Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

STUDI KAMPUS MAN 1 BOJONEGORO KE FIS UNY

$
0
0

Senin (21/12/15), Fakultas Ilmu Sosial UNY mendapat kunjungan studi kampus dari siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro. Rombongan yang berkunjung berjumlah kurang lebih 150 siswa dan didampingi 7 guru pendamping.

Penerimaan kunjungan tersebut bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY, para siswa disambut dengan hangat oleh jajaran dekanat. Acara dibuka dan disambut oleh Wakil Dekan I  FIS UNY, Dr. Taat Wulandari, M.Pd. Dalam sambutannya Taat Wulandari mengucapkan terimakasih kepada siswa siswi dan para guru pendamping MAN 1  Bojonegoro atas kepercayaannya memilih UNY khususnya ke Fakultas Ilmu Sosial sebagai tujuan kunjungan.

Wakil Dekan I FIS UNY, dalam sambutannya mengenalkan semua jurusan yang ada di FIS UNY dan menginformasikan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki fakultas. Beliau juga memaparkan tentang animo masuk ke prodi-prodi di lingkungan FIS UNY. Sedangkan Danu Eko Agustinova, M.Pd., selaku tim Humas FIS UNY memaparkan beasiswa-beasiswa yang ada di UNY dan jalur masuk (Penerimaan Mahasiswa Baru) yang ada di FIS UNY.

Sementara itu, menurut perwakilan MAN 1 Bojonegoro Drs. Daryanta M.Pd. dipilihnya FIS UNY lantaran perguruan tinggi ini dinilai memiliki kompetensi dalam bidang pembelajaran praktek dan teori seperti karakteristik potensi yang dimiliki siswa SMA Negeri 1 Kretek Bantul. “Artinya perguruan tinggi ini memang mempersiapkan tidak hanya tenaga siap didik, tetapi lebih pada tenaga siap pakai. Perguruan tinggi ini mengkonsentrasikan pada lulusan yang betul-betul mempunyai keterampilan yang handal,” ungkap guru pendamping Daryanta sekaligus Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. 

Daryanta mengungkapkan, kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan tiap tahun untuk diikuti para siswa kelas XII. Program ini cukup efektif, terbukti setelah lulus banyak siswa yang meneruskan studi ke perguruan tinggi. Setelah acara penyambutan selesai, kegiatan dilakukan dengan sharing dan pengenalan dari kedua belah pihak. Danu menjelaskan bahwa animo siswa untuk masuk ke beberapa jurusan  di FIS UNY sangat tinggi seperti Jurusan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara. Walaupun untuk Jurusan Ilmu Komunikasi merupakan jurusan yang baru berdiri.

Danu berpesan kepada siswa agar para siswa menyiapkan diri dan berupaya untuk meraih prestasi akademik maupun nonakademik, supaya ketika masuk ke perguruan tinggi mereka mempunyai daya saing dan keunggulan bersaing. (Danu)

Label Berita: 

MAHASISWA RIAS UNY WAKILI INDONESIA DALAM ASEAN SKILLS COMPETITION (ASC) XI BIDANG BEAUTY THERAPY

$
0
0

Mela Puspa Asri, mahasiswa Program Studi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menjadi juara pertama dalam Seleksi Nasional Asean Skills Competition XI 2015 bidang beauty therapy yang diselenggarakan di Jakarta November lalu. Dengan Prestasinya ini, Mela sapaan akrabnya, akan mewakili Indonesia untuk bertanding di ajang ASEAN Skills Competition (ASC) XI yang akan diadakan pada tanggal 19–29 September 2016 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam ajang seleski nasional ini, Mela merupakan perwakilan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta setelah menjadi juara pertama pada seleksi daerah yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Daerah Istimewa Yogyakarta bukan agustus lalu.

Saat ditemui tim humas, Mela menceritakan perlombaan seleksi nasional meliputi facial, body treatment, make up fantasy, make up malam, nail art, dan manicure spa. “Dari keseluruan bidang lomba, make up-lah yang skornya paling tinggi sehingga mengantarkan saya menjadi pemenang,” tuturnya.

Mela mengaku keberhasilannya ini tidak terlepas dari bimbingan dosen-dosen Tata Rias FT UNY yang terus memberikan bantuan, arahan, dan dukungan dalam persiapan hingga pelaksanaan lomba di Jakarta.

 Sebelum pelaksanaan ASC di Malaysia, Mela akan dikarantina selama 8 bulan. “Karantina dijadwalkan mulai awal bulan Februari 2016 di bawah koordinasi Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia,” imbuhnya.

“Tentunya saya mohon doa restu agar di tingkat ASEAN saya dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia. Aamiin,” tutupnya. (humas FT)

Label Berita: 

PEMBEKALAN MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI BAGI PEJABAT

$
0
0

Pada Selasa, 29 Desember 2015 Universitas Negeri Yokyakarta mengadakan pembekalan bagi pejabat-pejabat di UNY yang dihadiri Rektor UNY, Wakil Rektor, Dewan Pertimbangan, Ketua Senat, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Wakil Jurusan, Kepala Prodi, dan Sekretaris Prodi. Acara berlangsung di Ruang Sidang Utama UNY. Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutanya mengatakan bahwa pada akhir tahun ini UNY telah melakukan pergantian para pejabat di lingkungan UNY seperti pelantikan dekan yang dilakukan tanggal 1 Oktober 2015 dan pelantikan wakil dekan, ketua jurusan, sekretaris jurusan, kepala prodi, dan sekretaris prodi pada tanggal 1 Desember 2015. Rektor UNY juga mengatakan bahwa dengan adanya pergantian kepemimpinan diharapkan UNY bisa mengambil pelajaran yang lebih baik dari tahun ke tahun, serta sebuah kesetiaan, dedikasi, pengabdian dan tanggung jawab lebih berharga dari apapun sehingga mampu membuat UNY lebih berjaya.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas dari kementrian dan harus  bisa meraih kesempatan yang lebih baik dalam waktu singkat. Dan Para pejabat sebagai ujung tombak dan pembuat kebijakan diharapkan bisa membuat lembaga khususnya UNY bisa lebih maju dan berkontribusi dalam menghasilkan karya-karya anak bangsa,” tambahnya.

Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc., selaku Dirjen Penguatan Riset & Pengembangan mengatakan bahwa orang-orang hebat di lingkungan UNY yang nantinya bisa menghasilkan orang-orang hebat juga diharapkan mampu menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) karena MEA tidak bisa dihindari tapi harus dihadapi. “Jika kita tidak siap menghadapi MEA maka kita akan tergilas negara lain yaitu negara tetangga kita yang sudah memiliki kualitas luar biasa. Tugas kita yaitu menyiapkan SDM sebaik mungkin, terlebih UNY sebagai pencetak calon guru dan dosen punya tugas luar biasa untuk menyiapkan SDM untuk menghadapi MEA,” paparnya.

