Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

TIM ROBOT UNY BERJAYA DI KONTES ROBOT REGIONAL III 2016

$
0
0

Tim robot Universitas Negeri Yogyakarta kembali mengukir prestasi, kali ini di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional III 2016 yang diselenggarakan di Auditorium Imam Bardjo, Universitas Diponegoro, Semarang, pada tanggal 21-23 April 2016. Selain UNY, ada sebanyak 30 universitas lain dari  Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan yang tergabung dalam regional ini. Mereka adalah tim yang telah lolos dari seleksi tahap I di propinsi masing-masing dengan mengikuti lima kategori yakni Kontes Robot ABU Indonesia, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, Kontes Robot Seni Indonesia, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia dan Ekshibisi Sepak Bola Beroda.

Tim Robot UNY berhasil menyabet sejumlah gelar pada kontes ini. Tim MAESTRO_EVO berhasil menjadi Juara 1 Kontes Robot ABU Indonesia, Juara Desain Terbaik Kontes Robot ABU Indonesia, Juara Strategi Terbaik Kontes Robot ABU Indonesia sedangkan  Tim GARENK PUNK menyabet gelar Juara 2 Kontes Robot Pemadam Api Berkaki Indonesia. sementara Tim AL-’ADIYAAT menjadi Juara 2 Kontes Robot Sepak Bola Indonesia. Tim ROSMERY sempat didaulat sebagai Juara 1 Kontes Robot Seni Tari Indonesia, namun diralat juri menjadi Juara 2 Kontes Robot Seni Tari Indonesia, hal ini cukup kontroversial. Sedangkan Tim MOBO_EVO menduduki Peringkat 5 Kontes Robot Pemadam Api Beroda Indonesia. Nantinya, pemenang dari Kontes Regional akan diundang untuk ikut serta dalam Kontes Robot Tingkat Nasional pada tanggal 1-4 Juni 2016 di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Ketua Dewan Juri KRI 2016, Wahidin Wahab mengatakan bahwa dari tahun ke tahun diadakan KRI, temanya semakin rumit dan memaksa peserta memikirkan ide dan kreativitas untuk menerapkan ilmunya untuk diaplikasikan ke dalam robot. Dengan pelaksanaan KRI 2016 ini, Wahidin berharap mahasiswa yang merupakan harapan bangsa bisa mendalami teknologi dalam pendidikan khusus, yaitu dengan cara mengaplikasikan semua teknologi dalam kontes robot ini.

Berikut adalah tema-tema yang diusung dalam lomba robot tahun ini. Kontes Robot ABU Indonesia – KRAI ialah “Efisiensi Energi Terbarukan”, Kontes Robot Pemadam Api Beroda Indonesia – KRPAI Beroda dan Kontes Robot Pemadam Api Berkaki Indonesia – KRPAI Berkaki mengusung tema “Robot SAR Pemadam Api”, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia – KRSBI mengusung tema “Liga Sepakbola Humanoid” dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia – KRSTI mengusung tema “Tari Topeng Betawi”. (no.name-FT)

Label Berita: 
Share/Save

TATA KELOLA GURU PROFESIONAL UNTUK KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA

$
0
0

Saat ini ada sekitar 500.000 guru yang akan memasuki masa pensiun. Hal ini menjadi perhatian bersama  agar menimbulkan masalah. Kondisi  ini sudah dikomunikasikan dengan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi salah satunya dengan pemberhentian moratorium untuk guru.  Pemerintah pusat juga akan melakukan  memetakan kebutuhan guru dan persediaan yang ada sampai di level kecamatan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, P.hd  sebagai Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dengan tema Tata Kelola Guru untuk Meningkatkan Pendidikan Yang Memuliakan pada Sabtu (23/4/2016) di UNY Kampus Wates.  Seminar ini juga menghadirkan narasumber Pakar Pendidikan dan juga Guru Besar UNY, Prof. Suyanto, Ph.D, Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, SP.Og dan Direktur Masijidil Ilm Bani Hasyim Malang, Dr. Aji dedi Mulawarman, SP., MSA.

Selain itu, kebutuhan guru yang bertambah juga diikuti dengan kualitas guru yang semakin meningkat. Walaupun dari hasil uji kompetensi guru (UKG) tidak ada perbedaan yang signifikan antara penerima sertifikasi dengan yang belum. “Seharusnya untuk sudah menerima sertifikasi dapat lebih maksimal dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Bagi yang belum masih ada proses bertahap dan akan dituntaskan,” kata Anies.

Selain itu Kebijakan anggaran di daerah belum berpihak ke bidang pendidikan. Alokasi anggaran yang ada masih di bawah 20%. “kewenangan pendidikan ini sejak 2001 sudah menjadi kewenangan daerah. Setiap tahun pemerintah juga mengucurkan dana pendidikan kepada daerah. Hanya saja masih ada dana pendidikan yang dihitung dua kali.Saat di pusat dana ini sudah diplot untuk pendidikan. Namun di daerah justru masuk ke APBD dan kembali diberikan untuk pendidikan sekitar 20 persen. Akhirnya kucuran yang sampai di bawah semakin kecil.” Ungkap Anies.

Sedangkan Menurut Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G pemerintah daerah Kulon Progo terus  meningkatkan kualitas pendidikan di daerah salah satunya dengan mendongkrak kualitas guru. Hal ini dilakukan melalui pencapaian pemenuhan jenjang minimal pendidikan guru, pelatihan dan penyegaran bagi guru. “Selain itu Guru juga tidak hanya cukup kompeten tapi juga profisien. Profisien adalah perpaduan  kompeten dan efisien.  Dan guru tidak hanya bekerja tapi juga harus berkarya. Berkarya dengan menciptakan inovasi baru tidak monoton.”

Menurut, Pakar pendidikan Prof. Suyanto, Ph.D bahwa untuk menjawab tuntunan abad 21 guru merupakan motivator dan inspirator bagi peserta didik. “Guru profesional harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang mendukung kreativitas. Kemampuan kreativitas siswa dapat diperoleh melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jaringan. Selain itu Guru juga harus memiliki kemampuan  penguasaan teknologi serta penegakan kode etik guru dengan menjunjung tinggi norma perilaku.

Seminar ini merupakan kerjasama UNY wates dengan IKA UNY dalam rangka dies Natalis UNY ke 52. Dalam laporannya, Ketua Panitia, Siswanto, M.Pd. mengharapkan seminar ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para guru dan penggiat pendidikan tentang tata kelola guru baru yang akan diimplementasikan. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, guru dan penggiat pendidikan. (Tusti) 

Label Berita: 
Share/Save

PELAYAN TOKO YANG MENDAPAT BIDIKMISI

$
0
0

Mengenakan seragam batik dengan rok hitam dan kerudung, Novi Dwi Astuti menempuh perjalanan menuju tempat kerjanya, sebuah toko di Bantul. Menurutnya ada 3 shift dalam bekerja. Pagi pukul 08.30-17.00, siang jam 12.30-21.00 dan shift pagi siang (PS) jam 08.30-21.00 namun ada jam istirahat yaitu antara pukul 12.30 hingga 16.30. Dia menjadi penjaga counter baju di toko tersebut. Namun itu semua adalah masa lalunya. Gadis warga Gedongan, Srigading, Sanden, Bantul tersebut telah diterima menjadi mahasiswa di prodi PGSD FIP UNY. Hebatnya, mantan pelayan toko tersebut bisa meraih indeks prestasi yang cukup tinggi yaitu 3,97.

