Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

SYAWALAN DAN SILATURAHMI KELUARGA BESAR FIK UNY OLEH PROF. DR. MAHFUD M.D.

$
0
0

"Bersegeralah meminta maaf jika berbuat salah." Demikian disampaikan Ustad Prof. Dr. M. Mahfud, M.D., S.H., S.U. dalam tausiyahnya pada acara silaturahim dan halal bi halal keluarga besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Acara yang dilaksanakan pada Selasa, 28 Juli 2015 di Gedung Olahraga FIK UNY tersebut menghadirkan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia periode 2008—2013, Prof. Dr. M.Mahfud M.D., S.H., S.U. sebagai pembicara dalam tausiyah syawalan tersebut.

Acara tahunan yang dihadiri para pimpinan UNY di antaranya Rektor, Wakil Rektor I, II, dan III, para wakil dekan, ketua lembaga, dan kepala biro di lingkungan UNY, turut mengundang Ketua Dewan Pertimbangan UNY yang juga merupakan ketua Umum KONI DIY, GBPH Gusti Prabukusumo, S.Psi., para mitra di antaranya KONI di daerah/ kabupaten di DIY, sekolah mitra, dan bank mitra FIK.

Syawalan tersebut diawali dengan jabat tangan seluruh warga FIK dari dosen, karyawan, dan staf di unit-unit lingkungan FIK dan dilanjutkan pembacaan khotmil quran oleh Ahmad Zaki Nasyid, mahasiswa Prodi PGSD Penjas FIK dan juga merupakan juara MTQ UNY tahun 2015. Setelah itu, sambutan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Rektor UNY.

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., menyampaikan bahwa momentum syawalan dimaknai dengan peningkatan dalam beramal dan beribadah. Selain itu, Rektor juga menyampaikan bahwa FIK menjadi landasan dalam menggalakkan hidup yang sehat dengan berolahraga, karena tanpa jiwa dan raga yang tidak sehat, hidup tidak akan bahagia. Kegiatan syawalan bukan hanya kegiatan rutin tahunan saja, namun merupakan kebutuhan orang- orang dalam bersosialisasi saling maaf memaafkan.

Di akhir sambutannya, Rektor berterima kasih atas kedatangan Prof. Dr. M. Mahfud M.D., S.H., S.U, semoga "mahfud' yang berarti "menjaga" bisa semakin menjaga dan merapatkan barisan FIK karena sudah semakin banyak doktor dan profesor dalam bidang keolahragaan dan berharap semoga keolahragaan dapat dikembangkan dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga merupakan kota pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, Prof. Dr. M.Mahfud M.D., S.H., S.U. dalam tausiyahnya berpesan agar kita sebaiknya bersegara minta maaf jika melakukan kesalahan kepada orang lain. Guru besar Universitas Islam Indonesia tersebut menceritakan bahwa di Mekkah, Arab Saudi tidak ada tradisi syawalan, karena selalu meminta maaf setelah berbuat kesalahan. Namun, tradisi syawalan di Indonesia adalah hal yang baik dan patut dipertahankan karena dahulu dilatarbelakangi oleh para wali yaitu Sunan Bonang yang pada saat itu mengumpulkan "cantrik-cantrik" atau muridnya dengan mengatakan bahwa ibadah puasa tidak lengkap jika tidak memaafkan.

Oleh karena itu, sejak saat itu budaya "syawalan" mulai dilakukan oleh orang- orang di nusantara. Sebagai pencerahan tambahan, Mahfud menceritakan bahwa Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabatnya tentang orang yang bangkrut. Para sahabat gagal menjawabnya karena hampir semua menjawab bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang kehilangan harta ataupun pekerjaannya. “Namun, orang yang bangkrut adalah orang yang banyak beramal ibadah kepada Allah dan sesama tetapi lupa meminta maaf kepada orang- orang yang penah disakitinya,” imbuh Mahfud M.D. (SP27)

Label Berita: 

FIELD ASSESSMENT PRODI PBSI PPS UNY

$
0
0

Setelah Prodi Pend. Biologi dan Pend. Sejarah dinilai oleh Asesor BAN PT, giliran Prodi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia divisitasi. Pada hari Kamis, 13 Agustus 2015, Program Pascasarjana UNY menerima kedatangan Tim Asesor BAN PT yang melakukan field assessment. Asesor BAN PT yang melakukan penilaian adalah Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. dari UNS dan Dr. Susetyo, M.Pd. dari UNIB Bengkulu.

Seperti visitasi pada umumnya, pada hari pertama, Tim Asesor disambut oleh pimpinan UNY di Ruang RKU UNY. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain WR I, WR III, Direktur PPs UNY, Asdir I, Ka. BAKI, Penjaminan Mutu UNY, Staf Ahli WR I, Kabag. Akademik, Kabag. Informasi dan tentunya kaprodi yang divisitasi yaitu Dr. Kastam Syamsi, M.Ed. beserta beberapa dosen PBSI.

Mewakili Rektor UNY, WR I, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. mengucapkan selamat datang kepada kedua asesor. Beliau menyampaikan hal tentang UNY secara garis besar mulai dari visi misi, fakultas, jurusan, prodi yang ada di UNY. Selain itu, beliau juga memaparkan tentang sarana prasarana akademik yang dimiliki.

Sebagai wakil rektor yang mengurusi bidang akademik, beliau memaparkan fakultas dan program studi yang diselenggarakan UNY khususnya untuk jenjang magister dan doktor. “Mulai tahun 2014, PPs UNY panen mandat DIKTI untuk menyelenggarakan 19 prodi jenjang magister. Tentunya secara otomatis waktu-waktu ini kami disibukkan dengan pengajuan akreditasi dan visitasi,“ ungkap beliau.

Selanjutnya mewakili tim asesor, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dan luar biasa dari pihak UNY. Sebagai asesor, beliau berdua bertugas untuk verifikasi borang yang telah dikirim dengan membandingkan realita di lapangan.

Setelah mengikuti acara seremonial penyambutan di Rektorat, kedua asesor melanjutkan agenda di ruang sidang 315 PPs UNY. Kaprodi PBSI bersama dosen pengajarnya mengikuti dengan seksama proses verifikasi borang program studi (Buku III A) mulai dari standar 1 hingga 7. Pertanyaan dan masukan yang diberikan oleh Prof. Sarwiji bisa ditanggapi dengan baik oleh Dr. Kastam Syamsi dan pengelola PBSI. Sementara pencermatan borang institusi (Buku IIIB), Dr. Susetyo, M.Pd. ditanggapi oleh Direktur, Asdir, Tim Penjaminan Mutu PPs UNY.

Pada kesempatan yang lain asesor juga berbincang dan mendengarkan testimoni dari mahasiswa PBSI. Mahasiswa diminta menyampaikan masalah berkaitan dengan asal daerah, PT asal, suasana kegiatan perkuliahan, kurikulum, dan sarana prasarana akademik yang disediakan PPs UNY.

Dalam visitasi tersebut, tim asesor juga menyempatkan diri untuk meninjau sarana prasarana perkuliahan seperti pengelola jurnal, perpustakaan, ruang perkuliahan, ruang diskusi mahasiswa, lab. komputer, dan sekretariat organisasi mahasiswa. (Rubiman)

Label Berita: 

PIMPINAN FIK SOWAN MENPORA RI

$
0
0

Dalam rangka menyambut Dies Natalis Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang ke-64 tahun 2015 ini, pimpinan FIK yang terdiri dari Dekan, Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Wakil Dekan I, Dr. Panggung Sutapa, M.S., Ketua Panitia Dies FIK, Dra. Endang Rini Sukamti, M.S. dan Kepala Bagian Tata Usaha FIK, Drs. Yudi Sutama, M.Pd. "sowan” atau bertamu ke Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang terletak di Jalan Asia Afrika, Senayan Jakarta Pusat untuk bertemu Menpora RI.

Kunjungan pada Rabu, 12 Agustus 2015 tersebut merupakan audiensi Pimpinan FIK dalam rangka persiapan mengundang Menpora dan beberapa Deputi Kemenpora untuk memperingati Dies Natalis FIK yang ke-8 windu dan beberapa agenda kelembagaan yang rencananya akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2015 di FIK UNY. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nachrawi didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga RI, Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto merasa sangat senang bisa menerima kunjungan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Menpora mengatakan bahwa perguruan tinggi harus mem-back up (menyokong dan mendukung) olahraga dan pemuda di Indonesia pada umumnya. "Perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Ilmu Keolahragaan harus turut serta dan andil dalam mengembangkan keolahragaan di Indonesia," terang Menpora. Lebih lanjut, Menpora menambahkan bahwa pembinaan keolahragaan harus dimulai dari klub- klub, tidak hanya dilihat dari kepengurusan Komite Olahraga Nasaional Indonesia (KONI) saja.

