Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

UNY JUARA III LOMBA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DI BALAI BAHASA YOGYAKARTA

$
0
0

Annisa Isti Nugraheni (PGSD), Farihda Muthmainnah (PGSD), dan Wenang Herdama Sugiyanto (Pend. Teknik Informatika) berhasil menggoreskan predikat juara dalam kegiatan Lomba Penulisan Proposal Penelitian di tingkat mahasiswa se-DIY.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta pada Hari Jumat, 23 Oktober 2015 di Gedung Kebahasaan Balai Bahasa Yogyakarta. Dalam lomba penulisan proposal peneitian tentang kebahasaan ini sekaligus menjadi serangkaian acara mendongeng bagi guru TK dan Paud serta lomba baca puisi.

Tim UNY yang terdiri dari 3 orang ini mempresentasikan proposal penelitiannya yang berjudul “Game Petlot (Petualangan si Gatot): Media Digital Edukatif Pembelajaran Bahasa Jawa dalam Penggunaan Basa Krama pada Siswa Kelas III SD”. Game ini bercerita mengenai petualangan Si Gatotkaca dalam menyelamatkan Dewi Pergiwa. Namun, untuk menyelamatkannya Si Gatot harus melewati berbagai rintangan musuh. Game  dikembangkan sedemikian rupa dengan inovasi menggunakan Bahasa Jawa.

Bahasa Jawa ini digunakan untuk komunikasi di dalam menjalankan game disebabkan masih banyak generasi sekarang terutama anak SD yang belum “trap” dalam menggunakan bahasa Jawa. Rencana tindak lanjut dari presentasi ini ialah merealisasikan bentuk game ini di kalangan umum agar dapat menjadi media edukasi bagi masyarakat terhadap anak-anak.

Perolehan juara dalam kompetisi ini ialah juara I dari UGM , juara II dari Universitas Gadjah Mada, dan juara III diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Para pemenang ini nantinya akan diberikan tindak lanjut berupa biaya penelitian sejumlah 25 juta (untuk 3 tim) dalam rangka merealisasikan penelitian. Penelitian akan dilaksanakan pada 2016. (fah/ant)

Label Berita: 

PRODI S1 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FIP UNY TERAKREDITASI A

$
0
0

Rangkaian proses penyusunan borang akreditasi hingga kegiatan visitasi lapangan dalam rangka Akreditasi Prodi S1 Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY pada 10 Juli 2015 yang lalu akhirnya selesai dan membuahkan hasil yang maksimal. Berdasarkan surat keputusan BAN PT No. 972/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2015 Program Studi S1 Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY mendapatkan nilai A (364). “Tentu ini menjadi kebanggaan sendiri untuk Prodi PLS yang sebelumnya berakreditasi B,” ungkap Dr. Sujarwo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PLS.

Sujarwo menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama semua pihak, baik dari Dekanat, dosen, admin, mahasiswa, alumni atas sumbangsih berupa tenaga, pikiran, dana sehingga Prodi S1 PLS berhasil memperoleh Peringkat A. Tim Asesor BAN-PT yang diberikan tugas untuk melakukan visitasi yaitu Prof. Dr. Mustofa Kamil, M.Pd. (UPI), dan Prof. Dr. Sunardi, M.Sc. (UNS).

Untuk mempertahankan peringkat akreditasi ini, Sujarwo memiliki beberapa upaya penguatan. “Untuk mempertahankan akreditasi ini, prodi akan terus melakukan upaya-upaya penguatan seperti: (1) penguatan kelembagaan melalui optimalisasi peran dan fungsi dosen, mahasiswa dan alumni; (2) penguatan jejaring/mitra dalam rangka mengembangkan laboratorium dan daya serap lulusan; (3) peningkatan soft skill mahasiswa; dan (4) penguatan tri dharma perguruantinggi,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui bahwa akreditasi institusi perguruan tinggi merupakan proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi institusi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami hakikat pengelolaan perguruan tinggi.

Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi perguruan tinggi yang diakreditasi, diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan atau asesmen lapangan tim asesor kelokasi perguruan tinggi. (fta/mata/ant)

Label Berita: 

PRODI TP ADAKAN PELATIHAN PENGEMBANGAN WEBSITE PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMP DI SLEMAN

$
0
0

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak pernah berhenti dan kenyataannya selalu menuntut perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Salah satunya dalam bidang pembelajaran. Dukungan teknologi dirasakan ketika keberadaan teknologi dapat difungsikan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam konteks pembelajaran, teknologi dapat difungsikan sebagai media sekaligus sumber belajar yang mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

Tren penggunaan internet merupakan hal yang  tidak asing lagi dan seringkali ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada abad ke-21 ini. Penggunaan website pembelajaran merupakan alternatif baru dalam membelajarkan siswa. Siswa dapat belajar kapan pun dan di mana pun tanpa harus terbatas pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut direspon oleh Prodi Teknologi Pembelajaran untuk mengadakan program Pengabdian pada Masyarakat  (PPM) berupa pelatihan pengembangan website gratis untuk guru-guru SMP di Kabupaten Sleman.

Pelatihan tersebut telah dilaksanakan pada hari Sabtu–Minggu, tanggal 31 Oktober–1 November 2015 yang bertempat di Laboratorium Teknologi Pembelajaran. Kegiatan pelatihan berlangsung dalam waktu 2 hari, yakni pertemuan tatap muka dan pendampingan di hari pertama, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas mandiri pada hari kedua. Peserta pelatihan terdiri dari 19 guru yang berasal dari berbagai SMP negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Sleman. 

Pada hari pertama, peserta terlihat antusias ketika menyimak runtutan materi yang disampaikan oleh pembicara. Materi pelatihan terdiri dari 3 topik bahasan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam praktik pengembangan website pembelajaran. Pada sesi pertama, disampaikan materi tentang pengembangan website untuk pembelajaran oleh Prof. Herman Dwi Surjono, M.Sc., M.T., Ph.D. Pada sesi tersebut, dijelaskan tentang urgensi e-learning dalam mendukung kegiatan pembelajaran pada abad ke-21.  Sebelum memasuki praktik pembuatan web, guru juga dibekali dengan tips desain tampilan website pembelajaran yang disampaikan oleh Dr. Ali Muhtadi. Kedua topik tersebut dipilih agar guru dapat terbekali dengan baik, ketika harus praktik membuat sebuah web pembelajaran yang benar-benar mampu membelajarkan.