Salah satu yang paling penting, tambahnya, adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan enterpreunership karena jika tidak menguasai kemampuan enterpeunership akan tertindas oleh negara-negara maju dan Indonesia hanya akan menjadi buruh. Termasuk kesadaran untuk melakukan riset guna kemashalatan masyarakat. Akan tetapi perlu juga dikomunikasikan pentingnya riset bagi masyarakat dan untuk melakukan sebuah kajian yang diperlukan peneliti berkualitas, tersedianya sarana dan prasarana, dan kesadaran perguruan tinggi untuk mementingkan riset. Dan pentingnya makna kekuatan sepenuh hati, ketulusan untuk meraih sebuah keberhasilan.

Prof. Dr. Intan Ahmad selaku Dirjen Belmawa (Pembelajaran dan Kemahasiswaan) dalam kesempatan yang sama memgemukakan bahwa kampus adalah tempat orang kreatif untuk berkreasi maka harus dipersipakan mahasiswa yang masuk untuk melanjutkan studinya supaya lebih sukses dan lebih baik serta bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Intan Ahmad juga mengatakan bahwa tidak ada formula untuk sukses dan tidak ada ukuran sukses karena yang menilai kesuksesan yaitu orang lain.

Untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu, dosen dan mahasiswa harus sama-sama hebat karena hingga saat ini Indonesia masih menghasilkan banyak TKI. Rata-rata bangsa Indonesia hanya berpendidikan setara SMA atau di bawah universitas. “Padahal di negara tetangga kita contohnya Filipina sudah lebih siap, dengan menyiapkan lulusan yang lebih “paripurna” yang bisa menciptakan problem solving terutama dalam bidang pembelajaran.” Demikian salah satu paparan Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc. selaku Dirjen Sumber Daya Iptek & Dikti yang menjadi pembicara ketiga. (Khairani)

Label Berita: 

TIM UKM PENELITIAN UNY RAIH JUARA I LKTI PHYE FKM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

$
0
0

Tim UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta yang beranggotakan Rifaldy Fajar (Matematika 2014) sebagai ketua, dan Atika Fauziyyah (Pendidikan Bahasa Inggris 2013) serta Andi Alif Sutadi (Pendidikan Teknik Elektro 2015) selaku anggota tim, berhasil meraih juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional Public Health Youth Event (PHYE) di Universitas Sriwijaya Palembang dengan mengangkat Judul “Inovasi The Wonderful Green Transportation dalam Pembangunan Indonesia Sehat 2020 sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Pernapasan dengan Menggunakan Sistem Pereduksi  Ketebalan Asap dan Penyaring Polutan Co dari Emisi Gas Buang Kendaraan Mobil Diesel Berbasis Konfigurasi Pipa Knalpot dan Kertas Filter Berbahan Tannin Tak Larut Secara Massal di Kota-Kota Besar Indonesia” pada tanggal 19—21 November 2015.

Lomba ini merupakan satu kegiatan dari rangkaian acara PHYE FKM UNSRI dengan tema besar yakni “Peran Generasi Muda dalam Tantangan Pembangunan Kesehatan 2020” yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Indralayu, Palembang. Dalam kegiatan kali ini, Rifaldy harus presentasi sendiri karena dua rekan lainnya sedang berada dalam kompetisi lain.

Dalam hal ini, tim mengaku kejuaraan ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri, karena lawan-lawan yang hadir dalam kompetisi ini sangatlah berat yakni Institiut Pertanian Bogor, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mataram. Untuk UNY sendiri, diwakili oleh tiga tim, yakni Rifaldy Fajar dan tim, Vella Liani (Biologi 2013) dan tim, serta Arif Wahyu Saputro (Pendidikan Teknik Otomotif 2012) dan tim. Hasil akhir dari kegiatan ini, juara I diraih oleh UNY (Rifaldy dkk), juara II Universitas Sriwijaya Palembang, dan juara III diraih oleh Institut Pertanian Bogor. (R. Fajar)

Label Berita: 

BEASISWA LUAR NEGERI LEWAT SEMNAS

$
0
0

Sebagai akibat dari penyusutan dunia, batas antarnegara semakin tidak terlihat. Hal ini ditandai dengan mobilitas masyarakat internasional yang semakin dinamis. Keinginan untuk dapat berkunjung ke negara lain pun meningkat. Sayangnya tidak sedikit orang cepat menyerah ketika terganjal dengan kemampuan bahasa yang pas-pasan. Keinginan yang kuat serta diimbangi dengan ketekunan akan membawa seseorang mudah menggapai mimpi, ke luar negeri.

Saat ini pendidikan khususnya pendidikan tinggi bukan lagi dianggap barang mewah yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat atas, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Semua perguruan tinggi tentu berusaha untuk meningkatkan kualitas kampusnya. Sehingga muncul di Indonesia ini universitas favorit dan tidak favorit. Sangat berbeda dengan sistem pendidikan di luar negeri. Salah satunya Eropa. Jika orang Eropa ditanya di mana universitas favorit, maka mereka akan sangat bingung menjawabnya.

Semua universitas di Eropa memiliki kualitas yang sama.  Budaya belajar yang berkualitas, menjadikan lulusan universitas luar negeri dicari untuk mengisi jabatan-jabatan prestigious. Hal ini berimbas pada keinginan seseorang untuk dapat masuk ke universitas favorit atau bahkan universitas di luar negeri dengan harapan mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Berbagai cara dilakukan seseorang untuk dapat bersekolah di luar negeri. Mulai dari yang mengeluarkan biaya pribadi maupun yang sama sekali tidak mengeluarkan biaya alias mendapatkan beasiswa. Bagi mereka yang memiliki cukup uang, mengenyam pendidikan di luar negeri adalah hal yang mudah. Tetapi bagi sebagian orang, terlebih mereka yang berprestasi namun tidak memiliki biaya, beasiswa menjadi sebuah jalan yang harus diperjuangkan. Hal ini menyebabkan banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta menyediakan berbagai macam beasiswa. Mulai dari beasiswa kunjungan selama dua minggu, satu bulan, satu semester atau beasiswa penuh hingga lulus.

Sabtu (12/12/2015), bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Bund der Deutsch Studenten (BDS) mengadakan seminar nasional dengan menghadirkan tiga pembicara hebat. Pada SEMNAS kali ini panitia mengangkat tema “Bahasa Asing sebagai Pengantar Mudah Beasiswa Luar Negeri”. Hadir sebagai pembicara pertama yakni Prof. Pratomo Widodo, seorang guru besar germanistik pertama di Indonesia.

Salah satu yang ditekankan dalam penjelasannya adalah bahwa kemampuan bahasa merupakan anugerah sehingga harus digunakan secara attitude bukan hanya aptitude, artinya adalah bahasa tidak sekedar digunakan untuk mencari nilai melainkan lebih kepada kebermanfaatan fungsi bahasa itu sendiri. Ia juga berpesan bahwa mengambil jurusan bahasa asing bukan jalan yang perlu disesali, karena dengan menekuni dan bersungguh-sungguh mempelajari bahasa asing akan memudahkan seseorang untuk bergaul dengan masyarakat internasional.

Pada sesi kedua seminar yang dihadiri sekitar 150 peserta ini dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dr. Satoto E. Nayono. Pimpinan Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) ini memberikan gambaran mengenai kondisi masyarakat Inodesia saat ini yang masih dalam taraf berkembang. Akan tetapi, sebenarnya masyarakat memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Selanjutnya ia berbagi kiat-kiat untuk sukses mendapatkan peluang studi lanjut di luar negeri. “Yang terpenting adalah memiliki mental yang kuat, pantang menyerah dan terus berusaha,” ungkapnya.

