Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

MAHASISWA UNY IKUTI PROGRAM SIT-IN DAN LAKUKAN QURBAN DI MANILA FILIPINA

$
0
0

Tahun 2015 adalah tahun kedua Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan program sit-in dan exposure ke Filipina. Sembilan mahasiswa dikirim sebagai delegasi untuk studi di De La Salle University Dasmarinas (DLSU-D) selama 2 minggu, terhitung tanggal 14 hingga 24 September 2015. Universitas yang terletak di provinsi Cavite tersebut merupakan universitas terbaik ke-2 di Filipina yang mengimplementasikan konsep green campus. Pepohonan hijau nan menjulang tinggi menjadi suguhan sehari-hari yang memanjakan pandangan mata. Selain itu, area yang bersih dan bebas sampah menjadi hal yang membuat kampus Dasmarinas nyaman dan kondusif sebagai tempat belajar.

De La Salle University tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Sementara itu, di Filipina terdapat 18 kampus De La Salle University yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Dengan komitmen yang erat terhadap konsep eco-green campus-nya, De La Salle Dasmarinas ini merupakan kampus terhijau dan terbersih dalam skala nasional. Kampus ini menerapkan beberapa peraturan ketat yang telah membudaya, antara lain meminimalisasi penggunaan plastik, membungkus makanan menggunakan kotak makan yang dapat dipakai kembali, menyediakan tempat sampah dalam tiga jenis, menyediakan tempat daur ulang botol minuman, hingga menerapkan kebiasaan untuk berjalan kaki.

Pemanfaatan plastik yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya digantikan kertas dan tas yang dapat didaur ulang. Bahkan DLSU-D mewajibkan penggunaan kotak makanan sebagai ganti dari penggunaan plastik. Hal ini berlaku bagi warga DSLU-D yang ingin mengemas makanan di kantin kampus. Selain itu, terdapat banyak tempat sampah berukuran besar yang banyak tersebar di area kampus. Tempat sampah tersebut dibagi dalam tiga jenis. Demi memudahkan penggunaannya, terdapat penjelasan jenis sampah pada tiap tempatnya. Untuk melengkapi gaya hidup sehat, DLSU-D memfasilitasi area pejalan kaki yang nyaman dan aman. Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan dan olahraga seperti klinik, kolam renang, lintasan lari, dan stadion olahraga dapat diakses secara bebas bagi seluruh warga De La Salle University.

Kampus DLSUD juga memiliki komitmen yang sama dengan UNY untuk mencetak guru-guru berkualitas. Inilah yang menjadikan DLSUD destinasi program studi sit-in untuk kedua kalinya. Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa UNY untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar dalam kelas. Adapun mahasiswa UNY yang mengikuti program tersebut antara lain Rita Suryani (Pendidikan Matematika/FMIPA), Diana Prasastiawati (Pendidikan Geografi/FIS), Sayidah Alawiyah (Pendidikan Luar Biasa/FIP), Fajar Setyo Pranyoto (PJKR/FIK), Yuanda Putra (Manajemen/FE), Danang Waskito (Manajemen/FE), Nila Wulandari (Pendidikan Tata Rias/FT), Bondan Prakoso (Pendidikan Teknik Elektro), dan Zidnie Ilma (Sastra Inggris/FBS).

Program sit in dan exposure ini memberikan banyak pengalaman berharga bagi mahasiswa UNY. Yuanda, ketua kontingen mengatakan bahwa mereka tidak hanya diterima sebagai mahasiswa di kelas, namun juga sebagai kawan dan saudara. “Kami cepat akrab, dan banyak belajar mengenai etika pergaulan internasional dari teman-teman Lasallian.” kata Yuanda. Senada dengan Yuanda, Fajar (Ketua BEM FIK) mengatakan, “Saya merasakan sekali bagaimana dosen dan mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik dan saling memahami satu sama lain sehingga suasana di kelas menjadi sangat menyenangkan dan kondusif. Saya mendapatkan banyak saudara baru di sini”.

   Prof. Marco Polo, koordinator kegiatan, berharap bahwa program ini dapat berdampak positif tidak hanya bagi jalinan kerjasama baik antara DLSU-D dan UNY namun juga bagi mahasiswa kedua universitas. Program ini diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran informasi akademik, isu-isu lingkungan, dan sosial budaya kedua pihak. Di akhir kegiatan, Prof Marco menegaskan bahwa komunikasi yang telah terjalin dengan baik harus terus terjaga dan dipelihara. “Rumah adalah tempat di mana hati berada. Dengan demikian, jika kalian kembali ke sini (Filipina) suatu hari nanti, percayalah De La Salle Dasmarinas akan selalu menjadi rumah kalian, dan Lasallian (mahasiswa De La Salle--red) akan selalu menjadi saudara kalian,” tutur Prof Marco mengakhiri sambutan perpisahannya.

 

Idul Adha di Tanah Manila

Jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Langit masih segelap malam tak berbintang. Mentari masih belum ingin menampakkan batang hidungnya. Sebagian besar manusia masih terlelap dalam tidurnya. Namun hal tersebut tak berlaku bagi mereka yang jauh dari rumah atau bahkan jauh dari Tanah Air. Pagi itu tak seperti pagi-pagi biasanya. Pagi yang biasa dibuka dengan rasa enggan dan kantuk luar biasa namun kala itu memiliki aura berbeda. Sayup-sayup fajar yang belum menyingsing dipecah dengan derap kaki penuh semangat menuruni setiap anak tangga.

24 September merupakan hari yang spesial, khususnya bagi segenap pemeluk agama Islam. Derap kaki yang mantap diiringi dengan jantung yang berdegup kencang. Ini merupakan kali pertama menjalani hari raya jauh dari pangkuan Ibu Pertiwi. Sembilan mahasiswa UNY yang mengemban tugas studi dalam program sit-in (14-26/9) di De La Salle University Dasmarinas, Filipina, tak mampu menutupi rasa penasaran yang membuncah. Hari raya kala itu tak seperti hari raya sebelumnya. Tak ada kumandang takbir membelah angkasa.

Langit jam empat pagi hanya berhiaskan temaram lampu jalanan. Perjalanan dari kota Dasmarinas menuju Makati demi menjalankan ibadah hari raya ditemani warga lokal yang masih berjibaku mengais rejeki. Alih-alih kumandang takbir, suara klakson yang saling bersahutanlah yang memecah keheningan angkasa. Makati adalah area metropolis di kawasan Metro Manila yang menjadi pusatnya bisnis di Negeri Lumbung Padi. Di sana banyak terdapat kantor kedutaan dari berbagai negara di dunia, termasuk Republik Indonesia.

Hutan beton menghiasi Makati dan segenap kawasan Metro Manila. Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pun hampir luput dari pandangan karena letaknya yang berhimpitan dengan gedung perkantoran di sekitarnya. Namun, tentu saja ada hal istimewa yang membuat gedung KBRI berbeda, yakni lambang Garuda Pancasila yang tampil dengan kokohnya di badan gedung. Perlahan langit berubah menjadi kebiruan pertanda sinar surya perlahan muncul dari ufuk timur. Satu jam perjalanan yang tidak terasa lama karena jalanan masih terhitung lengang.

Seiring dengan semakin ramainya KBRI dengan kedatangan umat Muslim dari berbagai negara, hati kian berdegup kencang. Ternyata tidak hanya warga negara Indonesia saja yang turut merayakan Idul Adha di KBRI Manila. Banyak pula dari mereka yang merupakan warga negara lain, seperti India, Arab, Pakistan, bahkan warga Filipina sendiri. Filipina adalah negara yang mayoritas warganya memeluk agama Katolik. Sedangkan muslim Filipina mayoritas berdiam di pulau Mindanao yang terletak di Filipina bagian selatan.

Kesempatan yang begitu terasa hangat tatkala bertemu dengan berbagai warga negara lain dalam sebuah hari besar. Tak hanya itu, kesempatan berbincang dengan Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang, di saf shalat selepas shalat Idul Adha menambah hangatnya suasana. Sosoknya yang bersahaja dan murah senyum membuat kesempatan bertemu terasa sangat kekeluargaan. Adapun beliau berpesan kepada kami untuk tetap belajar dan berkarya selagi muda.