Setelah penyampaian dua sesi materi selesai, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan website gratis berbasis wordpress. Pada sesi praktik ini, guru didampingi oleh beberapa mahasiswa dari Prodi TP yang siap membantu ketika guru menemui kesulitan. Pembicara pada sesi ketiga ini diisi oleh Galih Widyatmojo, S.Pd. dan Hartoto, S.Pd. yang juga berasal dari Prodi TP. Secara kolaboratif, kedua pemateri menyampaikan tutorial praktis tentang pembuatan  dan pengembangan konten yang ada dalam wordpress. Guru diminta mengumpulkan alamat website yang telah dibuat, kemudian alamat tersebut nantinya akan dicek satu persatu untuk melihat sejauh mana guru dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan. Sebagai bukti telah mengikuti pelatihan, guru juga diberikan sertifikat yang berisi jumlah jam pelatihan, yakni berjumlah total 24 jam pelatihan. 

Acara yg dimulai pukul 09.00 WIB itu, akhirnya selesai pada pukul 15.30 WIB. Untuk mengumpulkan respon sekaligus sebagai bahan evaluasi kegiatan, peserta diarahkan untuk mengisi kuesioner online yang tersedia dalam format google docs. Adanya kegiatan pelatihan pengembangan website gratis untuk guru-guru SMP di Kabupaten Sleman ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi cara mengajar yang inovatif yang sesuai dengan karakteristik pebelajar abad ke-21. Selain itu, pelatihan ini juga dilaksanakan dengan tujuan untuk membekali guru-guru agar memiliki kemampuan dalam mengembangkan dan mengelola pembelajaran online di sekolahnya. (Sella/TP)

Label Berita: 

FT UNY-KEMENRISTEK SELENGGARAKAN LOMBA ROKET AIR NASIONAL

$
0
0

Dalam rangkaian agenda peringatian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia  (Kemenristekdikti) menggandeng Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, menyelenggarakan Lomba Roket Air Nasional (LRAN) 2015, Minggu (1/11/2015) yang diikuti oleh siswa-siswi SMP dan SMA sederajat bertempat di area GOR UNY.

Lomba ini dibuka oleh Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono, disaksikan Asisten Deputi Iptek Masyarakat Kemenristekdikti Momon Sadiyatmo serta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi selaku Ketua Kwarda DIY.

Ketua Panitia LRAN, Rustam Asnawi, Ph.D., menjelaskan bahwa kegiatan Lomba Roket Air ini menjadi salah satu upaya meningkatkan daya saing bangsa. “Secara khusus kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisas teknologi roket air kepada siswa sekolah,” ujarnya

“Dengan atmosfer kompetisi bidang teknologi ini, siswa diharapkan mampu meningkatkan kreativitas, menumbuhkan jiwa kompetitif, mengaplikasikan bidang ilmu fisika khususnya dalam percepatan dan gerak, serta memupuk rasa solidaritas dan kerjasama tim,” ucap dosen Pendidikan Teknik Elektro FT UNY ini.

Roket air sendiri merupakan roket yang memanfaatkan air sebagai bahan bakar dan udara sebagai tenaga pendorongnya. Roket ini menggunakan prinsip fisika ketika suatu botol diisi dengan air dan udara pada tekanan tertentu, udara dalam botol akan menekan ke segala arah. Prinsip fisika tersebut yang membuat roket air yang berbahan utama botol bekas ini bisa terbang meroket.

Pada LRAN 2015 perlomban dibagi menjadi dua kategori yaitu tingkat SMP sederajat untuk kategori tepat sasaran dan SMA sederajat pada kategori jarak terjauh. Di kategori tepat sasaran, roket harus jatuh pada titik sasaran yang ditentukan panitia. Sementara pada jarak terjauh, roket akan diukur yang jatuhnya paling jauh dari area perlombaan. Selain mengukur jarak dan ketepatan jatuh roket, kerjasama dan desain dari roket air juga mendapatkan penilaian khusus dari juri.

Meski baru pertama kali di selenggarakan di UNY, kegiatan LRAN mendapat tanggapan antusias yang tinggi dari sekolah-sekolah.

Total 123 tim yang mengikuti lomba dengan peserta lomba tingkat SMP sejumlah 59 tim dan SMA 64 tim. Pada akhir kegiatan dipilih masing-masing tiga pemenang untuk per kategori. Kategori tepat sasaran tingkat SMP dimenangkan oleh SMP IT PAPB (Tim 1), juara kedua SMP 4 Pekalongan dan disusul juara ketiga SMP IT PAPB (Tim 2). Kategori jarak terjauh tingkat SMA sederajat, juara kesatu oleh SMAN 1 Kalasan, juara kedua diraih tim dari MAN Tambakberas Jombang dan juara ketiga SMA Muh 2 Yogyakarta. (humas FT)

Label Berita: 

JAS BIRU DI NEGERI KEJU

$
0
0

Sebanyak lima mahasiswa dan satu dosen pendamping dari Fakultas Bahasa dan Seni mengikuti program Cultural Dimension in Teaching Children in the 21st Century yang bertempat di Fontys University of Applied Sciences, Tilburg, Belanda. Kelima mahasiswa tersebut adalah Artine Ayu Utami, Lutfi Efendi, dan Wardania Dewi F.C. dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Filla Lavenia Palupy serta Ulik Chodratillah dari jurusan Sastra Inggris, serta Tri Sugiarto, M.Hum. sebagai dosen pendamping.

Program yang berlangsung mulai 13—27 September 2015 ini merupakan program transfer kredit yang terbuka bagi mahasiswa dari seluruh jurusan di FBS yang lolos seleksi. Kerja sama antara FBS UNY dengan Fontys telah berjalan sejak tahun 2013. Sembilan mahasiswa Fontys telah belajar selama masing-masing 1 semester pada tahun 2013 dan 2015. Sementara itu, kunjungan keenam civitas akademika UNY ke Belanda ini merupakan kunjungan balasan pertama.

Sebagai program transfer kredit, fokus utama dari kegiatan ini adalah kegiatan pembelajaran. Selama dua minggu program, kelima peserta mengikuti pembelajaran di kelas-kelas besar maupun kelas khusus untuk program. Mata kuliah yang diikuti adalah Youth Literature, English Skills, Society, Context and Culture of US, Professional Skills, Children Literature, Educational System in the Netherlands, Teaching Angklung, dan Teaching in the 21st Century.

Teori tanpa praktik adalah omong kosong. Maka dari itu, lebih dari sepuluh jam dalam program dijadwalkan untuk internship¸di mana para peserta mengunjungi sekolah-sekolah dasar Belanda yang mengadopsi sistem yang berbeda, mulai dari Basisschool Berkeloo dan Jan Lighthart Huibeven yang lebih tradisional, Klinkers yang modern dan mengunggulkan independent learning, De Vijf Hoeven yang mengutamakan critical thinking, serta sekolah Montessori. Tak hanya sebagai pengamat, kelima mahasiswa pun praktik mengajar angklung, tari tradisional, dan presentasi mengenai Indonesia. Penampilan mereka mampu menarik perhatian seluruh siswa SD, tidak terkecuali guru, karyawan, bahkan kepala sekolah.