Sesi ketiga diisi dengan sharing pengalaman salah satu mahasiswa penerima beasiswa Erasmus Mundus, Halim Perdana Kusuma. Ia bercerita pengalamannya selama satu semester mengikuti perkuliahan di Universitas Göttingen Jerman. Baginya, mendapatkan beasiswa ke luar negeri menjadi pengalaman yang tidak terbayarkan serta memiliki banyak manfaat. (e.saf)

Label Berita: 

HIMA AKUNTANSI RAIH JUARA POSTER AHMAD DAHLAN ACCOUNTING FAIR 2015

$
0
0

Perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil meraih juara II lomba poster dalam rangkaian acara Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) 2015 yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Desember 2015 untuk tahap presentasi. Dalam lomba ini, HIMA AKSI diwakili oleh Tegar Galang Anantha (Akuntansi 2014), Zahra Tiara Rusyda (Akuntansi 2014), dan Pungki Kumalasari (Akuntansi 2014). Melalui tema “Meraih Mimpi Menjadi Akuntan Profesional di Masa Depan”, ketiganya mengusung Chartered Accountant (CA) dan kesiapan akuntan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC).

Poster bertuliskan “I am ready to be a Great Accountant to face ASEAN Economics Community“ ini mengajak mahasiswa akuntansi harus melek bahwa AEC sudah di depan mata dan jadikan AEC sebagai peluang bukan ancaman. Objek dalam poster digambarkan seorang pria yang disorot cahaya lampu yang menginterpretasikan bahwasanya akuntan haruslah bekerja dengan jelas tanpa memihak kepada kepentingan tertentu serta dapat bertanggung jawab. Dalam poster tersebut digambarkan pria tersebut membawa tas bertuliskan CA yang diartikan bahwa bekal utama akuntan untuk dapat bekerja di era AEC adalah CA. CA dicantumkan karena masih banyak mahasiswa akuntansi yang belum mengenal CA.

Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan pada 26 Desember 2015 lalu dalam acara Gathering Night di Wisma Sargede. Dalam acara itu diumumkan pula pemenang lomba lain dalam rangkaian acara ADAF 2015. Menurut Zahra dalam lomba ini tidak hanya bicara mengenai kompetisi dan menang kalah saja, melainkan ada hal lain yaitu adanya relasi yang baik antara Hima Akuntansi UNY dan HMPS Akuntansi UAD yang diharapkan bisa saling bekerja sama ke depan. (tegar/fadhli)

Label Berita: 

TEACHER IDOL ALA MAHASISWA PGSD

$
0
0

Pembelajaran dalam kuliah tidak harus berada di kelas, begitu pula dalam ujian akhir mahasiswa. Selama ini yang terjadi dalam ujian akhir mahasiswa adalah mereka mengerjakan soal ujian dalam kelas dengan diawasi oleh pengawas. Hal yang berbeda dilakukan oleh mahasiswa PGSD FIP UNY Kampus Mandala dan Kampus Bantul. Dengan bimbingan dosen Unik Ambar Wati, M.Pd., mereka menggagas ujian akhir dengan format berbeda yaitu dengan mengadakan pentas. Kegiatan pentas yang bertema “Membumi Negeri Membangun Prestasi Bersama PGSD Bantul Mandala” tersebut dikemas dalam acara Teacher Idol yang dilaksanakan di Kampus UPP 1 UNY Mandala pada Rabu, 30 Desember 2015.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan I FIP UNY Dr. Suwarjo, M.Si. dan dihadiri oleh Ketua Jurusan PGSD FIP UNY Suparlan, M.Pd. Menurut Unik Ambar Wati, M.Pd. kegiatan ini merupakan program ujian akhir semester untuk mata kuliah strategi pembelajaran di sekolah dasar. “Dalam mata kuliah ini mahasiswa melakukan praktek kemampuan mengajar dari berbagai model strategi pembelajaran,” kata Unik.

Menurut dosen Fakultas Imu Pendidikan UNY tersebut, apabila dilakukan ujian secara tertulis akan kurang relevan dengan inti mata kuliahnya. Oleh karena itulah dilakukan ujian akhir dengan metode yang berbeda. Bertindak sebagai juri dalam teacher idol ini Unik Ambar Wati, M.Pd. dan Supartinah, M.Hum.

Dalam teacher idol ini, 174 mahasiswa PGSD Bantul dan Mandala membuat beberapa kelompok team teaching yang akan melakukan praktek pembelajaran di depan kelas. Satu orang berperan sebagai guru inti, 2 orang berperan sebagai guru pendamping. Beberapa mahasiswa lainnya berperan sebagai siswa.

Menurut Bayu Prasetyo mahasiswa PGSD Mandala, pada awalnya ada sekitar 60 kelompok team teaching, dan pada pentas pada hari ini merupakan babak final yang mempertandingkan 8 kelompok. “Empat kelompok dari Bantul dan empat kelompok dari Mandala,” ujar Bayu. Setelah bertanding, akhirnya terpilih sebagai juara pertama kelompok Titis Mawar Trianggita dkk, juara kedua Desti Vitriani dkk, dan juara ketiga Chintia Nuroctaviani dkk. (dedy)

Label Berita: 

PENERIMAAN KEMBALI DOSEN KARYAWAN STUDI LANJUT

$
0
0

Tiga puluh tujuh orang dosen dan tenaga kependidikan UNY yang telah menyelesaikan studi lanjut S2 dan S3, diterima dalam upacara penerimaan kembali dosen dan tenaga kependidikan S2 dan S3 pada Selasa, 29 Desember 2015 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Lulusan S3 dari dalam dan luar negeri sejumlah 32 orang sedangkan lulusan S2 sejumlah 5 orang.

Wakil Rektor I UNY Wardan Suyanto, Ed.D. selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa keberhasilan menyelesaikan studi lanjut S2/S3 tidak hanya menambah kualitas kompetensi atau kualifikasi dosen dan karyawan, namun juga akan memperkuat UNY menjadi semakin maju. “Saya berharap agar tambahan kompetensi ini segera dimanfaatkan untuk peningkatan kinerja bapak ibu yang muaranya untuk perbaikan UNY dan kita semua,” kata Wardan Suyanto, Ed.D.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. mengucapkan selamat atas kelulusan tersebut dan berpesan agar ilmu yang dimiliki dikembangkan untuk pengembangan profesi serta meningkatkan iklim akademik di fakultas masing-masing. “Gelar adalah hadiah dari perjuangan dan pengorbanan,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Pengorbanan itu harus diimbangi dengan prestasi kerja.” Rektor juga berpesan agar memanfaatkan ilmunya untuk meningkatkan profesionalisme serta bergabung dengan asosiasi profesi sesuai bidang ilmunya.

