Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

UPACARA DIES NATALIS UNY KE-52

$
0
0

Tidak adanya persetujuan umum atas pendekatan dan konsep menangani perdamaian bukan  hanya satu satunya penyebab banyaknya konflik dan kekerasan antar bangsa dan dalam suatu bangsa, sebagaimana yang ada pada bangsa Indonesia. Penyebab penting adalah tidak adanya pendidikan perdamaian yang diberikan kepada para peserta didik sebagai generasi baru bangsa. Tidak adanya pendidikan perdamaian sungguh amat mempengaruhi munculnyan kekerasan di setiap generasi baru. Oleh karena itu, sudah semestinya, perlu dirancang dan dirintis program pendidikan perdamaian.

Demikian dikatakan Prof. Zamroni, Ph.D Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam Pidato Dies Natalis ke-52 UNY, (21/5) di Auditorium UNY. Lebih lanjut Prof. Zamroni, Ph.D mengatakan bahwa berbagai pendekatan dan konsep yang ada pada pendidikan perdamaian menunjukan luasnya cakupan keinginan hidup yang baik dalam perdamaian, namun juga ada kesulitan untuk mencapai persetujuan dalam memahami hakekat perdamaian dan upaya untuk mewujudkannya. “Bertitik tolak dari hal ini sangat terasa perlunya keberadaan suatu kerangka teori dan pendidikan perdamaian” kata Prof. Zamroni, Ph.D “Untuk membawa berbagai pandangan berkaitan dengan perdamaian kedalam satu pemahaman yang utuh dan menyeluruh bagaimana seharusnya menghilangkan kekerasan dan menciptakan perdamaian”.

Menurutnya nilai terpenting yang dihasilkan oleh pendidikan perdamaian adalah kemampuan untuk menjadi diri sendiri yang memiliki tanggung jawab menyalakan api untuk menerangi jalan menuju kehidupan yang damai. Pendidikan perdamaian memiliki tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta kepada umat manusia untuk menghasilkan manusia-manusia yang utuh bebas dari rasa takut dan  memiliki semangat untuk mengembangkan perdamaian dengan segala resiko yang dihadapi. Dengan demikian,  proses pendidikan perdamaian  akan senantiasa memulyakan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pidato ini merupakan puncak acara dies natalis ke-52 UNY yang jatuh pada 21 Mei 2016. Tanggal itu adalah tanggal berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP)  Yogyakarta yang merupakan pendahulu UNY. IKIP Yogyakarta diresmikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) pada tanggal 21 Mei 1964. Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat dari Kemenristekdikti dan instansi pemerintah di Provinsi DIY. Selain itu hadir pula para dekan, ketua lembaga serta dosen dan mahasiswa UNY.

Dalam sambutannya Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA mengatakan bahwa untuk terus memacu pertumbuhan dan perkembangan UNY sebagai Leading in Character Education, maka pada tahun ini bertemakan Kontribusi Pendidikan dalam Memuliakan Martabat Manusia yang dipilih sebagai perwujudan bahwa institusi UNY sedang giat-giatnya membangun insan yang berkarakter dan bermartabat yang memiliki kemandirian pribadi dan sosial. “Harapannya, pendidikan karakter tidak hanya menjadi isu sesaat, tetapi menjadi bagian dari sivitas akademika UNY, dan diimplementasikan secara berkesinambungan demi terwujudnya bangsa yang berkarakter dan mandiri” kata Rektor. UNY terus berupaya mewujudkan tercapainya universitas kependidikan berkelas dunia berlandaskan nilai-nilai ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Seluruh potensi yang dimiliki universitas terus digerakkan secara optimal dan berkelanjutan.

Dalam upacara dies natalis kali ini juga diserahkan penghargaan Nugraha UNY Dwija Kencana 2016 untuk 4 tokoh nasional yaitu Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA atas jasanya memantapkan pentingnya pendidikan karakter dan pemasukan nilai-nilai moral dalam kurikulum, Prof. Dr. Komarudin Hidayat atas karya yang menginspirasi pengembangan nilai spiritual, Dr. (HC) KH Mustofa Bisri atas karya yang mencerahkan hati serta Alex Nurdin, MM atas dedikasinya sebagai kepala daerah yang memprioritaskan pendidikan untuk mengangkat derajat dan martabat warga. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

PEMBERIAN PENGHARGAAN DARI UNY

$
0
0

Dalam rangka dies natalis ke-52, Universitas Negeri Yogyakarta memberi penghargaan  purnakarya, satyalancana karyasatya serta lomba inovasi dan manajemen sekolah se-Jateng DIY. Pemberian penghargaan tersebut digelar di Ruang Sidang Utama UNY (20/5). Menurut Ketua Panitia Kegiatan Setyo Budi Takarina, M.Pd, penghargaan purnakarya bagi dosen dan tenaga kependidikan yang telah purna tugas baik karena telah mencapai batas usia pensiun maupun telah meninggal dunia diberikan pada 28 orang, meliputi 21 orang dosen dan 7 orang tenaga kependidikan. Sedangkan penghargaan pada pemenang lomba inovasi dan manajemen sekolah masing-masing 3 orang.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada para senior yang telah purnatugas sekaligus menyampaikan penghargaan yang atas pengabdiannya sehingga UNY dapat seperti sekarang. “Percayalah, setelah pensiun masih ada kehidupan yang lebih bahagia” kata Rektor. Pada para pemenang lomba, Rektor menyampaikan ucapan selamat. Pemenang lomba inovasi dan manajemen sekolah kategori Penelitian Lomba Inovasi Pembelajaran Untuk Guru diraih oleh Budiono, S.Pd dari SMPN 1 Pejawaran Banjarnegara sebagai pemenang pertama, Maya Harsasi, S.Pd dari SMKN 1 Tengaran Semarang sebagai pemenang kedua dan Joko Arifin, S.Pd dari SMPN 1 Bukateja Purbalingga sebagai pemenang ketiga. Kategori Best Practice Inovasi Pebelajaran untuk Guru diraih Laily Amin Fajariyah, M.Pd dari SMPN 5 Panggang Gunungkidul sebagai pemenang pertama, Fendy Novafianto, M.Pd dari SMK Bhakti Nusantara Kendal sebagai pemenang kedua dan Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng., M.Pd.I sebagai pemenang ketiga. Dalam kategori Manajemen Sekolah untuk Kepala Sekolah diraih Doko Harwanto, S.Pd., SE., MM. dari SMPN 2 Banjarnegara sebagai peringkat pertama, Andreas Sutrasno, S.Pd., M.Pd dari SMPN 2 Blora sebagai peringkat kedua dan Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd sebagai peringkat ketiga. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

KUNJUNGAN PENDIDIKAN EKONOMI FE UNJ KE FE UNY

$
0
0

Sebanyak kurang lebih 80 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Jakarta mengunjungi FE UNY pada Jumat (13/5) lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk sarana silaturrahim di antara kedua saudara universitas eks IKIP tersebut. Selain itu, para mahasiswa juga diajak saling bertukar pikiran seputar kegiatan kemahasiswaan di masing-masing kampus. Rombongan diterima oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dan Ketua Jurusan Pend. Ekonomi FE UNY, Tejo Nurseto, M.Pd.

