Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

ROSNAWATI RAIH DOKTOR PEP DI PPS UNY

$
0
0

Gelar cumlaude dengan waktu studi kurang lebih 4 tahun adalah hasil yang sangat membanggakan yang telah dicapai oleh Dr. R. Rosnawati, dosen FMIPA UNY. Gelar ini tidaklah mudah untuk diperoleh karena harus ditempuh dengan perjuangan yang maksimal dalam usahanya menyelesaikan dan mempertahankan karyanya yang berjudul “Model Evaluasi Formatif Berpikir Kritis pada Pembelajaran Matematika SMP” di hadapan para penguji.

Tim penguji pada Ujian Terbuka dan Pelepasan Lulusan Doktor pada Sabtu, 4 Juli 2015 terdiri dari Ketua Penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed.; Sekretaris Penguji, Prof. Dr. Marsigit, M.A.; Promotor, Prof. Dr. Badrun Kartowagiran; Co-promotor, Dr. Jailani; Penguji, Prof. Dr. Bambang Subali; dan Penguji Utama, Prof. Dr. Budiono.

Latar belakang masalah dari judul yang diambil adalah bahwa berdasarkan hasil PISA pada tahun 2003, 2006 dan 2012 rata-rata kemampuan peserta Indonesia berada di bawah rata-rata Internasional. Sejalan dengan hasil studi TIMSS pada tahun 2003, 2007 dan 2011 rata-rata kemampuan peserta Indonesia berada pada level rendah. Perolehan paling rendah terdapat pada dimensi penalaran. Rendahnya kemampuan peserta Indonesia pada kemampuan berpikirnya. Hal ini disebabkan karena proses belajar atau model evaluasi yang tidak tepat. Berpikir kritis sangatlah penting dan harus dimiliki oleh siswa, karena dengan berpikir kritis seseorang akan mudah untuk mengolah informasi yang ditemukannya dan digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Untuk memperoleh informasi yang akurat tentang kekuatan dan kelemahan siswa dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun, mengolah data, serta fakta yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dengan tujuan untuk mencapai kemampuan berpikir kritis kelas atau kelompok. Dari latar belakang masalah inilah, dosen Matematika FMIPA UNY ini merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiahnya, yaitu perancangan sebuah model evaluasi berpikir kritis pada pembelajaran matematika yang valid dan reliabel, yang memuay konstruk berpikir kritis, instrument kemampuan berpikir kritis, rubrik penskoran, angket disposisi berpikir kritis, dan pedoman penggunaan evaluasi formatif berpikir kritis.

Penelitian ini menggunakan model modifikasi penelitian pengembangan Borg & Gall yang dikombinasikan dengan pengembangan Plomp. Model ini diringkas menjadi 5 tahapan. Tahap (1) melakukan studi pendahuluan untuk menganalisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangakan design, (3) mengembangkan produk dan validasi produk, (4) uji coba lapangan, dan (5) diseminasi/implementasi.

Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu subjek validasi ahli yang terdiri dari ahli pendidikan matematika, ahli pengukuran pendidikan, dan ahli psikologi. Subjek yang kedua adalah subjek uji coba permulaan yang merupakan 656 siswa SMP kelas VIII di DIY dan 6 guru matematika serta subjek uji coba lapangan utama yang terdiri dari 810 siswa SMP kelas VIII di DIY dan 8 guru matematika.

Akhir dari paparan yang disampaikan oleh Promovendus dari penelitiannya adalah bahwa model evaluasi formatif yang dikembangkan adalah model prosedural. Terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis, yaitu bernalar matematik, interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, yang keseluruhan terdiri dari 42 item. Validitas instrument keterampilan berpikir kritis mencapai derajat yang signifikan dengan muatan faktor terendah sebesar 0,38 dan tertinggi 0,74, sedangkan reliabilitas setiap aspek pada kategori baik. Rata-rata kesulitan 0,00 dengan simpangan baku 0,45 berada pada kategori baik. Angket disposisi berpikir kritis berbetuk penialaian antar teman terdiri dari tujuh aspek, yaitu mencari tahu, berpikir terbuka, analitis, sistematis, rasa ingin tahu, kepercayaan diri, dan kematangan dengan 23 butir.

“Validitas instrument disposisi berpikir kritis mencapai derajat signifikan yang ditunjukkan dengan muatan faktor terendah sebesar 0,66 dan tertinggi 0,76, dan reliabilitas setiap aspek berada pada kategori baik. Hasil analisis model persamaan struktural menunjukkan bahwa model tersebut fit dengan data,” tutupnya.

Satu per satu pertanyaan dari tim penguji telah berhasil dengan lancar dijawab oleh Promovendus. Dengan demikian, tim penguji patut memberikan gelar doktor yang ke-278 kepada Dr. R. Rosnawati dengan predikat cumlaude. (agustina)

Label Berita: 

NGABUBURIT ALA PPG SM-3T UNY

$
0
0

Minggu, 6 Juli 2015, mahasiswa PPG SM-3T angkatan III baru saja mengadakan kegiatan Ngabuburit Bareng, di pelataran Asrama UNY Kampus Wates. Kegiatan ngabuburit tersebut dibungkus dalam wadah kegiatan Display Unit Kegiatan, yang dilaksanakan secara kolaborasi oleh UK Tata Boga dan Musik Modern.

Peserta kegiatan tersebut adalah seluruh Mahasiswa PPG SM-3T yang terdiri dari 253 peserta dan terbagi menjadi 13 jurusan. Acaranya yaitu meliputi pameran stand ta’jil dan pentas musik. Stand ta’jil diisi oleh perwakilan dari setiap jurusan, yang dimana dari setiap jurusan tersebut diberikan kebebasan untuk mengolah dan menyiapkan minuman segar dan ta’jilan. Sementara untuk pementasan musiknya diisi oleh anggota UK Musik, terdiri dari 6 band meliputi: MGS Band, Karo’LiNa Band, Galaxy Band, Imok Band, Sony and Jhony Band, Lasson Plan Band. Di akhir acara menjelang waktu buka puasa ada pementasan spesial dari Hadroh AL-Fatih.

Walaupun acaranya tidak begitu megah dan mewah, tetapi antusias teman-teman PPG SM-3T sangat luar biasa. Terlihat dari penuhnya bangku-bangku yang sudah panitia siapkan di tengah lapangan. Selain itu, di setiap stand yang sudah panitia siapkan juga terisi penuh dengan aneka olahan minuman segar dan ta’jilnya.

Banyak aneka minuman segar yang disajikan oleh teman-teman perjurusan, seperti; es buah/campur, es doger, es cincau, es klapa muda, es coconut, es soda gembira, dan lainnya. Ditambah lagi dengan aneka sajian ta’jilan yang meliputi: kluwo, gorengan, piscok, kripik, dan lainnya. Ta’jilan di setiap stand yang berbeda boleh dinikmati oleh jurusan yang berbeda pula, dengan syarat menukarkan 1 kupon yang sebelumnya sudah panitia bagikan.

