Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

SEPEDA DAN JALAN SEHAT DIES NATALIS KE-52 UNY DI KAMPUS WATES

$
0
0

Memeriahkan Dies Natalis ke-52 UNY, UNY Kampus Wates kembali menggelar Jalan dan Sepeda sehat pada Minggu (1/5)  dimulai dari Gedung Layanan Akademik UNY kampus Wates. Acara ini diikuti oleh 1257 peserta dengan jumlah yang sepeda sehat  553 orang  dan peserta jalan sehat sebanyak 704 orang. Sepeda dan jalan sehat ini dikuti oleh Wakil Bupati Kulon Progo beserta jajarannya, Rektor UNY dan pejabat di lingkungan UNY, dosen, karyawan, mahasiswa UNY dan warga sekitar Kulon progo.

Pada pembukaan, Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo memberikan apresiasi atas terselenggaranya kembali sepeda dan jalan sehat sebagai sebuah agenda tahunan yang membawa manfaat kesehatan dan terjalinnya silaturahim antara UNY dan warga di sekitar Kulon Progo.

“Di dies natalis yang ke-52 UNY ini merupakan momentum yang tepat untuk UNY melakukan refleksi diri untuk terus berbenah dan berperan aktif dalam dunia pendidikan dan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan semoga UNY dapat terus berkembang dan semakin maju,” harap Sutedjo.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, MA. Ed.D menyampaikan harapannya bahwa keberadaan UNY di Kulon Progo ini  akan membawa kemajuan bagi mahasiswa dan lingkungan di UNY wates serta bagi perkembangan dunia pendidikan di Kulon Progo.”Dan saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama sehingga UNY dapat institusi pendidikan yang terpercaya terutama di Kulon Progo,” imbuh Wardan.

Menurut ketua Panitia, Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd. bahwa jarak tempuh untuk  jalan sehat sejauh 4 km dan sepeda sehat  menempuh jarak 10 km dengan rute perjalanan melingkupi wilayah Pengasih dan Wates. “Kegiatan sepeda sehat ini agar lebih mendekatkan dan mengenalkan keberadaan Universitas Negeri Yogyakarta kepada masyarakat,” tambah Aprilia. 

Peserta akan mendapatkan kupon yang berkesempatan untuk meraih hadiah utama dan doorprice. Peserta  yang berhasil mendapatkan hadiah utama berupa sepeda motor Revo fit adalah Lastini dari Nanggulan dan Rahmandanu Frans Adeastra dari Lendah. Peserta yang mendapatkan sepeda gunung adalah Fauzan Kustyanta dari Lendah dan Sidik dari Pengasih. Sedangkan yang meraih TV LED adalah Binti Nazhirotul Badriyah dari Kalidawir Tulungagung dan Satrio Aji Pramono dari Mijen Demak. (Tusti)

Label Berita: 
Share/Save

LOMBA KEBERSIHAN KAMPUS 2016

$
0
0

Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar lomba kebersihan kampus 2016, dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-52 Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil lomba kebersihan kampus diumumkan dalam rapat evalusi hasil lomba di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY (21/4), dengan menghadirkan tim juri dari Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Lomba yang telah rutin diselenggarakan setiap tahun bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para warga kampus mengenai budaya bersih dan budaya rapi. Selain itu memberi rasa handarbeni (rasa memiliki) terhadap kantor dan lingkungannya, serta mengajak bersama – sama semua warga kampus untuk menjaga lingkungan yang asri.

Ketua Dharma Wanita Persatuan UNY, Anna Royyana Rochmat Wahab memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan lomba kebersihan kampus. “Bersih tidak hanya saat dilombakan, namun hendaknya setiap saat senantiasa kita jaga kebersihan. Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman. Selain itu, dengan lingkungan yang bersih Insya Allah akan meningkatkan kinerja Bapak Ibu sekalian,”urainya.

Rapat koordinasi dihadiri pengurus DWP UNY, tim juri, dan kepala bagian tata usaha dari masing-masing fakultas, serta kepala sub bagian atau koordinator perlengkapan dari unit atau lembaga.

Sementara itu, Ketua tim juri, Fauziah, M.Si., menyampaikan bahwa komponen lomba kebersihan meliputi tiga komponen, yaitu outdoor (luar ruangan), in door (dalam ruangan), dan pengelolaan lingkungan. Fauziyah juga memberikan evaluasi atas fakultas maupun unit-unit yang telah dinilainya bersama tim. “Di beberapa tempat  masih kami lihat belum adanya pemilahan sampah, perlunya penambahan tempat sampah, serta perluasan area hijau di kampus,”paparnya.

Beberapa peserta berharap agar sampah yang telah dipilah berdasarkan jenisnya, tetap dalam kondisi terpilah sampai di pembuangan akhir, termasuk saat diangkut  menggunakan mobil menuju tempat pembuangan akhir. Pada kesempatan tersebut juga dibagikan piala kejuaraan dengan hasil kejuaraan adalah yang memenuhi nilai standar minimal (rerata 70,0), maka akan berhak memperoleh piala juara bersama.

Kejuaraan dipilah menjadi dua kelompok, dengan hasil sebagai berikut:Juara bersama kelompok I: FBS (82,1), FE (81,1), FIP (79,6),FIS (78,5), FMIPA (75,8), Rektorat (75,6), FIK (72,2), Wates (70,0). Adapan juara bersama kelompok II: Musium Pendidikan Indonesia (MPI) (83,1), LPPMP (82,5), UNY Kampus Kenari (81,3), LPPM (80,7), UNY Kampus Bantul (78,0), Perpustakaan (76,8). (ratnae).

 

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA PGSD CIPTAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BUDAYA INDONESIA

$
0
0

Kebudayaan nasional merupakan sesuatu hal yang penting bagi Indonesia dan merupakan salah satu unsur dalam menjaga rasa nasionalisme dalam diri kita sebagai rakyat Indonesia. Namun ketika kebudayaan itu tidak dijaga dengan baik, kebudayaan tersebut akan sangat mudah di klaim oleh negara lain. Terbukti dengan berbagai jenis kesenian Indonesia yang diklaim sebagai milik negara asing. Fakta ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran memiliki orang Indonesia dengan budayanya sendiri.

Melihat fenomena diatas, Muhammad Muslim Machbub Sulthony, mahasiswa PGSD FIP UNY mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif budaya Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia. Menurutnya pendidikan sebagai salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa mempunyai peran penting dalam proses pengenalan kebudayaan Indonesia sejak dini. “Media pembelajaran ini sudah saya sesuaikan dengan karakter siswa, agar siswa dapat bermain sambil belajar. Sudah saya validasikan juga kepada dosen yang memang berkompeten di bidangnya, supaya multimedia yang dikembangkan mendapat kritik dan saran untuk perbaikan” Tutur Sulthony.

Multimedia pembelajaran yang dibuat melalui metode research and development ini digunakan untuk memperkenalkan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, seperti senjata, musik, rumah, tarian, pakaian, lagu, bahasa, dan tradisi khas yang ada di beberapa provinsi di Indonesia. Sasaran dari multimedia pembelajaran yang dibuat dengan AutoPlay Media Studio 8 adalah siswa kelas V sekolah dasar. Multimedia ini juga menyediakan evaluasi pembelajaran dalam bentuk permainan edukasi untuk menyesuaikan dengan karakteristik siswa.

