN. “Semua negara kalah sama Indonesia. Arsitek kita juga sudah siap. Arsitek kita sudah dipakai di negara-negara ASEAN lainnya. Yang sedang mempersiapkan dan hampir selasai adalah akuntan.”

Hal tersebut disampaikan Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN, keynote speaker pada acara Seminar Nasional Pendidikan Matematika di FMIPA UNY, Sabtu, 14/3/2015. Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis ke-51 UNY. Pembicara lain yaitu Prof. Dr. Paulina Pannen, MLS dan Dr. Djamilah Bondan Widjajanti (FMIPA UNY).

Lebih lanjut Ina mengatakan, untuk sertifikasi di Indonesia memang masih kurang. Kurangnya bukan dari sisi kemampuan SDM tapi soal bahasa. Perawat Indonesia sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan di Eropa dan Kanada tidak mau selain perawat dari Indonesia. Tapi perawat tidak berstandar karena tidak bisa bahasa Inggris, hanya menggunakan “bahasa tarzan”. Tapi perawat Indonesia yang nomor satu, yaitu kasih sayang, empatinya besar.  Di sana mereka banyak merawat orang tua.

Selain itu, orang Indonesia tidak suka ajeb (disko). Kalau dari negara lain saat weekend, mereka minta libur, ingin minum alkohol, ke kafe, disko, dll. Tapi kalau orang Indonesia inginnya libur hari Minggu ketemu teman, ngobrol lalu belanja, jadi simpel. Orang Indonesia yang jadi ABK, perawat, dll seperti itu. Yang jadi ABK ketika di daratan paling hanya jalan-jalan lihat pemandangan, belanja, ngobrol sama teman.

“Selain kendala bahasa, kelemahan lainnya ialah tidak tahu bagaimana caranya mencari sertifikat. Penggunaan internet baru sekedar ber-fb, youtube, dll. Jadi, belum dimanfaatkan secara lebih,” tegasnya.

Ina juga menjelaskan bahwa provinsi yang sudah memikirkan kompetensi kerja ada dua yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jawa Tengah berbasis vokasi, sedangkan Jawa Timur berbasis profesi. Di dua provinsi ini bahasa Indonesia menjadi prasyarat utama. Prasayarat kedua yaitu mereka harus mencicipi pendidikan di provinsi itu supaya memahami budaya lokal. Jadi, kesimpulannya kesadaran terhadap MEA sudah sampai pada tingkat provinsi bukan hanya pada level diplomat. (witono)

Label Berita: 

CLOSING CEREMONY PPL INTERNASIONAL MAHASISWA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA

$
0
0

Prof. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed., Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan, menyerahkan kembali mahasiswa PPL Internasional UTM kepada Dr. Zainudin bin Abu Bakar, Dosen Pendamping UTM, dalam acara closing ceremony PPL Internasional mahasiswa UTM. Kesembilan mahasiswi UTM tersebut mengikuti PPL dari tanggal 16 Februari—11 Maret  di SMKN 2 Depok, Yogyakarta.

“Melalui kegiatan PPL ini, kami berharap mahasiswa praktikan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai pendidikan dan budaya di Yogyakarta. Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara serumpun sehingga dengan saling mengenal satu sama lain, hubungan masyarakat kedua negara diharapkan menjadi harmonis,” ungkap Prof. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed.

Dr. Zainudin bin Abu Bakar selanjutnya menerima kembali mahasiswa PPL Internasional UTM. “Kami sangat mengapresiasi pihak UNY atas PPL Internasional ini. Mahasiswa kami mempelajari sistem pendidikan dan budaya Indonesia, dan rupanya satu bulan belumlah cukup untuk belajar mengenai sekolah dan budaya di Yogyakarta. Ke depan, program ini dapat dirancang dengan kegiatan yang lebih padat untuk praktik mengajar dan kegiatan di sekolah,” tandas dosen yang pernah menempuh pendidikan di Kota Kembang ini.

Ngatman, M.Pd., Ketua P2 PPL & PKL menjelaskan bahwa praktik mengajar ini melibatkan 11 guru pembimbing dari SMKN 2 Depok. “UTM mengirimkan mahasiswi tiga jurusan yakni Bahasa Inggris, Pendidikan Teknik Vokasi Binaan Bangunan, dan Kejuruteraan Mekanikal,” terangnya.

Testimoni mahasiswa UTM disampaikan oleh Norshila binti AB. Latif, mahasiswi Kejuruteraan Mekanikal atau Jurusan Teknik Mesin. “Kami mempelajari perbedaan antara sekolah menengah kejuruan di Indonesia (SMK) dan Kolej Vokasional di Malaysia. Antara lain kepadatan materi yang dipelajari oleh siswa di sekolah dan keluasan bidang pengetahuan yang pelajari oleh siswa. Ada pula pembelajaran budaya di mana orang-orang Jogja pada umumnya sangat ramah dan murid-murid di sekolah yang hormat pada gurunya, seperti bersalaman setiap pagi,” kesannya.

