Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

LEJITKAN KUALITAS PENELITIAN, DOSEN FBS IKUTI WORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL KOMPETITIF

$
0
0

Komponen penelitian mustahil lepas dari muatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain bidang pengajaran dan pengabdian masyarakat, penelitian dianggap sebagai salah satu parameter kualitas dosen. Ungkapan semakin produktif dosen dalam penelitian, semakin mumpuni pula ia mengabdi pada bangsa agaknya menjadi betul. Sebab, kata Prof. Suminar Pratapa, Ph.D., tatkala memandu workshop di FBS Sabtu pagi (28/02/2015): “Produktivitas penelitian dosen dapatlah menjawab keterpurukan persoalan negeri. Karena sejatinya penelitian itu tidak  lain berangkat dari sebuah persoalan; lalu melalui metode ilmiah kita mengupayakan solusi preventifnya,” tutur dosen ITS itu.

Dalam forum ilmiah tersebut, Pratapa menguraikan secara tuntas bagaimana menyusun proposal penelitian kompetitif nasional. Ia bicara soal paradigma riset dan proposal penelitian yang kerap kali membikin bingung. Menurutnya, riset berangkat dari sebuah proyek dengan target luaran, waktu, dan biaya yang jelas. “Dilakukan oleh sebuah tim peneliti dengan rekam jejak penelitian yang mendukung,” ungkapnya. “Sementara proposal penelitian,” lanjutnya “menggambarkan informasi tentang peneliti, peralatan yang digunakan, bahan yang dipakai, dan besarnya yang diperlukan. Dengan demkian, proposal menggambarkan rencana kegiatan dalam rangka luaran yang dijanjikan dalam proposal,” jelasnya.

Dosen yang merangkap sebagai ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Perlindungan, dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual (LPMP2KI), ITS, itu juga menjelaskan tentang pentingnya publikasi dan mempatenkan karya ilmiah. “Publikasi seyogianya menembus batas-batas seperti: lokal institusi, lokal daerah, nasional, regional, dan internasional. Melalui ikhtiar ini diharapkan publik luas mengetahui karya kita, sehingga ilmuan lain dapat merujuk atau menjadikan karya kita sebagai referensi ilmiahnya,” tuturnya. Pratapa juga menekankan arti publikasi ilmiah sebagai bagian dari tanggung jawab akademikus.

Selain menekankan pada produktivitas penelitian yang diajukan ke Dikti, Pratapa menyampaikan pula tentang pemanfaatan Zotero untuk mengelola sumber referensi. “Aplikasi ini (Zotero) ini berguna sebagai aplikasi pencari sumber pustaka, baik dari jurnal ilmiah, buku, maupun artikel di internet, yang cukup dengan sekali klik saja. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi para dosen, mahasiswa, peneliti, hingga penulis yang hendak mengutip sumber secara otomatis,” pungkasnya. Acara yang dimotori oleh bagian akdemik FBS ini direspons positif oleh para dosen. “Semoga dengan acara ilmiah ini para dosen semakin termotivasi untuk produktif dalam penelitian kelompok maupun mandirinya,” harap WD I FBS, Dr. Widyastuti, Purbani, M.A. (Rony)

Label Berita: 

MAHASISWA DENGAN IP TERTINGGI, LULUS TERCEPAT, DAN USIA TERMUDA

$
0
0

Wisuda lulusan S3, S2, S1, dan S0 Universitas Negeri Yogyakarta periode Februari dilaksanakan pada Sabtu, 28 Februari 2015 di GOR UNY. Pada wisuda kali ini Prima Olimpiana Kristi dari Prodi Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,87. Saat ditanya bagaimana gadis kelahiran Purworejo, 24 Juli 1992 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, ia menjawab bahwa hal ini karena selalu menghargai waktu dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.

“Ada waktu untuk mengerjakan tugas dan ada waktu untuk refreshing” kata Prima Olimpiana Kristi. Warga Tlogoguwo, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa setelah lulus sekolah menengah, keinginannya untuk kuliah sangat kuat. “Bila kuliahnya sesuai hobi maka akan lebih enjoy,” kata alumni SMKN 3 Purworejo tersebut.

Di sekolah ini Prima Olimpiana Kristi mengambil Program Studi Busana Butik dan diterima di UNY melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) yang sekarang bernama SNMPTN. Putra Drs. Sukrisman, MM.Pd dan Pergi Riyanti Asnoni, S.Pd. tersebut mengatakan bahwa sekolahnya sangat mendukung keinginannya untuk kuliah karena di sekolah, Prima Olimpiana Kristi selalu mendapatkan ranking 10 besar.

Mahasiswa yang lulus tercepat dalam wisuda UNY periode ini adalah Thomas Didimus Josen dari Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 3 bulan. Menurut pria kelahiran Flores, 9 Juli 1990 tersebut, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah mengambil paket maksimal sks tiap semesternya.

“Sejak semester 1, indeks prestasi saya memungkinkan untuk mengambil sks maksimal” kata Thomas Didimus Josen. “Untuk itu saya bisa mengambil sks semester di atas.” Putra dari Gabriel Gerong dan Yustina Min tersebut sejak sekolah di Seminari Menengah Yohanes Paulus II, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tersebut selalu menerapkan kedisiplinan, termasuk disiplin dalam membaca buku.

“Dalam sehari saya wajib menyisihkan waktu satu jam untuk membaca buku,” kata Thomas Didimus Josen. “Hal ini ternyata bermanfaat pada saat saya menyusun skripsi.” Menurut warga Manggarai Barat, NTB tersebut dengan banyak membaca buku, referensi penulisan skripsi menjadi jauh lebih mudah. Selain itu Thomas juga rajin menulis sebagai imbas dari kewajiban menulis opini dan refleksi saat di sekolah di Seminari Menengah dulu, sehingga Thomas dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu hanya 3 bulan saja.

Sementara Cantrya Isti Privantiaska dari prodi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode ini. Gadis yang lahir di Semarang, 26 Maret 1994 tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 20 tahun 11 bulan. Alumni SMAN 1 Purwokerto tersebut mengisahkan bahwa pada usia 5 tahun sudah masuk sekolah dasar karena merasa kurang nyaman sekolah di TK.

Menurutnya, sejak umur 5 tahun guru SD-nya mengatakan bila Hestina dapat mengikuti pembelajaran maka dapat naik kelas, namun jika tidak akan tinggal kelas, sehingga putri Sulistiyo Widoyonarto dan Ira Susanti tersebut termotivasi untuk sekolah. Sebagaimana Thomas, selama menempuh kuliah di UNY, warga Ds. Karang Kedawung, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah tersebut juga selalu mengambil sks maksimal sehingga Priva, demikian panggilan akrabnya, dapat mengerjakan skripsi sejak semester 5 dan berhasil meraih IPK 3,37 dalam wisuda kali ini. (dedy)

Label Berita: 

SUARA UNGU ADAKAN WORKSHOP JURNALISTIK DAN FOTOGRAFI

$
0
0

Seleksi penerimaan reporter Suara Ungu Humas FBS UNY telah berlalu. Setelah mengikuti berbagai proses seleksi berupa administrasi dan wawancara, 13 mahasiswa terpilih sebagai reporter Suara Ungu 2015. Guna mengasah kemampuan menulis di kalangan reporter baru, maka digelarlah workshop jurnalistik dan fotografi pada Jumat (27/2/2015). Bertempat di Ruang Sidang PLA FBS lantai 2, meski hanya diikuti oleh sembilan peserta, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat.

            Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, pertanda acara segera dimulai. Acara dibuka oleh sambutan dari ketua Humas FBS, Akbar Kuntadi Setyawan, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa workshop tersebut penting diadakan untuk mengasah skill atau kemampuan kewartawanan di kalangan reporter Humas. “Saya harap, workshop ini merupakan langkah awal yang baik untuk menghidupkan kembali ranah media dan jurnalistik di FBS,” terang dosen Pendidikan Bahasa Jerman tersebut.

            Hal senada juga diungkapkan Wardania Dewi Fitrotul Chusna selaku ketua panitia. “Semoga teman-teman sekalian dapat memanfaatkan semua materi yang diberikan di sini untuk bekal kinerja kita ke depan,” pesannya.

            Workshop yang dibagi menjadi dua sesi ini diisi oleh para narasumber ahli, antara lain Dedy Herdito, M.M. sebagai Pranata Humas Pusat UNY dan Aran Handoko, M.Sn. sebagai dosen fotografi di jurusan Pendidikan Seni Rupa.

            Adapun rangkaian acara sesi pertama yakni pemaparan dasar-dasar dan gambaran umum mengenai jurnalistik oleh Dedy Herdito, S.E., M.M.. Materi tersebut meliputi: hakikat jurnalistik, bahasa jurnalistik, syarat penulisan berita, macam-macam berita, dan teknik-teknik penulisan berita. Selain itu, beliau juga banyak memaparkan tips menjadi jurnalis kampus yang baik, memberikan motivasi menulis, serta membagikan beberapa pengalaman pribadinya selama berkontribusi menjadi Pranata Humas Pertama di Kantor Humas Pusat UNY. Di sela-sela presentasinya, beliau mengajak para reporter yang baru untuk berani memulai berita mereka dan terus mengasah kemampuan menulis tidak hanya dalam pelatihan tersebut. Workshop merupakan instrumen awal yang masih harus dikembangkan. Dengan pembawaan yang menyenangkan, sesi ini berjalan dengan santai namun efektif.

            Sesi kedua yang dimulai pada pukul 15.00 WIB ini dilanjutkan dengan materi jurnalistik fotografi yang dipaparkan oleh Aran Handoko, M.Sn. Beliau menyampaikan materi yang berkaitan dengan teknis-teknis pengambilan gambar saat peliputan berita. Materi yang disampaikan yakni: tips memotret, unsur-unsur dasar fotografi, metode fotografi, serta waktu terbaik untuk melakukan pemotretan. Dalam sesi ini, beliau juga sesekali memperagakan teknis memotret yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami oleh para peserta.

            Workshop hari itu berjalan dengan efektif walaupun hanya berlangsung selama kurang lebih empat jam. Para peserta menyimak keseluruhan materi yang disampaikan narasumber dengan antusias. Hampir seluruh peserta mengajukan pertanyaan kepada narasumber sehingga diskusi pun berlangsung secara interaktif.

            Diharapkan workshop jurnalistik dan fotografi ini dapat menjadi tonggak awal bagi tim reporter Suara Ungu, sehingga memicu mereka untuk lebih produktif dalam menyajikan berita yang aktual dan faktual dari Kampus Ungu. Berita-berita inilah yang nantinya akan menghubungkan fakultas dengan civitas akademika maupun masyarakat luas. Selamat dan sukses! (Eri/Muvida)

Label Berita: 

KARYA TEKNOLOGI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNY

$
0
0

Mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memamerkan karya teknologi tepat guna di Selasar Jurusan, Kamis (26/02/2015). Berbagai inovasi diciptakan mahasiswa sebagai penyediaan teknologi berkelanjutan di tengah permasalahan yang berkembang di masyarakat sehingga diharapkan menjadi embrio dalam memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sejalan dengan peran teknologi sebagai solusi untuk kesejahteraan masyarakat.

Lebih dari tigapuluhan alat dipamerkan dalam ujian Karya Teknologi ini. Salah satunya adalah converter kits, yakni suatu perangkat yang mengubah gas LPG menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Menurut Angger Gufita, salah satu kreator alat ini, menjelaskan bahwa kreasi dia dan kelompoknya ini dilengkapi dengan flame arrester dan penghemat bahan bakar gas LPG difungsikan pada sepeda motor 4 tak dengan kapasistas silinder 80-125 cc.

“converter kits ini juga merupakan project kerjasama dengan pihak jepang untuk memberikan alternatif energi baru bagi para pengguna motor selain bensin”, tambah Angger.

Adapula mesin penganduk media penanman jamur tiram karya mahasiswa yang berfungsi untuk mempersingkat waktu pembuatan media penanaman jamur tiram atau baglog. Keunggulan alat ini adalah memastikan bahwa campuran pembuat baglog tidak tercampur dengan bahan lain seperti pada cara manual.

Serta yang menarik perhatian adalah alat pengatur sirkulasi udara yang diberi nama Vertical Axis Wind Turbine Ventilator. Alat ini semacam kipas angin tanpa energi listrik yang berfungsi untuk mengatasi masalah udara panas, pengap di dalam ruangan.

Dr. Wagiran, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, menjelaskan bahwa agenda pada siang itu merupakan tahap penilaian karya-karya teknologi mahasiswa. “Penilaian ini meliputi beberapa aspek seperti dari segi manfaat dan performa mesin”, tutur Dr. Wagiran.

“Dalam aspek ini ditekankan nilai kemanfaatan mesin yakni bagaimana performa mesin dalam memecahkan permasalahan yang mengemuka di masyarakat dan juga segi keamanan saat alat itu digunakan”, imbuhnya.

“Selain itu, aspek inovasi, orisinalitas dan kemutakhiran teknologi juga menjadi bahan pertimbangan utama dalam penilaian”, bebernya.

“Serta aspek-aspek lainnya seperti kerincian dalam perancangan yang meliputi urutan perancangan, analisis perhitungan, pemakaian bahan, proses pembuatan serta perakitan”, tutupnya. (hryo)

Label Berita: 

TAX CENTER UNY GENJOT PENDAPATAN PAJAK MELALUI E-FILING

$
0
0

Electronic Filling Identification Number (e-FIN) merupakan identitas digital yang digunakan untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e-Filing. Penggunaannya menjadi penting sebagai kunci bagi Wajib Pajak untuk melakukan prosedur e-Filing. Wajib Pajak dapat mengajukan e-FIN ini di Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia dan hanya perlu memiliki satu seumur hidup. Tetapi ketidaktahuan Wajib Pajak (WP) terhadap e-FIN menyebabkan banyak WP yang lupa dengan e-FIN-nya sehingga tidak bisa melakukan e-Filing. Akibatnya, mereka harus repot-repot menyampaikan SPT Tahunan secara manual. Demikian sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Penyuluhan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY, Ir. Anung Setia Nugraha, M.T., pada Sosialisasi Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (26/2/2015) lalu.

Kepala Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Humas Kanwil DJP DIY, Ayu Norita Wuryansari mengatakan tujuan kegiatan itu sebagai sosialisasi bagi wajib pajak (WP) di kalangan akademisi perguruan tinggi. "Langkah ini dilakukan untuk menggalakkan pemakaian sistem e-Filing di kalangan wajib pajak. Sistem e-Filing dikhususkan bagi pembayaran pajak orang pribadi dan perusahaan. Hal ini karena sebagian dosen dan karyawan masih awam tentang metode penyampaian SPT melalui e-Filing. Dengan acara ini, kita berharap pendapatan pajak semakin meningkat dari kalangan pegawai negeri di perguruan tinggi," ujarnya.