“Multimedia pembelajaran ini juga telah mengantarkan mantan ketua UKM Penelitian ini meraih Juara 1 pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Pena Pemuda Indonesia. Saya berharap multimedia ini dapat mengenalkan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia kepada para siswa, agar mereka bisa menghargai, menjaga, dan melestarikan budaya negeri ini” tutupnya. (mus/ant)

Label Berita: 
Share/Save

FESTIVAL DALANG CILIK VI

$
0
0

Berbusana kebaya orange, gadis itu duduk bersila. Tangannya mulai memegang gunungan tanda acara akan dimulai. Alunan gending gamelan menggema dan suara mungilnya mulai mementaskan lakon “Gathotkaca Senopati”. Inilah adegan dalam pentas Festival Dalang Cilik (FDC) VI yang diadakan oleh Museum Pendidikan Indonesia UNY. Gadis bernama Elvia Trisniawati tersebut adalah salah satu peserta FDC VI yang berasal dari Blora. Putri ketiga pasangan Suroso dan Sujiyati tersebut mengaku telah mempersiapkan diri dengan berlatih mendalang di Sanggar Yudhistira Blora. Sujiati menceritakan bahwa minatnya dalam perwayangan telah nampak sejak masih kecil. “Elvia membeli wayang-wayangan dan dimainkan di rumah” kata Sujiati. Siswa kelas 6 SDN 2 Kemiri Blora tersebut juga pernah ikut Temu Dalang Bocah Nusantara 6 di Surakarta dan mengikuti Festival Dalang Cilik Kab. Blora tahun 2015.

Festival Dalang Cilik yang dibuka oleh Wakil Rektor I UNY Wardan Suyanto, Ed.D tersebut diselenggarakan mulai Minggu hingga Kamis 1-5 Mei 2016. Diikuti oleh 45 peserta, dengan rincian 27 dalang cilik usia SD dan 18 peserta usia SMP dengan dua gaya pedalangan yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Menurut Ketua Panitia FDC VI Abdul Manaf, MT kegiatan ini selain untuk merayakan Dies Natalis UNY ke-52 juga untuk melestarikan budaya melalui pementasan wayang. “Yang tidak kalah penting juga adalah untuk pendidikan karakter anak” tuturnya. Juri yang menilai adalah Prof. Suminto A. Sayuti, Prof. Suwardi dan Iswahyudi, M.Hum. Menurut Prof. Suwardi dalam FDC ini ada 4 kriteria yang dinilai yaitu antawacana, cerita, sabetan dan iringan. “Antawecana adalah percakapan pada pentas wayang tersebut” ungkapnya “Bisa berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya”. Gaya pedalangan dan garap gendhing tidak termasuk dalam penjurian.

Dalam kesempatan ini, FDC juga dikunjungi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Drs. Suharno, M.Pd dan rombongan yang memberi dukungan pada 3 orang wakilnya, yaitu Muhammad Ferdan Tauladan, Hazel Abirama Arrafi dan Muhammad Rafi Nur Fauzi. Drs. Suharno, M.Pd mengatakan bahwa kunjungannya ke FDC kali ini selain untuk memberi dukungan pada wakil dari Tulungagung juga untuk memantau perkembangan perwayangan. “Di Tulungagung pentas wayang masih digemari” kata Drs. Suharno, M.Pd “Bahkan pentas wayang pun ada hampir tiap hari”. Beliau mengisahkan bahwa ada salah satu tokoh kesenian wayang dari Banyuwangi Jawa Timur yang enggan kembali ke daerahnya dan memilih untuk menetap di Tulungagung karena frekuensi pentas wayang yang cukup tinggi. Dalam FDC kali ini Muhammad Ferdan Tauladan membawakan lakon Ekoloyo Kromo, Hazel Abirama Arrafi mementaskan Ramabargawa Gugur dan Muhammad Rafi Nur Fauzi mementaskan Salyo Gugur. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

MEMPERBAIKI KUALITAS PENDIDIKAN DAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

$
0
0

Sebanyak lebih dari 230 peserta dari kalangan dosen, guru, siswa, serta para akademisi menghadiri Seminar Nasional di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Sabtu (23/4) kemarin. Seminar bertemakan “Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda: Sekolah, Prospek Seumur Hidup, dan Peran Transisi dari Sekolah ke Dunia Kerja” ini merupakan salah satu even akademik memeriahkan Dies Natalis UNY ke-52. Seminar tersebut menghadirkan Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja RI (Barenbang Kemenaker RI) Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT, Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir M Bakrun Dahlan, Prof. Ruhul Salim, Ph.D dari Curtin University, dan Losina Purnastuti, PhD dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Seminar dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Edi Purwanto, M.Pd ini merupakan diseminasi hasil penelitian kerjasama antara FE UNY dengan Curtin University dalam payung Australian Development Research Awards Scheme (ADRAS) Project. Selain sesi panel yang dimoderatori Wakil Dekan I FE UNY Prof. Soekirno, PhD, seminar ini juga menyediakan kesempatan kepada lebih dari 20 pemakalah dalam sesi paralel dan terdapat pula sesi Focus Group Discussion.

Focus Group Discussion ini melibatkan pihak pengambil kebijakan yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Pembinaan SMK Dikbud RI dan Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja, para akademisi, penyelenggara pendidikan kejuruan baik tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi, serta dari pihak dunia usaha dan industri.

M. Bakrun Dahlan menerangkan, sesuai dengan analisis kebutuhan, lulusan SMK harus mampu memenuhi kebutuhan stakeholders. “Mereka diharapkan memiliki lima elemen kompetensi, yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, yaitu kebutuhan masyarakat (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan generasi masa depan (vision), dan kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific),” urainya.

Sementara Sugiarto Sumas menegaskan, era MEA yang dimulai sejak 1 Januari 2016 menyebabkan integrasi kawasan ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi regional. “Untuk merebut pasar barang dan jasa ASEAN, industri Indonesia harus berkembang dan menyesuaikan tuntutan masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan industri tersebut,” pesannya.

Sumas menambahkan, kompetensi ini tidak hanya terbatas pada hal tersebut, tetapi juga harus menyesuaikan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) dan Schedule of Commitment yang disepakati para pemimpin negara ASEAN. “Dua hal inilah yang berpengaruh besar terhadap mobilitas dan kompetensi pasar kerja terampil di era MEA,” tambahnya.

Ruhul Salim dan Losina Purnastuti peneliti dari ADRAS Project menguraikan pentingnya penelitian yang telah dan masih berjalan dalam menganalisis bagaimana proses pendidikan di Indonesia membantu jalannya transisi generasi muda dari dunia sekolah ke dunia kerja. Dengan target mengambil sampel 3000 orang pemuda usia 15-29 tahun, penelitian ini mencoba mengungkap hubungan antara pendidikan/pelatihan pada generasi muda dan integrasi mereka dengan pasar tenaga kerja.

“Penelitian ini akan membantu pemerintah mengevaluasi kebijakan pendidikan serta kesehatan anak. Misalnya, untuk mengetahui di tingkat pendidikan manakah lulusan lebih banyak diterima sebagai tenaga kerja, sehingga bisa mengetahui pula di level apa perekrutan bisa ditingkatkan,” kata Ruhul. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA ASING UNY KENALKAN NEGARA MEREKA KE SISWA SD MUH KEMADANG

$
0
0

Ekspresi riang nampak jelas terlihat pada raut muka siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Muhammadiyah Kemadang, Gunung Kidul. Pasalnya, Selasa (4/5), sejumlah 9 orang mahasiswa internasional dari berbagai negara mengunjungi SD tersebut. Mahasiswa internasional tersebut merupakan peserta program Darmasiswa dan Kemitraan Negara Berkembang yang belajar bahasa dan budaya Indonesia selama 1 tahun di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Nantinya, para mahasiswa internasional akan mengunjungi setiap kelas, menceritakan bahasa dan budaya negaranya, serta mengajar dan membagikan suvenir kepada para siswa.

selaku Kepala Sekolah SDM Kemadang, Sartono mengungkapkan kegembiraan serta rasa terima kasihnya atas kunjungan mahasiswa internasional UNY. “Setelah kunjungan mbak dan mas dari berbagai negara ini, nantinya kami ingin mengabadikannya untuk kenang-kenangan sekolah,” ujarnya.

