Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

BANJIR INSPIRASI DARI ALUMNI, GARUDA UNY TEAM SEMAKIN SOLID

$
0
0

Sebuah tim bagaikan anggota tubuh, jika ada salah satu bagian yang sakit maka bagian lain akan merasakan sakit juga. Sebuah tim yang besar dibangun dari kerjasama yang baik antar anggota tim.  Dua ungkapan tersebut agaknya menjadi alasan dilaksanakannya team building oleh tim mobil Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Garuda UNY Team (GUT). Sabtu-Minggu, (16 -17/1), GUT mengadakan team building di bumi perkemahan Karang Pramuka, Kaliurang.

Acara tersebut diikuti oleh anggota tim GUT dari angkatan 2012 hingga angkatan baru 2016. Hadir pula advisor tim Dr. Zainal Arifin, M.T, Moch, Solikin, M.Kes, Dr. Sutopo, M.T, Sutiman, M.T. serta staf ahli wakil rektor III Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd.

Dalam sambutannya Dr. Zainal Arifin menyampaikan bahwa GUT harus menjadi tim yang solid agar dapat memberikan yang terbaik tidak hanya untuk UNY saja namun untuk Indonesia. “Kita harus menjaga bahtera ini agar dapat mencapai apa yang kita cita-citakan bersama.” tuturnya.

Acara hari pertama diisi dengan pemberian materi oleh alumni GUT, kemudian diteruskan dengan game untuk melatih kekompakan tim. Sesi pertama diisi oleh Rizky Edi Juwanto, S.Pd yang memaparkan tentang manajemen tim dan manajemen waktu, dilanjutkan sesi kedua oleh I Wayan Adiyasa, S.Pd. yang membahas kiat-kiat untuk berprestasi, kemudian Yuli Handita, S.Pd. yang menceritakan tentang perannya sebagai multitasker di dalam tim karena bertanggung jawab pada semua divisi teknis.

Tim mendapatkan kejutan dari Ahmad Yulianto, S.Pd, ketua tim GUT 2013 yang sekarang sedang menempuh pendidikan masternya di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Melbourne, Victoria. Ahmad Yulianto memaparkan pengalamannya via WhatsApp Call. Alumni GUT yang kini sedang melakukan penelitian di Jerman ini membagi pengalamannya saat berjuang di dalam tim dulu. “Saya dulu dipaksa menjadi ketua tim karena tidak ada yang mau menjadi ketua. Tapi, berkat pengalaman saya di tim ini saya bisa melanjutkan S2 di luar negeri.” ungkap Ahmad.

Makan tumpeng bersama menandai berakhirnya pertemuan team building. “Setelah terlaksananya team building GUT 2016 ini, saya berharap semoga GUT menjadi tim yang lebih solid, lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya dan memiliki kerjasama yang lebih baik lagi. Sehingga dapat menghasilkan prestasi yang lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya baik di dalam maupun di luar negeri.” ujar ketua panitia team building GUT 2016, Wahyu Saputra. (Anis).

Label Berita: 
Share/Save

SARASEHAN PASCA UTN PPG SM-3T ANGKATAN III UNY

$
0
0

Sabtu, 16 Januari 2015 peserta PPG telah melalui tahap akhir dari rangkaian seluruh kegiatan akademik program PPG pasca SM-3T angkatan 3 LPTK UNY yaitu Ujian Tulis Nasional (UTN) yang dilaksanakan di Puskom. Jumlah peserta PPG yang mengikuti UTN sebanyak 253 orang yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 3 kloter. Pertama untuk prodi Matematika, Fisika, Biologi, IPA, IPS dan B. Inggris ujiannya dilaksanakan pukul 07.00-09.30 WIB. Prodi berikutnya dari Kimia, Ekonomi, PGSD, dan PJKR pada pukul 10.00-12.00 WIB. Kloter terakhir dari jurusan Geografi, PPKn, PLB, dan PPGT 12.30-15.00 WIB.

Dalam kalender akademik UTN PPG SM-3T dilaksanakan selama 2 hari dan serentak di seluruh LPTK penyelenggara yang tersebar di Indonesia. Tapi untuk LPTK UNY cukup 1 hari saja sudah bisa diselesaikan. UTN dilaksanakan secara online dengan menggunakan system berbasis Computer Asisted Test (CAT) dan berjalan lancar.

Seusai UTN dilaksanaknlah sarasehan bersama prodi yang dihadiri oleh Pak Dapan dan Pak Bambang selaku ketua pengelola asrama UNY Kampus Wates. Semua peserta PPG dikumpulkan sesuai dengan prodinya masing-masing dibersamai dosen koordinatornya. Tujuannya yaitu untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan selama PPG, baik itu ketika workshop, ppl, maupun ujian. Ruang dan kesempatan seperti itulah yang kemudian menjadi waktu yang tepat untuk sharing. Esensi dari sarasehan ini selain untuk mengevaluasi proses selama PPG juga bertujuan untuk menguatkan jalinan kekeluargaan dan kebersamaan. (Anggi Perdana)

Label Berita: 
Share/Save

ORMAWA FT UNY 2016 RESMI DILANTIK

$
0
0

Pengurus Ormawa FT UNY periode 2016 resmi dilantik oleh Dekan FT UNY Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd. (15/1). Dalam sambutannya, beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengurus Ormawa FT periode 2015 yang telah melakukan banyak hal untuk memajukan Fakultas Teknik.

“Sebagai pengganti itu merupakan sebuah amanah yang berat, karena dituntut untuk bisa melebihi dari yang sebelumnya. Tidak hanya sekedar menyamai saja, tetapi harus selalu melakukan perbaikan demi kemajuan FT UNY” pesan  Dekan FT UNY kepada ORMAWA FT 2016.

Acara yang dilaksanakan di Ruang Sidang KPLT FT UNY Lantai 2 ini melantik Ahmad Nur Arifin sebagai Ketua BEM dan Rohmat Munasikhin sebagai Ketua DPM. Selain itu dilantik pula Ketua Himpunan Mahasiswa atau HIMA yang terdiri dari Nurdiyansyah Prabowo (Hima Elektro), Galih Malela Damaraji (HIMANIKA), Andi Surya Putra (Hima Mesin), Muhammad Abdul Rochim (Hima Otomotif), Muhammad Febriansyah (HMTSP), dan Abdul Azis (HIMAGANA). Ketua UKMF FT UNY periode 2016 terdiri dari Roos Arifin Agung Yananto (KMM), Isna Latif (Matriks), Widi Pradana Riswan (LPMT Fenomena), Ridwan Oktavian H (Olahraga), M. Radoza Agatama (KPALH Carabiner) serta Dicky Nurul Ilham (Karnaval).

