Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

FIK LULUSKAN 230 WISUDAWAN/WISUDAWATI

$
0
0

Gedung Pusat Layanan Akademik Fakutas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat, 29 Agustus 2014 pukul 19.00 WIB sudah ramai dengan mahasiswa/mahasiswi angkatan 2010 beserta orang tua wali. Pelepasan wisudawan/wisudawati Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ini menghadirkan 230 orang tua wali dan 230 orang mahasiswa/mahasiswi yang akan diwisuda periode 29 Agustus 2014.

Pada acara pelepasan ini dihadiri langsung oleh Dekan FIK UNY Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Wakil Dekan I Dr.Panggung Sutapa, M.S., Wakil Dekan II Drs. Sumarjo, M.Kes., dan Wakil Dekan III Drs. Suhadi, M.Pd. beserta Kepala Jurusan, Kepala Prodi dan Kabag serta Kasubag Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Mereka dihibur dengan organ tunggal pesanan kemahasiswaan.

Dengan meluluskan 57 orang mahasiswa/wisudawati cumlaude, Dekan FIK UNY Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. atas nama segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya  kepada orang tua wali atas kepercayaan dan kerjasamannya selama lebih kurang 4 tahun, yang mempercayakan putra/putrinya untuk dapat menuntut ilmu di FIK UNY hingga dapat segera diwisuda pada periode 29 Agustus 2014. Pada kesempatan itu pula tidak lupa Dekan FIK UNY memberikan selamat kepada seluruh wisudawan/wisudawati beserta seluruh pendamping/orang tua wali yang hadir atas keberhasilannya menempuh pendidikan dengan segenap perjuangan keras demi meraih cita cita yang di impikan, serta beliau juga menyampaikan bahwa dengan ini resmi sudah kami segenap civitas akademika FIK UNY menyerahkan kembali putra/putri terbaik kepada bapak/ibu orang tua wali, semoga apa yang telah diterima dan didapat selama menempuh pendidikan di FIK UNY dapat diamalkan sebaik baiknya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan perwakilan orang tua wali dan perwakilan wisudawan/wisudawati yang menyampaikan terimakasih kepada segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan beserta seluruh layanan dan fasilitas yang selama lebih kurang 4 tahun dapat dinikmati.

Acara pelepasan ini diakhiri dengan pelepasan jas almamater perwakilan wisudawan/wisudawati oleh Dekan FIK UNY Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. yang diikuti oleh seluruh wisudawan/wisudawati yang hadir, serta pemberian penghargaan kepada 4 perwakilan wisudawan/wisudawati cumlaude. (didik)

Label Berita: 

MAHASISWA UNIVERSITY OF MALAYA SIT IN DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

$
0
0

Sebanyak 14 mahasiswa dari Jabatan Geografi Fakulti Sastera dan Sosial Sciences (FSSS), University of Malaya (UM) mengikuti kegiatan sit in di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY). Kegiatan sit in ini diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY untuk menindaklanjuti program kerja sama kedua belah pihak. Kegiatan sit in diawali dengan upacara pembukaan (opening ceremony) pada Kamis (21/8/2014) yang bertempat di Ruang Ki Hadjar Dewantara (KHD) FIS UNY. Dalam upacara pembukaan sit in dihadiri oleh Wakil Rektor IV UNY, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Dr. Hastuti M.Si., didampingi staf pengajar dari Jurusan Pendidikan Geograsfi FIS UNY. Sementara dari UM rombongan didampingi Dr. Aziz Shafie, Ph.D.

Dalam sambutannya, Hastuti mengatakan selamat datang di kota Yogyakarta yang penuh dengan aspek kajian geografi. “Semoga rombongan teman-teman dari UM senang dan nyaman selama kegiatan sit in berlangsung. Semoga kalian akan mendapatkan banyak ilmu baik dari budaya kota Jogja, Kondisi Fisiografi DI Yogyakarta, kondisi sosial masyarakat, dan lainnya,” sambut Hastuti. Selain itu, Kajur juga menegaskan, “Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan ditingkatkan supaya kerja sama yang telah dijalin tidak mandeg,pungkasnya.

Sementara Dr. Aziz Shafie, Ph.D. dalam sambutannya mengatakan, “Saya sangat senang dengan sambutan dari FIS UNY, terutama Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membuat program ini berjalan dengan baik. Semoga mahasiswa saya mendapatkan ilmu dan pengalaman yang banyak setelah selesai kegiatan ini. Selain itu, saya harapkan tahun berikutnya ada yang berminat untuk mengambil satu semester di Jabatan Geografi UM dan sebaliknya,” ucapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. selaku Dekan FIS UNY mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi dengan keberanian Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY mengadakan kegaiatan seperti ini (sit in) untuk pertama kalinya. Semoga dengan kegiatan sit in pertama kali yang diadakan di FIS UNY ini akan mendorong jurusan lain untuk menyelenggarakan hal serupa,” harapnya. Selain itu, Dekan juga berharap agar tali silaturahmi antara UM dan FIS UNY tetap terjaga dan terjalin relasi yang baik antar keduanya.

Prof. Suwarsih Madya Ph.D. dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan satu langkah untuk mewujudkan visi UNY menuju World Class University (WCU) dan mengenalkan budaya Indonesia ke luar. Selain itu, Prof. Suwarsih menggarisbawahi agar kerja sama-kerja sama yang telah dirintis dengan universitas di luar negeri agar terus dikontrol dan ditindaklanjuti sehingga kerja sama kedua belah pihak saling menguntungkan dan tidak merugikan. Selain itu, ke depan dapat diteruskan dengan acara serupa, namun pesertanya bukan mahasiswa tetapi memungkinkan untuk dosen, karyawan, dan penjaga perpustakaan,” tegasnya.

Kegiatan sit in ini berlangsung 20 Agustus sampai 3 September. Mahasiswa dari jabatan Geografi UM akan mengikuti berbagai kegiatan baik bersifat indoor maupun outdoor. Kegiatan indoor seperti Perkuliahan, Seminar Proposal Geografi, dan Diskusi. Sementara pada kegiatan outdoor meliputi Pengenalan Ospek FIS, Berkunjung ke Gunung Purba Nglanggeran, Parangtritis, Sand Dune di Parangkusumo, Gunung Merapi, Kali Kuning, Museum Gunung Merapi, Candi Borobudur, Candi Asu, Candi Pawon, Candi Mendut, Kali Progo, dan lain sebagainya. Selama kegiatan sit in berlangsung mahasiwa dari UM akan ditemani oleh sepuluh mahasiswa Pendidikan Geografi 2012.

Semoga dengan adanya program rintisan kerja sama antara UNY-UM ini dapat mengepakkan visi dan misi lebih tinggi menuju world class university (WCU) dapat tercapai. Salam Geografi untuk satu Bumi! (Kholik)

Label Berita: 

CINEMATHERAPY FOR KIDULAN

$
0
0

Kelompok 276 KKN-PPL UNY 2014 Dusun Kidulan, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo yang terdiri atas 9 mahasiswa PGSD FIP dan 4 mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY berinisiatif menyelenggarakan Program KKN Cinematherapy untuk warga Kidulan pada hari Jumat, 5 September 2014. Tema dalam cinematherapy ini adalah “Mulai Hidup Sehat Tanpa Asap Rokok, Pendidikan Investasi Masa Depan”. Kondisi sosial masyarakat yang beragam mulai dari berbagai jenis pekerjaan yang setiap hari dijalani oleh warga, pemuda yang sangat aktif menyelenggarakan kegiatan kepemudaan, dan anak-anak pelajar yang semangat menuntut ilmu.

