Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

KOLABORASI FMIPA-FIP FINALIS DALAM CALL FOR PAPER YOUTH POWER UGM 2015

$
0
0

Rifaldy Fajar (Matematika 2014), Nana Indri (Matematika 2014), dan Adi Suseno (PLB 2012) berkesempatan menjadi finalis 30 besar dalam Kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa Nasional Call for Paper Youth Power  yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Tim yang diketuai Rifaldy ini berhasil masuk 30 besar dalam Pemanfaatan Media dalam Usaha Perubahan Sosial dengan karya tulis yang diangkat adalah "Kuartet Bahaya Narkoba (KABAYAN): Media Permainan Interaktif-Edukatif sebagai Upaya dalam Mewujudkan Remaja Sehat Tanpa Narkoba”.

Latar belakang mereka cukup sederhana di mana perkembangan pencandu narkoba di Indonesia semakin pesat. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305 (Umu Choisyah dalam UBB, 2009). Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba, khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam.

Selama ini, upaya pemerintah dan masyarakat hanya masih sebatas pada tindakan kuratif. Oleh karena itu, tindakan yang bersifat preventif atau pencegahan perlu ditegakkan secara serius untuk menekan permasalahan narkoba yang melanda bangsa ini terkhusus dikalangan remaja, yang menjadi generasi muda bangsa Indonesia. Hal inilah yang memotorikkan tim penulis untuk menciptakan sebuah media sederhana dalam upaya pencegahan tindak penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda. “Namun, ke depan media ini harus lebih menonjolkan sifat sasarannya karena sesuai dengan perkataan dewan juri bahwa konten-konten yang disajikan terlihat masih sangat sensitif dan kriteria generasi muda yang seperti apa serta uji konten yang harus dilakukan,” tutur Rifaldy.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 6—7 Maret 2015 ini, diikuti oleh beragam universitas yang terpilih sebagai 30 Besar Finalis di antaranya adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Institut Pertanian Bogor, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Trunojoyo Madura, STAIN Jurai Siwo  Metro Lampung, Universitas
Airlangga, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Lampung.

Kegiatan ini memberikan banyak pengetahuan dan wawasan. “Event yang sangat luar biasa dan sangat ketat, bersaing dengan orang-orang yang memiliki basic sosial lagi-lagi membuka mata dan pikiran kami bahwa ternyata event yang berbau sosial, sains dan teknologi lagi-lagi berbeda dan kami belajar banyak dari event ini,” tutur Adi Suseno.

Adapun pemenang pertama diraih UGM dengan judul “Di antara Rakyat dan Negara: Membaca Landasan Gerakan Pemuda di Indonesia Pasca Reformasi”. Pemenang kedua dari UI dengan judul “Pemuda dalam Menentang Belenggu Doxa: Bebaskan Praktik Kearifan Lokal dari Ranah Kontestasi Paksa MEA 2015”. Sementara Pemenang ketiga diraih UB dengan judul “Menjemput Kejayaan dari Laut: Menyehterakan Keluarga Nelayan Melalui Optimalisasi Program Bantuan Kapal Inka Mina”. (Rifaldy)

Label Berita: 

RIFALDY RAIH JUARA II LOMBA ESAI MATEMATIKA NASIONAL HMJ MATEMATIKA UNIMED

$
0
0

Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan (UNIMED) Sumatera Utara mengadakan acara Matematika Fair 2015. Acara ini merupakan program kerja HMJ Matematika UNIMED. Rangkaian kegiatan di antaranya adalah Lomba Alat Peraga Matematika Nasional, Lomba Poster Pendidikan Nasional, Olimpiade Matematika SMA se-Sumatera Utara serta Lomba Esai Matematika Mahasiswa Nasional. Seorang mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas MIPA, Rifaldy Fajar, menorehkan prestasi di salah satu perlombaan yakni lomba esai. Dalam lomba esai ini, mahasiswa yang sangat hobi travelling dan hang out yang biasa akrab dipanggil Aldy berhasil membawa piala juara II esai dengan judul “Matematika, Buah Simalakama Surga dan Neraka: Realita Matematika dalam Character Building”.

Kegiatan yang bertajuk mengintegralkan kehidupan ini, panitia berhasil menjaring 15 finalis Esai Matematika Nasional dari sekian banyak esai yang dikirim oleh peserta yakni: Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, UIN Raden Fatah Palembang, Institut Teknologi Bandung, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta, UIN Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Poltekkes Kemenkes Medan, dan beberapa universitas lainnya. Finalis tersebut dipertemukan di kampus yang mendapat julukan character building university tersebut untuk melakukan presentasi.

“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena bersaing dengan peserta yang notabene sudah menggeluti bidang ini sejak lama, dan mereka semua adalah mahasiswa angkatan atas. Saya belajar banyak teknik presentasi dari beberapa event yang berhasil saya ikuti. Setiap ada kesalahan, saya selalu coba untuk perbaiki. Belajar memperbaiki setiap tulisan-tulisan saya dan hasilnya di luar dugaan saya. Berdoa, belajar dan senantias evaluasi memang menjadi kunci. Semoga ke depannya saya mampu mempersembahkan dan memberikan yang lebih baik lagi bagi almamater tercinta,” tutur Rifaldy.

Pemenang pertama dari Lomba Esai Matematika Nasional ini diraih oleh UIN Raden Fatah Palembang, Pemenang kedua diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta, dan Pemenang ketiga diraih oleh Institut Teknologi Bandung. (Rifaldy)

Label Berita: 

PPM UNY LATIH GURU MI PEMBELAJARAN MIPA YANG MENYENANGKAN

$
0
0

Tim PPM FMIPA UNY menyelenggarakan workshop pembelajaran MIPA yang aktif, kreatif, dan menyenangkan kepada guru-guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di MI Muhammadiyah Munggur Ngeposari Semanu Gunungkidul , Yogyakarta pada Minggu (15/3/2015).

Workshop yang merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-51 UNY ini diikuti sekitar 30 guru dari 5 MI yang ada di Semanu, Gunungkidul. Hadir pada kesempatan tersebut Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab ,M.Pd., M.A., Dekan FMIPA, Dr. Hartono, Bukhori dari Kementrian Agama Kabupaten Gunung kidul  serta Tim PPM. Pada kesempatan tersebut FMIPA juga menyerahkan secara simbolis peralatan belajar kepada 2 siswa MI.

