Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

MENGUAK MAKNA “NYEKER” ABDI DALEM KASULTANAN YOGYAKARTA

$
0
0

Abdi dalem Kraton Yogyakarta memiliki satu kebiasaan yang sama walaupun memiliki wilayah kerja masing-masing, salah satunya yaitu perilaku “nyeker” ketika menjalankan tugasnya. Nyeker merupakan istilah dalam Bahasa Jawa Ngoko yang berarti tidak memakai alas kaki. Hal ini mendorong mahasiswa UNY yaitu Fahmi Marinda dan Limas Assifa Suryaningtyas (PGSD), Reza Widha Yaka (Pendidikan Sejarah), serta Muhammad Lutfi Hendrato (Kebijakan Pendidikan) di bawah bimbingan Fathurrohman, M.Pd. (FIP UNY) untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam Program Kreatifitas  Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguak makna di balik perilaku nyeker para abdi dalem.

Nyeker ternyata memiliki sebuah filosofi yang sangat mendalam dan mungkin tidak banyak orang tahu maknanya. K.R.T. Jatiningrat menuturkan bahwa peraturan tertulis yang ada di Kraton Yogyakarta disebut peranatan dimana salah satu peranatan yang berlaku di Kraton Yogyakarta berjudul “Lampah-lampah Pesowanan Ngabekten”. Peranatan tersebut membahas mengenai tata cara berpakaian yang harus digunakan oleh raja, permaisuri, hingga abdi dalem pada saat acara pesowanan ngabekten termasuk peraturan untuk tidak menggunakan alas kaki atau cenela (Bahasa Jawa). Hal ini menandakan bahwa nyeker merupakan peraturan yang dilaksanakan oleh raja sampai abdi dalem dalam acara tersebut.

K.R.T. Jatiningrat juga menuturkan bahwa dari pangeran sampai abdi dalem, ketika memakai peranakan (busana Karaton), tidak memakai alas kaki ketika memasuki Kraton. Dalam hal ini, nyeker di area Kraton Yogyakarta merupakan bentuk dari demokratisasi bahwa manusia itu adalah saudara dan setara. Semua manusia itu berasal dari bumi dan akan kembali ke bumi. G.B.P.H. Yudhaningrat mengatakan bahwa selain untuk menghormati tempat yang dianggap suci, nyeker juga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan para abdi dalem karena tanah berpasir yang ada di lingkungan Keraton Yogyakarta akan menjadi terapi syaraf tersendiri bagi para abdi dalem.

R.Ay. Sri Kusmiatun selaku keturunan dari Hamengku Buwono ke VII juga menjelaskan bahwa selain itu nyeker juga dilakukan untuk menghormati tempat yang dianggap suci seperti halnya ketika di masjid ada tempatnya untuk melepas sandal disebut juga dengan batas suci. Jika dilihat untuk kesehatan  juga bertujuan untuk menjaga kesehatan para abdi dalem, tidak menggunakan alas kaki itu juga bermakna bahwa para abdi dalem itu dalam keadaan suci atau bersih dan datang dengan maksud baik ketika memasuki area Kasultanan Yogyakarta.

Abdi dalem yang bertugas di tempat lain seperti Gunung Merapi, Parangkusumo, Makam Raja Imogiri, dan Makam Raja Kotagede pun tetap melaksanakan budaya nyeker saat melaksanakan tugasnya. Mas Penewu Surakso Asihono, juru kunci Merapi yang merupakan anak dari Alm. Mbah Maridjan, menuturkan bahwa pada saat melaksanakan upacara labuhan baik di Gunung Merapi maupun Parangkusumo, abdi dalem tetap melaksanakan budaya nyeker. Padahal, medan yang ada di Gunung Merapi cukup terjal dan pasir Pantai Parangkusumo terasa panas di siang hari. Hal ini menandakan bahwa nyeker merupakan bentuk loyalitas abdi dalem terhadap Kasultanan Yogyakarta. Mereka rela tetap nyeker dalam keadaan apapun ketika menjalankan tugasnya.

Dari data yang sudah dikumpulkan dalam penelitan di atas, dapat disimpulkan bahwa nyeker selain sebagai aturan juga merupakan budaya yang sudah ada sejak zaman dulu dan masih berlangsung sampai sekarang ini. Nyeker bukan sesuatu yang asing bagi lingkungan Keraton Yogyakarta karena setiap apa yang dilakukan di Lingkungan Keraton baik bangunan atau upacara adatnya selalu memiliki makna dibaliknya. Seperti halnya nyeker yang mengingatkan bahwa sebagai manusia, kita harus ingat bahwa manusia itu menginjak bumi, berasal dari tanah, makan  dan minum pun juga  berasal dari tanah dan bersikap lemah lembut (lembah manah) terhadap sesama manusia yang lain. Selain itu, nyeker juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tempat yang dianggap suci seperti Karaton Yogyakarta dan menjaga kesehatan. Nyeker juga merupakan suatu bentuk loyalitas abdi dalem terhadap Kasultanan Yogyakarta karena dilaksanakan baik dalam keadaan panas maupun hujan ketika mereka menjalankan tugasnya. (fah/ant)

Label Berita: 
Share/Save

BUPATI KULON PROGO CERAMAH DI MASJID BAITURRAHMAN UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengisi ceramah  seusai shalat Isya di masjid Baiturrahman UNY Kampus Wates (12/6).  Pada kesempatan ini beliau di dampingi oleh beberapa ajudan pemerintahan. dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) memaparkan bahwa setiap manusia adalah pemenang, bahkan sebelum dilahirkan di dunia manusia. “Kesempatan bulan Ramadhan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, untuk menjadikan kita sebagai manusia yang akan memperoleh kemenangan yaitu Ridho Allah SWT” tegas Bupati Kulon Progo dalam ceramahnya.

Pimpinan kampus UNY Wates turut hadir dalam kesempatan ini yaitu Ketua Pengelola UNY Kampus Wates Bambang Saptono, M.Si dan Wakil Pengelola Dapan M.Kes. Dalam kesempatan ini Bambang Saptono, M. Si berterimakasih kepada pengurus masjid yang sudah bekerja keras memakmurkan masjid dengan salah satunya mendatangkan orang nomor satu di Kabupaten Kulon Progo. Selain itu beliau juga bertegur sapa dengan para mahasiswa kampus Wates seusai kegiatan shalat tarawih.

Ratusan jamaah menghadiri masjid untuk melaksanakan ibadah bersama dan secara tidak langsung juga ingin bertatap muka dengan Bupati Kulon Progo. Jamaah cukup terkesan dalam mengikuti kegiatan ramadhan ini sangatlah merasa senang dan berharap dapat bertemu dengan Ramadhan tahun depan. Salah satu jamaah merasa gembira karena berkesempatan bertemu dengan Bupati dan mendapatkan ilmu yang luar biasa dari beliau. “Menjadi seorang pemenang belum tentu harus di segala bidang tapi setidaknya kita dapat memenangkan untuk mengatur hawa nafsu kita masing-masing mencegah yang mungkar dan menjalankan yang ma’ruf”  ujar Fathoni salah satu mahasiswa PPG SM3T UNY. (Sidiq Pramudito, S.Pd)

Label Berita: 
Share/Save

BONGGOL PISANG PUPUK JIWA WIRAUSAHA DI DAERAH 3-T

$
0
0

Di era pasar bebas seperti ini, pemerintah begitu gencar untuk memupuk jiwa wirausaha dikalangan anak muda. Dengan munculnya wirausahawan muda diharapkan mampu menyerap lapangan kerja sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Namun demikian, melahirkan wirausaha bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu adanya pengenalan entrepreneur sejak dini sehingga anak-anak muda menjadi tahu dan tertarik untuk menjadi seorang wirausaha. Sekolah menjadi salah satu tempat yang strategis untuk menanamkan jiwa wirausaha sejak dini.

