Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

TIM UNY SABET MEDALI EMAS DALAM IYIC 2015 DI SEOUL, KOREA SELATAN

$
0
0

Lima mahasiswa UNY yang tergabung dalam satu tim dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian UNY, Rifaldy Fajar (Matematika 2014), Rini Winarti (Pendidikan Biologi 2014), Isra Kaida (Bahasa dan Sastra Indonesia 2014), Hertin Eka Rahmawati (Pendidikan IPS 2014), serta Muhammad Ferry (Manajemen Pendidikan 2014) berhasil meraih medali emas dalam The 3rd International Youth Invention Contest (IYIC) 2015 di Seoul, Korea Selatan  yang diselenggarakan pada 6—8 Agustus 2015 di
SETEC, Hangnyoul, Gangnam, Seoul. Acara lomba tahunan yang diadakan oleh  Korea University Invention Association (KUIA) yang bekerjasama dengan IFIA, World Intellectual Property Association dan beberapa partner Internasional Office lainnya.

Acara ini diikuti oleh ratusan inventor dari beberapa negara, di antaranya Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, Vietnam, Sri Lanka, USA, Bosnia, Thailand, Taiwan, China, dan beberapa negara lainnya dimana
peserta terbagi atas beberapa bidang yaitu Classed A: Agriculture & Enviromental and Renewable Energy, Classed B: Automotive, Transportation & Industrial Design, Classed C: Biotechnology, Health &
Chemicals, Classed D: Building, Construction & Materials, Classed E: I.C.T, Multimedia & Telecommunications, Electricity & Electronic, Classed F: Manufacturing Process & Machines and Equipment, dan Classed G: Social Science.

Di bawah arahan Dr. Das Salirawati, Tim UNY yang saat itu diwakili oleh Rifaldy tergabung dalam kelas A yaitu Agriculture & Enviromental and Renewable Energy dengan spesifikasi environmental yakni invensi Aloe Vera Gel Extract (X-AVG) as a Natural Preservative of Soybean di mana invensi ini telah meraih medali perunggu dalam ajang  The 2nd International Young Inventor Awards (IYIA) di Jakarta pada bulan Juni lalu. Kelas ini menurutnya merupakan tantangan yang sangat berat karena rivalnya adalah invensi canggih dan luar biasa yang sudah berbasis riset lanjutan bahkan beberapa di antaranya ada yang telah
memiliki hak paten.

Lomba ini  berkonsep exhibition dan presentasi dimana setiap  invensi mendapat  meja dengan juri dimana sistem presentasi-tanya jawab dalam bahasa Inggris.  Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, brosur, artikel dan produk invensi.  Juri  dari berbagai negara, berputar mengunjungi setiap meja dan melakukan tanya dengan inventor. Deskripsi karya, keunggulan produk, implementasi dan perihal paten menjadi pertanyaan wajib juri.

Dalam perjalannya, Rifaldy dan tim senantiasa memiliki banyak kendala seperti manajemen waktu antar mereka, uji coba dan persiapan. Namun bagi Runner Up Mahasiswa Berprestasi FMIPA 2015 ini, kendala merupakan tantangan yang harus dicari jalan keluarnya secara bersama-sama karena kekompakan merupakan faktor penentu paling utama. Dirinya berharap semoga semua rekan-rekan UNY dan mahasiswa Indonesia senantiasa memberikan sumbangsih besar untuk negaranya. Delegasi Indonesia dalam IYIC tahun ini diwakili oleh Universitas Brawijaya yang diseleksi melalui INNOPA dan Universitas Negeri Yogyakarta. (Dewi dan Rifaldy)

Label Berita: 

BANGKITKAN PENDIDIKAN UNTUK MEWUJUDKAN GURU BANGSA YANG BERSAHAJA

$
0
0

Pada gelaran OSPEK 2015 ini, seluruh mahasiswa baru UNY diwajibkan untuk mengikuti kegiatan OSPEK sebagai upaya pengenalan kampus bagi mahasiswa baru tersebut. OSPEK UNY 2015 diselenggarakan mulai tanggal 24–28 Agustus 2015, dengan perincian pada tanggal 24–26 adalah OSPEK Universitas dan tanggal 26–28 adalah OSPEK fakultas dan jurusan.

Pembukaan OSPEK dari Fakultas diselenggarakan di gedung Auditorium UNY. Acara pembukaan tersebut berlangsung pada hari Rabu, 26 Agustus 2015 mulai pukul 06.30 – selesai. Hadir pula dalam acara pembukaan OSPEK tersebut para pimpinan FIP, di antaranya Dr. Haryanto, M.Pd. selaku Dekan FIP, Dr. Sugito, M.A. selaku Wakil Dekan I, Sungkono, M.Pd. selaku Wakil Dekan II, Dr. Suwarjo, M.Si. selaku Wakil Dekan III, para kajur di Fakultas Ilmu Pendidikan, para Bapak/Ibu dosen pendamping mahasiswa, serta para pengurus Ormawa FIP.

Acara ini diikuti sekitar 800 mahasiswa baru FIP UNY dimana seluruh peserta tersebut merupakan mahasiswa dari Prodi Bimbingan & Konseling, Kebijakan Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Luar Sekolah, Kurikulum Teknologi Pendidikan, Pendidikan Guru Anak Usia Dini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta Prodi baru yaitu Psikologi.

Tema OSPEK ini “Bangkitkan Pendidikan untuk Mewujudkan Guru Bangsa yang Bersahaja”. Mahasiswa-mahasiswa baru sekarang ini masih dalam transisi dari masa SMA ke perkuliahan, yang tentunya masa-masa ini sangat tepat untuk penginternalisasian nilai-nilai yang mungkin sudah mereka dapatkan atau yang belum sama sekali mereka dapatkan. OSPEK FIP tidak terlepas juga dengan OSPEK UNY atau OSPEK tingkat universitas, ungkap Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto dalam pembukaannya.

Konsep humanis dalam OSPEK FIP selalu dipertahankan, karena pada dasarnya konsep humanis akan lebih memberikan kesan yang lebih mendalam pada mahasiswa baru. Tidak ada yang namanya perploncoan atau hal yang bersifat kontak fisik dalam OSPEK FIP. “Yang ada hanyalah suasana keakraban dan kekeluargaan,” tambah Dr. Suwarjo, M.Si. dalam sambutannya. (ant)

Label Berita: 

DEKAN BUKA OSPEK FE UNY 2015

$
0
0

Lebih dari 270 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi (FE) UNY ikuti pembukaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) tingkat fakultas di FE UNY, Rabu (26/8/2015) lalu. Bertempat di Taman Gazebo FE UNY, pembukaan OSPEK tingkat fakultas diresmikan oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., serta dihadiri jajaran dekanat dan pimpinan jurusan/program studi, serta kepala bagian dan sub bagian di lingkungan FE UNY. Dalam acara yang dipandu secara unik – menggunakan bilingual Basa Jawa Krama dan Bahasa Indonesia – ini, mahasiswa diajak mengenal secara langsung para pejabat serta lingkungan fakultas.

“OSPEK adalah salah satu langkah pertama masuk Perguruan Tinggi. Sebagai mahasiswa, tingkat kedewasaannya tentu harus berbeda dibandingkan saat sekolah. Kemandirian kalian lebih dituntut di sini,” ujar Sugiharsono.

“Selamat atas keberhasilan kalian diterima di FE UNY, yang peminatnya salah satu yang terbesar di UNY, tetapi juga sekaligus salah satu yang terkecil jumlah mahasiswa yang diterima. Oleh karena itu, bersyukurlah secara professional sebagai mahasiswa dengan belajar tekun,” ujar Wakil Dekan I Bidang Akademik Nurhadi, MM. “Bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jogja, bergaullah dengan patut. Fokuslah untuk belajar, sebagaimana pesan orang tua saat mengantar kalian di bandara atau terminal,” tambahnya.

