Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

UNY JUARA III LOMBA LKTI NASIONAL

$
0
0

Pada Kamis, 17 Desember 2015, mahasiswa UNY  berkesempatan menjadi presenter dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa PLB UNS Surakarta dalam rangka memperingati hari Difabel Internasional. Sebelumnya, acara ini didahului oleh Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan tema “Pengembangan Aktivitas Seni dan Olahraga Adaptif bagi Anak Berkebutuhan Khusus”.

Dalam lomba ini, tim UNY yang terdiri dari Hendrik Kusworo (PJKR), Endah Fajriani Rifai (Kimia), dan Leni Ambar Cahyani (PLB) berhasil mendapatkan juara tiga. Juara pertama diraih oleh tim dari UNS Surakarta, juara dua diraih oleh tim dari UPI, dan juara ketiga berhasil diraih oleh tim dari UNY. Ketiga tim berkesempatan menjadi presenter dalam seminar nasional tersebut.

Seminar ini dibuka oleh Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor UNS. Dalam pembukaannya beliau menyampaikan bahwa isu-isu inklusi pada saat ini sudah mulai terangkat. Hal ini berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyandang disabilitas masih sangat terbatas. Kebanggaan beliau menjadi bagian dari PLB disampaikan dalam suatu kalimat  “Pada saat ini, ada dua PTN yang mempunyai rektor dari PLB, yaitu UNS dan UNY,” ujar beliau.

Seminar ini juga dihadiri oleh Dr. Ridwan Roy Tutupoho, S.E., S.H., M.Si. dari Direktorat Pembelajaran Khusus Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang menyampaikan topik tentang kebijakan dikti dalam rangka perluasan akses pendidikan bagi kaum difabel di perguruan tinggi. Selain itu, disampaikan pula oleh  Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. yang mengangkat tema tentang implementasi olahraga adaptif bagi anak berkebutuhan khusus. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari berbagai mahasiswa PLB hingga guru bagi siswa berkebutuhan khusus. (Leni Ambar Cahyani)

Label Berita: 

MAHFUZI IRWAN KETUA KMP UNY 2016

$
0
0

Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) menggelar Musyawarah Besar III KMP UNY yang diselenggarakan Sabtu, 19 Desember 2015. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 08.00—20.00 WIB bertempat di Ruang Aula L.3 Gedung Baru Pascasarjana UNY. Kegiatan musyawarah besar dihadiri oleh pengurus dan peserta magang KMP UNY 2015, undangan mahasiswa delegasi program studi berjumlah 112 mahasiswa PPs UNY.

Ketua Pelaksana kegiatan Saudara Didik Kurniawan, S.Pd yang juga menjabat selaku Wakil Ketua KMP UNY 2015 dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Mubes adalah untuk meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus KMP UNY 2015, kemudian membahas dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) dan memilih serta menetapkan ketua umum KMP UNY 2016.

Agenda Mubes secara resmi dibuka oleh Asisten Direktur 1 Pascasarjana UNY yakni Prof. Parjhono, Ph.D. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus KMP UNY 2015 yang dikomandoi oleh Saudara Ence Surahman, S.Pd yang telah mengabdikan sebagian waktu, pikiran dan tenaganya untuk menghidupkan geliat dan aktivitas kemahasiswaan di Program Pascasarjana UNY.

Di samping itu, beliau berpesan agar para pengurus yang sudah demisioner dapat segera fokus pada amanah studinya agar lulus tepat waktu. Kemudian kepada calon pengurus baru beliau berpesan agar pandai memilih program yang akan dilaksanakan sehingga program yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan pola pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang sudah dirancang dibawah koordinasi Ketua Assosiasi Alumni dan Mahasiswa (AAM).

Selepas agenda pembukaan, selanjutnya memasuki agenda persidangan yang terbagi menjadi 4 sidang pleno. Para peserta sidang terlihat antusias dari awal hingga akhir. Terutama pada saat membahas LPJ dari pengurus KMP UNY 2015 dan pada saat memilih dan menetapkan Ketua Umum KMP UNY 2016. Melalui serangkaian mekanisme pemilihan ketua yang disepakati dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 14. Tercatat ada 21 bakal calon yang diusulkan oleh forum, kemudian mengkrucut menjadi 13 nama setelah diverifikasi oleh presidium sidang.

Dari 13 bakal calon, selanjutnya di verifikasi lebih lanjut oleh tim formatur yang terdiri dari 10 orang Badan Pengurus Harian (BPH) demisioner. Lalu sesuai aturan dipilih 3 nama calon untuk menyampaikan visi, misi dan program strategisnya dihadapan seluruh peserta sidang. Setelah prosesi musyawarah peserta sidang, calon yang bernama Mahfuzi Irwan, S.Pd. mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah PPs UNY yang terpilih secara mufakat untuk memimpin KMP UNY satu tahun kedepan.

Dalam sambutan perdananya pemuda asal Medan ini menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari seluruh peserta musyawarah, kemudian beliau meminta komitmen, loyalitas dan dukungan dari seluruh calon pengurus KMP UNY 2016 yang akan bersama-sama melanjutkan kiprah pengabdian di organisasi Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP UNY).

Menjelang akhir acara Pembina KMP UNY Bapak Dr. Nuchron, M.Pd. menyampaikan sambutan singkat, berupa ucapan selamat dan terimakasih kepada pengurus KMP UNY 2015, kemudian selamat mengemban amanah kepada Ketua Umum KMP UNY yang baru terpilih. Acara diakhiri dengan serah terima jabatan dari Ketua Umum KMP UNY 2015 saudara Ence Surahman, S.Pd. kepada Ketua Umum KMP UNY 2016 Saudara Mahfuzi Irwan, S.Pd. melalui penyerahan bendera dan stempel KMP UNY. (Humas Media KMP UNY)

Label Berita: 

SWARA WADHANA UNY PADUAN SUARA BERPRESTASI

$
0
0

Pada Kamis, 17 Desember 2015 PSM Swara Wadhana UNY telah mengadakan Grand Closing Concert Symphoni Swara Wadhana dengan tema Our Melody Tales. Konser ini merupakan konser tutup tahun kepengurusan 2015 yang menampilkan kisah perjuangan selama satu tahun. Pada konser ini, PSM Swara Wadhana atau “SW” UNY menampilkan berbagai lagu Mixed Choir dan lagu daerah yang dipadukan dengan iringan piano.  Proses latihan konser ini berlangsung selama tiga bulan. Acara ini dilaksanakan di Auditorium UNY dan dihadiri oleh Wakil Rektor III, Wakil Rektor IV, jajaran dosen serta penonton dari beberapa universitas lainnya seperti UGM, UNDIP, UII, dan lain sebagainya. Acara ini berlangsung megah dan meriah terlihat dari apresiasi penonton saat acara selesai.

Selain itu, satu bulan sebelumnya PSM “SW” UNY telah mengikuti ajang besar se-Asia-Pasifik di Penang, Malaysia yaitu 7th A Voyage of Songs, International Choral Festival yang diadakan oleh Konzert dan Fortune Travels dari Singapore. Tim PSM “SW” UNY telah mengirimkan 41 orang yang terdiri dari penyanyi, conductor, dan crw.7th AVOS yang dilaksanakan 26—29 November 2015 telah diikuti oleh lima negara yaitu Philipina, Malaysia, Singapura, Korea, dan Indonesia.

PSM “SW” UNY mengikuti 2 kategori dari 10 kategori yang ada yaitu Mixed Voice Chategory dan Folklore Chategory. Dari kategori tersebut PSM “SW” UNY mendapatkan perolehan Gold C in Mixed Voice Choir Chategory,  Gold C in Folklore Chategory, Top 7 Grand Champion, dan Winner Chategory in Mixed Voice Choir.

Setelah mengikuti 7th AVOS, PSM “SW” UNY melaksanakan Tour Concert Misi Budaya “Anggayuh Aruming Nuswantara” yang dilaksanakan di Universiti Sains Malaysia, Penang pada 29 November 2015. Anggayuh Aruming Nuswantara memiliki arti menggapi cita-cita mengharumkan nusantara. Konsep acara ini yaitu pertukaran budaya oleh kedua belah pihak, terlihat pada rancangan acara yang menampilkan perpaduan antara tarian dari unit tari Adikarma Universiti Sains Malaysia dan nyanyian lagu paduan suara oleh PSM “SW” UNY.

