Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

WORKSHOP PENGEMBANGAN MODUL E-LEARNING

$
0
0

Program Project Implementation Unit-Islamic Development Bank (PIU IDB) UNY kembali mengadakan workshop, kali ini adalah “Workshop Pengembangan Modul E-Learning” yang berlangsung selama dua hari, Senin—Selasa, 13—14 Juli 2015 di Ruang Sidang Utama Rektorat dan Gedung Puskom UNY. Acara yang dihadiri oleh seluruh Kajur dan Kaprodi di UNY beserta jajarannya ini menghadirkan dua pembicara yaitu Dr. Sitaresmi Ismangil (Narasumber PMU IDB 7 in 1 Project Dikti) dan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. (narasumber UNY).

Acara diawali dengan laporan yang disampaikan oleh Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. dan dilanjutkan sambutan oleh Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Rektor UNY. Keseluruhan jalannya acara dimoderatori oleh Dr. Paidi, M.Si.

“Tidak semua yang hadir di sini akan mendapat tugas menyusun modul e-learning, namun nanti akan dilakukan kompetisi untuk menghasilkan 30 modul yang harus dikembangkan. Mudah-mudahan kegiatan ini betul-betul bisa membekali pada Bapak/Ibu sekalian sehingga nantinya kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam arti diikuti oleh penyusunan proposal modulnya dengan baik dan nanti modul e-learningnya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” jelas Wardan Suyanto dalam pidato pembukaannya.

Sementara itu, Rochmat Wahab dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa saat ini, di era informasi ini, sebenarnya kita sedang menuju pada era edukasi bila kita memaknai informasi ini dengan baik dan produktif, salah satunya adalah dengan cara meng-upload hasil penelitian dan pengajaran oleh sivitas akademika UNY.  “Ilmu yang tidak diamalkan itu bagaikan pohon yang tidak berbuah. Andaikan kita memiliki ilmu yang banyak ini, bagaikan pohon yang rindang besar tetapi tidak ada buahnya. Tentu kalau kita sadar eksistensi kita, berbanyak-banyaklah dan bercepat-cepat untuk mengamalkan ilmu walaupun sedikit yang ada pada diri kita,” nasihatnya.

Sitaresmi Ismangil yang memaparkan materi dari Prof. Dr. Paulina Pannen (staff ahli Kemenristek-Dikti)  yang sedianya datang namun berhalangan itu menjelaskan bahwa terdapat enam prinsip belajar dengan e-learning, yaitu: (1) belajar adalah terbuka; (2) belajar adalah sosial; (3) belajar adalah personal; (4) belajar adalah terbantukan (augmented); (5) belajar melibatkan beragam bentuk dan aspek (multirepresented); dan (6) belajar adalah di mana saja (mobile).

Sementara Herman Dwi Surjono menjelaskan tentang cara-cara peyusunan proposal guna mendapatkan hibah modul e-learning IDB UNY. Segalanya diulas lengkap mulai dari lembar pengesahan, pernyataan, hingga referensi dan lampiran.

Pada hari kedua acara workshop berisi pelatihan tentang “Be Smart” dan cara-cara pembuatan dan penggunaannya. Be Smart yang merupakan Learning Management System (LMS) berbasis web adalah e-learning milik Universitas Negeri Yogyakarta yang berasal dari Moodle versi 1.9.15 yang sudah disesuaikan, memiliki fasilitas seperti mengelola materi perkuliahan. Materi dipaparkan oleh Dr. Priyanto, M.Kom. dan Nurkhamid, Ph.D. narasumber BESMART UNY. (Inf)

Label Berita: 

FT UNY BERANGKATKAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENGAJAR 2015 DI DAERAH 3T

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) mengirimkan 20 guru produktif untuk mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. “Peserta yang terdiri dari lulusan FT UNY dan alumni Program PPG Kolaboratif yang dikelola FT UNY dengan Politeknik Pertanian Negeri Kupang akan mengajar di Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sumba Timur, dan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama satu tahun.” Demikian diungkapkan Dekan FT UNY, Dr. Moch Bruri Triyono saat seremoni pemberangkatan Peserta Program Sarjana Mengajar 2015 di ruang sidang FT UNY (25/7/2015).

Program ini merupakan kerjasama Fakultas Teknik UNY dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

SMK yang menjadi tempat mengajar adalah SMK negeri yang masih kekurangan guru produktif sesuai dengan basis data Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dikmen Kemdikbud dengan meliputi bidang keahlian teknik elektro, elektronika, mesin, otomotif, sipil dan perencanaan, mekatronika, informatika, boga, busana, dan pertanian.

Selain guru produktif di daerah 3T, kata Dekan FT UNY, pihaknya juga mengirimkan 30 guru produktif untuk mengajar di SMK di daerah non-3T seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kalimantan Selatan.

Sementara itu Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., saat memberikan sambutan dan arahan menuturkan bahwa program guru produktif dengan penempatan di daerah 3T itu merupakan terobosan bagus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan mengandeng perguruan tinggi yang berbasis Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti UNY.

"Program tersebut diharapkan bisa menjadi sarana pengabdian terhadap pembangunan bangsa khususnya ikut serta meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T," katanya.

Kepada para peseta, Rektor UNY berpesan agar mereka tidak hanya sebatas menjadi pengajar di kelas.  “Saudara mesti terlibat dalam proses pendidikan secara menyeluruh sehingga bisa benar-benar memberikan input dan dampak positif bagi peningkatan mutu pembelajaran di tempat saudara mengabdi,” tuturnya.

Jadilah inspirator serta role model sebagai pembelajar yang mandiri dan berkarakter serta tularkan semangat cinta belajar kepada anak-anak didik di sana,” pesan Rektor UNY. (hryo)

Label Berita: 

SYAWALAN KELUARGA BESAR UNY

$
0
0

Halal bi halal tidak bisa lepas dari Ramadhan karena ini merupakan prosesi wisuda setelah sebulan berpuasa. Hendaknya seusai wisuda Ramadhan kita menjadi insyaf dan kembali ke fitrah, karena apabila fitrah dilanggar, hati akan menjadi resah. Demikian dikatakan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dalam syawalan keluarga besar Universitas Negeri Yogyakarta di Auditorium UNY, Jumat, 24 Juli 2015.

Lebih lanjut Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2006—2014 tersebut mengatakan bahwa fitrah manusia terdiri dari tiga hal yaitu ingin mencari kebenaran, olah kepintaran atau kebaikan serta selalu menjaga estetika/keindahan. “Agama yang berbeda dengan fitrah manusia tidak akan bertahan lama” kata Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.

Pria kelahiran Magelang, 18 Oktober 1953 tersebut juga mengungkapkan bahwa intelek tidak harus sarjana melainkan orang yang peduli dan bisa berbagi dengan orang lain. Sedangkan taqwa merupakan perwujudan orang yang bisa menjaga kefitrian dirinya dengan tutur kata yang baik dan berperilaku indah.