Dalam sambutannya, Sugiharsono menyatakan sangat senang atas kunjungan dari FE UNJ. “Saya juga berteman baik dengan beberapa dosen di sana, dan kami berharap kunjungan ini mampu merekatkan lebih kuat hubungan di antara UNJ dan UNY, untuk saling berkontribusi dalam pengembangan pendidikan ekonomi di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Tejo Nurseto menjelaskan beberapa hal teknis terkait kurikulum dan jurusan secara umum. “Di jurusan kami saat ini menerapkan dua kurikulum yaitu 2009 dan KKNI dengan kewajiban tiap mahasiswa untuk menempuh 144 SKS. Selain menjadi guru yang profesional, kami juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kompetensi kewirausahaan. Bahkan berdasarkan tracer study, jumlah mahasiswa yang memilih jalur entrepreneurship semakin besar daripada yang memilih jalur keguruan,” terang Tejo.

Dosen pendamping dari FE UNJ, Karuniana Dianta A.Sebayang, S.IP, ME menuturkan kebahagiaannya bisa bertandang ke UNY. “Usia kita masih sama-sama muda. FE UNJ baru lahir 2005 lalu. Kami harap dengan kunjungan ini bisa menambah ilmu yang bermanfaat bagi kedua pihak, dan kami bisa pulang ke Jakarta dengan membawa banyak hal baik,” katanya.

Para mahasiswa dari kedua kampus saling berbagi seputar berbagai unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di masing-masing universitas, serta tak lupa bertukar cinderamata. Meskipun kunjungan cukup singkat karena mendekati waktu sholat Jumat, kedua pihak memanfaatkan dengan baik sesi tanya jawab untuk bertukar informasi sebanyak mungkin. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

GALERI INVESTASI SYARIAH RESMI BEROPERASI DI FE UNY

$
0
0

Fakultas Ekonomi (FE) UNY meresmikan Galeri Investasi Syariahnya, Rabu (18/5) di Auditorium FE UNY. Dihadiri Dekan beserta jajaran dekanat, serta lebih dari 150 mahasiswa FE UNY, peresmian berjalan lancar. Selain itu, dalam kesempatan ini juga diadakan Kuliah Umum dengan tema : “Investasi Cerdas di Pasar Modal Syariah” serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara FE UNY, Bursa Efek Indonesia, dan PT Sucorinvest Central Gani. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketiga pihak.

Mengawali sambutannya, Dekan Dr Sugiharsono, M.Si berharap banyak pada galeri investasi ini. “Keberadaan galeri ini bisa menjadi tambahan fasilitasi pendidikan, dan, tidak menutup kemungkinan, menjadi sarana bisnis bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan. Selain itu, kuliah umum ini juga akan menambah wacana mahasiswa dalam bursa efek, terutama di indonesia,” harapnya.

Senada dengannya, Jefry Lomanto, Head of Retail Business dari PT Sucorinvest Central Gani yakin dengan efek positif dari pendirian galeri ini. “Dengan partisipasi aktif akademisi, diharapkan akan menambah jumlah investor yang kompeten. Galeri ini bisa menjadi pasar modal, sekaligus sebagai laboratorium pendukung mata kuliah, menambah akreditasi, dan kami yakin akan menambah positif citra pasar modal di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.

Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan BEI menyoroti perkembangan pesat galeri investasi di Indonesia. “Pendirian 30 galeri investasi baru dalam waktu 4,5 bulan adalah suatu hal yang luar biasa. Saat ini sudah ada 185 galeri investasi di seluruh Indonesia. Tampak ada antusiasme gejolak berinvestasi pada mahasiswa. Dengan keberadaan galeri investasi, mahasiswa tidak hanya bisa belajar tentang saham, tapi juga bisa langsung mempraktekkan secara nyata,” jelasnya.

Nicky menambahkan, dari 525 saham perusahaan di BEI, 318 di antaranya adalah berupa saham di investasi syariah. “Saham-saham tersebut sudah dijamin halal dari MUI. Saat ini ada 485 ribu investor di BEI. Dengan melek keuangan, kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Masyarakat harus tahu, ada instrumen lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain sekedar menyimpan uang di bawah bantal, yaitu berupa investasi di pasar saham,” tambahnya.

Sutrisna Amijaya selaku praktisi saham di Sucorinvest Central Gani menjelaskan, keberadaan galeri investasi di berbagai daerah akan memudahkan masyarakat bertransaksi. “Dengan adanya galeri investasi syariah di FE UNY, tinggal datang ke sana, membuka rekening, dan menjadi investor melaluinya. Tidak perlu repot-repot ke Jakarta. Mekanisme transaksinya halal, yaitu konsep musawamah dan muzayadah, lelang  berkesambungan. Jual beli juga dengan akad murobahah. Rukun jual belinya pun lengkap. Tunggu apa lagi?” ajak Sutrisna.

Dalam berinvestasi di pasar saham, Nicky dan Sutrisna membagikan tipsnya. “Kenali profil risikonya, kenali perusahaan yg kita beli. Jangan menyisakan uang, tapi sisihkan uang untuk berinvestasi. Selain itu, ingat, yang kita beli perusahaannya. Jangan terlalu melihat pergerakan harga saham harian,” tutup Nicky. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

WAYANG KULIT DIES NATALIS UNY

$
0
0

Selepas mendapatkan ngelmu “sangkan paraning dumadi”, Werkudara sebagai Bima Suci ingin mengamalkan ilmunya dengan membangun sebuah padepokan di Hargokelasa di Umbul Jalatunda. Namun niat baik itu untuk mendidik menjadi masyarakat bertakwa, cerdas dan berakhlak mulia tersebut ditanggapi negatif oleh Prabu Duryudana. Bima dituduh akan melakukan kudeta. Karena itu Kurawa dibantu Prabu Karungkala ingin menggagalkan paguron tersebut. Berkat kegigihan para siswa padepokan, upaya para Kurawa itu dapat digagalkan. Bima pun menjalani sebagai Sang Guru Sejati untuk mendidik masyarakat dan membangun lingkungan menjadi indah.

Inilah sinopsis lakon wayang kulit yang dimainkan Ki H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji Pamungkas. Pagelaran wayang kulit dengan lakon “Sang Guru Sejati: Bima Suci” tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis  UNY ke-52 yang digelar pada Jumat 13 Mei 2016 di halaman Rektorat UNY. Pagelaran ini menghadirkan bintang tamu Dalijo dan kawan-kawan.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam sambutannya mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit kali ini sekaligus pemberian penghargaan berupa trophy pada para juara Festival Dalang Cilik VI. “Pagelaran ini selain membudidayakan wayang kulit, juga bisa menjadi sarana pendidikan karakter” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. “Wayang juga merupakan kearifan lokal yang bisa go international”. Tema wayang kulit yang sesuai dengan tema dies natalis merupakan wujud pengejawantahan UNY yang leading in character education. Sedangkan Dekan FBS Prof. Ajat Sudrajat selaku penanggungjawab dies mengharapkan agar pagelaran wayang kulit ini bukan semata hanya sebagai tontonan tapi juga menjadi tuntunan dan dapat berguna bagi masyarakat.