Jangan biarkan sekolah membatasi belajarmu. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di ruang kelas, justru terkadang pelajaran terpenting dalam hidup tidak dapat ditemukan selain dari hidup itu sendiri. Peserta program ditemani oleh Patrick van den Brand, dosen sejarah serta koordinator program dari Fontys, serta mahasiswa Fontys peserta program sebelumnya, melakukan ekskursi ke museum-museum guna mempelajari shared history, sejarah dan hubungan Indonesia-Belanda.

Para peserta mengunjungi Museum Zaanse untuk belajar kehidupan tradisional Belanda, Museum Bronbeek  di Arnhem yang merupakan museum khusus Indonesia-Belanda dengan para veteran ramah yang tak segan mengajak bicara dalam bahasa Melayu, mengunjungi festival raksasa di Oisterwijk, belajar mengenai sejarah kota tua Den Bosch, mencermati jalur kereta tanpa pendamping ke Utrecht, dan ditutup dengan kunjungan ke Amsterdam, memanjat tangga sempit di rumah persembunyian gelap  museum Anne Frank.

Pengalaman belajar yang luar biasa tersebut tidak akan terlaksana tanpa izin dari Yang Maha Kuasa. Bimbingan dan bantuan dari pihak universitas, FBS, KUIK, jurusan, para dosen, karyawan, teman, dan tentunya orang tua menjadi faktor-faktor terpenting suksesnya program ini. Program juga tidak dapat terlaksana tanpa usaha dan kebaikan hati dari pihak Fontys University, Patrick van den Brand selaku koordinator, keluarga Kolen dan Bierings yang telah menjadi host family dan mengajarkan mengenai kehidupan keluarga Belanda, para mahasiswa Fontys peserta program sebelumnya yang mendampingi kami, para dosen di bagian PABO dan FLOT di Fontys, serta para mahasiswa.

Apalah arti kebahagiaan dan ilmu jika tidak dibagikan. Saat ini, kelima peserta program bekerja sama dengan peserta program ke Naresuan University, DAAD ke Jerman, dan BEM FBS sedang mempersiapkan mini-seminar untuk para mahasiswa UNY mengenai pengalaman mereka di negara-negara tujuan dan untuk belajar serta saling memotivasi untuk berkarya lebih besar lagi, berkelana lebih jauh lagi. (Wardania, Lutfi)

Label Berita: 

REKRUTMEN PT INKOASKU DI FT UNY

$
0
0

Bursa Kerja Khusus Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (BKK FT UNY) kembali menyelenggarakan rekrutmen dan kali ini bekerjasama dengan PT Inkoasku, Selasa (27/10/2015).

PT Inkoasku sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Paku Group. Perusahaan ini berdiri sejak 1971 dengan memproduksi pelek baja untuk sedan & minibus serta dies & mould. Perusahan ini telah menjadi produsen bahan bagi merek-merek mobil terkenal seperti Daihatsu, Hyundai, Isuzu, Mitsubishi, Toyota, Suzuki.

Tes yang diselenggarakan PT Inkoasku di FT UNY berupa psikotes dengan peserta berjumlah 150 orang. Peserta yang lolos akan mengikuti tahap seleksi selanjutnya di Jakarta.

HRD PT Inkoasku, Aditya Listiantho, mengaku puas menjalin kerjasama dengan BKK FT UNY. “Kami (PT Inkoasku) baru pertama kali ini melakukan tes rekrutmen di FT UNY dan saya rasa fasilitas dan pelayanan yang diberikan sangat baik dalam mendukung target kami merekrut staf yang kompeten,” ujarnya.

“Ke depan, kami berencana kembali ke FT UNY untuk menjaring calon pekerja perusahaan kami dengan tawaran lowongan yang lebih banyak lagi,” tutup HRD PT Inkoasku. (humas FT)

Label Berita: 

KUNJUNGAN PRODI PTK S2 VOKASI B KE KEDIRI DAN MALANG

$
0
0

Dengan tema “Peningkatan Kualitas Laboratorium dan Bengkel yang Relevan dengan Perkembangan Dunia Industri”, sebanyak 22 mahasiswa S2 PPs UNY angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) Vokasi B yang terdiri dari konsentrasi Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Elektronika telah melakukan kunjungan ke SMKN 1 Kediri dan P4TK VEDC Malang. Kunjungan yang didampingi oleh Dr. Fatchul Arifin, S.T., M.T. tersebut dilaksanakan pada tanggal 18—20 Oktober 2015.

            Kunjungan pertama di SMKN 1 Kediri disambut oleh Kepala Sekolah, Drs. Gatot Sukarno, M.M. beserta jajarannya di ruang rapat lantai 2. Diawali dengan pengenalan SMK Negeri 1 Kediri yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke laboratorium. Terdapat 8 kompetensi keahlian yang kesemuanya berakreditasi A, yaitu Teknik Audio dan Video, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Permesinan, Teknik Konstruksi Kayu, Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik; ditambah dengan 1 kompetensi keahlian yang baru saja dibuka yaitu Teknik Otomasi Industri.

Kunjungan kedua di P4TK VEDC Malang disambut oleh Bapak I Ketut Budiasa, S.Pd., M.M. di Aula Pertemuan lantai 2. Terdapat 9 unit kerja yang dilatih di P4TK VEDC Malang, namun dengan keterbatasan waktu dan luasnya area maka hanya laboratorium terkait dengan kompetensi Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Elektronika yang dikunjungi.

            Selain mempererat relasi UNY dengan masing-masing penyelenggara pendidikan kejuruan, kunjungan tersebut juga memberikan informasi terkait dengan peran, tantangan, permasalahan dan solusi pendidikan kejuruan saat ini dan masa depan secara kontekstual di lapangan. Bagi mahasiswa sendiri apa yang telah diperoleh tersebut mampu meningkatkan wawasan kejuruan sehingga pemahaman yang didapatkan utuh baik secara teoritis maupun praktis. (Amin & Metha)

Label Berita: 

PENGHARGAAN MAHASISWA BERPRESTASI FT UNY 2015

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan kepada mahasiswa FT UNY yang telah menorehkan prestasi gemilang di sepanjang tahun  2015. Penghargaan ini diberikan pada acara Technology Fair di halaman Gedung KPLT FT UNY, Kamis (1/10/2015). Dalam penghargaan ini, mahasiswa berpretasi dianugerahi piagam serta uang pembinaan

Technology Fair sendiri merupakan acara tahunan yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT UNY bekerjasama dengan  unit Kemahasiswaan FT UNY.

Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono, mengungkapkan bahwa penghargaan mahasiswa berprestasi FT UNY ini merupakan yang ketiga kalinya dan akan terus dilaksanakan tiap tahun sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mahasiswa dalam mengharumkan nama institusi. “Tentunya telah banyak yang mahasiswa korbankan selama mengikuti kompetisi, namun saya yakin dibalik itu semua banyak nilai-nilai positif yang diperoleh mahasiswa,” ujar Dekan FT UNY.

“Kami pihak Fakultas Teknik UNY juga terus mendukung dan  mengembangkan semangat berkompetisi dalam jiwa mahasiswa kami,” imbuh Bruri Triyono.

“Hal ini terbukti dengan terus meningkatnya volume prestasi mahasiswa FT UNY dari tahun ke tahun,” bebernya.

“Ajang Penghargaan ini juga diharapkan menjadi pelecut motivasi untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,” tutup Dekan FT UNY.

Dari data kemahasiswaan, sejumlah 190 mahasiswa yang diberi penghargaan oleh FT UNY. Mahasiswa tersebut diseleksi atas raihan prestasi baik di tingkat regional, nasional, dan internasional.

“Prestasi yang diraih mahasiswa FT UNY sepanjang tahun 2015 memang cukup beragam,” tutur Suci Ari Thomi, staf kemahasiswaan FT UNY.

“Mulai dari juara kompetisi teknologi seperti mobil listrik dan hybrid, robot, aplikasi, mesin produksi, arsitektur kemudian karya tulis hingga produk pengolahan makanan, fashion serta rias dan kecantikan,” tutupnya. (humas FT)

Label Berita: 

MENGULIK MAKNA HIJRAH BERSAMA DHARMA WANITA PERSATUAN UNY

$
0
0

Keterlibatan wanita dalam keluarga acap kali menjadi neraca kualitas rumah tangga. Demi mengajak perempuan untuk membangun fondasi kokoh dalam keluarga, Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan pengajian rutin dwi-wulan di Aula Pascasarjana UNY bertemakan “Refleksi Hijrah dalam Kehidupan Nyata”, Jumat (30/10/2015) lalu.

Pengajian yang sekaligus digelar dalam rangka menyambut tahun baru 1437 Hijriyah tersebut dibuka oleh Ketua Dharma Wanita PPs UNY, Ibu Zuhdan Kun Prasetyo. Beliau menaruh harapan besar pada kaum perempuan agar tidak lelah untuk menimba ilmu, khususnya dalam mengelola kebutuhan keluarga secara materil maupun non-materil. Selanjutnya, Ketua Dharma Wanita Persatuan UNY, Ibu Anna Royyana Rochmat Wahab, dalam sambutan singkatnya berharap perempuan dapat memanfaatkan momentum tahun baru dengan memperbarui niat untuk hal-hal positif dalam membangun keluarga. “Semoga sisa usia bisa dilalui dengan penuh berkah, dan kita menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sudah-sudah,” pungkasnya.

Acara yang didukung oleh tiga mahasiswi Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) sebagai MC dan pembaca Kitab Suci Al Quran sekaligus tafsirnya ini berlangsung lancar dan hangat, dengan bahasan sehari-hari yang akrab dengan pengalaman kehidupan berkeluarga maupun bertetangga. Pembicara, Hj. Tri Winarsih, S.Pd. yang berkediaman di Jalan Monumen Yogya Kembali, memaparkan bahwa hijrah dalam kehidupan nyata dapat diartikan sebagai perjalanan menuju perubahan besar, sekecil apapun langkah yang diambil.

“Dalam berhijrah, ada empat hal pokok yang harus selalu diperhatikan: Umurnya untuk apa; ilmunya untuk apa; hartanya dari mana dan untuk apa; dan selalu tebarkan hal baik, dalam bentuk perbuatan maupun perkataan,” tutur Ibu Tri Winarsih sembari menceritakan kisah-kisah istri, sahabat, dan kerabat Rasulullah saw. sebagai teladan pemaknaan hijrah.  “Jika kita belum bisa banyak berbuat baik untuk tetangga, keluarga, sahabat, dan orang di sekeliling kita, setidaknya kata-kata yang baik untuk mereka seperti halnya menumbuhkan pohon rindang yang tidak akan pernah berhenti berbuah,” tutupnya. (Ririn)

Label Berita: 

MAHASISWA FE UNY IKUTI SILK ROAD CULTURAL FESTIVAL 2015

$
0
0

Fajar Arif Wijaya Latief, mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY berpartisipasi dalam gelaran Silk Road Cultural Festival 2015 di Gyeongju, Korea Selatan, 13 hingga 20 Oktober 2015 kemarin. Ajang ini merupakan festival kebudayaan yang diikuti lebih dari 40 negara yang dilewati Jalur Sutra. Jalur Sutra adalah sebuah jaringan jalur perdagangan dan kultural yang menghubungkan banyak wilayah di Asia Timur, Asia Selatan, hingga Laut Mediterania. Ajang ini dimaksudkan sebagai pertukaran kebudayaan yang membuka kesempatan kerjasama multinasional lebih lanjut di antara negara-negara peserta.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun ini bergabung dalam tim orkestra IENA Indonesia. IENA Indonesia merupakan band orkestra arahan Wisnu Samudra yang membawakan ethnospiritual music. Turut serta dalam misi kebudayaan ini adalah para penari dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kami di sana membawakan musik instrumental yang harmoninya membawa kedamaian dengan tiga lagu yang diiringi tarian. Kami perform rata-rata dua kali sehari, dan sekali perform membawakan tiga musik dengan satu tarian yang menggambarkan kebangsaan Indonesia,” terang Fajar.

“Selain enam kali tampil secara regular, kami juga diminta tampil sekali khusus untuk closing ceremony. Tim kami alhamdulillah mendapat predikat Most Favorite Performance,” tambahnya.

“Festival ini juga merupakan salah satu upaya menjaga jalinan kerjasama Sister Province antara Daerah Indonesia Yogyakarta dan Provinsi Gyeongsangbuk-Do yang sudah berlangsung lebih dari satu dasawarsa ini,” ungkap Fajar yang juga pernah aktif di Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UNY ini. (fadhli)

Label Berita: 

MAHASISWA FMIPA UNY SIT IN DI UPM

$
0
0

Sebanyak 51 mahasiswa FMIPA UNY yang terdiri dari 26 mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Kelas Internasional dan 25 mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Kelas Internasional mengikuti program sit in atau study visit di Universiti Putra Malaysia (UPM). Program yang dilaksanakan pada 9—21 Oktober 2015 ini merupakan program kerja sama antara FMIPA UNY dengan Fakulti Sains UPM dalam rangka memberikan pengalaman sistem pembelajaran yang berbeda kepada mahasiswa.