“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dari teman-teman Mahasiswa FT untuk mengemban amanah sebagai Ketua BEM serta mengajak kepada Pengurus Ormawa FT periode 2016 agar bisa bekerja sama membangun Fakultas Teknik supaya menjadi fakultas yang terbaik”. Ujar Ahmad Nur Arifin, Ketua BEM FT UNY 2016 sembari menutup acara. Tampak hadir Wakil Dekan II Agus Santoso, M.Pd dan Kasubag Kemahasiswaan dan Alumni FT UNY Ibu Hening Harjanti, S.Pd, serta segenap Pengurus Ormawa FT UNY 2015 yang hadir untuk melakukan prosesi serah terima jabatan kepada pengurus Ormawa periode 2016. (dafit-FT)

 

Label Berita: 
Share/Save

KELIMPAHAN RELATIF BURUNG DIURNAL DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BALURAN

$
0
0

Taman Nasional Baluran (TNB) dikenal memiliki ekosistem yang lengkap dengan tingkat  keanekaragaman flora dan fauna yang cukup tinggi. Hal ini menarik minat mahasiswa Biologi FMIPA UNY untuk melakukan penelitian di TNB. Mereka adalah Aisah Windasari, Ragil Nur R,  Dwiana Muflihah Y,  Ekky Yudha P,  Muhammad Irfan, dan Ika Pratiwi.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis burung diurnal serta kelimpahan relatifnya di kawasan TNB, yaitu di jalur Savana Bekol- Hutan Evergreen.

Dwiana menjelaskan, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode encounter rates dengan mencatat semua jenis burung yang ditemukan di sepanjang jalur Savana Bekol- Hutan Evergreen sepanjang ± 1,5 Km. Waktu pengambilan data dilakukan di pagi hari yaitu pukul 05.00 sampai 08.00, karena burung burung diurnal merupakan satwa yang aktif di pagi hari. Data jenis dan jumlah burung yang teramati kemudian dihitung kelimpahan relatifnya mengacu pada skala kelimpahan Lowen.

Sementara itu Ekky menerangkan,  dari hasil pengamatan, menemukan 15 jenis burung diurnal dari 11 familia di jalur Savana Bekol- Hutan Evergreen. Kesebelas famili burung tersebut meliputi Famili Apodidae, Phasianidae, Columbidae, Pycnonotidae, Campephagidae, Rhipiduridae, Psittacidae, Alcedinidae, Aegithinidae, Sittidae, Falconidae. Diantara ke 15 jenis burung tersebut terdapat 3 jenis burung yang dilindungi. Anggota tim  lainnya, Ika dan Aisah  menjelaskan bahwa berdasarkan kelimpahan relatifnya, dari 15 jenis burung yang ditemukan terdapat 2 jenis burung dengan kelimpahan relatif kategori melimpah, 4 jenis burung dengan kelimpahan relatif kategori umum, dan 9 jenis burung dengan kelimpahan relatif kategori sering.

”Burung dengan kelimpahan relatif kategori melimpah yaitu Geopelia striata dan Streptopelia bitorquata, sementara 4 burung yang termasuk kelimpahan relatif kategori umum yaitu Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Gallus varius, dan Pavo muticus” katanya. ”Untuk jenis burung dengan kelimpahan relatif kategori sering tercatat ada 9 jenis burung yaitu Aegithina tiphia, Macropygia emiliana, Pericrocotus cinnamomeus, Rhipidura javanica, Psittacula alexandri, Halcyon chloris, Sitta frontalis, Hemipus hirundinaceus, dan Microcherax fringillarius dengan sebagaian besar titik perjumpaannya ditemukan di Hutan Evergreen,” tambah Aisah. (Aisah/witono)

Label Berita: 
Share/Save

PEMETAAN MANGROVE PANTAI BAMA, TAMAN NASIONAL BALURAN

$
0
0

Mahasiswa Biologi B FMIPA UNY melaksanakan melakukan Studi Ekskursi dengan melakukan pengamatan mangrove di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran (TNB) Baluran, baru-baru ini. Para mahasiswa tersebut yaitu Rifa Hidayatun, Putri Agung Purnamasari, Riasari Mardani, Arifia Nurul Alaina, Amanina Khusna Maulida dan Ditya Farastuti. Pengamatan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap mangrove Pantai Bama, TNB.

Dijelaskan Rifa, pemetaan dilakukan dengan membuat garis transek pada ekosistem mangrove sejati yang ada di Pantai Bama sepanjang 100 meter, dan sejauh 101,8 meter dari garis pantai ke wilayah terrestrial. Pengambilan data dilakukan di dua transek, transek I (Rhizophore dan Bruguiera) dan transek II (Rhizophore, Bruguiera dan Soneratia).

Sebelum melakukan pengambilan data biotik, lanjut Rifa, dilakukan pengambilan data abiotik berupa pH tanah, salinitas, tekstur tanah, kondisi air, intensitas cahaya dan suhu tanah. Untuk transek I Rhizophore memiliki pH tanah 8, salinitas 3%, tekstur tanah berlumpur , kondisi air selalu tergenang air saat surut, intensitas cahaya 3200 lux dan suhu tanah 31 OC. Transek I Bruguiera memiliki pH tanah 7, salinitas 2,4%, tekstur tanah berlumpur , kondisi air selalu tergenang air, intensitas cahaya 3200 lux dan suhu tanah 31 OC.

Sedangkan data abiotik untuk transek II, Rhizophore memiliki pH tanah 7, salinitas 0 %  tekstur tanah lumpur berpasir , kondisi air tidak tergenang saat surut (tanah lembek), intensitas cahaya 2200 lux dan suhu tanah 31 OC. transek II, Bruguiera memiliki pH tanah 7, salinitas 0 %  tekstur tanah lumpur berpasir , kondisi air tidak tergenang saat surut (tanah lembek), intensitas cahaya 2200 lux dan suhu tanah 31 OC dan transek II, Soneratia memiliki pH tanah6, salinitas 0 %  tekstur tanah berpasir , kondisi air tidak tergenang saat surut (tanah agak keras), intensitas cahaya 2200 lux dan suhu tanah 30 OC.

“Hasil pemetaan mangrove yang ditarik dari garis pantai tegak lurus ke arah daratan yaitu mangrove Rhizophore, Bruguiera–Rhizophore, Bruguiera, dan Soneratia. Zonasi pertama yang paling dekat dengan pantai didominasi oleh Rhizophore sepanjang 84 m. Zonasi kedua yang terdapat di mangrove Pantai Bama yaitu Rhizophore-Bruguiera sepanjang 6,5 m. Zonasi ketiga yang terdapat di mangrove Pantai Bama yaitu Bruguiera sepanjang 6 m. Zonasi keempat yang terdapat di mangrove Pantai Bama yaitu Sonneratia sepanjang 7,8 m”, tambahnya. (Rifa/witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

TELITI LAGU MINANG, DESYANDRI RAIH DOKTOR DENGAN YUDISIUM CUMLAUDE

$
0
0

Staf pengajar di FIP Universitas Negeri Padang (UNP), Desyandri, M.Pd., (12/1) berhasil menyelesaikan program doktor (S3) Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana Univeristas Negeri Yogyakarta.  Bapak tiga anak kelahiran Suliki Sumatera Barat ini berhasil meyakinkan para penguji yang terdiri atas Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., Prof Dr. Achmad Dardiri, Dr. Kun Setyaning Astuti, Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. dan pimpinan penguji adalah Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., serta Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed., dalam kapasitasnya sebagai guru besar Institut Seni Indonesia hadir sebagai penguji eksternal.