Acara dibuka dengan prosesi penyerahan wayang kepada Ki H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji Pamungkas oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Pagelaran dihadiri oleh jajaran pejabat universitas, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Wayangan ini juga disemarakkan oleh Panembromo dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan UNY.  (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

FESTIVAL WAYANG BOCAH 2016

$
0
0

Senadyan mung klungsu nanging melu udhu (meskipun hanya sedikit namun telah berbuat sesuatu yang nyata). Demikian kalimat pembuka ketua jurusan PAUD FIP UNY sekaligus sutradara Wayang Bocah 2016. Menurut Sutradara sekaligus Kaprodi PG PAUD FIP, Joko Pamungkas, M.Pd. acara ini merupakan upaya untuk mengemban amanah dalam mengembangkan generasi baru dengan berbasis kebudayaan lokal. “Festival wayang bocah ini merupakan realisasi dari kegelisahan warga sivitas akademika jurusan PAUD FIP UNY dimana selama ini problematika pendidikan karakter dan budi pekerti hanya sebuah wacana dalam ruang-ruang dialogis tanpa ada tindak lanjut menjadi kegiatan yang nyata”, buka Joko (12/5) bertempat di Auditorium UNY.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Dekan FIP, Dr. Haryanto, M.Pd yang mengharapkan agar acara ini dapat membangun pribadi berbasis budaya lokal. Sesuai dengan tema Membangun Karakter Anak Bangsa melalui Kearifan Lokal, mencerminkan bahwa wayang dapat digunakan sebagai media pendidikan karakter, telah dilupakan oleh sebagian besar kalangan terutama generasi anak-anak dan generasi muda, karena lebih banyak menggandrungi tokoh budaya asing yang berbasis teknologi modern.

“Semoga kegiatan ini mampu membangunkan kesadaran anak bangsa untuk menjadikan tokoh wayang sebagai rujukan pengembangan karakter” tambahnya lagi. Acara yang merupakan rangkaian dari Dies Natalis Ke-52 UNY ini menampilkan para pemain Wayang Bocah yang terdiri dari 6 TK Mitra dan menampilkan cerita yang berbeda-beda pula, yaitu TK Kartika IV-38 yang menampilkan lakon Kresna Duta kemudian TK Kemala Bhayangkari 04 Yogyakarta menampilkan lakon Sayembara Manthili.

Lalu ada TK Kemala Bhayangkari 02 Baciro dengan lakon Gatotkaca Senopati, TK Negeri Pembina Bantul dengan lakon Anoman Senopati, TK Angkasa Adisutjipto dengan lakon Srikandi Senopati dan TK Kemala Bhayangkari 05 menampilkan lakon Lesmana Senopati. Acara didukung oleh Karawitan Jurusan PAUD FIP UNY, Karawitan GAMASUTRA Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Karawitan KALIMASADA Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara Festival Wayang Bocah juga diramaikan dengan Bazaar Kejujuran yang diikuti oleh mahasiswa aktif PG PAUD.

Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Panitia Dies Natalis ke-52 UNY Dr. Nasiwan, M.Ed. serta Dekan FIS Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. selaku tuan rumah penyelenggara Dies. Tampak pula orang tua dari para pemain wayang bocah dan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Cirebon turut memenuhi Auditorium UNY. (ant)

Label Berita: 
Share/Save

MANTRA: KARYA CIVITAS FBS UNY

$
0
0

Everyone is born a poet – a person discovering the way words sound and work, caring and delighting in words. I just kept on doing what everyone starts out doing. The real question is: Why did other people stop? Itulah satu bait perkataan William Edgar Stafford yang dikutip oleh Dekan FBS UNY, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. sebagai pengantar Mantra, antologi puisi yang diterbitkan dalam rangka Dies Natalis ke-53 FBS UNY. Pada dies FBS kali ini, 32 orang penulis yang terdiri atas dosen-dosen FBS dan para mahasiswa berhasil menuliskan 69 puisi dalam berbagai bahasa. Penulis puisi dalam antologi ini juga tidak hanya dosen-dosen dari jurusan bahasa saja, namun dosen Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Rupa juga ikut ambil bagian dalam mengeskpresikan rasa dan pemikiran mereka melalui puisi. Lebih lanjut Purbani menyatakan bahwa puisi merupakan medium ideal untuk menyampaikan ide, kritik, masukan, nasihat, dan refleksi. Kumpulan puisi yang diterbitkan oleh Kanwa Publisher ini tampil elegan dalam balutan warna hitam dan ungu sebagai warna khas FBS UNY. Buku setebal 77 halaman ini memuat puisi yang bercerita mengenai berbagai warna kehidupan termasuk cinta, pengorbanan, kritik sosial, lingkungan, dan lain-lain. Antologi Mantra dilaksanakan pada Upacara Dies Natalis ke-53 FBS UNY pada Rabu (04/05).(VIE)

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA FMIPA UNY JUARA 1 TRACIVAL UNTIRTA BANTEN

$
0
0

Mahasiswa FMIPA UNY berhasil meraih juara 1 bidang sosial-pendidikan pada ajang Tirtayasa Research Competition and Festival (Tracival) 2016, yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 7 Mei 2016 oleh UKM TRAS Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada kompetisi ini Tim FMIPA UNY diwakili oleh Herianto (Pendidikan IPA 2013) dan Dinar Indah Lufita Sari (Kimia 2014), mereka merupakan anggota UKM KSI-Mist FMIPA UNY. Dengan tema “ Pemberdayaan Kearifan Lokal Indonesia untuk Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Travical 2016 memberikan hadiah berupa uang pembinaan, dan kesempatan presentasi pada seminar nasional Tracival 2016. Ketua tim, Herianto menyampaikan ”persaingan pada kompetisi ini begitu ketat, semua tim memiliki karya yang bagus, sehingga sulit diprediksi siapa yang akan menjadi pemenang, Dengan izin Allah, Alhamdulilah tim FMIPA UNY berhasil memperoleh posisi pertama pada bidang sosial-pendidikan.”

Pada ajang tersebut tim UNY bersaing dengan tim dari UI, UB, UNS, UNDIP, UNHAS, IKIP Madiun, dan UNESA. Tim FMIPA UNY mengangkat judul, “Integrasi pengenalan kesenian daerah dalam pembelajaran IPA dengan tema ‘sains pada gamelan’ berbasis aplikasi autoplay media studio guna mengenalkan budaya daerah kepada siswa SMP/MTs”. Ide tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan berupa banyaknya generasi muda Indonesia yang tidak mengenal budaya daerahnya sendiri, sepert ketidakkenalan mereka terhadap gamelan.

Selama ini pengenalan budaya jawa seperti gamelan hanya dilakukan pada mata pelajaran muatan lokal seperti bahasa Jawa. Karya mahasiswa UNY ini dibuat dengan menggunakan aplikasi berupa autoplay media studio. Aplikasi tersebut merupakan perangkat lunak untuk membuat perangkat lunak multimedia dengan mengintegrasikan berbagai tipe media misalnya gambar, suara, video, teks, dan flash ke dalam presentasi yang dibuat. Melalui integrasi pelestarian budaya gamelan dalam pembelajaran IPA diharapkan siswa akan memiliki pengetahuan lebih terkait gamelan serta dapat meningkatkan rasa cinta siswa terhadap gamelan. (Herianto)

Label Berita: 
Share/Save

FMIPA UNY SELENGGARAKAN KONFERENSI INTERNASIONAL ICRIEMS

$
0
0

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) kembali menggelar International Conference on Research, Implementation, and Education of Mathematics and Science (ICRIEMS3rd) dengan tema “The Global Challenges on The Development andThe Educationof Mathematics and Science” di Auditorium UNY, Senin-Selasa (16-17/5). Acara dibuka oleh Wakil Rektor IV UNY, Dr. Rer.Nat Senam dengan memukul gong.