Pada suatu hari ada segerombolan anak seusia Sekolah Dasar yang bermain di basecamp/posko KKN kelompok 276. Salah satu dari anak tersebut yang membawa sebatang rokok yang diselipkan di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.  Setelah itu anak tersebut pergi untuk membeli jajan. Setelah kembali ke posko KKN, anak tersebut membawa jajan yang dibelinya dan ternyata juga membeli satu batang rokok yang diselipkan di atas telinga. Dan kondisi tersebut dilakukan diam-diam tanpa diketahui orang tua si anak. Ketua Karang Taruna Dusun Kidulan, Dhedi Ristanto membenarkan bahwa sebagian anak seusia sekolah dasar di Kidulan memang sudah mengenal rokok. Memang orang tua tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam penuh. Kondisi inilah yang menjadi inspirasi kami untuk menyelenggarakan program cinematherapy di Dusun Kidulan.

Program cinematherapy ini mendapat dukungan dan apresiasi dari pihak pemuda dan warga Kidulan. Fatwa Aminuddin (Ketua KKN-PPL kelompok 276) menjelaskan tujuan dari program cinematherapy ini untuk membantu para orang tua, guru, dan masyarakat pada umumnya untuk mengenal bagaimana cara mendeteksi secara dini anak-anak yang merokok. Juga untuk mengetahui dampak-dampak dari asap rokok, mengajak untuk memulai hidup sehat tanpa asap rokok serta menjaga dan mendukung  anak untuk giat belajar sebagai investasi masa depannya.

Pemateri adalah Bapak Agung Hastomo, M.Pd.  dosen PGSD FIP UNY. Beliau mengajak peserta cinematherapy untuk beraktivitas mulai pukul 14.00--16.30 menggunakan 5 langkah teknik dalam cinematherapy ini. Langkah tersebut: (1)  memasangkan kartu kata/ kartu gambar tentang hal-hal yang positif dan negatif, (2) brain-storming (jajak pendapat), (3) deteksi dini bahaya merokok (tayanagn video), (4) diskusi dan presentasi mengisi lembar kerja upaya masing-masing pihak mengatasi kebiasaan merokok, (5) rencana tindak lanjut yang berupa matrik progam mengatasi bahaya merokok.

Hasil lembar kerja yang telah terisi akan dipajang pada papan mading Dusun Kidulan. Acara dilanjutkan dengan menonton film kependidikan yang berjudul “Menggapai Awan”. Cinematherapy dihadiri oleh 220 peserta yang meliputi perwakilan setiap KK di Dusun Kidulan, dewan guru dari SD Negeri Gembongan dan SDN Salamrejo, pelajar SD dusun  Kidulan, siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Salamrejo serta siswa kelas 6 SDN Gembongan. Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa perwakilan kelompok KKN Driyan, Watu, dan Kepek.

Acara berjalan dengan lancar. Semua peserta sangat antusias mengikuti serangkaian aktivitas selama cinematherapy berlangsung. Acara cinematherapy ditutup dengan sajian tarian “Bangun Desa” (tarian dari Kulon Progo) yang dibawakan oleh Ery Nursukawati dan Fathah Nur Aryati yang tidak lain adalah mahasiswa dari kelompok KKN 276. (Fatwa)

Label Berita: 

IBU CERMAT UNTUK ANAK HEBAT

$
0
0

Mahasiswa Prodi PGSD UNY Kampus Wates pada Minggu, 7 September 2014 mengadakan seminar parenting dengan tema “Ibu Cermat untuk Anak Hebat”. Ini merupakan salah satu progam KKN yang diabdikan pada masyarakat Dusun Pedes, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Acara seminar ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada para ibu dan calon ibu di Dusun Pedes tentang cara menjadi ibu yang cermat agar memiliki anak yang hebat.

Seminar parenting ini mengulas tentang hal-hal apa saja yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menjadikan anaknya hebat. Sebelumnya, orang tua harus jelas memastikan pengertian hebat yang dimaksud. Seperti apakah anak yang hebat itu? Apakah anak yang berprestasi, ataukah anak yang berbudi baik? Kegiatan yang berlangsung dari pukul 8.00 sampai jam 11.00 ini dipandu oleh Pak Fatan ‘Fantastik’. Beliau merupakan penulis dan pakar public speaking yang juga ahli dalam pendidikan anak.  Kegiatan seminar parenting ini diikuti oleh sekitar 70 ibu dan calon ibu Dusun Pedes.

Uraian inti oleh Bapak Fatan ‘Fantastik’, yaitu memperjelas makna hebat yang diinginkan orang tua. Anak hebat adalah anak yang baik, karena anak yang baik adalah anak yang dapat patuh pada orang tuanya, mudah diarahkan, dan berakhir dengan prestasi yang baik. Namun, jika anak hanya dituntut berprestasi tanpa mempertimbangkan aspek budi baik, maka anak berprestasi ini hanya akan menjadi anak yang pintar akal tetapi akhlaknya memilukan. Jadi, pertanyaan sederhana setelah anak pulang sekolah, bukan “berapa nilaimu tadi?”, tetapi lebih ke penanaman perilaku baik, seperti “tadi di sekolah gimana?, kamu sudah berbagi apa dengan temanmu?, kamu bergaul dengan siapa saja? “ dan lain-lain.

Pak Fatan juga memaparkan 3 hal penting yang harus dilakukan ibu. Pertama, memilihkan cerita/buku bacaan untuk anaknya. Cerita itu harus ada tokoh utama, yang punya cita-cita baik, lalu ia dihadapkan pada hambatan dan  tantangan, tetapi ia terus berjuang, dan akhirnya berhasil. Kedua, ibu harus senantiasa mendoakan anaknya baik secara tidak langsung, maupun langsung di depan anak. Ketulusan doa ibu adalah doa yang terbaik dan termanjur untuk anak. Ibu juga harus sering menyentuh anak, baik itu dengan mencium keningnya atau yang lain agar terpatri kasih sayang dalam diri anak.

Ketiga, ibu sangat berperan penting dalam memilihkan makanan dan minuman yang baik untuk anak. Makan dan minum anak akan mengalir dalam darah dan digunakan untuk aktivitas. Makanan dan minuman yang baik, sehat, dan bergizi akan berdampak baik pula pada anak. Tidak perlu mahal. Membiasakan anak lebih menyukai pisang, pepaya, dan tempe, sudah sehat dibanding anak menyukai jajan yang banyak mengandung MSG. (wen) 

Label Berita: 

KUIK UNY SELENGGARAKAN ENGLISH OFFICE COMMUNICATION SKILLS

$
0
0

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan UNY sebagai universitas kelas dunia, kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan tamu asing pun menjadi prioritas. Karena itulah, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) melalui divisi Pengembangan Internasionalisasi Prodi menyelenggarakan Pelatihan English Office Communication Skills bagi staf rektorat, dekanat, dan lembaga di UNY, tanggal 1—5  September 2014,  di UNY Hotel.

“Kita harus meningkatkan pelayanan kita sehingga kita tidak kalah saing dengan yang lain. Ke depan kita akan banyak bertemu dengan orang dari berbagai negara, terlebih ASEAN Community akan dimulai tahun 2015,” terang Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, Kepala KUIK, dalam sesi orientasi pelatihan ini.