Pada workshop tersebut para guru dilatih untuk mengembangkan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan memanfaatkan bahan di lingkungan dan laboratorium alam. Praktik tersebut di antaranya untuk bidang kimia yaitu pengujian terhadap makanan yang mengandung boraks menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita seperti  ekstrak kunyit, tusuk gigi, kertas saring atau cotton bath. Makanan yang diuji yaitu mie basah, bakso, tahu, cireng dan pempek. Selain itu juga dilatih untuk menganalisa kadar amilum pada makanan dengan menggunakan obat luka betadine dengan bahan makanan seperti nasi putih, kentang, ubi, margarin, dan roti.

Untuk bidang fisika/IPA para guru dilatih untuk memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Para guru juga dilatih untuk percobaan listrik statis yang tujuannya menunjukkan gaya tolak menolak antara 2 benda bermuatan listrik dengan menggunakan bahan botol minuman plastik dan sedotan plastik, dll. Selain kedua bidang tersebut para guru juga dilatih pembelajaran bidang matematika dan biologi dengan memanfaatkan barang-barang sederhana yang ada di sekitar kita.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab ,M.Pd., M.A., mengatakan, para guru MI supaya tidak berkecil hati dan mendidik siswanya dengan sabar. Mutiara ada di mana-mana. Para ilmuwan atau orang pintar bisa dari sekolah-sekolah di gunung tidak hanya sekolah di kota.

Rochmat Wahab menceritakan bahwa dulu beliau juga dari sekolah kecil di kampung dan tidak pernah membayangkan kalau sekarang bisa jadi rektor. Jadi, dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan  ilmuwan bisa lahir dari sekolah-sekolah kecil. (Witono) 

Label Berita: 

DOSEN PRODI PG PAUD TURUN GUNUNG KE TEPUS GUNUNGKIDUL

$
0
0

Pembukaan dan Pengarahan Teknis Pelatihan Guru Inspiratif  berlangsung Rabu, 25 Februari 2015 pada pukul 13.00 WIB di Aula UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tepus. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Ketua Program Studi  PG PAUD FIP UNY, Kepala Dompet Duafa cabang Yogyakarta, Kepala UPT Tepus dan staf  serta peserta pelatihan sebanyak 57 orang. Sasaran dalam kegiatan ini adalah para guru PAUD non-PNS di wilayah Tepus yang bertujuan mampu meningkatkan inovasi dan daya kreatif dalam pembelajaran.

Acara ini diawali sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul yang di dalam sambutan menyatakan terimakasih banyak atas program kegiatan tersebut kepada Dompet Dhuafa Yogyakarta yang telah peduli kepada  guru PAUD non PNS di wilayah Tepus. Kepala Dinas Gunungkidul juga mengucapkan terimakasih kepada Program Studi PG PAUD FIP UNY yang telah sudi turun gunung untuk ikut meningkatakan kompetensi para guru di wilayah Tepus Gunungkidul dengan harapan semoga ke depan kegiatan ini dapat ditularkan lagi ke wilayah-wilayah pinggiran Gunungkidul.

Pelatihan Guru Inspiratif ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni tahun 2015. Puncak acara dalam pembukaan dan pengarahan teknis pelatihan guru inspiratif ini adalah penyematan tanda peserta yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul yang didampingi Ketua Prodi PG PAUD FIP UNY dan Kepala Dompet Duafa cabang Yogyakarta. (jok/wil/ant)

Label Berita: 

PKL MANAJEMEN KEARSIPAN MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNY

$
0
0

Senin (9/3/2015), Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Propinsi DIY menerima kunjungan dari mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan (AP) FIP UNY yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Kearsipan. Mahasiswa diserahkan secara simbolik oleh dosen pengampu mata kuliah PKL Manajemen Kearsipan, Pandit Isbianti, S.Pd. dan diterima oleh Dra. Endah Pratiwi sebagai sekretaris BPAD. Dalam sambutannya, Dra. Endah Pratiwi menyampaikan introduksi terkait dengan teknis pelaksanaan PKL serta menjelaskan berbagai ruang lingkup dalam dunia kearsipan.

Usai diterima oleh sekretaris BPAD, mahasiswa diterjunkan langsung untuk melaksanakan PKL Kearsipan di kantor arsip dinamis dan statis serta diterima oleh Dra. Anna Nunuk Nuryani. Beliau menyampaikan bahwa belum banyak orang memahami tentang pengelolaan arsip sebagaimana mestinya. Bahkan, pengelolaan arsip belum dirasa penting. Faktanya, keberadaan arsip memiliki kandungan informasi dan nilai guna secara institusional.

Pandit Isbianti, S.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah PKL Manajemen Kearsipan mengungkapkan bahwa mata kuliah PKL Manajemen Kearsipan adalah salah satu mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa semester VI Jurusan Administrasi Pendidikan. Mata kuliah ini memberikan bekal pengetahuan dan aplikasi kepada mahasiswa dalam hal praktik kearsipan yang meliputi pencatatan, pendistribusian, penemuan, penyimpanan, pemeliharaan, penilaian, penyusutan serta pemusnahan arsip.

Penempatan mahasiswa PKL Kearsipan di BPAD DIY memiliki tujuan menjalin kerjasama antar instansi, yakni Jurusan AP FIP UNY dengan BPAD DIY. “Selain tujuan utama tersebut, harapannya mahasiswa juga memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen kearsipan,” ungkap Pandit Isbianti, S.Pd. (han/ant)

Label Berita: 

PROF. DR. H. WURADJI, M.S. TELAH BERPULANG

$
0
0

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta berduka atas meninggalnya Prof. Dr. H. Wuradji, M.S. yang wafat pada Selasa, 17 Maret 2015, pukul 05.25 WIB. Almarhum adalah Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Pendidikan. Prof. Wuradji yang dilahirkan tanggal 28 Januari 1943 meninggalkan seorang istri, dua putra, satu putri dan empat orang cucu. Ayah dari Ariefa Efianingrum, M.Si. (juga dosen FIP UNY) ini dikenal sebagai sosok yang agamis, inspiratif dan penuh semangat serta murah senyum. Beliau juga berdedikasi tinggi, loyal, dan selalu berjuang untuk selalu memajukan FIP.

Masih terngiang ungkapan almarhum pada tanggal 5 Mei 2013 lalu ketika menghadiri Acara Pelepasan Dosen dan Karyawan, “FIP UNY sekarang sudah sangat maju, baik dalam sarana prasarana maupun tenaga akademik. Saya teringat dulu harus mengajar dengan OHP harus repot ngeprint, terus cari fotokopian transparansi, baru bisa presentasi. Ruang kelas juga pengap tidak ada AC,” ungkap Alm. Prof. Dr. H Wuradji, M.S. dalam testimoninya.