Kecerdasan Novi terlihat sejak masih duduk di sekolah, selalu masuk the best ten di sekolahnya. Bahkan saat menuntut ilmu di SMPN 1 Sanden Bantul bisa masuk ke kelas bilingual. Yang mengenaskan, setelah lulus dari SMP hampir saja Novi tidak bisa melanjutkan ke SMA karena ketiadaan biaya. Untunglah ada tetangga yang kebetulan juga guru di salah satu SMA di Bantul mau membiayainya bersekolah. Akhirnya gadis kelahiran Bantul 29 November 1996 ini diterima di SMAN 2 Bantul. Lagi-lagi karena prestasinya, dia bisa masuk ke Kelas Cerdas Istimewa di sekolahnya, sehingga terbebas dari kewajiban membayar SPP.

Orang tuanya, Gitono dan Sartiyah berprofesi sebagai buruh bangunan dan buruh tani. Gitono mengatakan bahwa sejak kecil Novi tidak pernah meminta uang saku pada orang tuanya. “Saya mendukungnya untuk melanjutkan pendidikan, namun saya tidak punya biaya” kata Gitono “Alhamdulillah dia mendapat beasiswa bidikmisi”. Sartiyah mengisahkan bahwa saat duduk di SMA, Novi lolos menjadi finalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten Bantul, dan memperoleh hadiah uang tunai Rp. 2.500.000,-. “Uang itu dia berikan pada suami saya yang sedang memperbaiki rumah kami, untuk membeli semen” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Selain pernah menjadi finalis OSN, Novi juga pernah menjadi juara 2 Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar se-Kabupaten Bantul. Prestasinya selama sekolah membuahkan hasil, Novi diterima di UNY lewat jalur SNMPTN di prodi PGSD yang menjadi favorit siswa. “Saya memilih belajar pada malam hari antara pukul 24.00 – 01.00” katanya “Karena jika sepi maka ilmu mudah masuk”. Setelah diterima di UNY Novi selalu aktif di kelas dan apabila ada tugas kuliah langsung dikerjakan agar tidak menumpuk. Bendahara Karang Taruna Dusun Gedongan tersebut mengungkapkan bahwa dia juga banyak membaca sehingga bisa aktif dalam diskusi kelas. Novi menargetkan bahwa selama kuliah di UNY dia bisa lulus dalam waktu cepat dengan indeks prestasi yang tinggi. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

FMIPA UNY – AMINEF MEMBERIKAN PELATIHAN KE GURU-GURU DI DIY

$
0
0

Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta  (FMIPA UNY) bekerjasama dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) menyelenggarakan Workshop on Active Learning in the Sciences (22/4), di ruang sidang fakultas. Workshop diikuti oleh 20 guru dari berbagai sekolah di Yogyakarta, dan 20 mahasiswa. Narasumber untuk bidang Fisika yaitu Allen Price, Ph.D (Associate Professor at Emmanuel College Boston, USA) dan untuk bidang Biologi yaitu Ana R. Otero, Ph.D. DVM (Senior Lecturer at Emmanuel College Boston USA).

Pada kesempatan tersebut, Senior Program Officer AMINEF, Astrid F Lim kepada peserta workshop menjelaskan bahwa AMINEF adalah yayasan yang mengelola program beasiswa atau pertukaran pendidikan antara Indonesia dan Amerika.

“Salah satu program kami yaitu mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari Amerika untuk datang ke Indonesia baik mengajar atau meneliti dan berafiliasi dengan universitas ataupun lembaga pendidikan lainnya. Diantaranya yang sekarang ini ditempatkan di UNY sejak Januari sampai Juni 2016 nanti yaitu Allen Price, Ph.D dan Ana R. Otero, Ph.D. DVM. Semoga workshop ini bisa memberi nilai tambah dalam hal pembelajaran bagi kita semua ke depannya,” lanjutnya.   

Program lainnya dari AMINEF, menurut Astrid, yaitu mengirim orang Indonesia ke Amerika baik untuk melanjutkan kuliah S2 atau S3 ataupun program pertukaran non gelar baik yang ditujukan untuk guru-guru untuk melakukan training di Amerika selama sekitar 6 bulan. Ada juga program pertukaran pelajar/mahasiswa selama satu semester.

“AMINEF sangat mendukung pemberdayaan guru-guru di Indonesia supaya bisa meningkatkan kualitas dan terus bersaing di dunia pendidikan yang semakin ketat”, jelasnya.  

Sementara itu, Dekan FMIPA, Dr. Hartono menerangkan bahwa workshop ini hanya salah satu bagian dari kerjasama FMIPA dengan AMINEF. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan perkembangan pendidikan di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Semoga kegiatan ini bisa ditularkan ke teman-teman guru di sekolah. (witono)

             

Label Berita: 
Share/Save

“HELLO FOODS” PAMERAN PROYEK AKHIR BOGA UNY

$
0
0

Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negari Yogyakarta menyelenggarakan pameran Proyek Akhir “Hello FoodHeritage Local Food of Indonesia (21/05) di Auditorium UNY. Dengan semangat pengembangan produk makanan non terigu dan non beras, mahasiswa Pendidikan Tata Boga FT UNY menyerukan realisasi ketahanan pangan nasional. Acara pameran ini diawali dengan karnaval mahasiswa dari FT UNY menuju ke auditorium UNY dengan memamerkan bahan-bahan lokal seperti ketela, jagung, talas dan lain-lain.

Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, Ed.D., saat membuka acara memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh mahasiswa yang telah berjuang keras meramu resepnya sendiri, mengkreasi hidangan terbaiknya dengan mengandalkan bahan lokal. “Saya yakin, bahan lokal kita jauh lebih aman, terjamin dan tentu murah. Di samping itu serangkaian penelitian telah membuktikan bahwa bahan lokal bangsa ini memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita”, imbuhnya.

Sebanyak 210 jenis produk makanan olahan dipamerkan mahasiswa Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negari Yogyakarta angkatan 2013. Bahan –bahan lokal ‘disulap’ mahasiswa menjadi sajian-sajian kelas internasional seperti cookies, pasta, pie, coux paste, klapertart, sushi, dimsum, spring roll, samosa, burger, dan lain-lain.

Dari pengamatan tim Humas FT UNY, seluruh pengunjung nampak sangat antusias untuk ‘icip-icip’ karena hanya dengan 5.000 rupiah para pengunjung bisa menikmati beberapa sajian makanan yang tengah dipamerkan. Salah satu pengunjung yang bernama Wahyu mengaku sangat puas dan senang karena bisa ikut mencicipi makanan pada pameran ini. “Saya tadi menyantap kue mochi dan burger, semuanya rasanya enak walaupun terbuat dari umbi-umbian”, cerita pemuda asal Madiun ini.