Danang Waskito, salah satu mahasiswa peserta sit-in, memiliki kesan tersendiri dengan pengalaman menjalani Idul Adha bukan di Indonesia. “Terenyuh rasanya lebaran di negeri orang. Negeri dimana suara azan sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali.” Hal yang sama turut pula dirasakan rekannya, Nila Wulandari, “Rasanya lebaran di luar negeri lebih menyedihkan. Tidak ada adzan dan takbir. Tapi kemudian nikmatnya terasa saat bertemu warga Indonesia di KBRI sehingga sedihnya terlupakan.”

Lega dirasa dalam hati tatkala kumandang takbir dapat didengar di sebuah tempat yang jarang dapat menemuinya. Meski tak dapat berkumpul bersama keluarga di Tanah Air, namun keluarga sesama muslim yang berdiam di sekitar Manila dapat menghiasi Idul Adha kala itu. Perbincangan dengan sesama warga Indonesia yang menjalani hari raya Idul Adha di KBRI Manila membuat mereka seperti saudara yang lama tidak bersua.

Usai merayakan secara sederhana bersama umat muslim lainnya, rombongan pun harus kembali ke Dasmarinas. Perjalanan pulang dari KBRI ditemani suara musik dalam perut dan kendaraan yang mulai merayap di jalanan Makati.  (Zidnie/Diana)

Label Berita: 

UNY SAMBUT KEHORMATAN SEBAGAI TUAN RUMAH BOARD OF MEETING CAPEU

$
0
0

UNY menyambut kehormatan untuk menjadi tuan rumah Board of Directors (BOD) Meeting CAPEU (Consortium of Asia Pacific Education Universities),  Rabu (30/9/2015) di Ruang Sidang Utama Rektorat. CAPEU merupakan organisasi dan ajang berkumpulnya universitas dan lembaga yang peduli terhadap dunia pendidikan se-Asia Pasifik.

CAPEU pertama kali didirikan 23 April 2013. Hingga saat ini, tercatat ada 22 universitas, 8 observer universities, dan 4 partner universities yang menjadi anggota CAPEU. Beberapa angggota CAPEU dari dalam negeri misalnya UNY, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Kalimantan. Sementara itu, anggota CAPEU dari luar negeri misalnya Miyagi University dari Jepang, Universiti Utara Malaysia, Thaksin University dari Thailand.

Diawali pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00, kegiatan ini banyak diisi dengan pemaparan laporan keuangan oleh Sekretaris CAPEU. Tak lupa, agenda ini juga turut mendiskusikan persiapan konferensi internasional ke-2 yang rencananya akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Konferensi internasional tersebut juga akan disusul dengan konferensi internasional ke-3 yang diselenggarakan di Phillipine Normal University (PNU).

Acara Board of Meeting ini juga disegarkan dengan kehadiran beberapa anggota baru, yaitu Miyagi University dari Jepang dan Bandar Seri Begawan Religious Teachers University dari Brunei Darussalam.

Selepas mengikuti meeting tersebut, para peserta diajak untuk mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia. Mereka diperkenalkan dengan  sejarah pendidikan Indonesia serta beberapa peralatan dan media pembelajaran dari masa ke masa. Terakhir, dengan dibimbing kurator dan tour guide, mereka menonton film mengenai profil Museum Pendidikan Indonesia. (Wulan)

Label Berita: 

PELEPASAN KKN SEMESTER GASAL 2015

$
0
0

Rabu, 30 September 2015, bertempat di Ruang Sidang Utama LPPM UNY diselenggarakan Upacara Pelepasan KKN Semester Gasal T.A 2015/2016. Upacara Pelepasan KKN wajib diikuti oleh mahasiswa peserta KKN yang sebelumnya telah dinyatakan lulus waktu pembekalan. Kepala Pusat Pengelolaan KKN dan PWT UNY, Dr. Edi Istiyono, melaporkan dalam sambutannya KKN Semester Gasal tahun ini UNY menerjunkan sebanyak 163 mahasiswa yang terdiri dari FIP (7), FBS (32), FMIPA (15), FIK (10), FIS (25), FE (20) dan FT (54) mahasiswa. Dari 163 mahasiswa dibagi menjadi 17 kelompok yang diampu 5 DPL. KKN kali ini akan ditempatkan di 3 Kabupaten/Kota, Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. KKN Semester Gasal ini rencananya akan berlangsung selama 2 bulan mulai 1 Oktober – 30 November 2015.

Acara dibuka oleh ketua LPPM UNY, Prof.Dr. Anik Ghufron, pada sambutanya menyampaikan sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi LPPM melalui Pusat Pengelolaan KKN dan PWT memfasilitasi kegiatan KKN mahasiswa UNY. Anik Ghufron menyampaikan kepada mahasiswa peserta KKN bahwa, “bersinergi dengan masyarakat pasti banyak manfaat yang didapatkan baik secara individu, kelompok dan mengangkat nama UNY. Hal tersebut bisa berhasil asalkan mahasiswa bisa menjalin komunikasi dengan DPL dan masyarakat tentunya kaitannya dengan program yang akan dilaksanakan”, jelasnya.

Anik Ghufron berpesan kepada mahasiswa KKN untuk berperilaku santun saat di masyarakat, menjaga diri dan nama baik UNY, sadar diri sebagai mahasiswa KKN yang mempunyai program untuk pemberdayaan masyarakat, melaksanakan program sesuai prosedur dan selalu melakukan koordinasi antar teman, DPL atau LPPM jika terjadi persoalan di lapangan.

Anik Ghufron menambahkan,” selama 2 bulan mahasiswa KKN hanya 3 hari terjun di lapangan, Jumat, Sabtu dan Minggu, dikarenakan mahasiswa peserta KKN Semester Gasal masih mengambil mata kuliah aktif. Meski hanya 3 hari dilapangan mahasiswa harus bisa menyesuaikan kondisi masyarakat lokasi KKN agar tercipta sinergi antara program mahasiswa dengan program masyarakat”, tambahnya. (ags)

Label Berita: 

PERWAKILAN KOPMA UNY DALAM AGENDA INTERNATIONAL CO-OPERATIVE ALLIANCE

$
0
0

Beberapa waktu lalu, Devie Nur Ghaniya mahasiswi Pendidikan Akuntansi telah usai mewakili UKM Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam agenda Asia Pacific Workshop on Youth Cooperation and Campus Co-operatives yang diselenggarakan pada tanggal 17—20 September 2015 di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan oleh ICA-AP Committee on University/Campus  Cooperatives and the ICA-AP Committee on Youth Cooperation berkolaborasi dengan the Cooperative League of Thailand and Thailand Consumer Cooperative Federation in University (TCOFU). Semua lembaga tersebut merupakan bagian dari organisasi koperasi di dunia yaitu International Alliance Co-operative untuk regional Asia dan Pasifik.

Acara ini diikuti oleh 12 negara di antaranya India, Nepal, Pakistan, Bhutan, Korea Selatan, Jepang, China, Malaysia, Kamboja, Filipina, Thailand, dan juga Indonesia. Acara ini merupakan acara tahunan ICA-AP untuk koperasi pemuda dan koperasi kampus se-Asia Pasifik. Tema dari acara kali ini yaitu Moving Towards Sustainable Growth and Development in the Co-operative Decade yang membahas mengenai peran dari koperasi pemuda dan koperasi kampus untuk dalam pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di era dekade koperasi. Selama 4 hari peserta mengikuti berbagai workshop koperasi dari beberapa pembicara internasional, lomba poster dari setiap negara dan diskusi silang dengan berbagai negara. Untuk lomba poster, Indonesia menjuarai posisi ke-3.

Ada 8 peserta perwakilan dari Indonesia yaitu dari seorang peserta dari Kopma UNY, Kopma Universitas Sebelas Maret, Kopma Universitas Pendidikan Indonesia, Koperasi Kampus Unsoed, Badan Komunikasi Pemuda Koperasi, Koperasi Pemuda Indonesia dan 2 orang dari Koperasi “Kopma” UGM. Awalnya perwakilan dari Indonesia heran dengan peserta dari negara yang lain, hal ini karena kebanyakan peserta merupakan pejabat-pejabat yang telah berusia dewasa.