PSM “SW” UNY membawakan berbagai lagu daerah Indonesia seperti Menthok-menthok, Manuk Dadali, O Ina Ni Keke, dan lain sebagainya. Konser ini merupakan salah satu usaha PSM Swara Wadhana UNY dalam memperluas jalinan kerjasama dalam mendukung misi UNY yaitu World Class University. Semoga jalinan kerjasama ini dapat berlanjut pada waktu mendatang, USM dapat mengunjungi UNY tahun 2016 seperti yang dikatakan oleh Encik Nato dari bagian Kebudayaan USM. (Odhi)

Label Berita: 

PRODI PBI UNY JADI TUAN RUMAH PERTEMUAN PERTAMA APSPBI

$
0
0

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dari 34 universitas  dan institusi seluruh Indonesia hadir pada pertemuan perdana Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) yang telah berubah secara resmi dari Forum Komunikasi PBI yang telah dideklarasikan beberapa tahun sebelumnya. Pertemuan berlangsung pada Senin, 14 Desember 2015 di Gedung Kuliah I FBS UNY.

Acara yang berlangsung dari jam 08.00—16.00 itu berlangsung akrab dan bermanfaat. Merasa senasib dan sepenanggungan, para kaprodi dan perwakilan prodi PBI  membicarakan berbagai permasalahan program studi seputar aspek pendidikan, penelitian, dan publikasi serta best practice pada masing-masing institusi. Keberadaan asosiasi prodi dituntut salah satunya oleh kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI yang sedang menjadi pembicaraan para pendidik guru bahasa Inggris tersebut.

Susunan pengurus APSPBI adalah Ketua Paulus Kuswandono Ph.D. dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Wakil Ketua Raden Muhammad Ali, M.Pd. dan  Sekretaris Ella Wulandari, M.A. dari UNY. Dalam sambutannya, Dekan FBS, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. mengatakan bahwa keberadaan APSPBI ini sudah sangat lama ditunggu-tunggu.

Sementara penyelenggaran kegiatan ini dikoordinasi  oleh Nury Supriyanti, M.A. dan Ketua Program Studi PBI FBS UNY yang baru Sukarno, M.Pd. beserta tim. Dalam acara pembahasan agenda APSPBI, disepakati bahwa asosiasi akan menyelenggarakan pertemuan setahun dua kali. (Nury S.)

Label Berita: 

PENGEMBANGAN MODEL PARADIGMA PENDIDIKAN AGAMA KONFENSIONAL DALAM MASYARAKAT PLURAL

$
0
0

Indonesia merupakan negara yang multiagama dan etnis serta budaya, sehingga menjadi negara yang kuat. Tetapi tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut menjadi trigger munculnya anarkisme yang disebabkan perbedaan pandangan dan praktik pendidikan khususnya pendidikan agama.

Kondisi di atas lebih disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat terhadap konsep pendidikan agama dan gagalnya internalisasi nilai-nilai pendidikan agama yang selama ini diperoleh melalui lembaga pendidikan. Di sinilah pentingnya pendidikan agama sebagai wahana paling efektif untuk menginternalisasikan nilai-nilai agama yang di dalamnya terdapat nilai demokrasi, pluralisme, toleransi, inklusivisme, dan sebagainya.

Pendidikan agama pluralisme adalah model pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai moral seperti kasih sayang, cinta kasih, tolong menolong, toleransi, tenggang rasa, menghormati perbedaan, dan semua sikap mulia lainnya yang seharusnya dimiliki setiap orang.

Saat ini marak terjadi perilaku asusila dan asosial seperti kasus pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan seksual, korupsi, penyerangan terhadap kelompok jamaat, pembakaran tempat ibadah, dan perbuatan melawan hukum lainnya. Fenomena tersebut menunjukkan tingkat religiusitas dan spiritualitas pelakunya masih rendah. Perilaku-perilaku tersebut diyakini merupakan dampak gagalnya internalisasi nilai-nilai agama yang diperoleh baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat dan paradigma pembelajaran pendidikan agama yang kurang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

Adalah Drs. Ju’subaidi, M.Ag., mengungkapkan hal tersebut dalam ujian promosi doktor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ujian tersebut dihelat pada hari Kamis, 17 Desember 2015 dengan pimpinan sidang adalah Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed.

Menurut staf pengajar di STAIN Ponorogo ini, penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah perlu dievaluasi secara komprehensif dan mendalam, mengingat tujuan pendidikan adalah adanya perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik sehingga terwujudnya manusia yang berkembang kemampuannya dalam menajalani, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan individu maupun sosial.

Pendidikan agama pada sekolah yanng memiliki keragaman agama, dan buadaya (pluralistik) sebagian besar telah mengikuti PP No, 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Secara operasional telah mengikuti Permenag No. 16 Tahun 2010 kendatipun belum sepenuhnya. Proses pembelajaran pendidikan agama melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pembelajaran yang bersifat kurikuler masih kurang mengedepankan sikap keteladanan dan pembisaan terhadap ajaran agama. 

 Paradigma pelaksaanaan pendidikan agama konfensional meliputi eksklusif dan inklusif. Seiring dengan kondisi masyarakat Indonesia khususnya yang cara berfikir dan berperilaku menuntut adanya pengembangan paradigma pendidikan agama pada sekolah-sekolah pluralistik, karena mempertahankan paradigma keberagamaan yang eksklusif dan inklusif dalam pembelajaran pendidikan agama di sekolah pluralistik akan membuat tujuan pendidikan agama konfensional sulit dicapai.

Model paradigma pendidikan agama yang lebih relevan dengan kondisi sekolah yang pluralistik adalah paradigma Budaya Pluralisme Demikratis-Emansipatoris. Model paradigma ini mengakui keberagaman dan kebebasan serta memberdayakan kelompok yang lemah (grassroot).

Penelitian ini hanya sebatas konseptualisasi paradigma budaya pluralisme demokratis-emansiopatoris saja. Maka dalam akhir paparannya, mahasiswa S3 PEP (Penelitian dan Evaluasi Pendidikan) PPs UNY ini mengharapkan ada penelitian lanjutan dalam ranah implementasinya. Selain itu, Kementerian Agama sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pendidikan agama pada sekolah, hendaknya lebih intens dlam melakukan tupoksinya untuk mengawal berbagai kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan pendidikan agama pada sekolah. Hal itu diperlukan agar tujuan pendidikan agama dapat diwujudkan secara optimal.

Berkat bimbingan intens yang diberikan tim promotor, Prof. Dr. Noeng Muhadjir dan Sumarno, Ph.D., penelitian ini bisa menghantarkan dosen pengampu mata kuliah Model Penilaian Kelas ini meraih gelar doktor kependidikan dalam bidang PEP. Dr. Ju’subaidi, M.Ag. merupakan doktor ke-300 di PPs UNY. (Rubiman)

Label Berita: 

PUBLIC SPEAKING PENGURUS UKKI AL MUJADDID

$
0
0

Bidang jaringan UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Islam) Al Mujaddid UNY Kampus Wates mengadakan diskusi public speaking. Diskusi ini diisi oleh Heri Maulana pada hari Senin, 21 Desember 2015 di ruang 201 Gedung Layanan Akademik. Lily Asmawati, selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa acara ini terselenggara atas kerjasama panitia dari bidang jaringan. “Jaringan memiliki tujuan untuk berhubungan dalam lingkup internal dan eksternal. Oleh karena itu, acara ini merupakan hal penting bagi pengurus agar PD berbicara di depan umum” kata Lily.

Acara yang dimulai dengan pembacaan tilawah ini berlangsung dengan lancar. Pemateri menyampaikan dengan judul Komunikasi dan Retorika. Kedua hal tersebut sangatlah berbeda dipandang dari sudut keformalannya. “Retorika lebih formal dibanding komunikasi, karena hakikat komunikasi itu terdiri dari 3 inti yaitu proses pengiriman informasi, terjadi antara 2 pihak atau lebih dan menggunakan media” kata beliau.