Pelatihan tahun ini adalah kelanjutan dari program tahun lalu, yakni Pelatihan English Writing Skills. Apabila tahun lalu keterampilan yang difokuskan adalah menulis, tahun ini keterampilan berbicara menjadi fokus pelatihan.

“Saya berharap ada kelanjutan dari pelatihan ini, seperti English Day atau English Camp bagi para staf,” usul salah satu peserta dari Fakultas Ilmu Sosial, Eko Prasetyo N.S., S.Pd.

Hal senada juga disampaikan oleh Yuyun Farida, M.Biotech. dari FMIPA. “Kami mengharapkan agar diadakan program-program bagi staf agar kemampuan bahasa Inggris kami tetap terpakai dalam keseharian di kantor,” ungkapnya.

Secara keseluruhan pelatihan ini diikuti oleh 28 peserta yang terdiri dari 8 staf rektorat, 14 staf dekanat, dan 6 staf lembaga. Peserta dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu peserta yang memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris dan peserta yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris. Materi difokuskan pada komunikasi lisan di kantor dalam bahasa Inggris. Instruktur pelatihan adalah dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni UNY. (yuliana)

Label Berita: 

TIM KARNAVAL FT UNY SEMARAKKAN BULELENG ENDEK FESTIVAL

$
0
0

Setelah dinobatkan sebagai juara Jogja Fashion Week 2014 pada bulan Juni lalu, Tim Karnaval FT UNY mendapat undangan sebagai bintang tamu dalam "Buleleng Endek Festival" (Bulfest) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng Bulfest kali ini mengusung tema  “The dynamic of Buleleng”. Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kebanggaan Buleleng sebagai kota warisan sejarah budaya bangsa.

Bulfest adalah event budaya yang menyajikan kombinasi antara seni, budaya, pendidikan, dan lingkungan sosial yang akan mengarahkan Buleleng pada terintegrasinya pelestarian, kreativitas, inovasi, promosi, dan branding Buleleng.

Afif Ghurub Bestari, pembimbing dan konseptor Tim Karnaval FT UNY, menceritakan bahwa tema yang dibawakan terinspirasi dari keindahan Bahari Bali dengan memanfaatkan kain tenun Endek, kain Prada, Tamiang, kain Banten dan Kamboja untuk menunjang tema acara. “Sehingga kekayaan bahari ini pun mampu terepresentasikan melalui busana yang dipakai oleh sepasang maskot Tim Karnaval FT UNY, yakni Lion Fish dan Lumba-lumba” ceritanya.

Tidak hanya sekedar mempersembahkan penampilan yang istimewa dari Yogyakarta, Afif bersama dua desainer lainnya yaitu, Lia Mustafa dan Agung juga memberikan materi mengenai fashion carnival. Dalam sesi ini, Afif yang merupakan staf pengajar di Program Studi Pendidikan Teknik Busana FT UNY menjelaskan mengenai desain, produksi kostum serta performance yang harus diperhatikan pada karnaval. (ratri)

Label Berita: 

TIM KARNAVAL FT UNY MERIAHKAN PAWAI PEMBANGUNAN 2014

$
0
0

Tim Karnaval FT UNY turut memeriahkan Pawai Pembangunan 2014 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI, Sabtu, 23 Agustus 2014. Acara ini dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB dari halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY di Jalan Malioboro dan berakhir di Titik Nol Kilometer.

Pawai Pembangunan 2014 ini diikuti oleh sejumlah penampilan budaya seperti drum band Akademi Angkatan Udara, Paskibraka, parade tari kesenian modern dan tradisional, prajurit keraton, Komunitas Olah Raga, Barongsai, karnaval andong dan mobil hias, serta komunitas seni di DIY.

Tim Karnaval FT UNY yang membawakan sepuluh busana khas keragaman kekayaan alam dan budaya Indonesia seperti bumi, gunung, serta laut. Kemudian pawai tersebut berlanjut sampai kawasaan istana negara di Gedung Agung tempat peserta pawai dan Tim Karanaval FT UNY melakukan manuver atau atraksi di hadapan deretan tamu kehormatan.

Menurut Ketua Pelaksana Pawai Pembangunan 2014 DIY, Muhammad Haliem, pawai tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat serta sebagai sarana promosi dan informasi kepada masyarakat termasuk wisatawan.

Selain itu, kata Haliem, pawai pembangunan tahun ini bertujuan pula sebagai aktualisasi semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan aktualisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bagi generasi muda. (ratri)

Label Berita: 

YOSHIKO KITADA BICARA LESSON STUDY DI UNY

$
0
0

Yoshiko Kitada, dari Saitama University Jepang, berbagi pandangan tentang Lesson Study (LS) pada acara Workshop Lesson Study yang digelar di FMIPA UNY, kemarin (8/9/2014).  Workshop diikuti oleh dosen FMIPA UNY yang menjadi fasilitator pelaksanaan LS di Bantul Yogyakarta.

Menurut Kitada, visi dari seorang guru memerankan peranan penting dalam  pelaksanaan LS. Akan tetapi, hal ini tidak mudah. Visi tidak dapat dilihat atau dipegang.  Visi tidak bisa diajarkan/disampaikan  melalui pembelajaran. “Seorang guru yang baik harus bisa mempelajari visinya sendiri dan mencari visinya adalah visi yang seperti apa. Sebelum kita memulai LS, kita harus bisa memvisualisasikan  visi dari guru itu seperti apa. Dan bagaimana visi itu bisa dikembangkan melalui pelaksanaan LS.” 

Kitada memberi contoh dari seorang guru senior di Jepang yaitu Mr. Watanabe. Pengalaman mengajarnya sudah 36 tahun di SMP dan mengajar Sains. Tidak mudah mengubah pola pikir seorang guru yang sudah senior dan berpengalaman dalam mengajar.  Kitada  sudah membantu Watanabe sekitar 10 tahun. Kemudian Bapak Watanabe ini akhirnya berubah pola pikirnya.

Kitada menayangkan video tentang proses pembelajaran Mr. Watanabe. Dalam video tersebut  tampak Mr. Watanabe menjelaskan kepada siswa selama selama 30 menit dan untuk percobaan waktu hanya tersisa 15 menit. Kemudian Mr. Watanabe membagikan alat percobaan dan satu kelompok melakukan percobaan hanya satu materi. Hal ini membuat siswa kecewa. Dia juga menekankan bahwa percobaan hari ini harus diselesaikan pada hari ini juga.  Intonasi berbicara yang selalu tinggi dari Mr. Watanabe itu artinya intonasi yang memerintah. Dia menguasai kelasnya.

“Pada tahun pertama menerapkan LS  intonasi bicaranya mulai melembut.  Bukan hanya pola pikir Mr. Watanabe saja yang berubah tapi guru yang lain pun mengalami perubahan pola pikir di mana subjek dari LS ini bukan gurunya tapi siswa,” lanjut Kitada.  

Pada 4 tahun berikutnya (2008), pada pelajaran IPA, Mr. Watanabe meminta siswanya untuk berdiskusi sendiri kemudian menciptakan percobaannya sendiri. Kalau dulu Mr. Watanabe menjelaskan dahulu, sekarang Mr. Watanabe memberikan kesempatan kepada siswanya untuk melakukan percobaannya sendiri.