Ternyata memang di negara lain tidak banyak Koperasi Mahasiswa, sebagian besar adalah Koperasi Kampus yang di dalamnya ada mahasiswa, dosen, karyawan, akademisi, dan pejabat kampus yang menjadi elemen anggotanya. Harapannya, dengan agenda tahunan yang mempertemukan pemuda-pemuda koperasi se-Asia Pasifik, koperasi di Indonesia dapat terus berkembang dan berpartisipasi kembali di agenda ICA selanjutnya. (Devie NG)

Label Berita: 

KEMBALI DARI JERMAN, VIDA MENGABDI DI BUMI PERTIWI

$
0
0

Dua tahun persisnya, Vida menempa diri di Jerman. Selepas lulus dari Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (PB Jerman FBS UNY) pada 2013, ia memutuskan ke negeri pemenang Piala Dunia 2014 tersebut.  Kini, gadis asal Pemalang itu menjadi salah satu dari ribuan orang yang bisa lolos menjadi pengajar muda  Indonesia Mengajar angkatan XI. Ia merupakan satu dari 50 orang terpilih lainnya.

Jembatan pertama yang dilalui Arvida Rizzqie Hanita adalah mengikuti program Au-pair, di mana seseorang tinggal bersama sebuah keluarga berkebangsaan Jerman selama setahun. Kemudian,  pada tahun kedua ia mempelajari hal baru dengan orang-orang berkebutuhan khusus dalam kegiatan sosial sebagai seorang pekerja sosial. Istilah lainnya adalah Freiwillige Soziales Jahr.

Tak cuma lancar berbahasa Jerman, apa yang ia lakoni di Jerman membawa pada sebuah pemikiran bahwa ia harus ikut berkontribusi untuk  negerinya. Berlatar belakang jurusan kependidikan, ia pun memilih program Indonesia Mengajar untuk mewujudkan harapannya. “Saya putuskan mendaftar program ini karena tidak ada batasan mengenai jurusan. Semua jurusan bisa mendaftar,” katanya.

Dari Jerman, ia pun mengurus semua administrasi dan persyaratan lain. “Yang paling menantang adalah saat pembuatan esai.” Maklum saja, di tengah kesibukan kerja sosialnya ia harus bisa menyelesaikannya. “Malah saya tidak menyangka lolos tahapan pertama,” tambahnya. Semua proses ia lakukan dari Jerman termasuk saat wawancara dan simulasi mengajar. “Iya, betul pakai Skype.” Kata mantan wakil ketua himpunan mahasiswa PB Jerman itu.

Tahapan selanjutnya, saat peserta diwajibkan melakukan simulasi mengajar juga dilakoni secara online. Ia bercerita, jam 04.00 pagi waktu Jerman ia sudah siap dengan semua termasuk “kelas” untuk mengajar. Pada pagi itu ia akan mengajar murid-murid SD kelas 2. “Muridnya teman-teman saya, jumlahnya 6.” Bermodal tablet, jaringan internet, Vida berusaha tampil maksimal.

“Tantangan yang diberikan tim Indonesia Mengajar waktu itu adalah saat saya masuk kelas dan menyapa, murid-murid ini sudah didesain untuk tidak bisa bahasa Indonesia sama sekali. Kaget!” Ia menambahkan, saat itu yang penting ia bisa menguasai diri terlebih dahulu.

Tak disangka, ia pun dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap lanjutan yaitu tes kesehatan. Tes kesehatan itu pun bisa dilaksanakannya di Indonesia “Kebetulan, saya terbang dari Jerman ke Indonesia pada 30 Agustus kemarin, saya bersyukur sekali ada banyak kemudahan dalam berlangsungnya pendaftaran walaupun dari Jerman. Tim Indonesia Mengajar tak menutup kesempatan buat mereka yang sedang tak di Indonesia.”

Tekad kuat dan keyakinan membuat Vida berhasil lolos, ia pun kini sedang menanti masa untuk tahap berikutnya, yaitu pelatihan. “Nanti, setelah mengikuti karantina ini baru ada pengumuman di mana saya ditempatkan.” Tak masalah di manapun, asal ia bisa turut melunasi janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa, di sanalah ia mengabdi.

Vida pun berharap, ia bisa berkontribusi penuh, belajar hal baru serta bisa menjadi inspirasi buat banyak orang. Tentu saja, pengalaman yang ia dapat di Jerman akan ia bagi demi tercapainya perkembangan positif. (Fitri Ananda)

Label Berita: 

PRINCE OF SONGKLA UNIVERSITY TAWARKAN BEASISWA KE FMIPA UNY

$
0
0

Prince of Songkla University, Thailand melakukan presentasi tentang studi  dan informasi program beasiswa serta pendaftaran on site di FMIPA UNY, Rabu (30/9/2015). Rombongan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Wilaiwan Chotigeat, Dean Faculty of Science dan Prof. Dr.  Anchana Prathep, Assistant Dean of Graduate Studies diterima oleh Dekan FMIPA, Dr. Hartono di Ruang Sidang Fakultas. Presentasi diikuti oleh dosen dan mahasiswa  dari berbagai prodi.

Dalam sambutannya, Wilaiwan mengucapkan terima kasih atas sambutan dari FMIPA UNY yang telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan informasi tentang Faculty of Science,  Prince of Songkla University.

“Kami juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen yang ingin kuliah di fakultas kami,” lanjutnya.

Sementara itu, Dr. Hartono dalam sambutannya menjelaskan bahwa FMIPA UNY juga sudah menjalin kerjasama dengan universitas luar negeri, salah satunya yaitu Yala Rajabhat University Thailand.

“FMIPA UNY terbuka bagi universitas-universitas yang ingin menjalin kerjasama dengan kami termasuk dari  Prince of Songkla University. Kami mengucapkan terima kasih atas tawaran beasiswa ini,” kata Dekan.

Presentasi dilakukan oleh Anchana Prathep yang menjelaskan tentang jurusan-jurusan yang ada di Faculty of Science, Prince of Songkla University. Anchana menjelaskan bahwa data jumlah mahasiswa kami saat ini sekitar 2.828 yang terdiri dari sarjana S1 (B.Sc) 2.330 orang atau 82%, S2 (M.Sc.) 31 orang atau 11%, dan S3 (Ph.D.) 184 orang atau 7%. (witono)

Label Berita: 

KMP UNY BANGUN SINERGI DENGAN HMP UGM

$
0
0

Berawal dari spirit sejarah kelahiran yang sama dari satu induk perguruan tinggi serta dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program kerja guna membangun sinergi antar sesama lembaga mahasiswa pasca, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) menyambut kunjungan tamu dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada (HMP UGM), Sabtu, 12 September 2015.

Acara kunjungan ini dihadiri oleh 5 perwakilan pengurus HMP UGM dan disambut oleh 7 perwakilan pengurus KMP UNY. Penerimaan tamu dilaksanakan di Sekretariat KMP UNY dengan suasana kekeluargaan yang akrab sambil menikmati hidangan rujakan. Dalam kesempatan itu rombongan pengurus HMP UGM berbincang-bincang dengan pengurus KMP UNY membicarakan beberapa rencana kerjasama dalam mewadahi potensi dari mahasiswa pascasarjana dalam bidang penelitian dan pengembangan organisasi.

Sekretaris KMP UNY Sri Wahyuningsih, S.Pd.Si. memandu jalannya acara pada pertemuan tersebut menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan dari rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana UGM sekaligus mohon maaf karena tidak semua pengurus KMP UNY bisa hadir pada pertemuan tersebut. Setelah acara dibuka perwakilan dari kedua organisasi bersepakat untuk saling mengenalkan tentang wadah organisasi masing-masing agar bisa saling belajar bersama dan mencari peluang untuk dapat bersinergi dalam berbagai macam kegiatan kemahasiswaan.

Pemaparan diawali oleh wakil ketua KMP UNY Didik Kurniawan, S.Pd. menjelaskan tentang struktur kepengurusan KMP UNY berikut ranah kerjanya dengan gaya khasnya yang humoris dan bersahabat membuat suasana pertemuan menjadi lebih akrab. Paparan berikutnya tentang program kerja PSDM yang disampaikan oleh Kabid PSDM KMP UNY Rahzianta, S.Pd. Secara bergantian dilanjutkan pemaparan tentang program kerja terdekat Bidang Riset dan Pengabdian serta Bidang Humas Media yang disampaikan oleh pengurus bidang R&P Lalu Nasrullah, S.Pd. dan Kabiro Humas Reza Armin Abdillah. Kemudian dilengkapi pemaparan tentang program kerja bidang kewirausahaan dan kerohanian oleh sekretaris KMP UNY.