Beliau juga menyampaikan bahwa di Jepang, pemerintah melarang rakyatnya untuk menertawakan orang lain saat “keseleo” lidahnya. Namun, lain halnya di Indonesia masih banyak orang yang menertawakan orang lain. Materi yang disampaikan pun sangat jelas. Salah satunya penentu keberhasilan komunikasi antara lain 55% bahasa tubuh, 38% nada suara dan 7% kata-kata. Sehingga harus berhati-hati karena persentase bahasa tubuh lebih banyak daripada yang lainnya.

Para hadirin yang termasuk pengurus UKKI sangat antusias dengan materi. Sehingga di akhir acara banyak pertanyaan dari pengurus. Salah satu pengurus bertanya tentang tips-tips agar tidak grogi saat presentasi. Kemudian pemateri menjawabnya, langkah yang harus dilakukan yaitu dengan menyusun kerangka yang akan dipresentasikan berbentuk point-point, fokus pada materi, adanya jangka emosi yaitu sela untuk mengambil tindakan (jangan terburu-buru), lihatlah orang yang memancarkan aura positif, pandangi orang secara sekilas, jangan melihat orang yang tidak memedulikan kita karena itu akan membuat semangat “down”.

Para pengurus bertepuk tangan dengan jawaban yang diberikan. Setelah itu, MC menutup acara. Acara tersebut selesai pada pukul 17.50 WIB. (rdw)

Label Berita: 

MAHASISWA FE UNY TERBAIK DI INDONESIA STUDENT RESEACHER FESTIVAL 2015

$
0
0

Pendidikan merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia di suatu negara. Pada kehidupan modern saat ini, kedudukan suatu media dalam proses pembelajaran sangat penting karena akan membantu dalam menambah pemahaman peserta didik oleh tenaga pengajar, termasuk pada mata pelajaran akuntansi. Salah satu media pembelajaran yang mulai dikembangkan adalah game edukasi. Dalam bentuk game, siswa diharapkan akan lebih mudah memahami, mengingat, dan mengaplikasikan materi pembelajaran akuntansi yang sedang dipelajari.

Namun pada saat ini, banyak siswa SMA yang mengaku jenuh dan bosan ketika belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran guru pada mata pelajaran akuntansi masih didominasi dengan menggunakan metode ceramah. Latar belakang tersebut yang menjadikan tim dari mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengikuti Paper Competition - Indonesia Student Reseacher Festival (ISRF) 2015, pada tanggal 3—6 Desember 2015 di Universitas Pendidikan Indonesia yang mengusung tema “Karya Inovatif Anak Bangsa Kunci Indonesia Emas 2045”.

Adetia Ratih Pratiwi (Pendidikan Akuntansi), Zahra Nurda’Ali (Pendidikan Akuntansi), dan Fajar Indra Prasetyo (Pendidikan Ekonomi) menuangkan sebuah ide yang memberikan sebuah solusi kreatif dan inovatif dalam mengatasi kejenuhan siswa ketika belajar akuntansi materi perusahaan jasa, ide tersebut dituangkan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Game Edukasi Adventure of FOPYS (Fire or Point Your Service) Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa SMA”.

Adventure of FOPYS, adalah sebuah game berbasis android bergenrerole and playing games yang di dalamnya memuat materi akuntansi perusahaan jasa siswa SMA. Inti dari permainan ini adalah pengumpulan poin sebanyak-banyaknya dari hasil menyelesaikan tugas di setiap misinya, namun pada saat berpetualang ada tantangan yang harus dilalui agar poin yang dikumpulkan tidak berkurang. Pada akhir setiap level, guru bisa melihat total poin untuk dijadikan bahan evaluasi pembelajaran.

Karya yang memperoleh predikat “karya terbaik” dari sub tema pendidikan ini telah berhasil melalui berbagai tahapan. Tahapan yang dilalui sangat panjang, dari 450 abstrak, harus diseleksi menjadi 60 karya terbaik tiap sub tema, kemudian diambil 6 paper terbaik untuk maju menjadi finalis dan mempresentasikan karyanya, hingga akhirnya terpilihlah karya mahasiswa FE UNY ini menjadi yang terbaik subtema pendidikan. “Kami sangat bersyukur bisa mengharumkan nama FE UNY di sana, walaupun ada banyak tahapan, Alhamdulillah masih diberi kelancaran dan kesempatan untuk kami berprestasi,” ujar Adetia selaku ketua tim dan salah satu pengurus di Unit Kemahasiswaan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY.

Pada subtema teknologi karya terbaik berhasil diperoleh Institut Teknologi Sepuluh November sedangkan untuk subtema sosial humaniora diperoleh Universitas Muhammadiyah Malang. “Terima kasih kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, orang tua yang selalu mendoakan kami, Ibu Adeng Pustikaningsih yang telah membimbing dari pembuatan karya, dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan bantuannya,” tambah Adetia. (fadhli)

Label Berita: 

“NGGUYUB RUKUN NGRANGKUL SEDULUR” SELOGAN MEKATRONIKA GATHERING KE-8

$
0
0

Ngguyub rukun ngrangkul sedulur. Kalimat ini yang diusung oleh Mekatronika Fakultas Teknik UNY untuk mempersatukan semua angkatan dan Alumni Mekatronika dalam acara Mekatronika Gathering ke-8. Arti dari kalimat tersebut adalah jiwa persaudaraan dan keakraban dari angkatan pertama (2006) hingga sekarang (2015) dapat terjalin solid. Mekatronika Gathering diadakan di Kebun Buah Mangunan, Minggu, 20 Desember 2015. Mekatronika Gathering dihadiri oleh Totok Heru T.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan Herlambang Sigit P., M.Cs. selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika dan pengurus Ikatan Keluarga Alumni.

Mekatronika Gathering adalah agenda tahunan yang melibatkan masyarakat ataupun lingkungan. Gathering tahun ini keseruannya pun terasa ketika awal pembukaan dengan kegiatan sosial yaitu menanam pohon buah dan pinus di lokasi sekitar Gathering. Berlanjut dengan kegiatan outbound yang diikuti seluruh keluarga besar Pendidikan Teknik Mekatronika, alumni dan dosen, diakhiri dengan forum diskusi dengan seluruh keluarga Mekatronika.

Kepedulian alumni Pendidikan Teknik Mekatronika terlihat dengan bantuan fasilitas agar pelaksanaan acara ini dapat berjalan dengan baik. Selain menghasilkan kebersamaan yang sungguh terasa dan kekompakkan yang luar biasa, mekatronika gathering ke-8 ini berhasil menghasilkan beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan, baik dari pihak alumni Pendidikan Teknik Mekatronika atau dari pihak mahasiswa aktif. Program kegiatan yang diberikan dari alumni Mekatronika adalah Beasiswa Tugas Akhir bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika setiap tahunnya dengan seleksi pengajuan proposal Tugas Akhir.

Sementara dari mahasiswa melahirkan  gagasan berupa komunitas Mekatronika Mengajar. Latar belakang digagasnya komunitas Mekatronika Mengajar adalah sosialisasi program studi mekatronika yang cukup awam di masyarakat Indonesia. Kaca dunia telah mengenal Mekatronika namun belum untuk Indonesia secara luas. Negara asing telah terbiasa dengan Mekatronika karena kemajuan teknologi otomasi di sana. Namun di masyarakat Indonesia masih belum terlalu mengenalinya.

Selain itu, mahasiswa Mekatronika memiliki mimpi menjadi fasilitator untuk anak negeri agar lebih mengenal dunia otomasi. Hal ini penting untuk menghadapi persaingan industry yang semakin ketat. Gagasan Mekatronika Mengajar juga tidak hanya tentang pengenalan Mekatronika dalam kaca otomasinya, namun moral dan karakter anak bangsa juga akan menjadi fokus target program ini.