Dalam ujian terbuka doktor, dewan penguji sepakat memberikan predikat Dengan Pujian/Cumlaude  kepada Desyandri yang mengajukan disertasi berjudul “Revitalisasi Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang untuk Membangun Karakter Peserta Didik”. Penelitian ini mempergunakan paradigma kualitatif dengan dua tahap, yaitu tahap analisis hermeneutik untuk mengungkap kandungan nilai-nilai edukatif dan metode etnografi untuk menemukan makna budaya yang mendasari pengimplementasian nilai-nilai edukatif lagu-lagu Minang bagi warga sekolah.

Menurutnya saat ini nilai-nilai adat Minangkabau sebagai pedoman bagi masyarakat sudah mulai dijauhi. Selain itu, lagu-lagu Minang yang dulu populer  dan dikenal dekat dengan masyarakat, saat ini tidak lagi menunjukkan peranan pentingnya sebagai proses pembudayaan nilai adat Minangkabau. Pembelajaran yang dilakukan lebih difungsikan sebagai hiburan semata, menghafalkan beberapa lagu Minang, sedikit mengeksplorasi nilai-nilai edukatif di dalamnya.

Di sisi lain, dalam dunia pendidikan khususnya warga sekolah sebagai agen budaya di sekolah kurang memberikan contoh sikap dan perilaku teladan, serta kurang memberikan kegiatan, sarana pendukung dalam menginternalisasi dan mensosialisasikan nilai-nilai edukatif lagu-lagu Minang. Dalam lingkup keluarga/masyarakat cenderung menyukai tayangan seni pertunjukan global yang berbeda nilai.

Desyandri mengatakan memudarnya nilai edukatif lagu Minang tersebut memerlukan upaya kesinergian pendidikan dan kebudayaan, akan tetapi hal ini belum berjalan optimal. “Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus maka dapat berdampak terhadap hilangnya jati diri atau tercerabutnya orang Minang dari budayanya sendiri. Upaya revitalisasi sangat diperlukan, sehingga nilai-nilai edukatif lagu Minang dapat difungsikan kembali sebagai pedoman dalam melahirkan tindakan dan perilaku dalam rangka membangun karakter peserta didik”, ungkapnya.

Dalam adat Minagkabau terdapat empat nilai-nilai utama yang menjadi acuan dalam melahirkan tindakan dan karakter orang Minang serta dapat mewujudkan tercapainya tujuan adat Minangkabau. Keempat nilai-nilai utama tersebut adalah nilai-nilai dasar (falsafah), garis keturunan (matrilineal), sifat-sifat dan watak orang Minang, dan kebiasaan atau tradisi merantau. “Keempat nilai utama tersebut membuktikan bahwa secara ideal adat Minangkabau telah memberikan bekal nilai-nilai bagi orang Minang dalam mengarungi kehidupan sehari-hari, baik pada kehidupan individu maupun bermasyarakat. Nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai sarana edukatif bagi orang Minang untuk mewujudkan tujuan adat Minangkabau yaitu membentuk orang Minang yang berbudi luhur, berbudaya, dan beradab”, tuturnya.

Dalam proses identifikasi terhadap delapan lagu Minang, dosen PGSD UNP ini menemukan sebanyak 15 nilai edukatif. Kelima belas nilai tersebut adalah Ketuhanan, Cinto Ranah Minang, Kesadaran dan Harga Diri, Keteguhan hati dan Kerja Keras, Kesabaran dan Keikhlasan, Waspada, Kesederhanaan, Disiplin, Ketangkasan, Peduli dan Tanggungjawab, Persaudaraan, Gotong Royong, Kestuan dan Kebersamaan, Musyawarah Mufakat, dan Keadilan dan Kedamaian.

Kelima belas nilai edukatif tersebut direvitalisasi oleh kepala sekolah, guru-guru, tenaga administrasi, dan orang tua melalui proses identifikasi, internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Proses tersebut merupakan titik tolak dalam menentukan formulasi pembangunan karakter peserta didik berbasis nilai-nilai edukatif lagu Minang di lingkungan pendidikan dasar kota Padang. (Rubiman).

Label Berita: 
Share/Save

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DAN MODAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

$
0
0

Orang tua juga bisa memonitor pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah sehingga bisa berpartisipasi secara kolaboratif dengan sekolah untuk mendukung pembentukan akhlak atau budi pekerti siswa sebagai upaya mencegah terjadinya kekerasan di kalangan pelajar. Demikian antara lain paparan disertasi Musa Pelu, doktor ke 301 di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPS UNY) dalam bidang Ilmu Pendidikan dengan predikat Sangat Memuaskan. Musa Melu mengambil disertasi berjudul  “Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Refleksi Modal Sosial dan Modal Budaya (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta). Alumni S2 Pendidikan Sejarah UNJ ini mampu menjawab pertanyaan dari para penguji antara lain Prof. Irwan Abdullah, Ph.D., Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro, Prof. Dr. Achmad Dardiri, Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., dan Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. Sementara ujian terbuka dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., selaku Direktur PPs UNY.

Lebih lanjut, Musa Pelu, dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS tersebut memaparkan bahwa penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan karakter, khususnya budi pekerti melalui pemanfaatan modal sosial dan modal budaya. Selain itu, lebih penting lagi bisa menjadi acuan dalam mengatasi problem kemerosotan moral dan budaya kekerasan khususnya di Surakarta dengan mengoptimalkan pendidikan budi pekerti dan pemanfaatan modal sosial dan modal budaya. “Dinas Dikpora bisa memanfaatkan hasil penelitian ini untuk melakukan evaluasi keefektifan pelaksanaan pendidikan budi pekerti di Kota Surakarta. Bagi sekolah khususnya SMP di Surakarta, bisa menjadikan acuan dan masukan dalam mengembangkan pendidikan budi pekerti dengan memanfaatkan modal sosial dan modal budaya yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi sekolahnya masing-masing, “harapnya.

Lanjutnya, modal sosial yang digunakan dan dimanfaatkan dalam implementasi pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta meliputi hubungan saling percaya, norma, serta jaringan dan keterkaitan. Modal budaya dalam pelaksanaan pendidikan budi pekerti meliputi sistem budaya, yaitu nilai-nilai budaya Jawa dan nilai-nilai agama. Sistem sosial yaitu budaya sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berbasis budi pekerti dan agama, budaya sekolah SMP Kasatriyan 1 Surakarta berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas, kebudayaan fisik, yang meliputi kebijakan pendidikan, dan slogan-slogan yang mengandung pesan-pesan moral/nilai-nilai budi pekerti. Selain itu, jaringan kerjasama yang sinergis dilandasi rasa percaya dan kesamaan nilai norma merupakan modal sosial yang telah dimanfaatkan dan dikelola dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan kurikulum pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Kultur sekolah berbasis budi pekerti dan agama serta kultur sekolah berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas merupakan modal budaya utama yang dimanfaatkan dan dikelola dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti.