Sambutan wakil lulusan disampaikan oleh Ashadi, M.Hum., Ph.D. dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY. Menurutnya, tantangan bagi dosen adalah seberapa jauh kehadiran kontribusinya dalam bidang masing-masing. “Eksistensi dosen ditentukan publikasi internasional atau keterlibatannya dalam forum ilmiah internasional,” kata Ashadi, M.Hum., Ph.D. Oleh karena itu, doktor dari University of Melbourne Australia tersebut mengatakan agar gelar akademik yang telah diraih ini diletakkan sebagai capaian kualifikasi akademik dan berkomitmen pada tujuan awal, semangat dalam bekerja, tak kenal menyerah serta fokus pada target personal maupun institusional.

Hingga Desember 2015, dari 1024 orang dosen di UNY terdapat 147 orang dosen yang tugas belajar yang terdiri dari 15 orang pada jenjang S2 dan 132 orang jenjang S3. Dari jumlah tersebut 37 dosen tugas belajar di luar negeri dan 95 orang di dalam negeri. Sementara yang ijin belajar ada 63 dosen pada jenjang S3 dan 11 orang jenjang S2. (dedy)

Label Berita: 

KPB BIONIC MEWAKILI UNY MENJADI KADER KONSERVASI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

$
0
0

Dalam rangka membangun dan meningkatkan kesadartahuan serta partisipasi aktif masyarakat terhadap pelestarian alam terutama kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Balai TNGM menyelenggarakan Pembentukan Kader Konservasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya serta membangun dan meningkatkan jejaring sesama kader konservasi.

Tahun 2015, KPB Bionic UNY kembali dipercaya Balai TNGM untuk mengikuti pembentukan kader konservasi angkatan ke-2. Seperti tahun lalu, kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Tahun ini, kegiatan pembentukan kader konservasi dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember 2015 bertempat di kawasan TNGM, Sleman. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi yaitu teori dan praktik. Kegiatan teori meliputi penyampain materi dan diskusi mengenai pengenalan TNGM, dasar-dasar kepemimpinan, kebijakan pariwisata alam, ekowisata, serta ekologi hutan dan pengenalan flora dan fauna yang terdapat di kawasan TNGM. Kegiatan praktik dilaksanakan pada hari kedua dengan cara peserta dibagi menjadi lima kelompok dan masing-masing kelompok menyusuri jalur yang berbeda di kawasan TNGM untuk mencari keunikan dari sumber daya alam hayati TNGM. Setelah menyusuri kawasan TNGM kemudian setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil temuannya kepada peserta yang lain. Salah satu hal menarik dari presentasi adalah Bionic UNY memaparkan burung-burung di kawasan TNGM sangat berpotensi untuk menjadi sumber belajar dan juga meningkatkan pendapatan Balai TNGM melalui kegiatan bird tour.

Sekitar pukul 12 siang, 26 orang dilantik sebagai kader konservasi TNGM angkatan 2. 26 orang merupakan mahasiswa beberapa universitas baik negeri maupun swasta di Yogyakarta dan siswa SMA/SMK/MAN yang berada didekat kawasan TNGM seperti Turi dan Pakem. Pihak Balai TNGM berharap kader konservasi dapat menjadi pelopor dan penggerak dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta berperan aktif bersama pemerintah dalam mewujudkan manusia yang sadar konservasi. (Rahmadiyono Widodo)  

Label Berita: 

ALFIAN SETYA PRATAMA LULUSAN TERMUDA YUDISIUM FIK PERIODE DESEMBER 2015

$
0
0

Yudisium Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta periode Desember menjadi begitu berkesan untuk Alfian Setya Pratama, S.Pd. dengan menjadi peserta yudisium termuda. Lulusan Program Studi PJKR tersebut berhasil lulus dengan masa studi 3 tahun 4 bulan dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif 3.34. Dekan FIK UNY, Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. dalam sambutanya mengaku bangga dan senang atas prestasi pendidikan para lulusan dan berharap semoga bekal ilmu dan pengetahuan tersebut membantu dalam menghadapi tantangan dunia pekerjaan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata.

Selain itu, Dekan FIK juga senang karena seluruh peserta yudisium yang berjumlah 31 tersebut semuanya meraih Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3.00. Di akhir sambutanya, Dekan FIK berharap agar para lulusan menjadi alumni yang berperan  penting dalam perkembangan Fakultas Ilmu Keplahragaan ke depan dengan terus berkarya untuk memajukan keolahragaan di Indonesia. Hal tersebut juga akan semakin memberikan kontribusi yang positif unutk memberikan nilai akreditasi pada beberapa program studi yang ada di FIK UNY. Yudisium Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta periode Desember dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2015 di Ruang Sidang Utama GPLA FIK UNY.

Seluruh peserta yudisium yang berjumlah 31 terdiri dari 10 peserta dari Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), 16 dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas), 3 peserta dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), dan 2 peserta dari Program Studi Ilmu Keolahragaan (Ikor). Yudisum yang dimulai pada pukul 13.00 itu diakhiri dengan pembacaan ikrar alumnus oleh Arifin S,Pd, dari Prodi PJKR dan pembacaan doa oleh H. Jumakir, A.Ma. (Satya)  

 

Label Berita: 

MAHASISWA UNY RAIH JUARA 3 LKTIN SIGARA

$
0
0

Tim Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian kembali menambah pundi-pundi prestasinya dalam ajang bergengsi dalam event berskala nasional yaitu dalam ajang Lomba LKTIN yang diadakan oleh HIMA SIGARA 2015 yang diselenggarakn oleh Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 5 Desember 2015. Dalam event tahunan yang mengangkat tema “Strategi Pemerintah Indonesia Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dalam rangka Mewujudkan Ketahanan Nasional”  ini, delegasi Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi gemilang, yakni memperoleh juara ke 3 LKTIN dari 7 besar tim delegasi.

Tim yang pertama diketuai oleh Sayidatul Maslahah (Pendidikan Luar Biasa 2014) dengan anggota Shinta Hanifati (Pendidikan Fisika 2013) dan Hasaka Dewa Rangga (Pendidikan Tehni Sipil 2014) dengan dosen pembimbing dr. Atien Nur Chamidah, M. Dist.yang merupakan dosen Pendidikan Luar Biasa mendapatkan juara 3. Dalam kesempatan ini delegasi UNY mempersembahkan karyanya yang berjudul :“ DEMECULIN (Deaf Goes to MEA 2015 with Culture of Indonesia) sebagai Media Pembelajaran Berbasis Flash pada  Mata Pelajaran PKn Kelas 4 SD dalam Upaya Pengenalan Budaya Indonesia guna Mempersiapkan Anak Tuna Rungu dalam Memasuki Era MEA 2015”.

Pada perlombaan tersebut ada dua tahapan seleksi yang harus dilalui yaitu tahap seleksi naskah. Dari seleksi awal ini terpilih 7 naskah terbaik untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu presentasi  finalis yang diadakan pada tanggal 5 Desember 2015 di MPI (Museum Pendidikan Indonesia) dari pukul 08.00 hingga 14.30 WIB. Berdasarkan penilaian dari dewan juri dengan berbagai pertimbangan dimana seluruh karya tulis memiliki bobot tersendiri sehingga diputuskan finalis mendapatkan penghargaan juara 3.