Tujuan dari diadakannya Display Unit Kegiatan PPG SM-3T III UNY yaitu: pertama, untuk mengeksplorkan/menampilkan produk atau karya yang sebelumnya sudah sering dilatih dalam kegiatan penyaluran minat dan bakat (rusunawa) yang dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Kedua, mengembangkan bakat dan kreativitas mahasiswa PPG SM-3T dalam mengolah menu makanan dan bermusik. Ketiga, untuk berkumpul bersama sambil menunggu waktu berbuka puasa. Keempat, untuk mempererat jalinan persaudaraan dan kebersamaan antara mahasiswa PPG SM-3T III UNY 2015. (Anggi Perdana)

Label Berita: 

SIMULASI MENGHADAPI PIMNAS 2015

$
0
0

Sebagai wujud simulasi atau pelatihan tim PKM yang didanai Dikti tempat mereka akan menghadapi Pimnas, FIP menyelenggarakan Pimnas ala FIP, Selasa (7/7/2015). Dalam pembukaannya, Dr. Suwarjo, M.Si. selaku WD III FIP UNY menyarankan mahasiswa agar menggunakan kesempatan ini untuk tampil maksimal. “Jangan anggap ini sebagai Pimnas FIP, tapi anggaplah sebagai Pimnas sesungguhnya yang atmosfer kompetisisinya sangat ketat. Pimnas ala FIP ini juga akan memberi penghargaan bagi tim yang menang, meskipun jumlahnya tidak seberapa,” tambah beliau. Sementara tim PKM yang lolos Dikti ini berjumlah 33 tim.

Acara yang mengambil tempat di Abdullah Sigit ini diselenggarakan dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00. “Acara ini merupakan salah satu cara untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menghadapi Pimnas,” ungkap Dekan FIP, Dr. Haryanto, M.Pd. Ditambahkan pula bahwa hal ini merupakan upaya pemantauan dan pengawalan dari dosen pendamping. Beliau berpesan pada seluruh peserta agar menampung segala masukan dari juri sebagai referensi untuk menghadapi Pimnas 2015 mendatang di Sulawesi Tenggara. “Berkompetisilah ke Universitas Haluoleo dan rebutlah medali emas,” lanjut beliau.

Menurut salah satu dosen pendamping, Sukinah, M.Pd. acara ini memang simulasi tapi tetap dikompetisikan untuk mengasah kemampuan dan mengontrol tanggung jawab mereka karena sudah didanai oleh Dikti. Berbagai masukan kritis yang disampaikan oleh para juri hendaknya menjadi sebuah bekal untuk membangun dan merevisi artikel agar lebih baik dan layak untuk dikompetisikan di tingkat nasional. (ant)

Label Berita: 

KOORDINASI KERJA SAMA DINAS PENDIDIKAN SUMATERA SELATAN DAN UNY

$
0
0

Rombongan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dipimpin oleh Dra. Erlina, M.M., Kasie Pembina SMK dan Pendidikan Tinggi, berkunjung ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam rangka koordinasi kerja sama penyelenggaraan pendidikan bagi putra-putri Sumsel penerima beasiswa pendidikan  program S1, (Rabu, 8 Juli 2015).

Sukirjo, M.Pd., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi UNY, dan Ch. Fajar Sriwahyuniati, M.Or., Kabid Kemitraan Dalam Negeri Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan  (KUIK) menerima rombongan tersebut di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat UNY. Koordinasi kali ini berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan mahasiswa kerja sama asal Sumsel untuk tahun ajaran 2016/2017.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah mencanangkan program  kuliah gratis bagi calon mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Program ini akan diluncurkan 22 Agustus mendatang,” urai Dra. Erlina, M.M.

Skema baru akan diterapkan untuk kerja sama pengiriman mahasiswa Sumsel yang diajukan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mulai tahun ajaran tersebut. Saat ini, kerja sama antara UNY dan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan berupa penyelenggaraan mahasiswa kerja sama di program Strata 1 yang tersebar di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik dari angkatan 2011—2014.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015, calon mahasiswa terseleksi akan dikirim ke berbagai universitas negeri di Indonesia  dan tersebar di 53 jurusan. Rencananya, beasiswa  meliputi biaya kuliah dan biaya hidup.

“Pada pelaksanaan kegiatan nantinya, kami juga mengharapkan partisipasi orang tua mahasiswa sebelum mereka mengikuti perkuliahan,” tandas Sukirjo, M.Pd. Selain itu, mahasiswa kerja sama asal Sumsel ikut berpartisispasi dalam kesempatan ini. Para mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait teknis pendanaan mahasiswa, dan peraturan bagi penerima beasiswa. (yuliana)

Label Berita: 

FGD PENETAPAN HASIL SELEKSI SBMPTN 2015

$
0
0

Selama tiga hari, 6—8 Juli 2015 Panitia Pusat SBMPTN 2015 bersama para rektor dan wakil/pembantu rektor I Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia mengadakan focus group discussion (FGD) penetapan hasil seleksi SBMPTN. Kegiatan yang diikuti 74 PTN ini berlangsung di Hotel Century Park Jakarta dan dibuka oleh Menristekdikti Muh Nasir.

SBMPTN tahun ini telah dilangsungkan pada 9 Juni lalu berupa ujian tulis yang dilanjutkan pada tanggal 10—11 Juni berupa ujian keterampilan. Pengumuman hasil seleksi SBMPTN tersebut diumumkan pada 9 Juli pukul 17.00 WIB secara on-line. Dan baru pada keesokan harinya koran-koran mengumumkannya secara serentak. Dalam rangka inilah Panitia Pusat SBMPTN dan para rektor serta wakil/pembantu rektor I PTN mengadakan FGD. Selaku ketua umum SBMPTN, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang juga Rektor UNY memimpin jalannya diskusi didampingi oleh sekertaris SBMPTN, Prof. Dr. Werry Darta Taifur, M.A. (Rektor Universitas Andalas Padang).

Selain memimpin jalannya diskusi, Rochmat Wahab juga memantau proses penetapan calon mahasiswa lewat jalur SBMPTN ini dari masing-masing PTN yang memverifikasi data yang dimilikinya. Tampak sejumlah rektor dan wakil/pembatu rektor I didampingi staf ahli IT dalam kegiatan tersebut. Verifikasi ini dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan data mengingat SBMPTN merupakan hajatan nasional yang dijaga kredibilitasnya. Ujian masuk ke PTN yang sekarang bernama SBMPTN merupakan salah satu indikator tingkat kejujuran dan sekaligus sebagai bentuk pemetaan kualitas pendidikan siswa atau calon mahasiswa Indonesia.

Dalam kesempatan FGD selama tiga hari ini, pada 7 Juli pukul 21.00—24.00 mereka berdialog dengan Kapolri, Jend. Pol. Drs. Badroudin Haiti yang sengaja menghadiri forum ini untuk membahas keamanan secara umum dan keterkaitannya dengan keamanan kampus pada khususnya. Meski hingga larut malam, dialog diikuti dengan sejumlah pertanyaan ataupun tanggapan para peserta.

