Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

DEMI CACI, DUA JAM BERJALAN KAKI

$
0
0

Caci merupakan salah satu acara adat yang hanya digelar sekali dalam setahun di Flores. Salah satu yang beruntung dapat menyaksikannya adalah Supriyati, guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T) UNY yang tinggal di Desa Kuwuk, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Flores Nusa Tenggara Timur. Upacara Caci dilaksanakan di Desa Taen Terong yang bertetangga dengan Kuwuk.

Supriyati berangkat bersama Fidel dan Ester, guru sekolah setempat, menempuh perjalanan selama dua jam berjalan kaki melalui sawah yang gersang karena musim kemarau di bawah terik matahari. “Sesampainya di Taen Terong, kami disambut oleh orang tua salah satu siswa,” kata Supriyati.

Saat bebunyian kendang terdengar berarti acara Caci akan segera dimulai, alumni Prodi Pendidikan Geografi FIS UNY tersebut segera keluar rumah dan menyaksikannya. Tarian ini dimainkan hanya saat musim-musim tertentu seperti syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan, menyambut tamu penting, atau upacara adat besar lainnya. Gadis yang akrab dipanggil Upik tersebut mengisahkan bahwa tarian caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat sepasang penari laki-laki dengan menggunakan cambuk yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi sebagai aksesori.

Selain itu juga digunakan perisai sebagai tameng untuk menangkis. Keduanya menjadi senjata andalan yang digunakan pada tiap sabetan saat bertarung dengan lawan. “Tarian ini mengandung makna ujian keberanian bagi laki-laki,” kata Upik. “Tiap gerakannya bermakna kejantanan bagi penarinya.”

Para penari bertelanjang dada, hanya ditutup dengan pelindung saja. Pinggang bagian belakangnya dipasang untaian giring-giring yang menghasilkan bunyi setiap penari melakukan gerakan. Topeng atau hiasan kepala dibuat dari kulit kerbau yang keras berlapis kain warna-warni. Hiasan kepala berbentuk seperti tanduk kerbau ini dipakai untuk melindungi wajah dari pecutan. Wajah ditutupi kain destar sehingga masih bisa melihat arah gerakan dan pukulan lawan. Bagian kepala dan wajah pemain hampir seluruhnya tertutup hiasan kepala dan kain destar yang dililit ketat disekeliling wajah dengan maksud melindungi wajah dan mata dari cambukan.

Seluruh kulit tubuh pemain sah sebagai sasaran cambukan, kecuali bagian tubuh dari pinggang ke bawah yang ditandai sehelai kain yang menjuntai dari sabuk pinggang. Kulit bagian dada, punggung dan lengan yang terbuka adalah sasaran cambuk. Walaupun gadis kelahiran Sleman 6 Januari 1990 itu agak miris melihatnya, namun caci merupakan media pembuktian kekuatan seorang laki-laki. Luka-luka akibat cambukan itu dikagumi sebagai lambang maskulinitas. “Perjalanan jauh selama dua jam tak sia-sia, Indonesia mempunyai banyak kekayaan budaya yang perlu dilestarikan,” tutup Upik. (dedy)

Label Berita: 

SHAMPO ANTI KETOMBE DARI LIMBAH KULIT JERUK NIPIS

$
0
0

Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat, salah satu di antaranya adalah shampo anti ketombe. Di pasaran memang banyak beredar shampo pencuci rambut namun ada yang mengandung bahan kimia, sehingga banyak yang beralih memakai shampo herbal yang dianggap lebih aman. Produk shampo anti ketombe herbal sudah banyak dengan harga yang relatif mahal. Namun, shampo herbal berbahan dasar kulit jeruk nipis yang alami belum ada di pasar. Oleh karena itu, sekelompok mahasiswa UNY menggagas pembuatan shampo dari kulit jeruk nipis yang diberi nama Skuter yang merupakan singkatan dari “shampo kulit jeruk”.

Mereka adalah Nurul Hidayah, Sekar Latri, dan Anggrahini Dwi Puspitosari dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, serta Yuli Anita dari Prodi Pendidikan Matematika dan Intasari dari Prodi Pendidikan Kimia Fakultas MIPA. Menurut Nurul Hidayah, mereka menciptakan shampo kulit jeruk nipis karena melihat banyaknya limbah kulit jeruk yang terbuang dari kedai jus dan warung makan.

“Jeruk nipis secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat menghilangkan ketombe,” kata Nurul Hidayah. “Kulit jeruk nipis juga dapat dimanfaatkan sebagai penghilang ketombe.” Intasari menambahkan bahwa jeruk nipis secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat menggantikan fungsi obat kimiawi untuk mengatasi ketombe di antaranya limonen, linanin asetat, asani sitrat, minyak asitri, belerang (sulfur), posfor dan vitamin C.

”Kandungan asam sitrat dalam kulit jeruk nipis mampu menghilangkan ketombe,” ungkap Intasari. Skuter merupakan shampo herbal anti ketombe dengan bahan utama kulit jeruk nipis yang aman dan alami ditambah bahan lain seperti natrium lauril sulfat, aquadest, natrium bicarbonate, methyl paraben, dan fragnance.

Sekar Latri mengatakan bahwa untuk membuat Skuter dibutuhkan bahan utama kulit jeruk nipis, serta beberapa peralatan berupa blender, pisau, gelas kaca, pengaduk, sendok, alat pengukur pH, saringan, ember, sikat, torong, dan papan. Cara pembuatannya adalah kulit jeruk nipis dicuci bersih dan dipotong menjadi potongan lebih kecil. Kulit jeruk nipis kemudian dihaluskan menggunakan blender dengan menambahkan aquadest sebanyak 60 ml.

Langkah selanjutnya kulit jeruk nipis yang sudah dihaluskan, disaring menggunakan kain saring sehingga diperoleh sari jeruk nipis. Sari jeruk nipis sebanyak 60 ml dimasukkan ke dalam blender yang bersih dan ditambahkan methyl paraben sebanyak 1 gram. Setelah sari jeruk nipis dan methyl paraben tercampur rata, tambahkan natrium bicarbonate sebanyak 2 gram, natrium lauryl sulfat sebanyak 30 gram, dan fragrance sebanyak 2 tetes atau 0,1 ml.

Setelah semua bahan tercampur hingga mengental, cairan tersebut didiamkan di dalam wadah yang rapat selama satu hari. Hal tersebut bertujuan agar tingkat kekentalan shampo lebih berkualitas dan shampo memiliki kadar pH sesuai standar shampo yaitu + 5. Jika cairan sudah siap maka langkah selanjutnya yaitu pengemasan menggunakan botol shampo berukuran 100 ml. Botol tersebut selanjutnya ditempel stiker dan disegel.

Anggrahini Dwi Puspitosari mengungkapkan bahwa shampo Skuter dikemas dalam botol plastik 100 ml dan dijual dengan harga Rp9.000,00. Sampai bulan Agustus 2015 Skuter yang telah diproduksi sebanyak 1.180 botol dan sudah laku dipasaran sebanyak 1.149 botol shampo. “Shampo ini tidak hanya dijual di Yogyakarta saja melainkan juga dijual secara online” katanya.

