Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

GUNA JALANI PPL DI BANTUL, 4 MAHASISWA UPSI IKUTI ORIENTASI UNY

$
0
0

Bertempat di Ruang Rapat Wakil Rektor I UNY, rombongan dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia disambut dengan ramah dalam acara Orientation andWelcoming Ceremony: Reciprocal Teaching Practice Program. Pada acara ini, empat orang mahasiswa dari UPSI rencananya akan mengikuti PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) selama 1 bulan di SLB Negeri 1 Bantul. Dengan didampingi seorang dosen dan seorang terapis disabilitas, rombongan dari UPSI mengikuti serangkaian orientasi yang diadakan oleh UNY, Senin (7/9/2015).

Acara diawali dengan orientasi dan penjelasan singkat dari Kepala SLBN 1 Bantul, Muh Basuni, M.Pd. mengenai belajar dan mengajar di SLBN 1 Bantul. Dari pemaparannya, didapat informasi bahwa SLBN 1 Bantul merupakan sekolah luar biasa yang terintegrasi, dari TK hingga SMA berada dalam 1 kawasan sekolah.

Walaupun sama-sama mempelajari pendidikan kaum disabilitas, empat orang mahasiswa ini memiliki konsentrasi yang berbeda-beda, yakni konsentrasi tuna wicara dan tuna rungu. Untuk pendidikan tuna grahita, mereka semua mengaku masih sanggup menangani. Sementara untuk tuna daksa, keempat-empatnya menyatakan belum berani.

Pada orientasi ini, tak lupa para mahasiswa diberi materi pengenalan suasana di Yogyakarta dan tempat-tempat umum yang bisa mereka kunjungi. Mereka juga diajak untuk mengetahui berbagai macam kendaraan umum yang bisa mereka gunakan untuk menjangkau tempat-tempat di Yogyakarta.

Salah satu peserta mengungkapkan bahwa mereka sempat mengalami culture shock karena melihat penduduk di Yogyakarta yang begitu banyak. Para mahasiswa yang berasal dari Perak (salah satu negara bagian di Malaysia) ini sempat membandingkan kondisi Yogyakarta yang sama padatnya dengan Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. Namun, mereka merasa sedikit lega karena nantinya mereka akan ditempatkan di Bantul, kota di pinggiran Yogyakarta yang tidak terlalu ramai.

Selain itu, Puan Noreha Binti Mohd Yusuf sebagai perwakilan dosen UPSI mengutarakan niatnya kepada UNY agar bersedia membimbing mahasiswanya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa UPSI untuk belajar dan menyesuaikan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia, karena terkadang ditemui beberapa kata yang sedikit berbeda.

Ditemui di agenda yang sama, Nur Azizah, S.Pd., M.Ed., dosen dari Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menyatakan, “UNY akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para mahasiswa dalam praktik mengajar di sekolah maupun dalam menyesuaikan diri dengan kondisi dan kultur di Indonesia.” Selaku dosen pembimbing PPL, ia juga menghimbau para mahasiswa agar tidak sekedar mengajar, tapi juga dapat mencerminkan keteladanan sebagai seorang guru. (Wulan)

Label Berita: 

UNY SAMBUT KEPULANGAN GARUDA UNY RACING TEAM

$
0
0

Garuda UNY Racing Team (GURT) disambut oleh jajaran pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sepulang berlaga di Jepang dalam 2015 Student Formula Japan (SFJ) di Ecopa Stadium Jepang tanggal 1—5 September 2015. Penyambutan berlangsung di Hall Rektorat UNY Senin, 7 September 2015.

Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D. dalam sambutannya menyambut gembira kepulangan GURT di Indonesia dengan membawa sejumlah prestasi di antaranya peringkat ke-5 efisiensi dari total 93 peserta, dan runner-up dalam kategori best rookie. Wakil Rektor I berharap agar prestasi tersebut dapat ditingkatkan dalam waktu yang akan datang.

Pimpinan Rombongan Dr. Zainal Arifin, M.T., mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan UNY kepada GURT. Dosen Fakultas Teknik UNY tersebut mengungkapkan bahwa paddock GURT di Ecopa banyak dikunjungi oleh beberapa perusahaan. Bahkan dalam kunjungannya, Honda Jepang menawarkan lowongan kerja bagi mahasiswa GURT setelah lulus kuliah kelak.

“Selain itu, juga banyak pihak yang ingin bekerjasama dengan GURT,” ungkap Dr. Zainal Arifin, M.T. Menurutnya, walaupun dalam kompetisi ini GURT belum membawa pulang medali namun yang lebih penting adalah pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan dalam berkompetisi di luar negeri.

Secara keseluruhan, Indonesia meraih prestasi yang membanggakan. Dalam kompetisi  ini, GURT mendapatkan peringkat ke-28 dari jumlah total 93 tim yang berasal dari beberapa negara. Perwakilan Indonesia lainnya yakni Sapu Angin ITS Surabaya berada di peringkat ke-49. (dedy)

Label Berita: 

MAHASISWA MENGASAH KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS SAMBIL BELAJAR TENTANG AIR

$
0
0

Gelaran English Camp 2015 akhirnya resmi ditutup dengan sukses, Minggu (6/9/2015) di tengah rerimbunan tanaman salak dan juga tentramnya suara gemericik air sungai di desa wisata Pulesari, Turi, Sleman. Mengangkat tema “Water Dries, the World Cries,” yang juga sesuai dengan karakteristik desa wisata yang menonjolkan wisata air ini, tiga hari gelaran English Camp 2015 (4—6/9/15) berlangsung sukses dan penuh canda tawa tanpa meninggalkan esensi materi yang dituju.

Dibuka pada hari Jumat oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengambangan, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. di Kelas A KUIK UNY, gelaran tahunan ini terus diminati tiap tahunnya. Terbukti, tahun ini kuota peserta sejumlah 50 mahasiswa kembali terpenuhi dengan keterwakilan masing-masing fakultas. Seakan menyatu dengan tema, para peserta pun dibagi menjadi empat kelompok yang namanya berasal dari empat sungai besar di empat benua, yaitu Mekong (Asia), Victoria (Afrika), Thames (Eropa) dan Amazon (Amerika).  

Dalam sambutannya, Suwarsih menunjukkan rasa senang dan apresiasinya pada peserta yang telah mendaftar. “Kalian yang mendaftar English Camp tahun ini adalah lima puluh orang spesial dari sekitar tiga ribuan mahasiswa UNY yang berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas dari UNY berupa English Camp ini,” sambutnya. Guru Besar Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini juga menyatakan pentingnya kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni bagi mahasiswa saat ini. “Bahasa Inggris adalah salah satu senjata untuk membuat masa depan menjadi lebih cerah. Beruntunglah kalian yang ada di hadapan saya hari ini,” serunya. Tak lupa, Suwarsih juga memberikan materi Cross Cultural Understanding untuk membuka gelaran English Camp kali ini.

Dari UNY, para peserta diberangkatkan menggunakan satu bus dan empat mobil menuju desa wisata Pulesari di ujung utara provinsi DIY. Sampai di desa yang hanya berjarak beberapa kilometer dengan provinsi Jawa Tengah ini, para peserta langsung disambut dengan teduhnya kebun salak serta gemericik air pegunungan yang terus mengalir tanpa henti.