“Sistem e-Filing merupakan cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP. Sistem ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah melaporkan pajak tidak perlu mengantre di kantor pajak atau menyimpan dokumen penting tentang pajak secara fisik. Sistem ini memiliki slogan E5, yaitu easy, efficient, everywhere, everytime, and environmentally friendly,” tambah Anung.

Dalam kesempatan tersebut, sebanyak lebih dari 100 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, dan karyawan di lingkungan UNY mendapat pengetahuan seputar e-Filing dan kesempatan mempraktikkan langsung penyampaian SPT secara online dipandu petugas dari Kanwil DJP DIY di laboratorium komputer di FE UNY. Dibuka oleh Wakil Dekan II FE UNY M. Djazari, M.Pd., acara ini sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama Tax Center UNY dengan Kanwil DJP DIY dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman dalam rangka peningkatan wawasan dan kesadaran pajak di kalangan masyarakat. (fadhli)

Label Berita: 

KARAKTER MULIA SEORANG ISTRI

$
0
0

“Para Bapak, ketahuilah bahwa ibaratnya uang sebesar sepuluh ribu rupiah yang Bapak nafkahkan kepada istri, sepuluh ribu rupiah Bapak sedekahkan dan sepuluh ribu rupiah Bapak berikan kepada kaum duafa, manakah yang lebih utama? Tak lain adalah yang sepuluh ribu yang Bapak nafkahkan kepada istri. Di sisi lain, istri atau Ibu hendaknya  menggunakan nafkah dari suami secara hati-hati. Menjaga kekayaan dan harta milik suami secara baik serta mengolah apa yang dipercayakan padanya dengan bijaksana menunjukkan  istri yang cerdas dan handal. Karakter yang mulia dan luar biasa dari istri ini akan sangat dibutuhkan oleh para suami.”

Demikian pembicara dari pondok pesantren Al-Muawanah Bantul, Kyai Burhanudin menyampaikannya dalam kegiatan pengajian rutin akhir bulan untuk staf di lingkungan kantor pusat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat, Jumat (27/2/2015).

Lebih lanjut, Burhanudin menyinggung bagaimana karakter mulia seorang istri pada suami, menurutnya seorang istri yang soleh adalah yang senantiasa mengingat pada Allah, selain itu istri juga senantiasa sedap dipandang dengan pandai merias diri untuk suami dan menjaga tingkah laku. “Tidak sepantasnya istri melawan suami. Secapek apapun kondisi istri, hendaknya juga tetap dapat melayani suami dengan tulus. Walaupun di jaman sekarang, banyak para istri ikut bekerja, namun melayani suami adalah kewajiban.” 

“Demikian juga sang suami, hendaknya berlaku bijak dan tidak mudah terbawa emosi menyikapi sesuatu yang terjadi di dalam ruamh tangga, agar rumah tangga  senantiasa harmonis. Adanya kasih sayang dalam keluarga, termasuk dalam pengasuhan anak, kelak anak-anak akan tumbuh menjadi insan yang baik,” jelas Burhanudin. (rew)

Label Berita: 

IDA LULUSAN IPA RAIH IPK TERTINGGI DI AKUNTANSI

$
0
0

Sebanyak 23 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan akademik dan administratif, sehingga berhak menyandang gelar akademik S1 atau D3 dalam upacara yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (27/2/2015) lalu. Dalam laporannya selaku Wakil Dekan I, Nurhadi, M.M., menyampaikan, “Peserta yudisium Februari ini terdiri dari 7 orang S1 Kependidikan, 14 orang S1 Non Kependidikan, dan 2 orang Program D3. Sebanyak 10 orang mendapat predikat Dengan Pujian, dan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Ida Nur Aeni dengan IPK sebesar 3,80 dari Program Studi Akuntansi S1,” urainya. Acara turut dihadiri jajaran dekanat, kabag, kasubag, serta kajur kaprodi di lingkungan FE UNY.

Upacara yudisium menandai pencapaian bersejarah bagi seorang mahasiswa. Dengan upacara yudisium, seorang mahasiswa menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab. “Milikilah kontribusi yang baik di masyarakat. Jadilah pribadi yang bernilai tambah bagi keluarga. Jaga nama baik almamater,” ungkap Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam arahannya.

Ida, sapaan akrab Ida Nur Aeni, menjadi peserta peraih IPK tertinggi pada yudisium periode ini. Anak ketiga dari tiga bersaudara putra pasangan Bapak Muginun dan Ibu Sunikmah ini merupakan lulusan SMA N 1 Boja, Kendal. Uniknya, Ida mampu meraih IPK tertinggi meskipun sebetulnya berasal dari jurusan IPA sewaktu di SMA. “Saya pada dasarnya memang suka berhitung. Selain itu, saya juga ingin bisa mengatur keuangan sendiri, terutama karena saya juga memiliki bisnis wirausaha yang ingin terus berkembang,” jawab pemilik usaha bakso tusuk KOBAR yang dipasarkan di sekitar UNY ini.

Pada masanya sebagai mahasiswa, Ida merupakan aktivis yang memiliki prestasi dan kesibukan yang padat. Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah ACTIVE di UNS serta peringkat ketiga Mahasiswa Berprestasi FE UNY pada 2013 adalah sebagian di antara prestasi yang ditorehkannya. Mengawali karir keorganisasiannya di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penelitian (KRISTAL) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi, Ida kemudian menjadi Ketua HIMA Akuntansi FE UNY pada 2013 dan kemudian menjadi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Mahasiswa FE UNY setahun berikutnya.

Kini, Ida yang memiliki motto ‘Jika kita mempunyai impian tetapi tidak tahu jalan, maka impianlah yang akan mencarikan jalan’ ini ingin melanjutkan langkahnya mewujudkan impiannya sebagai dosen. “Saya ingin lanjut kuliah S-2, dan kemudian menjadi dosen,” ujar pengagum dosen Dhyah Setyorini, M.Si., Ak., dan Dr. Ratna Candra Sari ini. (fadhli)

Label Berita: 

MENGABDI DI RAJA AMPAT PAPUA

$
0
0

“Aku terbangun dari tidur ketika tekanan di telingaku meningkat tajam. Kubuka mataku perlahan. Hari sudah pagi, dan aku berada di antara gumpalan awan putih di langit Papua. Dari atas, terlihat jelas laut lepas dengan jajaran pulau yang diterpa kemilau matahari pagi. Burung raksasa yang kutumpangi mendarat mulus di bandara Dominique Edward Osok, Sorong, Papua Barat.” Inilah ungkapan hati seorang guru SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal) Universitas Negeri Yogyakarta, Shinta Dwi Kurnia, yang ditempatkan di Kampung Saonek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

“Tak pernah terbesit dalam pikiranku untuk menapaki belahan bumi yang sangat jauh dari tempatku berasal” katanya. “Tangan-Nya-lah yang membimbingku untuk mendedikasikan sebagian kecil hidupku sebagai pendidik di sana.”

Gadis kelahiran Pati, 8 Oktober 1992 tersebut menjelaskan bahwa dari Waisai, Sorong untuk menuju ke Pulau Saonek tempatnya bertugas, digunakanlah sebuah speedboat. Sepanjang perjalanan ke sana, terlihat hamparan pulau-pulau kecil berpasir dan tumbuhan liar di pulau menambahkan kesan artistik di antara hamparan laut luas berpayung langit biru.

“Pulau Saonek dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dengan menggunakan speedboat atau longboat dari Waisai,” kata Shinta. “Pulau ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2003-2005.” Kampung berluas 4000 m2 ini memiliki jumlah penduduk sekitar 538 jiwa. Masyarakat kampung Saonek sangat heterogen baik dalam segi budaya maupun pekerjaannya.