Dengan kebersamaan dan solidaritas dari keluarga besar Mekatronika mendapat apresiasi tinggi dari pihak  Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika. Hal inilah yang selalu akan diusung oleh Mekatronika agar selalu solid dan akan terus berkarya untuk bangsa. (elko)

Label Berita: 

RATIH, ALUMNUS FE UNY IKUTI JAPAN CULTURAL CAMP

$
0
0

Setelah diwisuda awal tahun 2015 ini, Ratih Kartika, S.Pd., lulusan Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional Fakultas Ekonomi (FE) UNY kemudian berhasil mewujudkan salah satu mimpinya: bepergian ke Jepang. Usai mengikuti seleksi sejak akhir September 2015 lalu melalui organisasi ASEAN Youth Friendship Network (AYFN), Ratih dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai salah satu dari 20 pemuda dari seluruh Indonesia yang berhak mengikuti program Japan Cultural Camp di Kyoto, Osaka, 7–12 Desember lalu.

Selain Ratih dari UNY, mahasiswa dan alumni yang turut serta berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, dll. Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kyoto dan Osaka, Ratih dan rombongan Cultural Camp berkesempatan mempertunjukkan kebudayaan Indonesia di hadapan mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di Kyoto Sangyo University.

Meski sebelumnya pernah pula mendapat kesempatan menjadi salah satu presenter dalam International Symposium on Business and Social Sciences (ISBSS) di Sapporo pada pertengahan tahun, Ratih batal berangkat karena satu dan lain hal saat itu. “Ternyata Allah menggantinya dengan kesempatan lain yang luar biasa, bertemu orang-orang hebat, mengunjungi berbagai tempat dan banyak belajar dari negara Jepang. Saya sama sekali tidak bisa bahasa Jepang, jadi saya harus mencari sponsor saat itu. Tapi saya punya Allah yang Maha Baik. Finally I did it!” ujar Ratih.

Alumnus FE UNY ini mengunjungi beberapa objek penting di Kyoto dan Osaka seperti Kiyomizu-dera dan Golden Temple. Selain itu, para peserta Japan Cultural Camp juga mengunjungi Kyoto Sangyo Daigaku, salah satu daigaku, atau universitas swasta di Kyoto yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari empat jurusan di fakultasnya selain Bahasa Korea, Jepang, dan Cina.

“Kami berkesempatan untuk bersama-sama belajar, dan menampilkan budaya Indonesia kepada mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di Kyoto Sangyo University. Mereka terlihat antusias dalam mempraktikkan Bahasa Indonesia yang mereka pelajari,” ungkap Ratih.

Bagi Ratih, tidak ada yang tidak mungkin diwujudkan selama tetap mau bermimpi, berusaha, dan berdoa. “Jangan pernah menyerah mengejar mimpi, selagi sehat, selagi mampu, selagi muda. Yang muda yang berjuang!” tutup owner Ratu Mendoan Cilacap dan founder gerakan Sedekah Apa Saja ini. (fadhli)

Label Berita: 

KEKOMPAKAN ARYO DAN ZELA JALANKAN BISNIS

$
0
0

Sebelum GO-JEK memperluas jaringan pemasarannya hingga ke Yogyakarta pada pertengahan November 2011, di kota Pelajar ini sudah berdiri beberapa bisnis serupa. Salah satu jasa transportasi tersebut adalah Taxi Motor 86, atau kerap disebut juga Ojek 86. Usaha yang sudah didirikan sejak 2013 ini dimiliki oleh dua lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Aryo Purnomo Edi, S.E. dan Ghazela Palestin, S.E. Ojek 86 sudah bermitrakan 16 pengendara ojek yang kesemuanya dibekali motor yang serupa, sebuah Honda Spacey matic. Karena keseragaman motor tersebut, armada milik pasangan yang menikah pada 1 Agustus 2014 ini kerap dipanggil Ojek Matic.

Aryo mengungkapkan, Ojek 86 ini sudah didirikan saat dirinya masih berkuliah di semester 10. “Saat itu, saya baru bermodalkan 5 motor dan saya juga masih terlibat sebagai salah satu pengendaranya. Saya dulu merekrut sopir yang sudah pengalaman, lalu mulai merekrut sopir baru tetapi berlatar belakang marketing. Marketing atau sales dipilih karena biasanya sudah memiliki pemahaman yang baik tentang daerah-daerah di Yogyakarta,” terang Aryo.

Aryo menceritakan asal mula tercetusnya bisnis ojek 86 ini adalah dari keprihatinannya terhadap ojek biasa. “Saya prihatin melihat para sopir ojek yang sudah tua, tidak berpakaian yang seragam, dan harga yang tidak menentu. Tanpa seragam, tentu calon konsumen tidak bisa dengan cepat menangkap keberadaan mereka, dan tidak bisa membedakan mana ojek yang berpengalaman dan tidak. Tanpa kepastian harga, sebagian calon konsumen juga malas menggunakan. Dengan Ojek 86 ini, saya ingin memberikan calon konsumen kepastian tentang keberadaan para sopir ojek yang bisa diandalkan dan harga yang transparan,” ujar Aryo yang juga pernah berbisnis tour and travel, café, serta warnet ini.

Untuk saat ini, Ojek 86 bisa dihubungi melalui telepon di 0851-0099-8686. “Selain telepon, kami juga membuka layanan selama 24 jam dengan pemesanan melalui Whatsapp dan LINE di nomor 0812-1210-8686,” ucap lulusan Program Studi Manajemen FE UNY ini. Selain jasa ojek regular, armada yang menetapkan tarif Rp2,00 per meter ini juga menyediakan jasa antar jemput, jasa pengiriman barang, dokumen, makanan, serta paket wisata ke berbagai objek sekitar Yogyakarta dengan tarif khusus.

Untuk rencana di masa yang akan datang, Aryo mengaku pelan tapi pasti usaha ini akan terus berkembang. “Di tahun mendatang setidaknya armada bisa bertambah lagi 25 unit, dan saya ingin mencoba menghidupkan lagi bisnis tour, traveling, dan tiket online. Selain itu, bisnis busana muslim dan mukena istri saya yang selama ini sudah menghidupi beberapa orang wanita di sekitar rumah akan kami kembangkan lagi,” tambah suami dari Ghazela Palestin yang akrab dipanggil Zela ini.

Selain memberdayakan para kerabat dan tetangga, Aryo pun tak segan menjadi kuli bagi bisnis busana muslimah istrinya yang diberikan nama SELSA Store. “Motif mukena kami selalu berbeda dan unik. Kalau di Ojek 86 saya menjadi pemilik, di SELSA Store saya hanya kuli,” celetuk Aryo. Bisnis yang memiliki akun twitter @selsastore ini mengkhususkan diri pada produk busana muslimah seperti berbagai kreasi hijab, serta pada Januari 2015 ini secara eksklusif memproduksi mukena motif.

Aryo mengakui, bisnis yang dijalaninya tidak mudah. Terlebih dengan kehadiran pesaing besar di Yogyakarta. “Saya ambil hikmahnya saja. Keberadaan para pesaing membuat saya menjadi lebih kreatif dan harus keluar dari zona nyaman. Ilmu kuliah jadi benar-benar saya terapkan. Dengan berwirausaha, saya jadi belajar negosiasi dengan berbagai macam orang. Jangan takut gagal,” tutup Aryo. (fadhli)

Label Berita: 

STUDIUM GENERALE JURUSAN KTP: INTERNET OF THINGS

$
0
0

Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan pokok seperti halnya sandang, papan, dan pangan. Manusia lebih dimudahkan dengan adanya fasilitas yang dulu pada tahun 1990-an masih menjadi barang mewah ini. Seperti halnya telekomunikasi nirkabel, internet memiliki banyak dampak positif, dan juga dampak negative. Internet bisa menjadi “senjata makan tuan” apabila tidak digunakan secara bijak. “Terlebih di era media sosial ini, sering tidak disadari bahwa kita meletakkan informasi pribadi di salah satu media sosial, dapat memancing pihak lain untuk berbuat buruk pada kita,” ungkap Pratama Dahlian Persadha, S.Sos., M.M. dalam Stadium General yang bertajuk Internet of Things (IoT) Menuju Pembelajaran yang Menginspirasi, Selasa (22/12/2015) di Jurusan KTP FIP UNY.

Lebih lanjut pria kelahiran Cepu ini menjelaskan mengenai Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. “Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif,” tambahnya.