Gayung bersambut, Robi A Sembiring sekretaris rumah tangga HMP UGM memaparkan tentang Struktur kepengurusan HMP UGM yang menaungi 5 bidang, 7 UKM, dan 108 HMP program studi pascasajana UGM. Selanjutnya pemaparan tentang UKM Jurnal Paradigma oleh saudara Salis bahwa jurnal paradigma adalah majalah pasca yang terbit 2 bulanan dengan edisi perdana Juni 2015. Majalah tersebut tidak hanya didistribusikan di dalam intern pascasarjana UGM saja tetapi juga untuk instansi pemerintah maupun swasta.

 

Diskusi semakin akrab dan kedua perwakilan organisasi saling bertanya lebih dalam tentang program terdekat masing-masing bidang. Fitra Perdana wakil ketua HMP UGM menjelaskan bahwa di bulan Oktober 2015 ada acara sewindu HMP UGM, sekaligus mengundang teman-teman dari KMP UNY untuk bisa ikut berpartisipasi dan ambil bagian dalam acara tersebut. Demikian juga dari KMP UNY mengundang teman-teman dari HMP UGM untuk bisa hadir di acara Seminar motivasi khusus bagi mahasiswa pasca di bulan Oktober 2015 dengan pembicara utama Prof. Slamet PH. MA., M.Ed., MA., MLHR., Ph.D. dan acara puncak KMP UNY di bulan November 2015 yang ditutup dengan adanya kegiatan International Paper Competition.

Kunjungan selama 2,5 jam tersebut diakhiri dengan pemaparan bahwa sejarah UNY tidak bisa lepas dari UGM, “kita adalah saudara kandung yang memiliki potensi besar untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam berkarya” kata Sri Wahyuningsih. Sekretaris KMP tersebut memaparkan bahwa UNY dahulu adalah salah satu fakultas di UGM yaitu Fakultas Paedagogik (FP) UGM yang lahir sejak 19 September 1955. Pada tahun 1962 FP UGM menjadi institusi terpisah dari UGM dengan nama Institut Pendidikan Guru (IPG), pada tahun 1963 IPG berubah nama menjadi IKIP Yogyakarta dan tahun 1999 menjadi UNY. Dipenghujung acara kedua punggawa mahasiswa pascasarjana duo kampus biru, Ence Surahman, S.Pd ketua KMP UNY dan Fitra Perdana wakil ketua HMP UGM saling menyerakan cinderamata. (Humas Media KMP UNY).

Label Berita: 

FRIENDLY MATCH DAN SENAM BERSAMA DIES NATALIS FIK UNY KE-64

$
0
0

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FIK UNY, Badan Eksekutif Mahasiswa FIK UNY mengadakan Friendly Match Sepakbola antara mahasiswa, dosen, dan karyawan FIK UNY.

Jumat, 18 September 2015 pukul 14.00 bertempat di Stadion Utama UNY dihadiri oleh Wakil Dekan III Drs. Suhadi, M.Pd. beserta Staf Ahli WD III dan Kasubag kemahasiswaan FIK UNY, pembukaan Friendly Match Sepakbola antara mahasiswa, dosen, dan karyawan dimulai. Mewakili Dekan FIK UNY yang berhalangan hadir, Wakil Dekan III Drs. Suhadi, M.Pd. menyampaikan dukungannya dan apresiasi besar terhadap kegiatan ini, harapannya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menambah rasa kekeluargaan di antara keluarga besar FIK UNY.

Dalam sambutannya beliau juga tidak lupa menyampaikan bahwa hal yang paling utama dari kegiatan ini adalah terjalinnya tali persaudaraan dan silaturahmi serta keakraban antara mahasiswa, dosen, dan karyawan, maka dari itu dalam kegiatan Friendly Match Sepakbola ini tidaklah penting mengutamakan kemenangan dan egoism semata, namun kerjasama tim, toleransi dan sportivitas adalah beberapa hal yang di haruskan. Dengan adanya komunikasi yang baik dan kerjasama yang baik antara mahasiswa, dosen dan karyawan maka akan terwujud proses kegiatan perkuliahan yang baik dan menghasilkan output yang membanggakan.

Pertandingan pertama mempertandingkan antara kesebelasan Mahasiswa menghadapi kesebelasan Karyawan yang berlangsung selama lebih kurang 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan kesebelasan Dosen menghadapi kesebelasan Mahasiswa selama lebih kurang 30 menit, dan pertandingan terahir mempertemukan kesebelasan Karyawan dan kesebelasan Dosen selama lebih kurang 30 menit.

Selain itu, di GPLA FIK UNY, Jumat, 18 September 2015 pagi diselenggarakan senam bersama mahasiswa dan seluruh Civitas Akademika FIK UNY yang dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. dan Ketua Senat FIK UNY sekaligus Dekan FIK UNY periode 2015—2019 Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. serta Dekan FIK UNY Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Wakil Dekan I Dr. Panggung Sutapa, M.S., Wakil Dekan II Drs. Sumarjo, M.Kes., dan Wakil Dekan III Drs. Suhadi, M.Pd. beserta kepala jurusan, sekretaris jurusan, kepala prodi dan kabag serta kasubag Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Acara dimulai pukul 7.30 di halaman utama Gedung Pusat Layanan Akademik FIK UNY.

Senam bersama ini dalam rangka memperingati Dies Natalis FIK UNY ke-64. Dalam senam bersama ini lebih kurang 300 mahasiswa ikut serta, bersama dengan seluruh staf dan karyawan serta dosen FIK UNY. Kegiatan ini bertema “Membangun Kualitas SDM Olahraga SIAP MAJU Menuju Prestasi Indonesia Emas”.

Selaras dengan tema yang diangkat pada Dies Natalis tahun ini Dekan FIK UNY (kala itu) Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. menyampaikan dalam sambutannya, “Sepatutnya kita sebagai keluarga besar FIK UNY harus berbahagia dan berbangga hati, dengan semakin bertambah dewasanya Fakultas tercinta kita ini, semoga dengan ini, FIK UNY senantiasa terus berprestasi dan melahirkan insan yang berdedikasi tinggi di semua bidang pengabdian, demi mendukung prestasi Indonesia Emas.” Beliau juga menambahkan pada tanggal 1 Oktober 2015 bertepatan dengan upacara peringatan Dies Natalis FIK UNY hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia H. Imam Nahrawi, S.Ag.

Senam bersama ini dimeriahkan dengan berbagai doorprize hiburan menarik dan doorprize utama 5 sepeda gunung, serta dihibur dengan perlombaan menyanyi untuk mahasiswa baru FIK UNY dengan tema Koes Plus. Acara ini ditutup dengan pengundian penerima doorprize utama 5 buah sepeda gunung. (didik)

Label Berita: 

MAHASISWA UNY CIPTAKAN SMART DEVICE UNTUK TUNARUNGU BELAJAR BACA QUR’AN

$
0
0

Mempelajari Al-Qur’an merupalkan suatu hal mendasar bagi seluruh umat muslim, tidak terkecuali bagi mereka yang menyandang disabilitas. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa Jumlah penyandang tunarungu di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 1,25 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 2.962.500 jiwa dari 234,2 juta jiwa. Dari jumlah yang cukup besar tersebut, jelas diperlukan perhatian lebih bagi proses pembelajaran Al-Qur’an untuk penyandang tunarungu agar dapat memaksimalkan kemampuannya dan memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia terlebih sebagai seorang muslim.

Ada banyak bagian dalam mempelajari Al-Qur’an, salah satu diantaranya adalah cara membaca Al-Qur’an. Dalam membaca Al-Qur’an, pengucapan huruf atau makhorijulhuruf secara tepat dan benar perlu diperhatikan. Menurut Mukhanif Yasin Yusuf,  seorang mahasiswa UGM penyandang tunarungu, mengatakan Yasin menambahkan bahwa tunarungu pada tingkat tertentu memiliki kesulitan dalam belajar mengeja ataupun berbicara.

“Sudah ada media yang dapat membantu tunarungu dalam belajar meningkatkan kemampuan pengucapannya yaitu melalui media cermin artikulasi. Namun, dalam hal belajar membaca Al-Qur’an belum ada media untuk membantu tunarungu dalam melafalkan makhorijul huruf dengan baik dan benar”, imbuhnya.   