Pentingnya pengenalan jiwa wirausaha juga disadari betul oleh Syaifullah,S.Pd.,Gr., salah satu Guru Garis Depan (GGD) penempatan SMP Negeri 4 Terangun Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Lelaki Alumni PPG SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar  dan Tertinggal) Pendidikan IPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini berusaha menanamkan jiwa entrepreneur kepada murid-muridnya dengan cara pemanfaatan bahan makanan yang awalnya dipandang tidak memiliki nilai jual yang coba diolah sehingga mampu memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pria kelahiran Mojokerto 21 September 1988 itu mencoba mengenalkan pemanfaatan bonggol pisang untuk diolah menjadi dodol. Pemilihan bonggol pisang bukanlah tanpa alasan. Berawal dari fakta tingginya serat yang dimiliki bonggol pisang hasil penelitiannya ketika masih berstatus mahasiswa coba ditularkan kepada siswa-siswinya ketika mengajarkan materi bioteknologi. “Bonggol pisang disini hanya dibiarkan busuk dan dijadikan makanan ternak saja. Masyarakat tidak tahu kalau bonggol pisang itu bisa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai jual.” kata Syaifullah.

Tahapan pembuatan dodol dari bonggol pisang adalah siswa diajarkan cara memilih jenis bonggol pisang yang cocok untuk diolah menjadi dodol. “Salah satu jenis bonggol pisang yang dapat diolah dan banyak dijumpai di Gayo Lues adalah jenis pisang raja” kata Syaifullah. Tahap selanjutnya adalah membersihkan bonggol pisang dari getahnya dengan cara direndam dalam air selama semalam, kemudian diparut dan dicuci kembali untuk memastikan getahnya bersih. Bonggol pisang yang telah diparut kemudian dimasak dengan tambahan bahan berupa santan, tepung ketan, gula pasir, garam dan daun pandan. Bahan-bahan tersebut diaduk sampai adonan mengental. Dodol yang sudah mengental lantas didinginkan dan dikemas dengan daun pisang.

Para siswa terlihat sangat antusias dalam mempraktikkan tahapan demi tahapan pembuatan dodol bonggol pisang. “Walaupun proses memasaknya lama. Ternyata ketika sudah matang. Dodol dari bonggol pisang rasanya enak sekali” ujar Jainudin, salah satu siswa kelas IX. Syaifullah berharap setelah diberikan pengetahuan tentang mengolahan dodol dari bonggol pisang para siswa mampu memiliki keahlian untuk mengolah bonggol pisang dan juga memancing kreatifias siswa untuk membuat olahan yang bernilai ekonomis tinggi dengan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kepala SMP Negeri 4 Terangun Abu Bakar,S.Pd sangat mengapresiasi kegiatan penanaman jiwa entrepreneur bagi siswa. “Awalnya saya tidak menyangka kalau bonggol pisang bisa diolah menjadi dodol. Setelah dicoba, ternyata rasanya enak sekali. Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Kegiatan ini bisa menjadi bekal siswa untuk menjadi entrepreneur jika kelak sudah menyelesaikan sekolah” pungkas Abu Bakar,S.Pd. (syaifulloh)

 

Label Berita: 
Share/Save

Drs. Drajat Pramiadi, M.Si. Tutup Usia

$
0
0

FMIPA UNY kehilangan salah satu putra terbaiknya yaitu Drs. Drajat Pramiadi, M.Si., dosen Jurusan Pendidikan Biologi yang meninggal pada Kamis, 16/6 pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit JIH Yogyakarta. Jenazah akan dikebumikan pada hari ini Jumat 17/6 dari rumah duka di Kasuran Margodadi Sayegan Sleman pukul 14.00 WIB.

Drajat Pramiadi telah mengabdikan diri mengajar di UNY selama 30 tahun 5 bulan. Bidang keahlian beliau adalah bidang Biokimia.

Dosen kelahiran Bandung, 26 Oktober 1960 ini semasa hidupnya telah melakukan banyak penelitian diantaranya Pemanfaatan Probiotik Bakteri Asam Laktat Lactobacilluscasei untuk Menekan Bakteri Patogen Enterobacter sakazakii Yang ada Didalam Susu Yang Beredar di Pasaran, Isolasi dan Uji Aktivitas Enzim Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Pasca Erupsi Merapi, dll.

Untuk pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan diantaranya Budidaya Jamur Tiram (Pleuretus.sp) Sebagai Alternatif Usaha bagi Masyarakat Korban Erupsi Merapi di Dusun Pandan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Kegiatan lainnya yaitu memberikan materi pelatihan pada Manajemen dan Pengelolaan Laboratorium Sains untuk Kepala Laboratorium sains SMP/MTs, dll.

Penghargaan yang pernah diperoleh suami dari Etik Suharyanti ini yaitu Satyalancana Karya Satya 10 tahun dan 20 tahun. (witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

GLASIR KERAMIK DARI LIMBAH CAIR

$
0
0

Limbah cair electroplating merupakan permasalahan yang dihadapi dari industri kerajinan perak Kotagede, Yogyakarta. Limbah ini mengandung logam berat yang dapat membahayakan kesehatan. Pengolahan limbah yang sudah ada sifatnya hanya memindahkan logam tanpa adanya pengolahan atau pemanfaatan lebih lanjut.

Melihat hal tersebut, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yang terdiri dari Ferdinand Dos Santos, Putranto Setyawan, Nanda Reni Fera Ramadhan, Ulliyah Sumanjaya, Vita Fatmadewi, dengan pembimbing Siti Marwati, M.Si., melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah cair electroplating yang diendapkan dengan proses elektrokoagulasi dan digunakan sebagai bahan baku pengglasiran keramik.

Ferdinand menjelaskan, penelitian ini menggunakan proses elektrokoagulasi dimana ion-ion logam berat dalam limbah cair electroplating akan membentuk flok yang kemudian akan terendapkan. Endapan ini kemudian dipisahkan dan digunakan sebagai bahan baku pengglasiran keramik. 

“Penelitian dilaksanakan dengan  pengambilan sampel. Kemudian sampel diuji kadar awal  logam yang terdapat dalam limbah. Setelah itu dilakukan proses elektrokoagulasi dengan variasi variable beda potensial,  elektroda, dan waktu. Endapan akan terbentuk dan larutan (sampel) akan diuji lagi untuk menentukan kadar akhir ion Timbal (Pb2+), kromium (III) (Cr3+), Cadmium  Cd2+, Seng (Zn2+), Tembaga (Cu2+) sehingga dengan variasi-variabel didapatkan elektroda, dan waktu yang dapat mengendapkan ion Pb2+, Cr3+, Cd2+, Zn2+, Cu2+secara optimum dengan melihat selisih kadar awal dan akhir”, lanjutnya.