Empat puluh persen penduduk kampung Saonek berprofesi sebagai nelayan. Dataran Kampung Saonek dikelilingi oleh vegetasi daratan. Pada bagian selatan kampung terdapat hutan yang tanahnya berbukit agak curam dan terdapat areal perkebunan kelapa. Pantai barat Saonek ditutupi hutan Mangrove dengan luasan yang sangat kecil yang didominasi oleh jenis Rhizopora, Avicenia, Bruguira dan Soneratia alba.

Alumni Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhamadiyah Surakarta tersebut ditempatkan di SMP Negeri 1 Raja Ampat. Sekolah ini terlihat sederhana dengan balutan nuansa putih kecoklatan dihiasi puing puing yang tampak rapuh dimakan usia. Pagar kayu membatasi sekolah dengan lapangan hijau di depannya. Bel besi berukuran cukup besar bertengger di tengah bangunan.

“Jumlah siswa tidak banyak, hanya 43 anak dalam tiga tingkatan kelas,” ujarnya. “Dalam keterbatasan, kulihat generasi emas yang gigih mencari ilmu, dan aku terpanggil untuk merangkul mereka.” Shinta diberi amanah oleh Kepala Sekolah untuk mengajar IPA dan TIK. Yang menarik, mayoritas siswanya sangat pemalu, bahkan untuk sekedar tampil memperkenalkan diri di depan kelas. Dalam pandangan Shinta, yang paling pemalu adalah siswa bernama Otniel Agustus Gilipin.

“Anak berkulit hitam dan berambut keriting itu bahkan tidak berani menatap lawan bicaranya” ujar Shinta. “Dia berlari ke belakang ketika aku memintanya membaca buku IPA di depan kelas. Dia tidak bisa menatapku lebih dari satu detik dan tertunduk malu setiap saat.” Shinta merasa perlu melakukan sesuatu agar Otniel mampu berdiri tegak di depan orang lain, yaitu dengan menanamkan rasa percaya diri padanya.

Pada umumnya semua siswa di sekolah ini memiliki karakter yang unik. Kadang kecerdasan dan bakat mereka tertutup oleh persepsi “nakal” yang menjadi tren di kalangan siswa SMP Negeri 1 Raja Ampat. Mereka cemerlang, namun hidup dalam keterbatasan. Para siswa senang membolos untuk sekedar mandi air garam atau memanjat kelapa di belakang sekolah termasuk mencari buah jambulan dan ketapang untuk dimakan. Rerata para siswa cakap menggunakan parang untuk mengupas buah kelapa dan membelah ketapang.

Uniknya, siswa laki-laki tidak senang memakai seragam dengan rapi. Mereka tidak suka mendengarkan pelajaran dengan metode ceramah, namun bersemangat saat Shinta memberikan materi dalam bentuk kuis yang melibatkan keaktifan dan meningkatkan rasa ingin tahu. Para siswa menyukai kompetisi dan sangat mengharapkan reward, walau hanya sekedar tepuk tangan dan ucapan selamat.

Hari demi hari, alumni SMAN 2 Pati Jawa Tengah tersebut semakin mengenal karakter siswanya. Pada dasarnya mereka merindukan sosok guru penyayang yang dapat menjadi panutan. “Mereka menghormati dan menyayangiku,” kata Shinta. “Sungguh berada di tengah mereka adalah karunia besar.” Shinta akan bertugas di Raja Ampat, Papua Barat hingga September 2015. (dedy)

Label Berita: 

PELEPASAN WISUDA DI FE UNY FEBRUARI 2015

$
0
0

Fakultas Ekonomi (FE) UNY adalah fakultas termuda di UNY karena baru berusia 3 tahun sejak resmi berdiri sendiri pada Juni 2011. Namun demikian, animo yang dimiliki dua program studi (prodi) di FE UNY adalah di antara yang terbesar di UNY. Prodi Manajemen dan Akuntansi selalu menjadi yang paling favorit di FE UNY. Dengan animo lebih dari enam ribu pendaftar selama dua tahun ini, seleksi untuk menjadi mahasiswa baru di kedua prodi tersebut sangat ketat.

Oleh karena itu, para lulusan tentu seharusnya sudah memiliki kualitas yang unggul sejak awal diterima. Demikian sebagaimana dipaparkan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. pada acara Pelepasan Lulusan FE UNY, Jumat (27/2) lalu. Acara dipadati lebih dari 200 calon wisudawan beserta para orang tua/wali serta dihadiri jajaran dekanat, kepala bagian (kabag), kepala subbagian (kasubag) serta jajaran ketua jurusan (kajur) dan ketua program studi (kaprodi) di FE UNY.

Dalam periode wisuda Februari 2015 ini, peraih IPK tertinggi diraih oleh Arin Pranesti dari S1 Pendidikan Akuntansi dengan IPK sebesar 3,81. “Kami berterima kasih kepada segenap jajaran dosen, tenaga kependidikan, serta tentu tak lupa orang tua kami yang senantiasa mendoakan kami. Apapun profesi yang teman-teman jalani, semoga bisa dijalani dengan baik. Berikan kabar kepada fakultas, sudah sejauh mana kita berkarya,” terangnya dalam sambutan mewakili para lulusan.

Senada dengan itu, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. juga memberikan semangat kepada para lulusan. “Ini bukan akhir perjuangan Anda. Masih ada yang perlu dilakukan. Kabari kami, sudah bekerja di mana, atau buka usaha apa. Jadilah manusia yang wajib bagi keluarga, bukan yang mubah, makruh, apalagi manusia haram, yang keberadaannya tak diinginkan,” ujarnya.

Supriyanto yang memberikan sambutan mewakili segenap orang tua/wali mengucapkan terima kasih kepada pihak FE UNY. “Tanpa pihak fakultas, tentu anak-anak kami tidak mampu menyelesaikan studi dengan baik. Semoga anak-anak tidak berhenti untuk berjuang. Selain intelektualitas, milikilah akhlak yang mulia. Dengan akhlak yang mulia, di manapun bekerja akan tetap dihargai dan dihormati,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, para lulusan terbaik dari tiap prodi diberikan piagam penghargaan oleh para kajur/kaprodi. Selain itu, para lulusan dan orang tua/wali juga dihibur dengan tarian yang menceritakan penggalan kisah Bambangan Cakil. (fadhli)

Label Berita: 

SISWI SMKN 1 KEBUMEN JAJAL SIMULASI PERKANTORAN DI FE UNY

$
0
0

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali menerima kunjungan dari sekolah. Sabtu (28/2/2015) lalu, SMKN 1 Kebumen berkesempatan melihat langsung fakultas termuda di UNY ini beserta beberapa laboratorium yang dimilikinya. Sebanyak 95 siswa dan guru pendamping SMKN 1 Kebumen yang dipimpin Ketua Rombongan Mohammad Mumfasil, S.Pd., M.Pd. diterima oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Purwanto, M.M., M.Pd., beserta beberapa dosen Pend. Adm. Perkantoran. Sebagaimana dipaparkan oleh ketua rombongan, kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari kompetensi keahlian bagi para siswa. Para siswa bisa mengenal langsung fakultas yang mungkin kelak menjadi tempat mereka melanjutkan studi.

Purwanto menjelaskan, FE menjadi fakultas terakhir yang lahir di UNY. “Embrionya sudah lahir sejak awal UNY lahir. Sementara itu, Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran menjadi yang terakhir bergabung di FE setelah sebelumnya sempat tertahan di Fakultas Ilmu Sosial,” ungkapnya.