Seiring dengan kemajuan teknologi, seharusnya dapat dimungkinkan dilakukanya pengembangan teknologi yang dapat membantu penyandang tunarungu meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Hal inilah yang mendasari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Arif Nugroho (Pendidikan Teknik Mekatronika), Jihan Ulya Mulyani (Pendidikan Matematika), Gede Sangu Gemi (Pendidikan Teknik Elektro), Rahmat Pudyasto (Pendidikan Teknik Elektro), dan Doni Bowo Nugroho (Pendidikan Fisika) menciptakan suatu smart device yang diberi nama Praidson (Precious Aids Tool For Deaf Person) untuk membantu penyandang tunarungu dalam mempelajari Al-Qur’an khususnya pembacaan Al-Qur’an secara benar.

“Selama ini, seorang tunarungu belajar membaca Al-Qur’an dengan metode oral yang menirukan gerak mulut pembimbing dan harus bertatapan langsung dengan guru pembimbingnya. Pelafalan tersebut harus dilatih berulang kali dengan guru pembimbingnya. Sedangkan untuk belajar mandiri masih belum ada alat yang dapat membantunya, sehingga membacanya harus selalu bertatap muka dengan guru pembimbingnya” imbuh Mukhanif.

Praidson didesain secara ringkas (portable) dan memiliki fitur pembelajaran mandiri. Dengan ini diharapkan penyandang tunarungu dapat belajar pembacaan Al-Qur’an di manapun dan kapanpun.

Alat yang menggunakan komponen utama mini PC Raspberry Pi 2B ini memiliki beberapa fitur untuk pembelajaran Al-Qur’an, seperti: menu belajar tajwid, menu belajar makhroj, dan menu membaca Al-Qur’an. Fitur-fitur tersebut telah disesuaikan bagi penyandang tunarungu.

Saat ini, Praidson masih terus dikembangkan dan baru dapat digunakan secara maksimal oleh penyandang tunarungu dengan tingkat gangguan dengar 26-90 dB dan diharapkan dengan adanya Praidson dapat memberikan solusi untuk mempermudah penyandang tunarungu dalam belajar membaca Al-Qur’an. (humas FT)

Label Berita: 

CEGAH DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

$
0
0

Kanker payudara adalah suatu kondisi dimana sel-sel pada jaringan payudara telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Semakin bertambah usia semakin tinggi resiko mengalami kanker payudara, karena kemungkinan terjadi perubahan gen dalam tubuh makin meninggi. Sehingga bila makin menua tubuh kita makin sulit memperbaiki kerusakannya.

Demikian diungkapkan dr. Atien Nur Chamidah, M.Dist, dalam penyuluhan kesehatan bagi dosen dan karyawan putri di Ruang Sidang Senat UNY, Jumat, 2 Oktober 2015. Menurutnya resiko mengalami kanker payudara akan meningkat jika sebelumnya pernah terkena kanker payudara. “Ini adalah kanker paling umum yang diderita kaum wanita” kata dr. Atien Nur Chamidah, M.Dist. dosen FIP UNY tersebut memberi solusi pencegahannya, yaitu menjaga berat badan, olahraga teratur, mengkonsumsi makanan bergizi tinggi serta tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok. “Jangan lupa untuk melakukan sadari atau periksa payudara sendiri sebulan sekali,” katanya.

Pembicara lain, Dr. dr. BM Wara Kushartanti, M.S. dalam paparannya mengatakan bahwa di Indonesia, angka kejadian kanker payudara pada 2010 ada 26 penderita dari 100.000 wanita, namun pada 2013, penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. “Kendati berisiko mematikan, namun kanker payudara sangat mungkin disembuhkan” kata Dr. dr. BM Wara Kushartanti, M.S. “Namun biasanya sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang ke dokter setelah kanker menginjak pada stadium tiga.”

Kepala UPT Layanan Kesehatan UNY tersebut mengatakan bahwa pengobatan kanker payudara tergantung stadium penyakit, bisa melalui pembedahan/operasi, terapi radiasi/sinar, kemoterapi, terapi hormon atau terapi target. Terapi target merupakan cara terbaru dalam bidang pengobatankanker payudara, dimana pengobatan didesain khusus terhadap sel kanker sehingga meminimalkan kerusakan pada sel-sel yang sehat.

Kegiatan bertema pencegahan, pengobatan dan pengelolaan kanker payudara ini dibuka oleh Kepala BUPK UNY Setyo Budi Takarina, M.Pd dan diikuti oleh 70 orang dosen dan karyawan UNY. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin UPT Layanan Kesehatan UNY yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan pada dosen dan karyawan tentang kanker payudara.

Salah satu peserta, Hj. Saodah dari FMIPA UNY mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu para karyawan dan dosen dalam menjaga kesehatannya dan menambah pengetahuan tentang kanker payudara. “Dengan adanya penyuluhan seperti ini kami dapat mempraktikkan sadari di rumah,” katanya. (dedy)

Label Berita: 

PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM MENCIPTAKAN KESIAGAAN TERHADAP BENCANA

$
0
0

“Kita bisa memanfaatkan teknologi sistem informasi sebagai langkah preventif dan saat bencana datang” ujar Asc. Prof. Dr. Khairul Munadi dalam Workshop bertajuk Disaster Awareness, Preparedness, and Management yang dihelat di Ruang Sidang Utama, Universitas Negeri Yogyakarta.

Agenda workshop Kamis (1/10/2015) lebih menekankan pada pentingnya peran pendidikan di negara yang berpotensi mengalami bencana alam, seperti Jepang, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Untuk itu, dalam workshop tersebut, dihadirkan pakar-pakar kebencanaan dari beberapa negara Asia Pasifik. Salah satunya adalah Dr. Takashi Oda, dosen dari Miyagi University, Jepang, yang juga pakar dalam bidang pelatihan guru untuk mitigasi bencana. “After a disaster, students lost their families. It is important for teachers to understand disaster recovery for motivating their students (Paska bencana, banyak siswa kehilangan anggota keluarganya. Maka, penting bagi guru untuk memahami penanggulangan paska bencana guna memotivasi kembali para siswa tersebut)”, tegas beliau.

Dihadiri lebih dari 100 peserta dan sebagian besar merupakan guru di sekolah-sekolah di DIY, diharapkan dengan adanya Workshop ini, guru bisa menjadi lebih sadar akan pentingnya pengetahuan tentang bencana. Hal tersebut guna mencegah agar guru tidak panik saat terjadi bencana, sehingga bisa turut mengevakuasi para murid.

Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. yang merupakan Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan UNY juga turut mengingatkan pentingnya peran semua pihak, bukan hanya guru. “Dalam hal pendidikan kegempaan, kita juga harus melibatkan orang tua murid, korporat melalui program CSR-nya, serta media massa, dengan menulis informasi dan berita tentang bencana yang benar,” pungkasnya.

Acara workshop berlangsung dalam 2 sesi, yakni mulai pukul 10.30 hingga 15.30. Workshop ini merupakan program CAPEU (Consortium of Asia Pacific Education Universities), pasca menggelar agenda Board of Directors Meeting yang dilaksanakan Rabu (30/9/2015). (Wulan)

Label Berita: 

DOSEN FT UNY IKUTI PELATIHAN ALAT BERAT DI PT THIESS

$
0
0

Dosen Fakultas Teknik Unversitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) ikuti pelatihan alat berat di Training and Development Centre (TDC) PT Thiess Contractors Indonesia yang beralamat di Balikpapan, Kalimantan Timur, 6—23 Oktober 2015. Pelatihan ini juga merupakan implementasi dari Non-Degree Training Program Islamic Development Bank (IDB) Universitas Negeri Yogyakarta. FT UNY mengirimkan Darmono, M.T., dari Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan,  Achmad Arifin, M.Eng., Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Tafakur, M.Pd., Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, dan Eko Prianto, M.Eng., dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

PT Thiess sendiri merupakan industri kontraktor alat berat yang telah bermitra dengan Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik. Bentuk kerjasama yang telah teralisasi antara lain: permagangan, kolaborasi penelitian, serta pelatihan-pelatihan khususnya bidang alat berat dan K3. 

Pelaksanaan pelatihan ini berdasarkan komitmen FT UNY yang akan merealisasikan pendirian program studi pendidikan alat berat. Hal tersebut akan diawali dengan penyelenggaraan kelas kerjasama industri sehingga perlunya peningkatan kompetensi staf pengajar yang akan mengelola kelas tersebut.