Mr. Watanabe menjelaskan kepada siswanya, “Dalam percobaan IPA yang sebenarnya, kalian harus mendiskusikan dan menemukan cara kalian sendiri untuk melakukan percobaan. Saya akan mendukung kalian untuk menggunakan cara yang berbeda-beda. Coba satu cara kemudian observasi apa yang akan terjadi. Jika gagal cari cara lain untuk menyelesaikan masalah yang muncul.”  Tidak apa-apa jika para siswa tidak bisa menyelesaikan percobaannya pada hari tersebut karena akan diteruskan pada 3 atau 4 pembelajaran berikutnya. Inilah percobaan IPA yang sebenarnya.

Jadi, lanjut Kitada, ketika bapak/ibu menjadi fasilitator LS sekolah di Bantul Yogyakarta, rekaman video bisa menjadi bukti  perubahan dari guru yang di Bantul. Mengajar adalah makanan sehari-hari guru. Jadi, nanti melalui video tersebut guru yang dibantu akan mengerti sejauh mana perubahannya setelah melaksanakan LS. Nanti bisa ditunjukkan perubahan setelah melaksanakan LS. (witono)

Label Berita: 

FT UNY JALIN KERJASAMA DENGAN YAYASAN WIDYA PRATAMA PONTIANAK

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta kembali melebarkan sayap dengan menjalin kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kali ini FT UNY menjalin kerja sama dengan Yayasan Widya Pratama, Pontianak melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama pada hari Senin, 8 September 2014 di Ruang Dekan FT UNY.

Tujuan dari kerjasama ini adalah dalam rangka pemberian pendampingan dan proses persiapan pembukaan Prodi Pendidikan Tata Boga dari FT UNY kepada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) yang diselenggarakan oleh  Yayasan Widya Pratama, Pontianak. Selain itu, kerja sama ini juga untuk menguatkan hubungan antara kedua institusi serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi.

“Semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, baik dari proses hingga hasil yang didapatkan pun baik,” ujar Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono kepada Ketua Yayasan Widya Pratama, Dr. Drs. Andreas Muhrotien, M.Si. pada saat penandatanganan Perjanjian Kerjasama.

Pada penandatanganan MoU ini, hadir pula Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY, Noor Fitrihana, M.Eng. serta beberapa perwakilan dari Yayasan Widya Pratama Pontianak.

Ketua Jurusan Pendidiakan Tata Boga dan Busana menuturkan bahwa dalam waktu dekat realisasi dari kerjasama ini adalah pembinaan dosen serta pengembangan kurikulum. “Selain itu, kata Noor, beberapa kegiatan juga akan dirancang dengan merujuk pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.”   

“Ke depan STKIP di bawah naungan Yayasan Widya Pratama juga siap untuk memberdayakan alumni-alumni Tata Boga FT UNY untuk menjadi staf pengajar di sana,” tutupnya. (pii)

Label Berita: 

MEIJI GAKUIN UNIVERSITY KUNJUNGI PTBB

$
0
0

Meiji Gakuin University, Jepang melakukan kunjungan akademik ke Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Program Studi Pendidikan Tata Busana (5/9/2014). Rombongan dari universitas yang didirikan pada 1863 ini dipimpin oleh Associate Professor, Rai Shunsuke dan beranggotakan 10 mahasiswa.

Rai Shunsuke menuturkan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menyaksikan suasana pembelajaran busana terutama bidang fashion desain. “Selain itu kami juga ingin melihat kegiatan Silver Expert dari JICA yang bertugas di Prodi Pendidikan Tata Busana FT UNY yakni Mrs. Osawa.”

Noor Fitrihana, M.Eng., Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB), dalam sambutannya, menyambut baik kehadiran dan rencana kerjasama dari Meiji Gakuin University. “Kami selalu terbuka dengan institusi maupun instansi lain baik dalam maupun luar negeri dan beberapa waktu lalu Prodi Busana juga telah melakukan kolaborasi desain dengan mahasiswa asal Australia dalam pembuatan desain batik untuk pasar dunia,” ungkapnya.

Setelah ramah tamah agenda kunjungan dari universitas yang berbasis di Tokyo dan Hiroshima ini dilanjutkan dengan lab tour serta menyaksikan hasil karya-karya mahasiswa.

Kepada Redaksi Humas, Noor mengungkapkan rancangan kerjasama yang akan coba diagendakan dengan Meiji Gakuin University antara lain kolaborasi mahasiswa, guest lecturing,research collaboration, dan lain-lain. ”Rencana kerjasama tersebut masih dalam pembahasan yakni melalui JICA maupun secara langsung dengan model antar institusi,” tutup Noor. (hryo)

Label Berita: 

MEMAHAMI PELANGGAN KUNCI PELAYANAN PRIMA

$
0
0

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap para mahasiswa, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Pelatihan Pelayanan Prima di Baturaden, Purwokerto pada Jumat—Sabtu (5—6/9/2014) lalu. Di tengah hawa dingin lereng Gunung Slamet, para dosen dan karyawan mendapat wawasan mengenai bagaimana melayani pelanggan dengan kualitas yang baik dari seorang trainer berpengalaman yang juga dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Drs. Agung Praptama, MBA, Ak. Acara pelatihan ini diikuti sekitar 100 dosen dan karyawan, termasuk jajaran dekanat, Kepala Bagian TU, para kepala subbagian, serta para ketua jurusan dan program studi di lingkungan FE UNY.

Agung menjelaskan, tulus atau tidaknya seseorang yang memberikan pelayanan bisa terlihat jelas di mata customer. “Dalam memberikan pelayanan, kita harus memahami karakter setiap pelanggan. Sekedar perbedaan gender saja menyebabkan cara pemahaman yang berbeda,” terang pria yang juga menjabat sebagai Direktur AP Training and Consulting ini.

“Memberi pelayanan yang prima bukan hal yang sulit, selama kita memiliki keyakinan bahwa kita bisa melakukannya. Binatang bisa berenang karena mereka tidak berpikir mereka tidak bisa. Berbeda dengan manusia yang selalu berpikir negatif lebih dahulu sebelum melakukan sesuatu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. memberikan tiga kunci sukses dalam dunia pendidikan. “Dalam industri pendidikan, ada success triangle, atau segitiga sukses yaitu, layanan prima (excellent services), kepuasan pelanggan (satistaction), dan pertumbuhan organisasi (growth).”

“Orang yang sukses selalu menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai nilai tertinggi, dan bukan menganggapnya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Selain itu, mereka juga akan selalu bertanya, apa yang bisa aku berikan untuk mereka, bukan sebaliknya, yaitu apa yang bisa mereka berikan untuk saya,” lanjut Guru Besar Ilmu Manajemen Bisnis di FE UNY ini.

Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. berharap semua pihak mampu meningkatkan kualitas kepribadiannya dalam pelatihan ini agar lebih maksimal dalam memberikan pelayanan. “Kalau kualitas pelayanan masih sama dengan sebelum pelatihan, merugilah mereka. Harus ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Salah satu indikator peningkatan kinerja adalah melalui kepuasan mahasiswa,” ujarnya.

Sugiharsono menambahkan, seseorang yang berpandangan maju harus lapang dada menerima kritik dan tidak malu meniru kebaikan orang lain. “Berikanlah lebih banyak daripada yang diminta, dan berikan lebih daripada yang diharapkan. Miliki kemauan untuk berubah demi kemajuan dan jangan berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai,” pungkasnya.