Hari pertama di Pulesari ini dibuka dengan materi kelas Discussion Skills Theory and Practice oleh dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Malamnya, para peserta dimanjakan dengan agenda Movie Screening mengangkat film “Erin Brockovich.” Film besutan Steven Soderbergh yang bercerita tentang upaya dari seorang aktivis dalam mengusut kasus polusi air ini sukses menjadikan malam di Pulesari menjadi lebih hangat dengan bahasan air yang sesuai dengan tema yang diusung English Camp kali ini. Diskusi pun digelar setelah film selasai diputar dengan banyak peserta yang unjuk gigi dalam menyampaikan pandangannya akan pesan dari film ini.

Pagi hari yang dingin membuka hari kedua gelaran English Camp yang telah dimulai dari tahun 2012 ini. Pukul 05.30 WIB, peserta sudah berkumpul di pelataran pendopo Pulesari untuk membuka hari dengan senam bersama. Senam usai, peserta pun langsung diajak untuk menjelajahi sungai yang menjadi wisata andalah desa wisata ini.

Beberapa temuan adanya sedimentasi air sungai pun ditemukan salah seorang peserta di aktivitas ini. “Warna kuning dipinggiran sungai ini adalah contoh sedimentasi air sungai,” terang Diana, salah seorang peserta English Camp dalam bahasa Inggris yang lancar. Belum usai adrenalin yang terpacu dari aktivitas di sungai, agenda kelas English for Socializing with Instructors and Foreigners hadir untuk meredakan euforia bermain air. Malam menjelang, pendopo disulap menjadi arena panggung pentas seni dan penampilan puncak dari peserta English Camp kali ini. Totalitas jelas terlihat dari penampilan peserta. Berbagai macam aksesori dan hiasan penunjang penampilan menambah serunya agenda puncak hari kedua ini.

Outdoor language games dan Treasure Hunt sudah menunggu di hari ketiga. Mereka yang telah tergabung di empat grup dari awal kembali dipecah menjadi lima grup di hari terakhir ini. Kedua aktivitas tersebut berlangsung cukup sengit dengan adanya rivalitas antar kelompok untuk menjadi pemenang. Hari terakhir ini akhirnya ditutup dengan upacara penutupan oleh Arumi Savitri Fatimaningrum, M.A. “Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi teman-teman semua serta kerja keras dari panitia. Kami tunggu di English Camp tahun depan,” tutupnya dalam bahasa Inggris yang lancar.

Peserta pun mengapresiasi gelaran English Camp kali ini. “Agenda seperti English Camp ini memberikan banyak manfaat bagi saya. Kemampuan bahasa Inggris saya semakin meningkat dan saya mendapatkan banyak teman baru. Terima kasih English Camp!, semoga terus berlanjut sampai tahun-tahun ke depan,” tutup Reno, salah seorang peserta, sambil mengamini. (Yuhda)

Label Berita: 

UNY BERI PENGHARGAAN INSAN OLAHRAGA BERPRESTASI

$
0
0

Segenap Civitas Akademika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memperingati Hari Olahraga Nasional XXXII tahun 2015 bertempat di Gedung Olahraga (GOR) UNY, Rabu (9/9/2015) dengan tema: “Gelorakan Budaya Olahraga Untuk Indonesia Hebat”. Bertindak selaku inspektur upacara sekaligus mencanangkan Haornas adalah Wakil Rektor I UNY, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D.

Pada kesempatan tersebut Wardan berpesan agar tetap menjaga kesehatan melalui olahraga karena dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat pula. “Olahraga sangat bermanfaat untuk kesehatan, selain itu dengan olahraga kita dapat bersilaturahmi, dan dengan silaturahmi akan banyak memperoleh teman-teman dan rejeki, seperti pada pagi ini telah disediakan konsumsi dan juga banyak door proze buat Bapak/Ibu sekalian. Sehat merupakan nikmat yang sangat luar biasa, karena tanpa nikmat kesehatan kita tidak akan bisa bekerja dengan baik,” urai Wardan.

Pada kesempatan tersebut,  Wakil Rektor I dengan didampingi Wakil Rektor III dan IV menyerahkan penghargaan kepada insan berprestasi olahraga tahun 2015. Mereka adalah: pertama, Risa Nurhayati (Ilmu Keolahragaan FIK, Juara I Tunggal Mahasiswa Putri dalam Turnamen Tenis Meja Nasional “UNHAS Cup XI” Tahun 2015 di Gedung Registrasi Universitas Hasanudin Makasar; Juara II Tunggal Umum Putri dalam Turnamen Tenis Meja Nasional “UNHAS Cup XI”Tahun 2015 di gedung Registrasi Universitas Hasanudin Makassar.

Kedua, Annisa Rahayu Savitri (Pendidikan Akuntansi FE), Juara I Kumite Perorangan 55 KG Putri, Kejuaraaan Karate antar Mahasiswa se-Asia Tenggara “Sebelas Maret Cup IX” Tahun 2015 di GOR Sritex Arena Solo; Juara II Kumite Beregu Putri Kejuaraan Karate antar Mahasiswa  se-Asia Tenggara “Sebelas Maret Cup IX” Tahun 2015 di GOR Sritex Arena Solo.

Ketiga, Firdhana Wahyu Putra (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK), Juara III Kelas H Putra Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Brussel Belgia; Juara I Kelas I Putra Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan Tinggi VIII “Piala Bergilir Presiden RI” Tahun 2015 di UPN Veteran Yogyakarta.

Pencanangan ditandai dengan atraksi kempo bantingan oleh Aan Fertalangga dengan Wakil Rektor I UNY, dan sekaligus ditandai dengan pelepasan balon ke udara.Pencanangan diakhiri dengan senam bersama dipandu oleh instruktur senam dari FIK UNY dengan iringan organ langsung, menghadirkan lima penyanyi mahasiswa bidik misi. Pada akhir acara dilakukan pengundian doorprice, 8 hadiah utama terdiri: 4 buah sepeda gunung, 2 buah televisi , 1 kulkas, dan 1 home teather. (ratnae)

Label Berita: 

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI

$
0
0

Ketika masuk di era globalisasi seperti ini, guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru tetap memiliki peran utama, yakni mengupayakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sebanyak mungkin sumber belajar, terutama media audio.

"Proses belajar hanya terjadi jika terjadi interaksi antara pembelajar dengan sumber belajar, guru hanya salah satu jenis sumber belajar. Semakin banyak sumber belajar, kemungkinan terjadi proses belajar semakin besar," ungkap Kepala BPMRP Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud Aristo Rahadi, dalam Seminar Nasional Pendidikan Karakter Anak Melalui Media di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY), Senin (7/9/2015).

Seminar yang diadakan oleh mahasiswa PPL dari Jurusan TP angkatan 2012 ini mengangkat hal media pembelajaran karena saat ini kita hidup di era digital yang membuat anak-anak tak asing dengan beragam media audio maupun visual. Bahkan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari hidup.

Pada seminar ini media audio lebih ditonjolkan untuk menjadi salah satu peran sumber belajar selain guru. Asalkan, audio tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan. Pembelajaran dengan media audio, misalnya, sangat praktis, murah, mudah diterapkan, dan cocok dengan tingkat kesiapan anak, kata Aristo lagi. "Semua jenis media punya kelebihan dan kekurangan, itu pasti. Media audio sendiri mampu menciptakan imajinasi anak dan menumbuhkan karakter," jelasnya.

Hal ini diamini dosen PG-PAUD FIP UNY Nelva Rolina, M.Pd. yang menyampaikan, sistem pembelajaran sesuai karakter anak, mulai dari pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning), menarik (attractive learning), hingga aktif yang semuanya terakumulasi dalam global learning, menitikberatkan pada kedua belah otak kanan dan kiri dengan baik.