Konsumen Skuter juga berasal dari luar kota seperti Klaten, Purworejo, Jakarta, Madiun, Magetan, bahkan sampai di Lampung, Jambi, Aceh, Gorontalo, dan Pontianak. Kreativitas mahasiswa ini berhasil meraih dana Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dan berhasil lolos untuk berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2015 di Kendari.  (dedy)

Label Berita: 

ORIENTASI DARMASISWA DIIKUTI 17 PESERTA DARI BERBAGAI NEGARA

$
0
0

“Orang Indonesia selalu tersenyum begitu bertemu dengan orang lain yang dia kenal,” ujar Satoto E. Naryono dalam acara Orientasi Program Darmasiswa yang diselenggarakan di Ruang Kelas A, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan. Program Darmasiswa merupakan program satu tahun yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.

Pada tahun ini, Universitas Negeri Yogyakarta menerima 17 peserta dari berbagai negara. Tujuan dari pelaksanaan program ini untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia luar.

 Acara yang terselenggara pada Kamis (2/10/2015) ini diawali dengan placement test untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan dengan Cross-cultural Understanding (CCU), dengan mengundang Kepala Kantor KUIK, Satoto E. Nayono sebagai pemateri.

Seusai penjelasan singkat mengenai budaya Indonesia serta beberapa kebiasaan masyarakat Indonesia, para peserta diajak untuk mencicipi aneka buah lokal, seperti kelengkeng, matoa, salak, dan jeruk. “Saya suka rasanya, manis” ujar Roh Yun Kyung, peserta Darmasiswa asal Korea Selatan.

Acara dilanjutkan dengan penjelasan seputar jenis-jenis visa oleh Ria Cahyanti, S.Pd. Tak lupa juga, Fitri Alfarisy, S.Pd. turut menyampaikan program BIPA serta beragam program lain yang akan diikuti peserta selama 1 tahun penuh.

Peserta cukup antusias mengikuti seluruh kegiatan. Bahkan beberapa dari mereka menunjukkan keseriusannya dengan mengambil kursus bahasa Indonesia sebelum mengikuti program ini. Terbukti, beberapa peserta cukup fasih dalam mengucapkan kosa kata maupun kalimat dalam bahasa Indoesia.

Kegiatan yang diselenggarakan hari ini merupakan rangkaian dari program Orientasi Darmasiswa. Adapun program-program lain seperti Campus Tour dan City Tour, akan diselenggarakan esok hari. (NN)

Label Berita: 

KENAKAN BAJU DAERAH, GARUDA UNY PUKAU JURI PADA PRESENTASI BISNIS SFJ 2015

$
0
0

Gelaran kompetisi 2015 Student Formula Japan resmi dibuka kemarin Selasa, 1 September 2015. Opening ceremony dilakukan pada pukul 09.30 waktu Jepang. Kompetisi 2015 Student Formula Japan menantang Garuda UNY Racing Team (GURT) untuk mempersiapkan banyak hal. Tak hanya mobil mereka saja yang diuji, ketangkasan racer dan kemampuan mereka untuk mempresentasikan karya pun diperhitungkan.

Pada hari pertama berlangsungnya kompetisi tersebut, mereka melakukan presentasi rencana bisnis atau Business Logic Plan (BLP) presentation. Presentasi dilakukan di Conference Room dalam area ECOPA Stadium selama 30 menit, yang terdiri dari sesi pemaparan dan tanya jawab. Garuda UNY Racing Team berhasil memukau juri dengan pakaian yang mereka kenakan. Dua orang presenter, Anis dan Novia sengaja mengenakan kebaya untuk mempromosikan budaya Indonesia.

Selain itu, mereka juga menghidangkan wedang jahe untuk para juri. “Kita memang berniat mengenalkan kearifan lokal ini. Respon para juri positif, tapi memang ada beberapa poin presentasi yang harus ditingkatkan,” ujar Bondan, ketua tim yang juga berperan sebagai BLP presenter, saat ditemui setelah sesi presentasi.

Kemarin, mereka juga melakukan persiapan teknis terkait kesiapan mobil, seperti pengecekan rem, pengecekan kemudi, termasuk pengecekan kebocoran fluida. Hari ini mereka dijadwalkan akan mengikuti driver meeting dan serangkaian scruutineering. Tim yang lolos pada tahap scrutineering mendapatkan kesempatan untuk segera menjajal track balapan di kompetisi SFJ 2015 ini.

Guna menggeber mobil yang dinamai Garuda F15, mereka mengandalkan 3 orang racer utama dan 1 orang racer cadangan. Hasbi Brilian Kumara, Roni Suprapto, dan Naufal Annas Fauzi berperan sebagai pembalap utama sedangkan Ninda Kurniadi berada di posisi racer cadangan. Garuda UNY Racing Team akan adu balap dengan tim-tim lain pada track autocross, endurance, acceleration dan skidpad. (Dyah NH)

Label Berita: 

LOLOS TECHNICAL INSPECTION, GARUDA F15 MELAJU DI TRACK ECOPA STADIUM

$
0
0

Garuda F15─mobil formula buatan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, berhasil melalui serangkaian uji inspeksi pada 2015 Student Formula Japan (SFJ). Technical inspection dilakoni Garuda F15 selama 2 hari berturut-turut dan pada hari ini, Kamis (3/9/2015), mobil formula tersebut resmi melaju di track balapan untuk menjalani autocross race.

Dalam uji kendaraan tersebut, semua mobil formula menjalani serangkaian pemeriksaan, yang meliputi kesesuaian mobil dengan aturan yang telah ditentukan, emergency driver escape, weight test, tilt test, serta noise and brake test. Emergency driver escape menguji lama waktu seorang racer keluar dari cockpit. Tes ini sekaligus menguji pengetahuan keempat pembalap tim mengenai warna bendera serta fungsinya.

Uji kendaraan selanjutnya adalah weight test untuk mengukur berat kendaraan yang langsung dilanjutkan dengan tilt test, yaitu pengecekan kebocoran pada kendaraan dengan cara memiringkan kendaraan 45 derajat dan 60 derajat. Pada kesempatan uji kebisingan dan rem, F15 dituntut untuk memenuhi kriteria tingkat kebisingan minimal 110 db dan mendapatkan stiker lolos yang ketiga. Dengan lolosnya F15 pada uji kendaraan untuk dynamic event tersebut, tim makin berkonsentrasi pada performa kendaraan di race.

“Mobil sudah lolos scrutineering. Sebentar lagi kita ke autocross, kami sedang mempersiapkan kendaraan seprima mungkin untuk track di sini,” tutur Ninda, ketua tim teknis Garuda UNY. Tim mobil dari UNY bersama-sama dengan Sapu Angin dari ITS telah lolos uji inspeksi dan menjajal track di ECOPA Stadium. Kedua wakil dari Indonesia di SFJ 2015 ini dijadwalkan akan menjalani beberapa kategori balapan, yakni autocross, endurance, acceleration, dan skidpad.