FGD berlangsung hingga hari Rabu, 8 Juli dengan pengumpulan data calon mahasiswa masing-masing PTN kepada Panitia Pusat SBMPTN. Sehari setelahnya, Kamis, 9 Juli pukul 17 WIB hasil seleksi ini diumumkan secara online. Dalam pengumuman ini, Rochmat Wahab selaku ketua umum mengadakan jumpa pers di hadapan para wartawan yang berlangsung di Gedung Dikti Jakarta. Jumpa pers ini dihadiri oleh Sekjen dan Irjen Kemristekdikti serta Ketua MRPTNI (Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia). (Nur)

Label Berita: 

LEBIH DARI 60% LULUSAN PPS UNY BERPREDIKAT CUMLAUDE

$
0
0

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) kembali menyelenggarakan upacara yudisium bagi mahasiswa magister dan doktor pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2015. Dalam kesempatan tersebut, PPs UNY berhasil meluluskan sebanyak 71 mahasiswa yang terdiri dari 79 magister dan 2 doktor. Dari seluruh peserta yudisium, lebih dari 60% mahasiswa tercatat sebagai lulusan berpredikat cumlaude.

Yudisium yang digelar pada bulan Juni tersebut sebenarnya merupakan kolaborasi dari dua periode yudisium yaitu bulan Mei dan Juni. Hal tersebut disebabkan sedikitnya peserta pada bulan Mei sehingga upacara tidak diselenggarakan. Namun demikian, untuk menjaga kualitas lulusan dengan tolak ukur kecepatan masa studi, PPs UNY tetap meluluskan mahasiswa yang telah menyelesaikan studi yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta perihal Kelulusan. Oleh kerena itu, peserta yudisium pada Periode Juni jauh lebih banyak dibanding dengan peserta yudisium pada normalnya.

Pada upacara Yudisium periode Juni ada sedikit hal yang berbeda yang positif. Hal tersebut adalah penganugerahan sertifikat kepada lulusan terbaik dari masing-masing program studi. Penyerahan sertifikat dilakukan dua kali karena memang ada dua lulusan terbaik dari Program studi untuk masing-masing periode mengingat ada dua periode yudisium. Hal berbeda lainnya yang tak kalah menyenangkan adalah dalam kesempatan tersebut terdapat salah seorang peserta yudisium dari Program Studi Pendidikan Nonformal (PNf) yang mendapatkan berlipat kebahagian. Dr. Pujiyanti Fauziah sebagai Sekretaris Program Studi PNf yang berkesempatan membacakan nama-nama peserta yudisium menyampaikan bahwa “Alhamdulilah, hari ini dapat ijazah, dan kemarin baru saja dapat pekerja dan juga segera mendapat asiyah (istri)” ucapanya dengan dengan raut muka yang sumringah.

Suasana menjadi bertambah haru dan membanggakan ketika Andi Wibowo, M.Pd. dalam sambutannya sebagai wakil peserta yudisium secara lantang menyampaikan “Kami akan menjaga nama baik almamater, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dan kami siap untuk terjun mengabdi kepada masyarakata guna ikut meningkatkan pendidikan di Indonesia.”

Dalam kesempatan tersebut, Andi Wibawa, M.Pd. juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh sivitas akademik PPs UNY yang telah meberikan pelayanan kepada seluruh mahasiswa sehingga proses studi berlangsung dengan baik. Akhirnya, Andi Wibawa, M.Pd. memohonkan maaf untuk mahasiswa kepada seluruh jajaran pimpinan, ketua dan sekretaris program studi, dosen, serta karyawan PPs UNY apabila selama bergaul banyak hal yang kurang berkenan.

Bak gayung bersambut, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. dalam sambutannya sebagai Direktur PPs UNY pun merasa senang dan bangga jika lulusan PPs UNY siap untuk terjun di masayarakat. Dengan gaya yang khas, yang humoris, Direktur menutup upacara yudisum tersebut dengan suasana yang sangat ceria. Bulan puasa tak menghalangi tekad peserta yudisium untuk tetap bersemangat mengikuti acara sampai berakhir. Upacara yudisum diahkiri dengan jabat tangan segenap sivitas akademika dengan peserta yudisium. Tak lupa, untuk mengabadikan momen spesial di hari Ramadhan nan spesial, peserta yudisium melakukan sesi foto bersama dengan kaprodi dan sekprodi serta tak ketinggalan juga momen selfie untuk sekedar mengaktulaisasikan kebahagiaan mereka dalam media sosial.

PPs UNY mengucapkan selamat membuka lembaran baru kepada seluruh peserta yudisium. Ke depan, tantangan untuk ikut meningkatkan pendidikan di Indonesia akan semakin berat. Luapkan euphoria hari ini sebagai tanda kemenangan kalian telah menaklukan tantangan terberat selama kalian menempuh studi. Segera bersiap untuk hari esok, untuk berjuang dan mengabdi di masyarakat. Untuk kalian semua, Selamat Berjuang! (Rohmat Purwoko)

Label Berita: 

OUTPUT AASC 2015 DI UNY

$
0
0

Pada Selasa, 30 Juni 2015, UNY menjadi tuan rumah dalam kegiatan pemaparan hasil Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika 2015 yang telah diselegarakan di Bandung pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 2015. Peserta kegiatan ini meliputi para perwakilan mahasiswa Asia-Afrika yang menempuh studi di Bandung, Jakarta, serta Yogyakarta.

Koordinator Kerjasama PPs UNY, Titik Sudartinah M.A. menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah hadir. “Acara semacam ini dapat terus diadakan untuk mahasiswa. Semoga acara dapat bermaafat bagi kita semua,” tutupnya.

Film tentang AASC 2015 turut diputar oleh Perwakilan Young African Ambassadors in Asia (YAAA) Nsikan Ekwere dari Bandung. Film tersebut mengenai sejarah Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika dan tujuannya.

Diskusi dan sesi tanya jawab berlangsung menarik. Ada 6 poin utama yang dibahas, yaitu: budaya, pendidikan, preneurship,  media & demokrasi, dan open source and students global networking. Perwakilan AASC 2015 turut mengajak para hadirin untuk mempromosikan output yang ada di “Final Communique” dari AASC 2015.

Sebagai kesimpulan, semua hadirin  sangat senang acara Output AASC 2015 di UNY karena peserta dapat banyak input dan informasi tentang Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika. Para mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan acara yang bernama “Bandung Spirit”. (Makan Sacko)

Label Berita: 

KONSEP DESA WISATA DARI TIM PKMM UNY

$
0
0

Sampah memang selalu menjadi permasalahan di berbagai tempat. Jumlah setiap harinya semakin bertambah banyak. Pemerintah telah berusaha untuk mengatasi masalah sampah dengan menyediakan tempat khusus pembuangan sampah, namun permasalahan ini belum selesai, karena tempat yang disediakan oleh pemerintah semakin lama akan semakin penuh, dan apabila sudah penuh maka pemerintah akan membuka tempat pembuangan akhir sampah yang baru. Hal ini dapat mengakibatkan seluruh daerah penuh dengan sampah. Oleh karena itu, pemulung mempunyai arti penting dalam pemberdayaan sampah. Pemulung dapat dikatakan sebagai penyelamat lingkungan, keberadaanya sangat diperlukan dalam proses daur ulang sampah.