Kunjungan mahasiswa Darmasiswa dan KNB UNY ini bukan merupakan pengalaman internasional siswa SD Kemadang yang pertama kali. Sartono mengungkapkan bahwa sebelumnya siswa – siswa SD Muhammadiyah Kemadang berjumpa dan belajar bersama dengan siswa – siswa SD dari Australia.

Salah seorang peserta program Darmasiswa asal Uzbekistan, Islomjon Mulajonov menyatakan bahwa kegiatan ini sangatlah positif. “Kegiatan ini perlu dilaksanakan setiap tahun, ini sangat positif,” ujarnya dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Di kelas, ia mengajarkan beberapa kosa kata dalam bahasa Uzbekistan, sembari membawakan permainan – permainan menarik bagi para siswa.

Kegiatan kunjungan ke SDM Kemadang kemarin ditutup dengan wisata ke pantai Sundak, Gunung Kidul, yang lokasinya tak jauh dari SD tersebut. (Wulan)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

PERAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN MANUSIA BERMARTABAT

$
0
0

Pendidikan dalam keluarga merupakan pondasi yang kokoh kuat untuk pembentukan dasar-dasar hidup beragama, akhlak, karakter dan nilai-nilai luhur lainnya. Di dalam keluargalah nilai-nilai ini mulai di semai dan dikembangkan dengan ikatan cinta dan sentuhan kehangatan. Dalam keluargalah orang mempelajari banyak hal dimulai dari bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menyatakan keinginan dan perasaan, bertutur kata, besikap berperilaku, menganut nilai-nilai tertentu. Untuk itu penguatan lembaga keluarga perlu lebih ditangani serius melalui persiapan dan pendidikan yang tepat yang dampak positifnya akan berantai.

Demikian guru besar emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan menyampaikan sebagai narasumber dalam seminar Peran Lingkungan dan Masyarakat dalam Mewujudkan Manusia Bermartabat, di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY (26/4). Seminar diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-52 UNY.

Seminar dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.A.”Saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya seminar ini, terlebih tema yang diangkat sangat relevan, yaitu peran lingkungan dan masyarakat dalam mewujudkan manusia bermartabat, memang dalam mewujudkan manusia bermartabat tak akan pernah lepas dari peran seorang ibu yang telah memberikan pendidikan kepada anak semenjak si anak masih dalam kandungan”, jelasnya.

Sementara itu, narasumber lainnya yang juga guru besar emeritus UNY, Prof. Dr. Siti Partini Suardiman menyampaikan peranan lingkungan masyarakat dalam mewujudkan manusia bermartabat. Menurutnya manusia bermartabat adalah manusia yang memiliki karakter. Hal tersebut sesuai dengan brand UNY leading in character education. Membangun manusia bermartabat membutuhkan daya dukung diantaranya: keluarga, sekolah dan tempat pengasuhan lainnya, masyarakat, media, teman sebaya.

“Pendidikan karakter lebih daripada pendidikan moral, pendidikan moral mengajarkan mana yang benar dan yang salah. Adapun pendidikan karakter selain mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, juga menanamkan kebiasaaan tentang hal yang baik sehingga anak faham (kognitif) mana yang baik dan buruk, serta faham mana yang benar dan salah. Selain itu anak mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya,”papar Siti Partini.(ratnae)

 

 

 

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

REKTOR UNY MERESMIKAN GEDUNG KULIAH I DI UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA meresmikan gedung kuliah I di UNY Kampus Wates pada Minggu (3/5). Peresmian gedung kuliah ini ditandai dengan penandatangan prasasti dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor UNY yang diserahkan kepada Wakil Rektor II dan dilanjutkan kepada Pengelola UNY Kampus Wates sebagai simbol penyerahan Gedung Kuliah I kepada Kampus Wates.  Peresmian gedung kuliah I ini dihadiri oleh pejabat di lingkungan UNY, Kapolsek Pengasih,  Kepala Desa Pengasih, Dukuh terbah, dan mahasiswa UNY Kampus Wates.

Pada saat meresmikan Rektor UNY menyampaikan bahwa gedung Kuliah I merupakan bagian dari master plan pengembangan UNY Kampus Wates. “Pembangunan di UNY Kampus Wates memang tidak secepat dengan fakultas di Karang Malang. Pembangunan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan. Setelah Gedung Kuliah I ini selesai akan dilakukan penghapusan gedung.  Kemudian disiapkan master plan penataan dan pembangunan gedung  di UNY Kampus Wates.”

“Kecerdasan tidak hanya secara fisik tapi juga mental. Pembangunan di UNY Kampus Wates ini telah melingkupi segala bentuk kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Untuk kecerdasan spritual dibangun Pusat Pembinaan Karakter. Kecerdasan fisik telah dibangun kolam renang berstandart internasional.  Kecerdasan personal dan sosial didapatkan dari kehidupan berasrama. Fasilitas ini dapat dioptimalkan oleh mahasiswa sehingga mahasiswa UNY tidak lagi merasa dianaktirikan.” Ungkap Rochmat.

Seiring dengan perkembangan UNY Kampus Wates di Kulon Progo, perkembangan Kulon progo juga tidak lepas dari kontroversi pembangunan bandara. “Pembangunan bandara di Kulon Progo akan menjadi pembuka jalan bagi Kulon Progo untuk menuju perubahan. Kulon Progo hanya akan menjadi tempat lewat semata jika tidak dibuka aksesnya lebih luas lagi. Perubahan untuk Kulon Progo yang lebih baik lagi. Jangan resisten terhadap perubahan,”harap Rochmat.

Dalam Laporannya, Wakil Rektor II UNY, Prof. Dr.Edi Purwanto menyampaikan bahwa gedung kuliah I satu ini merupakan gedung pertama yang dibangun sebagai tempat perkuliahan mahasiswa.             Gedung yang menghabiskan dana sekitar 15 Milyar ini mulai dibangun sejak tahun 2015 melalui 3 tahapan pembangunan. “Setelah masa pembangunan gudang kuliah ini segera dilengkapi dengan sarana perkuliahan seperti meja dan bangku kuliah, whiteboard, pendingin ruangan, projector serta jaringan fiber optic sehingga gedung kuliah ini diharapkan  menjadi tempat kuliah yang representatif dan nyaman bagi mahasiswa,”ungkap Edi.

Rektor dan para pejabat di lingkungan UNY diakhir acara menyempatkan diri untuk meninjau langsung gedung kuliah I dengan diiringi karawitan dari mahasiswa PGSD. (tusti)

Label Berita: 
Share/Save

HARDIKNAS DI NIKISIE, GURU SM-3T TAMPILKAN FASHION SHOW

$
0
0

Sebagai penggiat di bidang pendidikan, guru Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) angkatan V di berbagai lokasi penempatan turut menyambut baik peringatan Hardiknas tersebut. Salah satunya SM-3T UNY penempatan kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur khususnya kecamatan Jerebuu. Mereka turut berkontribusi dalam beberapa rangkaian acara Hardiknas yang diadakan di Nikisie. Beberapa guru SM-3T didaulat sebagai petugas upacara yang diikuti oleh siswa siswi dan guru SD-SMK se-Jerebuu, Senin (2/5). Hal ini dimaknai sebagai penghargaan terhadap eksistensi guru SM-3T UNY di kecamatan Jerebuu.