Dalam bidang alat berat, PT Thiess memiliki beberapa departemen untuk melaksanakan kegiatan konstruksi alat berat seperti departemen pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Departemen ini secara terus menerus melaksanakan program pelatihan dan magang bagi calon karyawan untuk menangani alat berat.

Standar yang digunakan dalam pelatihan alat berat ini yakni menggunakan standar AUR (Automotive Industry Retail, Service and Repair Training Package) dan MEM (Metal and Engineering Training Package) yang dikeluarkan oleh ISC (Industry Skills Councils) Australian Government serta beberapa materi Additional yang disusun oleh PT Thiess sendiri.

Pelatihan ini melibatkan pihak yang terkait di PT Thiess yaitu bagian Training and Development Center (TDC). Departemen ini dibagi menjadi tiga bidang kajian yaitu Mechanical, Fabrication dan Auto-Electrical dimana tiga bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam mempelajari teknologi alat berat. Kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi pengkajian teknologi dan pengkajian program pelatihan yang dilaksanakan di PT Thiess. Untuk melaksanakan kajian teknologi dan program pendidikan dan pelatihan alat berat, dilakukan diskusi, observasi, serta aksi langsung terhadap program pendidikan dan pelatihan alat berat sesuai standar yang digunakan di PT Thiess.

Tafakur, M.Pd., salah satu dosen yang mengikuti pelatihan menyatakan bahwa kompetensi penguasaan teknologi alat berat ternyata sangat kompleks, sehingga perlu pendalaman lebih jauh dalam menguasai kompetensi tersebut agar tenaga pengajar yang berkaitan dengan teknologi alat berat memiliki kompetensi yang lebih mendalam. (humas FT)

Label Berita: 

VISITASI PERDANA BULAN OKTOBER BAN-PT KE PPS UNY

$
0
0

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY), pada bulan Oktober ini mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Tercatat pada bulan ini akan ada visitasi akreditasi terhadap tujuh prodi program magister (S2) yang ada di PPs UNY. Mengawali hari di bulan Oktober,  Pendidikan Matematika (PMat) mendapatkan giliran pertama yang mendapatkan field assessment.

Pada hari Kamis–Jumat, 1–2 Oktober 2015, Prof. Dr. Janson Naiborhu dan Dr. Swasono Rahardjo, S.Pd., M.Si. menjadi utusan BAN PT untuk melakukan verifikasi terhadap hasil desk evaluation borang akreditasi yang telah dikirim beberapa waktu yang lalu. Sebagai tuan rumah yang UNY selalu menyambut kedatangan tamunya dengan baik. Kedua asesor disambut dengan hangat oleh pimpinan UNY mulai dari Rektor, WR I, WR III, WR IV, pimpinan PPs UNY, Penjaminan Mutu PPs, Bag. Informasi, dan beberapa dosen prodi di Ruang Sidang RKU.

Mewakili tuan rumah, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. mengucapkan selamat datang kepada tim asesor BAN PT. Sebagai pimpinan UNY beliau menyampaikan UNY secara umum mulai dari bidang akademik, sarana prasarana pendidikan hingga prestasi mahasiswa. “Belum lama ini telah lahir beberapa doktor matematika lulusan luar negeri. Mudah-mudahan pemikiran tenaga muda tersebut bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan prodi khususnya dalam akreditasi,” ungkap Pak Rektor secara khusus.

Selanjutnya mewakili tim asesor, Prof. Dr. Janson Naiborhu mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dan luar biasa dari pihak UNY. “Jarang kami disambut oleh pimpinan perguruan tinggi secara langsung, biasanya hanya sebatas pimpinan prodi saja, namun berbeda dengan UNY dalam hal ini. Sebagai asesor, beliau berdua bertugas untuk verifikasi dokumen yang telah dikirim dengan membandingkan realita di lapangan,” ungkap beliau.

Setelah mengikuti acara seremonial penyambutan di Rektorat, kedua asesor melanjutkan agenda di Ruang Sidang 315 PPs UNY. Pencermatan dan penilaian borang institusi (Buku IIIB) dilakukan kedua asesor yang ditanggapi dengan baik oleh Asdir I, Asdir II, dan Tim Penjaminan Mutu PPs UNY.

Kaprodi Pmat, Dr. Jailani didampingi Sekprodi, Dr. Dhoriva U.W.  bersama tim pengembang prodi mengikuti dengan seksama proses verifikasi borang program studi (Buku III A) mulai dari standar 1 hingga 7. Dokumen yang menjadi lampiran borang dapat ditunjukkan dengan baik oleh pengelola prodi. 

Pada kesempatan yang lain asesor juga berbincang dan mendengarkan testimoni dari mahasiswa maupun alumni PMat. Mahasiswa diminta menyampaikan masalah berkaitan dengan asal daerah, PT asal, suasana kegiatan perkuliahan, kurikulum, dan sarana prasarana akademik yang disediakan PPs UNY. Dari pertemuan tersebut, juga diperoleh informasi institusi tempat para alumni berkarya.

Setelah verifikasi data borang dirasa cukup, pertemuan diakhiri dengan penandatanganan berita acara visitasi dan penilaian. Semoga visitasi ini bisa membuahkan hasil terbaik dengan predikat yang “unggul” bagi Prodi Pendidikan Matematika. (Rubiman)

Label Berita: 

UNIVERSITAS SAM RATULANGI BERGURU KE UNY

$
0
0

Untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta memahami penerapan praktik bisnis yang sehat, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado belajar tentang pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) pada Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan yang bertajuk non-degree training (pendidikan non-gelar) tersebut ditutup pada Kamis, 8 Oktober 2015 di Ruang Sidang Senat oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa UNY selalu siap melayani tamu yang berkepentingan terhadap universitas termasuk juga belajar tentang pengelolaannya. “Terima kasih atas kepercayaannya pada UNY,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Dan kami siap mengirimkan tim ke Universitas Sam Ratulangi untuk melanjutkan training ini.” Rektor menambahkan bahwa UNY selalu membangun satu visi dan misi dalam koridor kebersamaan membangun sistem pelayanan yang baik berstandar ISO, serta menegakkan green and clean university government agar bersih dari korupsi, plagiasi, maupun tindakan tidak terpuji.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Sam Ratulangi Dr. Flora P. Kalalo, S.H., M.H. mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan falsafah kemanusiaan yang diterapkan UNY. “Di Universitas Sam Ratulangi yang penting bukanlah dana melainkan sumber daya manusia,” papar Dr. Flora P. Kalalo, S.H., M.H. Menurutnya, peran Rektor sangat penting untuk pengaplikasian di unit kerja dan untuk ke depannya Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsrat tersebut meminta bantuan UNY untuk mendampingi mereka menuju BLU.

Universitas Sam Ratulangi Manado merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil memperoleh Hibah Islamic Development Bank (IDB). Program non-gelar ini  merupakan komponen pengembangan staf berupa biaya untuk pelatihan singkat untuk staf pengajar maupun staf pendukung dalam rangka mendukung terselenggaranya program akademik yang lebih efisien dan berkualitas, terutama dalam usaha menunjang program dan tujuan IDB 7 in 1.  Sekaligus mengakomodasi dan mempercepat implementasi Unsrat dari status PTN Satker konvensional menjadi PTN-BLU.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu sejak 28 September hingga 9 Oktober 2015 di lingkungan UNY. Diikuti oleh 13 peserta di antaranya Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan sebagai koordinator tim, Asdir Monev PIU IDB 7 in 1, sebagai Sekretaris Tim dan segenap jajaran pejabat Unstrat. Materi yang dipelajari dalam non-degree training ini adalah Perencanaan Penganggaran dan Pelaksanaan Anggaran, Kelembagaan dan Tatakelola (Dewan Pengawas), Pengembangan SDM, Procurement dan Pengelolaan Barang, Pengelolaan Utang dan Piutang, Pengelolaan Kas dan Rekening, Pengelolaan Pendapatan dan Belanja, Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan, Investasi serta Tarif Layanan dan SOP.

Trainer dalam training ini adalah para Kepala Biro UNY serta pejabat yang terkait dengan bidang masing-masing sesuai dengan materi training dengan lingkup pada kursus, magang, dan pelatihan. Non-degree training ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari kedua perguruan tinggi dan foto bersama. (dedy)

Label Berita: 

VISITASI AKREDITASI PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PPS UNY

$
0
0

Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja akan menimbulkan permasalahan baru yaitu bertambahnya jumlah pengangguran. Persaingan antar-sesama lulusan untuk memperebutkan jabatan pekerjaan sangat mungkin terjadi.