Dari uraian tersebut sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam kelompok PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang diketua oleh Muhamad Shobirin (Teknik Elektronika) telah mengadakan salah satu kegiatan pengabdian. Tim ini beranggotakan empat orang terdiri dari Athoourrohman (Kimia), Ardi Aprilianto (Pend. Teknik Otomotif), Iis Ernawati (Pend. Teknik Informatika), dan Puteri Cahyaningrum (Matematika) berinisiatif membuat konsep desa wisata yang diberi nama ATOKGAR (A Tour on The Dark Garden): konsep desa wisata guna meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di dusun Ledhok, Timoho, Muja Muju, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta untuk memberikan pelatihan dan pengembangan daur ulang sampah kepada para pemulung. Salah satu realisasi program ini adalah pelatihan membuat kerajinan dari sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang. Kegiatan ini melibatkan sebagian warga yang berprofesi sebagai pekerja tetap dan para pencari sampah.

Program ini terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya yaitu: (1) persiapan umum dengan melibatkan perangkat dusun serta mitra, (2) sosialisasi konsep desa wisata kepada warga, (3) pelatihan kerajinan sampah dan marketing, (4) pelaksanaan ATOKGAR dan terakhir (5) evaluasi.

Diharapkan program ini dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah masyarakat Ledhok Timoho terutama masalah perekonomian dan kebersihan yang menjadi hal paling bermasalah di dusun Ledhok Timoho. Juga dapat mengembangkan konsep desa wisata yang dapat menunjang perekonomian warga yang lebih layak serta dapat mengembangkan ekonomi kreatif dari hasil kerajinan sampah plastik. (Atho)

Label Berita: 

WORKSHOP PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA IMPLEMENTASI KURIKULUM

$
0
0

Di Ruang Sidang Utama Rektorat Universita Negeri Yogyakarta (UNY) telah berlangsung acara workshop yang dihadiri oleh semua  pimpinan universitas, fakultas, dan jurusan/program studi  serta pusat pengembangan kurikulum UNY, Senin—Selasa, 29—30 Juni 2015. Acara yang bertajuk “Workshop Persiapan Penyusunan Rencana Implementasi Kurikulum (Perkuliahan)” ini merupakan hasil kerjasama antara UNY dengan Islamic Development Bank (IDB). Hadir sebagai narasumber ahli yaitu Dr. Silvy Dewayani (Direktorat Belmawa, Dikti) dan Prof. Dr. C. Asri Budiningsih (P2KIS-LPPMP-UNY). Acara dimoderatori oleh Dr. Paidi, M.Si.

Pada awal acara, sambutan secara khusus disampaikan oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dan laporan kegiatan dari Direktur Eksekutif PIU IDB, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. Dalam laporannya, Sutrisna Wibawa menyampaikan bahwa tujuan workshop adalah menyamakan persepsi mengenai hakikat dan prinsip kurikulum yang berorientasi pada KKNI dan menyiapkan implementasi kurikulum yang sudah disusun pada tahun 2014 melalui penyusunan perangkat pembelajaran, perangkat perkuliahan dan penilaian serta skenario pelaksanaannya  yang disusun dalam bentuk RPS.

Sementara itu, Rochmat Wahab dalam sambutannya menyatakan bahwa berbicara tentang kurikulum berbasis kompetensi kalau dipahami secara sempit hanya akan berbasis filosofi esensialisme karena hanya tentang bagaimana menghasilkan lulusan yang kompeten. “Padahal kita tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten saja tetapi juga harus dipastikan agar kompetensi yang dimiliki itu dapat ditransformasikan pada situasi di mana kita berada dan pada saat kapan kompetensi itu dibutuhkan.”

Silvi Dewayani memaparkan tentang model pembelajaran dengan pendekatan Student Centered Learning yang telah disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam pemaparannya itu, Silvi menjelaskan bahwa prinsip pembelajaran dalam SNPT harus memenuhi beberapa syarat yaitu interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa.

Sesi hari pertama ditutup oleh C. Asri Budiningsih melalui pemaparannya tentang Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) UNY berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).  Disebutkan bahwa KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Sementara itu, pada hari kedua semua peserta dibagi menurut fakultas masing-masing dan diminta untuk mengimplementasikan semua materi pada hari pertama ke dalam rancangan kurikulum yang baru. Rangkaian acara ini ditutup oleh Wakil Rektor I UNY, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. (Inf)

Label Berita: 

MENGAJAR DI TANAH ALOR

$
0
0

“Program SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal) mengantar saya ke Kampung Mataraben, Desa Probur, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan ditugaskan pada sebuah sekolah yang baru berdiri pada Mei 2013. Di mana pun tempatnya ada sebuah tantangan bagi guru yang mengajar di sekolah baru, mulai dari keterbatasan sumber daya, baik kemampuan siswa, loyalitas guru dan karyawan, fasilitas sekolah. Apalagi sekolah ini adalah sekolah baru di daerah 3T, belum terbayang jelas kesulitan apa saja yang akan dihadapi.”

Demikian diungkapkan Anisah Sukmawati Azmi, guru SM3T angkatan IV dari UNY. Sebagai muslimah, adaptasi di Mataraben tidaklah mudah karena harus hidup berdampingan dengan anjing dan babi peliharaan orang tua asuh, kamar tanpa pintu, menyesuaikan makan makanan yang berbeda dengan biasanya, dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang ada.

Anisah adalah minoritas muslim, dan sebagai minoritas dia harus punya ketahanan untuk tetap eksis. “Suara azdan adalah suara yang begitu berharga di sini,” katanya. “Baru di Kabupaten Alor ini saya merasakan betapa merdunya dan betapa damainya bisa mendengar suara panggilan shalat.”

Alumni Prodi Pendidikan Matematika Universitas Muhamadiyah Surakarta tersebut ditempatkan di SMAN Probur. Di sekolah ini, Anisah juga diminta mengawal siswa yang akan maju dalam OSN (Olimpiade Sains Nasional) tingkat Kabupaten Alor. Begitu mendapat amanah, Anisah teringat pada salah seorang siswa kelas XI IPA, Bartelemeos Loban dari kelas XI IPA yang biasa kupanggil Meos. Siswa inilah yang ditunjuk sebagai salah satu wakil dari SMAN Probur dalam OSN.

Setiap malam para siswa diberi les privat sampai nanti H-1 mereka diberangkatkan ke kota. Beberapa guru mata pelajaran lain beberapa hanya memberikan buku untuk siswa yang ditunjuk pelajari sendiri.  Meos datang ke rumah setiap malam, membawa buku seadanya yang dia punya dan buku yang baru kemarin ada catatan pelajaran.

“Awalnya aku bingung mana saja yang harus kudahulukan untuk kuajarkan padanya. Saya berpikir, setidaknya Meos faham bagaimana mengoperasikan angka-angka dengan berbagai bentuk kalimat matematika,” kata Anisah. “Selain itu, dia memahami dasar-dasar menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian pada materi-materi yang telah disampaikan.”

Pada hari yang ditunggu ternyata Kepala Sekolah menginformasikan bahwa siswa SMAN Probur meraih juara satu untuk astronomi dan juara dua untuk matematika. Perasaan bercampur dari rasa bahagia dan bangga dengan prestasi anak-anak, sekaligus berfikir bagaimana ke depannya nanti atas prestasi yang diraih.

