Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

WISUDA UNY PERIODE MEI PADA 3 JUNI 2015

$
0
0

“Kehidupan persaingan terbuka di era global dewasa ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari yang dalam era transparansi dan keterbukaan, semua orang berhak mengetahui sesuatu dalam batas-batas tertentu, apalagi dengan keluarnya Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Di saat ini kompetisi merupakan suatu tuntutan dalam kehidupan kita, walaupun banyak orang yang tidak menyukai terhadap kehadiran kompetisi, karena pada praktiknya dapat menimbulkan penyimpangan sosial, termasuk munculnya manipulasi, konspirasi, korupsi, dan deviasi sosial lainnya yang sulit dihindari. Tentu perilaku negatif ini sebagai akibat dari perilaku yang kurang terpuji. Dalam konteks ini siapa pun dituntut untuk berpartisipasi dalam berkompetisi, terlebih-lebih berkenaan dengan hajat publik.”

Demikian sambutan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam wisuda lulusan S3, S2, S1, dan D3 periode Mei 2015 di GOR UNY yang berlangsung pada Rabu, 3 Juni 2015. Lebih lanjut Rektor menganjurkan pada para wisudawan untuk siap menghadapi kompetisi secara terbuka dan sehat, dengan menyempurnakan kompetensinya, baik berkenaan dengan penguasaan substansi keahliannya maupun kecakapan berkomunikasi.

Pada wisuda periode ini terdapat 48 orang mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang lulus dan di antaranya 34 orang mencapai predikat cumlaude dan 45 orang yang selesai studi dengan waktu kurang dari 4 tahun. “Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa penerima beasiswa bidik misi menunjukkan kesungguhan dalam belajar,” kata Rektor, “walaupun mereka kurang beruntung dalam segi ekonomi, tetapi uang bukan segala-galanya, karena mereka melepaskan jatahnya 3 bulan dan lebih mementingkan penyelesaian studi.” Dengan selesai studi, selanjutnya dapat segera melanjutkan studi ke S2 baik dalam negeri maupun luar negeri atau segera bersaing mencari kerja.

Peserta wisuda pada periode ini sebanyak 1.252 orang dengan rincian sebagai berikut: 5 orang (S3), 83 orang (S2), 907 orang S1-Kependidikan, 177 orang S1 Non-Kependidikan, dan 80 orang Diploma 3 Non-Kependidikan. Adapun sebaran para wisudawan/wisudawati periode ini,  di antaranya: PPs sebanyak 88 orang, FIP sebanyak 153 orang, FMIPA sebanyak 154  orang, FBS sebanyak 188 orang, FIS sebanyak 136 orang, FT sebanyak 239 orang, FIK sebanyak 163  orang, dan FE sebanyak 131 orang.

Di antara para wisudawan/wisudawati yang meraih predikat cumlaude sebanyak 183 orang,  yang terdiri atas: PPs sebanyak 28 orang, FIP sebanyak 51 orang, FMIPA sebanyak 76 orang, FBS sebanyak 37 orang, FIS sebanyak 57 orang, FT sebanyak 40 orang,  FIK sebanyak 34 orang, dan FE sebanyak 58 orang.

Adapun nilai tertinggi wisudawan diraih oleh: (1) Dr. Sri Waluyanti dengan IPK 3,90, jenjang S3, program studi Pendidikan Teknologi Kejuruan; (2) Galeh Nur Indriatno Putra Pratama, M.Pd. dengan IPK 3,97, jenjang S2, program studi Pendidikan Teknologi Kejuruan; (3) Muhammad Sigit Antoni, S.Or. dengan IPK 3,90, jenjang S1, program studi Ilmu Keolahragaan,  dan  (4) Siti Hapsoh, A.Md.Akt., dengan IPK 3,67, jenjang D3, program studi Akuntansi.

Demikian juga lulusan tercepat adalah: (1) Dr. Wegig Pratama, IPK 3,81, jenjang S3, program studi Pendidikan Teknologi Kejuruan, (3 tahun, 8 bulan); (2) Elya Rochmah, M.Pd. dengan IPK 3,89, jenjang S2, program studi Pendidikan Teknologi Kejuruan (1 tahun, 7 bulan); (3) Jumrotul Hasanah, S.Sos,  dengan IPK 3,81, jenjang S1, program studi Administrasi Negara (3 tahun, 6 bulan); dan (4) Mutik Nasiroh, A.Md.T, dengan IPK 3,55, jenjang D3, program studi Teknik Rias dan Kecantikan (2 tahun, 8 bulan).

Selanjutnya, lulusan termuda adalah: (1) Dr. Aris Budiyono, berumur 48 tahun 1 bulan, IPK 3,82, jenjang S3, program studi Pendidikan Teknologi Kejuruan, (2) Hadjirah Raveloarinirina, M.Pd., berumur 23 tahun, dengan IPK 3,71, jenjang S2, program studi Linguistik Terapan, (3) Nahida Rifa’atus Sa’adah, S.Pd,, berumur  20 tahun 2 bulan,  dengan IPK 3,57,  jenjang S1, program  Pendidikan Geografi, dan (4) Khoirunnisa, A.Md.T., umur 20 tahun 2 bulan, dengan IPK 3,24 jenjang D3 Teknik Sipil.