Saat ini selain IPK, status akreditasi program studi juga menjadi syarat untuk bisa melamar kerja pada suatu instansi negeri, BUMN, maupun swasta. Oleh karena itu, akreditasi menjadi bahan pertimbangan calon mahasiswa yang akan menentukan pilihan prodi maupun perguruan tinggi yang akan menjadi tempat meraih gelar sarjana ataupun masternya.

Menjawab realita tersebut, sebagai prodi baru jenjang magister di PPs UNY, Bimbingan dan Konseling (BK) mengajukan akreditasi ke BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi). Dengan akreditasi diharapkan adanya jaminan dari pemerintah bahwa penyelenggaraan program studi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Setelah mengirimkan borang akreditasi dan mendapatkan desk evaluation, pada hari Senin–Selasa, 5—6 Oktober 2015 dilaksanakan visitasi penilaian lapangan oleh tim asesor BAN-PT yaitu Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.Kons. dari UNNES Semarang dan Dr. Paisol Burlian, S.Ag., M.Hum. dari IAIN Raden Patah Palembang.

Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti penyambutan asesor oleh pimpinan UNY, pimpinan PPs, Kaprodi BK, Biro AKI, Bag. Informasi, Penjamu PPs, dan dosen BK. Seperti biasa Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.  mengucapkan selamat datang kepada tim asesor BAN-PT. Akhirnya tak lupa beliau memberikan kenang-kenangan sebagai wujud pernah berkunjung ke UNY berupa cinderamata khas UNY dan beberapa buku mengenai Profil, Mengenal Lebih Dekat UNY, dan Kegiatan DIES.

Selepas pertemuan dengan pimpinan UNY, kedua asesor menuju tempat display dokumen akademik yang berada di ruang sidang 315 PPs UNY. Proses verifikasi mulai pukul 08.30 hingga sore hari. Visitasi tersebut ditanggapi oleh Pimpinan PPs, Tim Penjamu, Tim Akreditasi Prodi, Tim Pengembang Prodi BK, Civitas PPs, dan tentunya mahasiswa angkatan pertama prodi BK.

Verifikasi dimulai dari borang institusi (Buku IIIB). Relatif singkat pencermatan borang PPs yang ditanggapi oleh Pimpinan dan Tim Penjamu PPs ini. Terbesit sebuah harapan semoga dengan singkatnya ini pertanda tiada hal yang menghalangi untuk mendapatkan nilai memuaskan.

Selanjutnya verifikasi dokumen kelengkapan borang prodi (Buku IIIA) cukup memakan waktu karena perlunya menunjukkan dokumen yang menjadi lampiran setiap standar dalam borang. Dengan pendampingan yang dilakukan oleh kaprodi, Dr. Muh. Farozin, M.Pd. disertai Tim Penyusun Borang, pencermatan item penilaian dari standar 1 hingga 7 berjalan lancar.

Dalam rangkain visitasi tersebut juga terjadi diskusi yang hangat antara asesor dengan dosen yang mengajar di prodi BK, lalu berlanjut dengan mahasiswa. Dengan tidak ada campur tangan dari kaprodi dan pimpinan PPs UNY, tentunya cukup transparan apa yang disampaikan dosen dan mahasiswa kepada asesor. 

Alhamdulillah, proses visitasi berjalan lancar dan sesuai dengan rundown yang ditetapkan asesor sebelumnya. Dalam ramah tamah dengan pimpinan dan saat penandatanganan berita acara visitasi, saran-saran dan masukan yang bermanfaat bagi program studi diberikan asesor untuk perbaikan ke depan sehingga mutu yang diberikan dapat lebih  baik lagi.

Pelaksanaan visitasi akreditasi program studi ini diharapkan memperoleh status yang memuaskan untuk mendukung pencapaian akreditasi tingkat universitas agar mendapatkan nilai A. (Rubiman)

Label Berita: 

UNY RAIH RANKING KE-7 PIMNAS DI KENDARI

$
0
0

Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional. Pimnas sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan non-PKM. Pimnas juga berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah pembangunan nasional dan masalah aktual lainnya. Telah dilaksanakan sejak tahun 1988, pada tahun ini Pimnas XXVIII diselenggarakan di Universitas Halu Oleo Kendari pada 5—9 Oktober 2015. UNY ikut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan 21 tim dengan 125 orang kontingen.

Pada Pimnas XXVIII ini UNY berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Menurut Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. dalam pesan singkat yang dikirim tadi malam, 3 emas tersebut diraih dalam 2 kategori poster dan 1 kategori presentasi. Sementara 2 perak diraih dalam kategori 1 presentasi dan 1 poster serta 1 perunggu diraih dalam kategori poster.

“Tahun 2014 UNY meraih ranking ke-10 pada Pimnas XXVII di Universitas Diponegoro Semarang” kata Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. “Tahun ini UNY meraih ranking ke-7 pada Pimnas XXVIII di Universitas Halu Oleo Kendari.” Beliau juga mengucapkan terimakasih dan mohon doa restu pada seluruh civitas akademika UNY agar tahun depan dapat menjadi lebih baik. Pimnas XXVIII diikuti oleh 113 perguruan tinggi dengan 440 judul PKM yang berhasil lolos ke babak final. Sementara PKM yang didanai Dikti seluruhnya berjumlah 7.646 judul dari 324 perguruan tinggi.

Menurut Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., UNY mengirimkan 21 tim yang terdiri dari 2 tim PKM-Penelitian, 5 tim PKM Kewirausahaan, 9 tim PKM Karsa Cipta, 2 tim PKM Pengabdian Masyarakat, dan 3 tim PKM Teknologi. “Jumlah mahasiswa yang diberangkatkan 93 orang,” kata Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., “sedangkan jumlah dosen pembimbing 16 orang dan official 16 orang.”

Staf Ahli Wakil Rektor III UNY tersebut memaparkan bahwa peraih emas dalam Pimnas XXVIII ini adalah kategori presentasi PKM Karsa Cipta berjudul “Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonik”, kategori poster PKM Teknologi berjudul “Alat Pengepres Baglog Jamur Otomatis”, dan poster PKM Karsa Cipta berjudul “Mesin Penanam Kacang Kedelai Praktis dan Efisien”.

Peraih perak adalah presentasi PKM Karsa Cipta berjudul “Shampoo Kulit Jeruk” dan poster PKM Kewirausahaan berjudul “Indonesian Culture in Batik”. Sementara peraih perunggu adalah poster PKM Karsa Cipta berjudul “Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonik”. (dedy)

Label Berita: 

DUA EMAS UKM BULUTANGKIS UNY DI AJANG UNAIR OPEN

$
0
0

Keberhasilan tim beregu campuran bulutangkis Universitas Negeri Yogyakarta yang menyabet gelar juara di Unair Open 2015 menjadikan catatan sejarah baru di kejuaraan tersebut. Tim UKM Bulutangkis UNY yang ‘hanya’ mengirimkan 10 atletnya ini berhasil menjadi kampiun setelah menekuk juara bertahan, Universitas WR Supratman dengan skor tipis 2-1

Dalam partai final yang dilangsungkan Jumat, 9 Oktober 2015 pagi di GOR Universitas Airlangga Surabaya, UNY sempat tertinggal poin 0-1 setelah tunggal putra di partai pertama, Alang Panji Anggara gagal menyumbangkan poin dan menyerah oleh wakil tunggal putra Universitas WR Supratman. Tertinggal 0-1 dari lawan, UNY juga hampir takluk setelah di partai kedua yang menurunkan ganda putra andalan Rezha Arzhan/Dzulhan Heryantoro menyerah di set pertama dengan 15-21. Namun, nafas tim UNY diperpanjang setelah Rezha/Dzulhan mampu memaksa rubber dan memenangkan partai kedua dengan skor 15-21 21-11 21-15 dan menjadikan kedudukan imbang 1-1.

Di partai ketiga, UNY menurunkan pasangan ganda campuran yang terbilang baru, Raden Wisnu Wardhana/Monica Intan. Duet pasangan baru yang belum terlihat bertaji ini di luar dugaan mampu memangkas harapan tim Universitas WR Supratman dengan mengalahkan wakil di partai ganda campuran straight set, 21-17 21-16 serta membawa UNY menjadi juara di Unair Open 2015.