Dalam sambutan persemayaman di Hall Rektorat UNY, Rektor menyampaikan, “UNY kehilangan salah satu putra terbaik. Alm. Prof. Wuradji selalu memberikan yang terbaik untuk UNY,” papar Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutannya. Almarhum adalah Guru Besar FIP UNY sejak tahun 1992, kemudian menjabat sebagai Dekan FIP periode 1992—1996 dan periode 1996—1999. Selain kegiatan akademik, beliau aktif dalam kegiatan keagamaan yaitu menjabat ketua takmir Masjid Nurul Ashri Deresan Yogyakarta.

Prof. Wuradji dimakamkan di Pemakaman Watu Adeg, Purwobinangun, Pakem, Sleman. Segenap civitas akademika UNY menyampaikan duka yang teramat dalam atas kepergian Prof. Dr. H. Wuradji, M.S. (ant)

Label Berita: 

FT UNY SELENGGARAKAN REKRUTMEN PT KAYABA INDONESIA

$
0
0

Bursa Kerja Khusus (BKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negrei Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan rekrutmen dari PT Kayaba Indonesia, Senin—Selasa (9—10/3/2015) di aula FT UNY. Tes yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti 256 peserta yang sebagian besar didominasi oleh alumni D3 FT UNY dan beberapa universitas lainnya serta alumni dengan latar belakang akuntansi.

Menurut, Prasantika Joko Asmoro, Staf BKK FT UNY, PT Kayaba memberlakukan dua sistem tes pada reekrutmen kali ini, yaitu, tes tertulis serta Focus Group Discussion (FGD) untuk mengukur potensi dan kemampuan dari para peserta tes.

PT Kayaba Indonesia merupakan perusahaan berstatus Join Venture (Investasi Asing) yang berdiri sejak tahun 1976. Perusahaan ini berkerja sama dengan beberapa perusahaan asing yang ada di Indonesia maupun di luar negeri seperti  PT Astra Otoparts Tbk, Kayaba Corporation, Toyota Tsusho Corporation, dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Perusahaan ini merupakan produsen shock absorber terbesar di Indonesia dengan  menggunakan mesin berkualitas tinggi untuk memenuhi standar kualitas OEM (Original Equipment Manufacturer).

Produk dari PT Kayaba Indonesia telah digunakan oleh sekitar 90% pabrikan mobil maupun motor di Indonesia, seperti Toyota, Mitsubishi, Daihatsu untuk mobil dan Yamaha, Suzuki, Vespa, Daytona untuk motor.

HRD PT Kayaba Indonesia, Ibu Iriana setelah pelaksanaan rekrutmen memberikan apresiasi tinggi kepada Fakultas Teknik khususnya pihak BKK atas sambutan baik, bantuan dan fasilitas yang diberikan dalam proses rekrutmen kerja dari perusahaannya.

“Semoga jalinan kerjasama ini dapat terus terjaga sehingga kami bisa terus ‘menyomot’ tenaga-tenaga kerja dari sini (FT UNY),” tambahnya. (hryo)

Label Berita: 

RAIH DOKTOR USAI TELITI MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIK TERPADU

$
0
0

Industri pariwisata khususnya di Yogyakarta memerlukan perhatian dari banyak pihak. Hal ini mengingat Yogyakarta selain kota pelajar juga merupakan kota budaya dan pariwisata yang menjadi tujuan wisatawan domestik maupun luar negeri. Fenomena ini tentunya menjadi tantangan bagi penyedia tenaga yang kompeten dalam bidang pariwisata dalam hal ini SMK Pariwisata.

Pengawas Sekolah Madya Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs. Bambang Noor Achsan Kristiyanto, M.T., mengatakan saat ini belum ada model pembelajaran praktik terpadu untuk kompetensi keahlian Akomodasi Perhotelan (AP) dan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMK Pariwisata.

“Proses pembelajaran praktik terpadu yang tersebut antara lain komunikasi via telepon, pengetahuan industri perhotelan dan pariwisata, reservation  dan transfer (check in/out), memproses reservasi kamar dan tiket perjalanan, memproses transaksi dan laporan keuangan, dan melaksanakan prosedur klerikal dan administrasi perkantoran,“ papar Bambang pada saat ujian terbuka program doktor di Program Pascasarjana UNY yang digelar Sabtu, 14 Maret 2015.

Dalam presentasi singkatnya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Siswa SMK Pariwisata, Bambang menyampaikan bahwa penelitiannya menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan di SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 6 Yogyakarta. Pengembangan model diuji cobakan di Edotel Kenari SMK Negeri 6 Yogyakarta.

Melalui bimbingan intensif dari promotor Prof. Soenarto, Ph.D. dan Prof. Sarbiran, Ph.D., penelitian pengembangan model pembelajaran praktik terpadu antara kompetensi keahlian AP dan UPW di SMK Pariwisata ini menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan mampu menjadi tenaga kerja yang terampil, madiri, dan siap bekerja.

Peserta didik mampu menunjukkan kualitas kinerja dan sikap pribadinya dalam hal berfikir secara logis, cepat dan tepat dalam menentukan setiap gerak dan tindakan yang akan dikerjakan, bersikap secara arif dengan tidak meninggalkan etika dan sopan santun pada setiap keputusan yang diambil, dan bertindak untuk menentukan langkah yang akan dikerjakan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Materi pembelajaran merupakan perpaduan materi kejuruan kelas X semester 2 dan kelas XI semester 1 Akomodasi Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata. Sementara guru pembimbing praktik kerja adalah guru sekolah, dan instruktur praktik kerja direkrut dari praktisi dunia usaha dan dunia industri. Yang unik setiap melaksanaan tugas pembelajaran praktik terpadu, guru pembimbing dan instruktur selalu menyisipkan waktu untuk memberikan penjelasan tentang bimbingan kejuruan dan bimbingan karir kepada peserta didik secara terus menerus dan berkelanjutan,“ lanjut Bambang.

“Dengan menerapkan model pembelajaran praktik terpadu lulusan SMK Pariwisata mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat serta dapat mengisi pangsa kerja baik regional, nasional, maupun internasional,“ tutupnya.

Ketua penguji, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. menyampaikan keputusan bahwa Bambang mampu menanggapi bantahan, pertanyaan, masukan, dan saran dari penguji. Untuk itu, dia berhak mendapatkan gelar doktor kependidikan dam bidang PTK.