Syawalan bertema “Hikmah halal bihalal dalam membentuk insan bertaqwa, mandiri dan cendekia” tersebut dihadiri sekitar 1000 orang civitas akademika yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa UNY.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutannya mengatakan bahwa pada dasarnya manusia terlahir fitrah namun akan tetap melakukan kesalahan dalam interaksi sosial sehari-hari, oleh karena itu perlu saling memaafkan. Rektor berharap agar momentum syawalan keluarga besar UNY ini dijadikan sarana untuk melebur pengalaman lama yang kurang baik dan menyongsong hari baru yang lebih baik. (Dedy)

Label Berita: 

SYAWALAN DAN PERESMIAN MUSHOLLA FE UNY

$
0
0

Dalam suasana Idul Fitri 1436 H, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Syawalan tingkat fakultas, Sabtu (25/7/2015) lalu. Setelah menempuh perjalanan puasa satu bulan lamanya, momen Idul Fitri lazim diramaikan dengan acara syawalan guna saling bermaaf-maafan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 250 dosen dan karyawan beserta keluarga, serta perwakilan pengurus organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas di lingkup FE UNY. Selain itu, turut hadir pula para purnakarya dan janda dari dosen dan karyawan FE, serta kaum dhuafa yang selama ini menjadi penerima santunan FE UNY. Bertindak selaku ustadz penceramah pada sore itu adalah Ust. Drs. H. Saebani, M.A. dari Bantul.

Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. menandaskan bahwa acara ini rutin diselenggarakan FE UNY setiap tahunnya. “Ini diadakan dalam rangka menjalin silaturrahim antara senior, para sesepuh, dan yunior. Selain itu, juga melepas segala rasa dendam di antara civitas akademika. Kalau kita punya budi baik pada orang lain, jangan diingat. Tetapi kalau kita pernah berbuat salah, jangan dilupakan,” ujarnya.

“Ini juga merupakan akhir masa jabatan kami. Agustus nanti akan segera dilaksanakan rangkaian pemilihan dekanat yang baru. Kami memohon maaf atas segala kesalahan dan juga terima kasih kepada segenap stakeholder yang berkontribusi terhadap perkembangan FE UNY selama ini. Masih banyak pembenahan yang perlu dilakukan dalam hal akademik maupun sisi sarana prasarana di FE UNY.”

Dalam kesempatan ini pula, diadakan peresmian Musholla FE UNY secara simbolis dengan penandatanganan prasasti. “Musholla ini diberikan nama Al Fatih, agar bisa seperti sosok Al Fatih (Muhammad Al Fatih-red) yang pemberani dan menjadi pelopor. Untuk selanjutnya, pengelolaan musholla ini kami serahkan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Kerohanian Islam Al Fatih FE UNY,” pesan Sugiharsono.

Saebani mengatakan dalam tausiyahnya, tradisi syawalan merupakan tradisi khas Indonesia yang penuh kebaikan. Dengan syawalan, ukhuwah dan silaturrahim antar warga dan keluarga semakin kuat.  “Manusia terkadang lebih buruk dari hewan. Macan itu galak, tapi tidak pernah berkelahi. Sementara manusia, dengan sesamanya saja saling berselisih,” terangnya.

“Orang yang baik itu banyak godaannya dan cobaannya. Sebaik-baik orang adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya. Khoirunnas man thoola ‘umruh wa hasuna ‘amaluhu. Sekarang ini banyak orang yang kurang bersyukur atas nikmat Allah berupa sehat dan sempat. Ada orang yang punya mobil dua, tetapi ingin naik ambulans. Ada yang punya rumah begitu luas, tetapi ingin menginap di rumah sakit. Maka terhadap nikmat dunia, lihatlah ke bawah, agar kita bersyukur, dan terhadap nikmat akhirat, lihatlah ke atas, agar kita termotivasi” urainya.

Acara syawalan juga disemarakkan dengan pembagian doorprize dan kemudian ditutup dengan pemberian santunan kepada para dhuafa. (fadhli)

Label Berita: 

HALAL BI HALAL FIP HADIRKAN DR. MUQOWIM, M.AG.

$
0
0

“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat kepada orang lain. Karena pada akhir hayat, yang bisa menyelamatkan hanyalah amal jariyah dan anak yang saleh. Kehidupan manusia itu diibaratkan seperti proses pembuatan batu yang tidak sedap dipandang menjadi batu perhiasan. Ini merupakan proses perumpamaan di mana manusia menjalani bulan Ramadhan kemudian memenangkan  perang melawan hawa nafsu ketika selesai bulan Ramadhan.” Demikian ungkap Dr. Muqowim., M.Ag. dalam tausyiahnya di acara Syawalan Keluarga Besar FIP UNY.

Dr. Muqowim mencontohkan welas asih dan kesabaran Rasulullah SAW sebab yakin Allah akan mengangkat derajat seseorang yang bisa sabar. Ditambahkan lagi mengenai hikmah puasa yang mengajarkan manusia untuk merasakan penderitaan orang lain. Dalam masalah toleransi pun diusahakan untuk tidak membedakan orang lain. Di akhir tausyiahnya, beliau menyimpulkan bahwa inti dari pendidikan adalah pendidikan hati dan dari hati. Semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya semakin bahagia orang tersebut.

Di kesempatan ini pula diselenggarakan pamitan haji oleh dosen dan karyawan FIP UNY. Adalah Dr. Muh. Nurwangid, M.Si. beserta istri  Dra. Endang Supartini, M.Pd., Meilina Bustari, M.Pd., beserta suami yang akan berangkat ke Baitullah pada tahun 2015 ini. Adapun penyerahan cinderamata pada purnakarya yaitu pada istri dari Bapak Hartaya Hadimarwata, dan Drs. T. Wakiman, M.Pd.

Acara yang diadakan di lapangan Hijau FIP UNY ini dihadiri kurang lebih 350 orang  keluarga besar FIP UNY yang terdiri dari dosen, karyawan, pensiunan, dan emeritus FIP UNY. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor UNY dan  anggota keluarga besar dosen FIP UNY turut hadir pula di acara ini. Dalam acara Syawalan ini diselipkan pula Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh mahasiswa, serta hiburan lagu rohani. (ant)

Label Berita: 

PROF. DRS. H. DAKIR TELAH BERPULANG

$
0
0

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta berduka atas meninggalnya Prof. Drs. H. Dakir. yang wafat pada Sabtu, 25 Juli 2015 pukul 13.55 WIB di RS Sardjito. Almarhum adalah Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Pendidikan. Prof. Drs. H. Dakir yang dilahirkan tanggal 11 Mei 1932 meninggalkan seorang istri, 5 putra, 1 putri, dan 7 orang cucu. Almarhum dikenal sebagai sosok yang tegas, inspiratif, dan penuh semangat. Berdedikasi tinggi, loyal, dan selalu berjuang untuk selalu memajukan FIP.

Almarhum merupakan salah satu tokoh berdirinya FIP UNY. Beliau memulai karirnya dari tanggal 1 Juni 1959 di Jurusan Didaktik Kurikulum (sekarang Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan). Pria lulusan Pedagogik UGM tahun 1962 ini sudah mengabdikan diri di FIP UNY lebih dari 50 tahun (termasuk ketika menjadi Guru Besar Emeritus hingga Desember 2014)

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A,  menyampaikan bahwa, “UNY kehilangan salah satu putra terbaik. Alm Prof. Drs. H. Dakir selalu memberikan yang terbaik untuk UNY. Almarhum pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan II FIP periode 1966—1973, kemudian menjabat sebagai Dekan tiga kali pada periode 1973—1975, 1982—1985 dan periode 1985—1988. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Pusat Penelitian IKIP Yogyakarta dan Sekretaris Senat IKIP Yogyakarta.