Jerebuu adalah salah satu kecamatan di kabupaten Ngada yang memiliki tradisi peringatan hardiknas yang cukup meriah setiap tahunnya. Setidaknya ada 11 SD, 4 SMP, dan 1 SMK yang turut meramaikan perayaan hardiknas. Berbagai rangkaian acara telah berlangsung sejak Sabtu (30/4), yakni pertandingan bola voli dan pertandingan sepak bola yang diadakan pada sore hari. Malamnya, vokal grup dari perwakilan masing-masing sekolah berkompetisi di atas panggung yang disaksikan oleh banyak penonton. Rangkaian acara berlangsung esok harinya. Minggu (1/5), pertandingan bola voli dan sepak bola masih berlanjut pada pagi hari hingga sore harinya. Sejalan dengan kegiatan malam sebelumnya, malam kedua diadakan kontes paduan suara. Peserta meliputi siswa siswi SD-SMP se-Jerebuu.

Pada kesempatan tersebut hadir seorang guru SM-3T yang menciptakan sebuah tontonan yang cukup meriah. Wahyuni atau yang biasa disapa Ayu ini merupakan salah satu guru SM-3T UNY yang bertugas di SMKN 1 Jerebuu. Alumni prodi Tata Busana Universitas Negeri Yogyakarta tersebut berhasil menciptakan fashion show yang cukup menghibur penonton.

Mengusung tema The Kingdom of Tourism, Ayu mengajak siswa siswi SMKN 1 Jerebuu jurusan pariwisata berkreasi dengan menggunakan koran bekas sebagai bahan dasar gaun-gaun buatannya. Setidaknya ada 3 model utama yang berperan sebagai putri. Mereka tampak anggun berlenggak-lenggok menggunakan gaun rancangannya. Sedangkan beberapa model lain menggunakan lawo (kain adat kabupaten Ngada), berperan sebagai dayang yang tampil tak kalah cemerlang dan memukau. Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan menyambut penampilan para model.

Persiapan matang menunjukkan bahwa guru muda asal Purworejo tersebut memiliki antusias tinggi dalam bidang pendidikan, khususnya  pendidikan tata busana. Terlihat dari usahanya yang tampak nyata dilihat dari caranya memperoleh bahan dasar. 10 kilogram koran bekas ia kirimkan dari Yogyakarta, mengingat di daerah penempatannya media cetak sangatlah sulit ditemui. Sejalan dengan tujuan diadakannya program SM-3T, yaitu mempersiapkan diri menjadi guru profesional, Ayu wajib menjadi pedidik yang kreatif dan inovatif. Selain itu, kesabaran dan ketelitian menjadi faktor penunjang yang sangat mumpuni sebagai guru 3T. (Widayati Mia Pratiwi)

Label Berita: 
Share/Save

SEPEDA GEMBIRA DAN JALAN SEHAT UNY

$
0
0

Untuk memeriahkan Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-52, diselenggarakan sepeda gembira dan jalan sehat yang dilaksanakan di Sleman pada Minggu (8/5). Sepeda sehat dilepas oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. di halaman Gedung Rektorat UNY. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa dies natalis yang dilaksanakan tiap tahun ini merupakan kegiatan rutin untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa unsur yang ada di universitas juga bermanfaat bagi masyarakat. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kebersamaan masyarakat dengan UNY,” kata Rektor. Menurut Ketua Dies Natalis ke-52 UNY, Dr. Nasiwan kegiatan ini diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan. “Kami selenggarakan sepeda gembira dan jalan sehat karena dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat” ujarnya.

Peserta sepeda gembira dan jalan sehat kali ini diikuti 1000 peserta. Rute jalan sehat mengelilingi kampus UNY. Sedangkan rute sepeda gembira menempuh jarak sekitar 15 km melewati sejumlah ruas jalan di Sleman dan Yogyakarta diantaranya Jl. Gejayan, Ring Road Utara, Jl. Nyi Condrolukito (Jl.Monjali), Jl. AM Sangaji, Tugu, Jl. Jend. Sudirman, Bundaran UGM dan finish kembali di halaman Rektorat UNY. Dalam lomba ini disediakan 52 hadiah di antaranya 1 buah sepeda motor Suzuki Nex, 5 sepeda gunung, kulkas, televisi, dan sebagainya. Peserta yang beruntung mendapatkan sepeda motor adalah Sihono dari Paguyuban Onthel Prambanan (POP). (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

LATIHAN PEMANTAPAN DAN PEMBARETAN MENWA PASOPATI UNY

$
0
0

Resimen Mahasiswa merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di perguruan tinggi yang termasuk dalam UKM bidang minat khusus. Seorang calon resimen mahasiswa agar bisa menjadi anggota satuan harus melewati beberapa tradisi. Satuan Resimen Mahasiswa Pasopati Universitas Negeri Yogyakarta atau biasa dikenal dengan UKM Menwa UNY mengadakan kegiatan atau tradisi yang bernama Latihan Pemantapan Vira Cakti XXXVII dan Pembaretan Yudha XXXIX Menwa Pasopati UNY Tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan calon anggota baru sebelum masuk menjadi anggota seutuhnya atau sebagai syarat sebelum menjabat sebagai kepala urusan dan staf di dalam struktur organisasi, sehingga nantinya dihasilkan anggota yang cakap dan berkualitas. Selain itu untuk membekali calon anggota dengan materi pelajaran yang dibutuhkan saat bertugas sebagai anggota Resimen Mahasiswa Menwa Pasopati sehingga mengetahui kewajiban, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang berjumlah 20 orang (12 putra dan 8 putri). Siswa dalam kegiatan ini adalah calon anggota Yudha XXXIX yang telah lulus seleksi penerimaan calon anggota tahun 2016 dan atau telah mengikuti Latihan Pembekalan Sinar Ungu XXXVI Yudha XXXIX. Sedangkan pelaksananya adalah Staf Komando Latihan (Skolat) Resimen Mahasiswa Pasopati yang berjumlah 10 personil. Latihan Pemantapan dan Pembaretan ini berlangsung (4-8/5).

Kegiatan pemantapan dan pembaretan dibuka dalam upacara pembukaan oleh Staf Ahli POKJA Minat Khusus, Arwan. Kegiatan pemantapan dan pembaretan ini terdiri dari dua sesi, yaitu Klasikal dan Latganda. Kegiatan Klasikal berupa pemberian materi di kelas, sedangkan Latganda adalah kegiatan lapangan. Kegiatan Klasikal dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta dan kegiatan  Latganda dilaksanakan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo, Kulonprogo. Materi diisi oleh pemateri-pemateri yang merupakan alumni Menwa Pasopati yang memang berkompeten dalam bidangnya. Materi yang diberikan saat giat Klasikal antara lain Manajemen Konflik, Fungsi Urusan Diklat, Komunikasi Antar Unit Kerja, Bela Diri Militer, Fungsi Urusan Minlog, Simulasi Kemenwaan, Minu Menwa, Proxy War, Fungsi Urusan Pelaksana, Cara Memberi Instruksi, Kesehatan Lapangan, Fungsi Kemarkasan, Pengambilan Keputusan, Kepemimpinan, dan Fungsi Urusan Khusus.