Dr. Bambang Noor Achsan Kristiyanto, M.T. merupakan doktor ke-268 yang diluluskan PPs UNY dan doktor ke-77 pada Prodi PTK. (Rubiman)

Label Berita: 

TALKSHOW MENINJAU EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA SEBAGAI KEKUATAN INDONESIA MENGHADAPI MEA

$
0
0

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan acara talkshow yang bertemakan “Meninjau Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Sebagai Kekuatan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang menghadirkan tiga pembicara yaitu Harry van Jogja sebagai tukang becak dan penulis buku ”The Becak Way”, Joko Sudadiyo sebagai owner art batik painting, dan Agus Hadiprayitno sebagai owner D’Gejrot dan Businnes Coach. Acara talkshow ini dimoderatori oleh Ponty SP Hutama, M.Si., Ak., dosen di Program Studi Akuntansi.

Talkshow dilaksanakan pada Sabtu, 14 Maret 2015 yang bertempat di Ruang Ramah Tamah FE UNY. Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang ditakutkan oleh kalangan dari berbagai profesi di negara yang akan tergusur dengan adanya pembebasan orang asing masuk ke Indonesia.

Acara HIMA Akuntansi ini memberikan banyak manfaat kepada para peserta dan pengurus untuk memberikan kekuatan atau kepercayaan diri dalam menghadapi MEA yang akan dimulai akhir tahun 2015. Dari ketiga pembicara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi MEA perlu inovasi terus-menerus, memulai bisnis pun tidak boleh malu. Kita harus pintar menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam menghadapi MEA dan kuasai Bahasa Inggris serta bahasa asing lainnya.

Budaya berperan penting dalam eksistensi ekonomi kreatif Indonesia, serta dalam menghadapi MEA inovasi terus dikembangkan agar tetap kuat dalam bersaing. Pembicara bernama Joko Sudadiyo lebih kepada ide dan inovasi ekonomi kreatif, lalu Harry van Jogja lebih kepada pemasaran produk ekonomi kratif, dan Agus Hadiprayitno lebih kepada memotivasi dalam memulai bisnis.

Gambaran dari acara talkshow, dimulai dengan hiburan dengan alunan music accoustic oleh Tyo and friend untuk menyambut peserta yang datang. Tepat pada pukul 09.00 WIB moderator dan narasumber mulai membicarakan MEA, lalu dilanjutkan dengan sesi pelatihan bisnis oleh coach Agus Hadiprayitno dengan pembahasan materi tentang bisnis yang disampaikan. Acara berakhir tepat pukul 12.00 WIB. (Antari/Andryzal)

Label Berita: 

TELITI ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN, WIDANARTO RAIH GELAR DOKTOR

$
0
0

Dosen Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma (USD), Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. lulus ujian terbuka promosi doktor S-3 Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (17/3/2015).

Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato tercatat sebagai doktor ke-269 yang dihasilkan UNY dan ke-154 lulusan S-3 Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Dengan promotor Prof. Djemari Mardapi, Ph.D., co-promotor Prof. Dr. Budiyono, promovendus berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Estimasi Kesalahan Pengukuran pada Metode Angoff, Ebel, dan Bookmark dalam Penilaian Kompetensi Akuntansi Jenjang SMK di DIY”,  Dr. Sebastianus Widanarto P., berhasil lulus berpredikat Sangat Memuaskan.

Ujian dipimpin Direktur Program Pascasarjana (PPs) UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed.. dengan sekretaris Prof. Dr. Badrun Kartowagiran serta penguji diantaranya FX. Sudarsono, Ph.D. (penguji eksternal) serta penguji internal Sumarno, Ph.D., ditambah penguji yang juga promotor, dan co-promotor.

Dalam paparannya promovendus mengatakan bahwa penelitiannya dilaksanakan pada 12 SMK dan melibatkan 338 siswa serta 9 orang guru di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengestimasi kesalahan pengukuran pada metode Angoff, Ebel, dan Bookmark dalam penilaian kompetensi Akuntansi jenjang SMK di DIY yang menggunakan standard setter dalam menentukan cut score dengan menggunakan metode Angoff, Ebel, dan Bookmark.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahap. Dimulai dengan penyiapan data, penggolongan SMK, dan meneliti karakteristik item. Selanjutnya dilakukan focus group discussion (FGD dalam dua putaran.  Putaran pertama peserta FGD diberi pelatihan dalam menentukan cut score dengan menggunakan metode Angoff, Ebel, dan Bookmark.  Pada putaran kedua, peserta FGD menentukan cut score namun tidak diberi pelatihan lagi. Analisis diakhiri dengan mengestimasi kesalahan pengukuran dengan menggunakan bootstrap mencakup penentuan populasi, penarikan sample, penarikan resample (x*), menghitung estimasi standard error Bootstrap, dan membandingkan standard error Bootstrap pada masing-masing standard setting.

Di akhir paparannya, promovendus menyimpulkan bahwa metode Angoff memiliki estimasi kesalahan pengukuran yang paling kecil dengan score (2,102) dibandingkan dengan metode Ebel (4,004) dan metode Bookmark (4,042). “Karena metode Angoff memiliki kesalahan yang paling kecil maka metode Angoff merupakan metode yang tepat untuk mengestimasi kesalahan pengukuran pada standard setting, “tutupnya. (Rubiman)

Label Berita: 

PEMERINTAH DAERAH BISA KIRIM CALON MAHASISWA MELALUI KERJA SAMA

$
0
0

Melanjutkan studi adalah kesempatan yang berharga. Dengan pendidikan yang baik, kontribusi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya akan meningkat. Selain itu, derajatnya di sisi Tuhan dan masyarakat akan bertambah. Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk meningkatkan kebermanfaatan seseorang terhadap lingkungan selain dengan pendidikan. Demikian sebagaimana diungkapkan Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Drs. Budi Sulistya, dalam acara kunjungan SMKN 1 Panyingkiran, Kelas Leuwimunding, Majalengka, ke FE UNY, Rabu (18/3/2015). Dihadiri sebanyak 50 siswa dari bidang keahlian akuntansi dan guru pendamping, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan FE UNY kepada siswa-siswi di SMK tersebut agar memberikan gambaran dan minat bagi mereka melanjutkan studi.

Dalam sambutannya, Nenden Resmiyati, S.Pd. selaku pimpinan rombongan mengharapkan para siswa dapat termotivasi untuk melanjutkan studinya di UNY. Senada dengannya, salah satu guru pendamping, Winarno, S.H., M.Pd. juga mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini memberikan bekal informasi dan motivasi yang memunculkan minat dalam diri siswa untuk berkuliah di UNY.