Pria yang merupakan founder dan Chairman CISSReC (Communication &  Information System Security Research Center) ini menambahkan IoT dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh alat pacu jantung, manajemen pencahayaan ruang, sensor kebakaran, system keamanan yang terintegrasi dengan internet sehingga bisa dipantau dari jarak jauh. Demikian ungkapnya di hadapan 250 audience yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ini.

“Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode kita tak perlu susah- susah menghitung produk secara manual,” tambahnya lagi. (ant)

Label Berita: 

PANTAU PENCAPAIAN AKADEMIK MAHASISWA, DINAS KARANGASEM KUNJUNGI UNY

$
0
0

I Gde Ariyasa, Kepala Dinas Pendidikan Karangasem Bali, didampingi Sekretaris Dinas, Kabag Keuangan, dan staf Dinas Karangasem baru saja melaksanakan kunjungan ke UNY sembari memonitoring capaian akademik mahasiswa kerjasama. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (23/12/2015) dan rombongan disambut di Ruang Senat Barat, Rektorat UNY. Kunjungan tersebut diterima oleh CH. Fajar Sri Wahyuniati, S.Pd., M.Or. selaku Kepala Bidang Kemitraan Dalam Negeri dan Ratna Budiarti, M.Or. selaku Sekretaris Bidang Kemitraan Dalam Negeri, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY.

Acara diawali dengan sambutan singkat dari I Gde Ariyasa. “Tujuan kami datang kemari adalah untuk mengunjungi mahasiswa kami, kemudian kami teruskan untuk berkunjung ke UNY,” ungkap beliau. Beliau pun mensyaratkan bahwa dirinya dan rombongan dari Dinas Kabupaten Karangasem, Bali ingin mengetahui sejauh mana perkembangan akademik mahasiswa kerjasama asal Karangasem.

Fajar Sri Wahyuniati menegaskan komitmen UNY dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa kerjasama. “Kami akan meningkatkan fasilitas di UNY, tapi kami juga memohon untuk saling mengingatkan. Kami juga meminta Dinas untuk rutin melakukan monitoring,” ujarnya.

Aji Abdussalim, S.Pd., staf bidang Kemitraan Dalam Negeri yang turut hadir dalam agenda tersebut menyebutkan, “ Mahasiswa sudah cukup aktif, baik dalam kegiatan akademis maupun nonakademis. Salah satunya yaitu keikutsertaan mereka dalam acara Global Culture Festival 2015, di mana mereka berpartisipasi mewakili Bali, terutama Kabupaten Karangasem.”

Di akhir acara, Fajar Sri Wahyuni mengingatkan bahwa terdapat masa studi yang harus diperhatikan mahasiswa kerjasama. Harapannya, mahasiswa bisa lulus tepat waktu. Ia pun menyarankan, dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat lulus, para mahasiswa dapat mencari pembimbing skripsi yang tepat. (Wulan)

Label Berita: 

JANGAN TAKUT DENGAN POSTMODERNISME

$
0
0

Postmodernisme berusaha mengkritik semua hal yang lahir di zaman modernisme.  Ia tidak percaya lagi dengan hal-hal yang mapan baik dalam bentuk pemikiran maupun teknologi sebagi produk modernisme. Karenanya, ia selalu mempertanyakan apakah karya-karya kanon di zaman modernisme itu benar-benar sudah mencapai puncaknya dalam sisi seni dan estetika sehingga manusia setelahnya tidak bisa menyamainya atau selalu dianggap sebagai karya nomer dua? Apakah karya seni lukis Monalisa selalu dianggap karya yang sangat agung sehingga tidak ada seniman lagi yang dapat melukis lebih baik dari karya tersebut?

Pertanyaan ini yang selalu dikumandangkan oleh postmodernisme. Ini merupakan persoalan subjektivitas. Paham ini mestinya akan lebih mendorong bagi semua orang untuk melakukan karya-karya terbaiknya dan keluar dari hegemoni atau determinasi karya-karya adiluhung di masa lalu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disampaikan oleh Dekan FBS UNY Dr. Widyastuti Purbani, M.A. ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan seminar kerjasama Jurusan Pendidikan Seni Rupa dengan Galeri Shah Alam Selangor Malaysia Rabu, 23 Desember 2015 di Ruang Seminar Lantai 3 Gedung PLA FBS UNY.

Seminar nasional yang bertajuk « Menelusuri Jejak Seni Rupa Timur dalam Postmodernisme di Asia Tenggar » ini menampilkan pembicara utama dari Malaysia yaitu Prof. Raja Dato Zahabuddin Raja Yaacob dan para pemakalah dari para pakar seni seperti  Dr. Sunarto, M.Hum. dari Unnes, Dr. Hajar Pamadhi, M.A. dan Drs. Martono, M.Sn. dari FBS UNY.  Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh para peserta karena dibanjiri oleh mereka yang ingin tahu lebih mendalam tentang postmodernisme dalam karya seni dari para guru seni, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Prof. Raja Dato lebih banyak mengupas sejarah seni rupa di Malaysia asal-usul hingga kini. Sementara itu, Dr. Hajar Pamadhi mengawali pemaparannya dengan menggambarkan posisi sentral estetika Timur dalam seni postmodernisme di Asia Tenggara. Perkembangan filsafat ini mulai merambah alami seni Timur. Gerakan ini dikhawatirkan menggoyang keberlangsungan seni tradisional Timur yang eksotis ini dipahami analisis sejarah Barat menyebabkan posisi estetika Timur sebatas rasionalitas. Rasionalitas yang dituliskan oleh Barat tidak lebih seperti menebak buah mangga yang manis dengan melihat kulit.

Dr. Sunarto mengupas tuntas Filsafat Seni Nusantara. Dosen dari Unnes ini mengatakan bahwa seni nusantara mempunyai ruang dan waktu yang membentang dari Sabang sampai Papua. Ia hadir dalam estetika yang mempunyai konteks dengan budayanya. Filsafat ini bukan merupakan hal yang mustahil, walau untuk menggalinya dibutuhkan banyak referensi dan pengalaman empiris. Landasan filasafat ini meliputi ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ketiga landasan tersebut telah membentuk ideologi seni nusantara. Jadi, keindahan harus ada kebaikan karena dalam seni nusantara tida ada kata “seni untuk seni”(art for art), melainkan “seni untuk sesuatu”. Keindahan lukisan haruslah menuju kepada kebaikan yang pada akhirnya melakukan perjalanan  yang transenden.

Kesimpulan dari seminar ini antara lain adalah bahwa masyarakat Timur telah mendahului meletakkan nilai dalam perilaku dan budayanya, nilai seni yang berisikan estetika telah ada sejak sejak hadir dalam arti realistik maupun konsepsi, estetika Timur telah mempunyai penangkal dalam menghadapi arus temu budaya namun belum disentuh melalui pendidikan, dunia, postmodernisme berfungsi sebagai pemicu kreativitas berseni dan memberikan prinsip kebebasan dan kemerdekaan berkomunikasi, dan pendidikan seni adalah salah satu medium yang sebenarnya mampu mengakomodasi keberadaan seni postmodernisme melalui pemahaman nilai, sistem maupun fisik.

Setelah kegiatan seminar berlangsung, para peserta berpindah tempat menuju galeri seni rupa yang berada di GK IV FBS UNY untuk menyaksikan pameran seni hasil karya dosen dan mahasiswa seni rupa. Pameran ini sekaligus mencerminkan filsafat posmodernisme karena di dalamnya tidak ada pemisahan antara karya dosen dan mahasiswa. Orang kemudian akan menilai kegiatan ini dengan menggunakan subjektivitasnya. (Setyawan) 

Label Berita: 

PERINGKAT 182 DUNIA, GARUDA UNY SIAP TAKLUKAN KOMPETISI TAHUN 2016

$
0
0

Jumat (25/12/2015), tim mobil Universitas Negeri Yogyakarta, Garuda UNY Racing Team (GURT) mendapat kabar gembira dari hasil perolehan mereka dalam mengikuti kompetisi Formula Student. Seperti yang dilansir dari laman www.fs-world.org formula student combustion-world ranking, tim mobil UNY ini menduduki peringkat ke-182 dari total 527 tim seluruh dunia.