Pembentukan karakter sendiri, disesuaikan dengan budaya Indonesia yaitu berbudi luhur, cerdas, dan beragama. Karakter juga bisa diartikan jalan hidup yang berkembang melalui nilai dan keyakinan serta tidak bersifat universal. "Jadi, pembentukan karakter anak usia dini bisa melalui kegiatan bermain melalui perantara media pembelajaran audio," tambahnya lagi. (ant/rfa)

Label Berita: 

PERTEMUAN TRI EKS-STO

$
0
0

"Pertemuan Tri Eks-STO sebagai sarana silaturahmi FIK UNY, Unnes, dan FKIP UNS." Demikian dikatakan Dr. Hari Pramono, M.Si., Dekan FIK Universitas Negeri Semarang (Unnes). Pertemuan Tri Eks-STO (Sekolah Tinggi Olahraga) Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) merupakan pertemuan tahunan yang dilaksanakan secara bergiliran dan dirintis oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Pada tahun ini, agenda Tri Eks-STO dilaksanakan di  FIK Unnes pada Minggu, 6 September 2015. Sebelum acara dimulai, para tamu undangan dari FIK UNY dan FKIP UNS disambut dengan iringan musik "live" Koesplus-an dan diisi dengan kegiatan pertandingan persahabatan tenis untuk para pimpinan dan mantan pejabat fakultas, pertandingan eksebisi tenis meja ibu- ibu Dharmawanita FIK, dan pertandingan persahabatan bola basket dan sepak takraw mahasiswa putra dan putri. Seluruh peserta kegiatan Tri Eks-STO tampak gembira dan bersemangat dalam mengikuti acara pembukaan dan seluruh pertandingan persahabatan yang digelar.

Tahun ini, rombongan FIK UNY terdiri dari Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., Wakil Rektor III UNY, Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed., Ketua LPPMP UNY, Dekan dan Jajaran Pimpinan FIK, staf ahli bidang kemahasiswaan, beberapa dosen dan karyawan, serta mahasiswa atlet menghadiri acara tersebut selaku rombongan dari FIK UNY.

Dekan FIK Unnes mengatakan bahwa semangat dari para senior FIK untuk "nguri-uri" kegiatan Tri Eks-STO harus didukung para penerusnya. Oleh karena itu, generasi penerus FIK Joglosemar harus melestarikan kegiatan persahabatan untuk menjaga silaturahmi dan kekerabatan. Dr. Hari Pramono, M.Si. yang juga sebagai Ketua Forum Dekan FIK se-Indonesia tersebut juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. sebagai Dekan FIK UNY Periode 2015—2019 dan turut berduka cita atas meninggalnya bapak dan ibu Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. dalam waktu yang berdekatan.

"Kalau untuk sarana dan prasarana olahraga, FIK UNY is the best, karena saya sudah keliling FIK se- Indonesia," imbuh Hari Pramono.

Di akhir sambutanya, Dekan FIK Unnes menyampaikan visi FIK Unes "Ekspresif" yang berarti Excellent (unggul dalam hal apapun), Respect (menghargai dan peduli terhadap lingkungan sekitar), dan Friendhsip (pertemanan dan persahabatan tak ternilai oleh materi).

Sementara itu, Dekan FIK UNY, Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. menyatakan terima kasih atas komitmen FIK Unnes dan FKIP UNS dalam menjaga persahabatan selama ini dan berharap semoga pertemuan Tri Eks-STO selalu mendapatkan kebaikan dan barokah khususnya untuk ketiga lembaga.  (SP27)

Label Berita: 

BERBAGI PENGALAMAN MENGAJAR DI DAERAH 3T BERSAMA RRI YOGYAKARTA

$
0
0

Pengalaman sebagai peserta Sarjana Mendidik di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (SM-3T) selama setahun hendaknya tidak hanya disimpan untuk diri sendiri tetapi harus dibagi. Dengan membagikan pengalaman tersebut,  diharapkan bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain agar tergerak dan peduli terhadap kondisi pendidikan di Indonesia.

Tiga peserta SM-3T UNY angkatan III berkesempatan membagikan pengalamannya selama setahun mengabdi kepada RRI Yogyakarta. Ketiga peserta tersebut  kini sedang menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG) di UNY Wates. Eko Rizqa Sari, seorang guru geografi yang mendapatkan daerah penugasan di Malinau, Kalimantan Utara menjadi orang pertama yang menceritakan pengalamannya. Daerah yang menjadi penugasannya merupakan perbatasan langsung antara Indonesia dan Malaysia.

Eko menceritakan pengalamannya bersama tentara penjaga perbatasan melatih murid-murid SD berlatih upacara bendera. SD tersebut belum pernah mengadakan upacara bendera secara mandiri semenjak berdiri 20 tahun yang lalu. Semua pihak menyambut dengan gembira ketika pertama kalinya sang Merah Putih dikibarkan di sekolah tersebut. Camat, kepala desa, polisi, tentara, dan tokoh adat mengikuti upacara yang bersejarah itu. Sungguh hari yang mengharukan.

Kisah kedua diceritakan oleh Yusuf Margani. Yusuf adalah lulusan jurusan PGSD. Dia ditempatkan di desa Lesten, Pining, Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam. Sekolah yang diajar oleh Yusuf sangat jauh dari kota. Akses menuju ke sana sangatlah sulit apalagi jika saat hujan turun. Muridnya berjumlah sedikit, kurang dari 30 siswa. Beberapa kelas juga digabung jadi satu karena kekurangan ruangan kelas.

Ada salah satu kejadian yang sangat berkesan bagi Yusuf.  Ketika itu seorang siswa kelas 1 meminjam serutan. “Ara ken rautan?” Tanya bocah tersebut sambil menunjukkan pensil yang panjangnya tinggal 3 cm saja. Mendengar ucapan bocah itu, Yusuf keluar kelas. Bukan untuk mengambil rautan tetapi karena Yusuf tidak ingin siswanya melihat air mata yang keluar membasahi pipinya. Dia sangat merasa pedih melihat kejadian itu. Mereka bersemangat bersekolah meskipun kekurangan sarana belajar.

Cerita terakhir dituturkan oleh Nur Hidayah yang mengajar Biologi. Hida mendapatkan penugasan mengajar di Ngada, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Di daerah sekitar tempatnya mengajar terdapat beberapa siswa muslim. Hal yang miris adalah sebagian besar dari mereka tidak bisa Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Melihat kondisi demikian, Hida berinisiatif mengajar mereka BTQ serta pengetahuan dasar keislaman lainnya. Selain itu, Hida juga menginisiasi kegiatan Pramuka di  SMP tempatnya mengajar. Dia melatih siswa-sisiwinya dari nol agar bisa mengikuti Jambore di kabupaten Ngada.

Kisah yang diceritakan oleh guru-guru SM-3T kepada pendengar RRI semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi terutama kepada para calon pendidik yang lain. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum merasakan pemerataan pembangunan. Mari maju bersama membangun Indonesia. (eko rizqa)

Label Berita: 

PRODI PLS PPS UNY KUNJUNGI SEKOLAH INDONESIA SINGAPORE

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan wawasan mahasiswa dalam dunia pendidikan non formal dan pendidikan anak usia dini, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan kegiatan kunjungan studi bagi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2014 pada tanggal 23 sampai 26 Agustus 2015. Negara tetangga, yaitu Singapore dan Malaysia menjadi destinasi kegiatan kunjungan studi tahun ini, dengan mengambil fokus di Sekolah Indonesia Singapore (SIS), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, serta di Fakultas Pendidikan University of Malaya (UM).