Nurhadi, M.M., selaku Wakil Dekan I FE UNY menyampaikan bahwa di UNY banyak mahasiswa yang berasal dari Majalengka. “Di UNY banyak paguyuban yang didirikan mahasiwa perantau. Selain itu, beasiswa pun melimpah. Yang penting, mahasiswa selama berkuliah juga memiliki prestasi. Atau, aktiflah di kegiatan kemahasiswaan seperti himpunan mahasiswa. Dengan demikian, peluang mendapatkan beasiswa lebih besar,” ungkapnya.

Budi Sulistya menambahkan, peluang diterima di UNY juga sebenarnya cukup besar dan melalui banyak jalur. “Saat ini, banyak pemerintah daerah yang bekerja sama dengan UNY, memberikan beasiswa kepada siswa-siswa di daerahnya yang berprestasi untuk berkuliah di UNY, seperti Pemerintah Kabupaten Biak, dan Pemprov Sumatera Selatan. Majalengka juga memiliki peluang yang sama. Beasiswa Bidik Misi juga terbuka bagi mereka yang berprestasi namun dari kalangan tidak mampu,” lanjutnya.

Untuk menentukan pilihan program studi tempat berkuliah, tinggal melihat akreditasi yang ditetapkan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). “Untuk menentukan akreditasi itu, BAN-PT akan melihat berbagai kriteria, di antaranya kualifikasi dosen, sarana prasarana, buku ajar yang digunakan, kurikulum, dan sebagainya. FE UNY sudah termasuk yang terbaik dari FE lainnya di Yogyakarta,” terang Nurhadi menanggapi pertanyaan dari Tian Septiani, salah satu siswa SMKN 1 Panyingkiran. (fadhli)

Label Berita: 

BROS CANTIK DARI ROTI KADALUARSA

$
0
0

Setiap kegiatan makhluk hidup pasti menghasilkan sampah, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang perlu untuk Diperhatikan dengan serius. Produksi sampah di Indonesia mencapai 200 ribu ton per hari. Selama ini sampah anorganik telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk di daur ulang menjadi benda baru yang memiliki nilai guna. Lain halnya dengan sampah organik yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sampah organik seperti sayur-sayuran, nasi, roti basi, dan kertas yang mampu langsung diuraikan oleh tanah, hanya dibuang langsung ke lingkungan atau dijadikan pakan ternak. Sama halnya dengan pabrik-pabrik roti yang menghasilkan sampah berupa roti kadaluarsa yang tidak laku dijual. Sampah roti basi ini biasanya hanya dibuang begitu saja ke lingkungan atau dijual dengan harga yang sangat murah kepada peternak. Padahal, roti kadaluarsa sesungguhnya memiliki nilai lebih dibandingkan dengan menjadikannya pakan ternak.

Sekelompok mahasiswa UNY yaitu Sarah Sekar Langit dan Zulfatin Rahmahani dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris serta Ari Wahyu Martina dari prodi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni, serta Surya Jatmika dari prodi Fisika FMIPA dan Diah Intan Kusuma prodi Pendidikan Akuntansi FE mengolah limbah roti kadaluarsa menjadi bros yang cantik. Menurut Sarah Sekar Langit untuk mengolah roti kadaluarsa menjadi bros digunakan seni pengolahan roti menjadi clay yang disebut dengan nendo. Nendo sendiri berasal dari Jepang dan dibawa langsung ke Indonesia.

“Selama ini nendo hanya sebagai pajangan bernilai artistik tetapi kurang memiliki nilai guna” kata Sarah. “Padahal nendo memiliki kemampuan untuk dirubah menjadi bros.” Selain murah dan memiliki nilai kegunaan, bros dari nendo juga ramah lingkungan tidak seperti plastik ataupun besi yang selama ini digunakan untuk pembuatan bros.

Zulfatin Rahmahani menambahkan bahwa bros ini memiliki beberapa keunggulan  dibandingkan dengan produk lain yang sejenis, diantaranya mudah mengikuti mode yang sedang berkembang di masyarakat sehingga lebih up to date, bisa bertahan lama, dapat ditambahkan aroma, dan harga jual sangat murah. “Yang terpenting, bros ini merupakan produk go green yang ramah lingkungan,” ujar Zulfatin.

Surya Jatmika menjelaskan bahwa untuk membuat bros dari limbah roti digunakan bahan baku yaitu roti basi, lem kayu, natrium benzoat, peniti bros dan cat semprot bening. “Bahan tambahannya yaitu pewarna makanan, zat aromatik serta lem tebak,” kata Surya. Cara membuatnya roti kadaluarsa diambil bagian  dalamnya  saja  tanpa  kulit dan dihancurkan. Kemudian ditambahkan natrium benzoat dan zat aromatik (vanili, kayu manis, atau cengkeh dalam bentuk cair) dan diuleni sampai kalis.

Jika adonan bros sudah kalis, bagi menjadi beberapa bagian dan tambahkan pewarna makanan yang berbeda-beda pada tiap-tiap bagian. Campur sampai rata lalu dibentuk dan dicetak sesuai selera. Keringkan di bawah sinar matahari selama 2 hari. Setelah kering semprot dengan cat semprot bening dan dikeringkan kembali selama 1 hari. Bros telah siap digunakan. Kreativitas ini berhasil meraih dana dari Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan. (dedy)

Label Berita: 

SELOAMONEY TEKANKAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

$
0
0

Menjelang pembukaan kelas internasional di tiga program studi (Prodi) di Fakultas Ekonomi UNY, yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi, FE UNY mengadakan Studium Generale dengan menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Seloamoney Palaniandy dari Infrastructure University Kuala Lumpur (IUKL), Malaysia. Selain mempersiapkan pembukaan kelas internasional, forum akademis ini juga ditujukan agar para mahasiswa, terutama angkatan 2014, lebih mengenal suasana kelas internasional dengan Bahasa Inggris sebagai pengantar. Kuliah umum dengan tema “Understanding the Purpose of Education: Implications for Life Long Learning” ini dihadiri oleh lebih dari 350 mahasiswa FE UNY angkatan 2014. Auditorium FE UNY tampak penuh disebabkan rasa antusiasme yang tinggi dari mahasiswa. Bertindak selaku moderator adalah doktor termuda di UNY, Dr. Ratna Candra Sari.

Selva, demikian dosen dari negeri jiran ini biasa disapa, menegaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia dan di Malaysia tidak jauh berbeda. Sebagai mahasiswa, tentu ada tuntutan untuk lebih memahami keberagaman dan memiliki rasa haus akan pengetahuan. “Universitas, harus bisa membuat mahasiswa lebih berwawasan, sebagaimana dari kata universal. Mau belajar hal lain yang bukan bidangnya juga. Dengan kata lain, mahasiswa haruslah versatile, serba boleh (serba bisa, Melayu-red), all rounder. Jangan hanya berpengetahuan di satu bidang saja, tetapi juga di bidang lain,” terangnya dengan logat Melayu kental.