Prestasi membanggakan tersebut didapat dari keikutsertaan mereka dalam kompetisi 2015 Student Formula Japan pada awal September lalu. Dalam kompetisi yang terselenggara di Jepang tersebut, Garuda UNY mendapatkan posisi yang cukup baik dalam static event. Mereka berhasil menduduki peringkat ke-41 pada design event, peringkat ke-49 pada cost event dan peringkat ke-25 business logic plan. Sebagai tim pendatang baru, ini merupakan prestasi yang membanggakan mengingat tim lawan kebanyakan merupakan tim tuan rumah yang tak diragukan lagi kecanggihan teknologinya.

Tak hanya mendapatkan capaian membanggakan pada static event, dalam dynamic event pun mereka memboyong capaian membanggakan. Peringkat 5 efisiensi berhasil diraih oleh tim yang dikomandoi oleh Bondan Prakoso ini. Sementara itu, jika dilihat dari pencapaian secara keseluruhan, mereka menduduki 2nd place rookie, best rookie diperoleh tim dari Austria TUG (Graz University of Technology). GURT mendapatkan peringkat 29 overall dari 93 tim dengan 7 tim sebagai rookie atau pendatang baru. Selain itu, GURT juga berhasil menduduki peringkat 4 dari keseluruhan overseas team yang berasal dari 11 tim dari 9 negara. Pada kompetisi tahun 2016 mendatang mereka berhak untuk berada dalam grup A dan dapat mengikuti technical inspection lebih awal. 

Perolehan peringkat 182 dunia didasarkan pada kompetisi yang telah diikuti di Jepang. Formula Student adalah kompetisi pembuatan mobil formula tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh Society of Automotive Engineering (SAE). Kompetisi ini diselenggarakan dalam berbagai musim yang tersebar di berbagai Negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Austria dan Australia.

Pemeringkatan yang dilakukan oleh Formula Student diambil dari keseluruhan poin yang diperoleh tim-tim pada keikutsertaannya dalam kompetisi di berbagai negara. Poin diakumulasikan dari hasil kompetisi tiga tahun terakhir atau 6 kompetisi yang telah diikuti di berbagai Negara.

 Karena ini merupakan kali pertama GURT mengikuti Formula SAE, maka poin yang diperoleh berdasarkan hasil kompetisi 2015 Student Formula Japan. Peringkat dunia tersebut diperoleh dari hasil total yang diambil dari tiga aspek seperti season (musim pertandingan), actuality (aktualitas) dan competitiveness atau tingkat persaingan.

GURT menargetkan dapat menduduki peringkat 100 besar dunia dengan target overall 500 poin pada kompetisi tahun mendatang.

Prestasi yang telah diperoleh tak lepas dari dukungan UNY sendiri yang telah memfasilitasi berbagai hal dan juga dukungan sponsor tak kalah pentingnya dalam perolehan ini. (Anis)

Label Berita: 

MAHASISWA KERJASAMA SUMSEL-UNY JUARA I BIQ NASIONAL DI UIN SUKA

$
0
0

Mahasiswa Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan UNY kembali berhasil menorehkan prestasinya dalam bidang non-akademik. Ujang Hartato, mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY angkatan 2012 ini berhasil menjadi pemenang dalam Bahtsu ‘Ilmi Al-Qur’an (BIQ) Nasional Pengembangan Kepribadaian dan Tahsinul Qur’an Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (PKTQ UIN SUKA). Lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan pada tanggal 23—24 Desember 2015 ini diikuti oleh 9 finalis dari berbagai universitas di Indonesia yaitu dari UNY, UNAIR, USU, UGM, UB, UM, IAIN Tulung Agung, dan 2 tim dari UIN SUKA Yogyakarta.

Pada perlombaan ini, Ujang pangilan akrabnya, merupakan satu-satunya delegasi perorangan yang lolos menjadi 9 besar finalis BIQ Nasional PKTQ UIN SUKA setelah melewati dua tahapan seleksi BIQ PKTQ yaitu seleksi abstrak dan seleksi full paper

Berkonsentrasi dengan permasalahan pendidikan, Ujang yang juga merupakan mahasiswa pendidikan ini, mengangkat permasalahan para penyandang tuna rungu dalam belajar membaca Al-Qur’an, melihat gaya komunikasi dua arah dari para penyandang tuna rungu yang juga sangat membutuhkan media belajar secara visual. Dari hal itulah Ujang pun memanfaatkan kemajuan teknologi guna membantu para penyandang tuna rungu untuk bisa memahami bacaan yang ada dalam Al-Qur’an, sebuah aplikasi andorid sebagai media edukasi Al-Qur’an bagi panyandang tuna rungu.

“Alhamdulillah, setelah usaha yang optimal akhirnya saya bisa mengharumkan nama kampus dan Disdik Sumsel dalam perlombaan ini. Semoga karya ini nantinya bisa bermanfaat dan bisa ditindaklanjuti guna mengatasi permasalahan saudara muslim kita, yang menyandang tuna rungu agar bisa membaca Al-Qur’an,” ujarnya saat diwawancarai usai mengikuti field trip  bersama finalis lainnya. Belajar dari kegagalan yang telah dilalui, Ujang pun melakukan perbaikan media edukasi, gaya menulis, dan cara persentasi yang menarik untuk bisa tampil lebih baik lagi. (Ibnu Zainal A./Fadhli)

Label Berita: 

SEMINAR NASIONAL KEPROFESORAN

$
0
0

Dalam rencana strategis Kemristekdikti 2015–2019 dijelaskan bahwa perlu reformasi pendidikan tinggi termasuk restrukturisasi Kemristekdikti sehingga disamping menghasilkan lulusan, riset, transfer teknologi ke masyarakat, perguruan tinggi juga menghasilkan inovasi yang bisa meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Sehingga untk meghadapi persaingan global sekarang ini pendidikan tinggi di Indonesia perlu melaksanakan hal penting untuk memperkuat daya saing Indonesia. Universitas yang baik memiliki penelitian yang berkualitas, paten dan publikasi, banyaknya jurnal yang dikutip serta sejumlah guru besar yang produktif dalam publikasi ilmiahnya.

Demikian dikatakan Dirjen SDID Kemristekdikti Prof. Ali Ghufron dalam seminar nasional keprofesoran yang diselenggarakan oleh Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti di Hotel Cavinton Yogyakarta, Rabu, 23 Desember 2015. Lebih lanjut Prof. Ali Ghufron Mukti menjelaskan bahwa dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.

“Hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan oleh Perguruan Tinggi” kata Prof. Ali Ghufron Mukti “Kecuali hasil Penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan umum”. Dikatakannya bahwa salah satu kriteria profesor menurut Permendikbud No 92 tahun 2014 menyebutkan bahwa profesor harus mampu menulis karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi. Oleh karena itu profesor wajib menulis buku  yang diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun internasional yang memiliki ISBN, menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi serta menyebarluaskan gagasannya

Menurut ketua panitia kegiatan Bunyamin Maftuh mengatakan bahwa seminar ini dilatar belakangi oleh makin sedikitnya jumlah profesor di Indonesia, serta jumlah publikasi yang masih rendah termasuk rendahnya produktifitas ilmiah para profesor. Para undangan terdiri dari para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. “Materi yang disajikan yaitu tentang kebijakan kemenristekdikti tentang profesorship, pandangan pimpinan perguruan tinggi, para pakar serta tim penilai angka kredit tingkat nasional,” ujar Bunyamin Maftuh. 

Pembicara lainnya Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. mengatakan bahwa dosen merupakan suatu komponen terpenting dalam pendidikan tinggi, karena dosen memiliki peran yang sangat signifikan dalam memajukan perguruan tinggi. Pada awalnya dosen yang semula bertugas mengajar saja, kini juga sebagai pendidik profesional dan ilmuwan. “Pada prakteknya masih cukup terbatas jumlah dosen yang mampu mencapai level jabatan profesor,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Untuk memungkinkan dosen dapat mengalami kelancaran dalam karirnya, kiranya perlu dibangun sistem pembinaan dan pengembangan karir dosen yang efektif.”