Wulan, mahassiswa Pendidikan Matematika Kelas Internasional ketika dikonfirmasi pada Selasa (3/11/2015), menjelaskan bahwa selama berada di UPM, peserta program study visit mengikuti berbagai macam aktivitas yang sudah dipersiapkan dari pihak UPM baik yang dilaksanakan indoor maupun outdoor. Aktivitas tersebut di antaranya adalah  mengikuti kelas pembelajaran, mengunjungi Laboratorium Kimia Organik, mengunjungi sarana dan prasarana di UPM seperti Museum Warisan Melayu, Perpustakaan Sultan Abdul Samad, Ladang 16, serta berkunjung ke kota tua di Malaka dan beberapa kantor pemerintahan Malaysia di Kuala Lumpur.

Namun demikian, ada beberapa kegiatan yang tidak berjalan dengan semestinya seperti kunjungan ke SMK Putra Jaya. Hal ini karena adanya bahaya asap dan serangan bakteri yang sedang melanda pada waktu itu sehingga kegiatan diganti dengan kunjungan ke Planetarium.  

Sementara itu, W. Purnama, juga dari Jurusan Pendidikan Matematika mengatakan, “Berdasarkan pengalaman saya selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung di kelas, proses pembelajaran di sana masih menerapkan metode direct learning atau sering kita menyebutnya dengan metode konvensional (ceramah). Namun bisa jadi metode pembelajaran lain diterapkan di mata kuliah lain. Mungkin saja. Selain itu, kedisiplinan serta keteraturan di sana dapat menjadi contoh pembelajaran yang bagus untuk kita.”

Kegiatan sit-in ini ditutup dengan acara Culture Show Students UNY dan UPM pada tanggal 19 Oktober 2015. Dekan Fakulti Sains UPM, berpesan bahwa semoga ke depan acara study visit ini tidak hanya dilakukan selama beberapa minggu saja namun bisa dilaksanakan selama 1 semester. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa UNY bisa melanjutkan program master UPM. Semoga dengan adanya program rintisan kerja sama antara UNY-UPM ini dapat mengepakkan sayap visi dan misi lebih tinggi menuju World Class University (WCU). (wulan/witono)

Label Berita: 

PIALA PERTAMA DI SMPN 7 SUBAH

$
0
0

“Pengalaman hidup yang saya dapat melalui program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal (SM-3T) angkatan V menjadikan pembelajaran luar biasa. Belajar tentang kebudayaan dan alam.” Demikian diungkapkan Nita Dewi Rahmawati guru SM3T UNY yang ditempatkan di Subah, Sambas, Kalimantan Barat. Dia ditempatkan di SMPN 7 Subah, Tebuah Elok, Subah, Kalimantan Barat selama setahun. Sekolah yang baru berdiri 2 tahun ini terdiri dari kelas 7 (15 siswa) dan kelas 8 (31 siswa).

“Di sekolah ini terdapat 4 guru PNS, 6 guru honorer, dan 1 tata usaha,” kata Nita Dewi. Ada satu guru yang berperan sebagai pengelola sekolah, karena sekolah baru belum memiliki kepala sekolah. Setiap hari tidak semua guru masuk ke sekolah, hanya yang mengajar dan piket saja yang masuk. Nita Dewi mengatakan bahwa sebagai sekolah baru masih sedikit sekali pengalaman belajar di luar sekolah, seperti lomba mata pelajaran. “Setidaknya semangat dan kemauan belajar mereka tidak kalah dengan mereka yang didukung dengan fasilitas” katanya, meskipun tidak punya buku paket dan hanya menggunakan LKS dalam pembelajaran dan perpustakaan yang masih kosong.

Menurut alumni Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY tersebut, jarak dari Subah ke Kabupaten Sambas ditempuh dengan bus selama 1 jam dengan biaya Rp 25.000,00 sedangkan jarak ke Ledo (Kabupaten Bengkayang) ditempuh dengan sepeda motor selama 20 menit. Karena Tebuah Elok terletak di perbatasan Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang dan bahasa pengantarnya bahasa Dayak. Mayoritas siswa belum begitu paham bahasa Indonesia, sehingga dalam pembelajaran harus diulang pengucapannya. “Bersama mereka saya belajar tentang alam,” kata Nita Dewi, “daun ubi, teri, ubi, terong, pakis, bayam merah, dan rebung menjadi makanan sehari-hari.”

Pengalaman yang tak terlupakan oleh Nita Dewi adalah saat mengikuti perkemahan Jumat-Sabtu-Minggu dalam rangka HUT ke-2 Gugus Depan Ramin Jadi-Mensade di SMPN 6 Subah melalui hutan. Bersama dengan 40 siswa menyusuri hutan, penyeberangan, minum air sungai, mengambil bambu, dan memotong kayu untuk bahan siswa  mendirikan terpal (tenda kemah siswa). Di sepanjang perjalanan bercanda dan bernyanyi bersama siswa yang ceria dan penuh semangat. Malam pertama dalam perkemahan, turunlah hujan akan tetapi pawai obor tetap berjalan meskipun jalanan desa becek. Malam selanjutnya saat upacara api unggun cuaca cerah sehingga acara berjalan dengan lancar dan dilanjutkan dengan pentas seni siswa.

Acara diakhiri dengan renungan malam. Pagi menjelang, diawali dengan senam pramuka dan senam pinguin lalu dilanjutkan lomba cerdas cermat dan permainan di lapangan. Upacara penutupan adalah kegiatan yang ditunggu karena pengumuman juara akan diumumkan. Dalam kegiatan ini SMPN 7 Subah mendapatkan juara ke-3 untuk regu putra “beruang” dan juara ke-4 untuk regu putri “kenanga”.

“Inilah piala pertama kami, yang menjadi pemacu semangat bagi regu yang belum menang” ujar Nita Dewi. Untuk belajar dalam menerima kekalahan, mental kalah pun harus diberikan kepada siswa agar tidak menjadi beban pikiran dan menjadi pembakar semangat belajar mereka. (dedy)

Label Berita: 

YUDISIUM SEBAGAI AWAL PENGABDIAN DI MASYARAKAT

$
0
0

“Yudisium bukan akhir, namun awal ladang pengabdian alumni untuk mengabdi dengan wawasan dan cakrawala yang didapatkan selama perkuliahan.” Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. dalam acara yudisium  pada Jumat, 30 Oktober 2015 pukul 13.45.

Lebih lanjut, Dekan FIK berpesan kepada para peserta yudisium untuk yakin dan percaya diri menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 8 bidang kerja sama yang akan dimulai akhir tahun ini. Masyarakat Ekonomi ASEAN bercirikan pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, serta kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global. Untuk itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri ketika kembali ke masyarakat dengan kompetensi- kompetensi yang telah didapatkan di Kampus FIK UNY. Selain itu, Dekan memberikan harapan untuk para sarjana keolahragaan FIK UNY untuk berperan dalam peningkatan prestasi olahraga di Indonesia.