Jenazah dikebumikan di TPU Jabung, Plalangan, Gajah Kuning, Pendowoharjo, Turi, Sleman pada hari Minggu, 26 Juli 2015. Segenap civitas akademika FIP UNY menyampaikan duka yang teramat dalam atas kepergian Prof. Drs. H. Dakir. (ant)

Label Berita: 

KMP UNY SILATURAHIMI PIMPINAN DAN KARYAWAN PPS UNY

$
0
0

Dalam rangka mempererat silatuharim bertepatan dengan momentum lebaran puasa dan perayaan Idul Fitri 1436 H, pengurus dan anggota Keluarga Mahasiswa Pascasarjana melakukan kunjungan silaturahim ke rumah pimpinan dan karyawan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Agenda silaturahim dilaksanakan sejak H+2 lebaran yakni hari Minggu—Selasa, 19—21 Juli 2015.

Hari Minggu, 19 Juli 2015 pengurus KMP UNY mengunjungi kediaman Bapak Hari, S.Ip Koordinator Umum dan Perlengkapan Pascasarjana UNY di daerah Godean, kemudian dilanjutkan sorenya ke Ketua Assosiasi Alumni dan Mahasiswa (AAM) sekaligus Pembina Keluarga Mahasiswa Pascasarjana UNY Dr. Nuchron, M.Pd di daerah Deresan.

Hari kedua, Senin, 20 Juli 2015 rombongan KMP melakukan silaturahim ke Kepala Tata Usaha Pascasarjana Sudaryono, S.Pd. di daerah Purwomartani, dilanjut ke rumah Direktur Pascasarjana UNY Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. dan dilanjutkan ke rumah Assisten Direktur II Pascasarjana UNY Prof. Dr. Muhyadi di Purwomartani. Agenda silaturahim hari Selasa, 21 Juli 2015 ke rumah Assisten Direktur I Prof. Pardjono, Ph.D. di daerah Condongcatur. Dan dilanjutkan ke rumahnya Koordinator Keuangan Suhartono, S.Pd. di daerah Palbatang Bantul.

Beberapa pengurus dan anggota KMP UNY yang ikut rombongan silatuhrahim kebanyakan adalah pengurus dan anggota yang tidak mudik ke daerahnya masing-masing dan yang tinggal di Yogyakarta, diantaranya Ence Surahman, S.Pd. asal Garut, Suharto, S.Pd. asal Kalimantan, Ziaurrahman, S.Pd.I. asal Aceh, Suraihana Mutia, S.Pd. asal Aceh, Berry Kurnia Vimala, S.Pd. asal Padang, Anton Sujarwo, S.Pd. asal Lampung, Widia Nanda, S.Pd. dari Padang, Lidrawati, S.Pd. asal Padang, Sri Wahyuningsih, S.Pd.Si. asal Solo dan Reza Armin Abdillah Dalimunthe, S.Pd. asli Yogyakarta.

Dalam agenda kunjungan silaturahim para pengurus beserta rombongan selain sungkem lebaran dan saling memaafkan, juga berkesempatan untuk mendengarkan wejangan dan kisah perjalanan hidup masing-masing dari yang dikunjungi, baik terkait perjuangan masa studi, perjalanan karir maupun berbagi kisah romantika dalam membangun keluarga yang penuh inspirasi.  (Humas Media KMP UNY)

Label Berita: 

TRAINING ESQ UNTUK MAHASISWA BARU JALUR SNMPTN

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bagi mahasiswa baru beragama Islam yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 1.954 orang. Training ini merupakan salah satu rangkaian pembekalan bagi mahasiswa baru UNY dalam upaya untuk membangun karakter para mahasiswa. Pembukaan training ESQ berlangsung Senin, 27 Juli 2015 di Auditorium UNY dan dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Training ini diharapkan dapat membangun karakter yang tangguh bagi mahasiswa baru yang tidak hanya mengedepankan intelektual saja, namun juga emosional dan spiritual, yang selaras dengan visi UNY yaitu, bertaqwa, mandiri, dan cendekia. Kegiatan berlangsung selama 2 hari yaitu Senin—Selasa, 27—28 Juli 2015 dan diikuti oleh 330 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan 88 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Menurut Kabag Kemahasiswaan Rektorat UNY Drs. Mujiran, training ESQ untuk mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni akan dilaksanakan pada Rabu—Kamis, 29—30 Juli yang akan diikuti oleh 404 mahasiswa. Sedangkan pada Senin—Selasa, 3—4 Agustus 2015, 300 orang mahasiswa baru Fakultas MIPA dan 113 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi dan Manajemen akan menjalani training ESQ.

Kemudian pada Rabu—Kamis, 5—6 Agustus 2015, 278 orang mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan 65 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi dan Pendidikan Administrasi Perkantoran ditraining ESQ. Gelombang terakhir tanggal 10—11 Agustus 2015, training ESQ akan diberikan pada 268 mahasiswa baru Fakultas Teknik dan 88 mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keolahragaan.

 Pada hari pertama kegiatan diisi materi oleh Kurnia Setya Putra dari tim training ESQ. Salah satu peserta ESQ, Yuliari dari Fakultas Ilmu Pendidikan mengatakan bahwa dirinya cukup antusias mengikuti training ini karena ingin tahu seperti apa ESQ itu yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. “Dengan training ini saya berharap bisa memiliki karakter yang lebih baik” kata Yuliari. (dedy)

Label Berita: 

OPENING CEREMONY OF THE INTENSIVE 75 HOUR ENGLISH COURSE

$
0
0

Senin (27/7/2015), Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara resmi membuka kegiatan the Intensive 75 hour English Course yang diselenggarakan oleh Bidang IV UNY bekerjasama dengan USINTEC (U.S./Indonesia Teacher Education Consortium). The Opening Ceremony of the Intensive 75 hour English Course tersebut digelar di Ruang 201, Gedung LPPMP UNY. USINTEC adalah konsorsium Pendidikan Guru Amerika Serikat dan Indonesia merupakan bentuk jalinan kerjasama antara 3 universitas Amerika, 11 perguruan tinggi negeri, dan pusat pendidikan terbuka dan jarak jauh wilayah Asia Selatan (SEAMOLEC).

“Kami mendorong para dosen untuk meningkatkan English Skills yang menunjang penulisan dan publikasi hasil penelitian di jurnal internasional maupun presentasi di konferensi tingkat internasional, baik dosen senior maupun dosen muda. Selain itu, kami juga mendorong mahasiswa untuk menambah pengalaman internasional dengan mengikuti konferensi dan lomba tingkat internasional di luar negeri. Usaha tersebut kami lakukan dalam mewujudkan UNY sebagai universitas kelas dunia,” terang Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan UNY menjelaskan gambaran umum kegiatan tersebut. “The intensive 75 hour English Course menghadirkan 7 instruktur dari USINTEC. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga minggu dari tanggal 27 Juli  hingga 14 Agustus 2015. Peserta kursus: sebanyak 115 orang, dibagi dalam 5 kelompok (7 kelas),” terang Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.