Sementara itu Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono disela-sela acara, mengungkapkan bahwa sungguh ironis bila bangsa ini yang notabene merupakan negara agraris namun masih mengimpor bahan pangan dari negara lain. “Pameran Ini adalah wujud upaya dari kampus untuk memberikan bukti kemapuan dan potensi bangsa ini. Selain itu, pameran ini juga menjadi referensi pengeolahan bahan makan lokal nusantara mejadi produk makanan global bercita rasa tinggi,” tambah Dekan FT UNY. (haryo)

 

Label Berita: 
Share/Save

GERAKAN BUDAYA MINUM JAMU

$
0
0

Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM LPPM UNY ikut semarakan acara Gelar Produk Hasil Penelitian, PPM dan Inovasi (26/4) di halaman LPPM UNY. Acara yang diselenggarakan dalam rangkaian dies natalis ke-52 UNY ini juga menampilkan sebanyak 80 stand dari mahasiswa, 7 stand dari pusat studi dan beberapa stand mitra dan binaan LPPM UNY.

Kepala Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM LPPM UNY, Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz menyampaikan bahwa gerakan minum jamu ini merupakan kegiatan yang hendak meningkatkan kembali pentingnya minum jamu dalam konteks pelestarian budaya Yogyakarta sekaligus dalam rangka mengisi Keistimewaan Yogyakarta. Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM LPPM tergerak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam kerja pemerintah ataupun lembaga dan kelompok masyarakat swasta lainnya yang telah lebih dulu berbicara masalah jamu sebagai ikon baru kota Yogyakarta maupun sebagai upaya pengobatan alternatif.

“Mengapa gerakan minum jamu?, selain sudah terbukti secara ilmiah khasiatnya bahan bakunya berlimpah dan efek sampingnya lebih kecil dibandingkan obat modern”, kata Nahiyah J. Faraz.

Nahiyah J. Faraz menambahkan urgensi melestarikan jamu sebagai obat tradisional sangat berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat karena kini telah menjadi industri yang sangat menjanjikan. Kalau ada political will dari Pemerintah DIY tidak mustahil industri jamu akan bergerak lebih cepat dan sekaligus mengangkat para pelaku usaha mikro dan kecil di bidang yang selama ini belum banyak disentuh.

Dalam kesempatan ini Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Jumain Appe didampingi Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A dan Ketua LPPM UNY Dr. Suyanta, M.Si. berkesempatan berkunjung ke stand Pusdi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM untuk minum jamu bersama. (agus)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA MAHASISWA FIK

$
0
0

Selain mendapatkan bekal ilmu dan pengetahuan di dalam kelas, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dididik untuk menguasai kemampuan di luar kelas seperti kemampuan berwirausaha, kemampuan berorganisasi, kemampuan berbahasa asing, kemampuan dalam jurnalistik, dan sebagainya. Salah satu bentuk dukungan terhadap dorongan untuk memiliki kemampuan atau kompetensi di luar kelas dalam kewirausahaan adalah dengan memfasilitasi untuk berpartisipasi dalam pameran wirausaha, inovasi, dan penelitian mahasiswa yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta.

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta mengirimkan beberapa kelompok mahasiswa untuk mengisi beberapa stan yang disediakan panitia (26-27/4). Diantaranya, stan inovasi menampilkan bola reaksi di mana bola tersebut digunakan untuk melatih reaksi koordinasi mata, tangan, dan kaki. "Koordinasi mata, tangan, dan kaki tidak hanya dibutuhkan para atlet saja, melainkan masyarakat pada umumnya untuk beraktivitas sehari - hari dengan baik", ujar koordinator stan bola reaksi, Fajar Setyo Pranyoto, Sementara itu, Arbain, mahasiswa Prodi PGSD Penjas selaku koordinator stan Bakso Kaget mengaku senang dengan kegiatan tersebut dan menceritakan bahwa bakso, lotek, gado- gado, dan jus ludes habis di hari terakhir pameran.

Beberapa stan lain yang turut meramaikan pameran tersebut adalah stan "Come on Jimmy!" yang merupakan stan yang menjual merchandise FIK UNY berupa kaos, jaket, sweater, dan apparel yang lain. Untuk stan pakaian olahraga, mahasiswa hadir dengan Sport Shop yang berjualan pakaian dan peralatan olahraga. Sementara itu, stan wirausaha mahasiswa FIK yang lain yaitu berupa stan kuliner Bakso Kaget yang menjual bakso dengan isi bermacam- macam dari daging, keju, hingga jamur, sehingga diberi nama 'kaget' karena pengunjung bisa kaget menikmati isi bakso yang beraneka macam. Dua stan yang lain adalah stan warung jualan lotek dan gado- gado dan stan juice.

Pimpinan FIK UNY yang diwakili oleh Wakil Dekan II, Drs. R. Sunardianta, M.Kes. sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan mahasiswa FIK dalam menggali pengalaman dan wawasan dalam berwirausaha. “Pengalaman di luar kelas juga memberikan tambahan modal pengalaman sebelum terjun di dunia kerja,”urainya. (SP27).

Label Berita: 
Share/Save

STUDI LAPANGAN DI GAMELOFT JOGJA

$
0
0

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) UNY melakukan kunjungan ke kantor PT Gameloft di Yogyakarta (28/4). Kunjungan ini diikuti oleh sebelas mahasiswa dan satu dosen pengampu mata kuliah Game Edukasi yakni Bonita,M.Pd. Gameloft sendiri merupakan perusahaaan publisher game digital dan sosial yang terdapat di 28 negara. Gameloft Yogyakarta, telah ada sejak tahun 2000 dan mempunyai 5200 pengembang dan 28 studio.

Dalam sambutannya Bonita mengucapkan terima kasih untuk Gameloft karena telah menyambut dengan baik. “Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah secara real, mengetahui konsep pekerjaan dan menambah pengalaman”, paparnya.

“Semoga dengan adanya acara ini, Gameloft dan UNY dapat menjalin hubungan baik dan kerjasama selajutnya,” ujar pihak Gameloft, Daniel, lanjutnya “Untuk dapat bergabung dengan Gameloft yang penting kalian paham OOP.”

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa diajak touring beberapa ruangan yang ada di kantor PT Gameloft. Terdapat ruangan band dan meja tenis. Ruangan rapat misalnya, dibuat dengan suasana santai layaknya di pantai dan kapal tua. “Ini termasuk dalam misi kita, membuat suasana kerja yang nyaman sehingga mereka bersemangat dalam bekerja,” ujar Contouring Art Manager Putra selaku.

Waktu sesi tanya jawab, mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika tampak aktif dan antusias ingin tahu banyak mengenai game yang dibangun Gameloft. Terlebih Gameloft merupakan perusahaan yang setiap tahunnya merilis 20 game. Materi yang didapat oleh mahasiswa antara lain mengenai software enginering, background rata-rata pekerja di Gameloft, produk-produk Gameloft, kondisi lingkungan kerja yang santai, perangkat-perangkat apa saja yang digunakan, enginegameunreal, penggambaran ide, plot ilustrasi programming dan proses tester game.