Dengan beberapa destinasi utama kunjungan studi tersebut, kegiatan yang diikuti 28 mahasiswa dan 2 dosen pendamping ini dapat mendapat wawasan yang lebih terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal yang dilaksanakan di Sekolah Indonesia Singapore (SIS) pada hari Minggu 23 Agustus 2015, di mana terdapat berbagai bentuk pendidikan kecakapan hidup  seperti kursus tata rias, menjahit, dan kursus lainnya bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapore yang mayoritas adalah perempuan.

Proses kegiatan belajar mengajar di SIS sangat diminati oleh para TKI, hal itu terlihat dari banyaknya para TKI yang mengikuti program pendidikan di SIS, khususnya pada hari Minggu. Sementara kegiatan kunjungan di KBRI yang dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2015 lebih menekankan pada peranan KBRI dalam memperjuangkan kesejahteraan bagi para TKI serta pendidikan bagi mahasiswa yang belajar di Singapura.

Memasuki hari ketiga kunjungan studi pada hari Selasa, 25 Agustus 2015, rombongan telah tiba di Kuala Lumpur untuk melanjutkan kunjungan di University of Malaya (UM). Dalam kesempatan ini, peserta kegiatan disambut oleh Prof. Maryani selaku Dekan dari Fakultas Pendidikan UM. Di UM, para peserta diajak belajar mengenai berbagai bentuk pembelajaran bagi anak usia dini. Di sini, mahasiswa dapat melihat berbagai bentuk APE yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran PAUD.

Dengan kegiatan kunjungan studi ini, diharapkan mahasiswa benar-benar mampu menimba ilmu dari berbagai bentuk kegiatan pendidikan, baik yang ada di Singapura maupun Malaysia, sehingga dapat diaplikasikan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa. Dengan begitu, tujuan utama kegiatan kunjungan studi ini benar-benar dapat tercapai. (Rofiq)

Label Berita: 

WINGS KEMBALI REKRUT ALUMNI FT UNY

$
0
0

Bursa Kerja Khusus (BKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) kembali bekerja sama dengan PT Sayap Mas Utama, atau sering dikenal dengan WINGS, menyelenggarakan rekrutmen pegawai di Gedung KPLT FT UNY. Rekrutmen ini diselenggarakan dalam dua sesi, yakni psikotes, Minggu (30/8/2015) serta interview Rabu—Kamis (2—3/9/2015).

Prasantika Joko, staf BKK FT UNY, menuturkan bahwa total beserta yang menikuti rekrutmen ini sekitar 300 orang. “Sebagian besar alumni UNY yang mengikuti rekrutmen ini berasal dari jurusan Teknik Mesin, Mekatronika,  Elektro, Elektronika, Sipil serta  alumni dari FMIPA seperti jurusan Fisika dan Kimia,” jelas Prasantika.

PT Sayap Mas Utama (WINGS) sendiri merupakan perusahaan manufaktur dan distribusi produk consumer goods yang berlokasi Jakarta. Perusahaan ini memproduksi sabun, detergen, pewangi pakaian, dan produk lainnya dengan merek terkenal, seperti mie sedap dan detergen so klin dengan memiliki investasi dari hilir hingga hulu. Saat ini PT Sayap Mas Utama  merupakan pesaing utama dari korporasi transnasional semacam Unilever dan Indofood.

Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, produk-produk WINGS juga telah diekspor keluar negeri seperti Filipina.

Sementara itu, HRD WINGS, Valentino memberikan apresaisi yang tinggi kepada UNY khususnya pihak BKK FT UNY yang telah banyak membantu dalam proses rekrutmen WINGS. “Kami telah beberapa kali melaksanakan rekrutmen di sini (FT UNY), dan kami berharap para alumni UNY bisa segera beradaptasi dan menjadi tenaga profesional di perusahaan kami,” komentar Valentino. (hryo)

Label Berita: 

KEBERMANFAATAN ILMU WUJUD KEBERHASILAN MAHASISWA

$
0
0

Upacara yudisium menjadi penanda seorang mahasiswa mencapai derajat kelulusan dalam jenjang pendidikan yang ditempuh mulai dari jenjang diploma hingga doktor. Namun yudisium bukanlah akhir dari perjuangan panjang dalam menempuh kuliah, akan tetapi merupakan langkah awal untuk menerapkan ilmu yang diperoleh. Keberhasilan seorang mahasiswa adalah ketika ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diterapkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Oleh karena itu, para alumni didorong untuk tidak cepat puas, sebaliknya, justru ini menjadi awal perjuangan mereka. Demikian ajakan yang disampaikan Halimin, M.Pd., dalam sambutan wakil mahasiswa pada upacara yudisium periode Agustus 2015 di PPs UNY, Senin (31/8/2014). Guru SMAN 1 Siotapina Buton, Sulawesi Tenggara ini berbicara di depan 144 peserta yang dinyatakan lulus mencapai gelar magister, pimpinan, dan kaprodi serta sekprodi di lingkungan PPs UNY.

Kali ini yudisium berbeda dengan yang sebelumnya karena tidak diikuti oleh peserta jenjang doktor/S3. Hal ini disebabkan dalam ujian terbuka promosi doktor, mahasiswa doktoral sudah dikukuhkan mencapai gelar doktor kependidikan sesuai dengan prodinya masing-masing sehingga mereka tidak mengikuti upacara yudisium seperti mahasiswa jenjang magister.

Dalam daftar peserta yudisium yang dibacakan oleh kaprodi ataupun sekprodi, diperoleh informasi bahwa Prodi Pendidikan IPA mendominasi yudisium dengan jumlah 40 peserta, 37 di antaranya mencapai predikat dengan pujian/cumlaude. Setelahnya menyusul Prodi Pend. Matematika yang berhasil meluluskan 36 orang, 22 di antaranya lulus dengan predikat cumlaude. Secara umum yudisium kali ini mengalami peningkatan dengan raihan predikat cumlaude sebanyak 53%.

Sementara itu Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. mengucapkan selamat atas keberhasilan mahasiswa. Senada dengan wakil mahasiswa, beliau juga berpesan bahwa yudisium bukan merupakan akhir dari perjuangan mahasiswa, namun merupakan jembatan untuk meniti karir yang lebih tinggi.

“Bagi lulusan magister sudah terbuka lebar kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang doktor. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sudah di depan mata. Selalu tingkatkan kualitas diri, karena insan yang berkualitaslah yang akan meraih kesuksesan. Akhirnya semoga Allah selalu merahmati dan meridhoi setiap langkah kita,“ tutupnya. (Rubiman)

Label Berita: 

PGSD UNY GALAKKAN KEMBALI UPACARA BENDERA

$
0
0

Tampak ada yang berbeda pada hari Senin (14/9/2015) di halaman UNY Kampus Wates. Mahasiswa mengenakan pakaian putih hitam berderet membentuk barisan.  Para mahasiswa PGSD FIP UNY menggelar upacara bendera untuk pertama kalinya setelah sekian lama vakum. Petugas upacara bendera perdana ini diemban oleh HIMA PGSD FIP UNY dengan pemimpin upacara Arman Zuliadi. Peserta upacara ini adalah seluruh mahasiswa PGSD kecuali mahasiswa semester tujuh yang masih melaksanakan PPL.