Dalam hal ini, tim mengaku kejuaraan ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri, karena lawan-lawan yang hadir dalam kompetisi ini sangatlah berat.Berkat kerja keras, kerja sama tim, dan dukungan dari pihak-pihak terkait, delegasi akhirnya mampu menyabet juara ke 3. ( Sayidatul Maslahah)

Label Berita: 

PERTEMUAN PAGUYUBAN KARYAWAN FIP UNY

$
0
0

Minggu (3/1) Paguyuban Karyawan (PAKAR) Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menggelar silaturahmi antar karyawan dalam acara arisan PAKAR. Pada kesempatan kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus UNY Wates. Dalam pembukaan acara ini, Dekan FIP memberikan sedikit pengarahan kepada para peserta arisan PAKAR untuk dapat menikmati dan memaknai acara pertemuan ini dengan sebaik-baiknya. Karena acara pertemuan seperti ini bisa menjadi sebuah alternatif untuk sejenak melepas penat dan jenuh dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Beliau berharap agar acara seperti ini berdampak pada kerukunan antar karyawan. Ditambahkan lagi pada karyawan yang mendekati masa pensiun agar tidak menurun kinerjanya. Beliau mencontohkan Rasulullah SAW bila mengerjakan sesuatu tidak pernah setengah-setengah.

Hadir pula dalam acara tersebut Dr. Haryanto, M.Pd (Dekan FIP) dan keluarga, Dr. Suwarjo, M.Si. (WD I FIP) dan keluarga, Dr. Cepi Safruddin AJ, M.Pd (WD II FIP) dan keluarga Dr. Sujarwo, M.Pd. (WD III FIP), Dr. Moh Farozin, M.Pd, Drs. Bambang Saptono, M.Pd, Dra. Trina Wahjuni (KTU) dan keluarga, para Kasubbag di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY serta para karyawan/karyawati ditemani dengan keluarganya masing-masing.

Dalam kesempatan kali ini, acara dibuka dengan sambutan dari Supaya, S.Pd selaku ketua PAKAR, beliau berharap acara arisan PAKAR ini bisa mendorong semangat kebersamaan, kekompakan dan silaturrahmi sehingga dapat memotivasi semangat kerja para karyawan/karyawati di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.

Selain sambutan dan arahan dari pimpinan, dalam kesempatan kali ini diadakan juga perkenalan karyawan kontrak yang baru dan pembagian doorprize untuk anak-anak dan karyawan yang beruntung. Terakhir, acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang. (ant)

Label Berita: 

STUDI BANDING SMA NEGERI 1 CIMARAGAS KE FIS UNY

$
0
0

Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Cimaragas Jawa Barat mengadakan studi banding ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Selasa (22/12/2015). 120 siswa-siswi datang bersama kepala sekolah dan sejumlah guru pendamping.

Rombongan diterima langsung oleh Wakil Dekan I FIS UNY Dr. Taat Wulandari M.Pd. dan Tim Humas di Ruang Ki Hajar Dewantara Lt. 2 Dekanat FIS UNY. Ketua rombongan SMA Negeri Cimaragas H. Purwadi Permana, M.Pd., mengatakan, pihaknya datang  dari pelosok serta jauh (letak sekolah ini di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kotamadya Banjar, Jabar). Dengan harapan mendapatkan informasi tentang profil UNY secara umum dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru di UNY.

Taat Wulandari dalam sambutannya mengenalkan semua jurusan yang ada di FIS UNY dan menginformasikan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki fakultas. Beliau juga memaparkan tentang animo masuk ke prodi-prodi di lingkungan FIS UNY. Menurut Taat animo siswa untuk masuk ke beberapa jurusan di FIS UNY sangat tinggi seperti Jurusan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara. Walaupun untuk Jurusan Ilmu Komunikasi merupakan jurusan yang baru berdiri.

Sedangkan Nur Laily Wulansari, S.Kom., salah satu staff  Humas FIS UNY mengulas tentang beberapa alasan mengapa memilih UNY yakni kampus yang mengembangkan pendidikan karakter dalam kehidupan akademis maupun non akademis dengan jargon leading in Character education, lingkungan kampus hijau dan bersih sehingga suasananya nyaman (green and clean university), hampir semua program studi terakreditasi dan terdapat program internasional dan, kampus multikultur/ Bhineka Tunggal Ika (mahasiswa dari 33 provinsi & sejumlah negara).

Selain itu, sistem jaminan mutu yang baik dan mapan, manajemen terpadu dengan dukungan sistem informasi teknologi, prestasi mahasiswa nasional-internasional, tersedia lebih dari 2.000 paket beasiswa. Para siswa mengaku sangat antusias mengikuti acara ini karena mendapatkan bimbingan dan pengetahuan tentang dunia kampus. Kegiatan yang membandingkan bagaimana cara belajar mengajar disuatu universitas, menurut kami kegiatan ini sangat bagus apalagi untuk anak sekolah menengah atas yang ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi (universitas) mereka bisa mengetahui bagaimana cara belajar mengajar yang berada diuniversitas yang tentu berbeda dengan cara belajar mengajar di sekolah menengah atas .

kegiatan ini memang menarik apalagi yang benar benar ingin masuk ke universitas negeri seperti UNY. Dan pastinya kegiatan ini dapat memotivasi siswa. Pada season tanya jawab ada beberapa doorprize bagi siswa yang bertanya. (Danu)

Label Berita: 

PELUNCURAN FT UNY TV

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meluncurkan TV Fakultas di gedung LPTK lantai II FT UNY (30/12-2015), saluran TV FT UNY ini mengudara di channel CH-21 atau melalui setting manual pada frekuensi UHF 471.25 Mhz. Direktur Produksi dari Lab Unit TV FT UNY, Dr.Sri Waluyanti dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Elektronika menjelaskan bahwa keberadaan unit ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa khususnya audio video serta bidang-bidang lain seperti praktik pemancar dan telekomunikasi.

Sementara itu Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono, mengungkapkan kelegaannya TV FT telah berhasil mengudara. “Tentunya, lab ini akan menjadi ajang penyaluran kreativitas bagi para mahasiswa, tidak hanya yang dari Prodi Teknik Elektronika namun Prodi-Prodi lain juga mesti turut bahu membahu mengisi program-program acara di TV ini”, kata Dekan FT UNY.

“Kita bisa membuat program acara cooking seperti yang saat ini sedang marak di televisi dengan mengundang dosen atau mahasiswa dari Prodi Tata Boga serta kedepan pagealaran busana yang diselenggarakan dari Prodi Pendidikan Tata Busana mesti ditayangkan secara “Live” dari TV FT, tambah Dekan FT UNY.

“Kita semua berharap, Lab Unit TV FT UNY “tidak hanya” menjadi tempat praktik mahasiswa namun juga media promosi dan peningkatan brand-image bagi FT UNY”, harapnya.

“Tahap demi tahap fasilitas lab ini akan terus kita lengkapi sehingga bisa sesuai dengan standar studio dalam industri TV yang sesungguhnya”, tutup Dr. Bruri Triyono.