“FE UNY sudah menyiapkan berbagai laboratorium, seperti laboratorium simulasi perkantoran, pojok bursa, Islamic Mini Bank, lab computer, dll. Selain itu, kita berharap semoga akhir tahun ini proses pembangunan gedung baru bisa terlaksana untuk lebih mendukung perkuliahan,” terang Wakil Dekan II bidang Keuangan dan Sarana Prasarana, M. Djazari, M.Pd.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Siswanto, M.Pd., mendorong para mahasiswa untuk lebih bekerja keras. “Kesuksesan seseorang tak hanya didukung akademik, bahkan 80% merupakan faktor non-akademik. Ikutilah rangkaian OSPEK kali ini secara sungguh-sungguh karena tidak ada yang tidak memiliki makna dari setiap penugasan yang diberikan,” jelasnya.

“Salurkan minat kalian di sini, apapun itu. Jangan hentikan. Penelitian, keorganisasian, olahraga, semua ada di UNY. Jangan hanya jadi mahasiswa di kos, kampus, dan perpus,” pesan Siswanto.

Senada dengan itu, pada sesi berikutnya mahasiswa juga diberikan motivasi oleh dua orang pakar. Sesi pertama diisi oleh salah seorang pendiri Sekolah Pasar, Awan Santosa, S.E., M.Sc., yang menyampaikan materi seputar Ekonomi Kerakyatan yang menjadi landasan filosofis kurikulum FE. Sedangkan di sesi kedua, para mahasiswa baru yang hari itu mengenakan batik diajak oleh penulis buku-buku perlawanan Eko Prasetyo untuk menjadi seorang aktivis di organisasi dan mengembangkan diri agar siap berkontribusi bagi negara. (fadhli)

Label Berita: 

PUTRA REKTOR UNP RAIH DOKTOR DI UNY

$
0
0

Hansi Effendi, M.Kom.  merupakan dosen Jurusan Teknik Elektro FT UNP yang telah berhasil menyelesaikan studi S3 dari Program Doktor Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) Yogyakarta. Putra dari Rektor UNP, Prof. Z. Mawardi Effendi, M.Pd. ini dikukuhkan sebagai doktor ke-281 PPs UNY dalam ujian terbuka promosi doktor, Sabtu (22/8/2015).

Dalam disertasinya yang berjudul “Model Blended Learning Interaktif Berbasis Web Matakuliah Mesin-Mesin Listrik di Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang”, bertindak selaku promotor,  Prof. Soenarto, Ph.D., Co-Promotor Prof. Dr. Herminarto Sofyan, ketua penguji Prof. Pardjono, Ph.D., sekretaris Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (penguji internal ), dan Prof. Jalius Jama, Ph.D. (penguji eksternal).

Penelitian yang dilakukan oleh Hansi Effendi berfokus pada pengembangan model blended learning  interaktif berbasis web (BLIBW) yang valid, efektif, dan praktis untuk mahasiswa,  khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP).

Menurut Hansi blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Dengan metode ini pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh. BLIBW sebagai suatu bentuk blended learning terdiri dari 37,5% pertemuan tatap muka dan 62,5% secara online.

Penelitian dilaksanakan dengan prosedur Borg & Gall yang dimodifikasi ke dalam empat tahap yaitu: (1) identifikasi masalah dan analisis kebutuhan; (2) perencanaan, pembuatan Model BLIBW konseptual, dan validasi ahli; (3) uji lapangan I dan revisi awal; dan (4) uji lapangan II dan revisi akhir. Validasi Model BLIBW dilakukan melalui focus group discussion (FGD) dengan responden lima guru besar Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY).  Validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rancangan pembelajaran, dan materi pembelajaran  dilakukan dengan format penilaian oleh dua guru besar dan dua dosen pembina  mata kuliah Mesin Listrik.

Hasil penilaian ini selanjutnya  diuji dengan reliabilitas inter-rater. Validasi instrumen penelitian pengembangan yang terdiri dari kuesioner persepsi mahasiswa terhadap Model BLIBW dan tes hasil belajar, dilakukan oleh para ahli dari PPs UNY dan dosen pembina mata kuliah Mesin Listrik di UNP, juga diuji secara empirik dengan korelasi Pearson, Point-Biserial, alpha Cronbach, dan Kuder-Richardson-20.

Penelitian ini menghasilkan Model BLIBW yang merupakan salah satu bentuk blended learning yang valid, efektif, dan praktis. Model ini terutama sekali didasari oleh paradigma konstruktivisme, teori interaktif, dan teori penayangan komponen, yang memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk merekonstruksi pengetahuan baik secara individu maupun kelompok. Selain itu, model ini memungkinkan mahasiswa mengontrol proses pembelajaran dari sudut jumlah, susunan komponen pembelajaran, kecepatan belajar, waktu, dan tempat belajar.

Keefektifan Model BLIBW dilihat dari hasil belajar rata-rata 78% dari tujuan pembelajaran. Perbandingan skor pre-test dengan skor post-test menunjukkan kenaikan rata-rata sekitar 47%.

Hasil ini memang belum sepenuhnya memuaskan, karena ada beberapa kelemahan, di antaranya: jumlah sesi sangat terbatas, hanya ada satu pokok bahasan, dan jumlah mahasiswa yang dijadikan subjek uji coba juga terbatas. Beberapa saran untuk implementasi Model BLIBW adalah: perlu disediakan dukungan teknologi yang cukup (bandwidth, jaringan internet, dan komputer dengan kualitas baik); perlu mempersiapkan dosen dengan pengetahuan, keterampilan, dan kesediaan yang memadai untuk merencanakan dan menyelenggarakan e-learning; serta perlu disiapkan mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dengan menggunakan e-learning. (Rubiman)

Label Berita: 

RESEARCHING EDUCATION AND CULTURE IN CHANGING TIMES BERSAMA ASSOCIATE PROFESSOR BENJAMIN WADHAM

$
0
0

Hari Kamis (27/8/2015) bertempat di Aula PPs UNY diselenggarakan kuliah umum dengan menghadirkan dosen dari School of Education, Flinders University, Australia, yaitu Associate Professor Benjamin Wadham. Mengangkat topik Researching Education and Culture in Changing Times, dalam kesempatan tersebut Prof. Wadham menjelaskan berbagai hal terkait penelitian di bidang pendidikan dan budaya yang telah dilakukannya. Beberapa di antaranya dilakukan di Indonesia bagian timur.

Pada kesempatan tersebut banyak diulas mengenai berbagai elemen dasar dalam penelitian, mulai dari bagaimana menentukan topik yang bisa diangkat melalui sebuah penelitian, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mendesain penelitian yang sesuai, bagaimana merumuskan research questions, serta prosedur pengumpulan data dan analisisnya. Selain itu, Prof. Wadham juga menyampaikan pula berbagai hal terkait pendekatan yang dapat dipilih dalam penelitian kualitatif, di antaranya adalah interpretivism, critical theory, feminism, serta postmodernism. Masing-masing pendekatan tersebut dikupas secara tuntas, terutama terkait tujuan, rasional, metode yang dipakai, serta contoh-contoh aplikasinya.

Selain kedua hal tersebut di atas, perubahan yang signifikan di dunia pendidikan dewasa ini dan efeknya pada kegiatan penelitian turut pula dibahas. Perubahan yang cepat ini turut memberikan andil pada berbagai perubahan yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian pendidikan. Pendidikan merupakan bidang yang penting untuk diteliti mengingat melalui pendidikanlah nilai-nilai budaya dapat diteruskan pada generasi selanjutnya melalui lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif. Beberapa hal yang sifatnya filosofis pun turut disampaikan, misalnya mengenai tanggung jawab terpenting yang diemban oleh seorang guru.

Terkait dengan hubungan antara pendidikan dan budaya, Prof. Wadham mengemukakan bahwa pendidikan adalah wadah di mana budaya dapat diamati sekaligus juga merupakan wadah di mana interaksi terjalin antara berbagai pihak yang sifatnya multikultur. Kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak inilah yang memberikan kontribusi positif pada perkembangan dunia pendidikan.