Senada, Prof. Dr. Achmad Dardiri selaku promotor berpesan agar penelitian ini bisa disempurnakan dan segera dipromosikan kepada stakeholders terkait agarabisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat khususnya kalangan pendidikan.  (Rubiman).

 

Label Berita: 
Share/Save

SEKOLAH PRA NIKAH PPG SM-3T UNY

$
0
0

Unit kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) PPG SM-3T UNY Angkatan III mengadakan Sekolah Pra Nikah (SPN). Acara SPN dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2 sesi. Pertemuan pertama dilaksanakan (14/12) lalu  dan berakhir (5/1). Salah seorang panitia, Eko Rizqa Sari, mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya SPN agar peserta PPG SM-3T bisa mempersiapkan diri lebih matang untuk menempuh jenjang berikutnya yaitu pernikahan.

Rangkaian kegiatan SM-3T selama hampir 2,5 tahun mensyaratkan pesertanya untuk tidak menikah agar bisa mengikuti kegiatan SM-3T dan PPG dengan fokus. “Padahal jika ditinjau dari segi usia, banyak peserta PPG yang sudah memasuki masa ideal untuk menikah dan akan menyegerakan untuk menikah setelah selesainya kegiatan PPG. SPN menjadi semacam pembekalan agar peserta PPG bias mempersiapkan diri secara, fisik, mental, dan rohani. Selain itu, diharapkan peserta PPG yang notabene adalah para calon pendidik professional dapat memiliki keluarga yang menjadi panutan bagi masyarakat di sekitarnya,”papar Eko. 

Materi pertemuan pertama yang diberikan adalah tentang ta’aruf yang dibawakan oleh Ustadz Adi Abdillah dan walimatul ursy oleh Ustadz Suryadi. Materi pertemuan kedua meliputi materi Kesehatan pra nikah oleh dr. Anang dan tim Puskemas Pengasih serta materi perencanaan finansial oleh Ustadz Luthfi. Pertemuan ketiga diisi oleh Ustadz Abdullah Sunono dari IKADI Yogyakarta yang membawakan materi tentang problematika pernikahan dan Ustadz Didik Purwodarsono tentang materi Hak dan Kewajiban dalam Berumah Tangga. Sedangkan materi pertemuan terakhir adalah tentang talak, cerai dan rujuk dari KUA Kulonprogo yaitu Bapak Abdul Majid dan penutup rangkaian kegiatan SPN adalah bedah buku Wonderful Couple oleh salah seorang pembicara nasional yaitu Ustadz Cahyadi Takariawan.

Semoga Sekolah Pra Nikah ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta PPG sebelum berumah tangga dan menghasilkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Amin. (eko rizqa)

 

Label Berita: 
Share/Save

EMPAT PRODI BARU DI PPS UNY TERAKREDITASI “B”

$
0
0

Pada akhir tahun 2015, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) memastikan diri empat prodi barunya terakreditasi Baik/B oleh BAN-PT. Keempat prodi tersebut antara lain prodi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI) tertuang dalam SK BAN-PT No. 1123/SK/BAN-PT/Akred/M/X/2015. Selanjutnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Ekonomi dalam SK No. 1152/SK/BAN-PT/Akred/M/XI/2015 serta Pendidikan Bahasa Jawa yang terjamin oleh SK No. 1146/SK/BAN-PT/Akred/M/XI/2015. 

Sebelumnya, keempat prodi tersebut  telah melewati beberapa tahapan akreditasi, yakni pengumpulan data dan informasi, pengisian borang, review borang dilanjutkan revisi, pengiriman borang ke BAN-PT. Selanjutnya sembari menunggu field assessment/visitasi dari BAN-PT, pengelola prodi mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran borang yang diperlukan hingga kunjungan langsung dari tim asesor pada bulan Oktober 2015 lalu. Semua proses ini telah dimulai sejak awal semester Tahun Ajaran 2014.

Sudah menjadi maklum, sebagai prodi baru tentunya belum mempunyai alumni, kecuali bagi prodi yang sebelumnya sebagai konsentrasi yang menginduk ke prodi yang menjadi rumpunnya, yang diakui legalitas ijazahnya. Karena belum memiliki alumnni, kemungkinan juga berimplikasi pada prestasi, karya mahasiswa, penelitian, dan PPM tentunya sulit apabila akan mendapatkan akreditasi unggul (A). Sudah selayaknya sebagai prodi baru maksimal bisa mencapai akreditasi Baik/B.

Menurut Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., predikat B tersebut merupakan hasil yang patut disyukuri. Hal ini berarti menunjukan adanya pengakuan publik terhadap eksistensi prodi-prodi baru di PPs UNY. “Ini merupakan gambaran kualitas dan kesiapan perkuliahan prodi baru di PPs UNY yang diakui lembaga resmi dan menjadi pengakuan terhadap apa yang telah dilakukan,” paparnya.

Sementara itu, Dr. Kastam Syamsi, M.Ed. selaku kaprodi PBSI merasa memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlaku di PPs UNY. “Dengan hasil akreditasi ini kami terpacu untuk membuat terobosan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas prodi PBSI di masa yang akan datang. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan ke arah yang lebih baik lagi dari semua sisi. Sehingga akreditasi yang selanjutnya bisa mencapai derajat unggul/”A”, ”harapnya.

Senada dengan Dr. Kastam, Prof. Dr. Suparno (kaprodi PAUD), Dr. Mulyana (kaprodi PBJ), dan Dr. Endang M. (kaprodi Pend. Ekonomi) bertekad untuk mengembangkan dan menjaga kualitas prodinya agar bisa mencapai derajat akreditasi tertinggi pada masa yang akan datang. (Rubiman).

 

 

Label Berita: 
Share/Save

JURUSAN PSIKOLOGI FIP JALIN KERJASAMA UNTUK REKRUTMEN CALON PEGAWAI

$
0
0

Untuk ke-2 kalinya dalam satu tahun ini, Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY) mendapat kepercayaan dari Bank Negara Indonesia (persero) Tbk Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta untuk menyelenggarakan proses rekrutmen (Psikotes, Leaderless Group Discussion /LGD dan wawancara) untuk 342 calon pegawai Assistant Development Program (ADP) BNI.

Penandatangan kontrak dilakukan antara Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto,M.Pd dengan Pimpinan Wilayah Semarang PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk, Eben Eser Nainggolan, SE.M.P(14/1). Adapun penyelenggaraan proses rekrutmen diselenggarakan selama dua hari, Sabtu sampai dengan Minggu (16-17/1) bertempat di FIP UNY.