Pada hari ketiga, seluruh peserta dan Skolat melakukan pergeseran menuju kawasan Suaka Margasatwa Sermo, Kulon Progo. Setelah sampai di basecamp yaitu di Bumi Perkemahan Kwarcab Kulon Progo, peserta langsung melaksanakan kegiatan Caraka Malam (pengantar berita malam). Rute yang dilalui sangat gelap dan jalan licin sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu, masing-masing peserta diberi penerangan sebuah lilin. Caraka malam berjalan lancar dan dilanjutkan istirahat sampai pagi. Pagi harinya giat caraka siang mulai dari pukul 08.30 sampai 16.00 WIB. Pada caraka siang, peserta harus melalui bermacam-macam pos. di masing-masing pos akan diberikan badge yang nantinya dikenakan di seragam dinas. Badge yang paling disakralkan adalah Resimen Mahasiswa Indonesia, sehingga untuk mendapatkannya peserta harus mencari dengan merayap tanpa menggunakan tangan dan kakinya. Kegiatan latganda diakhiri dengan long march, dilanjutkan acara berikutnya adalah simulasi raid (simulasi pertempuran), karena peserta lebih banyak dari Skolat maka setiap peserta diberi satu amunisi, sedangkan masing-masing skolat diberi lebih dari satu amunisi. Permainan ini dimenangkan oleh peserta karena mereka bisa merebut bendera Skolat.

Agenda setelah simulasi raid adalah pembaretan. Prosesi pembaretan tidaklah mudah dilalui oleh peserta. Baret bisa diterima ketika peserta telah menyanyikan lagu Syukur dengan keadaan tertentu. Baret yang berwarna ungu tersebut dipakaikan oleh Komandan kepada seluruh peserta. Setelah mendapat baret, peserta segera disiapkan untuk melaksanakan Upacara Penutupan dan dilanjutkan semua peserta maupun Skolat melaksanakan prosesi mandi kembang. Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian kesan dan pesan dari peserta untuk Skolat dan harapan kedepannya. Salah satu peserta putri, Rezi Delfianti dari jurusan Teknik Elektro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang menempa mental dan fisik.”Ini adalah momen yang sangat bagus untuk menumbuhkan sikap mental yang kuat, kegiatan  ini sangat berarti untuk kehidupan sehari-hari,”urainya.

Hasil dari Latihan Pemantapan Vira Cakti  XXXVII dan Pembaretan  Yudha XXXIX Menwa Pasopati  adalah dari 20 calon resimen mahasiswa Pasopati UNY yang mengikuti pemantapan dinyatakan 20 orang peserta lulus mutlak, dan predikat peserta terbaik disandang oleh Dian Yusuf Muldani, mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik. “Saya sangat canggung ketika menjadi peserta terbaik, saya sungguh tidak menyangka. Pesan saya untuk rekan-rekan, hasil yang maksimal adalah dari usaha keras tak kenal menyerah,” kata Yusuf saat acara penyampaian  kesan dan pesan.(Habib Yahya)

Label Berita: 
Share/Save

YUDISIUM FIP LULUSKAN 72 CUMLAUDE

$
0
0

Ini benar-benar hari yang istimewa. Bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional ada 72 dari 115 mahasiswa yang berhasil menyandang gelar Cum Laude pada yudisium kali ini. Selamat kepada seluruh peserta yudisium dan untuk tidak lupa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berterimakasih kepada orangtua/wali maupun orang-orang terdekat yang telah membantu studi mereka.

Demikian dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY), Dr. Haryanto,M.Pd.dalam sambutan pada kegiatan yudisium periode April 2016 (2/5) di Ruang Abdullah Sigit FIP UNY. Sementara itu, Wakil Dekan I FIP, Dr. Suwarjo,M.Si. melaporkan jumlah peserta yudisium yang memenuhi persyaratan akademik dan administratif sebanyak 115 orang, kesemuanya dari jenjang S1 dinyatakan lulus. Terdapat 72 mahasiswa dengan predikat cumlaude yaitu 6 mahasiswa dari prodi MP, 5 mahasiswi dari prodi PLS, 6 mahasiswi dari prodi PLB, 11 mahasiswa dari prodi BK, 3 mahasiswa dari prodi TP, 27 mahasiswi dari prodi PGSD, 1 mahasiswi dari prodi KP, dan 13 mahasiswi dari prodi PG PAUD.

Lebih lanjut Dekan FIP berharap agar para mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tidak lebih dari 4 tahun. Beliau mendoakan kepada para peserta agar dimudahkan dalam rezeki dan jodoh. Kemudian bagi yang belum punya pekerjaan agar bisa segera mendapat pekerjaan dan yang belum memiliki pasangan agar lekas menemukan jodohnya. “Sebagai alumni mereka harus senantiasa selalu mengembangkan keilmuan yang telah didapatkan selama menempuh studi. Dan juga harus bisa mikul dhuwur, mendem jero fakultas ini. Terakhir, beliau menegaskan bahwa lulusan FIP UNY harus terdepan dalam menjadi manusia yang berkarakter, atau dengan istilah lain terdepan dalam menjadi individu yang berkepribadian terpuji. Tak lupa beliau mengatakan bahwa lulusan FIP UNY harus menjadi Agent of Change. (anton)

 

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA PGSD FIP UNY RAIH JUARA I LKTI HORAS

$
0
0

Mahasiswa FIP UNY, Limas Assifa Suryaningtyas dan Maulida Fitriyani dikirim ke Universitas Sumatra Utara (29/4) untuk mengikuti ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dengan mengangkat tema Serial Up-Book: Media Preventif Promotif Dalam Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Daerah Terpencil. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan Media Serial Up-Book sebagai media preventif promotif dalam pemenuhan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, dan mengetahui tampilan Media Serial Up-Book dalam pemenuhan pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

Kegiatan diselenggarakan oleh Pemerintah Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (PEMA FKM USU),  bertujuan untuk mewadahi ide/gagasan kreatif generasi muda khususnya mahasiswa Indonesia dalam memberikan kontribusi nyata dalam  menyikapi segala permasalahan kesehatan khususnya strategi dalam mewujudkan generasi sehat, produktif, dan kompetitif.

Limas menjelaskan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif-deskriptif. “Dengan penggunaan media Serial Up-Book, diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu langkah pemenuhan pelayanan kesehatan melalui bidang pendidikan. Selain itu juga dapat menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa sekolah dasar di daerah terpencil`”paparnya.

Juara pertama diraih oleh tim dari Universitas Negeri Yogyakarta, juara kedua diraih oleh tim dari Universitas Universitas Airlangga, juara ketiga diraih oleh tim dari Universitas Diponegoro, Juara Harapan I diraih oleh tim 2 Universitas Airlangga, Juara Harapan II diraih oleh Universitas Surya Global, serta Juara Harapan III Universitas Balikpapan. (lim/mau/ant)

 

Label Berita: 
Share/Save

ASTROBIKE SEPEDA LISTRIK BERBASIS ANDROID KARYA MAHASISWA UNY

$
0
0

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil memperkenalkan sepeda listrik sebagai produk di bidang technopreneur. Sepeda listrik berbasis android buatan Dangin dkk yang berlabel Astrobike ini memiliki 2 type, type sepeda wanita dan sepeda pria. Dengan keunggulan dan design yang eye cathcing Astrobike berhasil menarik perhatian di beberapa pameran teknologi. “Sepeda Astrobike berawal dari kebutuhan saya seorang mahasiswa yang tidak memiliki sepeda motor, maka saya otak-atik sendiri sepeda yang saya punya agar memiliki kemampuan yang sama dengan motor.” ujar Dangin sang kreator.