Pada amanat pembina upacara, Aprilia Tina Lidyasari M.Pd. menyampaikan bahwa upacara bendera merupakan wujud syukur atas perjuangan para pendahulu bangsa demi meraih kemerdekaan. “Sebagai mahasiswa yang merupakan penerus cita-cita luhur para pejuang bangsa selayaknya memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negara. Serta sebagai calon guru, upacara bendera ini dapat dijadikan bekal bagi mahasiswa saat PPL untuk membimbing peserta didik latihan upacara bendera. Upacara bendera ini akan diagendakan rutin setiap Senin tiap minggu,” tandas Aprilia yang juga pendamping mahasiswa PGSD.

Dwi Cahyono, Ketua HIMA PGSD Wates, menyambut positif atas kembali diadakannya upacara bendera setiap hari Senin.  “Kegiatan ini akan bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menjadi guru sebagai modal untuk memberikan contoh pada peserta didik tentang teknis upacara bendera selain juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap air,” ungkap Cahyono.

“Mengawali upacara bendera ini mungkin masih ada kekurangan tapi untuk ke depannya akan terus diperbaiki.  Setiap kekurangan tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk petugas selanjutnya sehingga ke depannya akan menjadi lebih baik. Petugas upacara bendera selanjutnya akan dijadwal per kelas untuk setiap angkatan,” pungkas Cahyono. (Tusti)

Label Berita: 

PERBAIKAN KUALITAS SEKOLAH MENGACU PADA KUALITAS PROSES KULTUR DEMOKRASI

$
0
0

Tingginya hasil belajar siswa sebagai ukuran kualitas sekolah telah menjadikan siswa sebagai objek dalam proses belajar mengajar. Siswa dibiasakan berinteraksi dengan guru dalam sikap yang kurang fleksibel, kurang terbuka, dan kurang toleran. Interaksi antara guru dan siswa pada satu sisi menunjukkan adanya sikap pemaksaan dari guru kepada siswa. Siswa cenderung mempertahankan proses indoktrinisasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Lingkungan sekolah bersikukuh memfasilitasi kebiasaan bahwa siswa harus mendengar guru, tanpa ada ruang bagi siswa memberikan argumen yang berbeda dari sudut pandang guru. Hal di atas menunjukkaan bahwa sekolah telah melakukan demokrasi yang menyimpang sebab warga sekolah belum berani melakukan sikap koordinasi dan komunikasi yang bertumpu pada pengakuan atas kapasitas manusia sebagai makhluk sosial.

“Gambaran di atas cukup menunjukkan bahwa proses pendidikan di sekolah belum berani memberi peluang terjadinya interaksi demokratis, seperti partisipasi aktif, menghargai perbedaaan, kemandirian, tanggung jawab, dan kebebeasan, ” papar Herly Janet Lesilolo pada ujian terbuka Program Doktor Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana UNY, Sabtu (5/9/2015).

Herly pada disertasinya yang berjudul “Perbaikan Kualitas Sekolah Mengacu Pada Kualitas Proses Kultur Demokrasi di Sekolah (Study Multikasus di SMA Negeri 1 Yogyakarta dan SMA Kolese De Britto Yogyakarta)” menilai, kedua sekolah tersebut termasuk lembaga pendidikan yang memperbaiki kualitas proses dalam kultur demokratis.

SMA Kolese De Britto mengembangkan demokrasi dengan kebebasan yang bertanggung jawab. Di sini siswa dididik menjadi manusia yang bebas, yaitu mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan hati nurani yang benar, tidak terbelenggu oleh gengsi, materi, dan kecenderungan untuk ikut-ikutan saja.

Sementara SMA 1 Yogyakarta menggulirkan demokrasi sebagai kebebasan yang terikat dengan norma kesopanan. Hal ini menjadikan kekuatan pendorong untuk menghasilkan manusia yang berprestasi, berkarakter, dan berakhlak.

“Meskipun kedua sekolah telah mengembangkan kultur demokrasi, namun masih masih terdapat praktik penyimpangan kultur demokratis dalam perbaikan kualitas proses,” tutur staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon itu.

Kualitas proses dalam kultur demokratis di sekolah yaitu input yang terdiria atas karakteristik siswa, sehat jasmani rohani, mandiri, kreatif, ktiris, humanis, religius, dan berakhlak. Selain itu, adanya proses aktualisasi eksistensi diri, konseptual interaktif, konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Perlunya interaksi guru dan siswa, tidak ada otoritas dan dikte, tetapi komunikasi yang terbuka.

Perlunya perbaikan kualitas sekolah yang mengacu pada kualitas proses dalam kultur demokratis di sekolah karena kultur demokratis menjadi kekuatan penggerak yang telah terindoktrinasikan dan tersosialisasi dalam praktik kualitas proses. Selain itu, siswa mampu mengadaptasi  dan mempraktikkan elemen demokrasi, dan interaksi guru dan siswa dapat memiliki kematangan emosional secara demokratis.

“Pelaksanaan kualitas proses dalam kultur demokratis di sekolah mengacu pada kualitas proses bahwasanya siswa memiliki potensi hakiki antara lain akal, kecerdasan, insan yang aktif, kreatif, dan berpotensi. Sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan onforman. Sedangkan kurikulum bersifat experimental dan humanis,” papar wanita kelahiran Ambon, 23 Januari 1971 itu.

Di akhir paparan, Herly memberikan saran hasil penelitian ini bisa dipertimbangkan oleh stakeholder terkait mulai dari Kemendikbud, kepala sekolah, hingga orang tua.

Berkat bimbingan yang intens yang diberikan oleh promotor, Prof. Zamroni, Ph.D. dan Prof. Suyata, Ph.D., karya disertasi ini mampu dipertahankan di hadapan dewan penguji. Oleh ketua penguji, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., wanita ini dikukuhkan sebagai doktor kependidikan dalam bidang Ilmu Pendidikan. Dr. Herly Janet Lesilolo merupakan doktor ke-284 di PPs UNY. (Rubiman)

Label Berita: 

MEDIA BELAJAR UNTUK MENGENALKAN PANGAN LOKAL PADA ANAK

$
0
0

Indonesia merupakan negara agraris dengan keunggulan utama pada sektor pertanian. Namun kenyataannya saat ini masih banyak anak yang mengalami kekurangan gizi. Dalam kurikulum 2013, gizi pangan dikenalkan kepada siswa sekolah dasar melalui tema makanan sehat dan bergizi, yaitu berbagai jenis pangan lokal beserta olahan serta kandungan gizi yang dimiliki. Namun selama ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan sistem klasikal dipandu guru dengan metode cara ceramah ataupun mencatat.

Hal tersebut berdampak pada pembelajaran yang kurang interaktif sehingga siswa kurang antusias dalam mengikutinya. Akibatnya anak kurang paham dengan materi yang dipelajari. Padahal pembelajaran tematik sangat menuntut siswa untuk akif menemukan, sedangkan guru hanya menjadi fasilitator. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY mengembangkan media pembelajaran berbasis flash untuk siswa Sekolah Dasar untuk mengenalkan pangan lokal Indonesia. Mereka adalah Muhammad Muslim Machbub dan Hidayati Suryaningrum dari Prodi PGSD FIP, Arif Wahyu Saputro Prodi Pendidikan Teknik Otomotif dan Ahmad Muzaki Salman A. Prodi Pendidikan Teknik Informatika FT, serta Zahrina Sanni Muhasadah dari Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FBS.

Ketua Pelaksana Kegiatan Muhammad Muslim Machbub mengatakan, pangan lokal Indonesia  mempunyai kandungan gizi yang baik, contohnya beras dan jagung yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. “Manfaat gizi dikenalkan kepada siswa kelas IV sekolah dasar melalui tema makanan sehat dan bergizi” kata Machbub. “Di sini dikenalkan berbagai jenis pangan lokal dan kandungan gizi yang dimiliki, sehingga siswa tidak hanya mampu mengenal berbagai jenis makanan tetapi juga dapat memilih jenis makanan dengan gizi seimbang.”