Peserta yang hadir dalam kuliah umum ini jumlahnya melampaui yang diperkirakan sehingga membuat Aula PPs UNY terasa penuh sesak. Meskipun demikian, ternyata mereka tetap antusias mengikuti kuliah umum hingga sesi berakhir. Berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peserta didiskusikan secara terperinci. Bahkan, hingga kuliah umum berakhir, masih banyak mahasiswa yang menanyakan berbagai hal terkait materi yang disampaikan. Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dan sesi foto bersama. (Titik Sudartinah)

Label Berita: 

HADAPI TANTANGAN MASA DEPAN, ALUMNI HARUS SIAPKAN DIRI

$
0
0

Dengan berakhirnya masa studi mahasiswa di perguruan tinggi, terbentang masa depan yang jauh lebih luas dan menantang. Masyarakat menanti kontribusi nyata mereka dalam kehidupan. Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan hadir pada akhir tahun ini, serta dinamika perekonomian di dunia akhir-akhir ini memberikan tantangan besar untuk para ekonom. Alumni Fakultas Ekonomi (FE) UNY tidak boleh cepat puas dengan gelar yang sudah diperoleh saat ini. Ilmu yang sudah ada harus diterapkan, bahkan dikembangkan. Demikian disampaikan wakil orang tua/wali calon wisudawan/wati FE UNY, Ir. Bambang Atmosudewo, di hadapan lebih dari 500 calon wisudawan/wati beserta orang tua/wali pada acara Pelepasan Lulusan FE UNY Periode Wisuda 29 Agustus, Jumat (28/8/2015) lalu.

Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, acara Pelepasan Lulusan FE UNY ini dihadiri jajaran dekanat, kepala jurusan, dan program studi serta kepala bagian dan subbagian di lingkungan FE UNY. Selain itu, para mahasiswa yang menorehkan prestasi dalam tiga bulan terakhir pun turut diundang untuk mendapatkan penghargaan secara khusus. Dari total jumlah peserta pelepasan wisudawan pada periode Agustus ini, persentase predikat cum-laude terhitung besar. “Dari 274 wisudawan FE, sebanyak 43,07% memperoleh predikat Dengan Pujian,” ungkap Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. dalam laporannya yang disambut meriah para wisudawan.

Dalam pelepasan wisuda periode kali ini, Ummi Isti’adah merupakan lulusan terbaik dengan raihan IPK sebesar 3,89. Putri seorang bapak yang berprofesi tukang becak ini menjalani masa studinya di Program Studi S1 Akuntansi FE UNY berkat Beasiswa Bidik Misi. “Apapun pekerjaan kami kelak, semoga bisa menjadi sarana kami dalam mendekatkan diri kepada sang Khalik. Semoga FE UNY terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, serta profesional,” harap gadis asli Pajangan, Bantul ini.

Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. mengharapkan para alumni untuk terus berkembang sendiri. “Jangan hanya berhenti pada gelar saat ini. Kalau bisa, lanjutkan studi. Saat ini banyak permintaan dosen dan guru yang dilayangkan ke FE. Aktiflah dalam kegiatan keluarga alumni karena sekarang kalian sudah menjadi alumni FE UNY,” pesannya.

Bambang Atmosudewo menambahkan, FE pantas mendapat apresiasi secara khusus. “Dengan berbagai program dan kegiatan yang mendukung, seperti kewirausahaan, harapan kami tentu mereka tidak melulu menjadi seorang guru atau pegawai saja. Akan tetapi, mampu juga mandiri dengan mendirikan usaha masing-masing,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, para mahasiswa yang berprestasi sebagian besar didominasi para finalis yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2015. Mereka adalah Aulia Frenshida Rahman (mahasiswa Manajemen angkatan 2013), Sariyatul Ilyana (Pend Akuntansi 2012), Zahra Nurda’Ali (Pend. Akuntansi 2013), Nurul Hidayah (Pend. Akuntansi 2013), Sekar Latri (Pend. Akuntansi 2013), dan Anggrahini Dwi Puspasari (Pend. Akuntansi 2012). Sementara Shilvina Widi Irsanti (Pend. Ekonomi 2013) bersama timnya menorehkan prestasi Juara III OHS Expo 7 di Universitas Indonesia pada akhir Mei lalu.

Acara pelepasan wisudawan/wati FE UNY juga diramaikan dengan sendratari Bambangan Cakil. Di samping itu, sebuah replika Kartu Ikatan Keluarga Alumni FE UNY (IKAFE) diserahkan secara simbolis oleh Ketua IKAFE UNY Nurhadi, M.M., kepada lulusan terbaik, Ummi Isti’adah. (fadhli)

Label Berita: 

MAHASISWA DENGAN IP TERTINGGI, LULUS TERCEPAT DAN USIA TERMUDA

$
0
0

Wisuda lulusan S3, S2, S1, dan D3 Universitas Negeri Yogyakarta periode Agustus dilaksanakan pada Sabtu, 29 Agustus 2015 di GOR UNY. Pada wisuda kali ini, Natri Sutanti dari Prodi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,91. Saat ditanya bagaimana gadis kelahiran Kulonprogo, 15 Februari 1993 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, dia menjawab bahwa dia belajar dengan serius selama kuliah di UNY.

Dalam perkuliahan, gadis warga Clumprit, Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo tersebut menetapkan target indeks prestasi yang harus dicapainya pada tiap semester, dan Natri dapat memenuhi targetnya. “Setiap hari saya berangkat ngelaju dari rumah ke UNY,” katanya, “oleh karenanya saya harus bisa membagi waktu.”

Natri Sutanti juga seorang aktivis dalam berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa BK, Unit Penelitian Fakultas dan asisten laboratorium BK, karena menurutnya dengan menjadi aktivis mendapat banyak pengalaman dari organisasi. Alumni SMAN 1 Kalibawang Kulonprogo tersebut sejak sekolah dasar memang selalu mendapatkan peringkat I atau II. Anak perempuan Sudadi, seorang petani, berhasil meraih indeks prestasi sempurna, 4,00 di semester 6 dan 8.

Sementara Fatwa Ruhul Fithriyah dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode ini. Gadis yang lahir di Karanganyar, 28 Oktober 1995 tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 19 tahun 10 bulan. Alumni SMAN 1 Karanganyar tersebut mengisahkan bahwa pada usia 5 tahun sudah masuk sekolah dasar karena ingin sekolah seperti teman-temannya. Warga Cepogo, Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar tersebut terpacu semangatnya untuk selalu menjadi yang terbaik.

“Hal itu saya buktikan dengan selalu meraih posisi juara pertama atau kedua sejak kelas 1 hingga kelas 6” kata Fatwa Ruhul Fithriyah. Putri dari Sriyadi, seorang PNS, tersebut juga aktif dalam organisasi mahasiswa seperti himpunan mahasiswa akuntansi, UKM penelitian dan badan eksekutif mahasiswa FE UNY. Kedua gadis tersebut mempunyai hobi sama yaitu suka makan ikan karena menurut mereka, ikan air tawar banyak mengandung zat gizi yang dibutuhkan otak untuk kecerdasan berpikir.

Wisudawan yang lulus tercepat dalam wisuda periode ini adalah Imron dari Prodi Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik yang berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Alumni SMAN 3 Samarinda tersebut menargetkan untuk studi sebaik mungkin di UNY dengan mengambil jumlah sistim kredit semester (SKS) 24 per semesternya.

“Saya bersyukur diberi kelancaran dalam menempuh studi,” kata Imron. Anak dari H. Subhan tersebut merasakan banyak kemudahan yang dia dapatkan terutama pada saat menempuh KKN dan skripsi, berkat keaktifannya dalam organisasi himpunan mahasiswa elektronika FT UNY. Warga Jl. P. Suryanata Samarinda tersebut mengaku banyak dibantu lingkungan dan mendapat dukungan secara penuh dari para dosen dalam penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Siswa Jaringan Komputer Dengan Model Mind Mapping Berbasis Multimedia”. (dedy)

Label Berita: 

WISUDA UNY PERIODE AGUSTUS 2015

$
0
0

“Kita sekarang sedang memasuki Era Perubahan (The Shift Age). Hal ini sebagai konsekuensi dari era informasi yang mewarnai seluruh jagad raya. Kemandirian kita menjadi kunci yang sangat menentukan, bagaimana kita bisa memainkan peran transformatif dalam memasuki tantangan era sekarang dan mendatang. Keberartian kemandirian ini sangat ditentuka oleh kreativitas seseorang. Kita tahu bahwa No Zero Creativity, artinya setiap individu itu pasti memiliki potensi kreativitas. Untuk dapat berarti potensi kreativitasnya, maka setiap individu perlu dimanfaatkan secara optimal dengan tetap perlu fasilitas dan scaffolding dari orang dewasa lainnya.”