Ini adalah sebuah tantangan baru di mana guru dan murid-murid harus lebih berusaha keras lagi untuk mempertahankan prestasi yang diraih, bukan hal yang mudah tapi yakin bahwa di mana ada usaha pasti ada jalan. “Semangat terus murid-muridku, harapan penuh untuk kalian menjadi pelangi setelah hujan di bumi Alor ini” tutup Anisah. (dedy)

Label Berita: 

FMIPA UNY PANEN MELON

$
0
0

FMIPA UNY khususnya Jurusan Pendidikan Biologi mempunyai banyak laboratorium (lab), salah satunya green house yang ada di lantai 4 lab Biologi. Green house tersebut ditanami beberapa jenis tanaman di antaranya sawi, bayam, cabai, dan melon yang ditanam dan dikelolah oleh mahasiswa dan pengelola lab. Di tempat tersebut ada lebih dari 200 tanaman melon yang siap dipanen.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., bersama para pejabat UNY lainnya melakukan panen melon yang ada di green house tersebut, Selasa (14/7/2015).  Sebelum memanen para pejabat tersebut mendapat penjelasan dari  pengelola green house yaitu Suratsih, M.Si.  Waktu memanen mereka memetik sendiri  buah melon sesuai selera masing-masing.   

Di sela-sela panen, Rektor mengatakan bahwa dengan adanya kebun percobaan ini bisa memberikan bukti kepada para mahasiswa dan dosennya untuk bisa berbuat sesuatu di bidang agrobisnis.

“Buah melon bukan hanya dikonsumsi di daerah Jogja saja tetapi  juga menjadi konsumsi di belahan dunia lainnya. Di hotel-hotel dalam negeri dan luar negeri  hidangan makannya hampir selalu ada buah melon dan semangka,” lanjutnya.

Kalau ini dikembangkan terus dan tidak berhenti sampai di sini, serta ada marketing yang bagus maka hal ini bisa menjadi sumber kehidupan dengan berwirausaha. Buah melon dan semangka yang banyak dikonsumsi manusia di belahan dunia lain menunjukkan bahwa buah melon ini mempunyai prospek pasar yang bagus.

Sementara itu Suratsih menjelaskan bahwa tanaman yang ada di green house ini hanya menggunakan pupuk organik. Pupuk kimia hanya untuk menstimulasi saja. Sedangkan untuk tempat tanam, satu tempat hanya untuk satu pohon, karena jika satu tempat untuk dua pohon hasilnya kurang maksimal atau buahnya hanya kecil-kecil. (witono)

Label Berita: 

UNY SELENGGARAKAN PROGRAM PELATIHAN BIPA UNTUK STAF KUIK DAN UUIK

$
0
0

Sebagai salah satu strategi akselerasi UNY, BIPA UNY berada pada jalur strategis dalam membantu internasionalisasi bagi UNY. Pengelola BIPA UNY merespon hal ini dengan mengadakan Program Pelatihan BIPA untuk Staf KUIK dan UUIK UNY di kelas A KUIK UNY yang dibuka langsung oleh Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing.  Satoto  E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Pelatihan yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 9 sampai 13 Juli 2015 ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran warga UNY sebagai pengajar BIPA, bersamaan dengan adanya kurikulum yang telah dirancang oleh UNY tahun ini.

“Pelatihan ini bertujuan untuk menjaring potensi pengajar BIPA di UNY. Kami ingin mengoptimalkan peran warga UNY sebagai pengajar BIPA terutama staf KUIK dan UUIK,” jelas Dr.-Ing.  Satoto  E. Nayono, M.Eng., M.Sc., Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY dalam sambutannya di awal acara.

Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai macam materi dimulai dari Metodologi Pengajaran BIPA, Lintas Budaya dalam BIPA, sampai berbagai jenis mata kuliah dalam BIPA UNY seperti Pengajaran Menyimak, Pengajaran Membaca, Pengajaran Berbicara, Pengajaran Tata Bahasa, dan Pengajaran Menulis. Tak ketinggalan, diberikan pula materi mengenai Rencana Pembelajaran BIPA (RPS dan RPP BIPA) serta Penilaian dalam Pengajaran BIPA.

Di hari terakhir, peserta pelatihan diberi kesempatan untuk melaksanakan Microteaching. Peserta dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas Dasar, Menengah, dan Lanjut. Masing-masing dari mereka mendapatkan satu mata kuliah yang bisa mereka olah saat Microteaching. Pelaksanaan Microteaching ini langsung dinilai oleh tiga dosen pengajar BIPA yang sudah berpengalaman dalam pembelajaran BIPA.

Sebagai penutup kegiatan, Retna Hidayah, Ph.D., Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri KUIK UNY, menyampaikan harapannya akan pelatihan ini. “Meski pelatihan sudah selesai, bukan berarti pekerjaan kita telah usai. Masih banyak tugas yang harus kita selesaikan untuk BIPA UNY,” terangnya. Dosen FT ini juga mengucapkan selamat bagi semua peserta yang telah bergabung dengan BIPA UNY. Ia berharap para peserta yang telah menjalani pelatihan selama tiga hari ini bisa memberikan kontribusi progresif bagi BIPA UNY. (Yuhda)

Label Berita: 

PANTAU KEBERADAAN ANAK DENGAN GPS

$
0
0

Usia anak adalah usia bermain. Anak senang bermain dan menghabiskan waktu di luar rumah sehingga sering lepas dari pengawasan orangtua. Minimnya pengawasan orangtua akan membahayakan diri anak, akibatnya anak bisa tersesat bahkan sampai terjadinya kasus penculikan sehingga pengawasan orangtua terhadap anak sangat penting. Pengawasan dari orangtua dapat dilakukan secara tidak langsung pada saat bekerja di luar. Agar anak selalu dalam pantauan orangtua, sekelompok mahasiswa UNY merancang pin untuk memonitoring keberadaan anak.

Mereka adalah Roh Dinia Wati dan Dita Widya Utami dari Prodi PGSD FIP Kampus Wates serta Fatma Indah Rahmawati dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Imam Tabroni dari Prodi D3 Teknik Elektronika Fakultas Teknik. Pengembangan pin tersebut dinamakan “Smart PIN” yang dapat mengetahui posisi keberadaan anak menggunakan Global Positioning System (GPS).

Menurut Roh Dinia Wati, tujuan dari alat ini adalah untuk menciptakan alat yang dapat memantau keberadaan anak menggunakan GPS. “Jarak akses Smart PIN mencakup jangkauan yang luas tergantung sinyal GPS karena menggunakan GPS tracker dan memiliki jaringan dengan satelit” kata Dinia, sapaan akrabnya.

Cara membuatnya diungkapkan Fatma Indah Rahmawati. “Komponen utama pembuatan Smart PIN adalah arduino, GSM dan GPS,” kata Fatma, “sedangkan sebagai pendukung untuk membantu proses pemrogaman digunakan Raspberry.” Alat-alat yang dipakai antara lain radio frekuensi, arduino, kabel USB, dan kabel downloader GPS dll.