Dekan FIK juga mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada mahasiswa Program Kelanjutan Studi (PKS) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas) atas kelulusan Strata-1 di FIK karena di sela-sela kesibukan mengajar di sekolahnya masing-masing dan peran dalam keluarga. Yudisium FIK UNY periode Oktober 2015 meluluskan 109 lulusan dari empat program studi yang ada.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) meluluskan 44 mahasiswa dengan 3 mahasiswa berpredikat cumlaude, Prodi PGSD Penjas meluluskan 49 mahasiswa dengan 3 mahasiswa berpredikat cumlaude, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) meluluskan 12 mahasiswa dengan seorang mahasiswa berpredikat cumlaude, dan Prodi Ilmu Keolahragaan meluluskan 4 mahasiswa dengan 2 mahasiswa berpredikat cumlaude.

Seluruh peserta yudisium tampak bahagia dalam upacara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, Kabag, Kasubag, serta Panitia yudisium. Upacara yudisium diakhiri dengan pembacaan ikrar alumnus yang dipimpin oleh Andri Hermawan, S.Or. dari Program Studi Ilmu Keolahragaan dan doa bersama. (Satya)   

Label Berita: 

MAHASISWA INTERNASIONAL MENIKMATI ALAM GUNUNG KIDUL

$
0
0

Acara Culture Camp yang diselenggakan selama dua hari, yakni pada 30 dan 31 Oktober 2015 kemarin berlangsung meriah. Dengan mengambil lokasi di Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, acara yang diselenggarakan oleh BIPA UNY ini bertujuan untuk menyatukan dan mengakrabkan seluruh mahasiswa internasional tahun 2015 ini. Mahasiswa internasional tersebut berasal dari program Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang, Transfer Kredit dari Yunnan University of Nationalities dan Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS).

Di hari pertama Culture Camp, peserta disambut dengan alunan gejug lesung ‘Mugio Laras’ yang dimainkan warga desa wisata Nglanggeran. Acara disusul dengan workshop membatik topeng. “Lihat, saya bisa membuatnya dengan rapi,” ujar Nusree, salah satu peserta Culture Camp yang berasal dari Thailand.

Agenda berikutnya yaitu aneka lomba, meliputi lomba makan krupuk, pukul air, dan tarik tambang. Okita Hiroki, peserta Darmasiswa asal Jepang, begitu menikmati kegiatan outdoor ini. “Saya senang bisa mencoba pukul air dan tarik tambang,” ujarnya. Setelah itu, mahasiswa diajak bagaimana cara bertani dan menangkap ikan di kolam, tak jauh dari tempat diadakannya lomba.

Hari kedua Culture Camp diisi dengan tracking ke Gunung Nglanggeran sembari diadakan beberapa game-game sederhana untuk memeriahkan suasana. Setelah turun dari gunung, mahasiswa diajak mengenal buah kakao serta cara pembuatan dodol kakao dan aneka cemilan lain dari buah kakao.

Sebelum acara usai, para peserta sempat sejenak menjajal wahana permainan flying fox, yang terletak tak jauh dari tempat pembuatan dodol. “Permainannya asik, saya tidak takut,” ungkap Diana, salah satu panitia Culture Camp sekaligus tutor BIPA UNY.

Tak lupa, Wakil Rektor UNY Bidang IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., mengungkapkan, “Kegiatan Culture Camp ini bertujuan untuk memperkenalkan local wisdom, terutama yang ada di desa Nglanggeran ini.” Tak lupa, beliau juga mengutarakan harapannya agar para peserta yang merupakan mahasiswa internasional tersebut dapat beradaptasi dengan budaya masyarakat di sana, kemudian dapat menceritakannya kepada rekan mereka saat mereka kembali ke negara masing-masing. (Wulan)

 

Label Berita: 

KULIAH UMUM JURUSAN FSP BERSAMA DR. SAMODRA WIBAWA, M.SC.

$
0
0

Selasa (3/11/2015), Dr. Samodra Wibawa, M.Sc., dosen Administrasi Negara UGM dihadirkan dalam kuliah umum yang diadakan oleh Jurusan Filsafat Sosiologi Pendidikan. Dengan mengambil tema “Kebijakan Publik”, kuliah umum yang dibuka oleh Dr. Sugito, M.A. ini dihadiri oleh 245 mahasiswa dari semester 1, 3, 5 dan 7.  Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Abdullah Sigit, FIP, UNY.

Dalam pemaparannya, Samodra mengungkapkan bahwa  di dalam setiap sistem ada pengurusnya. RT punya pengurus, desa juga, kabupaten, negara dst. Fungsi/tugas dari pengurus adalah menjaga sistem sedemikian rupa, sehingga para anggotanya hidup dengan nyaman bahagia sejahtera jauh dari derita. Kemudian tugas pemerintah adalah mengurus, mengelola, melayani warga. Dalam rangka ini yang dilakukan oleh pemerintah pertama-tama adalah memutuskan untuk berbuat sesuatu: membuat kebijakan.

Apakah kebijakan publik itu selalu bermanfaat/menguntungkan publik? Publik yang mana? Di sinilah persoalan/penyakitnya. Seringkali kebijakan publik hanya menguntungkan sekelompok orang (keluarga dan konco si pemerintah). Lebih dari itu kebijakan publik seringkali malah merugikan beberapa segmen masyarakat, meskipun memang menguntungkan kelompok masyarakat yang lain, tambahnya lagi.

Setiap pelaksanaan kebijakan haruslah dievaluasi hasilnya. Masyarakat ingin tahu, apakah kebijakan yang mereka buat dan laksanakan telah menghasilkan sesuatu yang mereka kehendaki pada waktu mereka merumuskan kebijakan itu. Jika tidak sesuai, apakah masih tetap memuaskan? Bagian mana dari kebijakan itu yang perlu diganti –atau harus ditinggalkan saja dan dibuat kebijakan yang sama sekali baru?

Adakah dampak buruk dari pelaksanaan itu? Berapa ganti rugi atau kompensasi yang pantas untuk diberikan kepada mereka yang terdampak itu? Apakah para pelaksana telah bekerja dengan baik? Apakah terjadi penyimpangan, penyelewengan atau penyalahgunaan wewenang? Hadiah atau hukuman apa yang pantas diberikan kepada mereka? Apakah pengurus dapat/perlu dipertahankan untuk duduk sebagai pengurus atau harus diganti –nanti atau sekarang juga?