Kemudian endapan ini dipisahkan dan dicampur dengan bahan pengglasiran lain (Alumina, Silika, Flux) selanjutnya proses pengglasiran keramik dengan variasi suhu dilakukan. Keramik diuji secara visual terkait warna dan tekstur yang terbentuk . (witono)

Label Berita: 
Share/Save

MODEL EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF YANG BERMUTU TINGKAT MENENGAH

$
0
0

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel). Di Indonesia, masih terdapat pengelolaan pendidikan dengan konsep segregasi. Dengan konsep ini, berdampak pada siswa berkebutuhan khusus yang tersebar di seluruh daerah/pelosok tidak terlayani, seringkali masih dipandang sebelah mata, terisolasi dan terdiskriminasi. Oleh karena itu, sekolah Inklusif menjembatani agar tidak ada peserta didik yang tereksklusi dan terdiskriminasi dalam mendapatkan layanan pendidikan dengan alasan apapun terlebih bagi penyandang disabilitas. Program pendidikan inklusif bertujuan agar setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan atas dasar kesamaan kesempatan, memberikan layanan pendidikan kepada seluruh peserta didik tanpa terkecuali serta memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu. Semua siswa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dapat bersekolah di sekolah reguler terdekat (penyelenggara inklusif), sehingga meminimalisir anak tidak mendapatkan layanan pendidikan atau angka putus sekolah.

Itulah latar belakang penelitian yang dilakukan mahasiswa doktoral Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jatu Kaannaha Putri. “Pengembangan Model Evaluasi Program Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Yang Bermutu Tingkat Menengah” adalah judul disertasi yang berhasil dipertahankan dalam ujian terbuka promosi doktor PPs UNY pada Senin, 20 Juni 2016. Dari promosi ini mampu mengantarkan mahasiswa bimbingan Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dan Sumarno Ph.D. ini meraih gelar Doktor PEP yang merupakan doktor ke 323 di PPs UNY.

Menurut Staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI, masih tercatat 245.027 siswa berkebutuhan khusus yang belum mengenyam pendidikan di sekolah berdasarkan data PKLK tahun 2010-2014. “Penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat menengah seharusnya telah memenuhi 6 kaidah/pedoman yang telah diterbitkan oleh Kemendiknas. Namun, masih banyak hal-hal yang belum terakomodasi, misalnya ketentuan mengenai jumlah rasio perbandingan jenis kekhususan/kecacatan dengan siswa normal dan daya tampung kelas serta kemampuan guru/sekolah dalam memberikan pelayanan pendidikan, “ungkap Jatu. Menurutnya hingga saat ini belum jelas ada tidaknya laporan individu terkait perkembangan remediasi/layanan program individu dari kekurangan/ketidakmampuan yang dialami siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Selain itu, masih terdapat beberapa hal yang belum terakomodir dalam buku pedoman yang dikeluarkan Kemendiknas tersebut.

Model evaluasi yang dihasilkan dari penelitian ini untuk mempermudah sekolah penyelenggara program inklusif dalam mengevaluasi program. Melalui evaluasi secara berkala akan membantu sekolah untuk melakukan perbaikan program secara continue sehingga mampu menjadi sekolah penyelenggara program inklusif yang bermutu. Sekolah yang bermutu pastilah akan memiliki nilai lebih serta menjadi nilai keunggulan di segmennya. “Model ini juga mampu menemukan masalah dan kendala serta membuat skema solusi. Selain itu,  mampu mengukur standart/kriteria penyelenggaraan program pendidikan inklusif tingkat menengah sehingga menunjukkan  hasil dari penyelenggaraan program pendidikan inklusif, “pungkasnya. (Rubiman).

Label Berita: 
Share/Save

WAYANG FLANEL DAN BODADI UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN PKN SD

$
0
0

Wayang flanel merupakan media pembelajaran untuk mengenalkan ciri khas bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan dan keramahtamahan yang diajarkan pada sekolah dasar kelas 3 semester 2. Media ini menggambarkan tentang keberagaman adat, yang terdiri dari suku Jawa, Bali, dan Aceh. Media ini digunakan sebagai media untuk bercerita bagi siswa kelas 3 berdasarkan cerita yang disajikan oleh guru. Media ini terbuat dari bahan dasar kain flanel dan dakron yang dijahit. Media ini juga aman digunakan oleh siswa kelas 3 karena bahan yang digunakan tidak berbahaya, dan siswa juga tinggal memainkannya tidak membuat sendiri. Demikian dikatakan Aida Fitria dari prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Menurutnya selama ini para guru menjelaskan materi tersebut berdasarkan buku atau bahan ajar yang dimiliki. “Pembelajaran hanya semata transfer ilmu dimana guru menjelaskan materi dan siswa hanya sebagai pendengar” kata Aida “Hal semacam ini akan menyulitkan siswa untuk memahami materi apalagi untuk menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari”. Dari sinilah maka Aida Fitria, Evy Astuti, Gupi Rohman Nurmansyah, Ahniasari Rosianawati dan Amin Listyani membuat media pembelajaran berupa wayang flanel, yaitu enam buah boneka yang merupakan tiruan tokoh adat dari beberapa provinsi sekaligus menyediakan panggung mini yang dapat digunakan siswa untuk memainkan wayang tersebut.

Sementara itu Fawzia Aswin Hadist membuat media pembelajaran yang berbeda. Dibantu oleh Wahyu Dias Pamungkasari, Siti Rikha Mahmudah, Deanaz Fasella Alan Perdana dan Tegaryuanti Febrika Wulandari membuat boneka dalam diorama yang disebut Bodadi. Mahasiswa PGSD UNY Kampus Mandala tersebut membidik budaya Trenggalek dan Tulungagung dalam media pembelajarannya. “Dalam media ini siswa diajak memainkan boneka sesuai alur cerita yang disusun guru” kata Fawzia “Siswa diajak mengenal pakaian adat, nama pantai serta tarian khas Trenggalek dan Tulungagung”. Bodadi berisi diorama tentang rumah adat Trenggalek dan Tulungagung. Setelah siswa berkeliling mempelajari budaya kedua daerah tersebut mereka diberi cerita rumpang, yaitu cerita yang dibuat oleh guru namun belum selesai. Tugas siswa adalah melanjutkan cerita itu dengan cara mereka sendiri sesuai pembelajaran yang sudah diajarkan, sehingga cerita tersebut menjadi utuh sesuai kreasi siswa.

Kedua media pembelajaran itu merupakan tugas dari mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar (PKN SD). Ditemui di kampus UPP II UNY Jl. Bantul, dosen mata kuliah tersebut, Faturrohman, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menjabarkan perangkat pembelajaran, mulai dari Rencana Program Pembelajaran (RPP), pembuatan silabus, membuat bahan ajar hingga menjadi sebuah media pembelajaran. “Serta melatih mahasiswa untuk mengembangan perangkat bahan ajar hingga lebih kreatif dan inspiratif” katanya. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu menguasai metode–metode yang cocok untuk pembelajaran PKN agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut. Di sinilah setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode belajar mengajar. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

UKM PENELITIAN UNY RAIH GOLD MEDAL PADA (I-ENVEX) 2016

$
0
0

UKM Penelitian UNY menjadi juara di event International Engineering Invention Innovation Exhibition (I-ENVEX) 2016 di Universiti Malaysia Perlis belum lama ini. Tim ini diketuai oleh Isvi Ria Nur Afit (Pendidikan Biologi 2014) yang beranggotakan Astuti Lestari (Kimia 2014), Nilam Arba Wulandari (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2014), Rizal Justian Setiawan (Teknik Mesin 2014) dan Yanna Anggraini Pratiwi (Bimbingan Konseling 2014) dengan menciptakan karya yang berjudul “Innovation of Fish Caller Equipment Based on EW-LED (Electromagnetic Wave and Light Emitting Diode) as an Inexpensive and Eco-Friendly Marine Technology Innovation To Improve The Traditional Fishermen Economy”.