Selva menambahkan, pengetahuan bukanlah seperti makanan. “Kita mungkin bisa dipuaskan dengan makan. Kita juga bisa dipuaskan dengan hal-hal lain, tapi tidak dengan pengetahuan. Pengetahuan kita harus terus bertambah. Pendidikan itu sepanjang hayat. We can learn by ourselves, without teacher. Kurikulum bukanlah apa yang diajarkan di kelas-kelas. Kurikulum sebenarnya adalah kehidupan. Examining our life reveals patterns of behavior. Dengan melihat hidup kita secara seksama, akan tampak pola tingkah laku,” lanjut Selva.

Sembari mengutip perkataan Konfusius, Selva menerangkan salah satu konsep penting pendidikan. “Give a man fish; you have fed him for today. Teach a man to fish; and you have fed him for a lifetime. Jangan beri dia ikan, tapi ajarkan dia memancing atau mengail, maka itulah pendidikan. Tahun 1903, ketika pesawat terbang pertama kali ditemukan, seberapa tinggi dia terbang, seberapa lama dia pergi? Dia terbang hanya 12 detik hanya beberapa meter saja dari lantai (permukaan tanah-red). Tetapi itu adalah permulaan dari sesuatu yang besar. Tak lama kemudian, sudah banyak pesawat terbang di World War I,” ungkapnya.

Dekan Sugiharsono berharap kegiatan seperti ini bisa berlangsung lagi di masa mendatang. “Kami sangat berharap akan ada kolaborasi-kolaborasi selanjutnya dari IUKL atau Assoc. Prof. Dr. Seloamoney Palaniandy,”. Mahasiswa tampak tidak malu bertanya baik dengan Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Yudhistira, mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2014 yang juga salah satu peserta kuliah umum tampak puas. “(Saya merasa) senang sekali dan (acara ini) memang penting. Kami menjadi lebih termotivasi untuk menambah wawasan. Ini pertama kalinya kami mendapatkan kuliah umum dari dosen asing,” terangnya. (fadhli)

Label Berita: 

PENGUATAN PENDIDIKAN USIA DINI DAN PENDIDIKAN DASAR

$
0
0

Dengan mengambil tema “Penguatan Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Dasar”, FIP UNY kembali tampil di Jogja TV dalam rangka sosialisasi dengan masyarakat luas, Rabu (18/3/2015). Acara ini dipandu oleh Ninda Nindiani. Tampil sebagai nara sumber Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. Kajur PPSD Dra. Hidayati, M.Hum., dan Ketua Prodi PG PAUD Joko Pamungkas, M.Pd. Acara sosialisasi ini dihadiri pula oleh Kajur, BEM, Humas FIP UNY serta beberapa personel dari Kantor Humas Promosi dan Protokoler UNY. Siaran on air ini dilaksanakan dari pukul 20.30—21.30 wib.

Acara diawali dengan penayangan profil singkat FIP UNY mengupas tuntas informasi seputar FIP UNY. Sesuai dengan tema, pertanyaan yang dilontarkan oleh presenter mulai mengerucut ke masalah Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar. Tidak lepas juga pertanyaan mengenai partisipasi FIP menyongsong World Class University seperti kerjasama dan seminar-seminar dengan instansi luar negeri.

Dalam tanya jawab baik dari presenter maupun dari SMS yang masuk membuka wawasan bahwa pendidikan dasar merupakan hal yang menjadi fondasi dari segala pendidikan. Dan ini merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan kita. Budaya lokal tidak lepas dari perhatian dalam pendidikan dasar. Karena budaya lokal mengajarkan banyak nilai kerjasama dan interaksi dengan individu lain.

Pada kesempatan ini Grup Angklung Simpauny dari mahasiswa PGSD kampus 2 FIP UNY tampil menyemarakkan suasana siaran. Dan hal ini membuktikan bahwa FIP juga mendukung mahasiswa dalam bidang kesenian tidak hanya bidang pendidikan. (ant)

Label Berita: 

LAILA NUR ROSYIDAH JUARA IV MAHASISWA BERPRESTASI FIP 2015

$
0
0

Banyak mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi di Wisma Darmais, Pengasih, Kulonprogo. Sebelum mahasiswa ini mengikuti rangkaian acara dari hari Sabtu—Minggu, 14—15 Maret 2015, mereka sudah mengikuti rangkaian acara yang di selenggarakan oleh jurusan atau prodi masing-masing seperti seleksi administrasi dan wawancara.

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah mewakilkan Laila Nur Rosyidah (kiri) dan Tari Wulandari (kanan) yang didampingi oleh Dosen Pendamping Dr. Iis Prasetyo. M.M. (tengah). Acara di Wisma Darmais dimulai dengan pembukaan oleh Dekan FIP yaitu Dr. Haryanto, M.Pd., setelah itu dilanjutkan dengan presentasi karya ilmiah menggunakan bahasa Inggris. Acara yang digagas bagian kemahasiswaan FIP UNY, bertujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dan mencari mahasiswa berprestasi tingkat fakultas yang akan menjadi wakil FIP di tingkat universitas.

Wakil dari Pendidikan Luar Sekolah Laila Nur Rosyidah berhasil masuk pada peringkat keempat pada pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat FIP UNY tahun 2015. Prestasi yang membanggakan bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, setelah berpuasa dari berbagai kejuaraan ataupun prestasi mahasiswa yang lain. Semoga semakin banyak mahasiswa pendidikan luar sekolah yang mau bersaing secara global dengan daya saing yang tinggi. (ell/mata/ant)

Label Berita: 

KMP UNY GELAR CHALLENGES GRADUATE STUDY ABROAD

$
0
0

Tingginya animo mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri membuat Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) dan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan General Discussion on Challengges Graduate Study Abroad. Acara yang dilansungkan Jumat, 20 Maret 2015 pukul 13.00-15.30 WIB di Aula Fakultas Ekonomi UNY ini bertujuan untuk menunjang pencapaian target jangka panjang KMP UNY.