Mumfasil yang juga alumnus UNY ini menjelaskan, jurusan Administrasi Perkantoran memiliki kompetensi yang penting dan bermanfaat saat berada di dunia kerja. “Keterampilan mengetik dan stenografi sangat membantu dalam pekerjaan saya. Meski saya tidak kuliah di jurusan ini, tetapi pelajaran stenografi yang saya dapat saat SMK dulu betul-betul berguna dalam membantu saya mencatat materi perkuliahan,” tuturnya.

“Dengan kunjungan ini, kami berharap bisa mengenalkan siswa dengan berbagai keterampilan dan peralatan modern yang digunakan dalam dunia usaha. Siswa juga menjadi lebih termotivasi untuk melanjutkan studinya di tingkat perguruan tinggi,” harap Wakil Kepala Sekolah bidang Kehumasan ini.

Didampingi beberapa mahasiswa dari jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran dan dosen pendamping, para siswa SMKN 1 Kebumen diberikan kesempatan mencoba langsung berbagai hal mengenai pengelolaan perkantoran di Laboratorium Simulasi Perkantoran, pengelolaan kearsipan digital di Laboratorium Komputer, serta peralatan-peralatan yang digunakan dalam perkantoran di Laboratorium Teknologi Perkantoran. (fadhli)

Label Berita: 

MENGUSUNG PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS SENI, KUN KOLABORASI PENELITIAN DENGAN UTRECHT UNIVERSITY

$
0
0

Dipercaya sebagai pengemban amanah bidang Kemahasiswaan FBS, tak lantas membuat Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. mereduksi kiprahnya terhadap pengembangan pendidikan karakter berbasis seni di kancah dunia. Alih-alih menyusut, prestasi penelitian pendidikan seni di tataran internasional yang diperjuangkannya justru meroket tiap tahun. Pada akhir 2014, ia berhasil menyabet program penelitian kerjasama internasional. Oleh karenanya, program prestise yang dipunggawai oleh Dikti itu hendak memberangkatkan Kun ke Utrecht University, Belanda, pada awal Oktober 2015. Iktikadnya untuk safari penelitian ke benua Eropa itu begitu inspiratif: “Demi memajukan pendidikan karakter berbasis seni bernapaskan lokalitas Indonesia di tingkat internasional.”

Alasan mayor kenapa Belanda dipilihnya sebagai objek penelitian karena ia telah beberapa kali bertandang ke sana, sehingga pada kesempatan berikutnya ia dapat meneruskan dan memperdalam penelitiannya. Selain itu, Kun juga telah menjalin relasi erat dengan tiga universitas besar di Belanda pada tahun-tahun sebelumnya. “Di samping itu, Belanda telah mengedepankan pendidikan seni sejak lama dan implementasinya ke peserta didik sungguh luar biasa,” ungkap dosen seni musik yang juga merangkap sebagai Wakil Dekan III itu.

Proses seleksi penelitian kerjasama internasional yang diselenggarakan oleh Dikti itu tidaklah mudah. Kun mengakui tatkala Dikti memberikan penilaian tersebut didasarkan pada rekam jejak kompetensi penelitian internasional yang pernah dilakukan oleh sang pelamar. “Karena saya pernah melakukan penelitian tingkat internasional sebanyak kurang lebih enam kali, saya memberanikan diri untuk turut mengajukan proposal. Alhamdulillah saya dinyatakan lolos,” tuturnya.

Selain itu, Kun juga menuturkan kontribusi penelitian sebelumnya yang berkolaborasi dengan Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D. (Perumus Pendidikan Karakter UNY dan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) dan Sudiyono, M.A. (Dosen Pendidikan Bahasa Inggris) yang mengkomparasikan model pendidikan karakter di Indonesia dan Belanda. “Pada tahun 2015,” lanjutnya, “penelitian saya akan lebih komprehensif; karena mengkaji mengenai pembelajaran seni secara tematik integratif yang tentunya lagi diwacanakan dalam Kurikulum 2013.”

Ibarat pepatah kuno yang mengatakan “Sekali dayung, dua, tiga, pulau terlampaui.” Selain penelitiannya ke Belanda, Kun juga telah merencanakan kunjungannya ke Université de Poitiers, Prancis. Kunjungannya itu didasarkan atas jalinan relasi yang dibuktikan dengan MoU antara UNY dan Université de Poitiers Prancis pada tahun 2014. “Saya akan melakukan timbal balik ke sana. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Wakil Rektor sana. Responsnya sungguh positif. Université de Poitiers Prancis membuka luas untuk eksplorasi lebih jauh terkait observasi, penelitian, maupun kegiatan lain. Kesempatan ini harus saya gunakan sebaik mungkin,” ujarnya.

Ikhtiar Kun pada pengembangan pembelajaran seni didasari oleh kegelisahannya terhadap paradigma pendidikan Indonesia yang belum menempatkan mayor seni—dalam arti universal—secara serius daripada disiplin ilmu lain. “Padahal, seni syarat akan pendidikan karakternya. Karena seni-lah budi pekerti kita jadi halus.” Kata Kun, “Pembelajaran seni di Indonesia masihlah berkutat pada teori saja. Berbeda dengan di Belanda: teori maupun praktik dielaborasikan dengan baik. Dengan demikian, saya hendak meneliti lebih detil mengenai hal itu.” (Rony)

 

Label Berita: 

FT UNY CIPTAKAN SEPEDA LISTRIK NIAGA

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menciptakan inovasi terbaru yakni sepeda yang dirancang khusus bagi pedagang dengan energi listrik sehingga ramah lingkungan. Sepeda yang diberi nama sepeda listrik niaga ini dilengkapi dengan bak berukuran 100x90 cm dan tinggi 30 cm. Pembuatan kreasi ini melibatkan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Bagus Tri Sugiarto, Johan Ferdian, M. Klidah, dan Ali Murtadho serta mahasiswa dari jurusan Pendidikan Teknik Otomotif dan Elektro, yakni Arif Nugroho serta Teguh Arifin juga Taufik Wisnu, mahasiswa Pascasarjana UNY dengan bimbingan dari dosen jurursan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Dr. Mujiyono dan Dr.Eng. Didik Nurdiyanto.

Salah satu mahasiswa Bagus Tri Sugiarto atau sering disapa Bagus menjelaskan bahwa sepeda listrik niaga ini merupakan salah satu proyek kerjasama Pusat Pemberdayaan IPTEK FT UNY (Pusdatek FT UNY) dengan Kemenristek RI. “Produksi sepeda ini bermula dari tawaran Kemenristek untuk memanfaatkan sebuah gardan dari China yang tidak terpakai”, tutur Bagus.

“Jadi, mereka (Kemenristek) punya gardan dari China yang masih berada di bea cukai dan bingung mau dimanfaatkan untuk apa sehingga kemudian ditawarkan ke UNY untuk dijadikan sepeda niaga”, tambah Bagus.

Bagus dkk langusng mengerjakan tawaran tersebut sesuai kompetensi di bidangnya. Ada yang mengerjakan body, bak, kontrol sepeda hingga pembuatan transmisi. Selain mengusung konsep sepeda niaga, tim ini juga menitikberatkan pada kemampuan membawa muatan berat  di tempat yang sempit.

Kapasitas muat sepeda listrik ini mencapai 500kg dengan kecepatan maksimal 60km/jam. Baterai bertenaga 48 volt 32 Ah yang mampu bertahan sampai 60 km. Melihat besaran kapasitas tersebut, Bagus optimis sepeda itu mampu memeberi kontribusi terhadap pedagang dalam segi transportasi.