Di akhir pertemuan yang sempat tertunda akibat reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo siang itu, Menpora berharap bahwa semoga dalam kunjungannya ke FIK UNY di Yogyakarta kelak, dapat sekaligus menjadi forum komunikasi dengan mengundang pengurus klub- klub olahraga dan juga turut mendoakan agar Dies 8 windu FIK semakin menjadikan FIK UNY menjadi semakin maju dan berkembang.

Sementara itu, Dekan FIK UNY, Drs Rumpis Agus Sudarko, M.S. merasa sangat senang dengan kesempatan yang diberikan oleh Menpora untuk bertemu. Selain itu, Dekan FIK juga menyampaikan siap mendukung komitmen dan apresiasi Menpora dan jajarannya dalam menata dan membersihkan pembinaan olahraga prestasi dan pendidikan di Indonesia dari kepentingan lain. Lebih lanjut, Dekan FIK mengapresiasi Menpora dalam mengembangkan pembinaan olahraga dan pemuda di Indonesia seutuhnya. (SP27)

Label Berita: 

UNY LEPAS GURU SM3T ANGKATAN V

$
0
0

“Jalin kerjasama dengan masyarakat setempat untuk memajukan daerah terdepan terluar dan tertinggal. Pemerintah Kabupaten Gayo Lues hanya mempercayakan SM3T pada UNY, jagalah kepercayaan yang telah dirintis oleh SM3T angkatan terdahulu.” Demikian dikatakan Wakil Rektor I Universitas Negeri Yogyakarta Wardan Suyanto, Ed.D. dalam pelepasan peserta sarjana mendidik di daerah terdepan terluar tertinggal (SM3T) UNY tujuan Alor Nusa Tenggara Timur dan Gayo Lues Aceh di Auditorium UNY, Rabu, 19 Agustus 2015.

Wardan Suyanto, Ed.D. mengingatkan agar selalu beradaptasi dengan lingkungan karena guru SM3T bukan sekedar mengajar namun juga mendidik. “Jangan lupa untuk tetap beribadah,” kata Wakil Rektor I. Peserta dilepas oleh Wakil Rektor I dan III beserta jajarannya dengan jabat tangan. Program SM3T akan dilaksanakan selama setahun dengan tujuan membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan khususnya kekurangan guru sekaligus memberikan pengalaman tugas sosial kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan sumberdaya manusia di derah sasaran.

Peserta SM3T UNY tahun 2015 ini akan ditempatkan selama setahun di Kabupaten Ngada NTT sebanyak 68 orang, Kabupaten Alor NTT 56 orang, Kabupaten Gayolues Aceh 68 orang, Kabupaten Malinau Kalimantan Utara 69 orang, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat 38 orang, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat 47 orang, dan Kabupaten Merauke Papua 38 orang. Pelepasan peserta SM3T juga diikuti oleh segenap orang tua peserta dan keluarga untuk melepas putra putrinya yang akan mengabdi di daerah terdepan, terluar dan tertinggal Indonesia.

Salah satu orangtua peserta SM3T, Kasno, mengatakan bahwa dirinya bangga karena putrinya mengambil peran dalam meratakan pendidikan di Indonesia. Menurut orangtua Desi Novitasari alumnus Prodi Pendidikan Seni Drama dan Tari tersebut, pendidikan di daerah 3T perlu dibimbing agar lebih maju dan dia merelakan putrinya ikut mengabdi di Alor.

“Saya berharap pengabdian di daerah 3T berjalan lancar sehingga anak kami kembali dengan selamat,” tutup warga Karanganyar Jawa Tengah tersebut. (dedy)

Label Berita: 

SYAWALAN FBS AJANG SILATURAHIM DAN PENINGKATAN IMAN

$
0
0

Selepas satu bulan berpuasa, seluruh umat muslim merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri yang pada tahun ini jatuh pada 17—18 Juli 2015. Momentum lebaran di nusantara pun tak terlepas dari tradisi syawalan. Menurut filosofi masyarakat Jawa, syawalan dikenal pula dengan istilah "Bada Kupat" yang biasanya dirayakan seminggu usai lebaran. Syawalan dimaknai sebagai ajang silaturahim dan saling memaafkan di kalangan kerabat dan keluarga. Begitu pun yang dilakukan oleh keluarga besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY dalam acara Syawalan Keluarga Besar FBS UNY yang digelar pada hari Minggu (26/7/2015) lalu bertepatan dengan 10 Syawal 1436 Hijriyah.

            Berlokasi di Pendopo Tedjokusumo, syawalan ini dihadiri oleh para dosen, karyawan dan pensiunan pegawai beserta keluarga, serta mahasiswa. Selain itu, hadir pula tamu kehormatan di antaranya Rektor UNY yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Prof. Hj. Suwarsih Madya, Ph.D. serta dekan fakultas lain.

            Acara diawali dengan sambutan Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku dekan FBS. Dalam sambutannya, Zamzani mengajak seluruh sivitas akademika FBS untuk saling bersinergis dalam memajukan Kampus Ungu dan UNY supaya ke depannya lebih baik lagi. Tak lupa, ia berharap agar momen ini menjadi ajang untuk meningkatkan kesholehan. “Semoga kita tergolong sebagai orang-orang yang mendapatkan kemenangan, kesholehan religius dan kesholehan sosial kita semoga semakin tumbuh dan berkembang,” harapnya.

            Sementara itu, Wakil Rektor IV dalam sambutannya menekankan ihwal Peningkatan Iman dan Taqwa Menuju Insan yang Profesional, yang tak lain merupakan tema syawalan kali ini, kaitannya dengan konteks pembangunan di UNY. Tema tersebut dipandang sebagai upaya untuk membumikan keimanan dan ketaqwaan khususnya bagi warga FBS dalam kancah tugas profesional. Pasalnya, hal itulah yang diharapkan untuk terwujud dalam kiprah kinerja sehari-hari. “Seorang yang beriman dan bertaqwa sudah semestinya profesional. Jadi kalau belum, maka ada kesenjangan antara iman, taqwa dan amalan yang ada pada diri kita,” ungkap Suwarsih.

            Syawalan kali ini juga menghadirkan Prof. Dr. Tulus Warsito, M.Si. yang merupakan guru besar Politik Internasional UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) untuk mengisi siraman rohani. Dalam tausiyahnya, Tulus menyampaikan hikmah dari tradisi syawalan yang secara rutin dirayakan setiap tahun di Indonesia. Menurutnya, momentum smacam ini merupakan suatu kekayaan budaya Indonesia yang mewarnai ke-Islaman di nusantara. Mulai dari migrasi masif di berbagai daerah di nusantara, hingga kegiatan ekonomi yang meningkat pesat selama perayaan lebaran.

            Tulus juga menjelaskan bahwa ada satu hal yang menurutnya sederhana dalam memaknai ketaqwaan. “Taqwa itu sebenarnya adalah kehati-hatian, kecermatan melihat apa yang kita lalui dengan hitungan yang jelas. Kejelasan itu berasal dari tuntunan Qur’an dan Hadits,” bebernya.

            Yang unik dari syawalan kali ini, para tamu undangan juga disuguhi berbagai hiburan, mulai dari penampilan ibu-ibu dharmawanita hingga mahasiswi Seni Tari yang menampilkan Tari Zapin, yakni tarian khas Melayu yang bernuansa Islami.   

            Tak sekedar halal bi halal, momen syawalan ini pun sekaligus menjadi ajang perkenalan karyawan baru FBS, penyerahan kenang-kenangan bagi dosen purna tugas, serta pamitan calon jamaah haji. Acara dipungkasi dengan ramah tamah dan bersalam-salaman. (Muvida & Nana)

Label Berita: 

MERIAH, LOMBA TENIS MEJA PUTRI DI FMIPA UNY

$
0
0

Suasana meriah kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70 berlangsung di FMIPA UNY. Pada hari Jumat (14/8/2015) lalu setelah senam pagi bersama di halaman dekanat, dilaksanakan lomba tenis meja putri yang diikuti oleh dosen, karyawan, serta siswa PKL.

Suasana menjadi ramai dan lucu karena sebagian besar peserta belum pernah sekalipun bermain tenis meja. Seperti yang terjadi pada partai pertama yang mempertandingkan antara Kabag Tata Usaha, Ibu Endang Prihatini melawan Ibu Endang Dwi Siswani dosen Jurusan Pendidikan Kimia. Dilihat dari cara bermainnya, tampak bahwa Endang Prihatini masih canggung dalam memukul bola, sehingga bola banyak menyangkut di net atau keluar bidang lapangan.

Walaupun tampak canggung, tapi Bu Endang, begitu beliau akrab disapa terus melanjutkan lomba. Apalagi mendapat dukungan dari banyak penonton dari dosen dan karyawan yang memberi semangat pada pertandingan tersebut. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Endang Dwi Siswani.

Kemeriahan juga terjadi di pertandingan-pertandingan yang lain karena kelucuan-kelucuan yang ada di pertandingan tersebut. Pada lomba tenis meja putri ini juara I diraih oleh Tutik Rahayu yang mengalahkan Titi Mulyani di pertandingan final.