Sebelumnya, tim beregu UNY hanya diposisikan sebagai unggulan ketujuh dalam turnamen ini mampu menaklukkan finalis tahun lalu, Universitas Negeri Surabaya yang juga diunggulkan di posisi kedua sebelum mampu mengalahkan unggulan pertama di partai puncak tadi.

Selain itu, keberhasilan ini diikuti oleh satu wakil UNY yang kembali merebut juara perorangan ganda campuran lewat pasangan Rezha Arzhan/Monica Intan.  Diunggulkan sebagai unggulan ketujuh, Rezha/Monica mampu memenangkan set pertama dengan skor tipis 21-19. Keunggulan Rezha/Monica di set pertama mampu dibaca lawan. Sempat kejar mengejar perolehan angka di set kedua, Rezha/Monica menyerah dengan skor 17-21 dan memaksa pertandingan berjalan dengan tiga game. Di game ketiga, meski sempat memimpin dengan 9-3 namun Rezha/Monica sempat ditahan di angka 20-19 hingga akhirnya mampu meraih set 3 dengan 21-19 sekaligus mengantarkannya sebagai juara baru di ajang turnamen Unair Open 2015.

Dengan hasil ini, Universitas Negeri Yogyakarta dengan materi 10 atletnya  berhasil melampaui target yang hanya memproyeksikan tim beregunya hingga semifinal namun mampu meraih 2 emas. Satu perunggu juga berhasil dipersembahkan oleh ganda putra UNY, Yohanes Angga/Erza Bagaskara yang gagal melaju ke partai puncak usai dikandaskan oleh wakil UNESA, Ali/Huda dengan rubber game 19-21 21-17 21-15. (Iam)

Label Berita: 

MARI MENJADI GURU BESAR

$
0
0

Sulitkah menjadi guru besar? Tanyakan pertanyaan itu pada para dosen di sekitar Anda. Jawabannya hampir pasti: susah. Muncul berbagai alasan, seperti: merasa belum saatnya, susah mengumpulkan kum, pertanggungjawabannya sulit, harus menemukan teori baru, atau malas mengumpulkan berkas-berkas administratif. Demikian ungkap Prof. Dr. Muhamad, M.Ag. dalam acara workshop percepatan Kenaikan Pangkat dan Jabatan Dosen FIP UNY di Hotel Telaga Mas Sarangan.

Acara yang dihadiri sekitar 100 dosen FIP UNY ini menghadirkan seorang professor muda yang produktif dan telah menerbitkan 47 buku. Beliau menambahkan bahwa butuh kerja keras untuk menghasilkan karya-karya akademik bereputasi di level nasional maupun internasional. Usia muda digunakan secara produktif untuk berkarya dan bukan sekedar mengejar jabatan-jabatan di kampus.

Alumni KTP FIP tahun 1990 ini menambahkan bahwa pekerjaan dosen adalah pekerjaan yang amat fair. Cepat atau lambatnya karir seorang dosen ditentukan oleh seberapa produktif mereka menghasilkan karya ilmiah (penelitian), mengajar dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Bobot karya ilmiah dan pengajaran memiliki prosentase terbesar dalam penghitungan kredit. Semakin berbobot sebuah karya semakin besar nilai kredit yang diperoleh.

Bagi sebuah institusi pendidikan, banyaknya guru besar juga pastinya bermanfaat untuk akreditasi dan pengembangan institusi. Sebaliknya, institusi yang tak peduli dengan perencanaan karir dosen-dosennya juga bisa mengalami masalah. “Secara administratif, kewajiban khusus profesor  juga tidak sulit-sulit amat, dalam lima tahun seorang guru besar ‘hanya’ diharuskan menghasilkan satu buah buku, satu tulisan dalam jurnal internasional, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui berbagai forum ilmiah,” tutupnya. (ant)

Label Berita: 

MAHASISWA BIPA UNY EKSKURSI KE MAKAM RAJA IMOGIRI UNTUK BELAJAR BUDAYA

$
0
0

Pembelajaran bahasa tidak akan pernah bisa lepas dari unsur budaya. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan tak bisa dipisahkan. BIPA UNY melihat itu sebagai sebuah hal yang pasti. Oleh karena itu, BIPA UNY merancang pembelajaran bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pembelajaran budaya. Hasilnya, Jumat lalu (9/10/2015) mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia di UNY mengikuti ekskursi ke Makam Imogiri.

Makam Imogiri merupakan kompleks makam raja-raja Mataram Islam beserta keturunannya, yakni raja-raja yang bertahta di Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam ekskursi yang masuk dalam agenda kelas budaya ini, mahasiswa BIPA UNY belajar mengenai sejarah kerajaan Mataram Islam dengan silsilah raja-rajanya.

Sesaat setelah sampai di makam yang terletak di atas bukit ini, para mahasiswa langsung disambut dengan ratusan anak tangga yang harus mereka lewati sebelum masuk ke kompleks Makam Raja. “Sebelumnya, saya sudah sedikit membaca di internet sesaat sebelum pergi ke tempat ini dan memang tempat yang sangat penting untuk belajar mengenai Jogja terutama kerajaan Mataram,” terang Antonela, salah satu mahasiswa BIPA UNY asal Venezuela.

Tak ketinggalan, para mahasiswa dari berbagai negara ini memakai pakaian kejawen sebagai syarat untuk masuk ke Makam Raja ini. “Ini kali pertama saya memakai baju Jawa. Sebuah pengalaman dan pembelajaran yang menarik buat saya,” sambungnya.

Sebelum pulang ke UNY, mahasiswa asing ini singgah ke pusat kerajinan perak di HS Silver Kotagede. Mahasiswa melihat cara pembuatan perak dari proses awal sampai akhir di salah satu pusat perak terbesar di Jogja ini. Seakan menjadi hal wajib, mereka membeli beberapa kerajinan perak sebelum pulang. (Yuhda)

Label Berita: 

TIM PAPINKA FT UNY RAIH MEDALI EMAS PRESENTASI PADA PIMNAS XXVIII

$
0
0

Tim PAPINKA (Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonic) dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih emas dalam kategori presentasi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXVIII yang diselenggarakan di Universitas Halu Oleo Kendari pada 5—9 Oktober 2015.  Selain medali emas pada presentasi, tim ini juga mendapatkan medali perunggu pada kategori poster.

Tim ini beranggotakan Dimas Imaduddin dari Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Kiky Aprilia Yannik, Rizky dan Sigit dari Prodi Teknik Elektro, serta Hanafi Slamet dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika dengan dosen pembimbing Muhamad Ali, M.T. dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

PIMNAS sendiri merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa tingkat nasional  sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi karya-karya mahasiswa. Ada 5 bidang yang dikompetesikan pada PIMNAS yaitu PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-KC dan PKM-T. PAPINKA termasuk dalam kategori PKM Karsa Cipta.

Pembuatan PAPINKA dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api. PAPINKA merupakan sebuah prorotype palang pintu kereta api otomatis yang dilengkapi dengan countdown untuk memberikan informasi dan peringatan dini kepada pengguna jalan yang akan melewati lintasan kereta api.

Alat ini dikendalikan oleh mikrokontroler yang mendapat input dari sensor ultrasonik yang dipasang pada gate di jarak tertentu sebelum perlintasan kereta api. Input yang diberikan sensor ultrasonik berupa kecepatan kereta dan panjang kereta. Input tersebut kemudian diolah mikrokontoler untuk mendapatkan perhitungan mundur kedatangan kereta menuju perlintasan kereta dan akan menggerakkan palang ke bawah serta menampilkan perhitungan waktu mundur pada seven segment yang dipasang di palang pintu perlintasan.

“Alat ini menampilkan perhitungan waktu mundur, sehingga diharapkan pengguna jalan dapat memperkirakan waktu tertutupnya palang pintu perlintasan kereta api sehingga dapat berhenti dengan nyaman dan aman,” ujar Dimas, ketua tim.

Dengan alat ini, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakan yang terjadi di perlintasan kereta api. Selain itu, alat ini dapat membantu penjaga lintasan kereta api pada saat bertugas serta dapat mengurangi resiko kecelakaan akibat kelalaian penjaga lintasan kereta api.

 “Ke depan akan ada pengembangan lebih lanjut dari alat ini agar nantinya dapat secara nyata menurunkan tingkat kecelakaan di perlintasan kereta api,” tutup Dimas. (humas FT)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live