Hidayati Suryaningrum menambahkan bahwa kendala dalam pembelajaran gizi pangan adalah kurangnya media yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran tematik. “Padahal penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa,” kata Hidayati, “oleh karena itu kami merancang media pembelajaran ini.

Ahmad Muzaki Salman menjelaskan, pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan aplikasi adobe flash. “Aplikasi ini dipilih karena dapat mengkombinasikan gambar dan animasi dengan respon yang cepat, sehingga sangat mendukung interaktvitas media” ungkap Ahmad. Berdasarkan storyboard yang telah dirancang sebelumnya, didalam media pembelajaran yang dibuat terdapat beberapa menu yang dapat diakses pengguna.

Adapun menu-menu tersebut diantaranya menu kompetensi yang berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran, menu “materi kamu” yang berisi materi pembelajaran pengenalan pangan lokal yang bersifat tematik integratif, menu ”ayo bermain” yang berisi evaluasi pembelajarn dalam bentuk permainan, menu petunjuk yang berisi petunjuk penggunaan media, dan menu profil yang berisi identitas pengembang media.

Menurut Zahrina Sanni Muhasadah, tujuan pembuatan media pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengenal pangan lokal pada tema makanan sehat dan bergizi serta memberi pemahaman siswa untuk lebih mencintai dan mengkonsumsi pangan lokal. Media pembelajaran berbasis flash ini telah diujikan di SDN 1 Tegalrejo Yogyakarta dan berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) serta lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2015 di Kendari. (dedy)

Label Berita: 

JAGA KUALITAS KARYA DENGAN TURNITIN

$
0
0

Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengakuan atas karya orang lain oleh seseorang yang menjadikan karya tersebut sebagai karya ciptaannya. Orang yang melakukan plagiarisme disebut plagiaris/plagiator. Dengan batasan demikian, plagiarisme adalah pencurian (bahasa kasarnya, pembajakan) dan plagiaris adalah pencuri (pembajak).

Plagiarisme bisa terjadi dalam semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia pendidikan. Sudah sering terdengar dan terjadi plagiasi dalam bidang ini.  Hal ini bisa ditemukan dalam berbagai karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, dan karya tulis lainnya.

Untuk mencegah fenomena di atas, saat ini Universitas Negeri Yogyakarta dalam hal ini Program Pascasarjana telah melakukan trial software/tools untuk mendeteksi adanya plagiat yaitu Turinin. Untuk lebih mengenalkan tools tersebu, pengelola PPs UNY mengadakan workshop anti plagiarisme. Kegiatan ini diadakan dua kali yaitu untuk kalangan dosen dan pengelola serta untuk mahasiswa.

Pada hari pertama, Jumat, 11 September 2015, workshop diikuti oleh anggota RKU UNY (Rektor, Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Lembaga, Kabiro), kaprodi, sekrodi, penjamu, layanan bahasa, dan dosen koordinator konsentrasi prodi Ilmu Pendidikan.

Secara resmi workshop dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Dalam sambutannya, beliau mengemukakan bahwa sudah saatnya UNY melakukan deteksi dini terhadap plagiat. Terlebih saat ini telah banyak lahir karya-karya yang mirip ataupun serupa. Selain itu, beliau juga berkesempatan memberikan oleh-olehnya dari Jepang yaitu kompetisi Student Formula Japan (SFJ). Bahwa Garuda UNY Racing Team mampu menunjukkan performa terbaiknya sehingga mampu mengukir prestasi dalam kancah internasional.

Workshop dipandu oleh Instruktur Turnitin PPs UNY yaitu Dwi Agus Yuliantoro, Ph.D. dan Ashadi, Ed.D. Peserta diajak untuk login ke dalam sistem Turnitin memakai akun email yang sudah didaftarkan oleh instruktur. Selanjutnya dipandu untuk membuat Class, Assignment, hingga Submission.

Dengan khusyuk peserta memperhatikan dan mengikuti dengan seksama arahan yang diberikan oleh instruktur. Langkah demi langkah ditempuh oleh peserta. Harapannya peserta dapat melakukan upload dokumen karya tulis mereka dan Turnitin mampu menerima dan membandingkan/scaning ke database di seluruh dunia. Sebagian besar telah berhasil sampai proses submission sehingga dapat mengetahui persentase plagiasi dalam karya tulis mereka.

Instruktur Dwi A. Yuliantoro yang merupakan alumni MSU/Michigan State University sedikit memberikan informasi tentang tingkatan persentase yang diberikan Turnitin terhadap karya tulis yang disubmission. Semakin kecil persentasenya maka semakin berkualias karya tersebut. Sebaliknya apabila semakin besar persentase yang divonis oleh Turnitin maka peluang plagiat semakin besar.

Dari workshop ini diharapkan kaprodi dan sekprodi dapat memberikan fasilitas kepada mahasiswanya untuk screening terhadap karya tulis mereka. Dengan begitu sedikit demi sedikit peluang untuk plagiat dapat dikurangi. Akhirnya kualitas dan originalitas karya mahasiswa dapat dipertanggungjawabkan.

Pada hari kedua, Sabtu, 12 September 2015 workshop diadakan untuk memperkenalkan Turnitin kepada mahasiswa PPs UNY jenjang doktor/S3 angkatan 2014 dan sebelumnya, terutama yang akan/sedang menempuh TA/Disertasi.

Seperti pada hari pertama, peserta juga dipandu untuk login ke Turitin, membuat clas hingga submission dokumen karya mereka. Sebagian merasa kaget, dan tersenyum ketika melihat vonis dari Turitin terhadap karya tulis mereka. (Rubiman)

Label Berita: 

PARTISIPASI MAHASISWA KNB DI KEMAH ANTAR-KEBUDAYAAN UNSOED 2015

$
0
0

Pada tanggal 1—7 September 2015 yang lalu, dua orang perwakilan mahasiswa KNB UNY, Claver Nzobonimpa dan Oscar Ndayizeye dari Burundi, mengikuti kegiatan Intercultural Summer Camp yang diselenggarakan oleh Kantor Internasional Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Sejumlah 22 orang mahasiswa internasional dari berbagai negara dan 9 orang tutor tercatat menjadi peserta kegiatan tersebut.

Sebagai pembuka acara, pada hari pertama dilaksanakan campus tour mengelilingi Unsoed. Acara kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya berupa penjelasan umum dan perkuliahan tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan selama kemah antar-budaya ini, yaitu mengenai penanaman bakau (mangrove) dan padi, serta pembuatan gula kelapa dan pengenalan budaya Banyumas. Perkuliahan dituntaskan dalam waktu 1 hari dan dilanjutkan kegiatan praktik penanaman bakau di pantai Cilacap sekaligus melakukan kunjungan ke Pulau Nusakambangan.

Pada hari Jumat (4/9/2015) kegiatan summer camp dilanjutkan dengan mengunjungi pabrik gula kelapa dan museum di daerah Purbalingga. Kegiatan pada hari Jumat inilah yang dirasa paling mampu memberikan pengalaman baru bagi peserta karena pembuatan gula kelapa dilakukan secara tradisional dan tidak dapat ditemukan di negara masing-masing peserta. Hari berikutnya peserta berkesempatan untuk mencoba memainkan gamelan serta mengunjungi sentra pembuatan nopia dan batik.