Smart PIN didesain sesuai dengan kebutuhan anak yang unik dan lucu. Luaran desain Smart PIN menggunakan kain flannel sebagai ornamen agar terlihat menarik, sehingga Smart PIN dapat dipakai seperti bros pada jilbab yang diletakkan di dada bagian kanan maupun kiri. Smart PIN berbentuk balok berukuran panjang 8,5 cm, lebar 4,5 cm dan tinggi 1,2 cm dan beratnya kurang lebih 200 gram.

Smart PIN ini mempunyai modifikasi khusus sebagai pemantau keberadaan anak dengan menggunakan transmitter sebagai alat pengirim yang disampaikan kepada receiver. Receiver merupakan alat penerima data yang dikirim oleh transmitter dengan blok server sebagai komponennya. Sedangkan GPS digunakan untuk mengetahui posisi keberadaan anak dan akan mengirimkan pesan ketika orangtua meminta posisi keberadaan anak dengan melalui SMS. Sedangkan GSM sebagai pengirim pesan anak ke HP orangtua.

Imam Tabroni mengatakan blok pin yang dipasangkan pada pin yang bertindak sebagai transmitter, terdiri dari GPS tracker, Module GSM, dan Arduino. Blok server terdiri dari smartphone atau handphone juga tetap bisa dipakai. Jika menggunakan handphone hanya dapat melihat koordinat sedangkan jika menggunakan smartphone akan lebih rinci. Pada blok ini, data GPS yang diterima oleh handphone melalui SMS, akan diolah oleh mikrokontroler.

Menurut Dita Widya Utami, cara kerja Smart PIN cukup sederhana. Orangtua mengirim SMS ke Smart PIN dengan nomor tujuan dan format SMS yang telah ditentukan. Kemudian Smart PIN akan mendeteksi sinyal SMS orangtua sehingga Smart PIN mengirim titik koordinat keberadaan anak ke handphone orangtua. Orangtua menerima SMS yang berisi angka titik koordinat. Apabila orangtua menggunakan HP android maka posisi anak dapat dilihat pada Google Map.

“Tetapi jika orangtua menggunakan HP non-android, mereka hanya bisa menerima angka koordinat anak saja,” ujar Dita. Kreativitas ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Cipta (PKM-KC) tahun 2015. (dedy)

Label Berita: 

CINTAI INDONESIA LEWAT SANDAL BUDI

$
0
0

Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam suku bangsa di mana setiap provinsinya memiliki budaya dan adat-istiadat masing-masing. Budaya beragam tersebut perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi penerus bangsa. Selain itu perlu ditumbuhkan sikap cinta tanah air kepada segenap masyarakat bangsa Indonesia. Cinta tanah air bisa diartikan sebagai  rasa cinta atau  rasa sayang yang ditunjukkan untuk tanah kelahiran kita ini. Cinta tanah air juga perlu ditanamkan sejak dini agar sebagai generasi penerus bangsa mampu bertindak dengan baik dan bermanfaat bagi bangsa yang nantinya akan mampu mengharumkan nama bangsa. Rasa cinta dapat ditunjukkan dengan mencintai dan melestarikan kebudayaan yang ada pada bangsa ini.

Oleh karena itu, untuk melestarikan budaya Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia, diperlukan upaya untuk mengenalkan budaya kita kepada generasi-generasi penerus bangsa dan masyarakat dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan budaya melalui produk yang umum dipakai masyarakat setiap hari, seperti sandal.

Sekelompok mahasiswa UNY menciptakan sandal budaya yang berbentuk dan bermotif kebudayaan Indonesia, seperti bentuk rumah adat, pakaian adat,  tarian adat, dan kesenian yang ada di masyarakat seperti seni batik yang ada di Jawa dan songket yang terdapat di Sumatera serta kesenian lain yang ada di wilayah Nusantara. Mereka adalah Puspitaningsih, Maryana dan Muhammad Asri Saputra dari Prodi Pendidikan Akuntansi FE, Heni Novita Gesti dari Prodi Pendidikan Ekonomi FE serta Hafidh Akbar Hayyu dari Prodi Pendidikan Bahasa Perancis FBS.

Menurut Puspitaningsih, penciptaan sandal budaya Indonesia atau disebut Sandal BUDI ini dilandasi karena kegemaran masyarakat Indonesia menggunakan sandal untuk melakukan aktivitas di luar dan di dalam ruangan. “Sandal budaya juga tidak hanya digunakan untuk masyarat Indonesia” kata Puspitaningsih. “Namun juga bisa sebagai souvenir wisatawan asing yang datang ke Indonesia.” Maryana menambahkan bahwa produk ini merupakan produk yang kreatif dan memiliki fungsi yang tidak hanya sebagai alas kaki namun sebagai media perkenalan kebudayaan Indonesia pada anak-anak, remaja, dan masyarakat luas.

Cara membuat sandal BUDI cukup sederhana. Heni Novita Gesti menjelaskan bahwa bahan yang diperlukan adalah spons eva sablonan desain budaya untuk bagian atas, spons eva untuk bagian bawah, jepit sandal dan lem. “Sedangkan alat yang diperlukan adalah cutter, mesin bor tangan, gunting, laptop untuk desain gambar serta sablon sandal” katanya.

Tahap pertama adalah membuat desain budaya Indonesia yang kemudian dicetak dalam lembaran-lembaran spons. Kemudian spons tersebut dipotong menggunakan cutter sesuai pola. Lalu sandal yang sudah setengah jadi dilubangi menggunakan mesin bor tangan dengan jarak atas 3 jari dan jarak bawah 5 jari.

“Bila tidak ada mesin bor juga bisa menggunakan paku besar untuk melubanginya” ujar Heni. Langkah terakhir memasang jepit sandalnya. Kreativitas ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2015. (dedy)

Label Berita: 

GAJAH MATI TINGGALKAN GADING, MANUSIA MATI TINGGALKAN AMAL

$
0
0

“Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan amal,” ujar Drs. H. Sismadiyanto, M.Pd. dalam tausiyah acara Pembinaan Rohani dan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Acara yang dilaksanakan pada Rabu, 8 Juli 2015 lalu di Ruang Sidang Utama Gedung Pusat Layanan Akademik FIK UNY tersebut merupakan acara tahunan Keluarga FIK UNY dalam rangka bersilaturahmi dalam suasana ramadhan sekaligus buka puasa bersama.

 Acara yang dimulai pada pukul 16.30 diawali dengan pembacaan gema wahyu ilahi Surat Ali Imron Ayat 103 oleh Ahmad Zaki Nasyid, mahasiswa Program Studi PGSD Penjas yang merupakan juara I lomba MTQ tahun 2015 se-UNY dan akan mewakili UNY ke tingkat nasional. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh keluarga besar FIK UNY dari karyawan, dosen dan karyawan, unsur mahasiswa, hingga para pimpinan termasuk Dekan, Wakil Dekan I, II, dan III, Kajur, Sekjur, Koordinator Prodi, Kabag, dan Kasubag.

Dalam sambutanya, Dekan FIK UNY, Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., menyatakan bahwa momentum pembinaan rohani dan buka puasa bersama merupakan nikmat bersama untuk meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan yang dapat diwujudkan dalam tindakan kecil seperti saling menyapa dan saling membantu dalam kebaikan. Lebih lanjut, Dekan berpesan agar kenikmatan berupa kesehatan dan kebersamaan ini harus dimaknai dengan semakin meningkatkan pengabdian kepada masyarakat pada umumnya.