Selain materi secara lisan dari para narasumber, para peserta pelatihan juga mendapatkan bekal pengembangan diri berupa outbond training. Para dosen dan karyawan saling bahu membahu dan bekerja sama untuk menyelesaikan berbagai tantangan tanpa membedakan mana atasan dan bawahan. (fadhli)

Label Berita: 

MAHASISWA PLS MENGABDI UNTUK ANAK TKI DI MALAYSIA

$
0
0

Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FIP UNY, Laila Nur Rosyidah dan Siti Lailatul Badriyah, mewakili Universitas Negeri Yogyakarta dalam acara Volunteerism Teaching Indonesian Children (VTIC) di Miri Serawak Malaysia. Acara yang bergerak dalam bidang pengabdian pendidikan untuk anak-anak TKI di Malaysia ini mendapat dukungan dari beberapa pihak seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Konsulat Jendral Rebublik Indonesia di Khuching.

Acara ini dilatarbelakangi keprihatinan pendidikan bagi anak-anak TKI di Miri Serawak Malaysia ini begitu mengetuk hati banyak orang. Banyak mahasiswa tergerus hati menyaksikan pendidikan anak bangsa di negeri orang ini.

Acara ini belangsung dari tanggal 13—26 Agustus 2014. Kegiatan berawal dari pembukaan di perusahaan Saremas Palm Oil yang dihadiri oleh beberapa petinggi perusahaan dan kedutaan Indonesia. Volunteerism Teaching Indonesian Children ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi anak-anak Indonesia terutama anak-anak TKI untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikannya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. (lai/ant)

Label Berita: 

ASESOR NILAI S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN

$
0
0

Hanya dalam jangka waktu dua minggu berturut-turut Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta menerima tamu Tim Asesor dari BAN PT dalam Visitasi Akreditasi. Adalah Prodi Manajemen Pendidikan (MP) yang pada minggu yang lalu divisitasi prodi jenjang magisternya, kali ini, Jumat, 29 Agustus  2014 giliran jenjang doktoralnya juga divitasi untuk verifikasi dokumen borang akreditasi yang telah dikirimkan ke BAN PT.

Tim asesor dari BAN PT yaitu Prof. Dr. Sutjipto (mantan Rektor UNJ) dan Dr. Darmansyah, M.Pd. (UNP). Kedua asesor tersebut tiba di Jogja pada Kamis malam, 28 Agustus 2014 sehingga disambut oleh pimpinan UNY dan PPs dalam jamuan dinner di Bale Ayu Resto. Hadir dalam penyambutan ini antara lain WR II, WR IV, Direktur PPs, Asdir I, Asdir II, Kaprodi, dan Sekprodi MP serta beberapa dosen S3 MP.

Seperti minggu yang lalu, Jumat, 29 Agustus 2014 tim asesor tiba di PPs UNY yang diterima oleh Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. didampingi Asdir I, Asdir II, Kaprodi MP Dr. Udik Budi Wibowo dan Sekprodi Dr. Lantip Diat Prasojo. Selanjutnya verifikasi kesesuaian isi borang akreditasi dengan bukti fisik di lapangan.

Pada awal veriifikasi, tim asesor mulai mencermati isi borang institusi (Buku III B) yang ditanggapi oleh direktur PPs UNY, Asdir I, Asdir II, Tim Penjaminan Mutu, Kasubag TU, Pengelola Akademik, Keuangan, dan Sarana Prasarana. Di sana dicermati berkaitan SOP, Panduan Akademik, Pedoman Tesis dan Disertasi, kurikulum, SDM baik dosen dan karyawan, sarana prasarana perkuliahan, dan sebagainya.

Selanjutnya verifikasi dan pencermatan borang program studi (Buku III A) ditanggapi oleh Kaprodi dan Sekprodi S3 MP. Pencermatan isi borang mulai dari standar 1 sampai dengan 7 berjalan lancar. Lampiran dengan bukti fisik dapat ditunjukkan oleh pengelola prodi. Namun, karena prodi ini baru yang beroperasi mulai TA. 2011 tentunya belum mempunyai alumni sehingga pada standar 3 yang berisi mahasiswa dan lulusan belum mencapai skor maksimal.

Pada visitasi ini, hadir juga mahasiswa calon doktor MP mulai dari angkatan 2011 hingga 2013. Di hadapan asesor, para mahasiswa diajak berdiskusi berkaitan dengan sarana prasarana perkuliahan yang diberikan PPs dan pembimbingan penyelesaian disertasi.

Demikianlah rangkaian visitasi prodi S3 MP PPs UNY. Semoga dengan jerih payah dan usaha yang sudah ditempuh pengelola dapat menghasilkan predikat akreditasi yang maksimal dan memuaskan. (Rb)

Label Berita: 

PENGUKUHAN GURU BESAR FILSAFAT JAWA

$
0
0

Filsafat adalah ilmu pengetahuan mengenai segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam, juga bisa diartikan sebagai suatu pencarian dengan kekuatan sendiri tentang hakikat segala wujud, yang bersifat mendalam dan mendasar. Filsafat Jawa lebih menekankan pentingnya ngelmu kasampurnan tempat manusia mencurahkan seluruh eksistensinya, baik jasmani maupun rohani, untuk mencapai tujuan kesempurnaan hidup. Selain ngelmu kasampurnan, filsafat Jawa juga menekankan ngelmu sangkan paraning dumadi yang dimaknai sebagai suatu ajaran yang menangani gerak rohani untuk menyatu di dalam arus kehidupan secara benar-benar hidup sebagai kenyataan hidup sejati.

Ajaran-ajaran ngelmu kasampurnan dan ngelmu sangkan paraning dumadi dalam filsafat Jawa inilah yang tercermin dalam metafisika, epistimologi, dan aksiologi Jawa. Demikian diungkapkan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Filsafat Jawa pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul “Filsafat Jawa Sebagai Sumber Pendidikan Karakter” itu dibacakan di hadapan rapat terbuka Senat UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Rabu, 10 September 2014. Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. merupakan guru besar UNY ke-124.

Lebih lanjut lulusan Doktor Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada tersebut mengatakan bahwa dalam metafisika Jawa tercermin hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam semesta yang mempunyai karakteristik pengakuan tentang kemutlakan Tuhan. Aksiologi Jawa tercermin dalam ngelmu kasampurnan dan ngelmu sangkan paraning dumadi yang menjadi pedoman kehidupan orang Jawa lahir dan batin. “Kekayaan filosofi Jawa juga sejalan dengan nilai-nilai pembentuk karakter,” kata Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. “Terutama nilai religius dan ketaatan beribadah, kejujuran, toleransi, kedisiplinan, kerja keras, kemandirian, demokratis, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, keikhlasan, keadilan, dan tanggung jawab.”

Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memberikan keputusan apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham mana yang baik dan buruk serta mampu merasakan dan melakukan hal-hal yang baik.

Pria kelahiran Gunungkidul, 1 September 1959 tersebut menyimpulkan bahwa filsafat Jawa seperti ngelmu kasampurnan (ilmu kesempurnaan hidup), ngelmu sangkan paraning dumadi (ilmu asal-usul dan tujuan akhir kehidupan), merupakan sumber pendidikan karakter. Selain kedua ngelmu tersebut, filosofi Jawa yang tertera dalam Serat Wedhatama tentang tahapan sembah, yaitu sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, dan sembah rasa yang merupakan ajaran pencapaian kesempurnaan hidup manusia.