Menurut Ketua Jurusan Psikologi FIP UNY, Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si penyelenggaraan proses rekrutmen ini merupakan bagian dari kerjasama yang harus dijaga. “Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang harus dibuktikan dengan hasil kerja yang profesional,” urainya. “Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut, tidak hanya dengan pihak BNI saja namun juga harus dikembangkan dengan pihak lain,”imbuhnya. (salma/sanny)

 

Label Berita: 
Share/Save

SELEKSI DRIVER GARUDA UNY TEAM

$
0
0

Garuda UNY Team (GUT), (18/1) melaksanakan uji lapangan dalam seleksi driver. Selain tim teknis yang mampu merakit mobil berkualitas tentu dibutuhkan pengemudi yang handal pula. Seleksi ini adalah seleksi lanjutan setelah para calon driver melakukan seleksi tes tulis dan wawancara, berlangsung di area gokart Kids Fun,Yogyakarta. Upaya untuk mendapatkan kembali driver handal, GUT memberikan kesempatan para mahasiswa UNY dari fakultas manapun untuk ikut serta dalam seleksi ini. Alhasil seleksi kali ini diikuti oleh mahasiswa UNY dari berbagai jurusan dan fakultas yang berbeda-beda, seperti mahasiswa Teknik Informatika, Pendidikan Elektronika, dan Ilmu Komunikasi. Dalam seleksi ini diperoleh catatan waktu tercepat yaitu 38.00 detik.

Salah seorang driver GUT, Komara, mengungkapkan bahwa seleksi ini bukan sebagai seleksi akhir dalam mencari driver. “Seleksi ini saja tidak cukup, masih perlu uji kebugaran fisik dan uji mental calon driver. Selain harus memiliki fisik yang sehat, driver juga harus memiliki mental yang kuat, yang berarti tak mudah putus asa karena driver adalah ujung tombak disaat pertandingan dan sebaik apapun kualitas mobil namun driver juga sangat menentukan untuk mencapai keberhasilan,”paparnya. (Vivi)

Label Berita: 
Share/Save

KULIAH UMUM UNY-UPM: JANGAN MELUPAKAN SEJARAH

$
0
0

Kita mengetahui bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawan dan kebudayannya. Terlepas dari itu semua, seiring perkembangan jaman, rasa cinta akan budaya dan sejarah kian luntur. Padahal dengan mencintai budaya dan sejarah, kita juga akan belajar bahwa betapa besar dan kuatnya bangsa ini.

Berangkat dari persoalan tersebut, diadakan kuliah umum mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) di ruang kelas A Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) (18/01/16) dengan pembicara Rony  K. Pratama. Diskusi sesi pertama bertemakan Indonesian from Youth Point of View, membahas tentang “Hari Depan Bangsa Indonesia di Tangan Intelektual Muda: Polemik Kebudayaan, Keniscayaan Identitas, dan Literasi”.

Intelektual muda di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua karakteristik, yang pertama memiliki pandangan progresif terhadap idealisme barat sebagai tujuan dan yang kedua membangun sikap dan pandangan progresifnya dengan berpijak pada nilai-nilai tradisional. Kedua karakteristik ini tidak lepas pula dengan sikap patriotik. Pada karakteristik yang pertama, meskipun pemuda memiliki pandangan progresif terhadap idealisme barat, namun ia mengambil hal-hal positif yang ada dan berusaha menerapkannya dengan harapan dapat memajukan bangsa ini tanpa terlepas dari budaya ketimuran yang dimiliki. Sedangkan pada karakteristik kedua, dengan berpijak pada nilai-nilai tradisional, pemuda berusaha membangun dan memajukan bangsa dengan nilai-nilai identitas etnisitas yang lebih primodial.

 Sesuai dengan topik pada diskusi pertama, bahwa hari depan bangsa Indonesia juga dibangun berlandaskan pada kecerdasaan literasi. Namun sayangnya, hampir kebanyakan sumber-sumber literasi bangsa Indonesia ditulis oleh orang asing. Ditilik secara historis, nenek moyang bangsa Indonesia pada masa lampau telah mengajarkan dan membiasakan pendidikan sastra lisan. Hal tersebut kian lama menjadi suatu budaya yang mengakar dalam penyampaian gagasan secara lisan, sehingga minimnya sumber literasi yang ditulis oleh bangsa kita sendiri.

Diskusi sesi kedua dengan tema Indonesia-Malaysia in Asia membahas “Rekonsiliasi Kebudayaan Indonesia-Malaysia: Kolaborasi Bilateral di Tengah MEA”, dan dibuka dengan pembahasan secara singkat mengenai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kekhawatiran akan MEA pun tidak hanya dirasakan oleh para generasi muda bangsa Indonesia, akan tetapi juga generasi muda Malaysia. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia kerja, kekhawatiran akan masuknya orang asing yang nantinya menduduki berbagai sektor bidang pekerjaan menjadi momok tersendiri.

Terlepas dari itu semua, MEA pun  juga dipandang memberikan sisi positif dalam memajukan dan meningkatkan kesejahterahan taraf hidup bangsa. Usaha dan kerja keras adalah kuncinya, selain tetap menjaga dan mencintai nilai-nilai kebudayaan serta kearifan lokal. Di akhir agenda,  Rony pun berpesan“Think Globaly, Act Localy”. (Anggraeni Kumala Dewi)

Label Berita: 
Share/Save

HIMA PGSD PENJAS FIK GELAR MUSYAWARAH MAHASISWA

$
0
0

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani  (HIMA PGSD PENJAS)  Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) menggelar Musyawarah Mahasiswa(14/1) di Gedung Layanan Akademik  lantai 4 UNY Kampus Wates. Setelah acara pelantikan, segera dilaksanakan rapat musyawarah untuk kepengurusan yang baru. Acara yang bertajuk one step for our mission ini dibuka oleh Wakil Dekan III FIK yang diwakili oleh Kaprodi PGSD Penjas, Dr. Guntur M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan hima ini dapat digunakan sebagai wadah untuk belajar menjadi pemimpin dan dipimpin. “FIK sebagai pencetak calon guru profesional harus memiliki EMI yaitu Empati Mandiri Inovatif. Rasa empati mahasiswa dapat diasah dengan cara peduli terhadap lingkungan ataupun semua hal yang ada disekelilingnya,” ungkap Guntur.

“Mahasiswa juga harus mempunyai sikap mandiri, mampu berdiri di kakinya sendiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Dan yang terakhir adalah sikap inovatif bahwa menjadi guru profesional harus mampu mengajar dengan cara yang kreatif tidak hanya student center melainkan juga teacher center. Guru dapat menggunakan media pembelajaraan untuk merangsang peserta didiknya belajar lebih inovatif lagi,” tandas Guntur.

Senada, pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. juga menyampaikan bahwa selama menjadi mahasiswa akan ada tiga kegiatan yang saling integral mengisi satu sama lainnya yaitu intrakulikuler, ekstrakulikuler, dan kokurikuler. “Kegiatan tersebut nantinya akan membentuk lulusan mahasiswa yang tidak hanya matang secara akademik tapi juga memiliki kemampuan softskill yang mumpuni. Para mahasisiwa yang dapat mengimplementasikan apa yang didapat diperkuliahan pada kegiatan Ormawa,” ungkap Bambang.

Lanjut Bambang,bagi mahasiswa yang telah mendapat mandat untuk masuk kepengurusan Ormawa hanya memiliki waktu yang pendek selama 1 tahun. “Jika ada yang beranggapan menjadi pengurus Ormawa maka perkuliahan akan keteteran itu salah besar. Mahasiswa yang terjun ke organisasi harus memiliki manajemen waktu yang baik sehingga akan ada keseimbangan antara nilai akademik dan kemampuan softskill yang yang diterapkan dalam kehidupan organisasi. Dalam organisasi kita akan dilatih tentang banyak hal seperti tentang kepemimpinan, manajerial, kerjasama juga sikap mental,” ungkap Bambang.