Dalam acara ini, para mahasiswa UTM dan beberapa mahasiswa UNY berkolaborasi dalam pementasan tari Yapin dan lagu populer bertema nasionalisme. (Yuliana)

Label Berita: 

KUNJUNGAN UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI KE FBS UNY

$
0
0

Kamis lalu (5/3/2015) sejumlah 14 delegasi program studi (prodi) Sastra Inggris Universitas Bakti Indonesia (UBI)  disambut hangat oleh himpunan mahasiswa (hima) bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), English Department Student Association (EDSA). Bertempat di ruang sidang lantai 3 Pusat Layanan Akademik (PLA) FBS UNY, kunjungan dalam rangka studi banding tersebut berjalan dengan lancar.

Universitas yang berbasis di Banyuwangi, Jawa Timur tersebut mengirimkan 50 delegasi yang tersebar ke berbagai fakultas di UNY. Hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan II FBS UNY, Drs. Sudarmaji, M.Pd., Kepala Prodi (Kaprodi) Bahasa dan Sastra Inggris, Andy Bayu Nugroho, M,Hum., dan Rachmat Nurcahyo, S.S., M.A. selaku dosen prodi Bahasa dan Sastra Inggris. Dalam sambutannya, Sudarmaji menyampaikan harapannya di masa mendatang agar terjalin kerjasama antara UNY dan UBI.

Dalam kesempatan tersebut, kedua universitas saling bertukar pikiran terkait profil masing-masing prodi. Andy Bayu Nugroho, M.Hum. memperkenalkan tiga macam konsentrasi yang terdapat di prodi Bahasa dan Sastra Inggris UNY, antara lain konsentrasi Literature, Linguistics, dan Translation. Lain halnya dengan prodi Sastra Inggris UBI yang menitikberatkan pada pariwisata sebagai konsentrasi prodi tersebut.

Kaprodi Sastra Inggris UBI menyampaikan bahwa pariwisata merupakan fokus dalam perkuliahan Sastra Inggris di Fakultas Bahasa UBI. Studi banding yang kala itu digelar juga merupakan salah satu bagian dari perkuliahan prodi tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa UBI telah menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat agar lulusan UBI nantinya dapat melanjutkan masa depannya di sana.

Delegasi mahasiswa UBI nampak antusias dengan adanya kunjungan tersebut. Hal ini terlihat dari diajukannya pertanyaan terkait prodi Bahasa dan Sastra Inggris dan kehidupan di sekitar kampus. Tak hanya selama diskusi berlangsung, suasana cair terasa tatkala mereka bertandang ke sekretariat Student Access Learning Center (SALC). Mereka nampak bersemangat mengunjungi perpustakaan penyedia berbagai macam referensi berbahasa Inggris yang bertempat di gedung C13 lantai 3 tersebut. (Zidnie)

Label Berita: 

OPEN HOUSE ORMAWA FIK 2015

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan promosi Ormawa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Ormawa mempunyai beberapa program kegiatan di tahun 2015 ini. Salah satu kegiatan tersebut adalah Open House Ormawa FIK yang diadakan mulai Selasa, 10 Maret 2015 bertempat di Gedung Ormawa FIK di Kampus Kuningan.

Fajar Setyo Pranyoto, Ketua BEM FIK 2015, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan Ormawa FIK kepada seluruh civitas akademika di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta pada khususnya. Open House Ormawa kali ini berisi beberapa kegiatan pendukung berupa donor darah, FIK got talent, lomba- lomba, bazar alat dan perlengkapan olahraga, sosialisasi dan promosi permainan tradisional,  lomba duta FIK, lomba foto dan kekompakan kelas, bakti sosial dan santunan kepada anak yatim dan piatu. Open House tersebut dibuka secara sederhana dan acara tersebut berlangsung selama dua hari. Tampak pengurus Ormawa FIK 2015 dan peserta Open House antusias menghadiri acara tersebut, imbuh Fajar Setyo Pranyoto.

Selain Open House Ormawa, FIK juga mengadakan Workshop Manajemen Presensi Kuliah Online. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terus berbenah menyempurnakan sistem presensi online mahasiswa. Hal ini terwujud dalam Workshop Manajemen Presensi Kuliah Online pada Jumat, 13 Maret 2014 bertempat di Laboratorium Komputer FIK. Acara yang dibuka pukul 08.30 oleh Wakil Dekan I, Dr. Panggung Sutapa, M.S., tersebut menghadirkan narasumber Arif Nurhadi, S.T. dan Tofan Sukanto dari Pusat Komputer (Puskom) Universitas Negeri Yogyakarta.

Wakil Dekan I FIK UNY berharap bahwa workshop tersebut bisa membantu dan memberikan solusi implementasi presensi kuliah online di FIK UNY. Workshop Manajemen Presensi Kuliah Online tersebut berisikan di antaranya sosialisasi Standar Operating Prosedure jam presensi masuk yaitu 10 menit sebelum jadwal, sinkronisasi dengan Siakad per-kelas, dan pengaturan nomor dan tanggal SK mengajar. Para peserta workshop adalah para admin program studi di FIK UNY, staf subag pendidikan, dan staf kepegawaian FIK UNY. Peserta workshop mempraktikan sistem presensi kuliah online dipandu oleh kedua narasumber dan diikuti sesi diskusi serta tanya jawab. (SP27)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live