Hari Minggu (6/9/15) adalah hari di mana peserta dimanjakan dengan berbagai kegiatan outdoor yang sifatnya permainan seperti tracking, highrope, flying fox, labyrinth, dan ball juggling. Sebagai penutup acara, pada hari Senin (7/9/2015) masing-masing peserta menyajikan elemen budaya masing-masing sehingga ajang ini juga merupakan ajang bagi para peserta untuk mempromosikan kebudayaan mereka masing-masing.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam summer camp ini pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah dan mendorong interaksi antar-budaya serta menumbuhkan kesadaran peserta guna menghargai perbedaan budaya masing-masing negara. (Titik Sudartinah)

Label Berita: 

PRODI DIKDAS PPS UNY SAMBUT KKL MKGSD UNILA LAMPUNG

$
0
0

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta kembali mendapatkan kehormatan dengan hadirnya tamu yang bermaksud untuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada hari Senin, 14 September 2015 Prodi Pendidikan Dasar PPs UNY dijadikan sebagai tujuan kunjungan dari mahasiswa Magister Keguruan Guru SD (MKGSD) Universitas Lampung (Unila).

Rombongan Unila hadir disambut dan ditempatkan di Aula PPs UNY.  Dari rombongan yang berjumlah 50 orang tersebut terlihat Kaprodi MKGSD, Dr. Alben Ambarita, M.Pd., Dr. Lilik Sabdaningtyas (alumni S3 PEP PPs UNY 2010) dan Dr. Rochmiyati, M.Si. (alumni S3 PEP PPs UNY 2013).

Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. didampingi Sekprodi Dikdas, Dr. Ali Mustadi dan beberapa dosen pengajar hadir memberikan sambutan hangatnya. Tidak ketinggalan mahasiswa Dikdas yang akan seminar proposal tesis beserta suporternya ikut menyambangi kunjungan ini. Dalam sambutannya, Direktur PPs UNY mengemukakan bahwa instansinya merasa terhormat dijadikan tujuan KKL mahasiswa Unila. Harapannya dengan pertemuan ini kedua instansi bisa sharing pengalaman dan pengetahuan sehingga bisa memberikan manfaat semaksimal mungkin.

Selanjutnya mewakili rombongan, Dr. Alben Ambarita, M.Pd., merasa sangat terhormat dengan sambutan yang diberikan PPs UNY. “Melalui KKL ini kami berharap bisa mendapatkan tambahan pengalaman dan memperluas wawasan bidang kurikulum, informasi tentang Program Profesi Guru, dan tentunya strategi penyelesaian studi mahasiswa Dikdas,“ tambahnya.

Selanjutnya kedua instansi melengkapi pertemuan tersebut dengan saling bertukar cinderamata. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan seminar proposal tesis oleh mahasiswa Pendidikan Dasar PPs UNY.

Satu per satu mahasiswa yang dijadwalkan mempresentasikan proposal tesisnya. Peserta yang hadir terutama dosen pembimbing tesis memperhatikan dengan seksama dan memberikan masukan, pertanyaan, dan tanggapannya. Dengan begitu, proposal tesis yang telah disusun tersebut dapat disempurnakan dan segera dilanjutkan dengan penelitian dan pengambilan data di lapangan. Harapannya analisis data dan penulisan tesis segera dapat diselesaikan dan diujikan.

Seperti kunjungan pada umumnya, acara diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama untuk mengabadikan momen langka seperti ini. (Rubiman)

Label Berita: 

DIES FIS UNY KE-50: TEGUHKAN ILMU-ILMU SOSIAL KEINDONESIAAN

$
0
0

“Tidak terasa waktu berjalan. Pada tahun 2015 ini, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) memasuki usianya yang ke-50. Fakultas Ilmu Sosial telah bermetamorfosis sejak dari FKIS (1965), menjadi FPIPS (1982), menjadi FIS (1999), lalu menjadi FISE (2006), dan kembali menjadi FIS pada tahun 2011. Perjalanan waktu selama 49 tahun telah menjadi batu ujian bagi fakultas ini,untuk terus menjaga eksistensinya dalam pengembangan pendidikan Ilmu Sosial berbasis ke-Indonesiaan.”

Demikian ungkap Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. dalam laporan dekan pada acara dies natalis ke-50 FIS UNY yang digelar Senin (14/9/2015) di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY. Upacara yang dihadiri oleh Rektor UNY yang pada kesempatan ini diwakilkan kepada Wakil Rektor I UNY, dekan-dekan di lingkungan UNY, Senat UNY dan FIS UNY, dosen, pensiunan, mahasiswa, serta mitra kerja FIS UNY ini menghadirkan pidato ilmiah oleh Achmad Norma Permata Ph.D. Akademisi dari Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini, memberikan pidato ilmiah dengan tajuk “Dinamika Perkembangan Studi Ilmu Sosial, Kebudayaan, dan Agama”.

Dalam laporannya, Dekan menyampaikan seiring dengan tuntutan pengembangan fakultas, Fakultas Ilmu Sosial, atas dukungan Rektor dan senat universitas, pada tahun 2015 ini, sudah banyak kemajuan dan perkembangan baik dari segi akademis, sarana dan prasarana maupun prestasi mahasiswa. Lebih lanjut, menurut pria yang juga merupakan dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah tersebut, seiring bertambahnya usia FIS, pihak fakultas akan berupaya memantapkan langkah serta merespons gagasan yang berkembang di kalangan civitas akademika FIS.

Motivasi tersebut diharapkan mampu memperkokoh bangunan ilmu-ilmu sosial yang bercorak keindonesiaan. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, FIS telah menentukan empat mata kuliah fakulter sebagai penyangga keilmuan di tingkat fakultas.“Empat mata kuliah itu yakni: Dasar-dasar Ilmu Sosial, Teori-teori Sosial Indonesia, Filsafat Ilmu Sosial, dan Metodologi Penelitian Sosial,” terangnya.

Sementara itu, dalam pidato ilmiah Achmad Norma Permata menyampaikan agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan.  Dalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons. Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan tuhan yang harus diresponnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya. Jadi, budaya diperoleh melalui belajar.

Lebih tegas dikatakan, agama dan kebudayaan adalah dua hal yang sangat dekat di masyarakat. Bahkan banyak yang salah mengartikan bahwa agama dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang utuh. Dalam kaidah sebenarnya agama dan kebudayaan mempunyai kedudukan masing-masing dan tidak dapat disatukan, karena agamalah yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada kebudayaan. Namun keduanya mempunyai hubungan yang erat dalam kehidupan masyarakat.  Acara dies natalis FIS UNY ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Dr. Marzuki, M.Ag.  (Danu)

Label Berita: 

INTERNATIONAL CONFERENCE ON HARMONY IN DIVERSITY: BUILDING ASEAN COMMUNITY 2015

$
0
0

Dalam rangka mendukung cita-cita universitas untuk menjadi kampus berkelas dunia (world class university), Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) bekerjasama dengan Universitas Malaya Malaysia menyelenggarakan Konferensi Internasional yang bertajuk “Harmony in Diversity: Building ASEAN Community 2015”. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 16—17 September 2015, bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

Acara diikuti para ahli dan pemerhati persoalan sosial, politik, dan pendidikan yang menghadirkan pembicara utama, dari Indonesia Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Ketua Forum Rektor se-Indonesia), Prof. Dr. Mad Sidin Ahmad Ishak (Dekan Fakultas Seni dan Sosial Universitas Malaya), dan Dr. Hamdan Daulay, M.A. (Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Dalam sambutannya, Dr. Nasiwan M.Si. selaku ketua panitia mengatakan, “FIS UNY sebagai institusi pendidikan merasa terpanggil untuk membuat konferensi internasional dalam kontribusinya tentang hubungan Indonesia-Malaysia. Seminar internasional ini diadakan guna mendorong para intelektual untuk berdiskusi dan memperdebatkan isu-isu yang terkait dengan hubungan kedua negara yang relatif fluktuatif,” ujarnya.