Sementara untuk partai tunggal putra yang digelar pada hari yang sama, dimenangkan oleh Suyoto yang di partai final mengalahkan Eko Marsono dengan skor 2-0. Juara ketiga diraih oleh Sarjono yang berhasil menyingkirkan Suparmanto juga dengan skor 2-0. (witono)

Label Berita: 

INCUMBENT FIS UNY KEMBALI MEMIMPIN

$
0
0

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menggelar pemilihan pemimpin terbaru bagi FIS UNY periode kepemimpinan 2015—2019. Dalam pemilihan yang digelar Kamis (20/8/2015) di Ruang Sidang Ki Hajar Dewantara FIS UNY tersebut, diawali dengan rapat senat terbuka yang dihadiri oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab., M.A., tim pengawas dan pemantau baik dari universitas maupun fakultas, anggota senat FIS UNY, perwakilan jurusan dan prodi, Kabag dan Kasubag, Kadiv Humas, Promosi dan Protokoler, serta perwakilan dari Ormawa di lingkungan FIS UNY. Dalam sidang terbuka tersebut para calon dekan yang terdiri dari Dr. Samsuri dengan nomor undian 1, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. nomor undian 2, dan Dr. Hastuti, M.Si. nomor undian 3.

Rapat terbuka diawali dengan pemaparan visi, misi serta program kerja dari para calon dekan, dilanjutkan tanya jawab dengan para peserta rapat terbuka. Selesai tanya jawab, dilanjutkan dengan rapat senat tertutup yang hanya boleh dihadiri oleh rektor, tim pemantau dan pengawas serta anggota senat. Dalam rapat tertutup tersebut dilakukan pemungutan suara dengan hasil nomor undian 1 memperoleh 3 suara, nomor 2 meraih 21 suara, dan calon dekan nomor 3 berhasil mendapat 10 suara.  Dari hasil pemilihan suara tersebut, incumbent yaitu Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. kembali berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan tersebut.

Dalam penyampaian visi misi dan program kerja (progker) para calon dekan tentu mempunyai “senjata” masing-masing. Seperti calon dekan nomor 1 mengedapankan visi “Mengokohkan Fakultas Ilmu Sosial UNY sebagai basis pendidikan ilmu-ilmu sosial berjati diri Indonesia berdasarkan Pancasila dalam kerangka pencapaian UNY sebagai universitas kependidikan kelas dunia.” Dalam misinya Samsuri mempunyai 5 hal yang ingin dicapainya di antaranya adalah memperkuat prodi sebagai ujung tombak fakultas, memantapkan tridharma perguruan tinggi, memperkuat sinergi kepemimpinan dan manajemen pengelolaan fakultas, mendorong gerakan mahasiswa agar lebih kreatif, dan memperkuat jejaring akademik dan profesi. Untuk Progker, Samsuri lebih menggarap tentang tridharma perguruan tinggi, manajemen kelembagaan, dan kemahasiswaan.

Untuk nomor 2, Ajat menyampaikan visinya yaitu “Bekerja ikhlas untuk fakultas ilmu sosial yang berkemauan dan bermartabat.” Menurut Ajat, kata “berkemajuan” merujuk pada slogan FIS SMART (Semangat untuk Maju Arif Rasional atas dasar Taqwa). Hal ini juga dalam rangka mewujudkan visi universitas (Taman Cendekia) dan Visi Fakultas Ilmu Sosial (pembumian Ilmu-Ilmu Sosial). Sementara untuk visi fakultas, disampaikan Ajat,  yaitu “Pada tahun 2025 menjadi fakultas yang unggul dalam membumikan ilmu-ilmu sosial dan menghasilkan tenaga pendidik dan ilmuwan sosial berdasarkan ketaqwaan, kemandirian, kecendekiaan dan Pancasila”. Hal ini sesuai dengan Renstra FIS 2015—2019, halaman 12.

Selain itu, Ajat mempunyai misi 4 hal yang ingin diraih. Dalam rangka pencapaian visi dan misi tersebut Ajat mempunyai 4 strategi di antaranya dengan menyusun program kegiatan tridharma perguruan tinggi dan kerjasama, dengan memperhatikan skala prioritas sesuai perkembangan dan evaluasi berkelanjutan. Yang kedua mengelola sumber daya dan anggaran secara berimbang, transparan, proporsional dan profesional. Ketiga, menempatkan sistem penjaminan mutu secara tepat dan akurat. Dan terakhir, membentuk task force atau unit-unit untuk mendukung kegiatan-kegiatan tridharma perguruan tinggi dan kerjasama yang memiliki nilai unggul dan strategis bagi peningkatan kemajuan dan martabat fakultas.

Dalam kesempatan tersebut, Ajat juga memaparkan program unggulan 4 tahun, yaitu, penguatan U2IK, sebagai upaya menuju implementasi world class university. Internasionalisasi program studi, rintisan keanggotaan pada asosiasi keilmuan internasional, penguatan laboratorium, pembentukan unit layanan penerbitan dan publikasi serta penguatan pada program prestasi mahasiswa terutama PKM.

Dr. Hastuti dalam paparannya menyampaikan sasarannya apabila menjadi Dekan FIS UNY periode 2015—2019 yaitu dengan melakukan reformasi organisasi dan tata kerja, disain dan implementasi sesuai SOP, peningkatan iklim dan kultur akademik, pengembangan program studi, pengembangan staf, peningkatan kualitas kemahasiswaan dan alumni, meningkatkan kerjasama di dalam dan luar negeri  dan yang terakhir melakukan peningkatan sarana dan prasarana. Dalam mewujudkan sasaran tersebut, Hastuti tentunya mempunyai strategi-strategi yang diharapkan bisa memudahkan dalam perwujudan sasaran-sasaran tersebut.

Dihubungi setelah pemilihan, dekan terpilih. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. menyampaikan, “Yang terpenting akan melakukan yang terbaik, all out untuk kemajuan fakultas dan universitas. Tidak ada alasan lain,” tegas Ajat. Dalam kesempatan tersebut Ajat juga menambahkan, “Yang empat itu satu (Dekanat: Dekan beserta Wakil Dekan I, II, dan III).”  Ajat juga meyakinkan dengan menambahkan, dalam periode kepemimpinannya ini dia ingin mengikuti arahan dan jejak Rektor UNY.

“Pada periode kedua ini harus lebih baik lagi,” ungkapnya mantap. Semoga dalam kepemimpinannya ini FIS UNY bisa menjadi lebih baik lagi dan berkibar bendera dan namanya, baik di lingkungan UNY, di dunia pendidikan Indonesia, maupun internasional dengan segudang prestasi yang akan diraih seluruh akademisi FIS UNY. (Sari)

Label Berita: 

PEMILIHAN DEKAN FIK DAN FBS UNY

$
0
0

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) menggelar sidang senat terbuka dengan agenda tunggal presentasi para calon Dekan FIK UNY periode 2015–2019, sesuai dengan urutan abjad, yaitu: (1) Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO, (2) Prof. Dr. Tomoliyus, M.S., (3) Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. Acara ini berlangsung pada Kamis, 20 Agustus 2015.

Pada kesempatan tersebut, Prof Dr. Wawan Sundawan menyampaikan materi tentang nilai-nilai inti (core values), meliputi:  akhlahul karimah, collaborative, tolerance,  intelligence, dan visioner yang apabila dipadukan menjadi FIK UNY is active. Adapun program kerja yang perlu dilaksanakan agar FIK UNY menuju arah peningkatan kualitas yang lebih baik, di antaranya peningkatan akses pendidikan dan kualitas proses pendidikan melalui penyediaan sistem penjaminan mutu akademik, peningkatan kinerja dan penelitian, pendayagunaan pengabdian pada masyarakat, penataan pemberdayaan dan  pengembangaan sumber daya dan tata pemerintahan FIK, pengembangan kegiatan kemahasiwaan serta perluasan jaringan kerjasama.

Sementara itu, Prof. Dr. Tomoliyus menyorot tentang tata pamong kepemimpinan serta sistem pengelolaan dan penjaminan mutu. “Agar visi misi tujuan sasaran serta strategi pencapaian dapat berhasil diperlukan tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu yang baik,” paparnya.  

Di pihak lain, Dr. Siswantoyo berencana untuk meneruskan program kerja pimpinan terdahulu yang belum terselesaikan, memunculkan program kerja unggulan berbasis potensi FIK, meningkatkan kualitas akademik berbasis riset, meningkatkan jaringan di tingkat nasional dan internasional, membudayakan iklim humanis, ketaqwaan, mandiri, dan cendekia.