Adapun kelas-kelas tersebut adalah  kelas Professor, Doctors, and Masters: Focus on International Journal Article Writing (29 orang) yang dibagi menjadi 2 kelas, kelas Lecturers of the Faculty of Economics: Focus on learning classroom English to deliver courses (17 orang), kelas Newly Apppointed (Novice)  Lecturers: Focus on Improving English Proficiency (40 orang), akan dibagi menjadi 2 kelas, kelas Lecturers of the Faculty of Sport Sciences: Focus on Improving English Proficiency (23 orang) dan kelas Students: Focus on Improving English Proficiency with more attention to Classroom English (14 orang).

Sementara itu para instruktur USINTEC berasal dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Mereka adalah Jenice Rowekamp, Ashley Dallacqua, Dorothy Sutton, Colby Hirn, Linda Berton, Windyn Hines, and Allegra Elson.

 “Kami sangat bersemangat untuk berpartisiapasi dalam program ini, dan berharap akan dapat membantu para peserta untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka,” ujar Windyin Hines.

Selama kegiatan berlangsung, para instruktur juga didampingi oleh buddy teachers ( dosen pendamping) yang mengajar di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNY. (ana)

 

Label Berita: 

MENYULING AIR LAUT GUNAKAN TEKNOLOGI HIBRID

$
0
0

Air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk keperluan minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk suatu negara, maka semakin banyak konsumsi air bersih yang dibutuhkan. Indonesia sebagai negara kepulauan dan beriklim tropis, mempunyai banyak sumber air seperti laut, danau, dan sungai. Indonesia sebagai negara beriklim tropis, memiliki curah hujan rata-rata diatas 2 meter per-tahun. Namun hingga saat ini hanya sebagian kecil dari sumber air tersebut yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber air bersih, khususnya daerah perkotaan.

Indonesia memiliki 6 persen potensi air dunia. Namun, setiap tahun Indonesia mengalami krisis air bersih secara kualitas maupun kuantitas. Diperkirakan 80 persen dari rakyat Indonesia masih mengkonsumsi air yang tidak bisa dikatakan layak dikonsumsi dan tidak layak dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, sekelompok mahasiswa UNY menelurkan gagasan untuk dapat menyediakan air minum bagi masyarakat menggunakan Hybrid Energi System. Mereka adalah Arif Dwi Hantoro dari Prodi Pendidikan Matematika, Doni Bowo Nugroho dan Cucu Cahyaningsih dari Prodi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA serta Rizki Junianto dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik.

Menurut Arif Dwi Hantoro, Indonesia memiliki potensi alam seperti angin dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. “Berdasarkan data Departemen ESDM, potensi tenaga angin 9.290 GW dan potensi tenaga surya sebesar 4,8 kWh/m2 per hari” kata Arif.

Kedua sumber energi terbarukan ini dapat dimanfaatkan sebagai pasokan energi teknologi pengolahan air bersih. Sedangkan Doni Bowo Nugroho menjelaskan bahwa Hybrid Energi System ini merupakan teknologi rekayasa siklus air, “Yaitu mengubah air laut menjadi air tawar dengan menerapkan teknik destilasi” kata Doni “Metodenya, air akan diuapkan, kemudian uap akan ditangkap oleh piranti uap lalu disalurkan ke pipa kemudian ditampung ke tabung besar. Air tersebut sudah menjadi tawar.”

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Purwodadi, Tepus, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum lama ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih di daerah pesisir pantai melalui pembuatan Rumah Suling Tenaga Hibrid (Ringgid).

Komponan penyusun Ringgid ini dikatakan Rizki Junianto, meliputi turbin angin generator, solar cell, regulator, baterai, pipa dan kolektor surya. Pria kelahiran Patoman 20 Juni 1993 tersebut kemudian mengungkapkan cara kerja Ringgid. Air laut di sedot dari laut menggunakan pompa dan disalurkan ke kolektor surya. “Radiasi sinar matahari memanaskan kolektor surya yang berisi air laut” kata Rizki “Setelah suhu air mencapai 700—900 C kemudian dialirkan ke bak penampungan air.”

Bersamaan dengan proses tersebut, panas matahari juga menembus kaca penutup dan mengenai permukaan plat penyerap dalam bak penampungan, maka plat penyerap akan panas, dan energi panas dari plat penyerap akan menjaga air tetap dalam keadaan panas. Air akan menguap dan berkumpul dibawah permukaan kaca penutup. Karena suhu udara di dalam bak penampungan lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, maka terjadi kondensasi yaitu uap berubah menjadi cair dan melekat pada kaca penutup bagian dalam.

Cairan tersebut akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup dan masuk kedalam pipa, dan mengalir ke tempat penampungan air bersih untuk selanjutnya diproses dengan penyaringan atau penyulingan agar air yang dihasilkan benar-benar bersih dan tidak asam. Air bersih ini ditampung dan didistribusikan melalui pipa yang telah disediakan.

“Penggunaan Ringgid sangat tepat untuk masyarakat pesisir pantai karena terjangkau, murah, ramah lingkungan, dan teknologi yang mudah dioperasikan” ujar Rizki. Kreativitas ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) tahun 2015. (dedy)

Label Berita: 

PEMBEKALAN PPL PPG SM-3T ANGKATAN III

$
0
0

Mahasiswa PPG SM-3T angkatan III telah menyelesaikan workshop pembelajaran dan akan memasuki tahapan berikutnya yaitu PPL. Sebelum PPL diadakan Pembekalan PPL PPG SM-3T dibawah koordinasi LPPMP pada 6—7 Juli 2015 di Auditorium UNY Wates.  Pada pembukaan  Kepala Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan bahwa PPL ini merupakan tahapan selanjutnya dalam pembinaan sebagai guru profesional. PPL merupakan praktik dari akumulasi pembelajaran yang telah ditempuh oleh mahasiswa PPG selama 4 bulan ini.

Dalam PPL mengakomodir  semua kompetensi baik dari segi akademik, pedagogik, sosial dan kepribadian. “Selama workshop, mahasiswa telah dibekali kompetensi akademik dan pedagogik sedangkan sosial dan kepribadian nanti akan terasah pada saat PPL,” imbuh Bambang.

Selama menjalankan PPL mahasiswa akan diberi tanda pengenal selayaknya dosen/pegawai UNY jadi  selalu senantiasa menjaga nama baik UNY baik di sekolah maupun di masyarakat.

Pada pembekalan yang diselenggarakan selama 2 hari ini dipaparkan tentang praktik lapangan PPL, etika profesi dan praktik pengalaman PPL.  Kepala P4TKN Drs. Suyud, M.Pd. menyampaikan bahwa PPL melingkupi tentang praktik mengajar baik perencanaaan maupun pelaksanaan, praktik non-mengajar atau praktik persekolahan, pengembangan kompetensi pribadi dan sosial serta  pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

“Sosok guru profesional tidak hanya  mengelola kelas secara fisik tapi lebih kepada psikis para peserta didik. Guru harus mampu memotivasi peserta didiknya agar tetap mempunyai semangat belajar. Dan guru sekarang masih minim untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Saat ada  permasalahan yang dihadapi di kelas dapat dicari pemecahannya dan dilakukan action reseach  ang kemudian dapat dibuat penelitian tindakan kelas.”

Pada kesempatan lain, Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. memaparkan tentang guru sebagai sebuah panggilan jiwa bahwa selain melaksanakan tugas secara profesional menjadi guru merupakan pelaksanaan komitmen pribadi karena panggilan jiwa. “Dan panggilan jiwa ini tidak bisa terlepas dari rasa kasih sayang terhadap muridnya. Dan ruh dari pendidikan adalah kasih sayang. Dan jika sampai guru kehilangan kasih sayang terhadap muridnya maka hilanglah jati diri pendidikan,” tambahnya.