Selain melalui uji kendaraan, Garuda UNY Racing Team juga mengikuti presentasi cost report dan design report. Dalam presentasi design report, tim didampingi oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. dan Wakil Dekan III Fakultas Teknik (FT) UNY Dr. Tri Siswanto, M.Pd. Garuda UNY mendapatkan apresiasi yang baik dari juri dalam presentasi design report.

“Juri mengaku terpukau dengan desain yang dibuat oleh GURT (Garuda UNY Racing Team.red). Sebagai pendatang baru, katanya desain mobil yang kami buat sudah bagus,” ujar Anis, public relation officer, mewakili tim. (RF)

Label Berita: 

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA FE UNY AKRABKAN KELUARGA DOSEN DAN KARYAWAN

$
0
0

Guna memberikan penyegaran kembali kepada para seluruh dosen dan karyawan sebelum kegiatan perkuliahan dimulai, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Pelatihan Pelayanan Prima pada Sabtu—Minggu (29—30/8/2015) lalu. Bertempat di Tawangmangu, kegiatan ini juga bertujuan untuk sarana silaturrahim antar keluarga dosen dan karyawan. Oleh karena itu, setiap karyawan dipersilakan membawa anggota keluarganya. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Drs. Budi Sulistya dalam laporannya di hadapan lebih dari 170 hadirin.

“Ini adalah akhir dari periode kepengurusan kami di dekanat. Dengan diadakannya acara ini, kami harap seluruh keluarga dosen dan karyawan bisa mengenal kami lebih dekat dan saling mengenal dengan keluarga satu sama lain,” ujar Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si.

Sugiharsono yang menjadi pemateri pelatihan sesi pertama menjelaskan bahwa kualitas kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) terdiri dari tiga unsur. “Unsur pertama yaitu kualitas dasar yang tersusun atas Spiritual, Intelektual, Emosional, dan Fisik. Unsur kedua, yaitu kualitas instrumen yang terdiri dari kompetensi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga atau IPTEKSOR. Unsur yang terakhir yaitu kualitas kewilayahan. Artinya, seseorang juga harus memahami nilai-nilai lokal atau daerah setempat, nasional atau keindonesiaan, dan internasional,” urai dekan yang baru terpilih untuk periode keduanya ini.

Pada sesi selanjutnya, Wakil Dekan I Nurhadi, M.M. menjelaskan, setiap individu harus bisa bekerja dan melayani secara optimal. “Ada tiga indikator kesuksesan kita dalam melayani, yaitu kepuasan mahasiswa, kepuasan karyawan, dan kepuasan atasan,” ujarnya.

“Kita juga harus bisa menjadi sosok yang Reliable CARE. Reliable yaitu melakukan apa yang Anda janjikan secara tepat waktu, secara benar pada saat pertama kali, dan 100% konsisten. CARE yaitu Credible, dapat dipercaya, Attractive, berpenampilan menarik, Responsive, cepat tanggap, dan Emphatic, peka terhadap pelanggan,” tambah Nurhadi.

Wakil Dekan II M. Djazari, M.Pd. menyoroti kedisiplinan pegawai. Sementara Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd., yang juga berperan selaku moderator acara memberikan siraman motivasi seputar kinerja dalam sebuah tim. “Sebuah tim yang efektif akan memiliki enam ciri-ciri, yaitu tujuan yang jelas, komunikasi yang efektif, pemimpin yang tanggung jawab, kejelasan peran tiap anggota, keputusan yang diambil secara konsensus, dan iklim yang kondusif,” ujar Siswanto.

Di hari Minggu pagi, segenap keluarga dilibatkan dalam serangkaian lomba yang mengasah keterampilan dan menghibur seperti lomba berjalan sambil menjepit balon, lomba membawa kelereng dalam sendok yang dimasukkan ke mulut, dsb. Semua anggota keluarga baik yang muda maupun tua diajak untuk turut serta sehingga menambah akrab suasana pagi itu. Selain itu, sebelum acara usai para peserta pelatihan bersama keluarga diajak menjelajahi ikon Tawangmangu air terjun Grojogan Sewu. (fadhli)

Label Berita: 

YUDISIUM FE UNY PERIODE AGUSTUS 2015

$
0
0

Sebanyak 45 orang dinyatakan lulus pada upacara Yudisium periode Agustus 2015 di Fakultas Ekonomi, Rabu (2/9/2015) lalu. Peserta yudisium terdiri dari 20 orang S1 Kependidikan, 17 orang Non-Kependidikan, dan 8 orang program D3. Rata-rata IPK pada periode ini sebesar 3,29 dan sebanyak 8 orang atau 18% peserta meraih predikat Dengan Pujian. Demikian sebagaimana dijelaskan Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. dalam laporannya di hadapan 45 peserta yudisium dan jajaran dekanat beserta kajur dan kaprodi di FE UNY.

Dalam arahannya, Wakil Dekan I Nurhadi, M.M. menjelaskan bahwa yudisium ini menjadi anugerah yang harus disyukuri para alumni. “Ini adalah kebahagiaan pertama kalian, tapi juga sekaligus pintu gerbang berikutnya dalam kehidupan kalian. Dengan ilmu yang kalian miliki, berkontribusilah lebih. Yang berilmu akan punya derajat yang lebih di masyarakat, lebih-lebih di hadapan Tuhan,” terangnya.

“Selain itu, dalam kehidupan di masyarakat, tidak hanya dibutuhkan kecakapan akademik. Tetapi juga emosional dan spiritual. Banyak orang pandai tetapi tidak bisa diterima masyarakat. Ingatlah akan peran orang lain atas keberhasilan kalian,” tambah Nurhadi.

Pada Yudisium kali ini, peraih IPK tertinggi adalah Lia Indriani yang merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Ekonomi. Putri pasangan Suripto dan Wagiyah lulusan SMAN 1 Gombong ini mendapatkan IPK sebesar 3,72.

Menurut Lia, panggilan akrabnya, dosen di FE UNY tidak hanya mengajarkan hal-hal akademis saja. “Dosen-dosen di FE juga selalu menanamkan nilai yang positif,” ujar pengidola dosen Supriyanto, M.M. ini. Apa kuncinya dalam mendapatkan IPK yang maksimal? “Selalu dengarkan penjelasan dosen, dan fleksibel dalam belajar. Kapanpun ada waktu luang, sempatkan untuk belajar. Rencana setelah usai S1 ini, saya ingin melanjutkan studi S2 atau Pendidikan Profesi Guru,” tutupnya. (fadhli)

Label Berita: 

AHMADULLOH PERANKAN ADIK IPAR JENDERAL SOEDIRMAN

$
0
0

Seiring dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 lalu, di berbagai bioskop tanah air diputar film “Jenderal Soedirman”. Kisah nyata yang terjadi di awal masa kemerdekaan Indonesia ini menceritakan bagaimana Jenderal Soedirman harus berjuang menegaskan eksistensi negara Indonesia di tengah keterbatasan fisiknya melalui perang gerilya. Film ini dibintangi Adipati Dolken sebagai Jenderal Soedirman. Selain itu, terdapat juga tokoh penting seperti Soekarno dan Moh. Hatta yang diperankan masing-masing oleh Baim Wong dan Nugie. Diputar sejak 27 Agustus lalu, film ini menuai pujian. Seluruh gambar sebagian besar diambil di lokasi gerilya yang dulu dijalani Jenderal Soedirman, seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul. Di samping itu, Magelang dan Bandung juga menjadi lokasi syuting.