Kemudian, Prof. Soenarto, Ph.D., Guru Besar Pendidikan Teknik Elektronika yang telah memiliki pengalaman cukup lama di industri televisi dengan bekerja di TVRI pada tahun 80-an, saat memberikan arahan mengungkapkan kegembiraannya dengan lahirnya Lab. Unit TV di FT UNY. “Ini seperti mimpi yang menjadi nyata sehingga saya meminta rekan-rekan baik dosen maupun mahasiswa untuk memacu diri dalam pengembangan lab ini”, lanjutnya.

“Satu hal yang paling krusial dalam dunia pertelevisian adalah program acara yang mana terdiri dari tiga tahap yakni pre-production, productionandpost-production, dan semua itu memerlukan ketekunan, skills dan pengalaman,” ujar Prof. Soenarto yang pernah juga terlibat dalam pengembangan kurikulum di sekolah tinggi multimedia.

“Saya rasa ada perlunya untuk melaksanakan program internship sehingga rekan-rekan bisa merasakan pengalaman-pengalaman sebenarnya dalam merencanakan acara, membuat script serta pengambilan gambar”, imbuhnya.

“Tentu ini akan menjadi proses yang panjang namun ini menjadi awal yang sangat baik untuk pengembangan dan kemajuan fakultas maupun universitas”, tutup Prof. Soenarto. (humasFT-UNY)

Label Berita: 

TIGA HARI MENUJU LONG TITI

$
0
0

Perjuangan guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal (SM3T) tidak hanya semata berkutat pada proses pembelajaran siswa saja. Perjalanan menuju tempat tugas pun merupakan kisah tersendiri. Seperti yang dialami Doni Eko Nurcahyo dan Boby Firma Oktavia. Kedua guru SM3T UNY tersebut menempuh perjalanan tiga hari agar sampai di tempat tugasnya di Desa Long Titi, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara dengan menggunakan bebagai cara. Menurut Doni Eko Nurcahyo, Desa Long Titi untuk pertama kalinya mendapat guru SM3T. “Sebelum berangkat ke desa tersebut kami belanja sembako dan perlengkapan yang diperlukan” katanya. Mereka ditempatkan di SDN 002 Sungai Tubu Desa Long Titi hingga Agustus 2016.

Hari pemberangkatan telah tiba. Doni dan Boby bersiap mengenakan kaos untuk lapangan, topi SM-3T dan pelampung dari UNY. Kepala Sekolah SDN 002 Sungai Tubu Markus Apon menyarankan agar membawa barang bawaan ke Long Titi secukupnya saja, baju dinas batik dan kaos. Tidak perlu bawa sepatu pantovel serta seragam pramuka karena keadaan disana tidak seperti di kota dan tidak ada pramuka. Mereka dibersamai para guru SD Long Titi yaitu Pak Hasan, Pak Yusten, Pak Markus serta Pak Lay sebagi mentoris ketinting. “Kami berangkat menggunakan kentinting, perahu kecil yang muat maksimal 6 orang” ujar Doni. Pada mulanya alumni prodi PGSD UNY tersebut merasa senang, namun pada pertengahan jalan mulai banyak arus sungai yang deras dan ketinting mulai melawan derasnya arus sungai. Hampir setiap 10 menit sekali mereka melewati derasnya aliran sungai dengan dibantu menggunakan dayung oleh Pak Yusten serta bambu oleh Pak Hasan untuk mempermudah jalannya ketinting di sungai. Apabila arus terlalu deras karena ada batu besar, mereka harus turun dan berjalan kali. “Waktu pertama kali turun dari ketinting, saya dan Doni pun kaget karena harus naik batu seperti panjat tebing sambil membawa barang kami masing-masing yang berat.” kata Boby Firma Oktavia “Sungguh melelahkan dan membuat pundak kami pegal-pegal semua”. Kejadian ini berlangsung sebanyak 6 kali, naik-turun tebing dan yang paling tidak disangka saat harus menghindari derasnya air sungai. Penumpang turun dari perahu kecuali Doni yang disuruh duduk oleh Pak Markus di tengah untuk menjaga keseimbangan perahu, sedangkan yang lainnya menarik perahu sampai tengah sungai yang lebih dalam. Setelah berhasil menarik perahu, kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan hari pertama yaitu Desa Kuala Rian pukul 17.00 WITA.

Hari berikutnya Doni dan Boby menempuh perjalanan dari Desa Kuala Rian menuju ke Long Tepuh dengan berjalan kaki. Mereka hanya bisa membawa 1 tas gendong yang berisi baju batik 3 stel, kaos secukupnya dan sepatu cat serta perlengkapan lain yang dibutuhkan selama 4 bulan karena tidak ada bantuan kurir yang membawakan. Setelah sarapan dan membawa bekal secukupnya, rombongan mulai berjalan kaki seharian ke Desa Rian Tubu atau sering disebut daerah Long Tepuh. “Semula kami kira hanya melewati hutan yang datar-datar saja” kata Doni “Tapi kenyataannya kami menaiki bebatuan, melewati anak sungai, menyeberang sungai, naik gunung dan turun gunung”. Ditengah perjalanan, mereka istirahat makan siang di pondok pejalan kaki yang melewati hutan menuju Long Tepuh. Usai maka siang, medan yang dilalui adalah naik 2 puncak gunung yangcukup melelahkan.  Rombongan tiba di Long Tepuh sekitar pukul 14.00 WITA.  “Kami langsung ganti baju yang basah kuyup kemudian mandi di sungai” kata Boby. Mereka menginap di rumah salah satu Guru PNS di SDN 003 Sungai Tubu.

Di hari ketiga perjalanan menuju ke Long Titi diawali dengan berjalan kaki juga. “Kami diberi tongkat oleh Pak Markus untuk membantu saat perjalanan” kata Doni “Ternyata benar tongkat itu sangat membantu dalam berjalan terutama saat menyeberangi sungai”. Pada perjalanan hari ketiga ini mereka harus mendaki gunung yang benar-benar tinggi hingga 4 buah gunung yang harus dilewati. Kali ini mereka hanya membawa tas berisi makanan, minuman dan baju ganti saja karena barang-barang yang lain akan dibawakan oleh orang Dayak sampai Desa Long Titi. Mereka juga harus melewati gunung dan menyeberangi sungai yang deras. Bobi yang sempat tertidur selama 15 menit tertinggal. Namun karena ada jejak kaki para rombongan, dia mengikutinya. Akhirnya sore hari para guru SM3T UNY telah sampai di Long Titi dan diantarkan ke mess dekat sekolah SDN 002 Sungai Tubu Desa Long Titi. (dedy)

 

Label Berita: 

GURU MASUK DALAM BIDANG KERJA YANG BERSAING DI MEA

$
0
0

Tahun 2016 kita masuk ke masyarakat ekonomi ASEAN atau lebih luas lagi kita sebut masyarakat ASEAN yang berjumlah 10 negara. Delapan bidang kerja yang bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu insinyur ke-rekayasa-an, arsitek, akuntan, land- surveyor, dokter dan dokter gigi, perawat, guru, dan pekerja pariwisata.

Karena kita (UNY) kompetensinya adalah pencetak guru, kita harus bisa mencetak calon guru yang bisa bersaing di ASEAN. Jangan sampai nanti kita sudah mencetak nanti malah yang masuk misalnya Filipina. Kalau bisa kita yang keluar ke Filipina yang memberikan gaji guru lebih tinggi,  tapi tentunya harus ada syarat-syaratnya. Syarat-syarat ini yang harus kita siapkan bersama untuk anak-anak kita nanti.