Usai tiga calon dekan mempresentasikan paparan makalahnya, diberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya jawab. Di antaranya adalah pertanyaan dan harapan: siapapun yang jadi pemimpin jadilah pemimpin yang amanah; memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya, serta kesiapan menghadapai MEA. “Kami percaya bahwa kita sudah memiliki SDM dan fasilitas yang bagus, sehingga mari kita berdayakan sumber daya yang telah ada ini sebaik mungkin sesuai dengan visi misi kita. Hari kemarin harus lebih baik baik dari hari ini, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,” tegas Wawan menjawab pertanyaan peserta.

Berdasarkan  hasil pemungutan suara, pemilihan dekan di FIK UNY adalah: (1) Dr. Siswantoyo: 2 suara, (2) Prof. Dr. Tomolius, M.S.: 7 suara, (3) Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed.: 19 suara.

Sehari sebelumnya, Rabu (19/8/2015) juga menjadi hari yang bersejarah bagi Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Pasalnya, babak baru kepemimpinan FBS untuk empat tahun mendatang ditentukan pada hari itu melalui Pemilihan Dekan (Pildek). Adapun ketiga Bakal Calon Dekan yang terpilih berdasarkan hasil rapat panitia pelaksana pemilihan calon dekan FBS periode tahun 2015-2019 ialah: (1) Dr. Maman Suryaman, M.Pd., (2) Prof. Dr. Pratomo Widodo, M.Pd., (3) Dr. Widyastuti Purbani, M.A.

Dalam pemilihan tersebut, Dr. Widyastuti Purbani secara resmi unggul dari 2 kandidat lain. Dr. Widyastuti memperoleh 31 suara dari total keseluruhan 58 suara. Sementara itu, Dr. Maman Suryaman memperoleh 21 suara, disusul Dr. Pratomo Widodo dengan perolehan 6 suara. Dengan demikian, Dr. Widyastuti terpilih menjadi dekan FBS periode 2015—2019.

Penghitungan suara pada pemilihan kali ini mengacu pada statuta, seperti yang telah dijelaskan oleh Ketua Panitia Pemilihan Dekan FBS, Prof. Dr. Suhardi, M.Pd. yang mengatakan, “Masih memakai peraturan yang lama, mbak, yaitu senat fakultas punya hak 65% suara dan rektor 35% suara,” jelasnya.

Hajatan pemilihan pada hari itu digelar di Ruang Seminar gedung PLA FBS UNY dan dihadiri oleh Rektor UNY, anggota senat, tamu undangan, serta perwakilan mahasiswa. Prosesi pemilihannya terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama yakni penyampaian visi misi dan arah kebijakan oleh ketiga Bakal Calon Dekan, kemudian dilanjutkan dengan rapat tertutup senat sekaligus pemilihan langsung Bakal Calon Dekan.

Pada pukul 10.00 WIB, acara diawali dengan sambutan Prof. Dr. Suhardi, M.Pd. selaku Ketua Panitia Pemilihan Dekan FBS, lalu pembacaan CV ketiga bakal calon, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi.

Adapun visi dan misi yang disampaikan oleh ketiga calon meliputi poin-poin utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni: bidang pendidikan, penelitian, PPM, kemahasiswaan, kerjasama, administrasi dan ketatausahaan, serta sarana dan prasarana.

Acara tahap pertama selesai pada pukul 11.00, kemudian dilanjutkan dengan rapat tertutup senat dan pemilihan langsung calon dekan hingga pukul 12.15. Mekanisme pemilihannya yakni para peserta mengambil kartu suara dan dilanjutkan memilih dengan cara memberi tanda centang maupun silang pada nama calon dekan yang dipilih, setelah itu kartu dimasukkan ke dalam kotak suara. Yang terakhir, penghitungan suara dipimpin oleh Pimpinan Rapat dan diawasi oleh Tim Pemantau serta para saksi.

Demi kelancaran prosesi pemilihan, panitia pun menyediakan fasilitas berupa proyektor di lantai 1 gedung PLA, sehingga para civitas FBS dapat turut menyasikan secara live prosesi pemilihan melalui layar proyektor.

Secara keseluruhan, pemilihan dekan FBS pada hari itu berjalan lancar. Prof. Dr. Suhardi, M.Pd. selaku Ketua Panitia Pemilihan Dekan FBS berharap, pasca terlaksananya pildek kali ini akan membawa FBS menjadi fakultas yang lebih baik. “Semoga dekan yang terpilih nantinya dapat mengayomi semua jurusan untuk pengembangan skill mahasiswa, staf, maupun karyawan,” harapnya.

Sebagai catatan hasil pemilihan dekan di UNY adalah sebagai berikut. FIP: (1) Dr. Cepi Safrudin Abduljabar: 4 suara, (2) Dr. Haryanto: 35 suara, (3) Dr. Sujarwo, M.Pd.: 6 suara. FBS: (1). Dr. Maman Suryaman: 21 suara, (2) Prof. Dr. Pratomo Widodo: 6 suara, (3) Dr. Widyastuti Purbani: 31 suara. FMIPA: (1) Dr. Hartono: 33 suara, (2) Suhandoyo, M.S.: 4 suara, (3) Suparno, Ph.D.: 10. FIS: (1) Dr. Samsuri: 3 suara, (2) Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag.: 21 suara, (3) Dr. Hastuti, M.Si.: 10 suara. FT: (1) Dr. Moh. Bruri Triyono, M.Pd.: 30 suara, (2) Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D.: 15 suara, (3) Dr. Kokom Komariyah, M.Pd.: 6 suara. FIK: (1) Dr. Siswantoyo: 2 suara, (2) Prof. Dr. Tomolius, M.S.: 7 suara, (3) Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed.: 19 suara. (Ratnae, Muvida & Devi)

Label Berita: 

DOSEN FIS IKUTI INTERNATIONAL SUMMER SCHOOL ON PLURALISM, DEVELOPMENT, AND SOCIAL CHANGE

$
0
0

Dalam rangka pengembangan kapasitas dan kompetensi diri, Halili, S.Pd., M.A., dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, mengikuti The 2015 International Summer School on Pluralism, Development, and Social Change, yaitu pluralism knowledge program di bawah The Kosmopolis Platform, Universiteit voor Humanistiek (UvH) Utrecht, Belanda. Kegiatan dilaksanakan di Puncak Bogor, pada tanggal 28 Juli—13 Agustus 2015.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh sebuah joint initiative antara UvH/the University of Humanistic Studies dengan Hivos, sebuah Humanitarian Alliance dari Belanda, dan melibatkan sebuah kerjasama internasional meliputi PUSAD Paramadina (Jakarta, Indonesia), CRCS UGM (Yogyakarta, Indonesia), The Institute for Reconciliation and Social Justice of The University of Free State (Blomfontein, Afrika Selatan) dan Azim Premji University (Bangalore, India).

Sebagai partisipan Summer School, Halili belajar banyak mengenai teori, praktik, dan inisiatif-inisiatif baru untuk membangun tatanan dunia yang damai dalam aneka latar perbedaan. Dalam sesi-sesi Summer School peserta mendalami topik-topik seperti prejudices, pluralism in globalizing world, pluralism and religion, peace building, identity and social change, reconciliation, ecology and pluralism, protest, democracy and social change, democracy and new social movement, dan lain sebagainya.

Materi inti disampaikan oleh para profesor dan pakar di bidang etika, hak asasi manusia, teori sosial-politik, studi perbandingan agama, pembangunan berkelanjutan, pemerintahan, dan pendidikan. Beberapa pengajar Summer School antara lain Caroline Suransky (Belanda), Henk Manschot (Belanda), Ram Kakarala (India), Zainal Abidin Bagir (Indonesia), Ihsan Ali-Fauzi (Indonesia), dan JC van de Merwe (Afrika Selatan).

Summer school tahun 2015 menggunakan aneka pendekatan kontekstual, yaitu ceramah interaktif, sharing, brainstorming, pemutaran dan diskusi film, workshop, kerja kelompok, workshop individual, kunjungan, wisata, dan kemah.     

Summer School diikuti oleh partisipan dari kalangan organisasi masyarakat sipil, aktivis, dan mahasiswa pascasarjana, yang diseleksi melalui mekanisme Hivos dan tiap negara (Indonesia, Belanda, Afrika Selatan, dan India). Peserta Summer School tahun ini berjumlah 19 orang: 4 orang Belanda, 4 orang Indonesia, 4 orang Afrika Selatan, 4 orang India, 2 orang Kenya, dan 1 orang Jerman.  

Summer School tersebut dilaksanakan setiap tahun sejak 11 tahun yang lalu. Tuan rumah kegiatan tersebut bergantian antara Belanda, Afrika Selatan, Indonesia, dan India. Tahun ini Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dengan pelaksana PUSAD Paramadina.