Keynote Speakers pada seminar tersebut yaitu Dr. Allen Price, Ph.D (Associate Professor at Emmanuel College Boston, USA), Dr. Michiel Doorman (Associate Professor at Utrech University Netherlands), Ana R. Otero, DVM, Ph.D. (Senior Lecturer at Emmanuel College Boston USA), Zafra M Lerman, Ph.D, FRSC (President of Malta Conference Foundation), Prof. Dr. Rosly Jaafar (Dept of Physics Universiti Pendidikan Sultan Idris) dan Prof. Dr. Marsigit, MA (UNY).

Dalam makalahnya yang berjudul The Scientific Approach to Higher Education: Examples From Physics Education Research, Allen Price menjelaskan bahwa UNY memiliki salah satu program pelatihan guru yang paling mendapat respek di Indonesia, serta program-program teknis studi di bidang fisika. Selain itu, kota Yogyakarta adalah pusat pendidikan tinggi di Indonesia, dengan beberapa perguruan tinggi, sehingga memberikan akses ke banyak pendidik dan profesional di bidang pendidikan tinggi di Indonesia.

Pada bagian lain, Allen menjelaskan pembelajaran topik gerak, mekanik, rangkaian listrik dasar, dan optik dapat secara efektif ditunjukkan dengan komponen sederhana dan banyak tersedia. Pembelajaran dirancang secara sederhana dalam pelaksanaannya, tetapi secara konseptual menarik, setiap kegiatan menantang siswa untuk memecahkan masalah atau untuk menjelaskan demonstrasi sederhana. “Misalnya, satu pelajaran optik menuntut siswa untuk menempatkan cermin kecil di dinding sehingga mereka dapat melihat gambar dari sepotong pita pada lutut mereka di cermin. Solusi dari hal tersebut yaitu menempatkan cermin persis setengah jalan di ketinggian antara lutut dan mata. Itu memerlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip refleksi dan geometri”, lanjutnya.

Sementara itu, Michiel Doorman dengan makalahnya yang berjudul What can mathematics education contribute to preparing students for our future society? menerangkan, sebuah pendekatan untuk pendidikan matematika yang mencoba untuk menyediakan pembelajaran lintasan yang mendukung siswa dalam memahami dan menelusuri konsep dan keterampilan adalah Realistic Mathematics Education (RME).

Temuan penelitian menunjukkan bahwa, pengalaman siswa dan memahami fungsi, tujuan dan utilitas pengetahuan disiplin di tempat kerja. Agar hal ini terjadi, penting bahwa tugas dalam konteks tempat kerja juga sesuai dengan tujuan kurikulum. Dalam konteks pekerjaan penggunaan ilmu pengetahuan dan matematika dapat muncul dari kegiatan dan tugas-tugas di tempat kerja.

“RME dan koneksi ke dunia kerja akan membuat matematika dan sains lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Dalam sebuah kelas dimana siswa menanyakan masalah menciptakan penemuan matematika, siswa mengambil peran aktif, mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi situasi, menemukan jalan mereka ke solusi dan berkomunikasi refleksi mereka. Pendekatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan siswa rasa ingin tahu, keterlibatan dan pembelajaran mendalam”, tegasnya.

Agar hal ini terjadi, lanjut Doorman, guru perlu untuk memperpanjang repertoar pengajaran mereka. Salah satu tantangan untuk pengembangan profesional adalah untuk menghubungkan belajar dari strategi pengajaran baru atau pedagogi dengan praktik guru di dalam kelas. Guru harus merasa perlu dan memiliki sumber daya untuk mengadopsi ide-ide baru dan menerapkannya dalam praktek sehari-hari mereka. Bahan kelas, seperti tugas bagi siswa, dapat memainkan peran penting dalam proses implementasi ini.

Di Belanda RME mempengaruhi buku pelajaran saat di pendidikan dasar. Nilai kredit penuh mahasiswa Belanda di atas scoop-item adalah 74%. Ini tidak bisa sepenuhnya dikaitkan dengan pelaksanaan RME, tetapi kekuatan perasaan bahwa pendekatan ini memberikan kontribusi terhadap kualitas pendidikan matematika. (witono)

Label Berita: 
Share/Save

PERESMIAN GEDUNG LABORATORIUM KEWIRAUSAHAAN UNY

$
0
0

Dari kecil menjadi besar, dengan demikian UNY telah menghasilkan pembelajar sepanjang hayat. Demikian pula dengan enterpreneurship yang mendidik mahasiswa menjadi berjiwa wirausaha yang tidak hanya siap dipekerjakan namun juga siap untuk memulai usaha baru. Demikian dikatakan Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam Peresmian Gedung Laboratorium Kewirausahaan UNY (17/5). “Kewirausahaan bukan hanya menjadi tanggung jawab fakultas ekonomi, namun juga untuk semua fakultas” kata Rektor. Beliau juga mengajak civitas akademika UNY untuk menghidupi usaha yang ada di kampus sehingga terjadi multiplier effect dan UNY bisa menghidupi diri sendiri. Gedung Laboratorium Kewirausahaan UNY terletak di Jl Affandi Gejayan seluas 9.325 meter persegi, berlantai 4.

Wakil Rektor II UNY Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd mengatakan bahwa gedung ini dibangun dalam 4 tahap sejak 2012 hingga 2015. “Gedung ini merupakan tempat mahasiswa berlatih tentang kewirausahaan” ungkapnya. Di lantai dasar terdapat Core Kopma UNY, Book Store dan Pusat Layanan Test Indonesia (PLTI).Lantai 2 terdapat stand wirausaha mahasiswa diantaranya Pusat Batik UNY, Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan UNY dan UNY Sport Shop.

Lantai 3 ditempati perbankan yang merupakan mitra UNY diantaranya BRI, BTN dan BPD DIY. Sedangkan lantai 4 digunakan untuk bidang kuliner. Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA didampingi Widodo Januarso Pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta meninjau fasilitas ruang kelas kewirausahaan yang saat itu digunakan oleh mahasiswa UNY, sebagai bentuk kepedulian BRI pada dunia pendidikan. Rektor mengapreasiasi positif ide BRI untuk memberi pengetahuan tambahan pada mahasiswa UNY tersebut dan berharap agar para mahasiswa dapat memanfaatkannya.(dedy)

Label Berita: 
Share/Save

SEMINAR PENDIDIKAN TATA KELOLA DAN KEGIATAN MAHASISWA PG PAUD

$
0
0

Jurusan PAUD menghelat Seminar yang diikuti oleh 250 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) (12/5). Kegiatan ini sekaligus penandatanganan MoU Kerjasama antara PG PAUD FIP dengan PG PAUD UMC. Rombongan mahasiswa UMC didampingi oleh Wakil Rektor II UMC, Dekan FKIP UMC dan para dosen PAUD UMC.