Demikian disampaikan Dr. Satoto Endar Nayono dari Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY pada acara Workshop Pengembangan Kerjasama Internasional di FMIPA UNY, di ruang sidang fakultas, kemarin. Workshop diikuti oleh jajaran pimpinan di FMIPA UNY.

Lebih lanjut diterangkan bahwa tantangan global yang perlu kita  hadapi antara lain kecepatan perkembangan iptek yang sangat tinggi kemudian tuntutan untuk layanan professional dsb. Hal ini membuat kita harus bisa cepat menyesuaikan diri kemudian mobilitas orang dan ilmu pengetahuan juga bisa dengan mudah kita lakukan.

“Peluang bagi kita yaitu  sumberdaya alam yang sangat beragam, bonus geografi karena jumlah penduduknya lebih 250 juta orang.  Bonus tersebut tergantung kita yang menyiapkan kemudian peluang untuk mendapatkan pendidikan tinggi akan semakin baik. Peluang lain adalah terbukanya akses ke dunia internasional”, paparnya.

Satoto juga menjelaskan manfaat internasionalisasi yaitu membuat sivitas akademika akan lebih percaya diri seperti  dalam pemuatan artikel di jurnal internasional, konferensi internasional, sit-in program dan student exchange, serta lomba-lomba di luar negeri.

Selain itu mendapatkan peluang kerjasama penelitian dengan institusi asing seperti universitas internasional, AusAid, USAID, JICA. Sedangkan keuntungan finansial bisa didapat dari mahasiswa asing yang datang untuk belajar. (witono)

Label Berita: 

PEMERINTAH MENSYARATKAN GURU HARUS BERSERTIFIKAT PENDIDIK

$
0
0

“Pemerintah pada tahun 2016 hanya akan menerima guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Ini merupakan kabar gembira bagi teman-teman semua. Sementara ini sertifikat pendidik hanya diberikan kepada lulusan PPG SM-3T angkatan I, II dan kepada anda semua kelak sebagai angkatan ke III setelah lulus Ujian Tulis Nasional,” ungkap Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. pada acara monitoring, pembekalan  dan doa bersama menjelang Ujian Nasional PPG SM-3T di Auditorium UNY Kampus Wates, Minggu (3/1/2016).

Para lulusan PPG SM-3T juga dapat mendaftar menjadi guru di daerah terpencil melalui program Guru Garis Depan. Program Guru Garis Depan merupakan program dari kemdikbud untuk menyebar guru ke pelosok daerah 3T. “Alumni dari PPG SM-3T jika ingin kembali mengajar di daerah terpencil dapat mendaftar Guru Garis Depan.  Guru Garis Depan ini juga mensyaratkan harus memiliki sertifikat pendidik,” tambah Rochmat.

Lanjutnya bahwa lulusan PPG SM-3T telah mengalami masa pengemblengan pada saat mengajar di daerah 3T. Lulusan ini telah teruji  memiliki kemampuan fisik yang kuat, kemampuan akademik yang mumpuni juga keunggulan moril dan karakter yang tidak diragukan lagi. “Fase perjuangan nan panjang telah kalian lalui dan akhirnya tiba pada titik penentuan di UTN yang akan datang. Dan kata kuncinya adalah fokus. Man jadda wa jadda. Barang siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil. Jangan berhenti berusaha sebelum mendapatkan hasil yang optimal. Semoga semuanya dimudahkan dan sukses untuk UTNnya,”pungkas Rochmat.

Dalam laporannya, Ketua P2TK, Suyud, M.Pd. menyampaikan bahwa mahasiswa PPG SM-3T baru saja menyelesaikan Ujian Tulis lokal dan akan segera digelar Ujian Tulis Nasional pada 16 Januari mendatang. “Para mahasiswa harus dapat mencapai passing grade 60 poin untuk bisa dinyatakan lulus. 10 poin lebih tinggi dari passing grade tahun lalu. Peserta PPG SM-3T yang tidak lulus dapat mengulang pada Ulang I pada 23 Januari dan ulang II 30 Januari,” ungkap Suyud.

Kegiatan ini dihadiri oleh para Wakil Rektor, Dekan Fakultas, Kaprodi dan koordinator prodi untuk PPG SM-3T. Acara diakhiri dengan doa bersama yang dpimpin oleh Dekan FIS Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. (Tusti)

 

 

Label Berita: 

SMA N 1 CIKIJING JABAR KUNJUNGI FIS UNY

$
0
0

Proses belajar mengajar tak selamanya dilaksanakan di dalam ruangan kelas, pengenalan terhadap kondisi luar khususnya wacana dunia universitas amatlah diperlukan. Oleh karena itu, 140 siswa serta guru SMA Negeri 1 Cikijing, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat melakukan kunjungan ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Senin (28/12/2015).

Rombongan diterima oleh Staff ahli WD III FIS UNY Supardi, M.Pd., dan Tim Humas di Ruang Ki Hajar Dewantara Lt. 2 Dekanat FIS UNY. Ketua rombongan Drs. Junanda, M.Pd. (Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas) dan Kepala Sekolah SMA Negeri Cikijing H. Ajid Mansur, S.Pd., M.Pd., mengatakan, pihaknya datang  dari pelosok Jawa Barat dengan harapan mendapatkan informasi tentang UNY secara umum serta penerimaan mahasiswa baru di UNY secara khusus. Dengan kegiatan seperti ini pihak sekolah berharap para peserta didik dapat termotivasi melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi).

“Penerimaan mahasiswa baru 2015 di UNY melalui tiga jalur,” kata Supardi. Pertama, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan daya tampung sekitar 50%. Seleksi ini didasarkan pada nilai rapor dan prestasi lainnya selama pendaftar menempuh pendidikan di SMA atau yang sederajat. Semua pendaftar SNMPTN bebas dari biaya pendaftaran. Tahun 2012 lalu ini namanya SNMPTN Jalur Undangan.

Kedua, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan daya tampung sekitar 30%. Seleksi yang dilakukan lewat ujian tulis dan dilakukan secara nasional secara bersama-sama persis seperti SNMPTN Jalur Ujian Tulis 2012. Namun tahun 2013 namanya berubah menjadi SBMPTN. Ketiga, Seleksi Mandiri (SM) yang merupakan seleksi mandiri UNY dengan daya tampung sekitar 20%. Seleksi ini baru digelar setelah SNMPTN dan SBMPTN diumumkan hasilnya.

Supardi dalam sambutannya mengenalkan semua jurusan yang ada di FIS UNY dan menginformasikan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki fakultas. Beliau juga memaparkan tentang animo masuk ke prodi-prodi di lingkungan FIS UNY. Menurut Supardi animo siswa untuk masuk ke beberapa jurusan di FIS UNY sangat tinggi seperti Jurusan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Administrasi Negara. Walaupun untuk Jurusan Ilmu Komunikasi merupakan jurusan yang baru berdiri.