Halili berharap keikutsertaannya akan bermanfaat tidak saja bagi dirinya sebagai akademisi, namun juga bagi fakultas dan universitas, antara lain melalui optimalisasi jaringan internasional dengan beberapa ilmuwan, praktisi, dan aktivis dari beberapa negara. (Eko)  

Label Berita: 

MENINGKATKAN CITRA POSITIF INSTITUSI DENGAN PELAYANAN PRIMA

$
0
0

Sebagai sebuah institusi pendidikan, UNY memiliki sebuah komitmen dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder baik internal maupun eksternal. Pelayanan yang baik akan meningkatkan citra positif terhadap institusi. Institusi yang memiliki citra yang baik di mata masyarakat akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Isroah, M.Si., Sekretaris Bidang I UNY Kampus Wates pada sesi pertama dalam acara Pelatihan Pelayanan Prima pada 18—19 Agustus 2015 di Kopeng, Salatiga.

Dalam memberikan sebuah pelayanan, lanjut Isroah, UNY harus memperhatikan hal-hal yang dapat membangun citra positif  yakni pelayanan yang sangat baik atau terbaik sesuai dengan standar yang berlaku di institusi. Proses dalam memberikan pelayanan pada dasarnya merupakan kegiatan yang ditawarkan oleh sebuah institusi kepada konsumen yang bersifat tidak berwujud. “Dengan kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen akan menaikkan kepuasan konsumen terhadap UNY.”

“Kita masing-masing mempunyai konsumen karena kita adalah pemberi layanan bagi pihak lain. Tapi, kita masing-masing juga menjadi konsumen yang memerlukan layanan dari pihak lain. Pemahaman posisi dan kesadaran diri akan dapat meningkatkan kinerja layanan,” lanjut Isroah.

Dalam membangun citra positif diri dengan selalu memperhatikan kesan awal dengan melakukan kontak mata pada saat bicara, tersenyum pada saat yang tepat, selalu tampilkan wajah gembira, dan bersikap ramah. Selain itu juga berbicara dengan lafal yang jelas dan pilihan kata yang mudah dipahami.

Pada sambutan pembukaan yang disampaikan oleh Ketua Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyatakan kegiatan pelatihan ini selain untuk mempererat dan mengakrabkan antar-karyawan juga untuk meningkatkan wawasan, kepribadian dan etika kerja agar para karyawan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan perannya. “Acara ini juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan saran dan kritik kepada kami sebagai pengelola sehingga dapat menjadi masukan untuk pengembangan UNY Kampus Wates lebih baik lagi,“ imbuh Bambang.

Pada sesi selanjutnya acara diisi dengan permainan untuk meningkatkan kekompakan para karyawan. Sesi ini dipandu oleh Sekretaris bidang II, Dapan, M.Kes. Para peserta dibagi dua kelompok dan saling berpasangan. Para peserta akan mendapatkan ‘lintingan’ kertas yang harus dikerjakan oleh pasangan tersebut. Semisal Alfa yang berkesempatan mengambil ‘lintingan’ tersebut mendapatkan tugas untuk mengeluh. “Hanya satu kata yang  yang bisa saya ucapkan jaraknya jauh,” ungkap Alfa yang menglaju dari Sleman ke UNY Kampus Wates.

Acara ini berlangsung meriah dengan pembagian doorprize. Pada hari kedua acara dilanjutkan dengan outdoor activity dengan mengelilingi kawasan wisata Kopeng. (Tusti)

Label Berita: 

DR. HARYANTO, M.PD. KEMBALI PIMPIN FIP PERIODE 2015–2019

$
0
0

Rabu, (19/8/2015) bertempat di Ruang Abdullah Sigit Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, Senat FIP UNY mengadakan Rapat Terbuka dengan agenda Penyampaian Visi Misi Calon Dekan FIP periode 2015–2019.  Rapat ini dihadiri oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., anggota RKU, dan para dosen di lingkungan FIP UNY. Rapat Senat Terbuka ini juga dihadiri oleh Tim Pemantau eksternal dan internal dari FIP.

Calon Dekan yang telah ditetapkan yaitu Dr. Haryanto, M.Pd. (Jurusan KTP), Dr. Cepi Safrudin Abdul Jabar, M.Pd. (Jurusan MP), dan Dr. Sujarwo, M.Pd. (Jurusan PLS). Dalam penyampaian visi dan misi, secara umum para calon menfokuskan pada peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbasis ketaqwaan, kemandirian, kecendekiaan, dan humanis. Di samping itu ajakan guna meningkatkan peran FIP dalam jaringan internasional seperti Program SDM ke luar negeri, seminar internasional, pelatihan bahasa Inggris bagi dosen, mewujudkan jurnal berstandar Scopus menjadi pokok perhatian dalam penyampaian misi ketiga calon dekan.

Agenda penyampaian visi dan misi dilanjutkan dengan Rapat Tertutup Senat guna pemilihan suara. Hasil dari Rapat Tertutup tersebut mengukuhkan Dr. Haryanto, M.Pd. untuk mengemban amanah FIP UNY sebagai dekan periode 2015–2019 dengan visi “Pada tahun 2025 Fakultas Ilmu Pendidikan diakui dunia sebagai pusat pencerahan dan pembaharuan pendidikan berbasis ketaqwaan, kemandirian, kecendekiaan, dan berwawasan kebangsaan.” (yoss/ant)

Label Berita: 

PIMPIN FT UNY LAGI, DR. BRURI TRIYONO FOKUS PENGEMBANGAN AKADEMIK DAN SDM

$
0
0

Dr. Moch. Bruri Triyono kembali dikukuhkan sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) untuk masa bakti 2015–2019 setelah mengungguli perolehan suara dari dua kandidat lainnya yakni, Dr. Kokom Komariah dan Prof. Herman Dwi Sujono, M.Sc., M.T., Ph.D. dalam sidang tertutup senat FT UNY (20/8/2015).

Sebelum dilakukan pemungutan suara terlebih dahulu diadakan, pemaparan visi misi dari tiga calon. Dr. Moch. Bruri Triyono yang mendapat giliran pertama menekankan pengembangan bidang akademik dengan menitiberatkan pada perluasan kerjasama dalam bentuk seminar, joint reserach, workshop, kuliah umum, praktik mengajar, praktik industri, kredit transfer double degree dan kegiatan kolaborasi lainnya. “Saya ambil contoh beberapa penelitian bersama yang telah terealisasi, seperti dengan Yamaguchi University-Jepang, KOTSA-Korea dan dengan negara-negara lain anggota RAVTE,” ujarnya.

“Sementara dalam pengembangan SDM, program yang sedang berjalan dan akan terus dikembangkan adalah pelatihan Learning and Teaching TVET untuk dosen sesuai bidang keahlian di NYP-Singapura dan ITE-Singapura serta personel development melalui RAVTE-RECOTVET,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr. Kokom Komariah dalam paparannya menjelaskan bahwa pihaknya mengusung nilai dasar pengembangan FT UNY yang terdiri dari, meaningful, integrity, sinergy, collaboration, networking, dan wisdom. “Salah satu implementasinya adalah dengan memaksimalkan konsep pemebelajaran berbasis dunia kerja yakni menyesuaikan learning outcomes dengan perkembangan dunia kerja,” tutur dosen dari Program Studi Pendidikan Tata Boga ini.

Prof. Herman Dwi Sujono, M.Sc., M.T., Ph.D., yang mendapat giliran terakhir dalam pemaparan visi-misinya menjelaskan program kerja yang meliputi bidang pendidikan & pengajaan, penelitian & publikasi, pengabdian masyarakat, manajemen, dan pengembangan sarana & prasarana. Dalam bidang penelitian dan publikasi, Prof. Herman ingin meningkatkan budaya “publish or perish”melalui penggalakan upload berbagai karya ilmiah ke blog, staffsite, personal web, research gate, linkedln sehingga karya dosen FT dapat disitasi orang lain dan terindeks google scholar untuk peningkatan webomatrics”

Ditemui setelah pemilihan, Dr. Moch. Bruri Triyono mengungkapkan bahwa kembali memimpin FT UNY merupakan sebuah amanah dan tanggung jawab yang besar dan hal ini menjadi peluang untuk melanjutkan program-program yang telah disusun serta merealisasi rencana pengembangan lainnya. “Saya akan berusaha melanjutkan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” tandas Dr. Bruri Triyono. (hryo)

Label Berita: 

KKN UNY “NGURI-URI” BUDAYA BATIK TULIS MELALUI LOMBA BATIK

$
0
0

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Sangat disayangkan banyak generasi bangsa yang tidak dapat membatik. Melihat kondisi tersebut KKN Posdaya UNY RW 1 Ngampilan bekerjasama dengan kelompok PKK mengadakan pelatihan dan sekaligus lomba membuat batik tulis bagi ibu rumah tangga. Muhammad Najib menuturkan, “Pada dasarnya ibu-ibu di RW 01 Ngampilan sangat antusias dalam mengembangkan kreativitas mereka, sebagai mahasiswa KKN kami berusaha untuk menjadi fasilitator agar semangat tersebut dapat tersalurkan dengan baik. Sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan batik tulis dan sekaligus dilombakan.”