Sementara itu, Drs. H. Sismadiyanto, M.Pd. selaku pembicara dalam pembinaan rohani tersebut berbicara tentang beberapa hal yang harus dilakukan seorang mukmin dalam meningkatkan amal ibadahnya. Pembicara yang juga merupakan seorang dosen Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi tersebut berpesan agar selalu bersatu, jangan berpecah belah, dengan taat kepada Allah SWT, karena umat manusia saat ini sedang berada di alam ketiga setelah alam ruh dan alam kandungan, sekedar untuk "mampir" mengabdi kepada Allah Ta'ala dan kepada sesama umat manusia. Di akhir acara tersebut, keluarga besar Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY menutup pertemuan dengan menikmati hidangan buka puasa dan shalat magrib berjamaah. (SP27)

Label Berita: 

TIM ASESOR BAN PT VISITASI PRODI PEND. SENI PPS UNY

$
0
0

Sebagai prodi baru, Pendidikan Seni (PSn) Program Pascasarjana UNY berkewajiban untuk segera mengajukan akreditasi. Beberapa waktu yang lalu borang akreditasi sudah dikirimkan ke BAN PT. Setelah melalui penilaian intern di BAN PT, dilanjutkan dengan asesmen lapangan untuk mengecek kondisi riil sesuai informasi yang tertuang dalam borang.

Pada hari Jumat—Sabtu, 10—11 Juli 2015, Tim Asesor BAN PT berkesempatan memvisitasi Prodi PSn. Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn. dari UNESA dan Dr. Nuning Y. Damayanti Adisasmito, Dipl. Art. dari ITB yang diberikan wewenang untuk menilai akreditasi tersebut.

Kedua asesor disambut oleh Rektor UNY dan jajarannya di Ruang Rapat RKU UNY. Turut hadir dalam pertemuan itu antara lain WR I, WR III, WR IV, Direktur PPs, Kaprodi PSn, Dosen PSn, Ka. Biro AKI, Bag. Informasi, dan Penjaminan Mutu UNY.

Pada kesempatan tersebut Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., menyampaikan UNY secara umum mulai dari visi misi, fakultas, jurusan, prodi yang ada di UNY. Selain itu, beliau juga memaparkan tentang sarana prasarana akademik yang dimiliki. Semakin lama animo mahasiswa yang akan belajar di UNY mengalami peningkatan. Untuk itu perlu diimbangi dengan pengembangan sarana prasarana seperti gedung perkuliahan, laboratorium, dan lain-lain.

Prestasi mahasiswa khususnya bidang seni juga cukup membanggakan. Sesuai dengan identitas UNY “Leading in Caharacter Education”, seni juga dapat mendukung pembentukan karakter mahasiswa. Maka dari itu, dukungan UNY untuk pengembangan bidang seni sedang digalakkan terbukti dengan peningkatan sarana laboratorium untuk praktikum mahasiswa seni.   

Pada awal verifikasi, tim asesor mulai mencermati isi borang institusi (Buku III B). Isi borang yang telah dikirim ke BAN PT disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang diperkuat dengan bukti fisik yang telah disiapkan. Verifikasi standar 1 s.d. 7 dapat dihadapi dengan lancar oleh Direktur, Asdir, dan Penjaminan Mutu.

Selanjutnya pencermatan borang program studi (Buku III A), tim asesor ditanggapi oleh Kaprodi PSn, Prof. Dr. Trie Hartiti Retnowati, M.Pd. didampingi oleh beberapa dosen pengajar prodi. Proses pencermatan diawali dengan paparan dari kaprodi yang menyampaikan mulai dari visi misi, tujuan, kompetensi lulusan, kurikulum, hingga kegiatan penelitian serta PPM.

Pada kesempatan yang lain, asesor juga berbincang dan mendengarkan testimoni dari mahasiswa PSn. Karena merupakan prodi baru tentunya belum memiliki lulusan dan masih sedikit jumlah mahasiswanya, maka cukup singkat perbincangannya. Mahasiswa diminta menyampaikan masalah berkaitan dengan suasana kegiatan perkuliahan, kurikulum, dan sarana prasarana akademik yang disediakan PPs UNY. Kedua asesor cukup mendapatkan informasi untuk melengkapi format penilaian.

Pada hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara dan hasil visitasi. Setelah dirasa cukup, maka visitasi secara resmi selesai. Kedua asesor dilepas oleh Direktur, Asdir, Kaprodi, dan Tim Penjaminan Mutu PPs UNY. (Rubiman)

Label Berita: 

MENGAJARKAN KONSERVASI SEJAK DINI MELALUI BIRDWATCHING FOR KIDS

$
0
0

Banyak teori yang dituliskan untuk melakukan konservasi. Mulai dari kecil dan sederhana sampai yang besar dan rumit dengan biaya yang tinggi. Apalah teori konservasi tanpa aksi. Birdwatching for Kids atau BW4K merupakan salah satu program kerja KPB Bionic UNY yang dikoordinasi oleh Bidang Opersional KPB Bionic UNY.

Kegiatan Birdwatching for Kids biasanya dilakukan saat salah satu anggota Bionic melakukan KKN. Namun, pada beberapa kesempatan KPB Bionic UNY diminta untuk melaksanakan kegiatan BW4K bagi peserta didik tingkat sekolah dasar.

Salah satu kegitan Birdwatching for Kids yang baru saja dilaksanakan adalah di lokasi KKN Febrina Suci Wulandari, tepatnya di Kampung Dukuh, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Sekitar 20 anak mengikuti kegiatan BW4K ini. Kegiatan BW4K dilaksanakan pada hari Senin, 13 Juli 2015 sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB.

Salah satu pemandu, Pramudihasan menjelaskan, dalam pelaksanaannya, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Di setiap kelompok terdapat dua orang pemandu dari anggota Bionic yang akan membantu peserta mengenal dan mengidentifikasi burung-burung yang mereka temukan. Adalah Nurrohman Eko Purnomo, Arellea Revina Dewi, Kiryono, Insiwi Purwianshari, Rahmadiyono Widodo, dan Aghnan Pramudihasan yang menjadi pemandu saat itu.

Sebelumnya, peserta dijelaskan mengenai cara menggunakan alat, yaitu teropong atau binokuler. Setelah itu mereka diminta untuk mencoba sendiri menggunakan binokuler. “Wah, tambah gedhe tur cedhak. Cobanen… piye rumangsamu?” (Wah, tambah besar dan dekat. Cobalah… bagaimana menurutmu?), celetuk salah seorang anak setelah menggunakan binokuler sambil menyerahkan binokuler ke temannya. Peserta terlihat antusias mencoba binokuler dan bergantian menggunakannya.

“Lokasi pengamatan burung di Kampung Dukuh, Imogiri, Bantul, Yogyakarta berupa persawahan dan sungai, yaitu Sungai Opak. Di persawahan, peserta dapat menemukan Bondol jawa atau mereka menyebutnya Manuk emprit. Burung lain yang dijumpai adalah Blekok sawah, Kuntul kecil, Burung-madu sriganti, Cabai jawa, dan Burung Raja-udang meninting,” sambungnya.