“Dalam rangka menunjang pencapaian target jangka panjang KMP UNY, dimana 5% lulusan S2 UNY harus melanjutkan program doktoral. Artinya apabila setiap angkatan PPs UNY menerima rata-rata 1.000 mahasiswa program magister, akan ada 50 magisternya yang lanjut S3. Dengan demikian dalam kurun waktu 10 tahun ke depan akan ada 500 doktor baru dari lulusan magister PPs UNY. Hal ini seiring Visi dan Misi UNY yakni World Class University.” Tegas Ence Surahman, S.Pd. selaku ketua KMP UNY dalam sambutannya,

Acara yang terlaksana berkat kerjasama Keluarga Mahasiswa Pascasarjana yang dibantu Fakultas Ekonomi dengan delegasi mahasiswa dari Universitas Putera Malaysia dan Infrastucture Universiti Kuala Lumpur ini menghadirkan 3 pembicara yakni Assoc. Prof. Dr. Selaomoney Palaniandy yang bertindak selaku key-note speaker dari Infrastucture Universiti Kuala Lumpur, kemudian Assoc. Prof. Dr. Paramasivam Muthusamy dari Universitas Putera Malaysia dan Adi Silik Pierawan, M.Si., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Sebanyak 148 peserta yang terdiri dari mahasiswa S1, S2, dan S3 diberi tips dan trik oleh pembicara untuk mendapatkan beasiswa luar negeri yang diantaranya adalah: (1) mencari jurnal penelitian di universitas yang dituju dengan impact factor tinggi, (2) mengirim paper yang sejalan dengan penelitian profesor di universitas yang dituju melalui email dengan memfokuskan pada satu profesor saja, (3) mengikuti alur dengan mempersiapkan toefl/ielts dan sponsorship untuk kuliah di universitas yang dituju (tahap untuk memperoleh LoA).

Para peserta yang berasal dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Yogyakarta mengaku sangat terinspirasi dengan adanya acara tersebut. Seperti yang diungkapkan Lutfi Hidayat, “Acara ini sangat menginspirasi. Namun, moderator perlu memberi kesimpulan tidak hanya dalam bahasa Inggris, tetapi bahasa Indonesia juga,” ungkap mahasiswa yang kini sedang menempuh pendidikannya di jurusan Pendidikan Biologi Program Pascasarjana UNY (Bidang Media KMP/Shinta).

Label Berita: 

MEXCILIN ANAK PAPUA NUGINI

$
0
0

Salah satu guru SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal) Universitas Negeri Yogyakarta adalah Aditya Prahesti Wikantini, yang ditempatkan di SD Inpres Tinibil Distrik Oksamol Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Di antara banyak muridnya, ada sosok yang menarik perhatian Aditya, yaitu Mexcilin. Dia tinggal di sana bersama teman-teman seperjuangannya, di rumah panggung tanpa kamar dan tanpa apapun. Di samping tempat tidur mereka terdapat perapian untuk mereka memasak.

Mexcilin tinggal bersama banyak teman dalam satu rumah itu. Berdesakan, tanpa kasur, bantal, dan alas. Yang ada hanya selimut lusuh untuk menghalau dinginnya malam Oksamol. Menurut Aditya, Mexcilin dan teman-temannya punya orang tua namun tinggal di negara tetangga yaitu Papua Nugini (New Guinea). “Mereka belajar di Indonesia, sedangkan orang tua mereka tinggal dan bekerja di pedalaman Papua Nugini,” ungkap Aditya. “Bahkan ada juga anak-anak asli Papua New Guinea yang belajar di Indonesia.”

Mexcilin belum lancar bahasa Indonesia, hanya bisa bahasa daerah dan Tok Pisin (bahasa asli Papua Nugini). Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Mexcilin dan teman-temannya berkebun.

Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo tersebut berkisah, bahwa pada suatu ketika Mexcilin ditemukan duduk dengan darah mengalir dari kakinya. Ternyata dia terluka kena parang yang dibawanya saat berkebun. Seketika Aditya bertindak dengan mengangkat kaki Mexcilin agar pendarahannya terhenti, sekaligus mencoba membersihkan lukanya. Daging yang tersayat begitu dalam dan darah yang terus mengalir. Salah satu guru menjaganya sementara Aditya berlari ke rumah Pak Mantri untuk mencari obat luka.

“Sayangnya di sana tidak ada obat yang saya perlukan,” kata Aditya. Akhirnya luka tersebut hanya diberi Betadin dan dibalut dengan kain kasa. Mexcilin memaksakan diri pulang dengan jalan kaki dan tongkat yang dibawanya ketika dia datang tadi. Namun baru beberapa langkah dari rumah, darah itu kembali mengalir dengan deras. Akhirnya dengan bantuan salah satu guru SM3T Ageng Hening Hutomo, Aditya pun mengangkatnya hingga sampai di rumah. Perjalanan itu cukup melelahkan karena jalannya menanjak.

“Sesampainya di rumah kami disambut murid-murid yang lain yang menunggu Mexcilin datang.” Aditya membalut lagi luka itu dengan kain kasa yang baru dan kembali mengangkatnya ke dalam rumahnya. “Saya suruh Alkos, salah satu anak, mencari papan yang lumayan besar untuk menyandarkan kaki Mexcilin,” kata Aditya. “Tidak usah banyak bergerak dan tetap tidur dengan posisi lebih tinggi daripada kepala.” Aditya berpesan agar tinggal di rumah jika masih sakit dan Mexcilin mengangguk tanda setuju.

Keesokan harinya sehabis turun hujan, gadis yang hobi membaca tersebut menjenguk Mexcilin sambil membawa tas yang terisi dengan perlengkapan medis. Sesampainya di sana Mexcilin sudah mulai bisa tersenyum, walau luka itu terlihat masih basah dan jika tak berhati-hati menggerakkanya bisa saja berdarah banyak seperti kemarin. Mexcilin dituntun keluar rumah untuk membersihkan luka sekaligus menggantinya dengan perban yang baru. Balutan perban dibuka dan terlihat Mexcilin menahan perih dan sakit ketika diobati lukanya.

Saat itu Aditya memberinya biskuit dan Mexcilin terlihat begitu bahagia menerima biskuit yang diberi, bahkan teman-teman yang lain pun ikut riuh meminta bagian juga. “Dimakan Nak, hanya itu yang bisa ibu berikan, cepat sembuh ya,” kata Aditya sambil mengelus rambut Mexcilin. Pada saat akan berpamitan disempatkan untuk menasehati Mexcilin agar berhati-hati dalam memegang parang. Mexcilin spontan meraih serta mencium tangannya.

Gadis penyuka warna hijau dan ungu itu berusaha menahan air mata. “Anak sekecil itu harus hidup dan makan pun berusaha sendiri. Berani di sini demi sekolah sedangkan orang tua di negara tetangga. Kelak engkau akan menjadi orang yang hebat, Nak” haru Aditya. (Dedy)

Label Berita: 

PENGEMBANGAN SOLAR CELL “SUPER KAPASITOR UNTUK PENERANGAN JALAN”

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) bekerjasama dengan KYG-Korea dan Korea Transportation Safety Authority (KOTSA) mengembangkan sistem sollar cell yang ramah lingkungan dengan menggunakan kapasitor sebagai penyimpan energi. Project ini disebut “Super Kapasitor untuk Penerangan Jalan”. Solar cell sendiri merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan serta jumlahnya yang sangat besar sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan.