“Sehingga sepeda ini bertenaga listrik tidak perlu dikayuh dan dengan sistem enginenya dikendalikan dengan HP android,” jelas Dangin disela-sela Pameran Dies Natalis 52 UNY “Edu FAIR” di GOR UNY (2/05/2016). Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. saat mengunjungi stand pameran pun langusng bergegas untuk mencoba Sepeda Astro dan berkeliling di dalam GOR UNY. “Buat yang banyak, jadikan sepeda kampus,” ujar Rektor UNY sesaat setelah turun dari sepeda.

 Ide Rektor UNY tersebut jelas memberi lecutan semangat kepada Dangin dkk sebagai bentuk dukungan kepada technopreneur muda yang sedang mengawali karirnya. “Belum ada 6 bulan nama astrobike dibuat sehingga kami benar-benar masih diawal karir dan membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak” ujar Dangin. Tidak hanya Rektor UNY yang memberikan perhatian pada Astrobike, rektor-rektor universitas lain pun tertarik ketika sepeda ini dipamerkan dalam pameran teknologi Forum Rektor Indonesia (FRI) di Auditiorium UNY 2 bulan silam.

Keunggulan Astrobike sendiri adalah pada double system charging, lock system dan system monitoring base on android, astrobike apllication, dan beberapa fitur lain yang ditawarkan. Inovasi generasi muda berpengaruh terhadap kemajuan tanah air. Teknologi demi teknologi mulai menjadi fokus Indonesia sebagai tuntutan kebutuhan zaman. Semoga semua pihak dapat bersama-sama membangun bangsa. (Dangin/FT)

Label Berita: 
Share/Save

ISTIQOMAH MENGABDI DI OKHIKA

$
0
0

Pesawat hanya berisi 6 penumpang dewasa, 1 anak-anak, dan tentu saja pilot. Lama penerbangan sekitar 30 menit. Pemandangan di bawah sungguh luar biasa, melewati deretan perbukitan yang hijau seperti hamparan karpet, sungai yang berkelak-kelok seperti ular dan sangat indah sekali.  Air terjun yang indah, hamparan semak-semak di perbukitan begitu menawan. Mandarat di Bandara Okhika yang hanya beralas rerumputan, pesawat mendarat mulus dan disambut oleh warga. Inilah kisah guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T) UNY, Istiqomah Fenica Yusnita Sari yang ditempatkan di Distrik Okhika, Pengunungan Bintang, Papua.

Istiqomah berkisah bahwa disana mereka tinggal di rumah dinas Kepala SD Inpres Bakonaip. Rumah kayu yang nyaman, sederhana, dan rapi. “Rumah yang kami tinggali berada di area yang strategis, berada di dalam lingkungan sekolah” kata Istiqomah. Ruang kelas SD Inpres Bakonaip berjarak 2 meter di sebelah barat, di sebelah timur terdapat kompleks perumahan guru yang lain. Di sebelah utara ada balai kampung, di sebelah selatan sekitar 20 meter terdapat halaman dan ruang kelas SMP. Halaman depan balai kampung biasa diadakan pasar setiap Selasa dan Jumat.

Alumni prodi pendidikan kimia FKIP UNS tersebut mengatakan bahwa di Bakonaip ada dua sekolah yaitu SD Inpres Bakonaip dan SMP N Satu Atap Bakonaip. Dia berharap agar anak-anak didik di Bakonaip bisa membaca lancar, berhitung dengan benar serta bisa menulis dengan baik. Keinginan mereka untuk tahu hal-hal baru begitu besar, hal ini membuat Istiqomah semakin bersemangat ketika belajar bersama mereka di luar kelas maupun di dalam kelas. “Pada awalnya membiasakan belajar kepada mereka begitu sulit” kata Istiqomah. Namun setelah mengetahui senangnya belajar dan tahu hal-hal baru membuat mereka ketagihan untuk belajar bersama. “Jika kelak saya harus meninggalkan Bakonaip, saya berharap anak-anak masih tetap belajar baik” tambahnya. Para siswa masih haus akan kedatangan guru, masih begitu lapar akan ilmu-ilmu dan guru baginya adalah segalanya dan dianggap serba bisa.

Siswa SMP Bakonaip sangat antusias dengan pelajaran yang diberikan. Mereka antusias ketika diberikan kuis, tugas kelompok, ataupun pertanyaan di kelas. Persaingan untuk berprestasi dari masing-masing anak cukup tinggi. Meski demikian ada beberapa anak yang masih mengalami kendala. Salah satunya Dobali Iktus Tepmul, yang belum bisa membaca. “Jangankan membaca, abjad saja dia masih kesulitan menghafal” ungkap Istiqomah. Namun dia paling unggul di kekuatan fisik dan paling rajin jika di suruh untuk kerja fisik.  Kendala lain yang dihadapi adalah kedisiplinan siswa dalam belajar, ada siswa yang datang pada awal dan akhir semester saja.

Hari Rabu biasanya siswa memakai pakaian seragam merah putih bagi siswa yang punya seragam, namun juga masih banyak siswa yang memakai pakaian biasa seadanya karena mereka tak punya seragam. Siswa SD Kelas 1-2 terutama, siswa yang mempunyai seragam masih sedikit. Pakaian sederhana seadanya bahkan tak pernah ganti sampai-sampai saya bias hafal nama siswa dari melihat warna baju yang dipakai siswa. Oleh karena itu SD Inpres Bakonaip membeli seragam batik menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang akan dibagikan pada semua siswa. Memakai baju yang sama, semua anak terlihat gembira. Para siswa begitu bersemangat dan antusias sekali dalam belajar. Baju batik baru yang dikenakan memberikan semangat kepada siswa untuk lebih rajin datang ke sekolah. Selain itu juga meningkatkan kedisiplinan dalam berpakaian serta menjaga kebersihan.

Masyarakat kampung Bakonaip menyambut gembira kedatangan para guru SM3T UNY disana. Salah satu warga, Meli Uopmabin yang berterimakasih atas kedatangan para guru tersebut. “Terimakasih sudah mengajar anak-anak kami di SD dan SMP” katanya “Dengan bapak-ibu guru SM3T kita bisa tahu masak-masak, bikin kue dan latihan komputer”. Meli Uopmabin berharap ada guru bantuan dari pemerintah untuk bisa mengajari anak-anak di Bakonaip. Bahkan mengharapkan guru tetap, bukan hanya kontrak. Meli berharap adanya kedatangan kembali guru-guru SM3T untuk melanjutkan pelatihan yang sudah di berikan oleh guru-guru SM3T sebelumnya. (dedy) 

Label Berita: 
Share/Save

INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATIONAL RESEARCH AND INNOVATION

$
0
0

Penelitian merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa. Indonesia sebagai negara yang dikenal sebagai negara keragaman mega dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa tidak akan ekonomi selamanya bergantung sumber daya alam. Pergeseran paradigma dari ekonomi berbasis sumber daya menjadi ekonomi berbasis penelitian adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi. Tapi untuk mendapatkan ekonomi berbasis penelitian, kita masih menghadapi tantangan ke depan yang harus segera menemukan solusi. Demikian dikatakan Direktur Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Dr. Ir. Muhammadi Dimyati, M.Sc dalam The 4th International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) di Hotel UNY Rabu 11 Mei 2016. Lebih lanjut dikatakannya bahwa pendidikan merupakan salah satu portofolio terbesar pada beberapa pemerintah negara dan merupakan salah satu yang berpotensi memberikan keuntungan terbesar untuk sebuah negara melalui perolehan keterampilan, penelitian dan pengembangan. “Akibatnya, tidak mengherankan bahwa pemerintah menjadi semakin tertarik untuk mengoperasikan, karena dapat meningkatkan sosial dan ekonomi. “Pendidikan tidak hanya memberikan potensi ekuitas yang lebih besar, mobilitas dan kohesi sosial” kata Dr. Ir. Muhammadi Dimyati, M.Sc “Tetapi juga dalam meningkatkan pembentukan dan pengembangan keterampilan”. Penilaian kualitas penelitian pendidikan sekarang memainkan peran yang semakin penting dalam menentukan dana untuk mendukung penelitian.