Kompetisi ini dimulai selama 3 hari. Pada hari pertama para peserta diminta untuk menata standbooth yang akan dinilai oleh juri. PesertaI-ENVEX 2016 berjumlah lebih dari 200 tim dari 20 negara di dunia, seperti Korea Selatan, Taiwan, USA, UAE, China, India, Irak, Jepang, Rumania, Polandia dan Malaysia. Semua peserta saling berlomba untuk menata, memamerkan, dan menjelaskan produk inovasi yang dibawa.

Di hari kedua bentuk kegiatannya yaitu Exhibition di mana setiap tim menjaga standbooth masing-masing dan selanjutnya dilakukan penilaian oleh juri. Karya yang dibawakan oleh tim masuk dalam kategori E yaitu I.C.T,Multimedia& Telecommunications, Electricity &Electronic. Juri yang menilai tidak sembarangan. Juri pertama dari Jepang menilai kesesuaian alat dan juri kedua dari Rumania menilai ketepatan alat.

Pada hari ketiga dilakukan Exhibition and Award Ceremony yaitu penjurian special award dan pemberian innovation award kepada pemenang. Tim UNY menyabet Gold Medal dalam kompetisi I-ENVEX ini. “Saya tidak menyangka kalau tim saya mendapat GoldMedal dalam event ini, karena peserta acara I-ENVEX tidak hanya dari kalangan mahasiswa, dan mayoritas karyanya juga bagus-bagus”, ungkap Yanna, salah satu anggota tim. Sedangkan pada special award, tim Indonesia meraih Leading Innovation Award dari IIPNF (International Intellectual Property Network Forum) Jepang. “Perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil” begitu adalah jargon tim. (Astuti & Nilam) 

Label Berita: 
Share/Save

MODEL EVALUASI UNKK TEKNIK PEMESINAN SMK UNTUK MENCETAK TENAGA KERJA YANG HANDAL

$
0
0

Penyiapan tenaga kerja khususnya bagi lulusan SMK Teknik Pemesinan seharusnya dimulai sejak duduk di bangku sekolah agar bisa menjadi tenaga kerja yang handal. Namun, beberapa Industri menganggap bahwa lulusan SMK Teknik Pemesinan masih kurang siap memasuki dunia kerja. Hal ini ditengarai oleh belum adanya evaluasi dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Kompetensi Keahlian (UNKK) Teknik Pemesinan  SMK. Oleh karena itu, pihak industri berharap adanya bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan UNKK tersebut.

Adalah seorang guru di SMK 2 Depok Sleman, Slamet Wijono mencoba menjawab permasalahan di atas dengan melaksanakan sebuah penelitian yang berjudul Model Evaluasi Ujian Nasional Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK. Penelitian yang dibimbing oleh Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dan Prof. Dr. Badrun Kartowagiran ini akhirnya mampu dipertahankan dalam ujian terbuka Promosi doktor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogayakarta (UNY), (21/6). Sesuasi harapan, pada akhirnya mampu mengantarkan guru bidang studi Matematika ini berhasil meraih gelar doktor ke 324.

Menurut pria kelahiran 5 Oktober 1972 ini komponen evaluasi UNKK Teknik Pemesinan SMK mencakup kolaborasi sekolah dengan asosiasi profesi atau DU/DI, kinerja asesor, sarana dan prasarana, pengetahuan siswa terhadap kegiatan UNKK SMK, informasi capaian kompetensi siswa, legalitas dan pengakuan asosiasi profesi atau DU/DI.

“Dengan mempergunakan model evaluasi ini seorang guru diharapkan mampu mengetahui kualitas penyelenggaraan UNKK Teknik Pemesinan SMK. Selain itu, bisa menyediakan informasi yang sesuai dengan realita baik informasi tentang permasalahan yang dihadapi siswa maupun informasi pengajaran yang dilakukan guru itu sendiri. Model ini juga mampu mendiagnosis kesulitan belajar siswa dan memperbaiki serta menyesuaikan metode pengajaran dengan kondisi, masalah, dan kebutuhan siswa, “tambahnya.

Lanjutnya, apabila model ini diimplementasikan serta didukung adanya kerjasama yang baik antara sekolah dengan asosiasi profesi atau dunia industri maka akan memberikan input yang berharga guna menghasilkan output yang handal. “Dengan kerjasama tersebut dunia industri akan memberikan masukan ke sekolah untuk meningkatkan relevansi pembelajaran di SMK dengan tuntutan kompetensi di dunia kerja, “pungkasnya. (Rubiman)

Label Berita: 
Share/Save

TINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DENGAN PELATIHAN 3E

$
0
0

Banyaknya obyek wisata yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadikannya sebuah destinasi wisata, salah satunya yang menjadi primadona di Yogyakarta adalah kawasan Malioboro, karena merupakan sebuah kawasan perbelanjaan yang legendaris dan salah satu kebanggaan dari kota Yogyakarta. Di kawasan ini, wisatawan bisa menikmati sekaligus membeli berbagai cenderamata khas Yogyakarta yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima di sepanjang jalan Malioboro. Jumlah pengunjung yang semakin meningkat di setiap tahunnya, seharusnya mampu menjadi sasaran hangat bagi para pedagang kali lima untuk bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi lagi. Namun sayangnya, hal ini tidak banyak berdampak karena masyarakat kurang memahami teknik menarik minat wisatawan untuk membeli, membuat perencanaan bisnis yang baik, serta memaksimalkan media promosi yang ada. Untuk itu sekelompok mahasiswa UNY memiliki gagasan untuk membuat Pelatihan 3E (English for Tourism, Enterpreneur and E-Promotion) sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan sekitar Malioboro.

Tanti Kurniah Sari dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika FMIPA, Ismi Solikhatun dari Prodi Pendidikan Akuntansi FE,  Rizki Nisa Setyowati Prodi Kebijakan Pendidikan FIP, Ardi Aprilianto Prodi Pendidikan Teknik Otomotif FT dan Muhammad Aziz Dharmawan Prodi Pendidikan Teknik Informatika FT UNY melaksanakan pelatihan tersebut di kampung Pajeksan, Sosromenduran, Gedongtengen, Yogyakarta yang dekat dengan kawasan Malioboro.

“Pelatihan ini diadakan sebanyak 13 kali pertemuan, terdiri dari 7 kali pertemuan untuk pelatihan English for Tourism, 3 kali pertemuan untuk pelatihan Entrepreneur, dan 3 kali pertemuan untuk pelatihan E-Promotion. Pada pelatihan English for Tourism, peserta akan diajarkan tentang cara perkenalan yang baik, menawarkan produk, mengenalkan tempat menarik, mengenalkan kuliner tradisional, dan belajar praktik mendengarkan, berbicara serta membaca tulisan dalam bahasa Inggris,” kata Ketua Pelaksanaan Kegiatan, Tanti Kurniah Sari.

Sedangkan pada pelatihan Entrepreneur, peserta akan diajarkan tentang cara pengemasan yang baik dan menarik, menghitung biaya produksi, menentukan harga jual dan teknik pemasaran yang baik untuk hasil yang maksimal. Selanjutnya pada pelatihan E-Promotion, peserta akan diajarkan tentang cara mengelola website, membuat brosur yang menarik, dan cara memaksimalkan berbagai media sosial yang ada sebagai sarana dalam promosi produk yang akan dijual.