Di tengah hingar bingar film “Jenderal Soedirman”, ternyata terdapat mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang dipercaya sebagai salah satu aktor dalam film tersebut. Adalah Hanum Faeni, adik ipar Jenderal Soedirman yang perannya dipercayakan kepada Ahmadulloh, mahasiswa program studi D3 Akuntansi. Dalam film tersebut, Ahmad juga beradu akting dengan Diajeng DIY 2014, Annisa Hertami yang berperan sebagai Alfiah, istri Soedirman. “Tim gerilya saat itu ada 14 orang. Saya – sebagai Hanum – selalu membawa koper Soedirman. Selaku adik ipar, Hanum ditugasi Mbak Alfiah menjaga Soedirman,” ujar Ahmad.

Mahasiswa yang baru diyudisium pada 3 September lalu ini tidak menyangka bisa dipercaya terlibat dalam film tersebut. Awal kiprahnya di dunia peran pun terjadi tanpa kesengajaan. “Waktu itu, di akhir tahun 2013, saya hanya mengantar seorang teman untuk ikut casting sebuah film televisi. Tapi saat itu saya juga disuruh ikut, dan ternyata lolos. Setelah itu saya dimasukkan dalam suatu agensi model. Dari situ saya mulai aktif di dunia modeling dan akting,” ungkap alumnus SMAN 4 Magelang ini.

“Selepas itu, saya mulai sering bolak-balik Wates-Yogyakarta karena aktivitas sebagai model banyak di Yogyakarta. Kuliah di Wates memang agak keteteran, tetapi saya tetap berjuang untuk bisa lulus,” ujar Ahmad yang juga sempat mengamen dan berjualan roti bakar sebelum terjun ke dunia modeling.

Kini, Ahmad masih sibuk berlatih dan mengasah kemampuan aktingnya. Sambil menunggu waktu wisuda, Ahmad juga harus roadshow mengikuti agenda meet and greet bersama tim “Jenderal Soedirman di beberapa kota. Selain itu, Ahmad juga masih menjalani proses casting sebuah film sejarah lainnya yang direncanakan tayang pada tahun depan. “Saya bangga bisa terlibat dalam film Soedirman. Pengalaman kuliah dan aktivitas modeling memberikan saya banyak pengalaman. Saya jadi belajar untuk lebih bersabar dan berproses dalam segala hal. Kesuksesan adalah wujud dari proses yang panjang,” tutupnya. (fadhli)

Label Berita: 

SELESAIKAN RACE ENDURANCE, GARUDA UNY HEBOHKAN STADIUM ECOPA

$
0
0

Shizuoka (5/9/2015) – Setelah berhasil melalui serangkaian uji inspeksi  yang meliputi Vehicle Examination dan Static Event pada 2015 Student Formula Japan, kini tim Garuda UNY kembali memukau dengan keberhasilannya menaklukkan race endurance di stadium Ecopa pada Jumat sore 5 September lalu.  Tidak berlebihan rasanya bila Indonesia patut berbangga, karena Tim yang baru pertama kali mengikuti Formula SAE ini telah berhasil menyelesaikan lap endurance sepanjang 20 km dengan lancar.

Hal ini jarang terjadi, Claude Rouelle, seorang ahli Formula SAE,  mengatakan bahwa untuk first timer team, kemungkinan untuk lolos dalam uji endurance di Formula SAE hanya 1—2%. Rouelle menambahkan "This is best FSAE first year team and car I ever have seen"—“Ini adalah tim dan mobil pemula (tahun pertama) terbaik yang penah saya lihat.”

Uji endurance pada sore tadi dapat dikatakan cukup dramatis. Hal ini dikarenakan sempat terjadinya penurunan performa mobil di klimaks race, namun belum sempat marshall mendekati mobil, Garuda UNY F15 dapat kembali stabil dan berhasil menyelesaikan lap. Dalam uji endurance ini, dua racer Garuda UNY yaitu Hasbi Brilian Kumara dan Rony Suprapto secara bergantian memacu Garuda UNY F15.  Strategi ini digunakan untuk memperoleh kombinasi terbaik dengan menggabungkan skill kedua racer yang telah disesuaikan dengan karakter mobil itu sendiri.

Ditemui setelah race endurance berakhir, Roni menyampaikan pengalamannya selama race endurance tersebut "Tugas saya dari awal untuk menstabilkan kendaraan agar efisiensi bahan bakar kendaraan tetap terjaga. Dari 10 lap yang harus saya tempuh, saya kebablasan 1 lap. Jadi, saya mengendarai mobil dalam 11 lap. Tapi itu tidak jadi masalah.  Sampai kebablasan karena Marshall jauh di belakang dan saya tidak melihat. Dalam race ini saya tidak menginjak rem sama sekali, hanya ramuan pas untuk injakan kopling."

Sementara itu, Hasbi juga mengungkapkan perasaannnya, "Selama saya bisa menyetir, paling puas menyetir tadi. Saya mengalami kesulitan mengontrol mobil karena ban depan mobil sudah habis. Saya ketar-ketir karena merasa mobil akan mati.  Benar saja, kurang 25 meter menuju finish mesin mati. Saya hanya bisa berdoa. Alhamdulilah mesin mobil bisa menyala lagi dan bisa finish. Ini merupakan sebuah mukjizat, tidak dipungkiri, Tangan Tuhan berperan.”

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang juga ikut menyaksikan kompetisi tersebut tidak putus semangat dan berdoa untuk kekuatan tim UNY ini.  Beliau juga menyampaikan ketegangannya selama menyaksikan race, "Situasinya mencekam. Saya sampai tidak bisa ngomong.  Dari kompetisi ini kita belajar untuk sabar menahan diri. Kunci dari keberhasilan hari ini adalah racer dan pembimbing."

Pertandingan di 2015 Student Formula Japan akan dilanjutkan pada hari ini, 5 September 2015 dengan uji endurance untuk tim-tim senior (group A) seperti tim dari Graz University of Techology, Nagoya University, dan sebagainya. (dnh)

Label Berita: 

SENAM BERSAMA DALAM RANGKA DIES KE-50 FIS UNY

$
0
0

Jumat pagi (4/9/2015) seluruh civitas akademika berkumpul di halaman Gedung Dekanat FIS UNY untuk mengikuti kegiatan senam bersama dalam rangka pembukaan Dies ke-50 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY). Ketua panitia Dies ke-50 FIS UNY, Dr. Nasiwan M.Si., dalam sambutannya mengatakan semoga kegiatan senam bersama yang diikuti oleh pimpinan fakultas, kajur/kaprodi, dosen, karyawan serta mahasiswa ini merupakan ajang silaturahmi yang dapat menjalin kebersamaan antar semua unit dan keluarga di FIS UNY.