Sembah raga adalah membiasakan diri bertindak disiplin melakukan hening diri, sehingga kebiasaan itu akan menjadi watak. Sembah cipta merupakan perpaduan antara sembah raga dengan ditambah proses konsentrasi, dengan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku, mengekang hawa nafsu, serta bertindak dan berkata-kata dengan waspada. Sembah jiwa merupakan sembah yang dipersembahkan kepada Tuhan, yakni dengan jalan selalu memelihara kehidupan rohani, selalu waspada dalam perbuatan, dan selalu ingat datangnya hari kemudian sehingga hal ini akan semakin mendorong manusia untuk berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara pada sembah rasa, bukan lagi kegiatan ritual yang menjadi titik pusat aktivitas, melainkan semua anggota badan, semua langkah kaki, semua kegiatan hidup serasa mendapat rasa pasrah berserah diri dalam menunaikan kewajiban, tak lagi ragu-ragu serta penuh harap, bahwa perbuatannya itu hanya diperuntukkan untuk kedamaian hidup. (dedy)

Label Berita: 

DR. SRI ROHYANTI ZULAIKHA KEMBANGKAN MODEL PERPUSTAKAAN MADRASAH

$
0
0

Perpustakaan madrasah sudah seharusnya dikembangkan dengan berbasis literasi informasi. Apalagi, penerapan literasi informasi sudah menjadi kebutuhan penting untuk mempersiapkan siswa belajar sepanjang hayat. Selain itu, perkembangan informasi saat ini juga sudah sangat pesat.

Hal tersebut dikatakan oleh dosen Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP., M.Si., dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor Program Pascasarjana UNY.  Ujian Terbuka tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 2 September 2014 di Aula PPs UNY.

Dalam presentasi singkatnya, promovendus menyampaikan ringkasan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Perpustakaan Madrasah dalam Penerapan Literasi Informasi untuk Mempersiapkan Belajar Sepanjang Hayat”.

Menurut Sri Rohyanti Zulaikha, selama ini karakteristik pengembangan perpustakaan di Madrasah hanya memberikan pelayanan kepustakaan kepada siswa sekedar memenuhi kebutuhan belajar di Madrasah. Pola sederhana ini melibatkan kolaborasi guru dan pustakawan.

Selanjutnya, promovendus mengemukakan bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengembangan model perpustakaan madrasah dalam penerapan literasi informasi untuk mempersiapkan belajar sepanjang dan mengetahui bagaimana kemampuan belajar sepanjang hayat para pengguna perpustakaan di madrasah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development dengan pendekatan kualitatif. Sampel sumber data dilakukan dengan cara purposive dan snowball. Pengumpulan data menggunakan metode triangulasi dan analisis datanya bersifat kualitatif, dengan melakukan penjabaran gambaran perpustakaan madrasah, menganalisis, dan mendesain produk, melakukan spesifikasi produk, dan melakukan FGD untuk mendapatkan gambaran revisi produk. Proses analisis datanya menggunakan model Miles dan Huberman dan dilengkapi dengan analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pengembangan model perpustakaan madrasah dalam penerapan literasi informasi untuk mempersiapkan belajar sepanjang terlihat enam tahap yang diimplementasi di dalam RPP untuk bidang studi terkait (Bahasa Indonesia, Biologi, Fiqih dan PPMB) dengan pengembangan layanan perpustakaan yang berbasis kepada user atau pemustaka dan produk  penelitiannya adalah menemukan model perpustakaan yang “literate” terhadap informasi yang berupa prosedur-prosedur yang terdapat dalam RPP tersebut. Di dalam RPP terdapat enam tahapan literasi informasi yaitu task definiton, information seeking, location and access, use of information, syntesis dan evaluation.

Kedua, kemampuan belajar sepanjang hayat bagi para pemustaka perpustakaan di madrasah dapat dilihat sebagai berikut: adanya peningkatan dalam implementasi literasi informasi dengan menggunakan the Big Six Model, dengan terbukti beberapa hal berikut ini: guru menjadi semakin rajin ke perpustakaan karena berdiskusi dengan pustakawan ketika harus memulai pembelajaran, guru menjadi semakin banyak yang meminta jadwal mengajar di perpustakaan, dan siswa juga semakin meningkat datang ke perpustakaan. Berdasarkan informasi dari pustakawan, siswa semakin ingin ke perpustakaan karena koleksinya juga bertambah dan materi yang diajarkan menarik untuk mengajak ke perpustakaan, dan banyak guru melakukan penugasan di perpustakaan dengan memberikan guideline yang diikuti oleh pendampingan perpustakaan.

Literasi informasi ini menjadikan siswa: (a) menyenangi belajar, (b) mengetahui bagaimana sejatinya cara belajar itu, (c) menghargai bahwa belajar itu merupakan sebuah proses yang harus dijalani untuk mendapatkan sesuatu informasi yang dibutuhkan, (d) memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu menjadikan sikap “self directing” dalam belajar, (e) menjadi  termotivasi dan memiliki keterampilan belajar siswa dan berdaya saing, daya banding dan daya sharing. Visi diri siswa meningkat, yang merupakan salah satu dasar kemampuan siswa untuk menyenangi apa yang ingin dituju dalam hidupnya.

Berkat bimbingan promotor Prof. Dr. Siti Partini Suardiman dan Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro ini, promovendus mampu mempertahankan disertasi dengan baik di hadapan tim penguji. Berdasarkan hasil sidang tim penguji yang dibacakan oleh ketua, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. dinyatakan bahwa promovendus lulus mencapai gelar doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan dengan predikat Sangat Memuaskan.

Dr. Sri Rohyanti Zulaikha, M.Si. merupakan doktor ke-240 yang diluluskan PPs UNY dan ke-34 pada Prodi IP. (Rb)

Label Berita: 

PARADIGMA STUDI MAHASISWA BARU PASCASARJANA DALAM KERANGKA SNPT

$
0
0

Rabu, 3 September 2014 bertempat di GOR (Gedung Olahraga) Universitas Negeri Yogyakarta, diadakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Pemutaran video profil mengiringi masuknya mahasiswa baru dan civitas akademika PPs UNY. Hadir dalam acara ini Rektor UNY, WR I, WR III, WR IV, Dekan, Direktur PPs, Asdir I, Asdir II, Kabiro, Dewan Pertimbangan PPs, Dosen Homebase, kaprodi, sekprodi, karyawan, mahasiswa KMP, dan tentunya mahasiswa baru sejumlah 1055.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan dan sambutan direktur PPs UNY. Menurut Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., “Ibarat nasi gudeg dengan menu lengkap dan istimewa, OSPEK kali ini memang istimewa karena jumlah mahasiswa yang fantastis 1055 sehingga harus diadakan di GOR kebanggaan UNY,” ungkapnya.

Selain itu, yang teristimewa juga pada acara ini juga diberikan kuliah umum oleh Guru Besar ITB, Prof. Dr. Ing. Ir. Adang Suwandi Ahmad, DEA. Dengan tema “Paradigma Studi Mahasiswa Baru Pascasarjana dalam Kerangka SNPT”. Harapannya pelaksanaan kurikulum berbasis KKNI, layanan pembelajaran di PPs sangat memuaskan dan It’s more than just a degree sungguh-sungguh dapat diwujudkan,” tutupnya.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab. M.Pd., M.A. berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka OSPEK ini dengan menyematkan PIN kepada mahasiswa. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah diterima studi di PPs UNY. “Dengan adanya kuliah umum dari Staf Ahli SNPT Dir. Kelembagaan DIKTI mahasiswa bisa menjadi individu terdidik yang berhasil,” ungkapnya.