Supardi menambahkan beberapa alasan mengapa memilih UNY yakni kampus yang mengembangkan pendidikan karakter dalam kehidupan akademis maupun non akademis dengan jargon leading in Character education, lingkungan kampus hijau dan bersih sehingga suasananya nyaman (green and clean university), hampir semua program studi terakreditasi dan terdapat program beasiswa dan, kampus multikultur/ Bhineka Tunggal Ika (mahasiswa dari 33 provinsi & sejumlah negara).

Kegiatan ini memang menarik apalagi yang benar benar ingin masuk ke universitas negeri seperti UNY. Dan pastinya kegiatan ini dapat memotivasi siswa. Pada session tanya jawab ada beberapa doorprize bagi siswa yang bertanya. (Danu)

Label Berita: 

BEDAH FILM GURU BANGSA TJOKROAMINOTO, BEM FBS UNY GANDENG NOE LETTO

$
0
0

Belajar memang tak selalu melalui buku. Bahkan dari karya seni seperti film, kita bisa belajar banyak hal. Seperti yang dilakukan oleh BEM FBS UNY yang mengajak mahasiswa UNY pada khususnya untuk bersama-sama belajar melalui film. Tak hanya tentang dunia sinematografi yang dipelajari dari sebuah film tapi nilai-nilai lain yang terkandung dalam sebuah film juga sangatlah layak menjadi referensi belajar. Mempunyai nilai-nilai historis yang kuat, hal itulah yang menjadi alasan bagi BEM FBS UNY untuk membedah film Guru Bangsa Tjokroaminoto. “Film ini kaya akan nilai historis bangsa Indonesia banyak hal di masa pra kemerdekaan yang belum kita ketahui dapat kita ketahui melalui film ini, selain itu film ini juga telah meraih berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri” terang Agus Setyawan Ketua BEM FBS UNY.

Panitia pun tidak main-main dalam menyelenggarakan bedah film kali ini. Demi terselenggaranya kegiatan tersebut, panitia bekerjasama langsung dengan pihak House Production yakni Picklock Film. “Film ini belum ada bentuk DVDnya, masih diputar ulang di bioskop Jakarta dan belum tersebar luas. Jadi, agar tetap terlaksana kita bekerja sama langsung dengan Picklock” tandas Agus.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 19 Desember 2015 itu berhasil menyedot sekitar 240 penonton untuk berbondong-bondong datang ke Laboratorium Karawitan FBS UNY. Malam itu, tempat yang biasanya digunakan mahasiswa untuk belajar tari dan karawitan pun berhasil disulap menjadi bioskop sederhana. Banyaknya poster-poster film yang dipajang di tangga penonton, layar film yang lebar dan stan-stan yang menjajakan kopi dan popcorn menjadi pelengkap untuk menikmati suasana nonton film gratis ala bioskop .

Setelah disuguhi film yang berdurasi 160 menit, penonton pun diajak untuk berdiskusi tentang film tersebut. Lagi-lagi, panitia memang tidak bercanda dalam melaksanakan kegiatan ini. Jika biasanya pembedah film adalah dosen ataupun mahasiswa pecinta film, kali ini BEM FBS UNY menggandeng sang produser film Guru Bangsa Tjokroaminoto yakni Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang sering kita kenal dengan ‘Noe’ Letto.

Saat diskusi Mas Sabrang mengungkapkan keterlibatannya dalam menggarap film tersebut. Ia mengaku ikut menemani Erik Supit melakukan riset untuk film tersebut. “Penggarapan film ini memang sangat tidak mudah, termasuk dalam melakukan riset banyak kendala yang dialami seperti halnya minimnya literatur dan catatan-catatan tentang sosok Tjokroaminoto terlebih lagi Tjokroaminoto tidak mempunyai buku harian. Sehingga saya dan mas Erik Supit mencari data sampai ke makamnya, sulit memang penggarapannya” terang Sabrang.

Film tentang sosok Guru Bangsa yang melahirkan para pemimpin bangsa Indonesia seperti Sukarno, Muso, Agus Salim, Semaun, Sosrokardono ini memang meminimalisir adegan fiksi dalam film. “Film ini bertujuan untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang sejarah seorang Tjokroaminoto, sejarah sebelum mas kemerdekaan di mana film ini lah yang akan menjadi rujukan utama bagi generasi mendatang untuk mengenal sejarahnya, maka film ini menyuguhkan apa yang ada di riset dan sebisa mungkin meminimalisir adegan fiksi” jelas Sabrang meluruskan tentang apa yang ada di film.

Meskipun malam semakin larut namun tidak menyurutkan semangat penonton untuk mengikuti diskusi hingga akhir. Antusias yang tinggi pun terlihat ketika sesi tanya jawab, dengan dimoderatori oleh mantan Ketua BEM FBS UNY, Rony K Pratama banyak penonton yang ingin sekali bertanya langsung pada sang produser. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan pun beragam baik dari sisi historis, nilai-nilai dalam film, adegan serta peran, dan penggarapan film.

Hingga di penghujung acara, penonton masih enggan untuk beranjak. Ada sesuatu yang mereka tunggu, yakni penampilan dari Eksekustik bersama ‘Noe’ Letto. Alunan lagu-lagu Letto pun membawa suasana hangat di seluruh ruangan dibumbui dengan candaan dari Noe. Noe tak lupa memberikan beberapa pesan dan doa pada generasi muda untuk mengakhiri penampilannya. (Nasibah)

Label Berita: 

YUDISIUM AKHIR TAHUN, FMIPA UNY LULUSKAN 25 MAHASISWA

$
0
0

Pada Yudisium periode Desember 2015, yang digelar Senin, 4/1/16 di ruang sidang fakultas, FMIPA UNY meluluskan sebanyak 25 mahasiswa. Mereka terdiri atas prodi Pendidikan Fisika 6 orang, Pendidikan Biologi (2), prodi Pendidikan IPA (4). Sedangkan untuk prodi murni terdiri dari prodi Matematika 4 orang, prodi Fisika (3), prodi Kimia (1), dan prodi Biologi (5). Peraih IPK tertinggi yaitu Iva Nandya Atika dari prodi Pendidikan Fisika dengan IPK 3,76.

Pada sambutannya Dekan FMIPA, Dr. Hartono, menyampaikan bahwa masih terbentang luas untuk melanjutkan cita-cita bagi yang IPK-nya cumlaude, maka ada peluang untuk mendapatkan beasiswa bebas SPP dari Program Pascasarjana (PPS) UNY. Tapi diseleksi karena banyak yang mendaftar, sementara PPS baru mampu memberikan 1 orang tiap prodi. 

Bagi yang tidak mau melanjutkan di UNY bisa melanjutkan di universitas lain baik kependidikan maupun non kependidikan.  Beasiswa dari LPDP terbuka lebar baik untuk universitas dalam negeri maupun luar negeri. Untuk postgraduate, disyaratkan untuk IPK dan Bahasa Inggris bagi yang keluar negeri.

Bagi yang tidak melanjutkan kuliah, silahkan selalu mengakses ke Lembaga Karir di LPPMP UNY. Disana ada pengumuman pekerjaan dari beberapa perusahaan yang sudah bekerjasama sekaligus melakukan rekrutmen disitu. (witono)

 

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live