Menurut Shim, Eon Kyu dari KYG-Korea, sistem solar cell rata-rata menggunakan baterai sebagai penyimpan energi dari panas matahari sedangkan solar cell yang mereka kembangkan adalah menggunakan kapasitor yang memiliki beberapa kelebihan.

 “Menggunakan kapasitor tentu lebih ramah lingkungan karena bahannya lebih natural tidak seperti baterai yang terdiri dari materi-materi kimiawi”, imbuh Shim, Eon Kyu.

“Selain ramah lingkungan menggunakan kapasitor juga lebih aman karena tidak memerlukan instalasi listrik yang rumit. Hal ini berbeda dengan baterai sehingga mengandung potensi ledakan”, ucapnya.

“Di samping keunggulan-keunggulan tadi, kapsitor juga mempunyai waktu pengisian yang jauh lebih cepat dari pada baterai sehingga lebih efisien dalam penggunaanya”, bebernya.

“Terkait ketahanan, masa penggunaan kapasitor bisa bertahan selama lebih dari sepuluh tahun”, ungkapnya.

Solar cell dari KYG-Korea sudah terinstal di jalan-jalan di Korea serta Mongol dan beberapa negara lain. “Untuk Indonesia ini baru yang pertama kami ujicoba. Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan FT UNY untuk melakukan serangkaian pengujian terutama untuk penyesuaian panas dan kelembaban di sini”, tuturnya.

FT UNY sendiri melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk project ini yakni Dr. Didik Nurhadiyanto dari Pendidikan Teknik Mesin, kemudian Dr. Zainal Arifin dan Solikin, M.Kes. dari Pendidikan Teknik Otomotif serta Andik Asmara, M.Pd. dari Pendidikan Teknik Elektro.

“Ujicoba pertama dilakukan pemasangan di halaman FT UNY (21—22/03/2015), sehingga melalui ujicoba ini nantinya dapat ditentukan bagaimana spesifikasi solar cell berbasis kapasitor yang paling tepat untuk dikembangkan di Indonesia. (hryo)

Label Berita: 

GUEST LECTURE BERTEMA PENDIDIKAN DARI PERSPEKTIF ANTROPOLOGI

$
0
0

Guna meningkatkan wawasan dan kompetensi dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan,  pada hari Kamis, 5 Maret 2015 lalu Fakultas mengadakan kegiatan Guest Lecturing dengan Nara sumber Prof. Dr. Alain Pierrot dari Sorbone University, Perancis. Secara umum beliau memaparkan tentang perbedaaan tipe gambar di berbagai belahan dunia.

Dalam paparannya Prof. Pierrot mengemukakan secara mendalam hasil risetnya tentang ‘graphics and drawing’ yang dilakukan di beberapa negara di benua Afrika. Beliau mengemukakan bahwa ada karakteristik-karakteristik khusus (unusual typical pictures) antara anak laki-laki dan perempuan yang dapat menunjukkan adanya perbedaan interpretasi. Mereka terbiasa menggambar hanya menggunakan kertas  dan pensil dengan bentuk-bentuk gambaran tentang kehidupan sosial mereka.

Di akhir kuliah disimpulkan bahwa bagaimana sebuah gambar anak-anak dapat memberikan interpertasi pembaca tentang kehidupan sosial penduduk terutama dari sudut pandang antropologi dan psikologi. Ada pesan-pesan budaya (antropologi) yang mereka anut dan pesan psikologi kehidupan mereka yang masih sangat percaya dewa dan patung-patung sebagai simbol dewa. (yoss/ant)  

Label Berita: 

MAHASISWA BUSANA FT UNY TERINSPIRASI BURUNG ENGGANG

$
0
0

Andini Ifah Khasanati, mahasiswa Pendidikan Tata Busana angkatan 2012 mengkreasi busana dengan sumber inspirasi burung Enggang khas Kalimantan Barat. Busana ini juga berhasil menyabet juara III membawakan busana dari Mata Kuliah Adibusana Pada Manajemen Peragaan Busana “Diverchilago” bulan lalu..

Andin, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa burung Enggang merupakan spesies burung yang tersebar di Asia dan Afrika, sedangkan di Indonesia ada di Kalimantan Barat sekaligus menjadi maskot provinsi tersebut. “Busana pesta gala yang terinspirasi oleh burung Enggang ini mewakili kehidupan dan kebudayaan dari Kalimantan Barat”, ujarnya.

Dengan mengambil motif khas Kalimantan Barat yang juga ia tuangkan dalam hiasan busana menggunakan teknik bordir gunting akhir seperti alat musik, rumah adat, dan perisai.

“Kurang lebih satu semester untuk membuat busana pesta gala tersebut pada semester 5 lalu mulai dari mencari inspirasi, membuat konsep desain, moodboard, penerapan sumber inspirasi menjadi sebuah desain kerja, pemilihan bahan, pengukuran, pembuatan pola, pemotongan bahan, menjahit, hingga finishing  dan menghias busana tersebut”, tambah Andin.

Busana yang dikenakan Andin merupakan implementasi dari Trend 2014/2015 yaitu Re+Habitat, Alliance, dan Adroit yang mengadopsi unsur budaya pada kemajuan sebuah peradaban serta dengan penggunaan warna shocking seperti electric pink, mengadopsi teknik laser cut yang diwujudkan dengan teknik bordir gunting akhir, dan menggunakan perpaduan bahan Rose Silk serta Thai Silk.

Busana yang terinspirasi oleh kehidupan di Kalimantan Barat ini dikerjakan dengan teknik jahit adibusana atau teknik jahit halus yang semua bagian buruk kain atau dan kampuh busana terletak sembunyi tertutup di antara bahan utama dengan vuring (lapisan dalam pada busana) yang saling melekat. Sehingga pressing pada busana harus diperhatikan yaitu penyetrikaan pada bagian-bagian sambungan busana tersebut.

Busana dengan potongan di pinggang ini juga dihiasi oleh mutiara-mutiara yang dirangkai dan dijuntai seperti busana draperi pada bagian dada dan untuk lebih memperlihatkan kesan burung Enggang maka ditambahkan kain sifon berwarna fuschia pada bagian bahu sebagai sayap. (ratri)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live