Kegiatan dibuka oleh Ketua LPPM UNY Dr. Suyanta, diikuti oleh 165 peserta dan 74 pemakalah dari seluruh Indonesia serta manca negara seperti Turki, Filipina, Malaysia.ICERI yang berlangsung selama 2 hari ini dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis UNY ke-52, yang bertujuan mempertemukan praktisi, ilmuwan, pendidik dan mahasiswa untuk berbagi  pengalaman, ide-ide baru, dan temuan penelitian tentang semua aspek pendidikan, penelitian dan inovasi. “Juga mendiskusikan tantangan praktis yang dihadapi serta solusi yang diadopsi untuk mengembangkan kemanusiaan dan kualitas hidup manusia” kata Dr. Suyanta.

Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D. dalam makalahnya mengatakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga sebagai bagian integral dari pendidikan berperan penting untuk mengembangkan diri. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kompetensi sehingga semua anak dapat memahami apa yang mereka lakukan secara efisien, efektif dan aman. Melalui program pendidikan jasmani yang berkualitas, anak-anak belajar bagaimana menggabungkan literasi fisik, berkegiatan secara aman dan sehat dalam kehidupan mereka. Program-program ini meningkatkan fisik, mental, dan pengembangan sosial emosional setiap anak dan membantu mereka memahami, meningkatkan, dan  mempertahankan kesehatan. “Pendidikan jasmani dan kurikulum olahraga perlu direstrukturisasi sesuai dengan standar internasional” kata Rektor IKIP Mataram tersebut. Implementasinya adalah merancang kurikulum pendidikan jasmani baru dengan baik, penyediaan pelatihan yang sesuai untuk guru serta fasilitas pendukung yang penting sebagai strategi keberhasilan peningkatan kualitas program pendidikan jasmani dan olahraga. “Melanjutkan pengembangan profesional atau pelatihan in-service untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru harus dilakukan secara sistematis berdasarkan kebutuhan mereka” tutupnya.

Pemakalah lainnya Derek W. Patton, Ph.D dari Asia-Pacific Network for Moral Education mengatakan dalam paparannya bahwa di Australia 22% dari anak sekolah di tahun pertama rentan mengalami gangguan internal seperti pemalu, depresi atau gangguan eksternal seperti bullying, agresif atau keras kepala. Juga gagal mengembangkan kepekaan sosial. Bahkan pada akhir usia sekolah, 26,4% pemuda umur 16-24 tahun terlibat penyalah gunaan obat dan alkohol. “The Virtues Project menyediakan guru berwawasan untuk mengidentifikasi anak-anak yang beresiko tinggi untuk membantu mereka bertahan menghadapi tantangan tersebut” kata Derek W. Patton, Ph.D. Mereka membantu mengubah perilaku mulai siswa TK hingga SD berumur 12 tahun dari suku Aborigin dan Torres Strait Islander. "Seluruh pengalaman dengan Virtues Project telah sangat positif untuk mengubah perilaku" katanya. Menyitir penelitian di Selandia Baru tentang bagaimana para guru mengaplikasikan strategi ini untuk menghilangkan perilaku bermasalah pada anak. Para guru ini kemudian melatih orang tua dalam strategi yang sama. Guru senang mengajar dan orang tua siswa menerima saran dari mereka. Tercatat 70 sekolah di Selandia Baru menggunakan proyek ini, dan sejumlah dari mereka telah menjadi subyek penelitian karena telah menunjukkan perubahan dramatis perilaku siswa. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

TIM KUARTET & DUET GITAR UNY JUARA DUNIA KOMPETISI MUSIK DI ITALIA

$
0
0

Pada keikutsertaannya di kompetisi musik Filadelfia, Italia tahun ini, Indonesia diwakili oleh 6 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang keseluruhannya berpartisipasi dalam kategori gitar klasik. Roby Handoyo, Adi Suprayogi, Vaizal Andrians, dan Gita Puspita Asri, tergabung dalam kelompok gitar kuartet “Nocturnal”, sedangkan kelompok berikutnya, “Duo Poeticos”, terdiri atas Birul Walidaini dan Bagus Mardian, keduanya meupakan alumni Fakultas Bahasa dan Seni UNY yang saat ini sedang menyelesaikan studinya di Università della Calabria (UNICAL) Italia.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 27 negara ini, Indonesia berhasil menguasai perlombaan di kelas Chamber Music kategori D dengan membawa dua prestasi membanggakan. Juara pertama kategori ini diraih tim guitar kuartet “Nocturnal" asal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sedangkan peringkat ketiga, di kategori yang sama, juga berhasil diperoleh duet “Due Poeticos”. Tambahan pencapaian tim Indonesia juga disempurnakan oleh Roby Handoyo yang turun di kelas Classical Guitar kategori Solo, dengan menyabet peringkat kedua di kategori tersebut.

Septian Hadi, kordinator hubungan eksternal & internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia di Calabria (PPI Calabria), mengaku sangat puas dengan pencapaian tim Indonesia secara keseluruhan. “Dengan kondisi bahwa seluruh anggota tim hanya terdiri atas mahasiswa, dan fasilitas serta instrumen peserta dari negara lain yang jauh lebih mumpuni, prestasi delegasi tahun ini kami dapat katakan melebihi harapan. Apresiasi atas keikutsertaan dan prestasi tim Indonesia datang dari pengunjung serta para peserta lainnya. Sebagai satu – satunya tim dari Asia Tenggara, Indonesia telah menunjukkan kepiawaian dan potensinya di kancah musik klasik mancanegara,”

Concorso Musicale Europeo tahun ini merupakan kompetisi kali kedelapan yang diselenggarakan oleh Associazione Musicale Melody bekerja sama dengan pemerintah Città di Filadelfia. Selain Indonesia dan Italia sebagai tuan rumah, delegasi dari Meksiko, Finlandia, Polandia, Rusia, Amerika Serikat, Serbia, Bosnia, Lituania, Latvia, Spanyol. Belanda, Prancis, Jerman, Swiss, Belgia, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Ukraina, Belarusia, Yunani, Norwegia, Estonia, Kroasia, dan Slovakia juga turut ikut berpartisipasi dalam kejuaraan ini. (Ignatius Anjar) 