Ismi Solikhatun mengatakan bahwa dalam English for Tourism peserta akan dilatih untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu, setelah itu belajar mengenalkan tempat yang menarik di sekitar Malioboro serta belajar menawarkan barang beserta harganya menggunakan Bahasa Inggris. “Selain itu peserta juga akan belajar mempraktekkannya” kata Ismi. Sedangkan Pelatihan Entrepreneur atau Kewirausahaan bertujuan untuk membekali masyarakat Kampung Pajeksan dalam menjalankan usahanya baik di bidang kerajinan tempurung kelapa, penjualan produk dan homestay. Pelatihan E-Promotion ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, masyarakat Kampung Pajeksan diajarkan bagaimana cara mengelola website seperti cara memasang pamflet, foto, maupun yang lainnya di dalam website.

Adanya website ini diharapkan mampu mengenalkan sekaligus menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kampung Pajeksan dan membeli produk-produk olahan masyarakat Kampung Pajeksan. Selanjutnya pada pertemuan kedua, masyarakat Kampung Pajeksan akan diajarkan bagaimana cara memaksimalkan media sosial yang ada dan pada pertemuan terakhir, masyarakat Kampung Pajeksan akan diajarkan bagaimana cara membuat brosur yang baik dan menarik. Brosur ini nantinya akan dijadikan sebagai media promosi masyarakat via offline agar dapat meningkatkan omset penjualan dari para pedagang di kawasan Malioboro yang berasal dari Kampung Pajeksan.

Kegiatan para mahasiswa UNY ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Pada Masyarakat tahun 2016. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

UJI ISOLAT BAKTERI PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

$
0
0

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY melakukan Uji Kemampuan Isolat Bakteri Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit sebagai agen bioremediator logam krom di Kota Yogyakarta. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, terutama dalam bidang bioremediasi adalah ditemukannya karakteristik tertentu dari bakteri yang didapatkan, sehingga dapat menjadi agen bioremediator logam krom yang efektif.  Adapun manfaat bagi lingkungan, pengaplikasian bakteri pengikat logam krom dapat dilaksanakan di sungai-sungai sekitar industri penyamakan kulit, dimana isolat bakteri yang didapatkan dapat menetralisasi limbah logam krom sehingga lingkungan tidak terdapat bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit.

Demikian ketua panitia, Hajidah Musyayyadah dengan didampingi timnya yang merupakan mahasiswa FMIPA, Akhidah Desiliani, Ika Nur Rahma, dan Muhammad Iqbal Perdana menjelaskan penelitiannya. “Dimulai dengan mendapatkan bakteri isolat murni dari limbah penyamakan kulit yang mengandung logam krom, identifikasi parsial dan morfologi koloni juga biokhemis yang telah dilakukan menunjukan kedua isolat dengan nama kode koloni K1 dan K2 termasuk dalam genus Bacillus, gram positif, dan memiliki endospora. Kedua isolat K1 maupun K2 setelah dilakukan uji kemampuan pada NB-Krom dengan variasi konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm selama 120 jam didapatkan mampu mereduksi masing- masing kandungan krom pada setiap media uji. Isolat K2 diketahui mampu mereduksi logam krom lebih baik dibanding isolat K1, pada jam ke 72 didapatkan data maksimal isolat K1 maupun isolat K2 dalam mereduksi logam krom,”urai Hajidah.

Lanjutnya, Isolat yang sudah didapatkan dari proses isolasi  kemudian di simpan pada media NA-Krom miring. Uji kemampuan bakteri dalam mereduksi krom dilakukan dengan menanamkan bakteri pada media Nutrien Broth (Merck) yang diberi tambahan logam K2Cr2O7 dengan variasi konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan 400 ppm.

Ditambahkan,  identifikasi dilakukan dengan pengecatan gram, pengecatan spora, pengukuran densitas sel dan pengamatan morfologi koloni bakteri. Sedangkan identifikasi isolat bakteri dengan metode matching profile. Setelah mendapatkan isolat bakteri yang diinginkan, maka diuji keefektifannya dalam mereduksi kadar logam krom pada limbah industri penyamakan kulit. Hasil penelitian dilakukan analisis uji ragam satu jalur one way ANOVA. Data yang signifikan kemudian dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT.(witono)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

LINDUNGI ANAK DENGAN KUKU PESEK

$
0
0

Masalah seksual anak dan remaja di Indonesia telah sampai pada tahap memprihatinkan. Berdasar data dari Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan bahwa sekitar 67% dari 2.818 siswa sekolah dasar mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia juga pernah mensurvei 100 remaja Indonesia antara umur 14 sampai 18 tahun dimana sekitar 30% diantaranya sudah pernah melakukan seks. Tentu saja hal ini menjadi pekerjaan ekstra bagi orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anak mereka. Mata rantai perilaku menyimpang tersebut harus segera diputus agar fenomena ini tidak berkelanjutan di lingkungan masyarakat. Mereka tidak dibekali penanaman karakter maupun pengetahuan tentang masalah seksual sejak dini, bahkan kebanyakan orang tua memberi tahu anak-anaknya ketika anak sudah melakukan penyimpangan ataupun setelah mengalami kekerasan seksual. Hal ini menjadi keprihatinan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Mereka berinisiatif menciptakan media pencegahan kekerasan seksual terhadap anak berupa Buku Saku Pendidikan Seks (Kuku Pesek).

Sischa Ariesta dan Andika Karisma Putra dari prodi Bimbingan Konseling serta Puji Nur Hidayat, Guscipto dan Realita Mahanani dari Prodi PGSD merancang buku saku tersebut sebagai usaha preventif agar anak tidak mengalami kekerasan seksual sekaligus memberikan pengetahuan dan pemahaman anak mengenai pendidikan seks sejak dini. Sedangkan bagi orang tua berguna sebagai pengetahuan mengenai pentingnya pendidikan seks pada anak sejak dini.

Menurut Sischa Ariesta, sudah sepantasnya orangtua membuka rasa segan, risih, dan tabu tersebut sebelum anak-anak memperoleh pengertian mereka sendiri mengenai seks yang tidak sesuai dengan norma dan moral. “Dengan membicarakan seks kepada anak, kita membantu anak-anak untuk mengembangkan perilaku seks yang sehat dan mengajarkan pemikiran tentang seks yang bertanggungjawab” kata Sischa.

Puji Nur Hidayat menambahkan bahwa informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka. “Pendidikan seks sejak dini sangat penting dalam tumbuh kembang anak, serta termasuk di dalamnya menjawab pertanyaan anak-anak kita secara jujur” kata Puji Nur Hidayat “Tentu saja dengan mempertimbangkan kematangan dalam usianya ketika mengajukan pertanyaan seputar seks”.

Para mahasiswa tersebut memiliki program pendidikan seks yang dapat diterapkan untuk anak usia dini. Program tersebut diterapkan di TPA Dharma Yoga Santi Yogyakarta yang dipilih karena mayoritas orang tua di TPA tersebut sibuk dengan pekerjaannya, sehingga kurang memiliki waktu untuk menerapkan pendidikan seks pada anak-anaknya. Maka program pendidikan seks diterapkan melalui TPA berupa seminar pendidikan seks untuk para orang tua dengan pembicara dari pakar psikologi. Selain itu juga diadakan workshop media Kuku Pesek sebagai penunjang program pendidikan seks. Anak-anak di TPA Dharma Yoga Santi adalah sasaran utama yang mendapatkan program pendidikan seks melalui pendidik-pendidik TPA yang sebelumnya telah mengikuti training.