Acara yang digelar di ruang Abdullah Sigit ini dibuka oleh Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd dan Kajur PAUD UNY, Joko Pamungkas, M.Pd. Menghadirkan Narasumber Joko Pamungkas, M.Pd, Dr. Amir Syamsudin, M.Ag. dan Ika Budi Maryatun, M.Pd. Pembicara pertama menyampaikan materi Sinergi Keterpaduan dalam Tata Kelola Manajemen dan Kegiatan Mahasiswa di Jurusan PAUD FIP UNY.  Joko menyampaikan bahwa Jurusan  PAUD FIP UNY  dipimpin oleh seorang Kajur dengan fungsi dan tugas pokok diantaranya menyelenggarakan administrasi kemahasiswaan, administrasi kepegawaian, merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan merancang kegiatan dan mengkoordinir pelaksanaan program penguatan kelembagaan program jurusan serta menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Kemudian Narasumber kedua Ika Budi Maryatun, M.Pd menyampaikan mengenai eksistensi Lab PG PAUD  yang akan memberikan bekal pengalaman yang sesungguhnya sebagai pendidik PAUD dan mengukur kompetensi pendidik yang dikuasai mahasiswa pada masing-masing mata kuliah praktik. Ika juga menjelaskan Lab School merupakan sekolah sebagai tempat mahasiswa mengaplikasikan teori praktik-praktik pengajaran (observasi, penelitian, magang).  Ada pula Ruang Musik yang digunakan untuk praktik bermusik, vokal, dan seni gerak, ruang workshop untuk  mahasiswa praktik membuat berbagai media pembelajaran, alat main, serta laboratorium microteaching.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Amir Syamsudin, M.Ag. menyampaikan materi mengenai Mekanisme Pelaksanaan PPL Mahasiswa PG PAUD. Amir menjelaskan mengenai urutan kegiatan, persiapan, pelaksanaan,  dan evaluasi PPL. (ant)

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

MODEL ASESMEN DIRI UNTUK KESADARAN SEJARAH

$
0
0

“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada HUT RI, 17 Agustus 1966”. Itulah kalimat pembuka yang disampaikan Aisiah, M.Pd. dalam presentasi Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (27/4).

Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (FIS UNP) ini berhasil mempertahankan hasil penelitian disertasinya yang berjudul Model Asesmen Diri Untuk Kesadaran Sejarah (Momendikejar) Di Satuan Pendidikan Tinggi (Khusus Untuk Calon Guru Sejarah). Berkat bimbingan yang intensif oleh promotor Prof. Dr. Suhartono dan Sumarno, Ph.D. ini mampu mengantarkannya meraih gelar doktor PEP. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kecenderungan mahasiswa merasa tidak terikat dengan masa lalu/sejarah.

Selain itu, saat ini asesmen pembelajaran sejarah masih lemah, dan perlunya menggalakkan pengembangan alat evaluasi pembelajaran sejerah nontes. “Kami mencoba membaca fakta di lapangan bahwa asesmen kesadaran sejarah (Kejar) mahasiswa calon guru sejarah belum dilakukan secara khusus oleh dosen, belum ada suatu model asesmen yang secara spesifik bertujuan utk mengukur kejar. Kalaupun ada asesmen hasil belajar sejarah, namun masih didominasi oleh dosen tanpa melibatkan mahasiswa. Asesmen hasil belajar sejarah belum menghasilkan informasi yang bermakna bagi mahasiswa dan dosen.

Maka saat ini diperlukan sebuah pengembangan dan penerapan model asesmen untuk Kejar mahasiswa calon guru sejarah”, jelas Aisiah. Dari penelitian tersebut dihasilkan produk Momendikejar dengan empat komponen yaitu Pengetahuan Peristiwa Sejarah (PPS) dengan indikator pengetahuan tentang apa, siapa, kapan, dimana dan (sebab kejadian peristiwa), Pemahaman Metode Penelitian Sejarah (PMPS) indikatornya: heuristik, kritik dan eksplanasi. Komponen ketiga adalah Pemaknaan Peristiwa Sejarah (MPS) dengan indikator dampak positif, dampak negatif dan nilai-nilai positif peristiwa sejarah, yang terakhir Kegunaan Sejarah (GS) indikatornya kegunaan teoritis, instruktif, edukatif, inspriratif, rekreatif, dan kegunaan prediktif peristiwa sejarah.

Keunggulan dari produk ini adalah menggunakan pendekatan Regulasi Diri, ilustrasi/visualisisasi representasi sejarah visual, dilengkapi dengan laporan berupa Profil Asesmen Diri untuk Kesadaran Sejarah (Adjar), Umpan Balik dan Tindak Lanjut. Selain itu, model ini mampu mengkombinasikan tes dan nontes. Domain penelitian meliputi pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap. Sedangkan isinya memperhatikan keterwakilan aspek spatial (berbagai daerah di Indonesia), aspek temporal (prasejarah s.d sejarah kontemporer), aspek tema (berbagai bidang kehidupan). (Rubiman).

Label Berita: 
Share/Save

KPB BIONIC FMIPA UNY MEMPERINGATI WORLD MIGRATORY BIRD DAY

$
0
0

World Migratory Bird Day (WMBD) atau Hari Migrasi Burung Sedunia adalah suatu hari yang ditetapkan untuk mengkampanyekan konservasi burung-burung migran dan habitatnya. WMBD diinisiasi pada Mei 2006 oleh pengurus AEWA (African-Eurasian Migratory Waterbirds) dan CMS (Conservation of Migratory Species of Wild Animals) di Kenya, dari kegiatan awal tersebut ditetapkan setiap pekan ke-2 bulan Mei menjadi Hari Migrasi Burung Sedunia. Tahun ke tahun kegiatan WMBD semakin merambah negara-negara di luar Kenya tidak terkecuali Indonesia. Dan dari tahun ke tahun, WMBD selalu mengganti tema kegiatannya. Tema WMBD 2016 adalah “Stop the Illegal Killing, Taking and Trade of Migratory Birds”. Di Indonesia, kegiatan WMBD 2016 dilaksanakan dibeberapa provinsi, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu panitia, Widodo, menjelaskan, WMBD 2016 di Yogyakarta tersusun atas 2 kegiatan. Pertama adalah kampanye konservasi burung dan yang kedua adalah edukasi anak-anak. Kegiatan pertama yang dikoordinatori oleh Gahar Ajeng (KPB Bionic UNY) dilaksanakan di titik km 0 (10/5). Kegiatan pertama dilakukan ditempat umum dengan tujuan supaya masyarakat umum mengetahui dampak negatif dari perburuan burung-burung migran. Kegiatan pertama juga dimeriahkan dengan pameran foto burung-burung liar hasil bidikan anggota PPBJ (Paguyuban Pengamat Burung Jogja).

“Kegiatan kedua adalah edukasi anak-anak di SD N 2 Sokomoyo Kulon Progo. Kegiatan edukasi anak-anak yang dikoordinatori oleh Matalabiogama UGM dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2016 bersamaan dengan Jogja Bird Walk edisi Mei. Kegiatan diawali dengan membagi siswa kelas IV dan V menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok dipandu oleh 3-5 anggota PPBJ untuk melakukan pengamatan burung disekitar SD N 2 Sokomoyo”, terangnya.