“Kalau kebijakan publik dirumuskan, dilaksanakan, diawasi, dikendalikan dan akhirnya dievaluasi dengan proses dan cara seperti tersebut di atas, sistem kehidupan masyarakat akan bergerak maju dan semakin maju dengan cepat,” tutup Samodra mengakhiri kuliah umum ini. (ant)

Label Berita: 

YUDISIUM FE UNY PERIODE OKTOBER 2015: MIMPI PENGUSAHA DAN BUPATI

$
0
0

Peluang, kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, akan hilang begitu saja. Oleh karena itu, begitu peluang itu datang, seseorang harus mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya itu. Tampaknya hal ini dicermati betul oleh dua lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang baru saja diyudisium pada Senin (2/11/2015) lalu, yaitu Fitriyani, S.Pd. dan Arizqi Nurhamsyah, S.Pd., keduanya dari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fitriyani, yang akrab disapa Fitri, adalah peraih Indeks Prestasi Tertinggi untuk Yudisium FE UNY Periode Oktober ini sebesar 3,69. Semasa kuliah, Fitri betul-betul menggunakan waktunya untuk mengasah skill akademis maupun nonakademis.

Meskipun bukan pemegang jabatan tinggi di organisasi kemahasiswaan, Fitri sudah bersyukur bisa merasakan pengalaman terjun di berbagai kegiatan keorganisasian. Mengawali karir organisasinya di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Social Community of Research Empowerment (SCREEN) saat FE masih tergabung bersama di FISE, Fitri lantas mencoba melatih kemampuan bela dirinya lewat UKM Taekwondo. Sayang, aktivitas ini terhenti setelah disibukkan dengan kewajiban Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, gadis asli Bantul ini juga gemar membantu bisnis bapaknya di Pasar Bantul serta masih berusaha untuk merintis bisnis sendiri.

“Kelak, saya ingin jadi pengusaha seperti Bapak, karena itu, saya mencoba membuka usaha konveksi bersama sahabat saya. Pada dasarnya, saya memang cepat bosan. Di sekolah menengah dulu saya mengikuti Palang Merah Remaja. Di UNY, saya ikuti dua UKM berbeda,” ucap putri kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Ngadino dan Ibu Waridah ini.

Berbeda dengan Fitri yang ingin menjadi wirausahawan, Arizqi yang juga lulus dengan predikat cum laude ini mengaku masih menyimpan mimpi menjadi orang nomor satu di tanah kelahirannya, Magetan. “Kebanyakan pemuda di kampung saya merantau. Kalaupun tidak merantau, selepas lulus sekolah mereka memilih bekerja atau bertani di sawah dan ladang. Kelak, saya ingin pulang kembali dan membangun Magetan sembari merawat orang tua,” tegas putra bungsu pasangan Supangat Haryono dan Suratmi ini.

Riwayat keorganisasian Arizqi semasa kuliah memang mencerminkan orientasinya tersebut. Di CV-nya, tercantum jabatan Ketua UKMF Al Fatih FE UNY pada 2013 dan BEM KM FE UNY pada 2014. Selain itu, pemuda yang tinggal di Desa Sumberagung, Plaosan, Magetan,  Jawa Timur ini juga mengidolakan sosok Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto, M.Pd. “Sebagai wakil dekan, pribadinya sangat dekat dan akrab dengan mahasiswa. Saya juga banyak diberi nasihat-nasihat baik terkait kemahasiswaan bahkan kehidupan pribadi,” ungkap peraih beasiswa Bidik Misi ini.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I FE UNY Nurhadi, M.M., yudisium periode Oktober ini meluluskan 70 orang mahasiswa yang terdiri dari 38 orang S1 Kependidikan, 25 S1 Non-kependidikan, dan 7 orang dari Program D3. “Sebanyak 16 orang atau 23 persen lulusan meraih predikat cum laude, dengan rata-rata IPK seluruh lulusan sebesar 3,24,” terang Nurhadi di hadapan segenap peserta upacara yudisium yang dihadiri jajaran dekanat, dan ketua jurusan/program studi di FE UNY. (fadhli)

Label Berita: 

KMP UNY SELENGGARAKAN KAJIAN MEMBANGUN KELUARGA KOKOH DAN BAHAGIA

$
0
0

Setelah sukses mengangkat tema “Liberalisme dan Literalisme Kampus”, kerohanian KMP UNY 2015 kembali menyelenggarakan Kajian dan Diskusi Kerohanian Pascasarjana (KUPAS) dengan tema “Kiat-Kiat Membangun Keluarga Kokoh dan Bahagia”. Kegiatan diselenggarakan pada Kamis (29/10/2015) di Aula lantai 3 Pascasarjana UNY, kegiatan rutin kerohanian KMP UNY ini menghadirkan pakar Rumah Tangga Islami, Sigit Yulianta, S.T., M.Si. Pembicara adalah konsultan keislaman dan pengisi acara tanya jawab seputar Islam di salah satu radio swasta di Yogyakarta.

Usia mahasiswa Pascasarjana pada umumnya merupakan usia yang matang untuk melangsungkan pernikahan. Namun untuk melakukan hal tersebut, diperlukan bekal yang matang agar siap dalam menapaki kehidupan rumah tangga. Di antara bekal yang mesti disiapkan adalah bekal pengetahuan, baik tentang proses menuju pernikahan maupun ketika sedang membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Oleh karena itu, kerohanian KMP UNY mengangkat tema keluarga kokoh dan bahagia sebagai tema kajian KUPAS kali ini. “Kajian ini mengangkat tema keluarga, karena begitu penting perang keluarga sebagai poros utama pendidikan bangsa. Meski belum menikah pun perlu tahu urusan berkeluarga, karena pada prinsipnya ilmu itu mendahului amal,” kata M. Radian selaku ketua bidang Kerohanian KMP UNY 2015.

Pernikahan merupakan jalan yang halal bagi manusia untuk menyalurkan syahwat. Sehingga dengan pernikahan, kemuliaan manusia pun dapat terjaga. Namun pernikahan tanpa perencanaan akan berujung kepada sikap saling menuntut hak. Sehingga perlu dibangun persepsi yang sama antara suami istri dalam berkeluarga, bahwa keduanya membangun rumah tangga untuk saling bekerja sama agar dapat masuk surga. Selain itu, terdapat beberapa kiat-kiat agar keluarga senantiasa langgeng dan bahagia. Di antaranya adalah senantias bermusyawarah, saling memahami dan menyelaraskan terhadap perbedaan, dan melakukan salah satu ibadah secara bersama (seperti shalat tahajud berjama’ah dan tadarus Al Qur’an). Pembicara, Sigit Yulianta, S.T., M.Si. menyatakan bahwa baiknya hubungan kita kepada Allah, akan memperbaiki hubungan kita dengan pasangan. Sehingga kualitas agama akan berpengaruh terhadap kelanggengan pernikahan.