“Setiap game yang akan dibuat, memiliki satu produser , artis, gamedesigner, programer, tester, dan others. Produser bertugas untuk bertanggung jawab dan mengontrol agar game sesuai dengan rencana awal ditetapkan. Artis sebagai mendesain model, gamedesigner bertugas untuk menata tata letak tokoh dalam game sehingga user tertarik untuk bermain game, programer sebagai pembuat program game, setelah game jadi maka akan masuk tester. Tester bertugas untuk mencari bugs, mencari stability game dan critical bugs sehingga game yang dibuat mencapai excelent quality seperti yang diharapkan. Yang terpenting saat membuat game adalah enak di mata dan enak di jari ” papar game designer, Heri.

Dalam pembuatan game perlu diperhatikan hardware platform, interaction technology, graphic performance, skill & competencies. Sehingga pemasaran game akan terpusat. Tak hanya itu, game juga memiliki beberapa golongan pembelian yakni premium, free premium, pay premium dan try & buy. Hal ini tentu akan mempengaruhi kelas-kelas pembelian di pasaran. [Rizki Safitri]

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA FIS UNY JUARA II LOMBA INFOGRAFIS IGSS 2016

$
0
0

Mahasiswa program studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2015 Yuli Widiyatmoko, berhasil meraih Juara II dalam ajang Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia di Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 27-29 April 2016. Acara 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 sendiri diikuti oleh 27 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan masih banyak lagi.

Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 memiliki tema utama “Geomaritim: Peran Kreatif dan Inovatif Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Negara Maritim” dengan empat subtema meliputi; aplikasi geografi, lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi. Karya Infografis yang dibuat oleh Yuli Widiyatmoko mengambil subtema lingkungan dengan judul `Restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo sebagai Prototype of Integrated Coastal Management`. Menurut Yuli Widiyatmoko, judul tersebut diangkat dilatarbelakangi fakta bahwa kondisi Gumuk Pasir Parangkusumo saat ini telah mengalami kerusakan lebih dari 70% dari total wilayah Gumuk Pasir Parangkusumo. “Kerusakan yang terjadi diantaranya berupa hilangnya beberapa bentuk lahan khas Gumuk Pasir, salah satunya adalah Barchan” kata Yuli. Di Indonesia, satu-satunya gumuk pasir terdapat di kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Gumuk Pasir Parangtritis adalah sebuah fenomena alam langka dan satu-satunya yang ada di Asia Tenggara. Gumuk pasir ini berupa bukit-bukit atau gundukan pasir seperti padang gurun yang terdapat di Timur Tengah. Pasir-pasir ini merupakan hasil aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu yang terbawa oleh arus Kali Opak dan Kali Progo. Gumuk Pasir ini menjadi laboratorium alam yang sering digunakan untuk penelitian.

Yuli Widiyatmoko menjelaskan bahwa restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan langkah penting guna melestarikan bentuk lahan unik tersebut. “Restorasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan relokasi pemecah-pemecah angin yang membuat transportasi material vulkanik menjadi berubah” jelasnya. Pemecah-pemecah angin tersebut diantaranya seperti pepohonan, bangunan-bangunan, maupun tambak udang yang ada di pesisir Pantai Parangtritis. Dengan adanya regulasi antara pemerintah daerah, peneliti, dan juga warga sekitar, diharapkan proses restorasi dapat berjalan dengan baik dan akan berdampak pula dalam pengembangan pariwisata Gumuk Pasir Parangkusumo.

Penjurian karya Infografis ditinjau dari aspek tingkat kreatifitas karya, keinovatifan, dan juga keaktualan masalah yang diangkat dan keakuratan data yang digunakan. Dengan latarbelakang program studi yang ditempuh yakni Pendidikan Geografi, Yuli Widiyatmoko merasa bertanggungjawab terhadap kelestarian alam yang ada disekitarnya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa meskipun berlatarbelakang jurusan pendidikan, mahasiswa Pendidikan Geografi UNY tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi guru geografi yang berkompeten namun juga dibekali dengan pengetahuan ilmu geografi fisik, sosial, dan juga teknik yang turut berperan dalam menciptakaan kepedulian terhadap lingkungan. (Yuli W)

 

Label Berita: 
Share/Save

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL DI UNY

$
0
0

Hari Pendidikan Nasional kita peringati bukan hanya untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, namun juga untuk merefleksikan tentang beragam upaya yang telah dan sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Perjalanan tersebut menjadi tonggak dalam upaya kita memberi layanan pendidikan tinggi berkualitas, menciptakan SDM Iptek yang terampil dan mengingkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri. Demikian sambutan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016 yang dibacakan Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam upacara Hardiknas di halaman Rektorat (2/6).

Lebih lanjut Menristekdikti mengajak kalangan pendidikan tinggi untuk mempersiapkan SDM Iptek yang mampu bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional. Kehadiran teknologi informasi komunikasi dan jaringan serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan juga menyebabkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi yang tidak dapat ditawar lagi.

Pada kesempatan ini Rektor juga memberi penghargaan prestasi mahasiswa serta melaunching Garuda Hybrid 16 (GH-16), mobil buatan Garuda UNY Team (GUT) dari Universitas Negeri Yogyakarta yang siap mengikuti International Student Car Competition (ISCC) 2016 di Songsan Myun Hwasungsi, Korea Selatan. GUT UNY akan mengikuti kategori hybrid yang terdiri atas beberapa tahap sub kategori yaitu Scrutineering, Acceleration, Manuver dan Endurance.

Dalam kompetisi yang sama tahun 2015, GUT UNY berhasil menjadi Juara Umum dan mendapat gelar Best of the Best, dengan rincian juara satu kategori manuver, dan juara dua pada kategori acceleration dan endurance. Pada ISCC tahun ini, GUT ditargetkan untuk dapat mempertahankan gelar tersebut dan menyabet juara 1 dalam setiap kategori. Tim GUT UNY akan berangkat ke Korea Selatan pada 23 Mei 2016 dan mendapat dukungan diantaranya dari PT. Garuda Indonesia Airlines, PT. Kawan Lama Sejahtera, Keizer Alumunium Wheels, Indonesia Power, PT. Yuasa Battery Indonesia dan Indonesia Steel Tube Work (ISTW). Rektor juga berkesempatan mengendarai mobil GH-16 melakukan victory lap mengelilingi lokasi upacara.