Media Kuku Pesek didesain unik dan menarik dengan bentuk 3 dimensi. Buku tersebut berisi gambar mengenai pendidikan seks anak. Pendidikan ini meliputi bagian pribadi yang harus diketahui oleh anak, orang yang boleh menyentuh dan melihat tubuhnya, mengatakan “tidak” ketika terjadi kekerasan seksual, dan apa yang harus dilakukan anak jika terjadi kekerasan seksual. Media tersebut mudah didesain dengan ukuran yang dapat dimasukkan ke dalam saku sehingga mudah dibawa kemana saja. Pendidikan seksual secara dini dengan Kuku Pesek tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual. Selain itu, anak  menjadi paham mengenai seks dan tidak mudah rentan terkena kekerasan seksual. Kegiatan ini berhasil meraih dana Dikti lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat tahun 2016.(dedy)

Label Berita: 
Share/Save

PPG SM-3T UNY BERBAGI DI BULAN SUCI

$
0
0

Peserta PPG SM3T UNY bekerjasama dengan UKKI Kampus Wates dan Takmir Masjid Baiturrahman melaksanakan kegiatan bakti sosial di Dusun Sekaro, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo pada Sabtu/-Minggu (25-26/06/16). Kegiatan diawali dengan melakukan pengumpulan sumbangan baik berupa uang maupun barang melalui tindakan langsung ataupun media sosial. Pengumpulan uang dan barang dilakukan sejak awal bulan Ramadhan. Dana yang terkumpul untuk kegiatan baksos ini mencapai lebih dari 10 juta Rupiah. Pengumpulan barang juga cukup antusias dengan terkumpulnya sejumlah barang meliputi pakaian layak pakai, celana, sepatu, tas, barang eletronik, dan perlengkapan dapur.

Bakti sosial dilaksanakan selama dua hari meliputi bazar pakaian dan barang layak pakai, pengajaran dan lomba TPA di masjid Annur, buka puasa bersama dan ditutup dengan pengajian akbar setelah shalat tarawih dengan Ustad Fajar. Selain itu juga diadakan acara sahur bersama dengan masyarakat. Kegiatan hari kedua meliputi penyuluhan kesehatan dan pembagian paket sembako. Kegiatan penyuluhan kesehatan diisi oleh dua narasumber yaitu Dokter Tulus dari UGM dan petugas puskesmas kecamatan Girimulyo, sedangkan kegiatan pembagian sembako dilaksanakan setelah kegiatan penyuluhan. Paket sembako sebanyak 210 paket yang dibagikan kepada masyarakat yang berisikan antara lain gula, beras, teh, minyak, dan mie instan.

Kegiatan bakti sosial ini didukung oleh perangkat masyarakat Desa Giripurwo, Polsek Girimulyo, dan Puskesmas Girimulyo. Semua elemen yang terlibat ini sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang berlangsung di lokasi tersebut. Menurut  Kepala Desa  Giripurwo  Mardi secara keseluruhan kegiatan bakti sosial dari mahasiswa UNY Wates ini sudah baik dan tersasar pada tujuan. “ Harapanya tahun depan dapat mengadakan kegiatan seperti ini di desa Giripurwo kembali” ujar Mardi. Ketua Pelaksana Bakti Sosial Prihatin Suryaningtyas mengatakan bahwa kegiatan Bakti Sosial berjalan dengan baik dan lancar. “Semoga kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan dengan pertimbangan peningkatan jumlah paket sembako, jumlah jenis kegiatan dan lokasi yang lebih strategis.” imbuh Prihatin. (Sidiq Pramudito)  

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA UNY PPL DI THAILAND

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta akan mengirimkan mahasiswa untuk Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Thailand. Dengan difasilitasi oleh LPPMP (Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan) dan Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY, 4 mahasiswa siap diberangkatkan pada 17 Juli 2016. Keempat mahasiswa tersebut adalah Yonis Iman Sari dan Aini Nu Rahmah dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, serta Andina Yuliana Dewi dan Nurul Purnaningsih dari program studi Pendidikan Matematika. Masing – masing mahasiswa akan melakukan pengajaran pada  4 universitas Thailand, yaitu Phranakhon Si Ayutthaya Rajabhat University (ARU), Suratthani Rajabhat University (SRU), Thepsatri Rajabhat University (TRU), dan Valaya Alongkorn Rajabhat University (VRU).

Sebelum pemberangkatan, UNY telah memberikan pembekalan selama 4 hari sejak  Selasa (27 Juni 2016) hingga Jumat (1 Juli 2016) dengan materi umum seputar penerbangan internasional, pemahaman budaya luar negeri, kiat – kiat tinggal di negara tujuan oleh KUIK UNY, hingga hal – hal yang lebih detail terkait pelaksanaan PPL, seperti pengajaran mikro, penyusunan RPP, pengajaran dalam kelas dengan menggunakan Bahasa Inggris, dan kerjasama tim yang disampaikan oleh pihak LPPMP.

“Pengiriman mahasiswa PPL internasional ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis UNY dalam menuju universitas kependidikan kelas dunia yang akan diwujudkan pada tahun 2025”, ujar Ratna Anugrah, staf Kemitraan Luar Negeri KUIK yang menjadi pengurus penyelenggaraan PPL internasional kali ini. Selain 4 mahasiswa yang akan diberangkatkan oleh KUIK UNY, masih ada 17 mahasiswa lain yang akan diberangkatkan untuk mengikuti PPL internasional dengan Malaysia sebagai negara tujuan. (Wulan)

Label Berita: 
Share/Save

PELANTIKAN PEJABAT DI LINGKUNGAN UNY

$
0
0

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat di lingkungan UNY pada Jumat 1 Juli 2016  di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Diantara pejabat yang dilantik adalah Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd sebagai Direktur Program Pascasarjana menggantikan pejabat lama Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo. M.Ed dan Dr. Widarto, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik UNY menggantikan pejabat lama Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd. Sedangkan Moh. Khairudin, MT., Ph.D mengemban amanah sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik.

Dalam sambutannya Rektor UNY mengatakan bahwa setiap jabatan mempunyai tugas pokok dan fungsi sehingga harapannya semua pejabat baru dapat bertugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga memudahkan untuk mempertanggungjawabkannya di depan publik. “UNY terus berupaya menegakkan good university governance and clean university government” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA “Karena itu kami minta dukungannya untuk diwujudkan dalam pengelolaan institusi secara efektif, menegakkan disiplin dalam pelaksanaaan tugas dan pengelolaan insitusi secara akuntabel”. Rektor juga berpesan pada pejabat yang dimutasi bahwa mutasi ini merupakan tour of duty sebagai salah satu sistem untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan institusi. Untuk itu para pejabat agar memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja post tugas yang baru dengan melakukan konsultasi dengan atasan, berkoordinasi dengan kolega internal dan eksternal serta konsolidasi dengan bawahan.