Demikian sambutan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang disampaikan dalam wisuda lulusan S3, S2, S1, dan D3 periode Agustus 2015 di GOR UNY. Pada wisuda yang berlangsung Sabtu, 29 Agustus 2015, Rektor berharap agar lulusan UNY mampu bersaing dalam memperebutkan pasar kerja di dalam negeri maupun di luar negeri, di samping menciptakan kerja sendiri.

“Untuk mewujudkan harapan itu, sungguh tidak berlebihan bila di kampus UNY dewasa ini semakin ditingkatkan iklim akademik yang kondusif dan kehidupan yang kompetitif secara sehat dengan selalu melakukan pembinaan berbagai potensi, bakat dan minat serta memberikan penghargaan dan rekognisi terhadap sang juara dalam berbagai bidang” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Rektor juga mengungkapkan kegembiraannya karena sepanjang sejarah wisuda, yang meraih predikat cumlaude menduduki angka tertinggi, yaitu 39%. Pencapaian prestasi yang membanggakan ini tidak hanya disebabkan oleh mahasiswanya yang memang potensial, melainkan juga faktor kesungguhan belajar mahasiswa meningkat, di samping layanan akademiknya relatif membaik.

Peserta wisuda pada periode ini sebanyak 2.011 orang dengan rincian sebagai berikut: 6 orang dari jenjang S3, 220 orang jenjang S2, 1.325 orang S1 Kependidikan, 229 orang S1 Non-Kependidikan dan 231 orang Diploma 3 Non-Kependidikan. Adapun sebaran para wisudawan/wisudawati periode ini,  di antaranya: PPs sebanyak 226 orang, FIP sebanyak 284 orang, FMIPA sebanyak 232  orang, FBS sebanyak 249  orang, FIS sebanyak 148 orang, FT sebanyak 343 orang, FIK sebanyak 255  orang, dan FE sebanyak 274 orang.

Di antara para wisudawan/wisudawati yang meraih predikat cum laude sebanyak 783 orang,  yang terdiri atas: PPs sebanyak 155 orang, FIP sebanyak 156 orang, FMIPA sebanyak 102 orang, FBS sebanyak 83 orang, FIS sebanyak 55 orang, FT sebanyak 61 orang,  FIK sebanyak 53 orang, dan FE sebanyak 118 orang.

 Adapun nilai tertinggi wisudawan diraih oleh: (1) Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, dengan IPK 3,55, jenjang S3, program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan; (2) Andi Wibowo, M.Pd., dengan IPK 3,99, jenjang S2, program studi Pendidikan Sains; (3) Natri Sutanti, S.Pd., dengan IPK 3,91, jenjang S1, program studi Bimbingan dan Konseling,  dan  (4) Fifi Dariyanti, A.Md.Sek., dengan IPK 3,87, jenjang D3, program studi Sekretari.

Demikian juga lulusan tercepat adalah: (1) Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, dengan IPK 3,55, jenjang S3, program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, (4 tahun, 11 bulan); (2) Febrina Siska Widyaningtyas, M.Pd., dengan IPK 3,90, jenjang S2, program studi Pendidikan Sains (1 tahun, 9 bulan); (3) Imron, S.Pd.,  dengan IPK 3,41, jenjang S1, program studi Pendidikan Teknik Elektronika, (3 tahun, 9 bulan); dan (4) Susanti, A.Md. Akt., IPK 3,66, jenjang D3, program studi Akuntansi (2 tahun, 9  bulan).

Selanjutnya bahwa lulusan termuda adalah: (1) Dr. Azhar, dengan IPK 3,50, jenjang S3, program studi Ilmu Pendidikan, berumur 44 tahun 3 bulan, (2) Margaretha Madha Melissa, S.E., dengan IPK 3,91, jenjang S2, program studi Pendidikan Matematika, berumur 22 tahun 5 bulan, (3) Fatwa Ruhul Fithriyah, S.E.,  dengan IPK 3,47,  jenjang S1, program Akuntansi, umur  19 tahun 10 bulan, dan (4) Yogo Edi Prasetyo, A.Md.T., jenjang D3 Teknik Sipil, umur 19 tahun 8 bulan.

Sambutan wakil wisudawan disampaikan oleh Alfred Irambona dari Burundi, Afrika Tengah. Alumni S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana UNY tersebut mengucapkan terima kasih kepada Universitas Negeri Yogyakarta karena telah menyelesaikan studi S2 dengan lancar. Penerima Beasiswa KNB tersebut gembira karena mereka bisa belajar banyak tentang budaya, akademik dan kehidupan sosial termasuk belajar ber-Bahasa Indonesia hingga lancar.

“Tunjukkan dan sebarkan bahwa Universitas Negeri Yogyakarta adalah universitas yang baik, mari bekerja sebaik-baiknya agar universitas kita mempunyai reputasi yang baik di dunia,” tutup Alfred Irambona. (dedy)

Label Berita: 

KMP UNY DUETKAN PROF. DR. SUHARSIMI DAN PROF. DR. SUGIYONO DALAM WORKSHOP METODOLOGI PENELITIAN

$
0
0

Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) berhasil menduetkan dua pakar metodologi penelitian sekaligus penulis buku-buku best seller bertema metodologi penelitian yakni Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, M.Pd dan Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd dalam kegiatan Workshop Metodologi Penelitian yang diselenggarakan Sabtu, 22 Agustus 2015 bertempat di Aula Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Riset dan Pengabdian KMP UNY itu dilaksanakan selama tujuh jam yakni dari jam 08.00—15.00 WIB. Dihadiri oleh sebanyak kurang lebih 225 peserta dari berbagai kampus, tercatat ada peserta dari mahasiswa UGM, UNS, UNES, bahkan ada peserta yang datang dari Banyuwangi selain dari tuan rumah UNY.

Dalam sambutannya, ketua pelaksana Muhammad Alwan, S.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan Workshop Metodologi Penelitian dilatarbelakangi oleh kehausan mahasiswa program pascasarjana khususnya berkaitan dengan ruang diskusi ilmiah berkaitan dengan permasalahan penelitian, mengingat saat ini khususnya mahasiswa PPs UNY angkatan 2014 sedang fokus merampungkan naskah proposal tesisnya untuk diseminarkan semester tiga nanti pungkas mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan asal Lombok tersebut.

Senada dengan pernyataan dari Ketua Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Ence Surahman, S.Pd. dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop metodologi penelitian ini pada dasarnya lahir dari pikiran solutif akan permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. “Selain itu, kegiatan ini diharapkan menginspirasi kita sebagai generasi muda untuk mencontoh para pendahulu kita dengan berlatih menuliskan gagasan dan ide kita berupa buku sebagaimana produktifnya kedua pembicara kita hari ini, insya Allah hal itu akan menjadi bekal amal sholeh yang tidak akan diduga-duga kelak ketika hari penghisaban.”

“Selain itu, kegiatan ini tidak lepas dari misi KMP UNY untuk terus membangun research culture dikalangan mahasiswa program pascasarjana UNY” ungkapnya sambil membuka acara secara resmi berhubung pimpinan pascasarjana pada saat yang bersamaan sedang ada rapat peraturan perkuliahan.

Para peserta yang mengikuti kegiatan dituntut untuk langsung melatih kemampuan membuat tulisan dalam bentuk artikel ilmiah maksimal 1000 kata yang dikumpulkan kepada panitia untuk dibuat proceeding dan akan ditayangkan dalam laman live journal KMP UNY yang akan ditampilkan dalam websitenya kmp.student.uny.ac.id. Selain itu kegiatan workshop metodologi penelitian akan dilanjutkan dengan kegiatan paper intensive class berupa perkumpulan para peneliti sesuai dengan pengelompokan yakni peminat penelitian kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan.