Menurut ketua panitia kegiatan, Anis Marsiah bahwa acara ini bertujuan untuk menetapkan garis Besar Haluan Kerja dan membahas program kerja yang akan dilaksanakan pada hari pertama diisi Laporan pertanggung jawaban dan materi, rencana Garis Besar Haluan Kerja dan serah terima jabatan.  Sedangkan pada hari ke dua dilakukan pembahasan tentang program kerja dan pembahasan AD ART.  (Tusti) 

Label Berita: 
Share/Save

TIM PENELITI UNY ADAKAN FOCUS GROUP DISCUSION (FGD) LITERASI KEUANGAN

$
0
0

Tim Generasi Cerdas Keuangan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) persiapan implementasi literasi keuangan untuk siswa sekolah dasar (8/1). FGD dilaksanakan di ruang sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY. Tim terdiri dari sembilan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) di bawah bimbingan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Kesembilan pionir ini terbentuk sejak Oktober lalu dan tergabung dalam sebuah Riset Produktif Implementatif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Acara FGD dihadiri sekitar 60 guru sekolah dasar yang telah ditunjuk sebagai uji coba implementasi literasi keuangan yaitu SD Muhammadiyah Sapen, SD Muhammadiyah Pakel, dan SD Muhammadiyah Jogokariyan. Turut hadir juga oleh ketua LPPM UNY, para kepala sekolah dari tiap SD peserta uji coba, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan DIY, dan perwakilan dari PWM DIY.

FGD diawali dengan sambutan Ketua LPPM UNY, Prof. Dr. Anik Ghufron dilanjutkan pemberian materi serta penyampaian evaluasi penerapan literasi keuangan dari guru sekolah dasar. Pada kesempatan tersebut, para guru menyampaikan apresiasi terhadap matrikulasi pembelajaran literasi keuangan yang telah dilakukan dan penyampaian kendala-kendala serta saran agar lebih baik. Harapannya, pembelajaran literasi keuangan ke depannya bisa terimplementasi dengan baik.

Pada sesi kedua, peserta dikelompokan ke dalam grup kecil sesuai kelas yang diampunya, membahas materi yang menjadi bahan ajar implementasi literasi keuangan yang rencananya diterapkan pada pertengahan Januari ini. Melalui kegiatan ini, guru dibekali apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya, serta apa fasilitas yang akan dibuat untuk mendukung pembelajaran literasi keuangan ini. Dengan demikian, diharapkan guru akan lebih siap dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya.

Di akhir kegiatan, Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. menyampaikan beberapa pengumuman seperti implementasi literasi keuangan, rumah cerdas literasi keuangan, dan lomba cerdas cermat literasi keuangan. “Kami harapkan guru dapat mempersiapkan bibit-bibit unggul siswanya. Masyarakat umum pun bisa mengakses gambaran pembelajaran literasi keuangan di laman generasi cerdas keuangan, atau melalui fanspage facebook Generasi Cerdas Keuangan,”jelasnya. (desi/fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

PENDAYAGUNAAN MODAL SOSIAL DALAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT

$
0
0

Pendidikan kewirausahaan masyarakat (PKuM) memiliki tujuan untuk membentuk dan mengembangkan kelompok sasaran agar memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. Keberhasilan PKuM dalam membentuk manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif dalam melakukan usaha wirausaha ditentukan oleh keberfungsian modal sosial sebelum, selama, dan setelah pendidikan kewirausahaan masyarakat.

Modal sosial dalam konteks pendidikan kewirausahaan masyarakat dipahami sebagai suatu aktualisasi potensi yang dimiliki masyarakat sekaligus hasil penguatan kompetensi yang perlu dimanfaatkan dalam proses penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan masyarakat guna mengembangkan masyarakat.

Gambaran di atas yang melatar belakangi dosen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (PLS FIP UNY), Entoh Tohani, S.Pd., M.Pd. melakukan penelitian tentang pentingnya pendayagunaan modal sosial dalam pendidikan kewirausahaan masyarakat. Penelitian tersebut tertuang dalam karya disertasi berjudul `Modal Sosial (Social Capital) dalam Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (18/1)`. Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan ini memaparkan hasil penelitiannya dalam sidang ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Lanjutnya, keberhasilan pendidikan kewirausahaan masyarakat juga tidak lepas dari keberhasilan tindakan mengembangkan modal sosial baik dalam kelompok sasaran maupun di masyarakat. Artinya, modal sosial yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan melalui penguatan kompetensi kelompok sasaran. Harapannya adalah pemanfaatan sumber daya yang penting bahkan krusial yang terdapat di masyarakat dapat dicapai, memungkinkan para perilaku dapat berwirausaha, kegiatan produksi barang/jasa berkembang baik secara kuantitas maupun kualitas, dan menjamin terjadi kontinuitas pendidikan kewirausahaan masyarakat. Namun, sangat disayangkan, penguatan kompetensi untuk mengembangkan modal sosial dalam pendidikan kewirausahaan masyarakat belum tersadari oleh para pelaku pendidikan kewirausahaan umumnya. Hal ini dapat diindikasikan jejaring dan komunikasi dengan pelaku lain dalam hal pendidikan kewirausahaan dan kegiatan wirausaha yang masih minim dilakukan, pengembangan berbagi pengetahuan mengenai usaha wirausaha kelompok sasaran belum terorganisir, dan kurang dimiliki kemampuan mengakses informasi dan pengetahuan yang ada dalam masyarakat dalam berbagai sumber belajar.

“Dampak PKuM yang telah dilaksanakan mampu memberdayakan warga masyarakat yang memiliki keinginan untuk maju baik secara individual maupun kelompok. Walau dipahami bahwa manfaat yang dihasilkan masih belum dirasakan oleh sebagian besar warga masyarakat yang ada di sekitarnya. Pendayagunaan modal sosial yang mencakup pemanfaatan nilai, norma, dan komitmen positif, pengembangan kepercayaan, pengembangan jejaring wirausaha, dan pemanfaatan informasi dan komunikasi dalam upaya menyukseskan usaha wirausaha dilakukan oleh para pelaku wirausaha atau kelompok sasaran dengan tingkat kuantitas dan kualitas pendayagunaan yang berbeda-beda, “ ungkapnya.

  Kami mencoba menawarkan pola pendidikan berbasis modal sosial yang mengacu pada pemikiran pokok yaitu pendayagunaan dan pengembangan modal sosial pada aspek konteks, input, proses, output, dan outcome dalam konteks pengembangan masyarakat baik lokal, regional, maupun nasional. Oleh karenanya, modal sosial sebagai salah satu penentu keberhasilan penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan dan/atau pemberdayaan masyarakat perlu dimanfaatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan dan akuntabel, “tutupnya.