“Karena dalam bekerja terkadang tidak ada waktu untuk bertemu, maka saat ini merupakan momen untuk berkumpul bersama dan membangun serta meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan keluarga besar FIS UNY yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang semakin berat dalam mengembangkan FIS UNY ke depan.” Walaupun dalam memperingati ulang tahun emas ini, tambahnya, dirayakan secara sederhana.

Tepat pukul. 07.30 WIB, senam massal dimulai. Senam dipandu oleh instuktur dari FIK UNY. Para peserta sangat bersemangat mengikuti arahan dari instruktur yang ada di atas panggung. Seusai senam, sekitar pukul 08.15, para peserta beristirahat sejenak sambil menikmati hiburan musik dan hidangan bermacam-macam yang disediakan dosen dan karyawan perempuan FIS UNY.

Sambil menikmati, panitia mulai membagikan doorprize yang sudah disiapkan. Doorprizenya antara lain: paket sembako, setrika, kipas angin, kompor gas, magic com, sepeda gunung, mesin cuci, dan kulkas. Dua hadiah utama berupa sepeda, diraih oleh salah satu dosen dan staf karyawan. (Danu)

Label Berita: 

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETRAMPILAN JADI MODAL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

$
0
0

Standart isi pembelajaran pada era sekarang tidak hanya mempertimbangkan aspek knowledge semata, tapi aspek afektif dan skill juga menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian. “Ada mahasiswa mendapat nilai bagus tapi skillnya buruk jangan harap mendapatkan nilai baik.” Demikian ungkap Wakil Dekan I FE, Nurhadi, M.M. dalam Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester pada Selasa (25/8/2015) di Laboratorium Pemasaran UNY Kampus Wates. Acara ini dihadiri oleh Kepala Prodi dan dosen pengampu mata kuliah D3 Ekonomi FE UNY.

Lanjut Nurhadi,  Standart Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi lulusan yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran. Dalam pengembangan capaian pembelajaran diawali dengan  mencari peran yang akan dihasilkan dari lulusan prodi dan akan dirumuskan menjadi profil lulusan prodi. Dari profil lulusan prodi dapat dijabarkan kemampuan yang perlu dikuasai agar dapat berperan di masyarakat yang kemudian dapat dirumuskan menjadi Learning Outcomes Prodi. Dari Learning Outcomes Prodi sudah dapat ditentukan mata kuliahnya.

“Dalam merancang rumusan mata kuliah berdasarkan  pada hal-hal yang bersifat spesific  mampu menggambarkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku dengan jelas. Measurable, mempunyai target atau hasil yang dapat diukur sehingga dapat dicapai oleh mahasiswa. Achievable, kemampuan yang dirancang dan dapat dicapai oleh sebagaian besar mahasiswa. Realistic, kemampuan yang dirancang merupakan sesuatu yang wajar dan Time Bound, kemampuan mahasiswa menyelesaikan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan,“ tambah Nurhadi.

“Para mahasiswa dalam pengalaman belajarnya  menggunakan model learning activites seperti berdiskusi, menelusur referensi, mewawancarai narasumber, melakukan pengamatan dan atau melakukan kegiatan-kegiatan belajar termasuk mengerjakan tugas-tugas belajar,” tambah Nurhadi.

Dalam pembukaan workshop, Sekretaris Bidang I, Isroah, M.Si.  menyampaikan bahwa workshop ini sebagai tindak lanjut dari workshop yang telah diselenggarakan di fakultas. “Workshop ini juga sebagai ajang tanya jawab bagi para dosen untuk lebih memantapkan tentang rencana pembelajaran yang disusun. Untuk lebih gamblang lagi tentang perbedaan tentang S1 dan vokasi,” jelas Isroah. (Tusti)

Label Berita: 

MABA TERMUDA UNY TAHUN 2015 BERUMUR 15 TAHUN 3 BULAN

$
0
0

Maria Clara Yubilea  Sidharta, begitulah nama lengkap Lala, sapaan akrabnya, mahasiswa baru termuda yang masuk di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Lala adalah mahasiswa baru (Maba) yang masuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman tahun 20115 ini. Di usia yang masih belia, ia sudah menimba ilmu dan berkuliah di kampus yang identik dengan keguruan ini.

Menurut Maria sendiri, ia sempat merasa takut ketika akan menghadapi Ospek.  Kenyataannya Ospek tidak seseram yang dibayangkan.  Ia mengaku lega setelah mengikuti Ospek sejak 24 Agustus sampai 28 Agustus 2015 kemarin.

Masih menurut Maria, ia mengaku tidak mengalami kesulitaan ketika harus berinteraksi dengan  teman-temannya baik satu gugus di Fakultas maupun di Jurusan. “ Aku merasa banyak merepotkan teman-teman segugus.” Ia bercerita bahwa tidak seperti teman-temannya yang lebih dewasa dan bisa membuat keputusan sendiri dengan serta-merta terkait dengan persiapan Ospek, namun ia masih harus banyak mendiskusikannya dengan orang tua.

Sementara itu, ketika ditanya mengapa memilih Jurusan Bahasa Jerman, puteri dari Ibu Patricia Lestari Taslim dan Bapak Rahardjo Sidharta ini menyatakan ingin memilih bahasa asing yang berbeda dari bahasa asing pada umumnya, selain Mandarin, Inggris, atau Indonesia. Sebelumnya Maria sudah menguasai beberapa bahasa asing, yaitu Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis dan terakhir Bahasa Jerman yang mengantarkannya menjadi Maba termuda di UNY untuk tahun ini. Lalu ia ingin mengembangkan minatnya itu ke jenjang pendidikan yang lebih lanjut.

Remaja kelahiran Sleman, 13 Mei 2000 ini menjadi siswa homeschooling sejak lulus SD pada tahun 2010. Setelahnya, ia belajar di rumah dengan didampingi orang tua. Untuk kurikulum dan buku, Maria banyak dibantu oleh buku-buku yang mudah ditemui di toko buku, buku  milik kakak sepupunya, buku milik SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Tahun 2013, ketika ia setara dengan kelas I SMA, beritanya pernah dimuat di portal online Intisari yang berjudul  “Enggak Nyesel deh Jadi Pelaku Homeschooling”.

Maria juga mengikuti banyak komunitas di antaranya Komunitas Sesama Homeschoolers, komunitas menari, dan komunitas musik. Selain banyak komunitas itu, ternyata ia juga aktif menulis. Ia mempunyai blog pribadi tempat ia melakoni hobinya itu. (Devi)

Label Berita: 

SAATNYA MENGUBAH POLA PIKIR PEDAGANG MENJADI WIRAUSAHA SUKSES

$
0
0

Sebanyak 30 pelaku UMKM di lingkungan UNY Kampus Wates mendapatkan pelatihan tentang pengembangan usaha dan strategi pemasaran untuk usaha yang sedang dirintis. Pelatihan ini difokuskan pada perubahan pola pikir dan sikap kewirausahaan.