Peserta kegiatan terlihat antusias dari awal hingga akhir acara, bahkan ketika dibuka sesi diskusi semua peserta berebut kesempatan bertanya kepada kedua pembicara. Diskusi semakin hangat dengan pembawaan dari moderator Sulaeman Deni, S.Pd. mahasiswa Pendidikan Teknik Kejuruan PPs UNY angkatan 2013 yang sudah sering publikasi paper diberbagai forum ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, pada sesi istirahat para peserta dimanjakan dengan diskon besar-besaran dari pameran buku yang difasilitasi oleh pengurus Bidang Kewirausahaan KMP UNY. Kepuasannya tidak sampai di sana, karena buku yang dibeli para peserta bisa langsung ditandangtangi oleh penulisnya dan beberapa ada yang mendapatkan kesempatan berfoto bersama pembicara. (Humas Media KMP UNY)

Label Berita: 

PENANDATANGANAN KERJASAMA FIK UNY DENGAN UNISMA BEKASI

$
0
0

“Semoga kerjasama ini bisa saling mengisi dan melengkapi, share perkembangan ilmu khususnya pada pendidikan jasmani dan ilmu keolahragaan," tegas Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dalam sambutannya. Diawali dengan memperkenalkan FIK UNY dari bidang pendidikan dan pengajaran hingga bidang kemahasiswaan, Dekan FIK siap berkomitmen bersama-sama mengembangkan bidang ilmu keolahragaan antar-perguruan tinggi baik di Indonesia maupun dengan perguruan tinggi di manca negara.

Di satu sisi, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) FIK UNY, Drs. Amat Komari, M.Si. mengungkapkan bahwa Prodi PJKR terbuka dalam rangka membantu dan bekerjasama dalam pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya terkait pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi. Pertemuan yang dilakukan pada Kamis, 27 Agustus 2015 di Ruang Rapat Pimpinan GPLA FIK UNY lantai II tersebut dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan I, Kajur dan Sekjur Pendidikan Olahraga, dan staf Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (U2IK) FIK UNY dimulai pada pukul 09.00.

Sementara itu, pada pertemuan tersebut, Universitas Islam "45" (Unisma) Bekasi diwakili oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jaka Waluya, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi PJKR Mia Kusumawati, M.Pd., dan Apta Mylsidayu, M.Or. selaku dosen PJKR. Dekan FKIP Unisma Bekasi mengaku sangat senang dan terhormat bisa disambut dengan baik silaturahim dan penandatanganan kerjasama tersebut.

Prodi PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dan Prodi PJKR Universitas Islam "45" Bekasi sepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang pengembangan pendidikan  yang meliputi pengembangan  sumber daya manusia dalam bidang pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, penelitian dan pengembangan pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi, penyusunan dan pengembangan jurnal dalam bidang Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, pengembangan  program-program pengabdian pada masyarakat. (SP27)

Label Berita: 

SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA DI SMK MUH 2 BANTUL

$
0
0

Pada hari Minggu, 30 Agustus 2015 pukul 08.00–12.00 di SMK Muh 2 Bantul diadakan sosialisasi bahaya narkoba oleh BNN Kabupaten Bantul bekerjasama dengan mahasiswa PPL UNY yang dihadiri oleh 100 peserta baik guru dan siswa. Pembicara pada acara ini adalah kepala seksi rehabilitasi tuna sosial dan korban Napza, Arfin Munajah S.E., M.M. Kegiatan ini diprakarsai oleh mahasiswa PPL UNY yang didukung oleh segenap keluarga serta OSIS SMK Muh 2 Bantul. Acara ini bertujuan untuk membentengi siswa SMK Muh 2 Bantul dari bahaya narkoba.

Mahasiswa PPL UNY mengadakan acara ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib gerenasi muda Indonesia yang saat ini terancam narkoba. Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh mahasiswa PPL UNY Sugeng Tri Waluyo. Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala SMK Muh 2 Bantul, Anggit Nurrohman S.Pd. Dalam sambutannya Kepala Sekolah menjelaskan bahwa narkoba dan rokok sudah mengancam generasi muda.

Acara dilanjutkan dengan acara inti dengan pembicara Arfin Munajah S.E., M.M, yang menyampaikan bahwa di wilayah Bantul, peredaran narkoba paling banyak di Kecamatan Bantul, Sewon, dan Imogiri. Ketiga daerah itu perlu diwaspadai karena banyak kasus narkoba dan tersangka narkoba juga banyak dari wilayah tersebut. Selain itu, saat ini modus penyebaran narkoba juga semakin beragam mulai dari pemberian permen gratis di bioskop.

Selanjutnya pemateri juga menjelaskan bahwa BNN telah membuat program rehabilitasi narkoba gratis bagi masyarakat pengguna narkoba dengan diasrama selama 1 tahun di RSJ Pakem Sleman. Selanjutnya, pemateri menjelaskan bahaya dan dampak narkoba dan miras bagi kesehatan yang sangat berdampak buruk dan merusak organ tubuh.

Akhirnya pada pukul 11.00 acara dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Pada agenda ini para siswa sangat antusias untuk bertanya kepada pemateri. Ada pun peserta yang bertanya mendapat hadiah dari panitia Mahasiswa PPL UNY. Setelah sesi tanya jawab selesai, acara lain lain diisi oleh hiburan musik dan akustik dari siswa-siswi SMK Muh 2 Bantul. Pada kesempatan ini para peserta bernyanyi bersama bapak-ibu guru.

Setelah itu, Kepala SMK Muh 2 Bantul memberikan sedikit kesimpulan dan nasehat kepada peserta sosialisasi bahaya narkoba agar siswa mampu mengambil hikmah dari acara yang baru saja selesai ini. Terkahir sebelum pulang, para siswa menyaksikan penampilan hiburan spesial dari mahasiswa PPL UNY dan pembagian doorprize bagi yang beruntung. Acara berakhir pukul 12.00 dengan melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di mushola sekolah. (Yusron AD)

Label Berita: 

UPSI SEDIAKAN BEASISWA BAGI LULUSAN PRODI FISIKA FMIPA UNY

$
0
0

Ada beberapa tawaran beasiswa seperti dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang menyediakan besiswa bagi 2 orang yang dibiayai komplit dengan mendapatkan uang saku 3000 Ringgit Malaysia per bulan. Pada periode ini yang diminta dari Prodi Fisika murni dan berjenis kelamin perempuan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Dekan FMIPA, Dr. Hartono, pada acara Pelepasan Wisuda FMIPA UNY Periode Agustus 2015 yang diselenggarakan pada Jumat malam (28/8/2015) di halaman Dekanat Fakultas. Pelepasan diikuti oleh 232 calon wisudawan.  Dari jumlah tersebut yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude ada 102 orang (lebih 40%). Acara dihadiri segenap pimpinan fakultas, orangtua/wali mahasiswa, dan mahasiswa calon wisudawan.

Dekan juga berpesan kepada orangtua wisudawan yang mampu secara finansial agar anaknya untuk melanjutkan kuliah S2 bisa di UNY atau di universitas lainnya. Untuk studi lanjut saat ini Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyediakan beasiswa yang banyak dan ada yang diperuntukkan bagi yang postgraduate.

Pada kesempatan tersebut Dr. Hartono menyerahkan vandel kepada para mahasiswa berprestasi, aktivis berprestasi, dan wisudawan termuda. Para mahasiswa berprestasi tersebut yaitu: Rofi Amiyani, S.Pd. dari Pendidikan Matematika, Alfieta Rohmaful Aeni, S.Pd, dari Pendidikan Fisika, Ratria Devy, S.Pd. dari Pendidikan Kimia, Puspa Hening, S.Pd.,dari Pendidikan Biologi, Sinta Deni Ariati, S.Si. dari Matematika, Dwi Atmasari, S.Si. dari Fisika, Ekarani Dhara Oktarista, S.Si. dari Kimia, Nur Siti Kurniasih, S.Si. dari Biologi, Briveta Harsaksila Pratiwi, S.Pd. dari Pendidikan IPA.