Atas kerja keras dan bimbingan yang intens yang diberikan promotor (Sumarno, Ph.D. dan Prof. Dr. Yoyon Suryono), akhirnya hasil penelitian ini mampu dipertahankan dengan baik di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, tanpa keraguan pimpinan sidang, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. menyampaikan hasil keputusan dewan penguji. Dr. Entoh Tohani dinobatkan sebagai doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan yang merupakan doktor ke 304 yang telah dilahirkan PPs UNY. (Rubiman). 

Label Berita: 
Share/Save

PENGABDIAN GURU SM3T DI SAMBAS

$
0
0

Kisah sarjana mengajar di daerah terdepan terluar dan tertinggal (SM3T) selalu menyajikan beragam cerita. Salah satunya adalah Riyan Waskito, guru SM3T UNY yang ditempatkan di Sambas, Kalimantan Barat. Alumni prodi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial UNY tersebut mengatakan bahwa jalan menuju tempat pengabdiannya di SMP Negeri 5 Satu Atap Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat cukup parah yaitu jalan tanah yang akan menjadi becek dan licin bila hujan. Ketika hujan jalan tersebut sangat susah dilalui, bahkan ketika pada puncak musim penghujan, jalan sama sekali tidak dapat dilalui karena berubah seperti sawah. “Saat musim hujan ini kami sulit mendapat sayur atau daging karena pedagang tidak bisa ke Galing” kata Riyan. Warga juga tidak bisa ke pasar, karena jarak yang memakan waktu sampai satu jam. Sehingga ketika sudah memasuki musim penghujan, masyarakat memakan sayur yang tersedia di sekitar mereka. Seperti pakis, daun singkong, dan lain sebagainya.

Di sekolah ini Riyan Waskito mengajar IPS di kelas VIII dan IX serta Bahasa Indonesia di kelas VII. Jumlah siswa hanya 50 orang dimana terdapat 11 orang lelaki dan 39 perempuan. “Yang membuat saya betah mengajar di sini karena para siswa sangat antusias dengan kedatangan kami” ujarnya. Selain mengajar di sekolah, Riyan tidak melupakan tugas untuk bermasyarakat. Dia tinggal di Desa Parit Kongsi, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas. Menurutnya, tidak banyak kesulitan dalam beradaptasi di sini karena mayoritas masyarakat muslim, namun juga banyak anjing berkeliaran baik itu peliharaan maupun liar. Sebagian besar masyarakat Galing bermata pencaharian sebagai petani karet dan lada. “Harga lada di sini cukup mahal yaitu Rp. 170.000 per kilogram” kata Riyan “Inilah  yang membuat masyarakat berbondong-bondong menanamnya”. Konon ada salah satu warga yang ketika panen lada tahun lalu bisa mengumpulkan uang sekitar 100 juta, sehingga wajar jika pohon karet di sini dibakar dan diganti dengan lada. Kehidupan masyarakat yang mudah mencari uang, baik itu dari lada maupun getah karet tidak membuat masyarakat menjadi orang yang lupa dengan tetangga. Masyarakat masih sangat menghargai tetangga dan masih memegang teguh gotong royong yang hampir setiap minggu diadakan. Gotong royong yang dilakukan masih berkisar tentang jalan, karena jalan di sini masih sangat parah. (dedy)

 

Label Berita: 
Share/Save

RENCANA KERJASAMA BAPPEDA KOTA MAGELANG DENGAN FIK UNY

$
0
0

Sebagai lembaga pendidikan tinggi keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) selalu berusaha mengembangkan dan memberdayakan potensi olahraga di masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan program kerjasama dengan instansi lain baik instansi pemerintah maupun instansi swasta di lingkup lokal, regional, nasional, maupun internasional (19/1). FIK UNY menerima perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang dalam rangka persiapan kerjasama dengan FIK UNY.

Dekan FIK UNY, Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. berkomitmen siap membantu Bappeda Kota Magelang terutama untuk bersama- sama mengembangkan ranah keolahragaan. Sebagai wujud keseriusan membangun kerjasama tersebut Dekan FIK menerima tamu kunjungan dari Bappeda Kota Magelang bersama "full team" anggota pimpinan fakultas dari Wakil Dekan I, II, dan III, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Prodi, Kabag, Kasubag, dan Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) FIK UNY. Dalam pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan GPLA FIK UNY tersebut, Dekan FIK merekomendasikan bentuk kerjasama apakah dengan menyusun "blueprint" atau kerangka kerja yang terperinci terkait roadmap identifikasi potensi bidang keolahragaan di Kota Magelang yang nantinya dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang.

Sementara itu, Iwan Triteny S., S.T., M.T. selaku Kepala Sub. Bidang Olahraga, Pemuda, Kebudayaan, dan Pariwisata Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang mengaku sangat senang dan terhormat dengan apresiasi dan komitmen FIK UNY dalam penyambutan dan diskusi kerjasama tersebut. Lebih lanjut, Iwan mencatat beberapa masukan dari pimpinan FIK UNY untuk selanjutnya sebagai bahan pertemuan antara Kepala Bappeda dan Dekan FIK UNY.(Satya)

 

Label Berita: 
Share/Save

PAGELARAN BUSANA “HERITAGE EXOTISMIC LUMINOUS”

$
0
0

Program studi Pendidikan Tata Busana dan Tata Busana Angkatan 2013, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Mempersembahakan pagelaran busan bertajuk ”HEXOMINOUS” singkatan dari “Heritage Exotismic Luminous” (19/01/2016) di Auditorium UNY. Fashion Show Hexominous merupakan hasil dari Mata Kuliah Manajemen Peragaan Busana yang ditempuh oleh para mahasiswa dimana pencapaiannya dinilai dari kemampuan untuk mengelola pagelaran busana, memperagakan busana cocktail, busana muslim, busana yukata, busana pesta gala, dan lain-lain.

Hexaminous merupakan singkatan dari Heritage Exotismic Luminous yang dapat pula diartikan Pesona Warisan Budaya yang akan terlihat dari karya-karya mahasiswa yang menggunakan kain nusantara sebagai salah satu unsurnya seperti kain lurik, batik, songket, tenun, ulos, dan lain-lain. Marinda Yuni Asari, Ketua panitia dalam sambutanya menjelaskan bahwa pagelaran bertujuan untuk lebih mengenalkan kain-kain tradisional indonesia yang mempunyai keindahan keragaman khas Indonesia” ujarnya. “Kain-kain tradisional itu sendiri dikreasi kedalam 114 busana pesta nan indah dan megah”, imbuhnya.

Pagelaran ini tidak hanya memperlihatkan fashion tradisional karena ada pula berbagai gaya dari mulai pakaian adat jepang, busana pria, busana anak dan busana pesta gala dari beberapa disainer ternama ataupun alumni. Menurut Afif Ghurub Bestari, Dosen pengampu, “Para mahasiswa ini tidak hanya sekedar belajar cara berjalan dan berpose di atas catwalk guna memperagakan karya mereka sendiri, namun mereka juga belajar menjadi event organizer dan koreografer” ujarnya dalam sambutan.