Ketua Tim pengabdi PPM FE UNY, Isroah, M.Si. mengatakan dengan akan dibangunnya calon bandara, Kulon Progo tidak lama lagi akan menjadi target sasaran para investor. “Jangan sampai makanan khas Kulon Progo seperti gebleg dan growol justru dikelola oleh pihak luar bukan oleh penduduk asli. Para pelaku UMKM harus memiliki motivasi untuk terus berinovasi sehingga produknya akan selalu ada dan terus berkembang,” ungkap Isroah pada pembukaan Pelatihan Kewirausahaan bagi pelaku UMKM di Lingkungan UNY Kampus Wates pada Selasa (2/9/2015) di Laboratorium Pemasaran UNY Kampus Wates.

Dalam paparannya Isroah juga mengatakan bahwa pelatihan ini akan memunculkan ide ide baru dan kreativitas dalam mengembangkan usaha. Salah satu cara dalam mengembangkan usaha yakni dengan promosi yang tepat sasaran. “Promosi yang tepat akan meningkatkan penjualan dengan  menggaet target-target yang potensial serta juga  untuk menjaga loyalitas konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui hal yang sederhana dengan metode ‘gethok tular’ atau  ‘icip-icip’ langsung.  Atau di era teknologi dapat juga melalui iklan via telepon seluler, email ataupun media sosial,” tambah Isroah.

Pemapar selanjutnya, Endra Murti Sagoro, M.Sc. mengungkapkan bahwa berdagang itu tidak sama dengan berwirausaha. Dalam berwirausaha itu ada sebuah sistem yang dibangun. “Kalau berdagang itu hanya ada istilah hari ini. Berdagang itu tidak hanya untuk kita tapi juga untuk diwariskan kepada anak cucu kita. Berwirausaha itu telah memiliki pola manajemen yang baik,” ungkapnya.

“Modal itu adalah hal yang pertama tapi bukan yang utama. Yang utama adalah keinginanan dan cita-cita. Modal dan keahlian bisa dicari tapi cita-cita dan semangat adalah suatu hal yang tak terbeli. Setiap kita harus mempunyai mimpi atau cita-cita yang akan dicapai setelah itu terus kembangkan kreativitas,“ ungkap Endra.

Pelatihan ini, lanjut Endra, ditujukan untuk mencoba membuka pikiran dan wawasan para pelaku UMKM untuk tidak berhenti bermimpi. “ Bagi bapak ibu kalau hanya sekedar untuk memiliki usaha mie ayam, bakso, es buah, sembako tidak usah ikut pelatihan ini. Kita ingin mengubah mind set bahwa kita bisa untuk membuka bakso dengan 10 cabang, es buah 7 cabang dsb. Dan Hal itu dibutuhkan kekreatifan, tekad kuat, dan tahan uji,” tandas Endra.

Pada pelatihan ini juga dibagikan formulir perencanaan usaha yang harus diisi oleh masing-masing peserta. Formulir berisi tentang rencana usaha yang telah atau akan dilakukan oleh para peserta. Nantinya dari Tim PPM FE UNY akan memantau keberlanjutan usaha tersebut. (Tusti)

Label Berita: 

MAHASISWA KSI MIST FMIPA UNY CIPTAKAN BATIK BUDAYA INDONESIA

$
0
0

Predikat World Craft City of Batik yang diberikan Dewan Kerajinan Dunia kepada Yogyakarta memberikan sebuah tantangan bagi lima mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian Fakultas, KSI Mist FMIPA UNY. Mereka adalah Miftahudin Nur Ihsan, Dheni Nugroho, Deary Putriani, Joko Susanto, dan Erwan Aditya. Di bawah bimbingan Ir. Endang Dwi Siswani, M.T., kelima mahasiswa tersebut berhasil menciptakan batik bernuansa budaya yang dikenal sebagai Indonesian Culture in Batik (ICB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI didanai 2015.

Berbekal dana Rp7.425.000,00 dari DIKTI, kelima mahasiswa ini berhasil membawa ICB lolos sebagai salah satu finalis dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat Nasional di Kendari bulan Oktober 2015. Selain itu, usaha ICB juga mendapat dukungan dana dari LPPM UNY dan Dikpora DIY karena dinilai sebagai salah satu usaha yang potensial untuk dikembangkan.

Miftahudin Nur Ihsan selaku ketua mengatakan bahwa usaha ICB bertujuan untuk mengenalkan kembali budaya-budaya Indonesia dengan kemasan menarik. Selama ini batik yang ada di pasaran, belum ada yang mengangkat simbol-simbol budaya sebagai motif batik. Saat ini telah ada dua motif batik, yaitu motif “Pesona Yogyakarta” yang memuat gambar Tugu Yogyakarta, Wayang, Gamelan, Keris Lekuk 7, dan Rumah Joglo dan motif “Pesona Kalimantan Barat” yang memuat Tugu Khatulistiwa, senjata tradisional Dayak, burung enggang gading, ikan arwana merah, kelapa sawit, dan lidah buaya. Khusus untuk desain motif Pesona Yogyakarta, telah terjual lebih dari 350 produk.

Ihsan menambahkan bahwa saat ini, tim ICB sedang mencoba mendaftarkan merk dagang, hak cipta motif, dan mengurus akta usaha. Ke depan diharapkan usaha ICB terus berlanjut dan dapat memproduksi batik khas untuk setiap daerah di Indonesia. (Miftahudin Nur Iksan)

Label Berita: 

MAHASISWA UNIVERSITY GUANGDONG FOR FOREIGN STUDIES DAN YUNAN UNIVERSITY TIONGKOK TIBA DI FBS UNY

$
0
0

“Mulai hari ini, Senin, 7 September 2105, Fakultas Bahasa dan Seni UNY secara resmi menerima 42 mahasiswa asing yang terdiri dari 21 mahasiswa  dari University Guangdong for Foreign Studies (GDUFS) dan 21 dari Yunan University Tiongkok. Mereka akan belajar bahasa dan budaya Indonesia selama satu tahun di FBS dalam program transfer kredit.” Demikianlah penjelasan yang disampaiakan  oleh Tri Sugiarto, M.Hum. selaku koordinator dan pendamping mahasiswa asing di sela-sela acara pembukaan penerimaan mahasiswa asing dari Tiongkok.

Acara pembukaan dihadiri oleh Dekan FBS Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., para dosen pengampu mata kuliah, kabag, kasubbag di lingkungan FBS, para tutor pendamping, dan semua mahasiswa asing dari kedua universitas tersebut. Hal yang menarik dalam pebukaan ini adalah sambutan yang disampaikan oleh dua perwakilan mahasiswa yaitu Dara dari GDUFS dan Dina dari Yunan. Dari apa yang mereka katakan tampak sangat jelas bahwa mereka sudah dapat berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan lancar. Mereka jarang menundukkan kepala untuk melihat teks pidato yang telah mereka siapkan. Mereka berbicara seolah-olah tanpa teks. Dalam sambutannya, mereka berharap bahwa dalam rentang waktu satu tahun mereka dapat meningkatkan kompetensi bahasa Indonesianya, mengenal budaya Indonesia khususnya budaya Jawa, dan dapat menikmati keindahan alam Indonesia.