Lomba membatik ini merupakan salah satu rangkaian lomba dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-70. Lomba yang digelar pada Jumat (14/8/2015) dan Sabtu (15/8/2015) ini diikuti oleh delapan ibu-ibu. Pada hari kamis, peserta tampak antusias menutup pola batik yang telah disediakan panitia dengan malam. Bahkan ada ibu-ibu yang mengumpulkan dua hasil karyanya. Sementara hari Jumat peserta tinggal melakukan proses pewarnaan hasil “cantingan” hari sebelumnya.

Ibu Pardi salah satu peserta menuturkan, “Saya senang sekali mengikuti lomba ini, seperti bernostalgia ke masa lalu saat nenek mengajari membatik. Saat ini jarang sekali ibu-ibu yang dapat membatik.” Dari lomba tersebut nantinya diambil tiga peserta sebagai juara yang dinilai dari segi kreativitas dan kerapian hasil batik. (Hanani)

Label Berita: 

MAHASISWA UNY CIPTAKAN SMART CLOCK VOCABULARY

$
0
0

Kemajuan zaman menuntut kita untuk dapat menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Maka dari itu, sudah selayaknya bahasa Inggris diperkenalkan sejak usia dini. Pelatihan bahasa Inggris pada anak usia dini merupakan cara yang tepat karena pada usia 4 tahun, seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya. Selain itu, kosa kata baru akan selalu menjadi hal terpenting bagi anak dalam proses belajarnya. Potensi tersebut tentunya dapat dikembangkan melalui media untuk meningkatkan kosa kata tanpa mengesampingkan karakter kedisiplinan sebagai karakter yang sangat baik untuk dibiasakan sejak usia dini.

Dengan memotret fenomena tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsacipta (PKM-KC) yakni Mega Ayu Wulandari, Aji Budi Rinekso, Budi Ayu Noviasari (Pend. Bahasa Inggris 2013), Septi Rohni Undari (Bimbingan Konseling 2012), dan Setia Budi Nugroho (Pend. Teknik Elektro 2012) menciptakan karya kreatif yang diberi nama Smart Clock Vocabulary, yang tak lain merupakan sebuah jam alarm atau jam waker yang memiliki dering kosakata bahasa Inggris.

Ketua tim PKM, Mega Ayu Wulandari, mengatakan bahwa jam tersebut memang ditujukan untuk anak-anak sehingga bentuknya pun dikemas secara menarik. Konsep alat ini adalah rangkaian elektronika yang dimasukkan ke dalam boneka kain yang merupakan pembungkus akhir dari semua komponen. “Karena penguasaan vocabulary itu penting dalam bahasa Inggris, saya ingin anak-anak sekarang bisa belajar lewat media yang menarik, jadi kami kemas dalam bentuk boneka,” beber Mega.

Mengenai proses perakitan Smart Clock Vocabulary, Setia Budi Nugroho menjelaskan bahwa tahap pertama diawali dengan perencanaan sistem kerja, kemudian perancangan prototype. Khusus untuk perancangannya sendiri meliputi perancangan software dan hardware. Setelah rangkaian jadi, dilanjutkan dengan proses rekaman kosa kata oleh penutur asli bahasa Inggris, tahap pemrograman, dan tahap terakhir ialah uji kelayakan media.

Lebih spesifik mengenai teknis pembuatannya, mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro tersebut menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan pembuatan komponen dasar yakni PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk meletakkan komponen utama berupa MP3 Player dan ATMega. ATMega merupakan otak atau chip dari rangkaian dasar Smart Clock Vocabulary. Sedangkan, untuk sumber energinya menggunakan baterai Li-Po.

Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur waktu alarm, kemudian memilih kategori kosakata yang diinginkan. Setelah itu, alarm Smart Clock Vocabulary akan berbunyi dengan mengeluarkan 5 kosakata Bahasa Inggris. Kosakata tersebut dapat diatur untuk beberapa kali pengulangan.

Di bawah bimbingan Sari Hidayati, M.A. proposal berjudul “Efektivitas Smart Clock Vocabulary dalam Pengembangan Kosa Kata Bahasa Inggris dan Penanaman Karakter Disiplin pada Anak Usia Dini” itu berhasil menjadi salah satu PKM lolos Dikti sekaligus meraih dana hibah bersaing Dikti 2015. Selain PKM tersebut, masih ada 6 PKM lain dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY) yang lolos.

Dengan inovasi ini, diharapkan ada pengembangan-pengembangan lebih lanjut terhadap Smart Clock Vocabulary sehingga akan didapatkan alat yang lebih baik, lebih canggih dan lebih lengkap dalam membantu anak-anak dalam mengenal Bahasa Inggris dan membiasakan perilaku disiplin. (Muvida)

Label Berita: 

TALKSHOW INTERNASIONAL BERSAMA CHANDRAN NAIR: MENYOAL POTENSI INDONESIA DI ABAD KE- 21

$
0
0

Chandran Nair, yang saat ini menjabat sebagai CEO Global Institute for Tomorrow hadir di UNY sebagai pembicara dalam gelaran Talkshow Internasional pada Sabtu (15/8/2015) lalu. Talkshow ini diadakan dalam rangka menindaklanjuti 6th University Scholars Leadership Symposium (USLS) di Polytechnic University Hong Kong yang berlangsung dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 7 Agustus 2015 lalu. USLS merupakan program leadership internasional yang diikuti oleh perwakilan pengurus ormawa, baik di tingkat universitas maupun fakultas.

            Talkshow yang bertemakan “Why The 21st Century Will Be Different, Global Perspective About Indonesia” tersebut merupakan program dari WD III FBS. Bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, acara dimulai pada pukul 15.30 WIB dan dimoderatori oleh Zidnie Ilma (Sastra Inggris 2011). Prof. Hj. Suwarsih Madya, Ph.D. selaku Wakil Rektor IV memberikan sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.

            Chandran Nair mengawali pidatonya dengan sedikit bercerita, bahwasanya ia sedang berkunjung ke Indonesia dalam rangka berlibur. Namun demikian, ia tak sungkan meluangkan waktunya untuk berdialog dengan para mahasiswa di UNY. Dalam pidatonya, Chandran menyampaikan perspektif mengenai potensi Indonesia di kancah internasional. Sesuai dengan tema talkshow kali itu, ia membeberkan alasan utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan Indonesia di abad ke-21. Menurutnya, ada 5 alasan utama, antara lain: populasi, perubahan iklim, perkembangan teknologi, kapitalisme, serta pemanfaatan sumber daya.

            “Indonesia mungkin saja menjadi negara top five di dunia dalam kurun waktu 30 tahun ke depan, baik dari segi ekonomi maupun politik,” paparnya. Lebih lanjut, ia juga memberikan suntikan motivasi kepada para mahasiswa yang hadir pada hari itu untuk turut berkontribusi dalam mendidik generasi Indonesia yang akan datang, mengingat UNY ialah kampus kependidikan yang nantinya melahirkan para calon guru. “Jangan mau diam saja di panggung dunia, anda harus speak up, ingat bahwa anda tinggal di salah satu negara terkaya di dunia,” pesannya.

            Dalam sesi tanya jawab, muncul beberapa pertanyaan menarik, salah satunya ialah Agus Setiawan (Ketua BEM FBS) yang menanyakan bagaimana hidup di dalam tradisi namun dalam waktu yang sama tetap berperan dalam komunitas global. Dijawab oleh Chandran, bahwa budaya bukanlah sesuatu yang harus dikorbankan untuk hidup dalam komunitas global. Sebaliknya, hal itulah yang harus dipertahankan. Selain itu, perspektif barat juga tak seharusnya ditelan mentah-mentah.

            Talkshow sore itu dihadiri oleh jajaran dekanat dan sekitar 150-an mahasiswa, baik dari UNY maupun non-UNY. Hadir pula Mela Melinda, salah satu delegasi FBS yang mengikuti USLS di Hong Kong. Ditemui di sela-sela acara, Mela mengaku senang dengan kehadiran Chandran Nair di UNY. Dengan antusias, ia juga menceritakan sedikit pengalamannya selama simposium di Hong Kong. "Seneng sih di sana dapat banyak ilmu," katanya. Ia pun menambahkan, pasca mengikuti simposium tersebut justru membuatnya semakin bersyukur karena tinggal di Indonesia. "Walaupun kita punya berbagai keragaman, justru membuat toleransi warganya semakin tinggi," tandas Ketua DPM FBS tersebut.

            Acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan, kemudian ditutup dengan foto bersama. Dr. Kun Setyaning Astuti selaku Wakil Dekan III FBS berharap, dengan adanya talkshow itu akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan para peserta terhadap Indonesia. “Sebagai bangsa Indonesia, generasi mudanya harus bangga,” pungkasnya. (Muvida)

Label Berita: 

SUGIHARSONO LANJUTKAN KEPEMIMPINAN DI FE UNY

$
0
0

Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil menyelenggarakan pemilihan dekan perdananya semenjak berdiri empat tahun lalu. Pada Jumat (21/8/2015) lalu, Dr. Sugiharsono, M.Si. ditetapkan sebagai dekan fakultas termuda di UNY ini untuk periode 2015—2019 setelah mengalahkan dua kandidat lainnya pada Sidang Senat Tertutup FE UNY. Dengan perolehan sebesar 22 suara, Sugiharsono mengalahkan calon dekan nomor urut 2, M. Djazari, M.Pd. dan nomor urut 3, Siswanto, M.Pd., yang masing-masing memperoleh 5 dan 4 suara. Pada acara yang juga dihadiri oleh jajaran Senat Fakultas, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., dan pemantau dari anggota Rapat Kerja Universitas di UNY ini, seluruh kandidat diberikan kesempatan memaparkan visi, misi, dan program kerja.

Pada Sidang Senat Terbuka sebelumnya, seluruh senat fakultas memanfaatkan sesi tanya jawab dengan baik untuk lebih mendalami karakter masing-masing kandidat. Perwakilan organisasi kemahasiswaan di FE UNY turut dihadirkan saat Sidang Senat Terbuka tersebut.

Acara dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan Dekan, Dr. Sukidjo, serta dibantu pula oleh Sekretaris Senat Fakultas Prof. Sukirno, Ph.D., dan Ketua Senat Fakultas Prof. Dr. Nahiyah Jaidi F. Dengan terpilihnya Dr. Sugiharsono, FE ingin memperkuat SDM secara kuantitas dan kualitasnya. “Menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, FE UNY akan berusaha untuk menunjukkan budaya yang bisa mengantarkannya menuju standar internasional. Kelas unggulan yang segera dibuka akan dioptimalkan. Selain itu, kemampuan dosen berbahasa asing secara lisan dan tertulis akan terus ditingkatkan,” terangnya.

Selain aspek akademis, FE juga berencana untuk terus menggenjot kualitas sarana prasarana serta prestasi kemahasiswaan. “Laboratorium Pendidikan Karakter Al Fatih yang baru saja berdiri beberapa minggu lalu semoga bisa turut berperan dalam pengembangan karakter kemahasiswaan. Dan ini akan disusul dengan pembangunan gedung lainnya yang akan segera dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang,” tambah Sugiharsono.

Secara umum, ketiga kandidat tampil meyakinkan serta mengundang antusiasme pertanyaan dari para anggota senat fakultas. Selain itu, sebagaimana disampaikan Sukirno, kehadiran penuh seluruh 20 orang anggota senat fakultas menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung perkembangan fakultas merah muda ini. Meskipun tidak terpilih sebagai dekan, kedua kandidat lain tetap bersemangat mendukung perjuangan tumbuh kembang FE di masa selanjutnya.

“Fakultas ini adalah impian bersama para pendahulu kita. Jadi, ketika fakultas ini telah terlahir, tidak ada alasan untuk tidak terlibat dalam pengembangan fakultas ini. Keikutsertaan saya dalam pemilihan ini karena saya memang ingin membantu FE. Saya percaya, barang siapa memudahkan orang yang dalam kesulitan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat,” tegas kandidat Siswanto mengutip hadits Nabi Muhammad saw. (fadhli)

Label Berita: 

PENGOLAHAN TEPUNG UBI UNGU MENJADI BOBINGU (BROWNIS UBI UNGU)

$
0
0

Dusun Wonoroto, Bantul, merupakan salah satu wilayah di pesisir pantai selatan. Di dusun Wonoroto banyak sekali hasil panen yang dapat dimanfaatkan, terutama ubi ungu yang hasilnya berlimpah. Kelompok masyarakat “GEUSEUBER” mengolah ubi ungu menjadi keripik ubi ungu dan tepung ubi ungu. Namun sayang sekali, tepung ubi ungu kurang diminati oleh masyarakat karena keterbatasan pemasaran, dan pengetahuan masyarakat akan cara mengolah tepung tersebut.

Karena keterbatasan tersebut, tim KKN 1013 UNY berinisiatif untuk mengolah tepung ubi ungu itu menjadi olahan yang memiliki harga jual yang tinggi dan menarik minat para konsumen. Untuk itu tim mencoba untuk mengolah tepung ubi ungu menjadi Bobingu (brownis ubi ungu). Tidak hanya itu, mereka juga mengadakan pelatihan kepada ibu-ibu PKK yang ada di dusun Wonoroto. Mereka mengadakan pelatihan selama 2 kali. Pelatihan yang pertama diberikan kepada ibu-ibu PKK RT 4 pada tanggal 9 Agustus 2015 dan pelatihan yang kedua diberikan kepada ibu-ibu PKK RT 1, 2, dan 3 pada tanggal 21 Agustus 2015.

Bahan-bahan Bobingu tersebut terdiri atas: (1) telur 0,5 kg, (2) gula 0,5 kg, (3) susu 2 sachet, (4) vanili 2 sachet kecil, (5) tepung terigu 0,5 kg, (6) tepung ubi ungu secukupnya, sesuai selera, dan (7) toping (keju, meses, kacang, almond, wijen, dll).

Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Pertama, masukkan telur dan gula ke dalam baskom kemudian mixer sampai mengembang dan berubah menjadi pucat kaku. Kedua, setelah mengembang masukkan susu dan bubuk vanili ke dalam adonan kemudian mixer kembali. Ketiga, kemudian masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit bersamaan dengan tepung ubi ungu. Keempat, masukkan minyak secukupnya ke dalam adonan. Kelima, siapkan cetakan lalu tuang adonan kedalam cetakan yang telah dilapisi dengan kertas roti.

Keenam, selanjutnya, siapkan loyang dan tata cetakan di atas loyang. Ketujuh, taburi toping di atas adonan yang telah dicetak. Kedelapan, panaskan oven di atas kompor dan tunggu hingga panas. Kesembilan, masukkan loyang yang telah berisi adonan tadi  ke dalam oven dan tunggu sampai matang atau kecoklatan. Terakhir, setelah kue terlihat matang angkat loyang dan brownies ubi ungu siap dihidangkan.

Pada acara monitoring dan evaluasi LPPM yang diadakan Sabtu, 22 Agustus 2015, tim KKN UNY 1013 menampilkan sejumlah produk khas dusun Wonoroto antara lain: peyek aneka macam, minuman sari ubi ungu (koguma), keripik ubi ungu, dan tepung ubi ungu. Dan produk unggulan yang diminati oleh pengunjung adalah peyek aneka macam dan brownies ubi ungu inovasi KKN UNY 1013. (Echa Rahayu)

Label Berita: 

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU UNY

$
0
0

“Merupakan suatu kebanggaan bahwa anak kami bisa diterima di Universitas Negeri Yogyakarta. Karena mahasiswa merupakan strata pelajar yang tertinggi oleh karenanya kami berharap mereka dapat berkiprah secara positif di dunia kampus. Mereka belajar tentang filosofi dan intelektualitas sehingga kelak mereka siap berkarya. Semoga mereka menyadari identitas baru mereka sebagai mahasiswa.”

Demikian dikatakan HM Ranu Subroto, S.H., M.Hum., dalam acara Pertemuan Orang Tua dan Wali Mahasiswa Baru Universitas Negeri Yogyakarta yang berlangsung pada Minggu, 23 Agustus 2015 di GOR UNY. Selanjutnya Kasubdit Pra-Penuntutan Tindak Pidana Umum Lainnya pada Jampidum Kejaksaan Agung Republik Indonesia tersebut menambahkan bahwa pada masa sekarang bahaya yang mengintai generasi muda adalah narkotika, minuman keras serta obat terlarang.

“Tidak hanya berupa barang yang umum seperti pil saja, namun narkoba bisa dikamuflase dalam bentuk lain” kata HM Ranu Subroto, S.H., M.Hum. “Contohnya dapat berupa cairan bahkan makanan yang kita makan.” Oleh karenanya, pria kelahiran 16 Juli 1964 tersebut menyarankan agar pada suatu saat UNY mengadakan uji narkotika pada mahasiswanya. “Harapan orang tua kelak anak-anak kami dapat menjadi mahasiswa yang pintar dan bijak sehingga bisa menjadi teladan,” paparnya.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutannya mengatakan bahwa selama ini jajaran pimpinan UNY hanya bertemu dengan orang tua mahasiswa pada saat wisuda saja dan itu dirasakan kurang. “Maka pada saat penerimaan mahasiswa baru ini kami mengundang seluruh orang tua mahasiswa baru UNY agar dapat menjalin silaturahmi dengan jajaran pimpinan UNY,” kata Rektor.

Wakil Rektor I UNY Drs. Wardan Suyanto, M.A. Ed.D. mengatakan, jumlah mahasiswa baru jenjang D3 dan S1 UNY tahun 2015 meliputi 4.872 orang yang terdiri dari 2.043 orang dari jalur SNMPTN, 1.418 orang dari jalur SBMPTN, 438 orang dari jalur Seleksi Mandiri Berprestasi, 951 orang dari jalur Seleksi Mandiri Ujian Tulis, dan Kerjasama Afirmasi Pendidikan (ADik) 22 orang.