Pada hari kedua, Drs. Eko Widodo menyampaikan tentang praktik dan permasalahan yang sering ditemui pada saat PPL. Program PPL ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar tentang mengajar dan melatih serta mengembangkan kompetensi mengajar yang diperlukan dalam bidangnya. Selain juga untuk meningkatkan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah pembelajaran.

“Pada saat PPL akan muncul berbagai permasalahan baik bersifat kepribadian, akademik, sosial, maupun teknis di lapangan. Masalah kepribadian semisal mahasiswa tidak mantap dan belum mampu untuk mengevaluasi kinerja sendiri serta belum bisa menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

“Masalah akademik berkaitan dari awal rancangan program PPL yang tidak sesuai dengan permasalahan ataupun potensi di sekolah dan pada saat pelaksanaan terkadang tidak tepat waktu dan tidak melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan. Belum lagi jika mahasiswa memiliki permasalahan sosial yakni belum bisa secara efektif dan santun bergaul dengan peserta didik ataupun sesama pendidik,” imbuhnya. (tusti)

Label Berita: 

NASIWAN RAIH DOKTOR ILMU POLITIK DI UGM

$
0
0

Nasiwan merupakan dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) FIS UNY yang telah berhasil menyelesaikan studi S3 dari Program Doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) Yogyakarta. Nasiwan dikukuhkan sebagai doktor ke-2234 Universitas Gadjah Mada dalam ujian terbuka promosi doktor di Fisipol UGM, Jumat (10/7/2015).

Dalam disertasinya yang berjudul “Dilema Transformasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)”, bertindak selaku promotor,  Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., Ko-Promotor Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A., ketua penguji Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. (Dekan Fisipol UGM) dan penguji Dr. Eric Hiariej, S.IP., M.Phil. 

Penelitian yang dilakukan oleh Nasiwan berfokus pada dilema transformasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS  adalah partai yang mengusung Islam sebagai ideologi politiknya. PKS menginterpretasikan Islam secara kaffah, yakni Islam sebagai sistem nilai komprehensif untuk semua aspek baik itu sosial, politik, dan ekonomi yang secara bersamaan memberikan perekat kuat ideologi sehingga membuat partai ini solid dan koheren. 

PKS adalah partai Islamis. Argumen tersebut didasarkan pada dua faktor, yakni basis masa dan asas. Basis masa PKS, Jamaah Tarbiyah, adalah kalangan dengan karakteristik militan, muda, terdidik, penduduk kota, tapi memiliki pandangan Islam yang konservatif. Kecenderungannya, Jamaah Tarbiyah adalah kalangan Islam hasil kaderisasi lembaga dakwah kampus. Di samping itu, secara eksplisit PKS mengadopsi Islam sebagai platform partai. Islam diposisikan bukan semata-mata konstruksi teologis, tapi juga menyediakan perangkat sosial politik yang tak memisahkan agama dan negara. Maka, tidak aneh jika PKS sering mengusung agenda Islamis dalam pelbagai aksi politiknya.

Eksklusivitas PKS sebagai partai Islamis bisa dipertanyakan. Pada 2008, muncul wacana dari internal PKS bahwa partai dakwah ini akan menjadi partai terbuka sehingga bisa menerima anggota dari kalangan non-muslim. Wacana tersebut memicu pro kontra antar faksi di internal PKS. Banyak pertanyaan muncul apakah PKS telah merubah orientasi dari partai Islamis dengan ideologi dan basis masa eksklusif menjadi partai terbuka yang inklusif. Penulis akan memahami fenomena ini sebagai transformasi PKS dari partai Islamis menuju catch all party.

Menurut Nasiwan, topik ini penting untuk dikaji dan diteliti karena perubahan orientasi partai Islamis seperti PKS menuju partai terbuka adalah suatu hal yang jarang dijumpai. Maka, diperlukan sebuah upaya akademik untuk memahami fenomena ini.

Transformasi PKS dari Partai Islamis menuju partai terbuka dilatarbelakangi keinginan kuat untuk memperoleh suara yang banyak dalam pemilu. Keinginan tersebut mendorong PKS untuk bergerak ke tengah dan berusaha meraih suara dari segmen pemilih dari aliran politik lain, di luar basis masa tradisional PKS. Oleh karena itu, PKS berusaha untuk melakukan moderasi kebijakan dan perilaku. PKS juga melakukan persuasi terkait hal itu.  

Namun, transformasi PKS menuju partai terbuka  tidak akan berjalan mudah. Ganjalan keras akan datang dari kalangan yang memegang teguh ideologi PKS. Basis masa PKS dari kalangan Islam konservatif dan ideologi partai setidaknya akan menjadi batu sandungan bagi usaha tersebut. Mengingat Islam sebagai ideologi PKS adalah agama yang juga menjadi pegangan hidup dan basis relasi transedental yang tidak bisa dikompromikan begitu saja. (Danu)

Label Berita: 

SENYUM SEHAT DARI NGADA

$
0
0

Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T)  sudah akrab ditelinga masyarakat Kabupaten Ngada karena telah terbukti SM-3T membantu memenuhi kebutuhan pendidik di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selain dikenal karena tugas pokoknya sebagai guru bantu di sekolah-sekolah daerah terpencil, SM-3T juga dikenal berkat kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang diikuti maupun dibuat. Baik kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan masing-masing guru di kampung tempat mengajarnya maupun kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara berkelompok sebagai satu kesatuan tim guru SM-3T di Kabupaten Ngada.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru SM3T Kabupaten Ngada adalah kegiatan Posdaya Kesehatan “Senyum Sehat dari Ngada” yang merupakan kampanye gerakan sehat gosok gigi & cuci tangan secara masal yang dilaksanakan di sekolah dasar yang ada di Kabupaten Ngada. Kegiatan yang berlangsung belum lama ini bertujuan memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi yang dimulai dari anak-anak sekolah dasar sebagai generasi penerus putra putri daerah yang akan memajukan daerahnya.

Menurut salah satu guru SM3T Ngada, Nur Kholiq, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Ngada, sehingga seluruh pendanaan kegiatan di tujuh kecamatan diback-up oleh Pemerintah Daerah melalui APBD Kabupaten Ngada sebesar Rp35.000.000,00. Kegiatan ini juga ditanggapi positif oleh BPJS Kesehatan, PT. Lion Jakarta, JNE Pusat, Kopdit Sangosay Bajawa, KSU Rukun Jaya, dan para donatur, yang membantu memberikan dukungan materi dan non materi untuk kelancaran kegiatan ini.

“Kegiatan ini juga menjalin kerjasama dengan beberapa institusi di Ngada” kata Nur Kholiq. Kerjasama tersebut dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ngada dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda & Olahraga (PKPO) Kabupaten Ngada. Berkat Kedua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) tersebut, kegiatan ini dapat terencana dengan baik dan mendapat kesempatan untuk dijadikan Program Kerja Daerah Kabupaten Ngada.

Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dijadikan pilot project oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada. Posdaya dilaksanakan di tujuh sekolah dasar yang tersebar di tujuh kecamatan yaitu SD S. Zeu Christian College Kecamatan Golewa Barat, SDN Wate Kecamatan Riung Barat, SDI Malafa’i Kecamatan Wolomeze, SDN Kuwuk Kecamatan Riung, SDN Malakiku Kecamatan Bajawa Utara, SDK Ngedusubha Kecamatan Golewa Selatan, dan SDN Rutojawa di Kecamatan Jerebu’u.

Bentuk kegiatannya berupa pendidikan dan pembiasaan perilaku hidup sehat kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Ngada. Kegiatan dilakukan terutama terhadap kesehatan gigi, mulut dan kebersihan tangan. Di antaranya senam sehat cuci tangan, senam sehat gosok gigi dan gosok gigi bersama serta Seminar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan oleh para dokter gigi dan praktisi kesehatan di bawah naungan dinas kesehatan Kabupaten Ngada.

Guru di SMK Sanjaya Bajawa tersebut mengungkapkan bahwa tingginya kepekaan sosial dan empati dari para guru SM-3T yang membuat kegiatan ini dapat terwujud. Berdasarkan pengamatan disekolah tempat mengajar masing-masing, keprihatinan para guru SM-3T terhadap kebersihan badan tertutama kebersihan gigi dan mulut sangat tinggi. Para guru SM-3T beranggapan proses pembelajaran yang baik merupakan proses interaksi dua arah antara guru dan siswa.

Proses tersebut menjadi kurang nyaman, jika kondisi kebersihan terutama gigi dan mulut para siswa memprihatinkan. “Padahal kesehatan merupakan kunci dari segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia, jika tubuh tidak sehat maka aktivitas akan terganggu dan hasilnya tidak akan maksimal” tutup Nur Kholiq. (dedy)

Label Berita: 

REKTOR UNY LEPAS KAFILAH MTQ MAHASISWA

$
0
0

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. melepas kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional XIV di Ruang Sidang Senat, Kamis, 30 Juli 2015. Pada MTQ XIV kali ini UNY mengirimkan 29 mahasiswa yang akan berkompetisi dalam 13 cabang musabaqah, di antaranya Musabaqah Tilawatil Qur’an, Tartilil Qur’an, Hifzhil Qur’an, Qira’at Sab’ah, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Khaththil Qur’an, Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an, Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris serta yang terbaru adalah Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Rektor UNY mengucapkan selamat pada para mahasiswa yang terpilih mewakili UNY dalam MTQ XIV dan berharap agar kafilah dapat memberikan yang terbaik. “MTQ sangat positif untuk memberi penguatan iman pada saat tantangan budaya begitu berat pada saat ini” kata Rektor.

Menurut pembina Unit Kerohanian Islam UNY Syukri Fathudin AW., M.Pd., persiapan yang telah dilakukan untuk berkompetisi dalam MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIV di Universitas Indonesia Depok adalah mengadakan seleksi tilawatil Qur’an dan dilanjutkan dengan training center sebanyak 2 kali. “Tahap terakhir pemantapan yang menghasilkan 29 mahasiswa untuk bertanding di UI tanggal 1—8 Agustus 2015” ujar Syukri Fathudin AW., M.Pd.

Salah satu peserta, Nurul Fitri mengatakan bahwa persiapannya untuk ikut berlomba dalam MTQ XIV ini adalah berlatih secara kontinyu melalui kegiatan pengajian. Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Musik FBS UNY tersebut akan bertanding dalam bidang tilawatil Qur’an. Secara khusus gadis yang sedang menempuh KKN di Dukun Magelang tersebut mengungkapkan bahwa untuk menjaga kualitas suaranya dengan membiasakan mengunyah kencur. Karena dia mengaku apabila harus mengunyah jahe akan terasa panas. Nurul bersyukur bahwa kepala dusun tempatnya menempuh KKN mendukung aktivitasnya sehingga setiap saat dia bisa berlatih di Posko KKN. (dedy)

Label Berita: 

SISWA BARU SMPN 3 KASIHAN BANTUL BELAJAR IPA DI UNY

$
0
0

Sebanyak 128 siswa didampingi 10 guru melaksanakan Kunjungan Studi di Laboratorium (Lab) Pendidikan IPA di FMIPA UNY, Kamis (30/7/2015). Wakil Kepala Sekolah, Mundilartono dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan studi ini merupakan rangkaian dari kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) siswa baru di sekolah tersebut.

“Dengan kegiatan seperti ini diharapkan siswa baru dapat pengetahuan serta pengalaman sebagai bekal belajar di sekolah terutama di peralatan pratikum,” lanjutnya.

Sementara itu Widodo Setyo Wibowo, M.Pd., dosen IPA FMIPA UNY dalam sambutannya menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ada unsur IPA walaupun tidak disadari.

Untuk belajar IPA, jelasnya, labnya tidak harus berbentuk ruangan, tetapi dapat dilakukan dengan eksperimen angan-angan. “Dan bahkan juga dengan teknologi, sekarang kita dapat menggunakan teknologi informasi teknologi komputer dan internet untuk melakukan eksperimen secara virtual atau secara maya.”

Pada kesempatan tersebut didemonstrasikan beberapa praktik IPA seperti penggunaan respirometer,  membuat pendeteksi kandungan boraks/formalin sederhana, serta praktik lainnya yang disampaikan oleh para dosen Pendidikan IPA.

Setelah selesai demonstrasi, para siswa mengunjungi Lab Pendidikan IPA. Di sana para siswa melihat berbagai peralatan lab dan hasil karya mahasiswa Pendidikan IPA. (Witono)

Label Berita: 

ANAK TUKANG BECAK RAIH IPK 3,89

$
0
0

Kuliah di perguruan tinggi adalah impian bagi sebagian orang. Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi, melanjutkan pendidikan sampai di perguruan tinggi perlu pemikiran yang panjang. Diperlukan biaya yang besar, dan karena itu, banyak orang tua yang lantas mundur teratur saat anak mereka lulus dari sekolah menengah atas atau kejuruan dan berniat melanjutkan studi.  Kebanyakan dari mereka lantas terpaksa menyambung hidup dengan bekerja, demi membantu orang tua. Tapi, bagi mereka yang memiliki prestasi, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak mencoba menapaki jalan sebagai seorang mahasiswa. Berbagai beasiswa siap membantu mereka menyelesaikan studi asalkan mereka mau menjaga ketekunan dan kerja keras selama berkuliah.

Hal ini dibuktikan oleh Ummi Isti’adah, alumnus  Akuntansi 2011 Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang baru saja disahkan sebagai Sarjana Ekonomi pada upacara Yudisium periode Juli, Kamis (30/7/2015) lalu. Bagi lajang yang akrab dipanggil Isti ini, kesuksesan tidak ditentukan oleh kecerdasan semata, tapi juga kerja keras. Ayahnya hanya seorang tukang becak serta ibunya seorang buruh di sebuah warung makan, sehingga keduanya sempat merasa ragu untuk mengizinkan Isti berkuliah.

“Di desa, pandangan umumnya itu orang yang bisa menguliahkan anaknya pasti orang yang berkecukupan. Kuliah itu mahal. Keluarga saya juga sempat ragu. Tapi saya yakinkan mereka, insya Allah saya bisa,” tegas Isti yang menjadi mahasiswa di UNY dari jalur Bidik Misi Undangan 2011 lalu. Dengan ketekunan dan kerja keras, Isti yang sempat bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di sebuah supermarket guna menyokong studinya ini mampu lulus pada Yudisium Periode Juli dengan IPK 3,89, tertinggi di periode tersebut.