Suasana tampak semakin cair dan mulai terdengar suara gelak tawa dari mereka ketika Dekan FBS Prof. Zamzani mulai melontarkan humor-humor segarnya. Prof. Zamzani memuji kedua mahasiswa yang telah memberi sambutan dengan exelent karena mereka dapat berbicara dengan lancar dan dapat memahami humor. Humor terkait dengan budaya. Itulah sebabnya, salah satu tanda bahwa seseorang telah menguasi bahasa asing adalah dilihat apakah mereka tertawa ketika sebuah humor terlontar. Selanjutnya beliau memberi pesan bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara bahasa tulis dan lisan. Sebagai contoh untuk menanyakan harga tidak dibutuhkan kalimat yang lengkap, ”Berapa harga satu kilo kentang?”, tapi cukup dengan kata “Berapa?”. Untuk itulah, diperlukan komptensi bahasa lisan yang sangat penting untuk dipakai dalam melakukan komunikasi sehari-hari.

Acara diakhiri dengan perkenalan para dosen pengampu dan para tutor yang dipandu oleh Tri Sugiarto dan sekaligus memberikan penjelasan teknis tentang perkuliahan, mata kuliah, tempat kuliah, dan semua program yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan. (Iwan A)

Label Berita: 

LAGI, MAHASISWA JEPANG KULIAH DI FT UNY

$
0
0

Yamaguchi University Management of Technology (YUMOT), Jepang kembali mengirimkan mahasiswanya untuk “berkuliah” di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (7—17/9/2015). Kolaborasi FT UNY dengan Yamaguchi telah berlangsung lama dan telah menghasilkan konsep design produk yang nyata. Ini adalah kali ketiga dimana Yamaguchi mengirimkan mahasiswanya ke FT UNY untuk berkolaborasi dalam bidang mekanik.

“Tahun ini yang berbeda adalah mahasiswa yang dikirim merupakan mahasiswa program master yang berjumlah dua orang dan doktoral tiga orang untuk menghasilkan konsep design bersama mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,” jelas Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono setelah seremoni pembukaan kolaborasi FT UNY-Yamaguchi.

Dr. Moch. Bruri Triyono, dalam sambutannya saat opening ceremony, “Design Collaboration Teaching FT UNY-YUMOT” berujar bahwa kolaborasi ini merupakan agenda yang sangat penting bagi peningkatan keompetensi mahasiswa. “Dalam kolaborasi ini mahasiswa akan belajar, bekerja dan berkreasi bersama dengan tengat waktu yang sangat terbatas,” ucapnya.

“Sehingga mereka mesti bekerja dengan cepat dan akurat untuk menghasilkan produk yang sesuai standar internasional,” imbuhnya.

“Semoga konsep-konsep desain yang telah dihasilkan bisa segera teralisasi menjadi produk yang benar-benar dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Dr. Eng. Didik Nurhidayanto, selaku dosen pendamping dari UNY ditemani Prof. Shigeyuki Haruyama, pembimbing dari Yamaguchi menjelaskan bahwa kolaborasi tahun ini mengusung topik “Green transportation to develop tourism and soybean sewing tool”.

Hasil dari kolaborasi ini adalah menemukan konsep desain yang tepat untuk alat transportasi ramah lingkungan khusunya untuk daerah-daerah wisata dan juga alat untuk meningkatkan produktivitas petani kedelai.  (Hryo)

Label Berita: 

GARUDA UNY RAIH PERINGKAT KE-5 EFISIENSI DALAM 2015 STUDENT FORMULA JAPAN

$
0
0

Shizuoka, Sabtu (5/9/2015). Gegap gempita gelaran 2015 Student Formula Japan (SFJ) usai sudah. Gelaran yang diselenggarakan dari 1—5 September ini resmi ditutup seiring dengan diumumkannya para jawara ajang pembuatan mobil formula tingkat mahasiswa tersebut. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diwakili oleh Garuda UNY Racing Team (GURT) telah berhasil mendapatkan beberapa capaian.

Tim yang pada tahun 2015 ini untuk kali pertama menjajal kompetisi mobil formula mendapat peringkat ke-5 dari total 93 peserta. Peringkat ke-5 efisiensi merupakan capaian yang luar biasa mengingat perjuangan yang cukup dramatis untuk bisa menyelesaikan race, karena seperti dikabarkan sebelumnya, mobil sempat mati menjelang 25 meter garis finish. Bahkan, tim mobil yang berada di bawah asuhan Dr. Zainal Arifin, M.T., Moch. Solikin, M.Kes., dan Sutopo, M.T. ini berhasil menduduki runner-up dalam kategori best rookie. Best rookie adalah kategori yang diberikan kepada pendatang baru di ajang Student Formula Japan ini. Best rookie dalam ajag SFJ 2015 ini diperoleh tim dari Austria TUG (Graz University), tim mobil formula yang menjadi juara umum di kompetisi SAE di Michigan tahun ini.

“Kita bukan mengejar pencapaian kuantitatif tapi lebih dari itu. Ibarat kata, saingan yang kita hadapi adalah gajah sedangkan kita bukan apa-apa. Ini adalah awal yang baik. Ini merupakan capaian luar biasa untuk kita yang merupakan tim baru,” ujar Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Sebagai institusi yang digadang-gadang sebagai pencetak guru, kemampuan UNY dalam membuat karya teknik patut diacungi jempol. Dengan segala keterbatasan yang ada mereka mampu membuat karya yang dapat bertanding di kancah internasional.

Untuk ke depan, UNY akan terus mendukung mahasiswa-mahasiswanya yang mampu berkarya di tingkat global. Rochmat Wahab berjanji akan memfasilitasi untuk mengadakan workshop dengan mendatangkan Claude Roulle seorang senior di FSAE internasional. Pada hari ke-4 kompetisi, Roulle berkenan untuk mendatangi paddock GURT dan memberikan banyak masukan terkait kompetisi FSAE dan pembuatan mobil.

“Paparan yang diberikan Roulle seperti kita kuliah satu semester, padahal dia hanya bicara kurang lebih satu jam. Saya sangat terkesan sekali dan ingin belajar lagi darinya. Ini memberikan semangat untuk bisa memberikan yang lebih baik pada kompetisi tahun depan,” ujar Widhihastu Dharma Setiawan, Automotive designer GURT.