Setelah kegiatan pengamatan burung, peserta diajak berdiskusi mengenai burung apa saja yang ditemui, bagaimana ciri-ciri burung yang ditemukan, dan aktivitas apa yang terlihat. Peserta juga diberi penjelasan mengenai fungsi burung di alam, fungsi bentuk paruh melengkung dan panjang pada burung madu dan diminta pendapatnya jika burung tersebut tidak ada di alam.

Diharapkan, dari kegiatan ini, anak-anak dapat mengenal berbagai jenis burung dan habitatnya serta menumbuhkan jiwa konservasi terhadap burung dan lingkungannya. (Pramudihasan/Witono)

Label Berita: 

PEGAWAI FMIPA SALING JABAT TANGAN PADA HARI PERTAMA MASUK KERJA

$
0
0

Pagi hari Rabu, (22/7/2015), tampak banyak dosen dan karyawan berdiri mengular di lobi gedung dekanat FMIPA UNY. Mereka saling berjabat tangan karena hari itu memang hari pertama masuk kerja setelah libur panjang hari raya Idul Fitri.

Para dosen dan karyawan serta para pejabat fakultas saling berjabat tangan dan saling memaafkan.  Berjabat tangan di hari pertama masuk setelah lebaran memang sudah menjadi tradisi di FMIPA UNY sejak bertahun-tahun yang lalu. Selain saling memaafkan, kegiatan seperti ini bisa lebih mengakrabkan sesama sivitas akademika serta lebih menumbuhkan rasa kebersamaan. Dengan demikian, diharapkan dengan suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan bisa lebih  memberikan layanan yang lebih baik pula.

Bagi beberapa dosen baru, ini merupakan pengalaman pertama mereka ikut tradisi bersalaman. Seperti diungkapkan Anggi, dosen baru FMIPA. “Saya agak kaget ketika sampai di kampus banyak bapak/ibu yang berdiri di lobi, ternyata mereka saling berjabat tangan. Saya lalu bergabung dengan mereka.”  (witono)

 

Label Berita: 

SYAWALAN KELUARGA BESAR UNY

$
0
0

Halal bi halal tidak bisa lepas dari Ramadhan karena ini merupakan prosesi wisuda setelah sebulan berpuasa. Hendaknya seusai wisuda Ramadhan kita menjadi insyaf dan kembali ke fitrah, karena apabila fitrah dilanggar, hati akan menjadi resah. Demikian dikatakan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dalam syawalan keluarga besar Universitas Negeri Yogyakarta di Auditorium UNY, Jumat, 24 Juli 2015.

Lebih lanjut Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2006—2014 tersebut mengatakan bahwa fitrah manusia terdiri dari tiga hal yaitu ingin mencari kebenaran, olah kepintaran atau kebaikan serta selalu menjaga estetika/keindahan. “Agama yang berbeda dengan fitrah manusia tidak akan bertahan lama” kata Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.

Pria kelahiran Magelang, 18 Oktober 1953 tersebut juga mengungkapkan bahwa intelek tidak harus sarjana melainkan orang yang peduli dan bisa berbagi dengan orang lain. Sedangkan taqwa merupakan perwujudan orang yang bisa menjaga kefitrian dirinya dengan tutur kata yang baik dan berperilaku indah.

Syawalan bertema “Hikmah halal bihalal dalam membentuk insan bertaqwa, mandiri dan cendekia” tersebut dihadiri sekitar 1000 orang civitas akademika yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa UNY.

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam sambutannya mengatakan bahwa pada dasarnya manusia terlahir fitrah namun akan tetap melakukan kesalahan dalam interaksi sosial sehari-hari, oleh karena itu perlu saling memaafkan. Rektor berharap agar momentum syawalan keluarga besar UNY ini dijadikan sarana untuk melebur pengalaman lama yang kurang baik dan menyongsong hari baru yang lebih baik. (Dedy)

Label Berita: 

KREASI GERABAH DAN PELESTARIAN BAHASA JAWA

$
0
0

Desa wisata merupakan tema yang diangkat Universitas Negeri Yogyakarta untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini. Kelompok 2033 KKN UNY menempati lokasi pengabdian yang memiliki ciri khas penghasil gerabah dan keramik, yaitu di Dusun Jetis, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Salah satu program kerja kelompok yang telah dilaksanakan adalah Kreasi Gerabah. Program ini dilaksanakan bersama para anak-anak usia SD sampai dengan SMP sebanyak 25 orang.

Kreasi Gerabah dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Juli 2015 di Halaman Masjid Al-Munir Dusun Jetis. Para anak-anak sangat antusias untuk mewarnai gerabah sesuai dengan kreativitas masing-masing. Tujuan diadakannya program Kreasi Gerabah adalah untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan rasa cinta anak pada ciri khas di daerahnya, yaitu gerabah. Alat dan bahan yang digunakan cukup sederhana, yaitu gerabah setengah jadi, kuas, dan cat tembok berbagai warna.

Masih terkait dengan KKN UNY, ada kelompok KKN yang melestarikan bahasa Jawa. Bahasa Jawa di sekolah biasanya ditempatkan sebagai mata pelajaran tambahan atau muatan lokal, bahasa Jawa juga telah merambah dunia internasional. Sebuah universitas nasional di Australia menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa utama dalam Pementasan Drama. Jika negara lain saja tertarik dengan bahasa Jawa,  tentu sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga. Namun kondisi ini berbalik dengan kenyataan, karena sekarang banyak anak muda Indonesia yang kurang tertarik untuk mempelajari bahasa Jawa, mereka menganggap bahasa Jawa sebagai bahasa yang kuno.

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Tim KKN UNY 2015 bekerja sama dengan Paguyuban Dimas Diajeng Kota Yogyakarta mengadakan Pelatihan Pranatacara/ MC Bahasa Jawa bagi pemuda-pemudi Dusun Kalibuko II, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Pelatihan Pranatacara ini menghadirkan Dimas Kota Yogya 2015, Exwan Andriyan V, mahasiswa pascaarjana UNY jurusan Bahasa Jawa yang saat ini juga bekerja sebagai Guru Bahasa Jawa di SMA Muhammadiyah 7 Yoyakarta. 

Kegiatan pelatihan pranatacara ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat dusun Kalibuko II ini mbak, soalnya para pemuda disini masih banyak yang belum mahir dalam menggunakan bahasa Jawa yang halus ketika misalnya ada kegiatan di desa,” tutur Imam Khoirudin, selaku Ketua KKN UNY 2015 dengan nomor lokasi 2148.

Pelatihan pranatacara yang diadakan pada hari Sabtu, 25 Juli 2015 bertempat di rumah Kepala Dusun Kalibuko II berlangsung dengan lancar dan penuh antusias dari para pemuda, mereka juga bersedia tampil dengan sukarela saat praktek menjadi pranatacara. Exwan Andriyan selaku narasumber berharap bahwa para pemuda tetap menggunakan dan melesatikan bahasa Jawa. (Wahyi Dwi Ulfa dan Anonim)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live