Tak jauh berbeda dengan Isti, Siti Maesyaroh adalah sosok pekerja keras. Alumnus Manajemen 2011 yang akrab dipanggil Mae ini terkenal sebagai aktivis yang berprestasi. Tak kurang dari lima organisasi kemahasiswaan yang menjadi tempatnya menempa softskill. Sempat menjadi ketua Center of Islamic Economics Studies (CIES) UNY 2013, Mae lantas menjadi salah satu pelopor berdirinya Islamic Mini Bank (IMB) di UNY pada 2014 lalu. Mae bahkan kemudian didaulat menjadi Direktur pertama lembaga keuangan syariah yang melayani mahasiswa, dosen, dan karyawan UNY ini.

Peraih predikat Mahasiswa Berprestasi FE UNY 2014 ini memang sudah akrab dengan torehan prestasi, bahkan semenjak SD. Peringkat satu kerap diraih gadis kelahiran Purworejo yang kemudian bersama keluarganya mengikuti program transmigrasi ke Kalimantan pada 1996 ini. Meskipun kuliah di UNY bukan pilihan pertama pada awalnya, Mae tak lantas patah semangat. “Skenario Allah akan indah pada saatnya tiba. Jika dijalani dengan penuh kesyukuran dan memaksimalkan potensi yang dimiliki, buahnya akan manis. Mutiara ditempatkan di manapun akan tetap menjadi mutiara,” ujarnya.

Putri bungsu dari pasangan Sumardi dan Turimah ini memiliki prinsip untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi seluruh umat. “Saya ingin melanjutkan studi saya di bidang Islamic Finance lalu suatu saat menjadi seorang direktur di sebuah bank syariah,” ungkap Mae yang juga peraih predikat cumlaude ini.

Sebagaimana disampaikan Wakil Dekan I, Nurhadi, M.M., pada periode Juli 2015 ini, FE UNY meluluskan sebanyak 165 orang yang terdiri dari 61 orang S1 Kependidikan, 41 orang S1 Non-Kependidikan, dan 63 orang Program D3. “Ini yudisium dengan peserta terbanyak dalam satu tahun ini. Peraih predikat Dengan Pujian juga 73 orang, atau sebesar 44 % yang merupakan jumlah yang cukup banyak,” terangnya.

“Kembangkan potensi kalian, jangan puas sampai di sini. Tanggung jawab yang lebih besar di masyarakat sudah menanti kalian,” pesan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono. (fadhli)

Label Berita: 

SYAWALAN FMIPA UNY

$
0
0

Segenap keluarga besar FMIPA UNY mengikuti kegiatan syawalan di fakultas yang dilaksanakan Minggu, (2/8/2015) di halaman Dekanat FMIPA UNY. Selain para pimpinan fakultas, dosen, karyawan, dan mahasiswa, hadir juga para sesepuh seperti Prof. Dr. Djohar, MS, Prof. Dr. Wuryadi, dll serta para dosen dan karyawan yang sudah purna tugas. Ikrar Syawalan oleh Dina, M.Pd., mewakili pihak yang muda dan Surachman, M.S. mewakili pihak sesepuh. Tausiah disampaikan oleh ustadz Drs. Didik Purwodarsono.

Pada kesempatan tersebut Dekan FMIPA, Dr. Hartono, menyerahkann kenang-kenangan kepada calon haji yaitu Prof. Dr. Bambang Subali beserta istri serta Dr Sri Handayani beserta suami serta dosen purna tugas yaitu Togu Gultom, M.Si., dan Suhardi M.Pd.

Dalam sambutannya, Dr. Hartono mengatakan, atas nama fakultas dan pribadi, mohon maaf lahir dan batin serta mengucapkan terima kasih atas kehadiran keluarga besar FMIPA UNY pada acara syawalan ini.

“Mudah-mudahan kebersamaan kita selama ini baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas tetap berjalan dengan baik,” harapnya.

Sementara itu,  Didik Purwodarsono dalam tausiahnya menjelaskan bahwa inti dari syawalan adalah saling mendoakan supaya amal ramadhannya diterima oleh Allah SWT. Amal yang sesuai dengan fitrah manusia ada empat.

“Kalau kita melihat ketupat, bayangan kita jangan ngaku lepat atau kula lepat tapi laku papat (empat amaliah fitrah manusia) yaitu pertama takbir, tahlil, dan tahmid, yang kedua membayar zakat fitrah, ketiga shalat Id, dan keempat silaturahim,” jelas Didik.

Lebih lanjut dikatakan, jadi 4 amaliah yang dipaketkan tanggal 1 Ramadhan sampai Idul Fitri dengan simbol ketupat pertama umat Islam harus mengucapkan takbir setelah berbuka yang terakhir, kedua segera membayar zakat fitrah dibatasi sampai shalat Id, ketiga shalat Id berjamaah di tanah lapang. Bahkan para wanita yang sedang “berhalangan”pun disuruh untuk datang mendengarkan khutbah. Yang keempat silaturahim  saling berjabat tangan mengucapkan selamat dengan doa taqobalallahu minna wa minkum.

Selesai tausiah dilanjutkan dengan acara jabat tangan seluruh keluarga besar FMIPA UNY dan diakhiri dengan ramah tamah. (witono)

Label Berita: 

MENDIDIK ATAU MENGAJAR

$
0
0

Titi Wahyuni adalah salah satu guru SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) UNY yang ditempatkan di SMPN 1 Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Di sekolah ini, entah bermula dari siapa, mereka biasakan menggunakan Bahasa Inggris, seperti kata sapaan orang, kata sapaan waktu, ucapan terima kasih, dan ijin ke luar kelas misalnya. Walaupun awalnya terasa ganjil, namun lama kelamaan menjadi terbiasa  merespon sapaan para siswa. Titi mengajar IPA terpadu 9 kali per minggu di 3 kelas, kelas VII-1, kelas VII-2, dan kelas VII-3. Kelas-kelas ini merupakan kelas yang berisi siswa-siswa kategori pandai atau biasa disebut kelas kondusif.

Alumni prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY tersebut berkisah bahwa sudah ada beberapa siswa yang dikembalikan ke wali murid padahal dia belum ada 2 bulan penugasan. “Alasan pengembalian beraneka macam,” kata Titi. “Mulai dari tergolong ringan seperti merokok di lingkungan sekolah, hingga kategori berat seperti melakukan tindakan criminal.”

Awal mula Titi mengajar sering kaget melihat sanksi yang diberikan terhadap siswa yang melanggar tata tertib seperti tidak memakai sepatu berwarna cerah, kaos kaki kurang tinggi, kaki bertato tinta pulpen. Ada beberapa guru yang ketika bertutur kata siswa menjadi diam, memperhatikan, termasuk salah satunya terkenal dengan hukuman berupa tendangan dimana sekali tendang, siswa laki-laki dapat meneteskan air hangat di sudut mata. “Tiada hari tanpa siswa yang melanggar, itulah tempat divmana saya belajar sebagai seorang pendidik,” tutur Titi.