Secara keseluruhan, Indonesia memperoleh raihan yang cukup membanggakan. Dalam kompetisi tahun ini, Garuda UNY mendapatkan peringkat ke-28 dan Sapu Angin ITS berada di peringkat ke-49 dari jumlah total 93 tim yang berasal dari berbagai negara. (ANF)

Label Berita: 

FT UNY BUKA PELUANG KERJASAMA DENGAN 3 PERUSAHAAN JEPANG

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mendapat kunjungan dari tiga perusahaan Jepang untuk penjajakan kerjasama terutama dalam bidang pengembangan produk dan inovasi, Senin (7/9/2015). Ketiga perusahaan ini adalah Fudousan Thu-ou Jyouhou Center Corporation, Takeda Pharmaceutical Company Ltd., serta Taiyo Joint Co., Ltd.

Pada pertemuan ini Fudousan Thu-ou Jyouhou Center Corporation diwakilkan oleh presidennya langsung, Miwa Hamamura; Taiyo Joint Co., Ltd mengirim Managing Director-nya, Yojiro Matsui, serta Takashi Kaminagayoshi yang merupakan Director dan Head of Manufacturing Operations dari Takeda Pharmaceutical Company Limited.

Thu-ou Jyouhou Center Corporation sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, Taiyo Joint Co., Ltd merupakan perusahaan spesialis sambungan pipa sedangkan Takeda Pharmaceutical Company Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Jepang bahkan dunia.

Kehadiran ketiga perwakilan perusahaan ini berbarengan dengan pembukaan kolaborasi desain antara FT UNY dengan Yamaguchi University Management of Technology (YUMOT) tempat ketiganya juga sedang mengambil studi program doktoral di YUMOT.

Dalam pertemuan ini perwakilan tiap perusahaan bertemu dan berdiskusi dengan Dekan FT UNY, Dr. Moch Bruri Triyono di ruang kerjanya. Kemudian pertemuan dilanjutkan dengan presentasi mengenai keunggulan dan produk dari masing-masing perusahaan di hadapan jajaran dekanat serta kajur dan kaprodi di lingkungan FT UNY untuk menggali potensi kerjasama dengan pihak FT UNY.

Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono, di sela-sela acara menjelaskan bahwa pihaknya memang terus menggalakkan kerjasama dengan pihak industri karena hal itu yang akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan bidang vokasi. “Kami terus bersinergi dengan dunia industri baik dalam maupun luar negeri untuk perbaikan mutu pendidikan di tempat kami,” komentar Dekan FT UNY.

“Mereka (perwakilan perusahaan Jepang) akan di FT UNY selama beberapa hari untuk turut memantau proses kolaborasi mahasiswa FT UNY dengan Yamaguchi sehingga dari sana diharapkan dapat terjaring pola kerjasama yang akan dibangun,” tutup Dekan FT UNY. (NN)

Label Berita: 

CAMPUS DAN CITY TOUR

$
0
0

Ada pemandangan yang tidak biasa di wilayah kampus UNY pada Jumat (4/9/2015). Sebanyak 28 mahasiswa asing berjalan kaki mengelilingi kampus pendidikan ini.

Dalam kegiatan yang dinamakan Campus Tour ini, mahasiswa asing diberi penjelasan mengenai bagian-bagian gedung dan fasilitas di UNY. Tujuannya agar mahasiswa asing dapat lebih mengenal setiap gedung dan fasilitas kampus sebelum mereka memulai menuntut ilmu di UNY. Mahasiswa asing tampak antusias ketika diperkenalkan pada tempat-tempat di UNY seperti: Gedung Rektorat, Perpustakaan, Museum Pendidikan Indonesia, Koperasi Mahasiswa, Masjid Mujahidin UNY,  7 fakultas di UNY, serta tempat-tempat lain di UNY.

Kegiatan Campus Tour kemudian dilanjutkan dengan City Tour. Dengan menggunakan bus kampus, mahasiswa asing yang didampingi oleh beberapa tutor berkeliling Yogyakarta untuk mengenal tempat-tempat umum di kota pelajar ini.

“Rute yang kami persiapkan sengaja melewati beberapa tempat yang sekiranya akan datangi seperti rumah sakit, bank, kantor pos, tempat wisata, dan tempat peribadatan,” jelas Mutiara, tutor kegiatan ini.

Tak hanya sekedar melewati, mahasiswa asing juga diberikan penjelasan mengenai tempat-tempat yang dilewati, termasuk hal-hal khas mengenai Yogyakarta, salah satunya kopi joss. “Kopi joss merupakan kopi hitam yang masih panas dan di dalamnya dimasukkan arang,” jelas Mutiara kepada mahasiswa asing.

Saat ditemui terpisah, beberapa mahasiswa asing mengakui pentingnya dua pengenalan ini bagi mereka. “Dua kegiatan ini sangat penting karena dapat membantu kami untuk lebih mengenal UNY dan Yogyakarta,” ungkap salah seorang mahasiswa asing.

Campus Tour and City Tour ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan orientasi mahasiswa asing yang meliputi mahasiswa program Darmasiswa dan KNB di UNY.  (Anggraeni/Mutiara)

Label Berita: 

PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI PENGELOLA WEB DI FBS UNY

$
0
0

Web merupakan salah satu tools promosi yang sangat efektif untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Web dapat menjangkau siapapun dan di manapun seseorang berada asalkan ada fasilitas jaringan internet. Selama ini, web FBS dengan alamat fbs.uny.ac.id telah menjadi alat yang mentranformasikan ide, kegiatan, dan informasi kepada masyarakat. Namun harus disadari juga bahwa tools ini belum dapat berfungsi dengan efektif terutama informasi yang terkait dari jurusan dan prodi.

Itulah sebabnya, Humas FBS UNY menyelenggarakan pelatihan web  pada Jumat , 4 September 2015 di Ruang Sidang lantai II Gedung PLA FBS. Acara ini dihadiri 15 dosen dan karyawan yang akan menjadi pengelola di setiap jurusan dan unit yang bersangkutan. Untuk memudahkan proses operasional layanan web, diundang pula 11 mahasiswa yang akan mendampingi setiap admin jurusan dan unit kerja di FBS.

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan I Dr. Widyastuti Purbani, M.A. Dalam sambutannya, beliau berharap pelatihan ini akan  dapat memberikan bekal yang cukup bagi para admin web sehingga mereka dalam menjalankan fungsi web secara berkelanjutan sebab era sekarang adalah era informasi. Barang siapa yang menguasai informasi maka dialah yang akan maju.

Suasana pelatihan tampak mengasikkan dan terlihat antusiasme peserta karena materi yang disampakaikan oleh Muhammad Lutfi S.Pd. dan Robi, S.H. dari Puskom UNY berupa praktik langsung. Begitu banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta, membuat fasilitator harus menyambangi satu persatu peserta. Dengan cara inilah setiap masalah yang dihadapi peserta langsung dapat diselesaikan.

Menurut Ketua Humas FBS UNY, acara pelatihan ini akan dilanjutkan setiap dua minggu sekali sampai bulan Oktober 2015. Dengan pelatihan yang berkelanjutan seperti inilah, diharapkan akan ada monitoring dan evalusi supaya program ini benar-benar menjadi kegiatan yang berkelanjutan. (Iwan A)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live