Penghargaan prestasi mahasiswa diberikan pada 1030 mahasiswa UNY yang berprestasi dalam kurun waktu 2015/2016. Perwakilan mahasiswa penerima penghargaan ini adalah Bondan Prakoso dari prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Rifaldy Fajar dari prodi Matematika, Rizal Justian Setiawan dari prodi Teknik Mesin D3, Lukas Gunawan Arga Rakasiwi dari prodi Pendidikan Seni Musik, Odhi Pratama dari prodi Pendidikan Seni Musik, Rudolf Yanto Basna dari prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Made Utami Trisna Dewi dari prodi Pendidikan Seni Tari, Widya Tamtomo dari prodi Pendidikan Kewarganegaraan serta Nushodiq, Ika Septi Kurniawati dan Catur Gustiar dari prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. (Dedy)

 

Label Berita: 
Share/Save

SEPEDA DAN JALAN SEHAT DIES NATALIS KE-52 UNY DI KAMPUS WATES

$
0
0

Memeriahkan Dies Natalis ke-52 UNY, UNY Kampus Wates kembali menggelar Jalan dan Sepeda sehat pada Minggu (1/5)  dimulai dari Gedung Layanan Akademik UNY kampus Wates. Acara ini diikuti oleh 1257 peserta dengan jumlah yang sepeda sehat  553 orang  dan peserta jalan sehat sebanyak 704 orang. Sepeda dan jalan sehat ini dikuti oleh Wakil Bupati Kulon Progo beserta jajarannya, Rektor UNY dan pejabat di lingkungan UNY, dosen, karyawan, mahasiswa UNY dan warga sekitar Kulon progo.

Pada pembukaan, Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo memberikan apresiasi atas terselenggaranya kembali sepeda dan jalan sehat sebagai sebuah agenda tahunan yang membawa manfaat kesehatan dan terjalinnya silaturahim antara UNY dan warga di sekitar Kulon Progo.

“Di dies natalis yang ke-52 UNY ini merupakan momentum yang tepat untuk UNY melakukan refleksi diri untuk terus berbenah dan berperan aktif dalam dunia pendidikan dan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan semoga UNY dapat terus berkembang dan semakin maju,” harap Sutedjo.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, MA. Ed.D menyampaikan harapannya bahwa keberadaan UNY di Kulon Progo ini  akan membawa kemajuan bagi mahasiswa dan lingkungan di UNY wates serta bagi perkembangan dunia pendidikan di Kulon Progo.”Dan saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama sehingga UNY dapat institusi pendidikan yang terpercaya terutama di Kulon Progo,” imbuh Wardan.

Menurut ketua Panitia, Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd. bahwa jarak tempuh untuk  jalan sehat sejauh 4 km dan sepeda sehat  menempuh jarak 10 km dengan rute perjalanan melingkupi wilayah Pengasih dan Wates. “Kegiatan sepeda sehat ini agar lebih mendekatkan dan mengenalkan keberadaan Universitas Negeri Yogyakarta kepada masyarakat,” tambah Aprilia. 

Peserta akan mendapatkan kupon yang berkesempatan untuk meraih hadiah utama dan doorprice. Peserta  yang berhasil mendapatkan hadiah utama berupa sepeda motor Revo fit adalah Lastini dari Nanggulan dan Rahmandanu Frans Adeastra dari Lendah. Peserta yang mendapatkan sepeda gunung adalah Fauzan Kustyanta dari Lendah dan Sidik dari Pengasih. Sedangkan yang meraih TV LED adalah Binti Nazhirotul Badriyah dari Kalidawir Tulungagung dan Satrio Aji Pramono dari Mijen Demak. (Tusti)

Label Berita: 
Share/Save

LOMBA KEBERSIHAN KAMPUS 2016

$
0
0

Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar lomba kebersihan kampus 2016, dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-52 Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil lomba kebersihan kampus diumumkan dalam rapat evalusi hasil lomba di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY (21/4), dengan menghadirkan tim juri dari Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Lomba yang telah rutin diselenggarakan setiap tahun bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para warga kampus mengenai budaya bersih dan budaya rapi. Selain itu memberi rasa handarbeni (rasa memiliki) terhadap kantor dan lingkungannya, serta mengajak bersama – sama semua warga kampus untuk menjaga lingkungan yang asri.

Ketua Dharma Wanita Persatuan UNY, Anna Royyana Rochmat Wahab memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan lomba kebersihan kampus. “Bersih tidak hanya saat dilombakan, namun hendaknya setiap saat senantiasa kita jaga kebersihan. Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman. Selain itu, dengan lingkungan yang bersih Insya Allah akan meningkatkan kinerja Bapak Ibu sekalian,”urainya.

Rapat koordinasi dihadiri pengurus DWP UNY, tim juri, dan kepala bagian tata usaha dari masing-masing fakultas, serta kepala sub bagian atau koordinator perlengkapan dari unit atau lembaga.

Sementara itu, Ketua tim juri, Fauziah, M.Si., menyampaikan bahwa komponen lomba kebersihan meliputi tiga komponen, yaitu outdoor (luar ruangan), in door (dalam ruangan), dan pengelolaan lingkungan. Fauziyah juga memberikan evaluasi atas fakultas maupun unit-unit yang telah dinilainya bersama tim. “Di beberapa tempat  masih kami lihat belum adanya pemilahan sampah, perlunya penambahan tempat sampah, serta perluasan area hijau di kampus,”paparnya.

Beberapa peserta berharap agar sampah yang telah dipilah berdasarkan jenisnya, tetap dalam kondisi terpilah sampai di pembuangan akhir, termasuk saat diangkut  menggunakan mobil menuju tempat pembuangan akhir. Pada kesempatan tersebut juga dibagikan piala kejuaraan dengan hasil kejuaraan adalah yang memenuhi nilai standar minimal (rerata 70,0), maka akan berhak memperoleh piala juara bersama.

Kejuaraan dipilah menjadi dua kelompok, dengan hasil sebagai berikut:Juara bersama kelompok I: FBS (82,1), FE (81,1), FIP (79,6),FIS (78,5), FMIPA (75,8), Rektorat (75,6), FIK (72,2), Wates (70,0). Adapan juara bersama kelompok II: Musium Pendidikan Indonesia (MPI) (83,1), LPPMP (82,5), UNY Kampus Kenari (81,3), LPPM (80,7), UNY Kampus Bantul (78,0), Perpustakaan (76,8). (ratnae).

 

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA PGSD CIPTAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BUDAYA INDONESIA

$
0
0

Kebudayaan nasional merupakan sesuatu hal yang penting bagi Indonesia dan merupakan salah satu unsur dalam menjaga rasa nasionalisme dalam diri kita sebagai rakyat Indonesia. Namun ketika kebudayaan itu tidak dijaga dengan baik, kebudayaan tersebut akan sangat mudah di klaim oleh negara lain. Terbukti dengan berbagai jenis kesenian Indonesia yang diklaim sebagai milik negara asing. Fakta ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran memiliki orang Indonesia dengan budayanya sendiri.

Melihat fenomena diatas, Muhammad Muslim Machbub Sulthony, mahasiswa PGSD FIP UNY mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif budaya Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia. Menurutnya pendidikan sebagai salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa mempunyai peran penting dalam proses pengenalan kebudayaan Indonesia sejak dini. “Media pembelajaran ini sudah saya sesuaikan dengan karakter siswa, agar siswa dapat bermain sambil belajar. Sudah saya validasikan juga kepada dosen yang memang berkompeten di bidangnya, supaya multimedia yang dikembangkan mendapat kritik dan saran untuk perbaikan” Tutur Sulthony.