Sebagai guru yang masih awam, Titi berusaha melakukan pendekatan-pendekatan terhadap siswa-siswa di kelas karena ingin kelasnya tertib dan hidup. Menurut pengamatannya, daya tahan konsentrasi mereka sungguh mengagumkan. Aktifitas fisik lebih dominan dari pada aktifitas mental termasuk internalisasi karakter unggul sehingga Titi memikirkan strategi mengajar yang tepat.

“Saya terus mencoba, mulai dari cara tegas, cara halus, sampai cara adat sekolah hukum fisik sudah saya coba” katanya. Ketika siswa ribut, guru hanya cukup marah dan meninggalkan kelas, kemudian guru piket akan memanggil siswa-siswa yang telah menyebabkan guru itu marah. Siswa tersebut akan diadili di meja piket, di depan kantor, dan di depan guru.

Secara fisik, para siswa lebih besar dari pada Titi Wahyuni, namun itu tidak membuatnya takut. Menurut Titi di Malinau ini dia tidak hanya membelajarkan siswa, tetapi juga belajar mental. Pernah suatu hari Titi mengajar di kelas ada dua siswa yang tiduran di lantai. Dan setelah istirahat, ternyata wali kelasnya menangkap basah, siswa tersebut membawa minuman keras.

“Saya miris juga setelah mengetahui mereka bisa melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu” ujar Titi. Dia pun pernah marah dan pernah menjemur satu kelas. “Guru-guru memandang saya lembek, siswa-siswi di sini memperlakukan saya layaknya teman sebaya,” katanya. “Saya geram juga, sesekali saya ingin bersikap tegas.”

Sekarang Titi tidak segan lagi bersikap terhadap siswanya. “Saya ingin mereka merasakan kasih sayang seorang guru, menyalurkan energi bukan perintah, kadang tegas, halus, wajar dan kalau mereka kelewat batas saya akan marah,” tutupnya. (dedy)

Label Berita: 

FE UNY JALIN KERJASAMA DENGAN SMKN 4 KLATEN

$
0
0

Kamis (30/7/2015) lalu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY melalui Jurusan Pendidikan Akuntansi telah menyepakati sebuah perjanjian kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Klaten, Jawa Tengah. Kerja sama yang mengikat kedua belah pihak selama lima tahun ini dilatarbelakangi suatu grand design yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa SMK bidang bisnis manajemen di Kabupaten Klaten. Hadir dalam acara penandatanganan tersebut delegasi dari SMKN 4 Klaten yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, M. Woro Nugroho, S.Pd., M.Eng., dosen-dosen dari Jurusan Pendidikan Akuntansi yang dipimpin Ketua Jurusan, Prof. Sukirno, Ph.D., dan jajaran Dekanat FE.

Dalam kerja sama ini, kedua pihak sepakat untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki masing-masing dalam rangka pengembangan edukasi bagi guru, siswa, pegawai, dan masyarakat. “Jurusan Pendidikan Akuntansi berkewajiban menyediakan experts dan fasilitas peralatan pelatihan dalam bidang pengelolaan laboratorium, implementasi K13, pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan Research & Development dalam bidang pendidikan, pengembangan laboratorium akuntansi, pelatihan tentang perpajakan dan akuntansi. Sedangkan pihak SMK akan menyediakan seluruh fasilitas pendanaan,” tutur Sukirno yang juga guru besar termuda di UNY ini.

Program kerjasama simbiosis mutualisme ini akan memberikan keuntungan kepada kedua pihak mulai dari aspek peningkatan kompetensi guru, siswa, dosen, peningkatan link & match kurikulum Dikdasmen dan Dikti, media peningkatan kinerja akademik/Tri Dharma bagi guru dan dosen, hingga perbaikan penilaian akreditasi program studi (prodi) dan institusi.

“Lebih jauh, kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas dan kesiapan seluruh komponen Dikdasmen dan Dikti untuk menghadapi era Masyarakaat Ekonomi ASEAN 2016 yang sudah di ambang masa,” pungkas Sukirno. (fadhli)

Label Berita: 

PEMBUKAAN PRAKONDISI SM3T UNY

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta meraih persentase kelulusan peserta Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tahun 2015 cukup tinggi. Dari 947 peserta tes online, 75% atau 712 peserta berhasil lolos seleksi. Peserta yang lulus tes wawancara dan kesehatan sebanyak 552 orang sedangkan kuota SM3T UNY tahun ini sejumlah 400 orang ditambah 20 orang cadangan, sehingga ada 132 orang yang dikirimkan ke LPTK lain yang masih kekurangan peserta, di antaranya Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri Malang.

SM3T UNY tahun 2015 akan ditempatkan di 7 kabupaten di Indonesia di mana 3 di antaranya merupakan lokasi baru yang belum pernah dipakai oleh UNY. Tiga kabupaten baru tersebut yaitu Kabupaten Sambas dan Bengkayang di Kalimantan Barat serta Kabupaten Merauke di Papua. Sedangkan 4 kabupaten lainnya adalah Malinau di Kalimantan Utara, Gayo Lues di Aceh serta Alor dan Ngada di Nusa Tenggara Timur. Jumlah peserta yang akan ditempatkan di Gayo Lues 70 orang, Malinau 70 orang, Ngada 70 orang, Alor 60 orang, Merauke 40 orang, Sambas 50 orang, dan Bengkayang 50 orang.

Sebelum peserta diberangkatkan menuju lokasi SM3T, Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta mengadakan pelatihan prakondisi bagi peserta SM3T yang berlangsung di UNY dan AAU Adisutjipto Yogyakarta sejak  tanggal 3 hingga 17 Agustus 2015. Pelatihan ini diadakan agar mereka lebih siap diterjunkan dalam wilayah baru dengan materi sosialisasi kurikulum 2013, manajemen sekolah, pembelajaran pada kondisi khusus, posdaya, kepramukaan, P3K, UKS, survival, kedisiplinan, pendekatan sosial kemasyarakatan, wawasan kebangsaan, bela negara, dan sebagainya. Narasumber yang akan mengisi kegiatan prakondisi berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sasaran, Kejaksaan Agung, BKKBN, AAU, dan UNY.

Kegiatan Prakondisi dibuka di Ruang Sidang Utama Rektorat pada Senin 3 Agustus 2015 oleh Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, MA., Ed.D dengan ucapan selamat pada para peserta SM3T UNY yang telah lolos seleksi. “Tanggapan masyarakat di daerah 3T cukup positif,” kata Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. WR I UNY juga berpesan agar peserta SM3T yang telah terpilih ini dapat meneruskan dan mennimba pengalaman yang diperoleh pada angkatan terdahulu.

Koordinator SM3T UNY, Moh. Slamet, M.S. mengatakan program SM3T adalah program pengabdian sarjana kependidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan program  Pendidikan Profesi Guru. “Menurut rencana para peserta akan diberangkatkan ke lokasi mulai tanggal 19 Agustus 2015,” kata Moh. Slamet, M.S.

Dari 400 peserta yang mengikuti prakondisi ini, selain dari UNY juga berasal dari perguruan tinggi lain. Keseluruhan peserta terdiri dari program studi: PGSD, PAUD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Otomotif, Pendidikan Ekonomi serta Pendidikan IPS. Kompensasi dari program ini adalah peserta sarjana pendidik berhak mengikuti Pendidikan Pelatihan Guru (PPG) bersama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berasrama. (dedy)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live