Sementara aktivis berprestasi yaitu Sumbaji Putranto, S.Pd. dari Pendidikan Matematika dan wisudawan termuda yaitu Yunus Arifin, S.Pd. dari Pendidikan Matematika. (witono)

Label Berita: 

RAIH DOKTOR USAI TELITI DAMPAK SERTIFIKASI GURU SMK TERHADAP KINERJA SEKOLAH

$
0
0

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan lulusannya untuk siap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pelaksanaan programnya masih ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan kejuruan. Permasalahan tersebut terkait kontribusi bagi masyarakat, kualitas penyelenggaraan pembelajaran, kesempatan lulusan mendapatkan kerja, dan tantangan perubahan yang begitu cepat.

Faktor mendasar yang dapat meningkatkan kinerja SMK menjadi lebih optimal adalah kualitas kinerja guru-gurunya. Apabila kualitas kinerja guru baik maka kinerja SMK juga akan otomatis baik, begitu juga sebaliknya. Rendahnya kinerja SMK tersebut ditengarai oleh rendahnya kualitas guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini pemerintah menggulirkan program sertifikasi.

Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Sutopo menyampaikan bahwa semenjak program sertifikasi guru digulirkan pemerintah (2007), hingga kini belum ada penelitian yang secara komprehensif mengungkap dampak adanya program tersebut terhadap perubahan kinerja guru SMK dan kinerja sekolah. “Maka kami berusaha mengungkap gambaran dampak sertifikasi guru terhadap faktor-faktor yang secara teori dapat mempengaruhi kinerja guru dan kinerja sekolah pasca sertifikasi,“ ungkapnya.

Sutopo mengatakan bahwa penelitiannya ini disusun agar dapat bermanfaat bagi seluruh stakeholder pendidikan dalam menilai kefektifan sertifikasi guru terhadap kinerja guru maupun SMK steleh program tersebut digulirkan. "Hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan masukan bagi perumus kebijakan dalam pembinaan tenaga kependidikan terutama guru SMK di waktu mendatang,"jelasnya, Kamis (27/8/2015) pada ujian terbuka program doktor di Program Pascasarjana UNY.

Dalam disertasi berjudul “Pengaruh Sertifikasi Guru SMK terhadap Kinerja Sekolah”, Sutopo menyampaikan dampak adanya sertifikasi guru, kemampuan kerja guru, motivasi kerja guru, komitmen kerja guru, kinerja guru, dan kinerja SMK pasca sertifikasi. Secara umum sebagian besar guru SMK mengalami perubahan peningkatan yang lebih baik dalam hal kebanggaan, keprofesionalan, dan kesejahteraan. Begitu pula dalam hal kemampuan, motivasi, dan komitmen kerja.

Lebih lanjut disebutkan Sutopo dari peningkatan kinerja guru tersebut berimplikasi pada peningkatan kinerja SMK dalam mencetak lulusan yang siap kerja. Realita seperti ini perlu disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah Kemendikbud, Dinas Pendidikan, Pengawas, dan Kepala Sekolah. Stakeholder terkait itu perlu mengetahui bahwa pembinaan dan pemberdayaan guru melalui faktor-faktor dampak sertifikasi guru, kemampuan, motivasi, dan komitmen kerja guru SMK harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan karena dapat meningkatkan kinerja SMK secara optimal.

Sutopo, M.T. berhasil meraih gelar doktor kependidikan berkat pembimbingan yang intensif yang diberikan oleh promotor yaitu Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dan Prof. Pardjono, Ph.D., Dr. Sutopo, M.T. tercatat sebagai doktor ke-282 yang telah diluluskan PPs UNY. (Rubiman)

Label Berita: 

ICCIE: 2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON CURRENT ISSUES IN EDUCATION 2015

$
0
0

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Program Pascasarjana UNY kembali menjadi tuan rumah seminar internasional ICCIE (International Conference on Current Issues in Education). Seminar ini merupakan hasil kerjasama yang telah dirintis bersama Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM-Malaysia) dan Chiang Mai University (CMU-Thailand) dan telah terselenggara dua kali. Sebagai Ketua Penyelenggara adalah Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. yang merupakan wakil dari UNY dan Prof. Madya Dato Abdul Razaq Ahmad, Ph.D. yang merupakan wakil dari UKM.

Peserta seminar berjumlah kurang lebih 200 didominasi oleh dosen dan mahasiswa pasca yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Turki yang juga berpartisipasi sebagai presenter artikel ilmiah dalam sesi pararel. Pada hari pertama, seminar yang mengangkat isu-isu pendidikan terkini kali ini menghadirkan keynote speaker Assoc. Prof. Dr. Ben Wandham (dosen Sosiologi Pendidikan dari Flinders University, Australia) dan Dr. Mohd. Mahzan Awang (dosen Sosiologi Pendidikan UKM - Malaysia).

Paparan Prof. Ben yang berjudul “Education  for a Globalising World: From Australia to Indonesia and Beyond” menjelaskan bahwa upaya dalam menghadapi era global ini berkunci pada dua hal yaitu pendidikan dan pengetahuan dengan selalu berpedoman pada budaya disekitarnya yang terus berkembang. Sementara Dr. Mahzan mengetengahkan “Quality of Education in Malaysia: A Sociological Perspective” yang menjabarkan pendekatan dalam perspektif sosiologi antara kepentingan utilitarianism dan kepentingan humanis khususnya di wilayah negara Asia.

Pada hari kedua sebagai keynote speaker adalah Assoc. Prof. Dr. Ratchaneekorn Tongsookdee (dosen Pendidikan Khusus Chiang Mai University,Thailand) dan Dr. Sugito, M.A. (FIP UNY). Prof. Tongsookdee memaparkan “Teacher Preparation for Better Multicultural and Inclusive Classroom” yang berfokus pendidikan inklusi di Thailand dengan kunci keberhasilannya adalah mengkombinasikan pembelajaran dengan kesadaran akan adanya perbedaan (diversity).

Sementara Dr. Sugito memaparkan “The Role of Non Formal Education: Expectation and Challenge” di mana pendidikan luar sekolah yang saat ini masih banyak masyarakat belum memahami peranannya dalam kemajuan pendidikan. Seminar ini dilaksanakan di Ruang Sidang Rektorat UNY selama dua hari dari tanggal 25–26 Agustus 2015. (yoss/ant)

Label Berita: 

GARUDA UNY LUNCURKAN GURT APPS UNTUK GAET CUSTOMER

$
0
0

Garuda UNY Racing Team (GURT) ditantang untuk dapat menjual mobil hasil karya mereka. Ini merupakan bagian dari aspek yang akan dinilai dalam kompetisi 2015 Student Formula Japan (SFJ) yang akan berlangsung pada 1—5 September 2015 di Shizouka. Kompetisi 2015 SFJ tidak hanya mengadu kehebatan pembuatan mobil formula student antar peserta tapi juga aspek lain dalam pembuatan mobil. Salah satunya adalah Business Logic Plan (BLP) atau rencana bisnis.

GURT dituntut untuk dapat membuat berbagai analisis terkait dengan penjualan mobil. Mereka akan mempresentasikan rencana bisnis selama kurang lebih 10 menit dalam rangkaian acara static event 2015 SFJ. 3 orang anggota GURT akan mempresentasikan rencana bisnis yang sudah dibuat, mereka adalah Bondan Prakoso, Anis Nur Fatimah, dan Novia Nuraini.

Presentasi rencana bisnis akan dilakukan pada hari pertama dalam kompetisi yaitu pada Selasa, 1 September 2015 pukul 15.30 hingga 16.00 waktu Jepang. Mereka akan mempresentasikan rencana bisnis perusahaan mereka. Untuk menarik komsumen mereka menawarkan aplikasi berbasis android bernama GURT Apps. GURT Apps adalah sebuah aplikasi mobile yang berisi fitur-fitur seperti Show Room, Customer Service, Self Diagnosis dan Contact Us.