Multimedia pembelajaran yang dibuat melalui metode research and development ini digunakan untuk memperkenalkan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, seperti senjata, musik, rumah, tarian, pakaian, lagu, bahasa, dan tradisi khas yang ada di beberapa provinsi di Indonesia. Sasaran dari multimedia pembelajaran yang dibuat dengan AutoPlay Media Studio 8 adalah siswa kelas V sekolah dasar. Multimedia ini juga menyediakan evaluasi pembelajaran dalam bentuk permainan edukasi untuk menyesuaikan dengan karakteristik siswa.

“Multimedia pembelajaran ini juga telah mengantarkan mantan ketua UKM Penelitian ini meraih Juara 1 pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Pena Pemuda Indonesia. Saya berharap multimedia ini dapat mengenalkan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia kepada para siswa, agar mereka bisa menghargai, menjaga, dan melestarikan budaya negeri ini” tutupnya. (mus/ant)

Label Berita: 
Share/Save

FESTIVAL DALANG CILIK VI

$
0
0

Berbusana kebaya orange, gadis itu duduk bersila. Tangannya mulai memegang gunungan tanda acara akan dimulai. Alunan gending gamelan menggema dan suara mungilnya mulai mementaskan lakon “Gathotkaca Senopati”. Inilah adegan dalam pentas Festival Dalang Cilik (FDC) VI yang diadakan oleh Museum Pendidikan Indonesia UNY. Gadis bernama Elvia Trisniawati tersebut adalah salah satu peserta FDC VI yang berasal dari Blora. Putri ketiga pasangan Suroso dan Sujiyati tersebut mengaku telah mempersiapkan diri dengan berlatih mendalang di Sanggar Yudhistira Blora. Sujiati menceritakan bahwa minatnya dalam perwayangan telah nampak sejak masih kecil. “Elvia membeli wayang-wayangan dan dimainkan di rumah” kata Sujiati. Siswa kelas 6 SDN 2 Kemiri Blora tersebut juga pernah ikut Temu Dalang Bocah Nusantara 6 di Surakarta dan mengikuti Festival Dalang Cilik Kab. Blora tahun 2015.

Festival Dalang Cilik yang dibuka oleh Wakil Rektor I UNY Wardan Suyanto, Ed.D tersebut diselenggarakan mulai Minggu hingga Kamis 1-5 Mei 2016. Diikuti oleh 45 peserta, dengan rincian 27 dalang cilik usia SD dan 18 peserta usia SMP dengan dua gaya pedalangan yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Menurut Ketua Panitia FDC VI Abdul Manaf, MT kegiatan ini selain untuk merayakan Dies Natalis UNY ke-52 juga untuk melestarikan budaya melalui pementasan wayang. “Yang tidak kalah penting juga adalah untuk pendidikan karakter anak” tuturnya. Juri yang menilai adalah Prof. Suminto A. Sayuti, Prof. Suwardi dan Iswahyudi, M.Hum. Menurut Prof. Suwardi dalam FDC ini ada 4 kriteria yang dinilai yaitu antawacana, cerita, sabetan dan iringan. “Antawecana adalah percakapan pada pentas wayang tersebut” ungkapnya “Bisa berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya”. Gaya pedalangan dan garap gendhing tidak termasuk dalam penjurian.

Dalam kesempatan ini, FDC juga dikunjungi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Drs. Suharno, M.Pd dan rombongan yang memberi dukungan pada 3 orang wakilnya, yaitu Muhammad Ferdan Tauladan, Hazel Abirama Arrafi dan Muhammad Rafi Nur Fauzi. Drs. Suharno, M.Pd mengatakan bahwa kunjungannya ke FDC kali ini selain untuk memberi dukungan pada wakil dari Tulungagung juga untuk memantau perkembangan perwayangan. “Di Tulungagung pentas wayang masih digemari” kata Drs. Suharno, M.Pd “Bahkan pentas wayang pun ada hampir tiap hari”. Beliau mengisahkan bahwa ada salah satu tokoh kesenian wayang dari Banyuwangi Jawa Timur yang enggan kembali ke daerahnya dan memilih untuk menetap di Tulungagung karena frekuensi pentas wayang yang cukup tinggi. Dalam FDC kali ini Muhammad Ferdan Tauladan membawakan lakon Ekoloyo Kromo, Hazel Abirama Arrafi mementaskan Ramabargawa Gugur dan Muhammad Rafi Nur Fauzi mementaskan Salyo Gugur. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

MEMPERBAIKI KUALITAS PENDIDIKAN DAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

$
0
0

Sebanyak lebih dari 230 peserta dari kalangan dosen, guru, siswa, serta para akademisi menghadiri Seminar Nasional di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Sabtu (23/4) kemarin. Seminar bertemakan “Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda: Sekolah, Prospek Seumur Hidup, dan Peran Transisi dari Sekolah ke Dunia Kerja” ini merupakan salah satu even akademik memeriahkan Dies Natalis UNY ke-52. Seminar tersebut menghadirkan Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja RI (Barenbang Kemenaker RI) Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT, Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir M Bakrun Dahlan, Prof. Ruhul Salim, Ph.D dari Curtin University, dan Losina Purnastuti, PhD dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Seminar dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Edi Purwanto, M.Pd ini merupakan diseminasi hasil penelitian kerjasama antara FE UNY dengan Curtin University dalam payung Australian Development Research Awards Scheme (ADRAS) Project. Selain sesi panel yang dimoderatori Wakil Dekan I FE UNY Prof. Soekirno, PhD, seminar ini juga menyediakan kesempatan kepada lebih dari 20 pemakalah dalam sesi paralel dan terdapat pula sesi Focus Group Discussion.

Focus Group Discussion ini melibatkan pihak pengambil kebijakan yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Pembinaan SMK Dikbud RI dan Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja, para akademisi, penyelenggara pendidikan kejuruan baik tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi, serta dari pihak dunia usaha dan industri.

M. Bakrun Dahlan menerangkan, sesuai dengan analisis kebutuhan, lulusan SMK harus mampu memenuhi kebutuhan stakeholders. “Mereka diharapkan memiliki lima elemen kompetensi, yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, yaitu kebutuhan masyarakat (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan generasi masa depan (vision), dan kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific),” urainya.

Sementara Sugiarto Sumas menegaskan, era MEA yang dimulai sejak 1 Januari 2016 menyebabkan integrasi kawasan ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi regional. “Untuk merebut pasar barang dan jasa ASEAN, industri Indonesia harus berkembang dan menyesuaikan tuntutan masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan industri tersebut,” pesannya.

Sumas menambahkan, kompetensi ini tidak hanya terbatas pada hal tersebut, tetapi juga harus menyesuaikan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) dan Schedule of Commitment yang disepakati para pemimpin negara ASEAN. “Dua hal inilah yang berpengaruh besar terhadap mobilitas dan kompetensi pasar kerja terampil di era MEA,” tambahnya.

Ruhul Salim dan Losina Purnastuti peneliti dari ADRAS Project menguraikan pentingnya penelitian yang telah dan masih berjalan dalam menganalisis bagaimana proses pendidikan di Indonesia membantu jalannya transisi generasi muda dari dunia sekolah ke dunia kerja. Dengan target mengambil sampel 3000 orang pemuda usia 15-29 tahun, penelitian ini mencoba mengungkap hubungan antara pendidikan/pelatihan pada generasi muda dan integrasi mereka dengan pasar tenaga kerja.