“Mahasiswa harus mempertimbangkan hal penting antara lain, fleksibilitas, etika kerja keras, advokasi diri, well organize, inisiatif, tangungjawab, berwawasan global, dan terhindar dari plagiat,” tutupnya.

Selanjutnya kuliah umum disampaikan oleh Prof. Dr.Ing. Ir. Adang Suwandi Ahmad, DEA. Beliau menyampaikan makalah berjudul “Pendidikan Pascasarjana sebagai Penghela Tridharma dalam Mewujudkan Kemandirian Bangsa Indonesia”.

“Saat ini Indonesia belum 100% mandiri. Banyak pakar tetapi belum diberdayakan. Selain itu, pendidikan tinggi berkualitas baik di suatu negara dapat pengembangan ekonomi negara tersebut, yang selanjutnya mampu mengakselerasi kualitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan dasar dan menengah harusnya meberikan skill dasar untuk hidup (basic skills for life). Sedangkan pendidikan tinggi menumbuhkan skill berfikir, teknikal, dan sikap akademik tingkat tinggi yang dibangun atas skill dasar tersebut,” ungkap Tim Penilai Pengajuan Prodi Baru S3 Dir. Kelembagaan DIKTI ini.

“Saat ini tridharma pendidikan perlu dilakukan secara terintegrasi dan terinstitusi. Salah satunya dengan adanya pilihan strategis melakui penelitian sebagai kegiatan penghela pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Keskolaran sebagai basis lulusan kreatif dan pejuang kemandirian bangsa,” tambahnya.

Berkaitan dengan KKNI, beliau juga menyampaikan Indonesian Qualification Framework dan Arah Kurikulum LPTK. Di dalamnya terdapat berbagai level kemampuan yang diharapkan mulai dari Diploma, Sarjana hingga Doktor pada level 6-9.

Selanjutnya SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan Dikti, menjamin mutu pembelajaran, penelitian, PPM sesuai dengan mutu SNPT, dan mendorong PT di seluruh wilayah NKRI mencapai mutu pembelajaran, penelitian, PPM melampui kriteria SNPT secara berkelanjutan. Selain itu, dalam SNPT terdapat 8 standar dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

“Dengan 3 slogan Ki Hajar Dewantara kita bersama-sama membangun keskolaran bangsa untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang mandiri, kreatif, inovatif, dan berakhlakul karimah,” tutupnya.

Setelah ISHOMA, disampaikan materi dari Asdir I PPs, Prof. Pardjono, Ph.D. yang menyampaikan wawasan dan peraturan akademik. Asdir II, Prof. Dr. Muhyadi menyampaikan materi Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian.

Kesempatan selanjutnya disampaikan materi Wawan ICT UNY oleh Dr. Lantip Diat Prasojo dan Wawasan Perpustakaan dan Pengelolaan referensi dengan Tools Zotero oleh Nurkhamid, Ph.D.

Pada hari kedua, Kamis, 4 September 2014 tidak kalah serunya juga disampaikan makalah pendidikan dengan judul “Peran Lulusan PPs UNY dalam Pembangunan Nasional (Bidang Pendidikan)” oleh pakar pendidikan dengan sederet gelarnya, Prof. Slamet PH., M.A., M.Ed., M.A., MLHR., Ph.D.

Di penghujung acara dipungkasi dengan paparan AAM (Asosiasi Alumni dan Mahasiswa) PPs oleh Dr. Aman dan orasi tentang organisasi mahasiswa PPs yaitu KMP (Keluarga Mahasiswa) oleh Fadhli Rozaq, S.Pd.

Selesai acara di GOR UNY, mahasiswa baru diajak untuk mengikuti pertemuan dengan kaprodi dan sekprodi serta koordinator KMP masing-masing. (Rb)

Label Berita: 

MAKRAB HIMA PPS PLS UNY 2014 DI GUNUNG KIDUL

$
0
0

Penyelenggaraan Makrab (malam keakraban) mahasiswa baru PPs PLS UNY 2014 berlangsung pada tanggal 5—6 September 2014 bertempat di Gunung Kidul, Desa Karangmojo Bejiharjo. Kegiatan tersebut dihadiri 30 mahasiswa PPs PLS UNY baik yang baru maupun yang lama dan beberapa undangan dari prodi lain.

Dalam sambutannya, Andi Hasdiansyah, S.Pd. (selaku ketua HIMA) mengucapkan terimakasih atas kerja sama yang baik dari panitia dan seluruh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini.

Tujuan Makrab bukanlah kekerasan antara senior dan junior. Namun, substansi Makrab adalah mencerdaskan, mengakrabkan dan merangkul  sesama mahasiswa baru dan mahasiswa lama.

Dalam kegiatan Makrab tersebut ada beberapa agenda berkenaan dengan pengetahuan, salah satu diantaranya adalah materi ke PLS-an oleh Dr. Iis Prasetyo, M.M. didampingi Dr. Sujarwo, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama. Selain itu juga kita melakukan kunjungan ke Omah Pasinaon di Desa Karangmojo Bejiharjo yang merupakan salah satu bagian dari lembaga pendidikan nonformal di masyarakat.

Acara ini dilengkapi dengan acara yang menggembirakan dan tentunya melatih kekompakan juga mempererat tali persaudaraan seperti games, bakar jagung, pentas seni, dan ditutup dengan berwisata ke Goa Pindul.

Demikian kegiatan yang terlaksana dengan lancar, meski melewati banyak rintangan namun berhasil terlewati. “Ini berkat pembuktian atas kekompakan dan ikatan persaudaraan yang kuat di antara kami. Semoga menjadikan kami lebih bersemangat untuk menyongsong prestasi di masa mendatang,” tutupnya. Amin! (Ika Risqia Meilya)

Label Berita: 

AUSTRAINING JALIN KERJASAMA DENGAN FIS UNY

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia mengemban tugas tidak hanya di bidang ilmu, teknologi serta seni saja, tetapi juga mempunyai peranan dalam mengembangkan, meningkatkan, dan menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi. Agar dapat lebih memainkan peranan tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta menyadari perlunya menjalin kerja sama di bidang Tridharma Perguruan Tinggi guna memenuhi visi UNY pada tahun 2025 menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

Fakultas Ilmu Sosial sebagai salah satu fakultas di lingkungan UNY merasa perlu berkontribusi menyukseskan cita-cita yang mulia tersebut. Demikian sambutan Dekan FIS UNY yang diwakili oleh Wakil Dekan I, Cholisin M.Si. dalam acara sarasehan rintisan kerjasama FIS UNY dengan lembaga Australia Training di Ruang Kanopi FIS UNY, Rabu (3/9/2014). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh ketua program studi dan jurusan yang ada di lingkungan FIS UNY serta tim Humas.

Dalam kesempatan ini pihak Austraining diwakili oleh Mr. Bobby. Menurut Bobby, lembaganya, Australian Volunteers for International Development menarik semua inisatif sukarelawan asal Pemerintah Australia di bawah satu payung menjadikannya lebih mudah untuk warga negara Australia dengan keahlian-keahlian untuk: (1) turut berperan dalam upaya bantuan luar negeri; (2) bertukar keahlian dengan staf dari organisasi lokal; dan (3) berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Program ini dijalani oleh DFAT Australian Aid dalam kemitraan dengan Austraining International.