“Saat ini, pengisian baterai masih menggunakan sistem manual yaitu menggunakan charger laptop selama selama 3-4 jam namun kami berencana mengembangkan sistem recharging supaya lebih efisien sehingga bisa dilakukan pengisian sembari sepeda digunakan”, imbuh Bagus.

Kendaraan ini ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik serta dilengkapi sistem kontrol untuk maju dan mundur, layaknya mobil. Selain itu ada pula transmisi dalam satu kendaraan. “Dalam satu kendaraaan bisa disetting kecapatan low (rendah) dan high (tinggi) dengan memindahkan tuas disamping jok”, beber Bagus.

Kedepan tim ini ingin mengembangkan sepeda listrik mereka dengan daya tahan baterai yang lebih tinggi. Suspensi pada bagian depan juga akan diperkuat serta bak belakang yang naik turunnya masih manual akan dibuat otomatis.

Sepeda angkut ini pernah dikenalkan pada beberapa pedagang di pasar dan mendapat sambutan yang baik. Bahkan para pedagang mendesak agar segera dikembangkan dan diproduksi masal. Satu unit sepeda listrik ini ditaksir berharga sekitar 25-30 juta. “Namun, kalau produksi massal, saya rasa harganya akan lebih murah”, tutup Bagus. (hryo)

Label Berita: 

MONITORING DAN EVALUASI MAHASISWA PPS YANG BEKERJA DI UNY

$
0
0

Pada hari Jumat, 27 Februari 2015, pimpinan Program Pascasarjana UNY mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi studi  mahasiswa yang notabene merupakan staf UNY baik dosen maupun karyawan.

Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa baik jenjang magister maupun doktor dari berbagai angkatan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan studi, dan kendala yang dihadapi tiap mahasiswa. Selain itu, perkembangan penyelesaian tugas akhir menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan ini.

Prof. Pardjono, Ph.D. sebagai Asisten Direktur bidang akademik mengharapkan mahasiswa mampu memperlihatkan kemajuan yang signifikan pada semester ini. “Bagi mahasiswa magister segera koordinasi dengan pembimbing untuk mendiskusikan kemajuan penyelesaian tesisnya,“ tutur beliau.

Selanjutnya Asdir I menambahkan bagi mahasiswa jenjang doktor segera menyelesaikan proposal disertasinya. Lalu koordinasi dengan promotor untuk bisa segera diujikan. Apabila hal itu sudah dilakukan harapannya penelitian segera dapat dilakukan sehingga penyusunan disertasi dapat diselesaikan secepatnya.

Pimpinan PPs yang hadir mulai dari Direktur, Asdir I, Asdir II, dan koordinator akademik secara umum memberikan motivasi dan dorongan kepada mahasiswa agar mampu memanage waktu dengan sebaik-baiknya. Bisa mengatur, memilah urusan pekerjaan dan tidak melalaikan kepentingan studi lanjutnya. Harapan pimpinan segera lulus dan mencapai karir yang lebih tinggi. (Rb)

Label Berita: 

UPGRADING PENGURUS UKKI AL MUJADDID 2015

$
0
0

UKKI Al Mujaddid UNY Kampus Wates mengadakan upgrading awal tahun periode 2015. Kegiatan tersebut diadakan selama dua hari yakni pada  (27—28/2/2015) di Bothokan, Lendah, Kulonprogo. Sebanyak 57 orang mengikuti upgrading ini dengan jargon “Bersatu Membangun Generasi Rabbani, Allahu Akbar”. Para peserta melafalkan jargon tersebut dengan tangan mengepal ke atas. Menurut Menurut ketua Panitia, Rachmat Bayu Firdaus, jargon tersebut sesuai dengan visi UKKI Al Mujaddid yaitu UKKI Al Mujaddid sebagai lembaga dakwah kampus yang mencetak generasi rabbani dan penggerak syiar Islam di kampus dan masyarakat. Visi tersebut merupakan buah pemikiran Ari Fitriyanto selaku Mas’ul atau ketua UKKI Al Mujaddid 2015.

“Tujuan dari up grading ini untuk meningkatkan ukhuwah, mempererat dan mengakrabkan hubungan antar pengurus UKKI Al Mujaddid.  Kegiatan upgrading berjalan cukup lancar dengan adanya kesepakatan kontrak belajar antara lain shalat dhuha minimal 4 rakaat, shalat tahajud minimal 4 rakaat, membaca al Ma’tsurat, tilawah 1 juz dsb,” papar Rachmat.

Pada upgrading ini acara diisi pemateri Danang Harya Saputra, S.Pd tentang syumulyatul Islam. Danang Harya Saputra, S.Pd. menyampaikan bahwa Islam sebagai ideologi dan sistem hidup. “Islam merupakan agama yang integral dan universal dan dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai aspek di berbagai pandangan,” jelas Danang.

Di sesi yang lain, Bagus Santosa menyampaikan materi tentag urgensi dakwah. “Tujuan dakwah adalah untuk menyampaikan hal-hal yang baik. Tapi bukan berarti kita melupakan tanggung jawab sebagai pribadi. Sebagai pribadi harus mempunyai manajemen diri yang baik sehingga dapat mengoptimalkan waktu yang ada untuk aktivitas-aktivitas yang bermanfaat,“ tutur Bagus.

Pada upgrading ini juga diadakan outbond yang berisi tentang permainan permainan untuk membentuk kerjasamau. Menurut Koordinator Akhwat, Dewi berpesan, “Amanah dalam kepengurusan ini sudah berada pada pundak kalian, sehingga kalian harus menjaga hubungan dan komunikasi antar pengurus agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.” Kegiatan diakhiri dengan tukar kado dan sesi foto bersama seluruh peserta upgrading UKKI Al Mujaddid 2015. (Dini)

Label Berita: 

ALUMNI JURUSAN ILMU ADMIISTRASI NEGARA LULUS TERCEPAT DENGAN PREDIKAT CUMLAUDE

$
0
0

Alumni Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Thomas Didimus Josen berhasil lulus tercepat dengan menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 3 bulan. Pria Kelahiran Perang, Manggarai Barat-Flores tersebut juga mendapatkan predikat cumlaude dengan IPK 3,59. Thomas menyelesaikan pendidikan menengah di Seminari Menengah Yohanes Paulus II Labuan Bajo dan mengikuti wisuda pada periode Februari 2015. Menurut Thomas kunci keberhasilanya di bidang akademik adalah tekun dan disiplin. Ia percaya bahwa keberhasilannya adalah hadiah atas akumulasi usaha-usaha yang baik.

Pria yang lahir 9 Juli 1990 tersebut menyukai diskusi bertajuk politik, sosial, ekonomi-politik, filsafat dan teologia. Selain itu, Thomas juga memiliki hobi membaca. ”Saya memiliki kebiasaan wajib untuk membaca buku selama satu jam dalam sehari. Setiap buku yang telah selesai saya baca selalu saya buatkan resensinya masing-masing. Sebagian besar uang saku  saya sisihkan untuk membeli buku-buku bacaan yang saya sukai,” paparnya.  

Pada saat masih kuliah Thomas juga aktif dalam berbagai kegiatan. ”Saya bergabung dengan Communita di Sant’Egidio, komunitas yang mengajak semua orang untuk membangun jembatan cinta kasih tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. Di sana saya belajar mengalami hidup bersama dengan orang-orang lemah seperti orang miskin, anak terlantar, lansia, para gelandangan, orang sakit, dan juga terhadap bentuk kemiskinan lainnya. Kehidupan bersama mereka menjadi inspirasi dan mengasah nurani untuk selalu belajar menjadi bijaksana dan bukan gelar  atau prestasi. Saya juga pernah bergabung dengan BEM KM UNY kurang lebih dua tahun,” tuturnya.