Prof. Dr. Mad Sidin Ahmad Ishak mengatakan hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Sebagai dua negara yang bertetangga, bahkan sering disebut negara serumpun, potensi kerjasama maupun potensi konflik antar dua negara tersebut besar. Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya. Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran.

Masih menurut Mad Sidin Ahmad Ishak, investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya.

Hubungan Indonesia-Malaysia sering dipahami dan dilihat secara emosional. Beberapa peristiwa seperti perlakuan terhadap para pekerja Indonesia di Malaysia, kemudian klaim Malaysia terhadap produk budaya dan karya Indonesia, selalu menimbulkan protes di Indonesia dan mengarah pada ketegangan hubungan di kedua negara. Lebih dari itu, berhasilnya Malaysia memenangkan kedaulatan terhadap pulau-pulau Sipadan dan Ligitan dan klaim Malaysia terhadap wilayah laut blok Ambalat di Laut Sulawesi telah memacu protes serius di Indonesia.

Pada hari kedua, acaranya berupa parallel session. Pihak panitia memberi kesempatan untuk meluaskan wacana dan menampung pemikiran-pemikiran cerdas para akademisi serta publik secara umum. Peserta dalam parallel session ini sekitar 120 pemakalah. Antusiasme yang tinggi dari peserta dan audience terlihat jelas selama acara berlangsung. (Danu)

Label Berita: 

KOLABORASI MAHASISWA UNY-YAMAGUCHI HASILKAN DUA KONSEP DESAIN TEKNOLOGI

$
0
0

Kolaborasi antara mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan mahasiswa Yamaguchi University Jepang menghasilkan dua konsep desain teknologi yakni alat transportasi ramah lingkungan untuk kawasan Malioboro serta mesin penanam kedelai. Kedua konsep desain tersebut dipresentasikan kelompok mahasiswa UNY-Yamaguchi di depan dosen-dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY dan Pembimbing dari Yamaguchi, Prof. Shigeyuki Haruyama Jumat (18/9/2015) di Ruang Sidang KPLT FT UNY.

Kelompok pertama yakni  Yuki Ekimoto, Muhammad Bardan, Yondi Akhirudin, serta Risna Sari Dewi mencoba mengmbangkan sebuah alat transportasi ramah lingkungan untuk kawasan Malioboro. Alat yang ingin mereka kembangkan adalah becak listrik. Risna Sari, salah satu anggota kelompok, menuturkan bahwa pihaknya memimpikan kawasan Malioboro, sebagai landmark Yogyakarta, dapat terbebas dari polusi. “Kami ingin Malioboro menjadi Motor Free Zone sehingga akan membuat atmosfir di sana menjadi lebih nyaman,” ujanrnya.

“Becak listrik yang ingin kami kembangkan,” kata Intan, “juga sebagai  moda transportasi yang tetap mempertahankan ciri dan budaya kota Yogyakarta.”

“Becak telah menjadi semacam ikon di kawasan Malioboro, dan kami ingin meningkatkan potensi tersebut dengan memberi sentuhan inovasi yakni menggabungkannya dengan tenaga listrik,” imbuhnya.

Sementara itu, kelompok kedua yang terdiri dari Sato Akinori, Ilham Surtani, Aris Munandar, dan Intan Ratnasari mempresentasikan mesin penanam kedelai yang bertujuan untuk membantu petani. Risna, salah satu anggota kelompok, menjelaskan bahwa alatnya ini dapat mempercepat proses penanaman biji kedelai. “Selama ini kami amati bahwa penanaman biji kedelai masih dilakukan dengan cara tradisional yakni melubangi tanah dengan bambu kemudian memasukan biji satu per satu,” ungkap Intan, saat mempresentasikan konsep inovasinya.

“Alat kami mampu melubangi dan juga menempatkan benih kedelai langsung pada tiap lubang tersebut sehingga proses penanaman kedelai akan lebih efisien,” imbuhnya.

Dr. Wagiran, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, saat memberikan komentar, memberikan apresiasi pada kosep teknologi dari kedua kelompok mahasiswa itu. “Saya rasa mahasiswa telah bekerja dan bekerja sama dengan cukup gigih sehingga dapat menyelesaikan konsep desain ini sesuai dengan target yang ditetapkan,” ujar Wagiran.

“Tentu,” tambah Wagiran, “masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan pada inovasi tersebut dan sesi presentasi ini memang untuk menjaring feedback sebanyak-banyaknya sebagai bahan perbaikan bagi mahasiswa,” imbuhnya. (hryo)

Label Berita: 

SENAM BERSAMA AWALI RANGKAIAN DIES NATALIS JURDIK KIMIA

$
0
0

Mengawali agenda dies natalis ke-59 Jurusan Pendidikan (Jurdik) Kimia FMIPA UNY, sekitar 200 orang melakukan senam bersama di halaman dekanat FMIPA UNY, Jumat (18/9/2015). Senam diikuti oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., jajaran pimpinan fakultas, dosen,  karyawan, dan mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia. Setelah senam pembukaan dies ditandai pelepasan balon oleh rektor didampingi oleh jajaran pimpinan fakultas.

Senam bersama ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Kimia (POSKIM) 2015. Kegiatan lain dalam POSKIM yang bertema “Junjung Solidaritas dan Sportivitas dengan Semangat untuk bersatu” ini di antaranya Badminton Chemistry Open yang diselenggarakan di GOR Tridadi Sleman (26/9), lomba masak di taman laboaratorium FMIPA UNY (26/9), serta Chemistry Futsal Competition di GOR UIN SUKA (3—4/10).

Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan selamat atas dies natalis ke-59 Jurdik Kimia FMIPA UNY prestasi yang telah diraih selama ini yaitu akreditasi kedua prodinya berhasil memperoleh nilai A.

“Prestasi ini diraih bukan tiba-tiba atau sesuatu yang kebetulan, tapi merupakan capaian bersama/kolektif dari semua dosen, mahasiswa, dan alumni yang telah menunjukkan kinerja yang terbaik,” lanjut Rektor.

Dosen-dosen di sini telah membuktikan prestasinya dengan karya-karya yang dikenal secara nasional maupun internasional. Karya-karya yang masuk SCOPUS sudah tidak terhitung karena bnyaknya karya yang sudah dihasilkan oleh para dosen.

Ditambahkan Rektor, proses pendidikannya juga sudah berjalan baik dilaksanakan oleh pengurus jurusan sehingga mahasiswanya memperoleh prestasi yang terbaik, lulusannya juga dengan IPK yang tinggi dan yang lulus tepat waktu dalam proporsi yang membanggakan.

 Sementara itu, Wakil Dekan I FMIPA, Dr. Suyanta mengungkapkan bahwa dengan ulang tahun ini semoga menambah semangat prestasi Jurdik Kimia. Hal Itu ditandai bahwa Jurdik Kimia merupakan satu-satunya jurdik yang kedua prodinya sudah terakreditasi A. “Semoga ini memacu kita semua untuk lebih breprestasi lagi.” (witono)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live