Rektor UNY tersebut juga memberi masukan bahwa untuk menjamin originalitas hasil riset dan tingkat jangkauan desiminasi hasil-hasil riset, kiranya perlu sekali mengoptimalkan pemanfaatan ICT dengan sebaik-baiknya dengan proteksi yang optimal. Demikian pula untuk membantu proses kenaikan jabatan untuk semua jenjang perlu pengamanan dokumen akdemik yang penting dan pengelolaan serta penilaian angka kredit.

Sementara itu Rektor ITS Surabaya Prof. Joni Permana mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas dosen perlu mengubah sistem rekrutmen dosen PTN sebagai PNS, sebab prasyarat penerimaan saat ini hanya akan menyebabkan larinya dosen potensial Indonesia ke negara tetangga, atau PTN diberi otonomi untuk lebih banyak merekrut dosen non-PNS dengan kriteria menurut ketetapan PTN sendiri, namun dengan hak yang sama dengan dosen PNS.

“Kinerja menjadi ukuran keberhasilan bagi dosen untuk tetap bertahan dalam PTN,” ungkap Prof. Joni Permana. Menurutnya sistem penilaian kinerja dosen yang berbasis output, harus jelas batasannya. Dan perbaiki system reward and punishment terutama plagiarisme serta memperbaiki sistem kepangkatan, promosi yang diperoleh dosen dengan sistem penilaian yang lebih transparan. (dedy)

Label Berita: 

TIM UKM PENELITIAN UNY RAIH EMAS DALAM THE 3RD IIIC DI TAIPEI, TAIWAN

$
0
0

Lima mahasiswa UNY yang tergabung dalam satu tim dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian UNY, Rifaldy Fajar (Matematika 2014), Atika Fauziyyah (Pendidikan Bahasa Inggris 2013), Muhammad Muslim Machbub Sulthony (PGSD 2012), Fenti Richa Rukmana (Pendidikan Biologi 2014), serta Andi Alif Sutadi Saputra (Pendidikan Teknik Elektro 2015) berhasil meraih medali emas dalam The 3rd International Innovation and Invention Competition (IIIC) 2015 di Taipei, Taiwan  yang diselenggarakan pada 12 — 14 Desember 2015 di Ambassador Hotel, Taipei, Taiwan. Acara lomba tahunan yang diadakan oleh  Chinese Innovation and Invention Society yang bekerjasama dengan Moscow International Inventions, dan beberapa partner internasional office lainnya.

Acara ini diikuti oleh ratusan inventor dari beberapa negara, di antaranya Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, Vietnam, Sri Lanka, USA, Bosnia, Thailand, Taiwan, China, dan beberapa negara lainnya dimana peserta terbagi atas beberapa bidang dengan tema besar “Environment and Health” yaitu Classed A: Energy Conservation and Carbon Reduction, Classed B: Environmental Protection, Classed C:Health Care and Biotechnology, dan Classed D: Intelligence Home and Living Technology.

Di bawah arahan Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng., Tim UNY yang saat itu diwakili  tergabung dalam kelas A yaitu Energy Conservation and Carbon Reduction dengan invensi MUFF HELP di mana invensi ini telah diseleksi oleh penyelenggara bersama 2 tim dari Universitas Brawijaya Malang. Kelas ini menurutnya merupakan tantangan yang sangat berat karena rivalnya adalah invensi canggih dan luar biasa yang sudah berbasis riset lanjutan bahkan beberapa di antaranya ada yang telah memiliki hak paten.

Dalam perjalannya, Rifaldy dan tim senantiasa memiliki banyak kendala seperti manajemen waktu antar mereka, uji coba dan persiapan. Namun bagi Runner Up Mahasiswa Berprestasi FMIPA 2015 ini, kendala merupakan tantangan yang harus dicari jalan keluarnya secara bersama-sama karena kekompakan merupakan faktor penentu paling utama. Dirinya berharap semoga semua rekan-rekan UNY dan mahasiswa Indonesia senantiasa memberikan sumbangsih besar untuk negaranya. (Humas UKM Penelitian UNY)

Label Berita: 

UPGRADING DAN TEMU PISAH PENGURUS KMP UNY

$
0
0

Selepas sukses menggelar Mubes III dan pemilihan ketua KMP UNY 2016, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan kegiatan upgrading dan temu pisah pengurus KMP UNY yang dilaksanakan hari Sabtu, 26—27 Desember 2015 di tiga kabupaten yakni Wonosobo, Temanggung, dan Kendal, Jawa Tengah. Ketua pelaksana  kegiatan yang juga wakil ketua KMP UNY 2015 saudara Didik Kurniawan, S.Pd. menyampaikan tujuan dari kegiatan upgrading adalah untuk menumbukan semangat kebersamaan dan kekeluargaan pengurus KMP UNY, kemudian untuk membuat ikatan historis yang lebih kental antar sesama pengurus sehingga diharapkan tali silaturahim antar sesama pengurus tidak terhenti walaupun sudah tidak lagi menjadi  pengurus KMP UNY.

Kegiatan yang mengusung tema Fells Experience, Road to Success Study, and Up Coming Wedding itu diikuti oleh 58 orang peserta dari demisioner pengurus KMP UNY 2015 dan calon pengurus KMP UNY 2016. Semua peserta diangkut dengan menggunakan satu bis dan 3 mini bus. Berangkat dari kampus UNY pada hari Sabtu, pukul 08.00 WIB dan kembali lagi ke kampus UNY pada hari Minggu, pukul 20.00 WIB.

Secara umum rangkaian kegiatan upgrading dilaksanakan dengan menuju 4 titik destinasi. Destinasi pertama yakni rumahnya keluarga Nugroho, S.Pd. mahasiswa prodi Pendidikan Fisika PPs UNY angkatan 2015 di Wonosobo. Selepas ramah tamah dan menikmati hidangan santap siang, rombongan melakukan photo bersama dengan keluarga dan menyerahkan kenang-kenangan untuk tuan rumah, kemudian melanjutkan perjalananan menuju destinasi kedua yakni menuju kediaman Didik Kurniawan, S.Pd. di Temanggung. Lokasi pedesaan yang asri di bukit pegunungan memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi para peserta, selain dapat silaturahim dengan keluarga, rombongan juga berkesempatan menikmati indahnya bukit dan sun rise pada Minggu pagi selepas shalat subuh.

Pada malam harinya, selepas menikmati hidangan makan malam, diadakan acara penyambutan dari pihak keluarga kemudian penyerahan kenang-kenangan kepada tuan rumah. Setelah itu memasuki acara inti yakni penyampaian kesan dan harapan dari perwakilan pengurus KMP UNY 2015 untuk para calon pengurus KMP UNY 2016. Kemudian memasuki acara penganugrahan pengurus KMP UNY yang teraktif selama kepengurusan. Berdasarkan hasil penilaian para pengurus inti dan para kepala bidang, pengurus KMP UNY teraktif diraih oleh saudara Muhammad Alwan, S.Pd. dari program studi Teknologi Pendidikan yang merupakan pengurus Bidang Riset dan Pengabdian KMP UNY 2015.

Sekitar pukul 09.00 Minggu pagi, para peserta berpamitan dan berphoto bersama dengan keluarga Mas Didik, lalu melanjutkan perjalanan menuju destinasi yang ketiga yakni tempat wisata Air Terjun Curug Sewu di Kendal Jawa Tengah. Setelah puas berphoto, para peserta melanjutkan perjalanannya menuju destinasi yang terakhir yakni rumahnya Rikhana Fitriani, S.Pd. mahasiswa prodi pendidikan Biologi PPS UNY 2014 yang juga merupakan demisioner pengurus bidang KWU KMP UNY 2015. Setelah beramah tamah dan menikmati hidangan makan siang, para rombongan menyerahkan kenang-kenangan kepada pihak keluarga tuan rumah, lalu berphoto bersama kemudian pamit pulang menuju kota istimewa Yogyakarta.

Ditengah perjalanan para peserta yang berada dalam bis diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan selama acara dan harapan untuk pengurus baru KMP UNY 2016. Semua peserta menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam terutama untuk keluarga pengurus yang sudah berkenan menjamu rombongan, kemudian terimakasih juga disampaikan kepada inisiator acara yakni pengurus KMP UNY 2015 dan juga kepada semua peserta yang berpartisipasi dalam agenda upgrading dan temu pisah pengurus KMP UNY. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ence Surahman, S.Pd. yang juga merupakan mantan ketua umum KMP UNY 2015.