“Jumlah mahasiswa tersebut berasal dari 34 Provinsi dari seluruh Indonesia,” kata Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. “Dan tahun ini UNY mendapatkan kuota bidikmisi 900 orang.” Wakil Rektor I UNY menambahkan, tahun 2015 UNY juga menerima mahasiswa baru jenjang S2 sebanyak 994 orang dan jenjang S3 sebanyak 109 orang sehingga total jumlah mahasiswa baru UNY sejak jenjang D3 hingga S3 berjumlah 5.975 orang.

UNY juga menerima mahasiswa baru dari luar negeri yaitu 2 orang dari Burundi serta dari Nigeria, Thailand, Mali, Madagascar, Kanada, dan Myanmar masing-masing 1 orang yang semuanya mengambil Program Pascasarjana.  

Sementara perolehan nilai tertinggi mahasiswa jenjang S1, untuk jalur SBMPTN bidang saintek diraih Zuhdi Nur Alfian dari Prodi Pendidikan Matematika (FMIPA) yang mendapat skor 729,99 dan bidang soshum diraih Siti Munawaroh dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia (FBS) dengan skor 722,46. Untuk jalur Seleksi Mandiri Ujian Tulis, bidang saintek diraih Aulia Nur Hikmatin dari Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (FIK) yang mendapat skor 705,00 dan bidang soshum diraih Mohammad Amin A dari prodi Pendidikan Seni Rupa (FBS) dengan skor 665,2. Mahasiswa termuda adalah Maria Clara Yubilea Sidharta dari Prodi Pendidikan Bahasa Jerman yang lahir di Sleman, 13 Mei 2000 dari Homeschooling Anak Pelangi Yogyakarta dalam usia 15 tahun 3 bulan.

Salah satu orang tua mahasiswa baru UNY, Semirantini dari Godean mengungkapkan rasa senang ketika anaknya, Zhafran Anas, diterima di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Wanita yang berprofesi sebagai buruh tani tersebut terlihat gembira saat diberitahu tentang beasiswa yang ada di UNY. “Walau kami hanya buruh tani namun kami ingin agar anak kami bisa kuliah di UNY” katanya. Menurutnya, Zhafran kuliah di UNY dengan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp. 500.000 per semester. (Dedy)

Label Berita: 

GURU MASIH SULIT KEMBANGKAN PEMBELAJARAN AKTIF DAN KREATIF

$
0
0

Kesulitan guru dalam memberikan pembelajaran yang aktif dan kreatif karena guru belum mempunyai model yang tepat. Model ini yang akan dijadikan acuan bagi guru untuk memberikan sistem pembelajaran yang akan membuat peserta didik termotivasi untuk bersikap aktif dan kreatif di kelas. Melihat permasalahan tersebut, menggelitik  para dosen PGSD  UNY untuk mengadakan pelatihan tentang pembelajaran aktif dan kreatif berbasis saintifik jelas Hidayati, M.Hum. selaku Ketua  PPM PGSD FIP UNY dalam Pelatihan Implementasi Pembelajaran PAKEM bagi Guru SD di Kecamatan Pengasih pada Selasa (18/8/2015), di Ruang Laboratorium Pemasaran UNY Kampus Wates. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 25  guru SD di Kecamatan Pengasih.

Supartinah, M.Hum. selaku narasumber pelatihan ini menyampaikan bahwa guru di era sekarang berbeda dengan guru di masa lalu. Guru di masa lalu diibaratkan guru menyuapi ilmu pada anak didik  dan banyak ceramah. Sedangkan guru di masa sekarang guru merupakan fasilitator dan motivator. “Sudah bukan zamannnya lagi guru bersikap arogan dengan menjejali peserta didik dengan banyak ceramah. Guru yang ideal harus mempunyai mata yang lebar yang mampu melihat semua perilaku peserta didiknya, telinga yang lebar yang mampu mendengar semua keluh kesah siswanya, tangan yang besar yang mampu merangkul semua peserta didiknya dan mulut yang besar untuk berkata tentang hal-hal yang baik,” tandasnya.

“Seorang anak itu mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Melatih anak untuk menjadi aktif dan kreatif dimulai dengan anak diajak untuk mengamati dan bertanya. Biasakan anak untuk tidak hanya belajar membaca, melihat, mendengar tapi libatkan dalam diskusi, melakukan simulasi atau mengerjakan dalam hal nyata. Anak akan cenderung lebih mudah mengingat,” jelas Supartinah.

Tambah Supartinah, metode PAKEM merupakan sistem pembelajaran yang melingkupi apsek aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk aktif mengamati, diskusi, ataupun melakukan simulasi.  Siswa juga diajak untuk berjiwa kreatif untuk menghasilkan karya yang berbeda. Guru juga mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran juga harus efektif sehingga tercapai tujuan pembelajaran.  Serta guru menggunakan alat bantu pembelajaran untuk membantu meningkatkan semangat belajar siswa.

“Tak kalah pentingnya untuk menciptakan ruangan kelas yang tidak monoton. Kelas bisa ditata menjadi lebih menarik, literat dengan tidak membiarkan dinding kelas kosong. Dinding kelas dapat digunakan sebagai ajang menampilkan karya siswa. Juga pojok kelas dapat difungsikan untuk  pojok baca,” tandas Supartinah.

Pada pembukaan kegiatan Ketua Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kontribusi UNY Kampus Wates dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran kreatif  bagi peserta didik. “Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat dan memberikan model baru dalam proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan,” jelas Bambang.

Pada pelatihan ini para guru diputarkan video tentang pembelajaran kemudian para guru berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja. Di akhir sesi para guru diminta untuk mengumpulkan RPP yang mencantumkan tentang pembelajaran aktif dan kreatif. (Tusti)

Label Berita: 

HUMAS UNY ADAKAN PELATIHAN JURNALISTIK

$
0
0

Humas Universitas Negeri Yogyakarta  mengadakan acara tahunan yaitu pelatihan jurnalistik pada Rabu (20/8/2015) di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat UNY.  Para peserta yang merupakan anggota humas baik universitas maupun fakultas dan juga lembaga lain di bawah lingkup UNY seperti Bidang Kearsipan tampak antusias dalam mengikuti jalannya pelatihan.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu diikuti oleh kurang lebih 55 peserta. Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu baru agar dapat semakin meningkatkan kinerja para karyawan. Pada awal acara, pembawa acara mengatakan Pelatihan Jurnalistik akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama yang diisi oleh Dr. Nurhadi, S.Pd., M.Hum, selaku Ketua Redaksi Majalah Pewara Dinamika UNY dan Mukhijab, M.A. dari Harian Pikiran Rakyat, Bandung.

Sesi pertama disampaikan dengan banyak selipan humor dari pembicara. Peserta terlihat gayeng dan menikmati acara. Dr. Nurhadi, S.Pd, M.Hum selaku pengisi acara menyampaikan Tata Bahasa Jurnalistik dan Penulisan Artikel pada sesi ini.

Disampaikan juga dalam kesempatan itu bagaimana berita itu bukan cerita, berita memuat hal-hal faktual yang ditulis dan bukan merupakan fiksi. Selain itu, juga ada gaya menulis untuk lingkup UNY dan bagaimana penulisan berita yang benar. Peserta diajak mengedit salah satu tulisan yang dimuat di website universitas. Di sini peserta kemudian menjadi tahu apa saja kesalahan dari tulisan tersebut dan membetulkannya.

Sesi selanjutnya berlangsung lebih serius karena mendatangkaan pembicara yang sudah lain tingkatannya. Beliau adalah  Mukhijab, M.A., seorang wartawan dari Harian Pikiran Rakyat Bandung dan dosen Manajemen SDM Media Prodi Ilmu Komunikasi FSB (Fakultas Sosial Budaya) UII (Universitas Islam Indonesia).

Pada sesi ini salah seorang peserta bertanya apakah untuk dimuat di media harus kenal dan akrab dengan para wartawan dan redaktur media itu. Mukhijab, M.A. membenarkan jika membina hubungan baik dengan wartawan dan redaksi dari media juga dapat menjadi salah satu faktor dimuat atau tidaknya selain dari tulisan yang akan dikirim sendiri.

Dalam kesempatan itu pembicara menyampaikan bagaimana trik-trik agar tulisan dapat dimuat dimedia. Beberapa triknya adalah melihat bagaimana arah tulisan dari media tersebut dan sebelumnya mengetahui bagaimana politik keredaksian dan visi misi media itu.

Selai itu, Mukhijab, M.A. selaku pembicara menyampaikan pengalamannya selama berkiprah di bidang jurnalistik beserta suka dukanya. Di sela-sela pergantian sesi MC juga tak lupa menghidupkan suasana dengan mengajak para peserta melakukan gerakan senam untuk merilekskan badan dan menghilangkan bosan. (Devi)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live