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk jual beli mobil yang diproduksi oleh GURT. Fitur Show Room menampilkan jenis-jenis mobil yang ditawarkan oleh GURT, pelanggan bisa memilih mobil yang diinginkan lalu membelinya. Di dalamnya juga terdapat fitur self diagnosis yang akan membantu pengguna untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada mobil. Untuk kedepannya aplikasi ini akan terus dikembangkan guna mempermudah konsumen dalam menggunakan produk dari GURT. Diantaranya akan ditambahi fitur chatting agar mempermudah komunikasi dengan customer service.

Aplikasi ini merupakan bagian dari strategi GURT untuk menarik investor dan konsumen untuk dapat berpartisipasi dalam bisnis mereka. “Di dalam rencana bisnis yang kami susun, kami tidak hanya fokus pada segi finansial saja namun juga beberapa hal yang akan memperkuat. Beberapa keunggulan kami yaitu mengaplikasikan konsep Eco-Friendly dan Green energy. Keistimewaan lainnya yaitu aplikasi android yang akan membantu konsumen dalam membeli mobil maupun perawatannya. Intinya kami ingin maksimal untuk menarik konsumen,” ujar Bondan Prakoso (Anis)

Label Berita: 

BERSIAP HADAPI KOMPETISI, TIM MOBIL UNY DAPATKAN DUKUNGAN PENUH DUBES INDONESIA DI JEPANG

$
0
0

Tim Mobil Garuda UNY dapatkan dukungan penuh dari Duta Besar Indonesia untuk Jepang menjelang kompetisi 2015 Formula SAE Japan, selasa mendatang. Dalam kunjungan Tim ke KBRI Tokyo pagi ini, Senin, 31 Agustus 2015, Duta Besar Indonesia untuk Jepang H.E. Yusron Ihza Mahendra memberikan dukunganya kepada Tim yang berasal dari Yogyakarta ini. Kunjungan ini diikuti oleh 20 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta beserta 3 advisor, dan beberapa perwakilan dari Kedutaan Besar Indonesia Tokyo.

Kunjungan Tim Mobil Garuda UNY ini disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia dan segenap staf KBRITokyo. Dalam kesempatan tersebut, H.E Yusron Ihza Mahendra menyampaikan harapannya terhadap salah satu tim perwakilan Indonesia ini. Kompetisi seperti ini perlu diikuti. Harapan tertinggi adalah juara tetapi setidak-tidaknya dalam tataran minimal, kita dapat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia itu ada, untuk membuka wawasan.” 

Hal ini beliau sampaikan dengan penuh semangat, sesuai dengan kebiasaan beliau yang selalu bersemangat untuk membicarakan kemampuan anak bangsa. Beliau juga menekankan kepada semua anak bangsa agar selalu meningkatkan kemampuan diri dengan senantiasa melakukan riset. “Belajarlah dari teknologi bangsa lain lalu kita bisa membuat teknologi sendiri. »

Selaku perwakilan dari Universitas Negeri Yogyakarta, Zainal Arifin yang juga merupakan advisor tim memperkenalkan tim yang juga telah berhasil meraih juara sebagai Best of The Best di 2015 ISGCC di Korea Selatan pada Mei 2015 lalu. Setelah kunjungan ini, tim akan melanjutkan persiapan untuk kompetisi yang akan dilaksanakan selama lima hari pada tanggal 1—5 September 2015 mendatang di Shizuoka, Jepang.

Tahun ini merupakan kali pertama tim mobil UNY mengikuti Formula SAE Japan. Formula SAE Japan sendiri merupakan event kompetisi otomotif yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya dan merupakan bagian dari event international Formula SAE yang digelar sepanjang tahun di berbagai negara seperti Jerman, Italia, Austria, Australia, dan sebagainya. (dyah nh)

Label Berita: 

PROF. SLAMET, PH.D. BANGKITKAN MOTIVASI MAHASISWA BARU PPS UNY

$
0
0

Selasa, 25 Agustus 2015 merupakan hari kedua pelaksanaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY). Kegiatan yang merupakan lanjutan dari pembukaan OSPEK yang dilaksanakan Senin, 24 Agustus 2015 itu dihadiri sekitar 1200 mahasiswa baru dari 35 prodi, S2 maupun S3. Berbeda dengan OSPEK hari pertama yang dilaksanakan di GOR UNY, kegiatan OSPEK hari kedua ini dilaksanakan di Auditorium UNY sejak pukul 07.00—17.30 WIB dan hanya dihadiri mahasiswa baru dari PPs UNY saja.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan sistem akademik, keuangan, kemahasiswaan, fasilitas laboratorium, perpustakaan serta pimpinan program studi PPs UNY ini juga diisi dengan kuliah perdana bagi mahasiswa PPs UNY yang disampaikan oleh Prof. Slamet, PH, M.A., M.Ed., M.A, MLHR, Ph.D. Dalam penyampaian materinya, Prof. Slamet membangkitkan kesadaran para mahasiswa baru tentang urgensi kemandirian dan semangat menggapai cita-cita melalui kisah perjalanan studinya ketika di Amerika.  Hal lainnya beliau mengajak audiens untuk berpikir kritis dan menyiapkan strategi jitu guna menghadapi tantangan zaman akibat pengaruh globalisasi.

Para mahasiswa terlihat antusias dengan paparan materi yang disampaikan oleh guru besar UNY yang memiliki gelar terbanyak itu. Bahkan ketika dibuka sesi tanya jawab, banyak peserta yang tidak berkesempatan untuk berdialog dengan pembicara. Salah satu peserta memberikan testimoninya, “Materi yang mencerahkan, penyampaian yang menyenangkan, dibalut dengan sikap yang idealis, membuat sesi kuliah perdana tidak seperti yang saya perkirakan akan membosankan” ungkap Anwaril Hamidi, mahasiswa Program Studi Matematika asal Kalimantan tersebut. 

Meskipun tak ada yel-yel yang menggema dari barisan mahasiswa yang memenuhi lantai dasar dan tribun Auditorium, mahasiswa baru dihibur oleh beberapa hiburan yakni tari golek Ayun-ayun dari mahasiswi program studi pendidikan seni PPs UNY dipagi hari dan musisi jalanan Angklung Rajawali Jogja yang menghibur mahasiswa di sela istirahat makan siang. Dengan menampilkan beberapa lagu yang bergenre dangdut koplo hingga beberapa lagu nasionalis, musisi jalanan ini tampil meriah dan bersemangat sehingga mampu menghidupkan suasana dan menghibur seluruh peserta serta panitia OSPEK.

Hal tersebut terlihat seperti yang disampaikan Nurwahidah, yang merupakan mahasiswa baru Prodi Pendidikan IPA, “Penampilan musisi jalanannya bagus, sangat menghibur. Paduan musik tradisional dan klasiknya bagus dan menarik. Bisa memberi penyegaran setelah jenuh dengerin ceramah dari pemateri. He he he,” ungkap mahasiswa asal Lombok tersebut.

Adanya hiburan berupa musisi jalanan ini bukan tanpa alasan, panitia ingin mengenalkan sisi lain dari sebagian kecil budaya yang ada di Jogja. Seperti diketahui, Jogja terkenal dengan musisi jalanan yang memainkan alat musik tradisional yang menjadi ciri kota pelajar tersebut. Dengan adanya tampilan tersebut diharapkan mahasiswa yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia ini dapat mengenal budaya-budaya yang ada di Jogjakarta. (Humas & Media KMP UNY)

Label Berita: 

PEMBUKAAN OSPEK FIK UNY TAHUN 2015

$
0
0

Ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 4 kali, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta secara resmi oleh Dekan FIK, Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. pada Rabu, 26 Agustus 2015. Pemukulan gong sebanyak 4 kali tersebut merupakan representasi keempat Program Studi (Prodi) yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY; yaitu Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas), Prodi Ilmu Keolahragaan (Ikor), dan Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO).