Guna menghasilkan karya yang baik, mahasiswa harus proses selama satu semester, dimulai dari pencarian sumber ide, pembuatan desain, pemilihan bahan, pembuatan pola, kemudian penjahitan. Ajang ini juga menggunakan sistem kompetisi untuk lebih memotivasi mahasiswa dalam dunia modeling dan kreasi busana. Pada akhirnya terpilihlah Melinda Anindita sebagai best perfom. Dewinta Megarani dengan busana pestanya meraih favorit penonton sedangkan hasil penilaian dari juri menasbihkan busana pesta gala dari Desak Made Yulia K.W sebagai juara pertama.

Selain beberapa hal di atas, peragaan busana Hexominous juga mengajak pihak-pihak yang mendukung acara untuk berbagi kasih dan kepedulian dalam upaya pelestarian satwa dan kampanye untuk penolakan eksploitasi satwa, terutama di bidang fashion semisal ikat pinggang, tas kulit dan sepatu. (Dafit/humas-FT) 

Label Berita: 
Share/Save

KOMUNITAS 1000 GURU YOGYAKARTA BERKUNJUNG KE RUMAH KMP UNY

$
0
0

Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Univeristas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) mendapat kunjungan dari Ketua Komunitas 1000 Guru Regional Daerah Istimewa Yogyakarta Sandi Pradana di Sekretariat KMP UNY Lantai 1,5 Gedung Lama PPS UNY (21/01). Pertemuan tersebut dhadiri oleh ketua KMP UNY Periode 2016 Mahfuzi Irwan, S.Pd., Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Anwaril Hamidy, S.Pd., Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat Rizatmi Zikri S.Pd., dan Anggota Bidang Pengabdian Masyarakat Choirul Nisa, S,Pd. Tujuan dari pertemuan ini guna membahas bentuk-bentuk kegiatan dan kerja sama dalam bidang pengabdian masyarakat.

Dalam diskusi tersebut Sandi menjelaskan bahwa Komunitas 1000 Guru regional DIY menaungi wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Komunitas ini bergerak di bidang pendidikan yang modelnya dikemas seperti travelling and teaching, smart center dan pengobatan gratis. Untuk tahapan travelling and teaching adalah pra survey, survey, pengalangan dana, dan open recruitment. Pra survei terkait pencarian informasi desa yang akan dikunjungi, survei terkait dengan melihat langsung kondisi lapangan (desa) dan mengambil dokumentasi, pengalangan dana terkait untuk membantu pihak yang membutuhkan, serta open recruitment terkait dengan relawan yang akan terjun ke lapangan,” ungkap Sandi. Pada tahun 2015, komunitas ini mengadakan kegiatan travelling and teaching di Sekolah Luar Biasa (SLB) se-DIY dengan persyaratan SLB tersebut tidak berstatus negeri, tidak berbentuk yayasan dan tanpa asrama. Bentuk kegiatan yaitu pengajaran, permainan-permainan, pengobatan gratis, pemberian makanan dan susu, perbaikan infrastruktur sekolah, pembagian seragam sekolah dan alat tulis,” pungkas  Sandi.

Pengurus KMP UNY saling bertukar pendapat dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terkait kegiatan yang sudah dilakukan Komunitas 1000 Guru tersebut. Ketua KMP UNY Mahfuzi mengatakan “Ini adalah momen yang sangat baik untuk KMP UNY dalam memperluas jaringan kemitraannya dengan komunitas yang peduli dengan pendidikan dan pengabdian masyarakat, sehingga KMP UNY tidak hanya memfasilitasi mahasiswa PPs UNY mengembangkan potensinya di kampus namun juga dapat mengaplikasikan ilmu pada masyarakat”. Sejalan dengan itu Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Anwaril mengatakan “Program pengabdian di bidang pendidikan KMP UNY dapat bersinergis dengan Komunitas 1000 Guru Jogja”.

Adapun bentuk kerjasama yang akan dijalin KMP UNY dengan Komunitas 1000 Guru Jogja saat mengadakan kegiatan sosial di masyarakat adalah pertukaran informasi tentang pendidikan tertinggal, bantuan relawan dan bantuan konsumsi untuk masyarakat. Di akhir pertemuan Ketua KMP UNY mengucapkan terima kasih untuk kunjungan komunitas 1000 Guru Jogja. (Humas KMP)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

KOMITMEN GURU SMK KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PASCA SERTIFIKASI

$
0
0

Rendahnya komitmen guru merupakan indikator bahwa kesetiaan, kesadaran, dan tanggung jawab sebagai pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran masih perlu dipertanyakan. Hal ini bisa menimbulkan perilaku negatif terhadap pekerjaan atau profesi.  Guru yang memiliki komitmen adalah guru yang setia, sadar, dan bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Melalui disertasinya, Ahyanuardi, M.T. mencoba merumuskan permasalahan di atas ke dalam sebuah model evaluasi. Karya disertasi yang berjudul “Model Evaluasi Komitmen Guru Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Teknologi dan Industri Pasca Sertifikasi” dipaparkan dalam ujian terbuka Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (14/1).

Dalam paparannya, dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang ini mengatakan bahwa sebenarnya sebagian besar guru bersertifikat memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, kepemimpinan dan manajerial kepala sekolah memberikan dukungan yang tinggi kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. “Sebagian besar guru bersertifikat memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran, “tambahnya.

Dijelaskan, kualitas guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan dalam menentukan prestasi peserta didik dan peningkatan mutu pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan dan mengembangkan profesi guru di Indonesia, antara lain melalui program sertifikasi. Tujuan program sertifikasi menurut Muchlas Samani (2006: 10), adalah “untuk menentukan mutu dan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Namun, berdasarkan beberapa hasil  penelitian tentang kinerja guru yang telah tersertifikasi, belum menunjukkan adanya kinerja seperti yang diharapkan, sehingga tidak berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan. Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja guru yang bersertifikat adalah rendahnya komitmen seseorang terhadap pekerjaan atau profesi yang digelutinya.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi yang berwenang untuk menentukan kebijakan yang terkait dengan peningkatan komitmen guru SMK kelompok teknologi dan industri pasca sertifikasi. “Penyusunan program pengembangan profesi guru SMK kelompok teknologi dan industri secara berkelanjutan, dan penyusunan profil kinerja guru bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan, “ harapnya.

Dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. (ketua), Soetarto HP., Ph.D. (sekretaris), Prof. Kumaidi, Ph.D. (promotor), Pro. Soenarto, Ph.D. (co-promotor), Prof. Dr. Sugiyono, dan Prof. Slamet PH, Ph.D. secara bergiliran memberikan pertanyaan, masukan dan sarannya atas paparan ringkasan disertasi yang disampaikan alumni Magister Teknik Elektro ITB ini. Dengan penuh kegigihan dan percaya diri, Ahyanuardi mampu menanggapi dan menjawabnya dengan baik.

Berdasarkan hasil penilaian dan sidang dewan penguji, akhirnya dosen kelahiran Padang, 5 Januari 1959 ini dinyatakan mampu mempertahankan argumentasi hasil penelitiannya dengan baik. Ketua penguji memberikan gelar doktor kependidikan dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK). Dr. Ahyanuardi merupakan doktor ke 303 yang telah dilahirkan oleh PPs UNY. (Rubiman)

 

 

 

 

 

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live