Selain diskusi dan membaca, Thomas juga memiliki kebiasaan menulis sejak masih mengenyam pendidikan menengah atas. Ia menyadari bahwa setiap insan akademis wajib mempublikasikan satu tulisan/artikel. Thomas berharap suatu hari nanti bisa menjadi seorang penulis. (Thomas/Eko) 

Label Berita: 

DOSEN FT UNNES SEMARANG RAIH GELAR DOKTOR DI PPS UNY

$
0
0

Uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK mutlak diperlukan. Hal ini sebagai tolak ukur jaminan kemampuan lulusan SMK. Selain itu, hal ini sebagai sarana membekali siswa dengan sertifikat kompetensi yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dan nilai jual serta kualitas lulusan SMK.

“Saat ini diperlukan sebuah model uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK kompetensi keahlian Teknik Pemesinan yang efektif, efisien dan praktis,” tutur Drs. Aris Budiyono, M.T. pada ujian terbuka program doktor program studi PTK, Senin (2/3/2015) di Program Pascasarjana UNY.

Dalam disertasinya berjudul "Pengembangan Model Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan", Aris mengemukakan bahwa telah melakukan penelitian dan pengembangan dengan 10  langkah yaitu: (1) studi pendahuluan dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) mengembangkan produk awal, (4) uji coba lapangan, (5) revisi untuk menyusun produk utama, (6) uji coba lapangan utama, (7) revisi untuk menyusun produk operasional, (8) uji coba produk operasional, (9) revisi produk final dan (10) diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan.

“Produk penelitian ini telah divalidasi oleh pakar, guru SMK dan dosen Pendidikan Teknik Mesin melalui Focus Group Discussion (FGD) dan uji lapangan yang dilakukan di SMK Warga Surakarta dan SMK Bhineka Karya Simo Boyolali Jawa Tengah,”kata sekretaris Jurusan Teknik Mesin Unnes Semarang ini.

Aris menambahkan salah satu model uji kompetensi dan sertifikasi adalah model berbasis unit produksi sekolah yang sudah umum berjalan di sekolah kejuruan. Dengan model ini terlihat tingkat kualitas skill siswa dalam mengelola unit produksi yang ada.

Di akhir paparan Aris menyampaikan bahwa  penelitiannya menghasilkan model Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan berbasis Unit Produksi Sekolah yang disingkat UKSK_UPS; terdiri dari komponen pengelolaan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; digunakan untuk mengelola UKSK siswa SMK khususnya kompetensi keahlian Teknik Pemesinan; serta model dilengkapi dengan panduan pelaksanaan dan modul penguatan materi dan latihan. Model UKSK_UPS memenuhi kriteria model yang baik dan praktis. Dengan demikian disimpulkan bahwa model USK_UPS adalah model yang efektif, efisen dan praktis.

Dengan bimbingan yang intensif oleh promotor Prof. Dr. Sugiyono dan Prof. Pardjono, Ph.D., promovendus dapat menyelesaikan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasinya. Di hadapan penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., dengan sekretaris Prof. Soenarto, Ph.D. dan penguji dari dalam yaitu, FX. Sudarsono, Ph.D. serta dosen penguji luar yaitu Prof. Dr. Samsudi, Aris mampu menanggapi masukan, pertanyaan, dan sanggahan dengan baik.

Hasil diskusi tim penguji memutuskan pada intinya promovendus mampu mempertahankan hasil penelitiannya dengan baik. Dengan hal ini kepadanya diberikan gelar doktor kependidikan dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dr. Aris Budiyono, M.T. berhasil menorehkan prestasi dengan meraih gelar doktor ke-267 di PPs UNY dan ke-76 pada prodi PTK. (Rb)

Label Berita: 

ORIENTASI PPG SM-3T: SIAP CETAK GURU PROFESIONAL

$
0
0

 “Menjadi guru di masa kini tidak semudah dibayangkan. Guru menjadi sebuah paket komplit yang tidak hanya sekedar unggul dalam bidang pedagogik semata. Guru harus memiliki keunggulan di aspek penguasaan bidang keahlian, kepribadian dan  sosial. Serta didukung dengan karakter kuat dan cerdas. Kuat untuk tidak mudah terbawa arus dan cerdas dalam pengambilan keputusan. Guru juga dibutuhkan ‘kesepenuhan hati’ dan ‘kemurahan hati’ dalam menunaikan tugas kependidikan.“ Demikian jelas Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, Ed.D. di hadapan 254 mahasiswa PPG SM-3T angkatan III tahun 2015 di Ruang Auditorium UNY Kampus Wates. Acara ini merupakan pembukaan dari rangkaian acara Orientasi Mahasiswa PPG SM-3T angkatan III yang akan digelar dari 5—7 Maret 2015.

Lanjut Wardan bahwa guru juga harus mampu menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Memberi contoh yang baik dengan menunjukkan jiwa entreprenurship dan kooperatif. Juga mampu menguasai komunikasi global. “Dan harapannya program PPG pra-jabatan sebagai rintisan untuk mencetak guru yang berkarakter dan professional,“ pungkas Wardan.

Pada hari pertama orientasi PPG SM-3T ini, materi pertama diisi oleh Ketua LPPMP, Prof. Drs. Wawan S. Suherman, M.Ed. Pada materi yang berisi orientasi umum ini memaparkan bahwa guru selain sebagai sebuah profesi juga merupakan pengejawantahan  dari komitmen pribadi karena dorongan jiwa. Guru merupakan panggilan jiwa. ”Bagi peserta PPG SM-3T yang telah berkomitmen mengajar di daerah 3T tentunya panggilan jiwa untuk menjadi guru profesional sudah tidak diragukan lagi,“ papar Wawan.

Lanjut Wawan, Program PPG SM-3T merupakan pengembangan kompetensi pedagogik, bidang keahlian, kepribadian, dan sosial dalam proses pendidikan yang terpadu dalam kegiatan akademik dan kehidupan berasrama.

Sementara itu Drs. Suyud, M.Pd. Ketua Pusat Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta profesi Non-Kependidikan memaparkan bahwa struktur kurikulum dan sistem pembelajaran menggunakan sistem workshop pengembangan perangkat untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy) dan PPL Kependidikan. “Workshop pembelajaran tersebut berbentuk lokakarya yang bertujuan untu menyiapkan mahasiswa PPG mengemas materi untuk pembelajaran dalam bidang studi yang mendidik,“ tutur Suyud.

Di sesi terakhir, mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang PPL Kependidikan oleh Sekretaris LPPMP, Prof. Dr. Suwarna, M.Pd. Menurut Suwarna, “PPL sebagai sarana untuk memantapkan profesionalisme guru dengan  mendalami karakteristik peserta didik, pemecahan masalah pembelajaran/sekolah, perbaikan pembelajaran, inovasi pembelajaran dan belajar penelitian Tindakan Kelas. Komponen penilaian dalam PPL ini meliputi perangkat pembelajaran, praktek mengajar, kegiatan non mengajar, kompetensi kepribadian dan sosial, portofolio, laporan PKL, laporan PTK. Nilai minimal untuk PPL adalah B,” pungkas Suwarna. (tusti)

Label Berita: 

MAHASISWA FMIPA UNY JUARA HARAPAN I LKTIN HIMKI

$
0
0

Mahasiswa yang tergabung dalam Tim KSI-MIST FMIPA UNY yaitu Muhammad Wahyu Arif (Kimia 2013), Anggun Andreyani (Biologi 2012), dan Miftahudin Nur Ihsan (Pendidikan Kimia 2011) menjadi juara harapan I Lomba Karya Tulis Nasional (LKTIN) HIMKI pada kategori Lomba Karya Tulis Ilmiah  di FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak pada 26 Februari–01 Maret 2015. Pada lomba tersebut tim FMIPA UNY mengusung karya yang berjudul Bio-Electrochemical Whey for Independent Energy of Gunungsaren: Upaya Pemanfaatan Limbah Cair Tahu (Whey) Melalui Teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) Satu Bejana Sebagai Biolistrik Di Dusun Gunungsaren Kidul, Trimurti, Srandakan, Bantul”.