Pejabat UNY yang dilantik berjumlah 53 orang. Selain Direktur Program Pascasarjana juga dilantik Dr. Sugito, MA sebagai Asisten Direktur I Program Pascasarjana dan Losina Purnastuti, M.Ec.Div., Ph.D sebagai Asisten Direktur II Program Pascasarjana. Dilantik pula Ketua Program Studi Pascasarjana sejumlah 32 orang, Sekretaris  Program Studi Pascasarjana 4 orang, Kepala Bagian Tata Usaha 2 orang dan Kepala Sub. Bagian 10 orang. Acara diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh para pejabat di UNY. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

FMIPA JUARA 1 LOMBA INOVASI BISNIS PEMUDA 2016

$
0
0

Miftahudin Nur Ihsan, alumni Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yang diwisuda pada periode Mei 2016, menjadi Juara 1 Lomba Inovasi Bisnis Pemuda 2016 bidang Wirausaha Jasa dan Perdagangan yang diselenggarakan oleh Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahap final yang diselenggarakan di Youth Center BPO DIY pada tanggal 23 Juni 2016, Miftahudin Nur Ihsan yang membawakan Smart Batik Indonesia berhasil memperoleh nilai tertinggi.

Dalam perlombaan ini, Ihsan bersama dengan Alumni SMK Negeri 3 Yogyakarta 2016, Khoirudin Nur Kholifah. Smart Batik Indonesia merupakan usaha batik yang dikembangkan Ihsan bersama Kholif sejak tahun 2015. Ada beberapa hal yang dinilai dalam perlombaan ini, yaitu inovasi bisnis, strategi pemasaran, aspek keuangan, dan dampak bagi sekitar. Meskipun baru seumur jagung, nilai inovasi dari usaha ini dianggap tinggi karena menghasilkan batik dengan motif-motif tematik yang belum ada di pasaran, seperti motif pendidikan, kesehatan, MIPA, transportasi, ekonomi, dan pertanian.

Ihsan menerangkan, strategi pemasaran yang dilakukan adalah melalui pengenalan kepada tokoh, personal selling, media online (Facebook: Smart Batik Indonesia, BBM: 5E4AD431, dan Instagram: Smart Batik Indonesia), dan sistem agensi/ reseller. Smart Batik juga sudah berkeliling ke seluruh Indonesia karena Ihsan yang juga aktivis lomba karya tulis ilmiah mahasiswa memberikan fasilitas bagi adik-adik mahasiswa yang sedang mengikuti lomba-lomba di luar DIY apabila ingin sambil memasarkan, diantaranya pernah ke Jakarta, Palembang, Riau, Pontianak, Kendari, dan Palu.

Selain memiliki nilai inovasi yang baik, usaha yang beralamat di Ketanggungan, Wirobrajan II/ 429, RT 57, RW 12, Kelurahan Wirobrajan, Yogyakarta ini mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar dan mahasiswa UNY. Smart Batik Indonesia pernah menjadi sponsor tiga kegiatan mahasiswa tingkat nasional dengan total bagi hasil mencapai 1,5 juta rupiah. Selain itu, Smart Batik juga pernah memfasilitasi mahasiswa yang ingin memperoleh tambahan uang dengan sistem bagi hasil. Membantu mahasiswa yang membutuhkan tambahan uang adalah salah satu tujuan Ihsan karena bagi Ihsan yang merupakan alumni bidikmisi, pernah merasakan rasanya hampir tidak dapat kuliah dan mencari tambahan uang sendiri untuk kebutuhan hidup. Sementara di masyarakat, Smart Batik sudah berkontribusi berupa menyediakan seragam batik dan meningkatkan kesejahteraan penjahit baju di wilayah RW 12, Kelurahan Wirobrajan.

Ihsan dan Kholif berharap usaha ini semakin maju dan berkembang, sehingga dapat bermanfaat sesuai visi usahanya yaitu inovatif, edukatif, dan kontributif. Atas prestasinya, Ihsan dan Kholif memperoleh penghargaan uang pembinaan 10 juta rupiah dan piagam penghargaan. Rencananya uang ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. (witono)

Label Berita: 
Share/Save

DESIANA, PRAMUKA PENERIMA BIDIKMISI

$
0
0

Sebagai seorang pramuka Desiana memahami bahwa hubungan pembina pramuka dengan peserta didik merupakan hubungan khas, dimana setiap pembina pramuka wajib memperhatikan perkembangan mitra didiknya secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaanya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan. Oleh karena itu diterapkanlah Sistem Among, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh  mungkin menghidari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Pengetahuan itu merupakan hasil dari Diklat Kepramukaan yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcab) Surabaya belum lama ini. “Pelaksanaan sistem among dalam kepramukaan sebenarnya merupakan induk sistem dari metode kepramukaan” kata Desiana, “Perwujudannya akan terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Motto Kepramukaan dan Kiasan Dasar Kepramukaan.”

Desiana Iriyanti Ramadhani, nama lengkapnya, adalah salah satu aktivis pramuka UNY. Warga Glagahsari Warungboto Umbulharjo Yogyakarta tersebut kuliah di Prodi PG PAUD FIP UNY dan mendapat beasiswa bidikmisi. Ayahnya, Nico Riyanto berprofesi sebagai buruh lepas sedangkan ibunya Kristiana karyawan laundry dan pengumpul botol plastik bekas minuman. Nico Riyanto yang biasa disapa Markus mengisahkan bahwa perjuangan putrinya untuk kuliah sangat berliku. “Jika kuliah maka biayanya dari mana” kata Markus. Bahkan Kristiana menyarankan agar Desiana bekerja dan tidak menempuh kuliah. Namun gadis kelahiran Yogyakarta 14 Januari 1997 tersebut tetap mendaftarkan lewat jalur SBMPTN dan diterima di UNY, bahkan mendapatkan beasiswa bidikmisi.

Sejak duduk di SD, alumni SMKN 6 Yogyakarta tersebut memang sudah menorehkan prestasi, bahkan di SMK selalu meraih peringkat 2. Tidak heran di bangku kuliah Desiana meraih indeks prestasi 3,79. “Saat lulus SMK saya pernah bekerja sebagai penjaga toko” katanya “Dan juga membantu di beberapa konveksi karena saya alumni jurusan busana”. Jahitannya halus dan rapi, sehingga saat ini banyak teman kuliahnya yang mempercayakan busana dan vermak jas almamater pada Desiana. Meskipun sibuk, dia tetap bisa mengatur waktu untuk kuliah, mengerjakan tugas dan berorganisasi di UKM Pramuka UNY serta Himpunan Mahasiswa PG PAUD. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

PROF. DR. DJOHAR MS TUTUP USIA

$
0
0

Prof. Dr. Djohar MS, salah satu putra terbaik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meninggal dunia pada Senin, 11/7 di rumah sakit Pantirapih Yogyakarta. Rektor UNY periode 1991—1999 tersebut disemayamkan di hall rektorat UNY (12/7) untuk selanjutnya di makamkan di pemakaman Soman, Selomartani, Kalasan Sleman.

Hadir pada acara penyemayaman jenazah diantaranya Rektor UNS Prof. Dr. Kunto Wibisono, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasarudin Umar, Rektor UAD Prof. Dr. Nung Muhadjir, Prof. Dr. Syafii Maarif, mantan rektor UNY  Prof. Arma Abdullah, M.Sc., dosen, pegawai, mahasiswa, dan handai taulan.

Pada daftar riwayat hidup yang dibacakan oleh Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono, selain pernah menjabat sebagai rektor, beliau juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor I UNY periode 1987-1991, rektor Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa periode 2005-2011, dan masih aktif mengajar di Program Pascasarjana UNY sampai sekarang.

Selama mengabdi di UNY, Prof. Djohar mengajar di Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY dengan bidang keahlian Ilmu Pendidikan Sains.

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, mengatakan bahwa kemarin (Senin), kondisi beliau masih sehat, tapi tiba-tiba pukul 17.00 WIB masuk rumah sakit dan pukul 18.00 wib meninggal. Ini pelajaran bagi kita semua untuk siap setiap saat saat dipanggil.