Tujuan dari pengamatan burung, lanjut Widodo, supaya anak-anak lebih mengenal burung sebagai biodiversitas di desa mereka. Harapan lebih lanjutnya adalah supaya mereka dapat melindungi burung-burung didaerah mereka dari perburuan. Setelah melakukan pengamatan burung, anak-anak berkumpul dihalaman masjid barat sekolah untuk berdiskusi mengenai burung-burung yang dapat mereka amati.

Setelah berdiskusi, anak-anak dan pemandu kembali menuju SD N 2 Sokomoyo. Sesampainya di sekolah, anak-anak istirahat sambil menonton video konservasi yang dikemas dalam bentuk kartun. Selepas nonton bareng, Afrizal Maula Alfarisi (Ketua PPBJ) berdiskusi bersama anak-anak tentang burung-burung migran. Saat berdiskusi, anak-anak sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Afrizal. Kegiatan edukasi siang itu diakhiri dengan foto bersama dihalaman sekolah. (R. Widodo/witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN DENGAN BRI

$
0
0

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman dengan UNY di Ruang Sidang RKU (16/5). Pihak BRI diwakili oleh Pemimpin Wilayah, Widodo Januarso sedangkan UNY diwakili oleh Wakil Rektor II, Prof. Edi Purwanta. Dalam nota kesepahaman ini kedua belah pihak bersepakat untuk mengembangkan kerjasama meliputi pemanfaatan jasa dan instrumen perbankan seperti Electronic Bank Statement dan Cash Management System, penerimaan setoran Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) mahasiswa, pelayanan fasilitas kredit atau pembiayaan antara lain kredit perumahan dan kartu kredit bagi para dosen dan karyawan, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Bidang Penelitian serta pemanfaatan jasa dan instrumen perbankan lainnya.

Widodo Januarso dalam sambutannya mengatakan BRI Kanwil Yogyakarta yang membawahi wilayah Jateng Selatan yaitu Karesidenan Banyumas, Kedu hingga Surakarta, telah berinteraksi di bidang pendidikan dengan melakukan layanan di 42 universitas di Jateng Selatan. “Di DIY kami melayani 24 perguruan tinggi” kata Widodo “Karena kami peduli untuk memberi layanan pada universitas”. Pemimpin Wilayah BRI tersebut juga mengungkapkan bahwa BRI akan memberi layanan khusus yang diharapkan menjadi rule models dimana mahasiswa dapat mengikuti perkembangan akhir bisnis perbankan dan dapat berdialog menggunakan e-learning dengan masing-masing kantor BRI. Bahkan BRI juga akan menyediakan ATM dwi fungsi yang bisa menarik sekaligus menyetorkan uang tabungan. Prof. Edi Purwanta menyambut baik tawaran BRI dan meneruskan informasi tersebut pada para dekan dan ketua lembaga UNY yang hadir. Menurut beliau dengan nota kesepahaman ini akan mengakrabkan juga hubungan antara BRI – UNY. Kepala Biro UPK UNY, Setyo Budi Takarina mengungkapkan bahwa kerjasama ini telah berlangsung lama, diantaranya penempatan ATM di Kopma UNY, kerjasama setoran dana guru SM3T serta pendirian kantor layanan di Kampus Wates.

Penandatanganan nota kesepahaman diakhiri dengan bertukar cendera mata antara BRI dan UNY. (Dedy)

Label Berita: 
Share/Save

KONFERENSI INTERNASIONAL PENDIDIKAN GURU PROFESIONAL

$
0
0

Ada beberapa konsensus tentang bagaimana menciptakan guru yang baik. Antara penelitian ilmiah yang difokuskan pada penelitian pendidikan guru, atau kebiasaan masyarakat yang mendukung kearifan lokal tentang pendidikan yang baik. Para sarjana di Barat telah mengeksplorasi cara mengajar yang baik, dan banyak penelitian yang muncul akhir-akhir ini dari guru peneliti di wilayah Asia. Namun apa sebenarnya peran pengembangan profesional guru dalam membantu menciptakan guru berprestasi juga masih merupakan bahan perdebatan.

Demikian dikatakan Prof. Lesley Harbon dari University of Technology Sydney Australia dalam International Conference on Teacher Education and Professional Development (InCoTEPD) di Hotel Eastparc Yogyakarta(18/5). Lebih lanjut dalam paparannya yang berjudul `Teacher Professional Development in Australia and Asia: A Comparative Study` tersebut, Lesley Harbon mengatakan bahwa seorang guru yang baru menyelesaikan studi S1 telah mengetahui bahwa seorang guru pemula harus melengkapi kualifikasi pendidikan guru yang dipersyaratkan.

“Semua guru pemula mengetahui bahwa banyak teori tentang mengajar yang harus dipraktekkan” kata Lesley “Oleh karenanya pendidikan profesi guru cukup penting untuk menjadikan guru lebih profesional”.

Menurutnya ada 4 model untuk meningkatkan profesionalisme guru yaitu tujuan yang spesifik, penawaran model tertentu, pembedaan waktu dan pembagian audiens. Tujuan yang spesifik meliputi penyebaran informasi, pelatihan keterampilan dan studi yang terkait. Penawaran model meliputi tatap muka, secara online atau kombinasi keduanya, dan mentoring/coaching. Pembedaan waktu terbagi atas jangka pendek, jangka panjang atau blocking time dengan atau tanpa follow up. Pembagian audiens meliputi individu, grup, tim, grup sekolah, disiplin ilmu dan sebagainya.

InCoTEPD yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-52 UNY tersebut dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. Ketua Panitia InCoTEPD Suyud, M.Pd mengatakan bahwa konferensi ini memfasilitasi akademisi, peneliti dan guru dari bidang pendidikan guru, kebijakan di bidang pendidikan, ilmu pendidikan dan pengembangan profesional berkelanjutan untuk bertemu dan mendiskusikan perkembangan terakhir dari pendidikan guru dan pengembangan profesional. Konferensi diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari guru, dosen dan pemerhati pendidikan dari beberapa negara termasuk Indonesia (dedy)

 

Label Berita: 
Share/Save

UPACARA DIES NATALIS UNY KE-52

$
0
0

Tidak adanya persetujuan umum atas pendekatan dan konsep menangani perdamaian bukan  hanya satu satunya penyebab banyaknya konflik dan kekerasan antar bangsa dan dalam suatu bangsa, sebagaimana yang ada pada bangsa Indonesia. Penyebab penting adalah tidak adanya pendidikan perdamaian yang diberikan kepada para peserta didik sebagai generasi baru bangsa. Tidak adanya pendidikan perdamaian sungguh amat mempengaruhi munculnyan kekerasan di setiap generasi baru. Oleh karena itu, sudah semestinya, perlu dirancang dan dirintis program pendidikan perdamaian.