Sejak tahun 2011, Austraining International telah mengirimkan lebih dari 125 sukarelawan Australia untuk membantu organisasi-organisasi di Indonesia. “Kami telah bermitra dengan lebih dari 150 lembaga/instansi di Indonesia. Sektor prioritas di Indonesia pada tahun 2013/14 antara lain: (1) kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan; (2) kesetaraan gender; (3) pengembangan yang inklusif terhadap orang dengan disabilitas; (4) mendukung olah raga untuk pengembangan; (5) perubahan iklim dan lingkungan hidup; (6) matapencarian berkelanjutan, tata kelola; dan (7) penanggulangan bencana.

Akhir dari pertemuan ini, disepakati bahwa prodi atau jurusan yang berminat menginginkan volunteer dapat membuat proposal yang akan diajukan ke lembaga tersebut. Para peserta sangat tertarik menindaklanjuti pertemuan ini. (Danu)

Label Berita: 

MUKODI RAIH DOKTOR BERKAT KAJI FENOMENOLOGI BUDAYA PONDOK TREMAS

$
0
0

Program studi S3 Ilmu Pendidikan (IP) PPs UNY kembali meluluskan mahasiswanya. Kepala LPPM STKIP PGRI Pacitan, Mukodi, M.Si. duduk di kursi panas untuk mempertahankan hasil penelitian guna penyelesaian disertasinya pada hari Jumat, 5 September 2014 di Aula PPs UNY.

Dihadapan tim penguji yang beranggotakan Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. (ketua merangkap penguji), Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. (sekretaris merangkap penguji), Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro (promotor merangkap penguji), Prof. Dr. Sutrisno (co-promotor merangkap penguji), Prof. Suyata, Ph.D. (penguji), dan Prof. Dr. Yoyon Suryono (penguji), promovendus mempresentasikan ringkasan disertasinya yang berjudul “Studi Fenomenologi Budaya Pondok Tremas di Era Globalisasi”.

“Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis budaya yang dibangun di Pesantren Tremas, sehingga ia tetap bertahan di tengah himpitan arus perubahan sosial era globalisasi, dan untuk mengkaji dan menganalisis adaptasi yang dilakukan Pesantren Tremas terhadap tuntutan perubahan kehidupan, mulai dari pergeseran nilai-nilai, politik, ekonomi, bahkan sosial budaya di era globalisasi,” ujar Pembina Study Centre of Reseach Student (SCRS) Pacitan ini.

“Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Model penelitian ini menggunakan interaksi simbolik. Interaksi simbolis mengejar makna dibalik yang sensual, mencari phenomena yang lebih esensial daripada sekadar gejala. Fokus penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tremas, di Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan. Yakni, seluruh aktifitas budaya kehidupan warga Pesantren Tremas yang di dalamnya meliputi, kiai, keluarga kiai, santri dalem, santri, pengurus, ustad, alumni, dan tokoh masyarakat yang memahami budaya Pesantren Tremas. Key informan sekaligus kiai yang diamati di Pesantren Tremas adalah KH. Fuad Habib, dan KH. Luqman Harist Dimyathi. Metode pengumpulan meliputi tiga tahap, yakni: tahap pra lapangan, tahap di lapangan; dan tahap analisis data. Analisis data melalui intensionalitas;intersubjectivity; refleksi atau intuisi; dan transendental logic. Penelitian di rancang selama satu tahun mulai dari pembuatan proposal, pelaksanaan sampai laporan penelitian,” imbuhnya.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa: pertama, budaya yang dibangun dan diperankan di Pesantren Tremas, sehingga ia tetap bertahan di tengah himpitan arus perubahan sosial era globalisasi pada hakikatnya akibat dari lima praktik budaya yang dikembangkan dan dilestarikan secara konsisten, yakni: a) budaya keilmuan; b) budaya keagamaan; c) budaya sosial; d) budaya politik; dan e) budaya interprenur. Lima budaya tersebut pun saling berkelindan, kait mengait antar budaya satu dengan budaya lainnya, sehingga membentuk basis budaya di Pondok Tremas itu sendiri.

Kedua, bahwa adaptasi Pondok Tremas terhadap tuntutan perubahan kehidupan, mulai dari pergeseran nilai-nilai, politik, ekonomi, dan sosial budaya di era globalisasi diejohwantahkan melalui tiga komponen secara simultan dan kontinu, yakni: a) melalui sistem pendidikan Pondok Tremas; b) respon warga pondok terhadap modernisasi; dan c) adaptasi Pondok Tremas dalam arus perubahan sosial. Namun demikian, penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahan, utamanya sulitnya peneliti melepaskan baju subjektivitas kedirian, dan bidang kajian yang hanya pada aspek budaya pondok itu sendiri. Rekomendasi untuk studi selanjutnya, di antaranya perlu adanya penelitian dalam pendekatan dan tinjauan dalam perspektif yang lain, sehingga potret Pondok Tremas lebih komprehensif. Selain itu, perlu adanya penelitian yang sifatnya komparatif antara Pondok Tremas dan pondok pesantren lainnya yang mempunyai derajat dan karakter yang sepadan, sehingga dapat membandingkan kedalaman pondok keduanya.

Setelah jeda sidang tertutup, keputusan yang tim penguji yang dibacakan oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., promovendus dinyatakan dapat mempertahankan penelitiannya dengan baik melalui tanggapan atas pertanyaan, masukan, dan saran penguji sehingga promovendus lulus dengan predikat Cumlaude/Dengan Pujian. Dr. Mukodi tercatat merupakan doktor ke-241 yang telah diluluskan oleh PPs UNY dan ke-35 pada prodi IP. (Rb)

Label Berita: 

PEMBINAAN PEMBIMBING ORMAWA FMIPA UNY

$
0
0

Untuk lebih meningkatkan kerjasama dan kekompakan dalam menjalankan tugasnya, FMIPA UNY menyelenggarakan Pembinaan Pembimbing Ormawa, belum lama ini di Citra Elo, Magelang Jawa Tengah. Pembinaan dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, para dosen pembimbing ormawa, staf kemahasiswaan, dan humas.

Dekan FMIPA, Dr. Hartono, dalam sambutannya mengatakan dengan adanya pembinaan ini diharapkan ormawa akan lebih baik dan optimal. “Meskipun selama ini sudah berjalan baik namun saya kira perlu inovasi-inovasi, refreshing, serta ide-ide yang lain. Selain itu akan menambah wawasan bagaimana membimbing ormawa yang baik,” tuturnya.

“Kegiatan mahasiswa memang luar biasa, termasuk seminar ke luar negeri. Presentasi makalah mahasiswa FMIPA di tingkat nasional dan internasional sangat banyak.  Hal ini perlu kita pertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.”

“Untuk ajang PIMNAS 2014, emas UNY disumbangkan dari FMIPA sehingga para pembimbing ormawa tidak hanya membina ormawanya, tapi juga membimbing mahasiswa dalam membuat proposal PKM yang muaranya ke PIMNAS,” tambahnya.

Sementara itu, pembicara dalam acara pembinaan ini, Junni AD dari Sehati Group menerangkan seorang pembimbing harus bisa menyelaraskan dan memadukan banyak orang untuk mencapai tujuan dari organisasi.

Dalam berorganisasi dimungkinkan ada kolompok-kelompok seperti kelompok pemikiran, kelompok gerakan, dll. Yang paling sering adalah perbenturan pemikiran.  Kelompok-kelompok ini nanti harus terdinamisasi dan diselaraskan.

Setelah presentasi selesai, untuk lebih menguji koordinasi, komunikasi, serta kerjasama, para peserta pembinaan mengikuti kegiatan arung jeram/rafting di kali Elo yang menempuh jarak sekitar 12,5 km. (witono)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live