Beliau telah melakukan pengabdian yang tidak kenal lelah. Pengabdian beliau terukir sampai kapanpun. Sudah banyak ide-ide dan pengabdiannya yang bisa kita jadikan teladan.

“Saya berpesan kepada yang muda-muda yang ada di Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY mari kita ambil pelajaran dari  keteladanan beliau dalam berbagai hal baik dalam gagasannya/pengabdiannya maupun maupun sebagai guru sebagaimana layaknya menjadi guru yang baik”, lanjutnya. (witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

LAYANAN KARIER BAGI SISWA PAKET C

$
0
0

Karier merupakan suatu urutan pekerjaan dan pengejaran kerja yang mencakup apa yang dilakukan orang untuk mencari nafkah. Seseorang dapat mencapai karier yang bagus dan sesuai minat serta bakatnya apabila ia telah mengenali minat dan bakatnya. Layanan karier dibutuhkan oleh instansi pendidikan untuk membantu siswa mengenali minat dan bakatnya, merencanakan kelanjutan studinya, daan memilih jenis pekerjaan yang cocok untuknya jika sudah lulus sekolah dan biasanya dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah. Namun di Sanggar Kegiatan Belajar Paket C Kota Yogyakarta belum terdapat guru bimbingan dan konseling yang mengakibatkan siswa paket C tidak mendapat bimbingan untuk mengenali minat dan bakat, potensi diri serta tidak mendapat informasi yang cukup mengenai kelanjutan studi di perguruan tinggi dan jenis pekerjaan yang akan mereka jalani. Padahal, minat siswa paket C untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi semakin bertambah besar setiap tahunnya. Oleh karenanya sekelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY memberi layanan bimbingan karir pada Siswa Paket C di SKB Kota Yogyakarta. Mereka adalah Rizqi Lestari dan Wahyi Dwi Ulfa dari prodi Bimbingan dan Konseling, Mufidah Khairani dan Lisa Hendhika Utami prodi Pendidikan Luar Sekolah serta Melly Permatabella Wijayanli prodi Kebijakan Pendidikan.

Ketua Tim Rizqi Lestari mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)Paket C Kota Yogyakarta. “Mayoritas siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi memperoleh informasi mengenai jurusan yang akan mereka ambil secara otodidak” kata Rizqi “Sehingga dikhawatirkan siswa mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya serta mengalami kesulitan dalam prosedur pendaftaran dan administrasinya”. Oleh karena itu tim mahasiswa UNY menawarkan solusi kontributif berupa layanan karier terpadu yang meliputi pelaksanaan tes RIASEC, pemberian informasi mengenai program studi dan beasiswa perguruan tinggi serta seminar motivasi untuk siswa paket C SKB kota Yogyakarta. Melalui layanan karier ini, diharapkan siswa paket C SKB Kota Yogyakarta dapat mengenali potensi dirinya jenis pekerjaan yang cocok untuknya dan dapat memilih jurusan di perguruan tinggi sesuai dengan minat dan bakatnya agar tidak terjadi kasus salah jurusan dan lebih terarah proses administrasinya.

Wahyi Dwi Ulfa mengatakan bahwa program layanan karier ini akan dilakukan di SKB kota Yogyakarta dengan sasaran siswa paket C kelas XI. “Siswa kelas XI adalah siswa yang sudah dapat menyesuaikan diri di Sanggar Kegiatan Belajar paket C dan memerlukan pendampingan dalam perencanaan kariernya” ungkapnya. Layanan bimbingan karier ini dilakukan oleh beberapa tentor dengan cara menyelipkan informasi pekerjaan dan jurusan disela-sela penyampaian materi pembelajaran. Durasi pemberian informasi yang singkat dan jarang dilakukan ini membuat siswa tidak memperoleh informasi mengenai karier yang meliputi informasi jurusan, beasiswa, dam pekerjaan secara maksimal, sehingga banyak siswa paket C yang tidak melanjutkan studi karena tidak mengetahui informasi jurusan dan beasiswa maupun yang bekerja serabutan dan tidak sesuai dengan potensi mereka. Menurut Mufidah Khairani, motivasi siswa untuk mengikuti program paket C sangat beragam, diantaranya adalah karena kondisi ekonomi yang tidak mampu untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA), sudah berkeluarga, setelah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) langsung bekerja karena ingin meningkatkan taraf hidup. “Jika ingin masuk perguruan tinggi, apabila tidak memiliki ijazah SMA harus lulus Paket C terlebih dahulu” ungkap Mufidah.

Melly Permatabella Wijayanli berharap setelah diadakan layanan karier ini kemampuan siswa paket C dalam mengenali diri dan merencanakan karier semakin meningkat. “Selain itu, diharapkan SKB paket C kota Yogyakarta dapat memberikan layanan karier ini pada siswa di luar jam pembelajaran” katanya. Kreativitas mahasiswa FIP UNY ini terapresiasi oleh Dikti dengan berhasil meraih dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat tahun 2016. (dedy)

 

Label Berita: 
Share/Save

SYAWALAN KELUARGA BESAR UNY

$
0
0

Sejarah halal bihalal berasal dari Yogyakarta, tepatnya dari Masjid Kauman pada tahun 1945. Saat itu para pemuda mengadakan syukuran setelah sebulan berpuasa, dan sebagai tanda syukur diasumsikan halal yang pertama. Pada saat yang sama, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya juga pada bulan Ramadhan, dan sejak saat itu semua kesalahan para pejuang kemerdekaan dianggap lebur dengan membuka lembaran baru. Ini diasumsikan halal yang kedua. Dari sinilah timbul istilah halal bihalal yang berarti saling memaafkan.

Kisah ini diungkapkan Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dalam syawalan keluarga besar Universitas Negeri Yogyakarta di Auditorium UNY Selasa 12 Juli 2016. Lebih lanjut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengatakan bahwa dalam Islam silaturahmi ditempatkan sebagai sesuatu yang mulia, bahkan semua anak adam apapun agama dan kepercayaannya wajib dimuliakan. Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta tersebut menjelaskan bahwa silaturahmi bukan hanya dengan sesama manusia yang masih hidup. “Ditekankan juga bersilaturahmi dengan yang sudah wafat, ini yang sering dilupakan” kata Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA.

Doa merupakan sesuatu yang penting karena merupakan syafaat bagi yang meninggal, inilah letak pentingnya silaturahmi dengan yang telah wafat. Mantan Wakil Menteri Agama RI tersebut mengatakan bahwa semua makhluk seperti hewan dan tumbuhan juga bertasbih sebagai sarana silaturahmi, bahkan juga dengan manusia. “Nabi Sulaiman dapat berkomunikasi dengan burung Hud dan Nabi Yunus diselamatkan oleh ikan” ungkap Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA.

Syawalan bertema Peningkatan kinerja untuk meraih keberkahan dan martabat UNY tersebut dihadiri sekitar 2000 orang civitas akademika yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa UNY. Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam sambutannya mengatakan bahwa pada dasarnya manusia terlahir fitrah namun akan tetap melakukan kesalahan dalam interaksi sosial sehari-hari, oleh karena itu perlu saling mema’afkan. Rektor berharap agar momentum syawalan keluarga besar UNY ini dijadikan sarana untuk mendapatkan nasehat, fatwa dan pencerahan karena kedepannya masih banyak yang  diperjuangkan.  (dedy)

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live