Demikian dikatakan Prof. Zamroni, Ph.D Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam Pidato Dies Natalis ke-52 UNY, (21/5) di Auditorium UNY. Lebih lanjut Prof. Zamroni, Ph.D mengatakan bahwa berbagai pendekatan dan konsep yang ada pada pendidikan perdamaian menunjukan luasnya cakupan keinginan hidup yang baik dalam perdamaian, namun juga ada kesulitan untuk mencapai persetujuan dalam memahami hakekat perdamaian dan upaya untuk mewujudkannya. “Bertitik tolak dari hal ini sangat terasa perlunya keberadaan suatu kerangka teori dan pendidikan perdamaian” kata Prof. Zamroni, Ph.D “Untuk membawa berbagai pandangan berkaitan dengan perdamaian kedalam satu pemahaman yang utuh dan menyeluruh bagaimana seharusnya menghilangkan kekerasan dan menciptakan perdamaian”.

Menurutnya nilai terpenting yang dihasilkan oleh pendidikan perdamaian adalah kemampuan untuk menjadi diri sendiri yang memiliki tanggung jawab menyalakan api untuk menerangi jalan menuju kehidupan yang damai. Pendidikan perdamaian memiliki tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta kepada umat manusia untuk menghasilkan manusia-manusia yang utuh bebas dari rasa takut dan  memiliki semangat untuk mengembangkan perdamaian dengan segala resiko yang dihadapi. Dengan demikian,  proses pendidikan perdamaian  akan senantiasa memulyakan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pidato ini merupakan puncak acara dies natalis ke-52 UNY yang jatuh pada 21 Mei 2016. Tanggal itu adalah tanggal berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP)  Yogyakarta yang merupakan pendahulu UNY. IKIP Yogyakarta diresmikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) pada tanggal 21 Mei 1964. Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat dari Kemenristekdikti dan instansi pemerintah di Provinsi DIY. Selain itu hadir pula para dekan, ketua lembaga serta dosen dan mahasiswa UNY.

Dalam sambutannya Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA mengatakan bahwa untuk terus memacu pertumbuhan dan perkembangan UNY sebagai Leading in Character Education, maka pada tahun ini bertemakan Kontribusi Pendidikan dalam Memuliakan Martabat Manusia yang dipilih sebagai perwujudan bahwa institusi UNY sedang giat-giatnya membangun insan yang berkarakter dan bermartabat yang memiliki kemandirian pribadi dan sosial. “Harapannya, pendidikan karakter tidak hanya menjadi isu sesaat, tetapi menjadi bagian dari sivitas akademika UNY, dan diimplementasikan secara berkesinambungan demi terwujudnya bangsa yang berkarakter dan mandiri” kata Rektor. UNY terus berupaya mewujudkan tercapainya universitas kependidikan berkelas dunia berlandaskan nilai-nilai ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Seluruh potensi yang dimiliki universitas terus digerakkan secara optimal dan berkelanjutan.

Dalam upacara dies natalis kali ini juga diserahkan penghargaan Nugraha UNY Dwija Kencana 2016 untuk 4 tokoh nasional yaitu Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA atas jasanya memantapkan pentingnya pendidikan karakter dan pemasukan nilai-nilai moral dalam kurikulum, Prof. Dr. Komarudin Hidayat atas karya yang menginspirasi pengembangan nilai spiritual, Dr. (HC) KH Mustofa Bisri atas karya yang mencerahkan hati serta Alex Nurdin, MM atas dedikasinya sebagai kepala daerah yang memprioritaskan pendidikan untuk mengangkat derajat dan martabat warga. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

PEMBERIAN PENGHARGAAN DARI UNY

$
0
0

Dalam rangka dies natalis ke-52, Universitas Negeri Yogyakarta memberi penghargaan  purnakarya, satyalancana karyasatya serta lomba inovasi dan manajemen sekolah se-Jateng DIY. Pemberian penghargaan tersebut digelar di Ruang Sidang Utama UNY (20/5). Menurut Ketua Panitia Kegiatan Setyo Budi Takarina, M.Pd, penghargaan purnakarya bagi dosen dan tenaga kependidikan yang telah purna tugas baik karena telah mencapai batas usia pensiun maupun telah meninggal dunia diberikan pada 28 orang, meliputi 21 orang dosen dan 7 orang tenaga kependidikan. Sedangkan penghargaan pada pemenang lomba inovasi dan manajemen sekolah masing-masing 3 orang.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada para senior yang telah purnatugas sekaligus menyampaikan penghargaan yang atas pengabdiannya sehingga UNY dapat seperti sekarang. “Percayalah, setelah pensiun masih ada kehidupan yang lebih bahagia” kata Rektor. Pada para pemenang lomba, Rektor menyampaikan ucapan selamat. Pemenang lomba inovasi dan manajemen sekolah kategori Penelitian Lomba Inovasi Pembelajaran Untuk Guru diraih oleh Budiono, S.Pd dari SMPN 1 Pejawaran Banjarnegara sebagai pemenang pertama, Maya Harsasi, S.Pd dari SMKN 1 Tengaran Semarang sebagai pemenang kedua dan Joko Arifin, S.Pd dari SMPN 1 Bukateja Purbalingga sebagai pemenang ketiga. Kategori Best Practice Inovasi Pebelajaran untuk Guru diraih Laily Amin Fajariyah, M.Pd dari SMPN 5 Panggang Gunungkidul sebagai pemenang pertama, Fendy Novafianto, M.Pd dari SMK Bhakti Nusantara Kendal sebagai pemenang kedua dan Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng., M.Pd.I sebagai pemenang ketiga. Dalam kategori Manajemen Sekolah untuk Kepala Sekolah diraih Doko Harwanto, S.Pd., SE., MM. dari SMPN 2 Banjarnegara sebagai peringkat pertama, Andreas Sutrasno, S.Pd., M.Pd dari SMPN 2 Blora sebagai peringkat kedua dan Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd sebagai peringkat ketiga. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

KUNJUNGAN PENDIDIKAN EKONOMI FE UNJ KE FE UNY

$
0
0

Sebanyak kurang lebih 80 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Jakarta mengunjungi FE UNY pada Jumat (13/5) lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk sarana silaturrahim di antara kedua saudara universitas eks IKIP tersebut. Selain itu, para mahasiswa juga diajak saling bertukar pikiran seputar kegiatan kemahasiswaan di masing-masing kampus. Rombongan diterima oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dan Ketua Jurusan Pend. Ekonomi FE UNY, Tejo Nurseto, M.Pd.

Dalam sambutannya, Sugiharsono menyatakan sangat senang atas kunjungan dari FE UNJ. “Saya juga berteman baik dengan beberapa dosen di sana, dan kami berharap kunjungan ini mampu merekatkan lebih kuat hubungan di antara UNJ dan UNY, untuk saling berkontribusi dalam pengembangan pendidikan ekonomi di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Tejo Nurseto menjelaskan beberapa hal teknis terkait kurikulum dan jurusan secara umum. “Di jurusan kami saat ini menerapkan dua kurikulum yaitu 2009 dan KKNI dengan kewajiban tiap mahasiswa untuk menempuh 144 SKS. Selain menjadi guru yang profesional, kami juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kompetensi kewirausahaan. Bahkan berdasarkan tracer study, jumlah mahasiswa yang memilih jalur entrepreneurship semakin besar daripada yang memilih jalur keguruan,” terang Tejo.