“Luar biasa sekali. Tema yang diangkat sangatlah relevan dengan persoalan pemuda saat ini dan keluarga muda pada khususnya. Sesuai QS. Mujadillah: 11, orang yang berilmu akan dinaikkan derajatnya oleh Alloh SWT. Semoga kita tergolong di dalamnya,” kata Sigit Purnomo salah satu peserta KUPAS. Kegiatan KUPAS kali ini dihadiri 56 orang peserta dari Pascasarjana UNY, baik dari peserta magang KMP maupun dari mahasiswa umum. Agenda KMP UNY yang akan dilaksanakan selanjutnya di antaranya adalah Paper Intensive Class II (7/11) dan Paintball War (8/11). (AW-KRH & HuMed KMP)

Label Berita: 

PENANGANAN HIPERTENSI UNTUK CEGAH STROKE

$
0
0

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 dan diastoliknya di atas 90 mmHg. Dalam istilah kedokteran disebut suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah, sementara masyarakat umum menyebutnya dengan tekanan darah tinggi. Tekanan darah sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia.

Demikian dikatakan dr. Tutiek Rahayu, M.Kes., dari FMIPA UNY dalam penyuluhan kesehatan untuk dosen dan karyawan UNY di Ruang Sidang Senat UNY, Rabu, 4 November 2015. Menurutnya tekanan darah tinggi atau hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,2 juta orang di seluruh dunia, yaitu berkisar 13% dari total kematian. “Yang dilakukan jika mengalami tekanan darah tinggi yaitu minum obat secara teratur” kata dr. Tutiek Rahayu, M.Kes. “Selain itu, perlu menurunkan berat badan, makan makanan rendah garam serta menghentikan konsumsi kopi, minuman keras, dan merokok.”

Menurut dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY tersebut, penderita hipertensi juga perlu menghindari makanan olahan dagig kerbau, sapi atau kambing yang tinggi lemak, beristirahat yang cukup, pola makan seimbang dan rajin berolahraga.

Kegiatan bertema pengelolaan hipertensi dan stroke ini merupakan kegiatan rutin UPT Kesehatan UNY dan dibuka oleh Kepala Biro UPK UNY Setyo Budi Takarina, M.Pd. dan diikuti oleh 70 orang dosen dan karyawan UNY. Dalam sambutannya Setyo Budi Takarina, M.Pd. menyambut baik kegiatan ini karena dengan adanya penyuluhan ini para dosen dan karyawan dapat mengelola kesehatannya, karena manajemen kesehatan dirasa perlu. “Ke depannya saya harap dapat dilakukan secara kontinyu dan pesertanya ditambah,” kata beliau.

Pembicara lain, dr. Prijo Sudibjo, M.Kes., Sp.S., AIFO dalam paparannya mengatakan bahwa stroke disebabkan oleh karakteristik gaya hidup seperti merokok, minum minuman beralkohol, umur dan juga keturunan. “Selain itu juga karena obesitas, diet, aktifitas fisik,” katanya.

Menurutnya gejala yang umum adalah mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai. Selain itu juga sulit berjalan, nggliyer dan kesulitan bicara. “Termasuk gangguan pandangan dan nyeri kepala tanpa sebab yang jelas” ungkapnya. Dosen FIK UNY tersebut mengatakan bahwa stroke dapat dicegah dengan olahraga teratur, menata life style dengan tidak merokok, istirahat cukup, hidup sehat dan menghindari stress, serta memeriksakan diri secara berkala untuk mengetahui faktor resiko. (dedy)

Label Berita: 

IPK SEBAGAI PASSWORD MELANGKAH KE DEPAN

$
0
0

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) bisa sebagai password atau kunci dalam melangkah ke depan, meskipun itu bukan satu-satunya ukuran. Namun biasanya IPK dulu, baru yang lain-lain. Ini berhubungan dengan tawaran beasiswa dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang menawarkan dua orang lulusan Prodi Fisika FMIPA UNY untuk diberi beasiswa pendidikan S2 di sana.

“Sebenarnya informasi ini sudah disampaikan kepada alumni, dan ternyata sampai di sana kami mendapat laporan bahwa data yang dikirimkan IPK-nya kurang dari 3,50. Jadi, para lulusan yang mempunyai IPK lebih dari 3,50 dan berminat untuk kuliah di sana untuk segera menghubungi Wakil Dekan I.”

Hal tersebut disampaikan Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono pada acara Yudisium jenjang S1 FMIPA UNY periode Oktober 2015 yang digelar Selasa (3/11/2015) di Ruang Sidang Fakultas. Yudisium diikuti oleh 68 peserta. Peraih IPK tertinggi yaitu Nastia Cahyaning Ahsani dari Prodi Pendidikan Biologi.

Lebih lanjut dikatakan, banyak beasiswa yang bisa diraih antara lain Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) dll, tapi password-nya IPK plus Bahasa Inggris bagi yang ke luar negeri. Tapi periode beasiswa tersebut baru pada periode ajaran baru yaitu September. Jadi, tahun depan baru bisa mendaftar.

“Bisa juga mendaftar ke Program Pascasarjana (PPS) UNY. Di PPS UNY disediakan beasiswa bebas SPP 1 orang per prodi. Jadi, karena di PPS ada 5 prodi pendidikan S2 (MIPA) maka tersedia beasiswa untuk 5 orang,” jelas Dekan. (witono)

Label Berita: 

FT UNY JALIN KERJASAMA DENGAN NTII KAMBOJA

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta kembali mengembangkan jaringan kerjasamanya. Kali ini FT mengandeng National Technical Training Institute (NTII), Kamboja untuk berkolaborasi bidang pendidikan dan penelitian. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement, antara Dekan FT UNY. Dr. Moch. Bruri Triyono dengan Director NTII, H.E. Dr. Yok Sothy bulan Oktober kemarin di Kamboja.

Saat ditemui tim Humas FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono menuturkan bahwa latar belakang inisiasi kerjasama ini karena persamaan visi antara FT UNY dengan NTII yakni dalam hal pengembangan pendidikan vokasi.

“Kami (FT UNY dan NTII) juga berada dalam asosiasi yang sama yakni RCP maupun RAVTE sehingga sebenarnya beberapa kolaborasi seperti seminar dan pelatihan juga telah dilaksanakan bersama,” beber Dekan FT UNY.

Bruri menambahkan bahwa realisasi kerjasama ini sendiri dituangkan dalam beberapa program seperti pertukaran mahasiswa, guest-lecturing, diskusi forum ilmiah, serta pengembangan bahan ajar ataupun penelitian.

“Yang paling dekat,” kata Bruri, “adalah program pertukaran mahasiswa di mana program studi yang akan dilibatkan di antaranya Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Elektronika, Elektro, dan Teknologi Informasi.”

“Program pertukaran mahasiswa ini akan berlangsung selama satu semester sehingga akan ada mekanisme transfer nilai untuk beberapa mata kuliah,” imbuh Bruri Triyono. (humas FT)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live