Kegiatan Ospek FIK UNY tahun 2015 dengan tema "Mewujudkan Insan Olahraga yang Siap Maju dengan Semangat Guru Bangsa yang Bertaqwa dan Cendikia menuju Macan Asia" dibuka dengan pembacaan gema wahyu Illahi oleh Andika Ari Pratama dan dilanjutkan sambutan Ketua Panitia Ospek FIK UNY 2015, Rahadian Eko Yudistiro. Dalam laporan dan sambutannya, Ketua Ospek yang sering disapa "Tiro" tersebut menyampaikan bahwa semoga mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY bisa semakin mengembangkan keolahragaan di Indonesia, meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME, meningkatkan nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih lanjut, Tiro berpesan agar mahasiswa FIK harus memiliki minat pada penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan mewujudkan mahasiswa yang aktif dalam bidang kegiatan olahraga dan kemahasiswaan. Dari Badan Eksekutif Mahasiswa FIK, Abri Kurnia Rahman menyampaikan kebanggaannya menyambut mahasiswa baru di FIK UNY. Wakil Ketua BEM FIK tersebut menyatakan bahwa para mahasiswa baru selayaknya bersyukur dan bangga atas diterimanya di satu satunya perguruan tinggi keolahragaan di Kota Pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu, mahasiswa baru termasuk dalam agent of change yang menjadi solusi bagi masyarakat dan harapan bangsa. "Di sinilah tempat yang akan membawa kita untuk berprestasi, dan marilah bergabung dengan organisasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi kalian", ujar Abri.

Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., memberikan selamat menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta karena telah sukses menyingkirkan  kandidat calon mahasiswa yang lain untuk masuk FIK. Komposisi Ospek Mahasiswa Baru FIK UNY ini terdiri dari 202 mahasiswa Prodi PJKR, 119 mahasiswa Prodi PGSD Penjas, 119 mahasiswa Prodi PKO, dan 45 mahasiswa Prodi Ikor.

Dekan FIK berharap bahwa para mahasiswa baru semoga bisa menjadi guru yang benar-benar bisa "digugu" dan ditiru, untuk membantu mewujudkan visi UNY yang taqwa, mandiri, dan cendikia. Di akhir sambutannya, Dekan FIK berharap agar semua mahasiswa FIK mampu untuk bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Kegiatan Ospek FIK tahun 2015 tersebut dihadiri oleh seluruh pimpinan FIK UNY dari ketua senat fakultas hingga seluruh dosen FIK di Hall Tenis Indoor Barat FIK UNY. (SP27)

Label Berita: 

NURYADIN E. RAHARJO DOKTOR KE-283 PPS UNY

$
0
0

Pemerintah berharap dengan adanya SMK bisa membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indoensia. Selain terserap sebagai tenaga kerja yang terampil, mereka juga diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dengan kata lain lulusan SMK diharapkan memiliki karakter dan berjiwa wirausaha sehingga nantinya dapat berkembang di dunia kerja. Untuk menciptakan wirausaha dari lulusan SMK diperlukan sebuah metode pendidikan karakter kewirausahaan.

Pelaksanaan pendidikan karakter dan budaya kewirausahaan di SMK dapat dilakukan melalui berbagai upaya. Usaha tersebut antara lain dengan menanamkan pendidikan kewirausahaan ke dalam semua mata pelajaran, bahan ajar kewirausahaan, ekstrakurikuler, dan pengembangan, dan pengembangan diri. Selain itu, bisa dilakukan melalui pengembangan kurikulum yang bermuatan pendidikan kewirausahaan, menumbuhkan karakter dan keterampilan berwirausaha. Menumbuhkan budaya wirausaha di lingkungan SMK melalui kultur sekolah juga bisa dijadikan pilihan.

Itulah sekelumit pengantar yang dipaparkan Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd. dalam sidang ujian terbuka promosi doktor di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (28/8/2015). Dewan penguji yang terlibat antara lain Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. (ketua merangkap penguji), Prof. Soenarto, Ph.D. (sekretaris merangkap penguji), Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D. (penguji internal UNY), Prof. Dr. Rahmawati (penguji eksternal/UNS), dan dua promotor Prof. Sukardi, Ph.D., dan Prof. Dr. Husaini Usman.

Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY ini menyampaikan hasil penelitian disertasinya yang berjudul “Pendidikan Karakter Kewirausahaan Melalui Kultur Sekolah (PKK-KS) di Sekolah Menengah Kejuruan”. Promovendus melakukan penelitian di SMK 2 Depok Sleman, dan SMK 2 Pengasih Kulon Progo dengan melibatkan warga sekolah, dokumen, dan kultur sekolah.

Dalam penelitiannya ditemukan hal-hal berikut ini. PKK-KS di SMK dilakukan pada kultur sekolah di bidang kewirausahaan melalui lima artifak dimensi verbal/konseptual, lima artifak dimensi tingkah laku/behavior, empat artifak dimensi fisik/material. ”Dari 18 karakter kewirausahaan yang ditemukan dalamproses PKK-KS terdapat 17 karakter yang dominan dalam dimensi verbal/konseptual, 8 karakter dominan dalam dimensi tingkah laku/behavioral, dan 7 karakter dalam dimensi fisik/material,“ ungkapnya.

Lebih lanjut suami dari Ratna Setyarini, S.Pd., ini mengemukakan bahwa strategi yang dipergunakan PKK-KS di SMK meliputi pemberdayaan, pembelajaran, penilaian, keteladanan, pembiasaan, dan penguatan yang menghasilkan  karakter dominan masing-masing sejumlah 14, 11, 11, 8, 8, dan 8.

Dalam penelitian ini ditemukan teori PKK-KS di SMK yang dilakukan dengan menggunakan enam strategi (pemberdayaan, pembelajaran, penilaian, keteladanan, pembiasaan, dan penguatan) dapat menghasilkan 18 karakter kewirausahaan. Implementasi PKK-KS ini akan dipengaruhi oleh faktor figur, kultur, dan struktur.

Agar penelitian ini bisa bermanfaat, promovendus berharap bisa mendapatkan dukungan dari stakeholder pendidikan terkait. Sehingga tujuan dari penelitian dapat dicapai oleh SMK secara umum. Dengan sendirinya jumlah pengangguran lulusan SMK dapat dikurangi dengan lahirnya para wirausaha dengan lapangan kerja baru.

Setelah mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari promovendus atas pertanyaan, masukan, dan saran yang diberikan setiap penguji, akhirnya bapak 2 anak ini berhasil dinobatkan sebagai doktor kependidikan bidang PTK yang ke-85 dan ke-283 di PPs UNY. (Rubiman)

Label Berita: 

ICHA YANG CERIA ITU TELAH TIADA

$
0
0

Futicha Sirrulhayati Muna atau yang lebih akrab disapa Icha, lulusan Prodi Biologi FMIPA UNY itu telah tiada. Icha menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (29/8/2015) sekitar pukul 17.00 WIB di Magelang. Padahal pagi harinya, Icha yang angkatan tahun 2011 ini masih mengikuti acara Wisuda UNY walaupun harus menggunakan kursi roda karena sakit. Icha merupakan salah satu wisudawan yang meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,65.

Evy Yulianti, S.Si., M.Si., Kaprodi Biologi FMIPA UNY yang juga menjadi pembimbing skripsi ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/9/2015) mengatakan bahwa mahasiswa tersebut (Icha) orangnya sangat rajin, ceria, dan bersemangat.

“Sebenarnya dia sudah agak lama merasa sering pusing-pusing tapi hal tersebut tidak membuatnya mengeluh. Icha sudah beberapa kali periksa di rumah sakit di sekitar Muntilan,” lanjutnya.  

Dulu, jelas Evy, sewaktu masih bimbingan skripsi dan pada waktu ujian terlihat wajahnya masih ceria. Begitu juga waktu yudisium. Tapi setelah itu kesehatannya semakin menurun dan beberapa kali masuk rumah sakit.

Gadis kelahiran Magelang, 30 Agustus 1993 ini berhasil menyelesaikan tugas akhirnya dalam waktu 5 bulan 8 hari. Icha mengikuti ujian tugas akhir pada 10 Juli 2015 dan ikut yudisium periode Juli 2015. 

Icha yang tinggal di Kalibening Dukun Magelang merupakan puteri seorang guru ini selama kuliah tidak pernah mengambil cuti kuliah, sehingga mampu menyelesaikan studi selama 4 tahun. (witono)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live