Dosen pendamping dari FE UNJ, Karuniana Dianta A.Sebayang, S.IP, ME menuturkan kebahagiaannya bisa bertandang ke UNY. “Usia kita masih sama-sama muda. FE UNJ baru lahir 2005 lalu. Kami harap dengan kunjungan ini bisa menambah ilmu yang bermanfaat bagi kedua pihak, dan kami bisa pulang ke Jakarta dengan membawa banyak hal baik,” katanya.

Para mahasiswa dari kedua kampus saling berbagi seputar berbagai unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di masing-masing universitas, serta tak lupa bertukar cinderamata. Meskipun kunjungan cukup singkat karena mendekati waktu sholat Jumat, kedua pihak memanfaatkan dengan baik sesi tanya jawab untuk bertukar informasi sebanyak mungkin. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

GALERI INVESTASI SYARIAH RESMI BEROPERASI DI FE UNY

$
0
0

Fakultas Ekonomi (FE) UNY meresmikan Galeri Investasi Syariahnya, Rabu (18/5) di Auditorium FE UNY. Dihadiri Dekan beserta jajaran dekanat, serta lebih dari 150 mahasiswa FE UNY, peresmian berjalan lancar. Selain itu, dalam kesempatan ini juga diadakan Kuliah Umum dengan tema : “Investasi Cerdas di Pasar Modal Syariah” serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara FE UNY, Bursa Efek Indonesia, dan PT Sucorinvest Central Gani. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketiga pihak.

Mengawali sambutannya, Dekan Dr Sugiharsono, M.Si berharap banyak pada galeri investasi ini. “Keberadaan galeri ini bisa menjadi tambahan fasilitasi pendidikan, dan, tidak menutup kemungkinan, menjadi sarana bisnis bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan. Selain itu, kuliah umum ini juga akan menambah wacana mahasiswa dalam bursa efek, terutama di indonesia,” harapnya.

Senada dengannya, Jefry Lomanto, Head of Retail Business dari PT Sucorinvest Central Gani yakin dengan efek positif dari pendirian galeri ini. “Dengan partisipasi aktif akademisi, diharapkan akan menambah jumlah investor yang kompeten. Galeri ini bisa menjadi pasar modal, sekaligus sebagai laboratorium pendukung mata kuliah, menambah akreditasi, dan kami yakin akan menambah positif citra pasar modal di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.

Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan BEI menyoroti perkembangan pesat galeri investasi di Indonesia. “Pendirian 30 galeri investasi baru dalam waktu 4,5 bulan adalah suatu hal yang luar biasa. Saat ini sudah ada 185 galeri investasi di seluruh Indonesia. Tampak ada antusiasme gejolak berinvestasi pada mahasiswa. Dengan keberadaan galeri investasi, mahasiswa tidak hanya bisa belajar tentang saham, tapi juga bisa langsung mempraktekkan secara nyata,” jelasnya.

Nicky menambahkan, dari 525 saham perusahaan di BEI, 318 di antaranya adalah berupa saham di investasi syariah. “Saham-saham tersebut sudah dijamin halal dari MUI. Saat ini ada 485 ribu investor di BEI. Dengan melek keuangan, kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Masyarakat harus tahu, ada instrumen lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain sekedar menyimpan uang di bawah bantal, yaitu berupa investasi di pasar saham,” tambahnya.

Sutrisna Amijaya selaku praktisi saham di Sucorinvest Central Gani menjelaskan, keberadaan galeri investasi di berbagai daerah akan memudahkan masyarakat bertransaksi. “Dengan adanya galeri investasi syariah di FE UNY, tinggal datang ke sana, membuka rekening, dan menjadi investor melaluinya. Tidak perlu repot-repot ke Jakarta. Mekanisme transaksinya halal, yaitu konsep musawamah dan muzayadah, lelang  berkesambungan. Jual beli juga dengan akad murobahah. Rukun jual belinya pun lengkap. Tunggu apa lagi?” ajak Sutrisna.

Dalam berinvestasi di pasar saham, Nicky dan Sutrisna membagikan tipsnya. “Kenali profil risikonya, kenali perusahaan yg kita beli. Jangan menyisakan uang, tapi sisihkan uang untuk berinvestasi. Selain itu, ingat, yang kita beli perusahaannya. Jangan terlalu melihat pergerakan harga saham harian,” tutup Nicky. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

LPIM UNY GELAR QUR’AN CAMP PERDANA

$
0
0

Unversitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan Qur’an Camp pada hari Jum’at-Ahad (20-22/5). Agenda yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Islam Mujahidin (LPIM) UNY bekerjasama dengan Takmir Masjid Al Mujahidin UNY, Tutorial PAI UNY, IKADI (Ikatan Dai) Yogyakarta, dan Baitul Qur’an Yogyakarta ini sukses diselenggarakan selama tiga hari dua malam bertempat di Masjid Al Mujahidin UNY. Agenda yang merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta agar lebih siap menghadapi Ramadhan 1437 H yang akan datang. “Sesuai temanya, Warming Up Our Iman, Get Taqwa in Ramadhan. Semoga Qur’an Camp ini membuat kita lebih siap menghadapi Ramadhan.” Tutur Luqman Faqihuddin selaku ketua panitia.

Qur’an Camp yang pertamakali diselenggarakan di UNY ini dibuka oleh Dr Nasiwan, M.Si selaku Takmir Masjid Al Mujahidin UNY dilanjutkan dengan stadium general bersama Ustadz Tulus Musthofa mengenai adab-adab berinteraksi dengan Al Qur’an. Selanjutnya, pembagian kelompok berdasarkan program yang dipilih oleh peserta saat pendaftaran. Ada empat program yang tersedia; program satu untuk kelas pemula, program dua untuk fun tahsin, program tiga untuk mengulang hafalan (muraja’ah), dan program empat untuk menambah hafalan. Sedangkan malam hari kedua diisi dengan motivasi Al-Qur’an bersama Ustadz Syatori Abdurrauf.

Ide diadakannya Qur’an Camp in berula dari program Tahfidzul Qur’an dari LPIM UNY. “Sebelumnya, kami berkonsultasi dengan ustadz. Kami terinspirasi dari agenda tahunan di UNS, yaitu Dauroh Qur’an, dan kami ingin mencoba mengadakan agenda serupa.” Kata Luqman. Agenda ini mampu menarik 115 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan daerah. Di akhir agenda, ada penghargaan kepada peserta terbaik, peserta dengan asal terjauh, dan peserta tersepuh yang dipimpin oleh Nuryasin selaku koordinator acara.

“Senang sekali, akhirnya di UNY ada kegiatan semacam ini.” kata Nur Latifah, salah seorang peserta dari Klaten. “Ternyata, belajar tahsin itu menyenangkan” tambah Anggun Dwi Lestari, Mahasiswa Matematika UNY.  “Alhamdulillah, saya optimis agenda ini mampu menjadi ide kebaikan yang terus membudaya di kemudian hari.” Tutur Luqman selaku direktur LPIM UNY 2016. Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNY ini berharap agenda ini menjadi sarana mengenalkan LPIM, sebuah lembaga yang memiliki konsentrasi terhadap Tahfdzul Qur’an dan beriktikad baik menjadi tempat belajar ummat muslim, minimal bagi mahasiswa UNY dan sekitarnya. (Rizki Ageng M)

 

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live