Label Berita: 
Share/Save

PRODI PENJASKES UNSRI KUNJUNGI FIK UNY

$
0
0

"Kami merasa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta merupakan lembaga yang tepat untuk dikunjungi, karena unggul dalam laboratorium dan sarana prasarana olahraga", demikian diungkapkan Dr. Hartati, M.Kes., Kaprodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Univertas Sriwijaya dalam sambutan kunjungannya di FIK UNY. Kedatangan sejumlah 153 mahasiswa tersebut merupakan bagian dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Lebih lanjut, Dr. Hartati menjelaskan bahwa beberapa dosen dari FKIP Unsri banyak yang melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Negeri Yogyakarta.
Penerimaan Kunjungan pada Selasa, 10 Mei 2016 dilakukan di Ruang Sidang Utama GPLA FIK dan disambut langsung oleh Wakil Dekan II dan III didampingi Kabag, Kasubag dan tim UUIK FIK UNY. Wakil Dekan II, Drs. R. Sunardianta, M.Kes. menyatakan ungkapan terima kasih atas kunjungan "silarutahim" ke FIK UNY dan menjadikan tempat studi banding sarana prasarana dan laboratorium pembelajaran keolahragaan yang berstandar internasional dan nasional.
Sebagian besar mahasiswa tampak antusias mendengarkan penjelasan Wakil Dekan II dan III FIK UNY, salah seorang mahasiswa yang bernama Wahid sempat bertanya upaya apa saja yang dilakukan sehingga FIK UNY begitu maju dan pesat seperti saat ini. Wakil Dekan II dan III salin melengkapi menjawab bahwa usaha dan doa yang dilakukan seluruh civitas akademika akan membawa pada kemajuan lembaga yang dicintai bersama, selain itu, sikap inovatif dan responsif terhadap perubahan zaman dan tantangan menjadi tanggung jawab bersama, imbuhnya. Penerimaan kunjungan pada siang itu diakhiri dengan tukar cindera mata dan dilanjutkan tur mengelilingi kampus FIK UNY yang dipandu beberapa mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa FIK UNY (SP27).

Label Berita: 
Share/Save

PIMPINAN UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) MENGUNJUNGI UNY

$
0
0

UNY menerima jajaran pimpinan dari  Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Ruang Rapat Timur 2 Rektorat UNY (10/5).  Dalam pertemuan tersebut, Rektor UPDM(B) Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.M., menyatakan bahwa “UNY adalah kandangnya pendidik dan kami ingin belajar bagaimana mengelola pendidikan dengan lebih baik.” Secara khusus, UPDM(B)  ingin membangun kerja sama dalam hal pengembangan dan pelatihan kompetensi dosen.

Anggota Pembina Yayasan UPDM(B), Prof. Dr. Thomas Suyatno, mengungkapka ketertarikannya dengan UNY. “Kami sangat awam dalam hal metodik diktatif. Sementara itu, kami melihat bahwa salah satu keunggulan UNY adalah dalam proses belajar mengajar yang selalu diperbarui sesuai perkembangan dan berbagai peraturan perundangan yang ada.” UPDM(B) tertarik untuk menggandeng UNY dalam pelaksanaan pelatihan mengenai kurikulum dan pengajaran untuk dosen UPDM(B).

Dr.rer.nat. Senam selaku WR IV UNY menyatakan bahwa UNY memiliki ahli di bidang Kurikulum, Teknologi Pendidikan maupun Psikologi Pendidikan.  UNY menyambut baik tawaran UPDM(B) untuk membantu pelaksanaan pelatihan mengenai kurikulum dan pengajaran untuk dosen UPDM(B) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Mei 2016. Untuk menunjang kerja sama UNY dan UPDM(B), kedua pihak sepakat untuk segera membuat MoU sebagai payung hukum bagi kegiatan-kegiatan  yang nantinya akan dilaksanakan.

Jajaran pimpinan dari UPDM(B) yang terdiri dari Rektor UPDM(B) Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.M., Ketua Pembina Yayasan UPDM Drg. H. Hermanto JM, SKG., M.M., Pembina Yayasan Prof. Dr. Thomas Suyatno, M.M., Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Sumarhadi, S.E., M.M, Kepala Biro Akademik Dr. Bambang Winarso, M.Sc., dan Kepala Bagian Kerja Sama Dr. Mediana Handayani, M.Si. diterima oleh Wakil Rektor IV UNY, Dr.rer.nat. Senam,   Kepala BAKI UNY, Sukirjo M.Pd.,  Staf Ahli WR I UNY, Drs. Moch. Slamet, Ms. dan Staf Ahli  WR IV UNY, Losina Purnastuti, SE., M.Ec.Dev., Ph.D. (Laksa)

Label Berita: 
Share/Save

UKM PENELITIAN UNY RAIH BEST CONTRIBUTION NEURON AWARD

$
0
0

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta berhasil meraih kategori Best Contribution dalam ajang Neuron Award MITI Klaster Mahasiswa 2016 Di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Neuron award 2016 merupakan ajang kompetisi antar lembaga penelitian dan penalaran di Indonesia untuk lebih mengembangkan keilmiahan di Indonesia. Melalui ajang ini MITI melalui MITI Klaster mahasiswa memberikan apresiasi pada organisasi penelitian dan penalaran di Indonesia yang telah menjalankan program penelitian dan penalaran di organisasinya dengan baik. Tahun ini, UKM Penelitian UNY berkesempatan untuk menjadi 10 besar finalis Neuron Award 2016.

Tim dari UKM Penelitian UNY yang diwakili oleh Muhammad Ferry dan Mega Ayu Wulandari memaparkan sejarah pendirian UKM Penelitian UNY, alur kaderisasi, kinerja organisasi, budaya diskusi, produk organisasi, pengabdian masyarakat dan shortmovie berdurasi 5 menit yang mendeskripsikan tentang UKM Penelitian UNY. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. Kategori Best Of The Best oleh Forum for Scientific Studies (FORCES) dari Institut Pertanian Bogor. Kategori Best Research and Publication oleh Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) dari Universitas Negeri Padang. Kategori Best Contribution diperoleh UKM PENELITIAN UNY. Kategori Best Performance oleh UKM Riset dan Penalaran EXIST dari Universitas Jambi. Dan Kategori Most Favorite oleh SIM dari Universitas Sebelas Maret.

Presentasi ini dilaksanakan dihadapan finalis lain dan dewan juri yang terdiri dari perwakilan MITI Klaster Mahasiswa, perwakilan MITI, peneliti, dan praktisi. Sebelum babak final tersebut berlangsung, telah dilakukan assesment terhadap lembaga melalui penilaian berkas (self assesment). Final Neuron Award 2016 ini merupakan assesment terakhir untuk menentukan pemenang berupa presentasi oleh perwakilan lembaga. Hasil akhir merupakan penilaian total dari assesment yang dilakukan terhadap lembvaga, yaitu penilaian berkas (bobot 40%) dan presentasi + penilaian fungsi (bobot 60%).

Kendala yang dihadapi tim UKM Penelitian UNY dalam mempersiapkan keikutsertaannya dalam ajang Neuron Award 2016 ini adalah pengumpulan berkas yang harus disusun ulang atau disesuaikan dengan format MITI Klaster Mahasiswa, pengumpulan video harus meminta kepada orang yang bersangkutan agar videonya dimuat untuk UKM Penelitian, dan manajemen waktu tim Neuron Award UKM Penelitian. Namun hal tersebut merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi.(PENULIS)

10 besar finalis Neuron Award 2016 adalah sebagai berikut Forum for Scientific Studies (FORCES) dari Institut Pertanian Bogor, PM Penalaran dari Universitas Negeri Makassar, Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) dari Universitas Negeri Padang, Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, UKM Forum Diskusi ilmiah (FDI) dari Universitas Muhamadiyah Malang, UKM Riset dan Penalaran EXIST dari Universitas Jambi, Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian (UKMP) dari Universitas Negeri Semarang, Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa (UKIM) Universitas Negeri Surabaya, UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta dan Lembaga Studi Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. (Arum Restu)

 

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live