“Penelitian ini akan membantu pemerintah mengevaluasi kebijakan pendidikan serta kesehatan anak. Misalnya, untuk mengetahui di tingkat pendidikan manakah lulusan lebih banyak diterima sebagai tenaga kerja, sehingga bisa mengetahui pula di level apa perekrutan bisa ditingkatkan,” kata Ruhul. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA ASING UNY KENALKAN NEGARA MEREKA KE SISWA SD MUH KEMADANG

$
0
0

Ekspresi riang nampak jelas terlihat pada raut muka siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Muhammadiyah Kemadang, Gunung Kidul. Pasalnya, Selasa (4/5), sejumlah 9 orang mahasiswa internasional dari berbagai negara mengunjungi SD tersebut. Mahasiswa internasional tersebut merupakan peserta program Darmasiswa dan Kemitraan Negara Berkembang yang belajar bahasa dan budaya Indonesia selama 1 tahun di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Nantinya, para mahasiswa internasional akan mengunjungi setiap kelas, menceritakan bahasa dan budaya negaranya, serta mengajar dan membagikan suvenir kepada para siswa.

selaku Kepala Sekolah SDM Kemadang, Sartono mengungkapkan kegembiraan serta rasa terima kasihnya atas kunjungan mahasiswa internasional UNY. “Setelah kunjungan mbak dan mas dari berbagai negara ini, nantinya kami ingin mengabadikannya untuk kenang-kenangan sekolah,” ujarnya.

Kunjungan mahasiswa Darmasiswa dan KNB UNY ini bukan merupakan pengalaman internasional siswa SD Kemadang yang pertama kali. Sartono mengungkapkan bahwa sebelumnya siswa – siswa SD Muhammadiyah Kemadang berjumpa dan belajar bersama dengan siswa – siswa SD dari Australia.

Salah seorang peserta program Darmasiswa asal Uzbekistan, Islomjon Mulajonov menyatakan bahwa kegiatan ini sangatlah positif. “Kegiatan ini perlu dilaksanakan setiap tahun, ini sangat positif,” ujarnya dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Di kelas, ia mengajarkan beberapa kosa kata dalam bahasa Uzbekistan, sembari membawakan permainan – permainan menarik bagi para siswa.

Kegiatan kunjungan ke SDM Kemadang kemarin ditutup dengan wisata ke pantai Sundak, Gunung Kidul, yang lokasinya tak jauh dari SD tersebut. (Wulan)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

PERAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN MANUSIA BERMARTABAT

$
0
0

Pendidikan dalam keluarga merupakan pondasi yang kokoh kuat untuk pembentukan dasar-dasar hidup beragama, akhlak, karakter dan nilai-nilai luhur lainnya. Di dalam keluargalah nilai-nilai ini mulai di semai dan dikembangkan dengan ikatan cinta dan sentuhan kehangatan. Dalam keluargalah orang mempelajari banyak hal dimulai dari bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menyatakan keinginan dan perasaan, bertutur kata, besikap berperilaku, menganut nilai-nilai tertentu. Untuk itu penguatan lembaga keluarga perlu lebih ditangani serius melalui persiapan dan pendidikan yang tepat yang dampak positifnya akan berantai.

Demikian guru besar emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan menyampaikan sebagai narasumber dalam seminar Peran Lingkungan dan Masyarakat dalam Mewujudkan Manusia Bermartabat, di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY (26/4). Seminar diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-52 UNY.

Seminar dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.A.”Saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya seminar ini, terlebih tema yang diangkat sangat relevan, yaitu peran lingkungan dan masyarakat dalam mewujudkan manusia bermartabat, memang dalam mewujudkan manusia bermartabat tak akan pernah lepas dari peran seorang ibu yang telah memberikan pendidikan kepada anak semenjak si anak masih dalam kandungan”, jelasnya.

Sementara itu, narasumber lainnya yang juga guru besar emeritus UNY, Prof. Dr. Siti Partini Suardiman menyampaikan peranan lingkungan masyarakat dalam mewujudkan manusia bermartabat. Menurutnya manusia bermartabat adalah manusia yang memiliki karakter. Hal tersebut sesuai dengan brand UNY leading in character education. Membangun manusia bermartabat membutuhkan daya dukung diantaranya: keluarga, sekolah dan tempat pengasuhan lainnya, masyarakat, media, teman sebaya.

“Pendidikan karakter lebih daripada pendidikan moral, pendidikan moral mengajarkan mana yang benar dan yang salah. Adapun pendidikan karakter selain mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, juga menanamkan kebiasaaan tentang hal yang baik sehingga anak faham (kognitif) mana yang baik dan buruk, serta faham mana yang benar dan salah. Selain itu anak mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya,”papar Siti Partini.(ratnae)

 

 

 

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

REKTOR UNY MERESMIKAN GEDUNG KULIAH I DI UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA meresmikan gedung kuliah I di UNY Kampus Wates pada Minggu (3/5). Peresmian gedung kuliah ini ditandai dengan penandatangan prasasti dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor UNY yang diserahkan kepada Wakil Rektor II dan dilanjutkan kepada Pengelola UNY Kampus Wates sebagai simbol penyerahan Gedung Kuliah I kepada Kampus Wates.  Peresmian gedung kuliah I ini dihadiri oleh pejabat di lingkungan UNY, Kapolsek Pengasih,  Kepala Desa Pengasih, Dukuh terbah, dan mahasiswa UNY Kampus Wates.

Pada saat meresmikan Rektor UNY menyampaikan bahwa gedung Kuliah I merupakan bagian dari master plan pengembangan UNY Kampus Wates. “Pembangunan di UNY Kampus Wates memang tidak secepat dengan fakultas di Karang Malang. Pembangunan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan. Setelah Gedung Kuliah I ini selesai akan dilakukan penghapusan gedung.  Kemudian disiapkan master plan penataan dan pembangunan gedung  di UNY Kampus Wates.”

“Kecerdasan tidak hanya secara fisik tapi juga mental. Pembangunan di UNY Kampus Wates ini telah melingkupi segala bentuk kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Untuk kecerdasan spritual dibangun Pusat Pembinaan Karakter. Kecerdasan fisik telah dibangun kolam renang berstandart internasional.  Kecerdasan personal dan sosial didapatkan dari kehidupan berasrama. Fasilitas ini dapat dioptimalkan oleh mahasiswa sehingga mahasiswa UNY tidak lagi merasa dianaktirikan.” Ungkap Rochmat.

Seiring dengan perkembangan UNY Kampus Wates di Kulon Progo, perkembangan Kulon progo juga tidak lepas dari kontroversi pembangunan bandara. “Pembangunan bandara di Kulon Progo akan menjadi pembuka jalan bagi Kulon Progo untuk menuju perubahan. Kulon Progo hanya akan menjadi tempat lewat semata jika tidak dibuka aksesnya lebih luas lagi. Perubahan untuk Kulon Progo yang lebih baik lagi. Jangan resisten terhadap perubahan,”harap Rochmat.