Lomba Bidang Studi Kimia (LBSK) XI 2015 ini, jelas Wahyu,  merupakan acara tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMKI) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (UNTAN) yang berisi berbagai rangkaian acara, diantaranya Lomba Bidang Studi Kimia (LBSK) tingkat SMA/MA, Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) tingkat mahasiswa S1/D3, dan Seminar Nasional Kimia.

“UNY mengirimkan delegasi untuk mengikuti kompetisi kategori Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang bertemakan ‘Optimalisasi SDA Berbasis Ilmu Kimia Sebagai Alternatif Energi Ramah Lingkungan’. Kompetisi kategori LKTI diikuti oleh 10 finalis delegasi dari universitas se-Indonesia, diantaranya Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Negeri Semarang, Universitas Tanjungpura, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Universitas Kapuas Sintang,” terang Wahyu.

Bio-Electrochemical Whey for Independent Energy of Gunungsaren yang diangkat merupakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pencemaran limbah cair tahu (whey) di Dusun Gunungsaren Kidul yang sangat mengganggu dan menjadi pencemar Sungai Progo dengan penerapan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) satu bejana untuk menghasilkan biolistrik yang dapat menyuplai sebagian besar kebutuhan listrik di Dusun Gunungsaren Kidul. (witono)

Label Berita: 

WORKSHOP PEMBIMBINGAN PKM BAGI DOSEN FIP UNY

$
0
0

Sabtu (7/3/2015), Bidang III mengadakan acara Workshop Pembimbingan PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) bagi Dosen FIP. Menurut Dr. Suwarjo, M.Si. selaku Wakil Dekan III. Kegiatan ini untuk menjaga dan meningkatkan mutu PKM dari mahasiswa FIP. Karena banyak mahasiswa yang menyusun PKM masih salah dalam administrasi, padahal kesalahan administrasi akan berimbas pada banyaknya penyusun PKM yang gugur. Ditambah lagi penyakit yang ada pada mahasiswa yaitu mereka datang ketika waktu sudah mepet, sehingga tak ada waktu untuk mengkoreksi administrasi. Oleh karena itu, workshop ini diadakan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.

Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. mengharapkan workshop ini dapat meningkatkan kualitas tutorial dosen pendamping terhadap mahasiswa yang menyusun PKM. Seperti yang kita tahu, PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa) merupakan ajang kompetisi bergengsi bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, dan PIMNAS menggunakan PKM sebagai alat kompetisinya. UNY pernah meraih medali emas pada PIMNAS tahun 2012, dan diharapkan pada PIMNAS yang akan datang, UNY bisa kembali merebut medali emas.

Acara yang diikuti 50 dosen pendamping mahasiswa ini diisi oleh 2 pembicara yang telah lama berkecimpung dalam dunia kompetisi mahasiswa yaitu Sukinah, M.Pd dan Hermanto, M.Pd. Hermanto menjelaskan turunnya partisipasi UNY dalam PIMNAS diakibatkan banyaknya peserta yang gugur. Tak lupa juga memberikan penekanan kegiatan PKM. PKM datang dengan tujuh jenis program yang berbeda mulai dari PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-M (pengabdian masyarakat), PKM-T (penerapan teknologi), PKM-Karsa Cipta ditawarkan pada periode pertama.

Periode ini semacam penawaran program hibah yang biasanya disebut PKM lima bidang. Lima bidang tersebut merupakan bidang yang paling popular di mana kelompok pengusul harus melakukan kegiatan dari tahap demi tahap yang telah diajukan dalam proposal. Kemudian, pada perode penawaran kedua terdiri dari PKM-Gagasan Tertulis dan PKM-Artikel Ilmiah. (ant)

Label Berita: 

KIPRAH GURU DALAM PERSAINGAN GLOBAL

$
0
0

Pada hari ke dua masa orientasi mahasiswa PPG SM-3T angkatan III diisi dengan materi tentang kebijakan dan tata kelola Pendidikan Pusat dan Daerah  oleh Wakil Rektor II, Dr. Moch Alip, M.A. pada Sabtu (7/3/2015) di auditorium UNY Kampus Wates. Setiap individu memiliki peran dalam posisinya masing-masing.  Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. “Para siswa didik harus siap dengan persaingan. Guru harus memberi pemahaman tentang makna persaingan dan strategi memenangkan persaingan.  Persaingan di tingkat global sudah tidak dapat dihindari. Apalagi pada tahun 2016 akan segera diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan wujud dari perdagangan bebas dalam skala ASEAN, “ papar Alip.

Selanjutnya, guru dalam menghadapi tantangan persaingan dunia global memiliki tanggung jawab untuk mendidik para siswa didiknya untuk berkomunikasi yang akuntabel. Sebuah bentuk komunikasi yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

“Apalagi di era digital, guru harus menyediakan sarana komunikasi yang baik. Media komunikasi yang sesuai dan berkualitas. Jangan sampai komunikasi yang salah berujung pada hal yang destruktif. Seperti, siswa yang tidak suka dengan guru lalu ‘menyerang’ di media sosial,” imbuh Alip.

Pada kesempatan selanjutnya, Ketua Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan tentang sistem kehidupan berasrama. “Salah satu penilaian dalam kelulusan adalah aspek kehidupan berasrama.  Kehidupan berasrama mengajarkan tentang keteladan. Keteladan adalah pendidikan paling murah. Keteladanan itu memberi contoh langsung tentang hal-hal yang baik,” papar Bambang.

“Selain itu,  asrama juga mengajarkan tentang tradisi dan budaya serta pembiasaan (habituasi). Selain itu kehidupan asrama akan mengajarkan tentang kedisiplinan, kemandirian, dan persatuan.  Sistem kehidupan berasrama yang teratur dan tertata akan menjadi kebiasaan baik yang akan menumbuhkan kedisiplinan dan kemandiran para mahasiswa PPG SM-3T, “ lanjut Bambang.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Dapan, M.Kes. tentang orientasi umum kegiatan dan lokasi program PPG. “Selama kehidupan di asrama, selain workshop, mahasiswa juga akan melaksanakan kegiatan yang menunjang 3 ranah kecerdasan baik itu spiritual, sosial, dan intelektual,” ungkap Dapan.

“Kecerdasan spiritual melingkupi kegiatan untuk memperdalam pengetahuan agama seperti pengajian, peringatan hari besar keagamaan. Kecerdasan intelektual berupa diskusi atau belajar kelompok sesuai dengan prodi masing-masing. Dan kecerdasan sosial meliputi kegiatan yang mencakup interaksi antar kelompok seperti kebersihan lingkungan, kegiatan perayaan hari nasional misal upacara bendera, lomba perayaan hari nasional,“ pungkas Dapan.

Acara ini  ditutup oleh Drs. Suyud, M.Pd. Ketua Pusat Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta profesi Non-Kependidikan dengan dihadiri oleh Sekretaris Pusat Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta profesi Non-Kependidikan Zulfi Hendri, M.Sn. Ketua Asrama Putri, Sri Mawarti, M.Pd. dan Kabag TU LPPMP Dra Sri Ningsih. (tusti)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live