Beliau menyampaikan terimakasih kepada tuan rumah yang telah menjamu rombongan, kemudian kepada semua peserta. Selain itu beliau menyampaikan bahwa kegiatan upgrading tidak harus selalu dikonsep dalam bentuk agenda formal, namun dapat juga didesain melalui agenda semi formal seperti yang dilakukan. Karena menurutnya tujuan utama dari upgrading adalah untuk membangun cinta dan kebersamaan yang merupakan modal utama dalam mengelola organisasi KMP UNY.

Hal itu senada dengan testimony dari Saudara Mahfuzi Irwan, S.Pd. Ketua Umum KMP UNY 2016 yang menyampaikan bahwa kegiatan upgrading dan temu pisah pengurus KMP UNY merupakan sarana belajar yang baik untuk para calon pengurus baru, selain itu dapat menjadi sarana untuk saling mengenal satu sama lain, sehingga kepengurusan KMP UNY 2016 lebih ringan tugasnya karena sebelum pelantikan kebersamaannya telah terbangun dan hal itu merupakan modal yang paling penting untuk mengarungi perjalanan kepengurusan KMP UNY ke depan agar lebih baik lagi. Selain itu, beliau berharap agar agenda semacam ini dapat menjadi budaya baru yang perlu dipertahankan ke depannya (Humas KMP UNY)

Label Berita: 

MAHASISWA FIS UNY IKUTI SIT-IN DI UNIVERSITY OF MALAYA

$
0
0

Dalam rangka internasionalisasi fakultas, Fakultas Ilmu Sosial UNY mengirimkan 14 orang mahasiswa untuk mengikuti program sit-in di University of Malaya (UM) Malaysia. Kegiatan tersebut berlangsung tanggal 28 November- 12 Desember 2015. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini menurut Adi Cilik Pierewan, Ph.D., dosen pembimbing yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mahasiswa akan memperoleh pengalaman kuliah di universitas lain di luar negeri. “Mereka akan merasakan bagaimana berkuliah dengan atmosfer internasional,” ungkap Adi Cilik.

Menurut Prof. Dr. Ajat Sudrajat M.Ag., selaku Dekan FIS UNY, kegiatan sit in semacam ini akan dirancang untuk bisa dilaksanakan setiap tahun, agar mahasiswa FIS UNY mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu dari dosen asing. “Tidak hanya teori perkuliahan saja yang didapatkan, namun kegiatan ini  juga mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri agar bisa berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain,” ujar Ajat.  

Masih menurut Ajat, khusus kegiatan sit-in di UM ini merupakan follow-up dari kegiatan seminar internasional PAHMI IX kerjasama antara FIS UNY dan FIS UM. Kegiatan yang dirancang selama dua minggu ini, mahasiswa FIS UNY akan terlibat dalam berbagai kegiatan, di antaranya kegiatan perkuliahan, kegiatan seminar, International Day, serta kunjungan ke beberapa tempat di Malaysia.

Ajat menambahkan kegiatan ini diharapkan memberikan pengalaman yang berharga bagi para mahasiswa, dan semoga kegiatan ini dapat mempererat hubungan kerjasama UNY dan UM Malaysia untuk dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti sit-in di luar negeri. (Danu)

Label Berita: 

PRODI S2 PEP PPS UNY SEMAKIN LAMA SEMAKIN BERKEMBANG

$
0
0

Di penghujung tahun 2015 ini, kegiatan visitasi masih terus diadakan oleh BAN-PT. Pada kesempatan ini masih singgah ke Program Pascasarjana UNY. Pada hari Senin, 21 Desember 2015, Tim Asesor melakukan verifikasi terhadap borang akreditasi untuk prodi S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP). Visitasi kali ini dilakukan oleh 2 orang asessor, yaitu: Prof. Dr. Sutjipto dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Dr. R. Mursid, S.T., M.Pd. dari Universitas Negeri Medan (Unimed).

Sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku di UNY, sebelum melakukan tugasnya, tim asesor dipertemukan dengan pimpinan UNY untuk mendapatkan penyambutan. Dalam upacara tersebut, pimpinan UNY selalu berusaha tampil full team dengan menghadirkan Rektor, Wakil Rektor, pimpinan PPs, Ka. Biro AKI, Kabag. Akademik, Kabag. Informasi, Penjaminan Mutu dan tentunya kaprodi serta sekprodi yang divisitasi.

Selaku pimpinan UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., mengucapkan selamat datang kesekian kalinya kepada tim asesor terutama kepada Prof. Dr. Sutjipto yang sudah berkali-kali melakukan assessment ke UNY. “Kami selalu berusaha memberikan penyambutan terbaik kepada setiap tamu yang datang ke sini. Terlebih kepada asesor BAN PT, pelayanan diutamakan agar mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” tegas Rektor.

“Ke depan UNY akan terus mengembangkan dirinya. Fakultas yang jurusan dan prodinya telah berkembang pesat sangat mungkin melahirkan fakultas baru seperti hanya Fakultas Teknik, MIPA, Bahasa dan Seni serta Olahraga. Hal itu bisa terwujud apabila diimbangi dengan peningkatan sarana prasarana serta kualitas SDM yang akan mengelolanya,” tambahnya.

Sementara itu di Program Pascasarjana, prodi PEP merupakan prodi yang pertama kali diselenggarakan untuk jenjang magister. Semakin lama peminatnya semakin meningkat. PEP juga selalu mengembangkan dirinya dengan memberikan beberapa layanan di Laboratoriumnya. Selain itu, jalinan networking juga semakin banyak baik institusi dalam maupun luar negeri. “Kami berharap dengan realita yang terlaksana di prodi, akreditasi PEP tetap bertengger di puncaknya dengan predikat A,” tutup Rektor.

Sementara itu, mewakili tim Asesor, Prof. Dr. Sutjipto, mengemukakan bahwa sebagai penjaminan mutu eksternal, BAN-PT akan memberikan nilai yang terbaik bagi prodi yang memenuhi syarat. Beliau juga memberikan informasi bahwa nomenklatur prodi tidak ditentiukan oleh Dikti, tetapi oleh prodi yang bersangkutan. Akhirnya, mantan Rektor UNJ ini berharap kunjungan asesor ini bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan UNY.

Setelah mendapatkan penghormatan di tingkat pimpinan UNY, tim asesor langsung tancap gas untuk memverifikasi borang institusi/pascasarjana. Seperti pencermatan borang 3B sebelumnya, ditanggapi oleh Direktur, Asdir I, Asdir II, dan Tim Penjaminan Mutu PPs UNY. Proses verifikasi borang 3B cukup memakan waktu karena pengelola perlu menunjukkan bukti-bukti aktivitas yang tertuang dalam borang seperti SK, Sertifikat, MoU, TOR, dan sebagainya.

Selanjutnya verifikasi untuk borang prodi dihadapi langsung oleh kaprodi, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. didampingi sekprodi Prof. Dr. Badrun Kartowagiran. Sebagai pakar evaluasi pendidikan, kerjasama saling mengisi dan mendukung antara kaprodi dan sekprodi, bisa menanggapi setiap pertanyaan, masukan dan saran yang diberikan kedua asesor.

Dalam kesempatan yang lain, tim asesor juga berdiskusi dengan dosen pengajar prodi, dan pengelola Lab. PEP, sekaligus beberapa diantaranya merupakan alumni untuk prodi PEP pada jenjang S3. Dari diskusi ini didapatkan informasi tentang pengembangan prodi PEP dengan membuka layanan pengembangan instrumen evaluasi atau tes, pengumpulan data, serta analisis data, yang semuanya tertampung dalam layanan Educational Evaluation Services (EES). Hal itulah yang dikembangkan prodi PEP semenjak tahun 2009 yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan evaluasi pendidikan dan mengembangkan sumber daya manusia evaluasi pendidikan.

Proses field assessment dari awal hingga akhir telah dilalui. Selanjutnya visistasi ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara visitasi berikut hasil penialaiannya. Setelah itu, kedua asesor berpamitan kepada jajaran pimpinan PPs dan prodi PEP. (Rubiman)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live