Dalam Laporannya, Wakil Rektor II UNY, Prof. Dr.Edi Purwanto menyampaikan bahwa gedung kuliah I satu ini merupakan gedung pertama yang dibangun sebagai tempat perkuliahan mahasiswa.             Gedung yang menghabiskan dana sekitar 15 Milyar ini mulai dibangun sejak tahun 2015 melalui 3 tahapan pembangunan. “Setelah masa pembangunan gudang kuliah ini segera dilengkapi dengan sarana perkuliahan seperti meja dan bangku kuliah, whiteboard, pendingin ruangan, projector serta jaringan fiber optic sehingga gedung kuliah ini diharapkan  menjadi tempat kuliah yang representatif dan nyaman bagi mahasiswa,”ungkap Edi.

Rektor dan para pejabat di lingkungan UNY diakhir acara menyempatkan diri untuk meninjau langsung gedung kuliah I dengan diiringi karawitan dari mahasiswa PGSD. (tusti)

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA FIS UNY JUARA II LOMBA INFOGRAFIS IGSS 2016

$
0
0

Mahasiswa program studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2015 Yuli Widiyatmoko, berhasil meraih Juara II dalam ajang Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia di Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 27-29 April 2016. Acara 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 sendiri diikuti oleh 27 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan masih banyak lagi.

Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 memiliki tema utama “Geomaritim: Peran Kreatif dan Inovatif Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Negara Maritim” dengan empat subtema meliputi; aplikasi geografi, lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi. Karya Infografis yang dibuat oleh Yuli Widiyatmoko mengambil subtema lingkungan dengan judul `Restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo sebagai Prototype of Integrated Coastal Management`. Menurut Yuli Widiyatmoko, judul tersebut diangkat dilatarbelakangi fakta bahwa kondisi Gumuk Pasir Parangkusumo saat ini telah mengalami kerusakan lebih dari 70% dari total wilayah Gumuk Pasir Parangkusumo. “Kerusakan yang terjadi diantaranya berupa hilangnya beberapa bentuk lahan khas Gumuk Pasir, salah satunya adalah Barchan” kata Yuli. Di Indonesia, satu-satunya gumuk pasir terdapat di kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Gumuk Pasir Parangtritis adalah sebuah fenomena alam langka dan satu-satunya yang ada di Asia Tenggara. Gumuk pasir ini berupa bukit-bukit atau gundukan pasir seperti padang gurun yang terdapat di Timur Tengah. Pasir-pasir ini merupakan hasil aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu yang terbawa oleh arus Kali Opak dan Kali Progo. Gumuk Pasir ini menjadi laboratorium alam yang sering digunakan untuk penelitian.

Yuli Widiyatmoko menjelaskan bahwa restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan langkah penting guna melestarikan bentuk lahan unik tersebut. “Restorasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan relokasi pemecah-pemecah angin yang membuat transportasi material vulkanik menjadi berubah” jelasnya. Pemecah-pemecah angin tersebut diantaranya seperti pepohonan, bangunan-bangunan, maupun tambak udang yang ada di pesisir Pantai Parangtritis. Dengan adanya regulasi antara pemerintah daerah, peneliti, dan juga warga sekitar, diharapkan proses restorasi dapat berjalan dengan baik dan akan berdampak pula dalam pengembangan pariwisata Gumuk Pasir Parangkusumo.

Penjurian karya Infografis ditinjau dari aspek tingkat kreatifitas karya, keinovatifan, dan juga keaktualan masalah yang diangkat dan keakuratan data yang digunakan. Dengan latarbelakang program studi yang ditempuh yakni Pendidikan Geografi, Yuli Widiyatmoko merasa bertanggungjawab terhadap kelestarian alam yang ada disekitarnya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa meskipun berlatarbelakang jurusan pendidikan, mahasiswa Pendidikan Geografi UNY tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi guru geografi yang berkompeten namun juga dibekali dengan pengetahuan ilmu geografi fisik, sosial, dan juga teknik yang turut berperan dalam menciptakaan kepedulian terhadap lingkungan. (Yuli W)

 

Label Berita: 
Share/Save

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL DI UNY

$
0
0

Hari Pendidikan Nasional kita peringati bukan hanya untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, namun juga untuk merefleksikan tentang beragam upaya yang telah dan sedang kita lakukan dalam menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Perjalanan tersebut menjadi tonggak dalam upaya kita memberi layanan pendidikan tinggi berkualitas, menciptakan SDM Iptek yang terampil dan mengingkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri. Demikian sambutan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016 yang dibacakan Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam upacara Hardiknas di halaman Rektorat (2/6).

Lebih lanjut Menristekdikti mengajak kalangan pendidikan tinggi untuk mempersiapkan SDM Iptek yang mampu bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional. Kehadiran teknologi informasi komunikasi dan jaringan serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan juga menyebabkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi yang tidak dapat ditawar lagi.

Pada kesempatan ini Rektor juga memberi penghargaan prestasi mahasiswa serta melaunching Garuda Hybrid 16 (GH-16), mobil buatan Garuda UNY Team (GUT) dari Universitas Negeri Yogyakarta yang siap mengikuti International Student Car Competition (ISCC) 2016 di Songsan Myun Hwasungsi, Korea Selatan. GUT UNY akan mengikuti kategori hybrid yang terdiri atas beberapa tahap sub kategori yaitu Scrutineering, Acceleration, Manuver dan Endurance.

Dalam kompetisi yang sama tahun 2015, GUT UNY berhasil menjadi Juara Umum dan mendapat gelar Best of the Best, dengan rincian juara satu kategori manuver, dan juara dua pada kategori acceleration dan endurance. Pada ISCC tahun ini, GUT ditargetkan untuk dapat mempertahankan gelar tersebut dan menyabet juara 1 dalam setiap kategori. Tim GUT UNY akan berangkat ke Korea Selatan pada 23 Mei 2016 dan mendapat dukungan diantaranya dari PT. Garuda Indonesia Airlines, PT. Kawan Lama Sejahtera, Keizer Alumunium Wheels, Indonesia Power, PT. Yuasa Battery Indonesia dan Indonesia Steel Tube Work (ISTW). Rektor juga berkesempatan mengendarai mobil GH-16 melakukan victory lap mengelilingi lokasi upacara.

Penghargaan prestasi mahasiswa diberikan pada 1030 mahasiswa UNY yang berprestasi dalam kurun waktu 2015/2016. Perwakilan mahasiswa penerima penghargaan ini adalah Bondan Prakoso dari prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Rifaldy Fajar dari prodi Matematika, Rizal Justian Setiawan dari prodi Teknik Mesin D3, Lukas Gunawan Arga Rakasiwi dari prodi Pendidikan Seni Musik, Odhi Pratama dari prodi Pendidikan Seni Musik, Rudolf Yanto Basna dari prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Made Utami Trisna Dewi dari prodi Pendidikan Seni Tari, Widya Tamtomo dari prodi Pendidikan Kewarganegaraan serta Nushodiq, Ika Septi Kurniawati dan Catur Gustiar dari prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. (Dedy)

 

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live