Sambutan perwakilan wisudawan disampaikan oleh Muhammad Sigit Antoni dari prodi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Menurutnya, menjadi wisudawan bukan berarti  telah selesai berjuang, bahkan ini adalah sebuah awal dari sebuah akhir. “Setelah kita menyelesaikan masa studi, kita dihadapkan pada realita yang akan menjadi sebuah tantangan akan apa yang kita sandang,” kata Muhammad Sigit Antoni. “Perjuangan ke depan meminta integritas kita untuk bisa mensinergikan idealisme dengan realita dalam kehidupan nyata.”

Pria kelahiran Sleman, 17 Agustus 1992 tersebut mengemukakan fakta bahwa di lapangan kerja atau di tengah masyarakat, mereka tidak terlalu peduli dengan lulusan terbaik ataupun cumlaude, namun mereka konsisten akan kemampuan untuk memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk kepentingan bersama. “Karena realita yang kita hadapi memerlukan keahlian, kompetensi, kecerdasan, dan keterampilan yang lebih untuk beradaptasi dengan lingkungan,” tutupnya. (dedy)

Label Berita: 

MAHASISWA THAILAND TEMPUH KREDIT TRANSFER 1 SEMESTER DI FMIPA UNY

$
0
0

Sebanyak tujuh mahasiswa dari Yala Rajabhat University Thailand telah selesai menempuh kuliah di FMIPA UNY. Para mahasiswa tersebut kuliah di UNY selama satu semester. Program ini adalah salah satu program kerja sama antara FMIPA UNY dengan Yala Rajabhat University Thailand. Para mahasiswa tersebut kuliah di Prodi Kimia, Biologi, Fisika. Mereka terdiri dari  Hanikateenee Doloh, Nurhafifah Ha, Fuad Yeedamae (Biologi), Hasnah Mayee, Soleeha Latana (Fisika), Armeenoh Saha, Suwaibah Sulong (Kimia). Penutupan kuliah di laksanakan senin (1/6/2015) di FMIPA UNY.

Wakil Dekan I, Dr. Suyanta dalam sambutannya menjelaskan bahwa belum lama ini pihak dari Yala Rajabhat University datang ke UNY untuk menandatangani perjanjian kerja sama antara kedua pihak. Dengan demikian sekarang bukan hanya FMIPA UNY yang bisa melakukan pertukaran mahasiswa tetapi fakultas lain juga bisa melakukan hal yang sama. Dalam waktu dekat Jurusan Pendidikan Biologi, Fisika, dan Kimia  (Biologi yang paling dekat) akan melakukan kuliah di Thailand selama satu atau dua minggu. “Ke depan kami akan menawarkan kepada mahasiswa di FMIPA untuk melakukan transfer kredit di Thailand.”

Setelah acara penutupan salah satu mahasiswa Thailand, Soleeha Latana tampak tersenyum bahagia karena nilai keempat mata kuliah yang diikutinya mendapatkan nilai  A.  Pada semester ini Soleeha Latana mengambil empat mata kuliah yaitu: Geometrical and Physical Optics, Fisika Zat Padat, Mekanika Fluida, dan Fisika Statistik.

“Selama kuliah di sini, saya banyak belajar bahasa Indonesia sehingga sekarang saya lebih memahami ketika mendengar orang bicara. Dosennya juga tidak kaku, kami boleh berbicara selain masalah akademik. Kalau masalah pembelajaran tidak banyak beda dengan di Thailand,” lanjutnya. (Witono)

Label Berita: 

IKIP PGRI KUNJUNGI UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Rombongan IKIP PGRI Wates yang dipimpin oleh Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan mengadakan kunjungan ke UNY Kampus Wates pada Senin (25/5/2015). Dalam rombongan tersebut juga ikut Ketua Prodi PGSD, Sekretaris Bimbingan Konseling, dan dosen PGSD. Kunjungan tersebut bertujuan untuk pengelolaan PGSD di UNY Kampus Wates.

Dalam sambutannya, Pembantu Dekan Fakultas Pendidikan IKIP PGRI, Dra. Wahyu Utami, M.Pd. menyampaikan bahwa IKIP PGRI Wates baru saja membuka  jurusan PGSD dan tahun ini memasuki tahun kedua. Dan pada pada tahun 2016 mendatang akan dilaksanakan visitasi untuk memperoleh akreditasi. “Dalam kesempatan yang baik ini, kunjungan kami ini untuk menggali informasi dan sebagai inisiatif pembelajaran bagi pengelola kampus.”

“Kampus PGRI ini tergolong kecil tapi sudah sangat tua. Kami lahir pada tahun 1968.  Mahasiswa kami juga hanya berjumlah 300-an tapi kami mempunyai spirit untuk maju dan siap memenuhi calon guru profesional,” imbuh Wahyu.

Kepala pengelola Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. memberi ucapan selamat atas lahirnya prodi baru PGSD di IKIP PGRI Wates. Harapannya ini akan menjadi sebuah sebuah persaingan yang positif demi memajukan dunia pendidikan.

“Proses mendapatkan akreditasi tentu memiliki tantangan tersendiri. Pengalaman PGSD dalam menyiapkan borang akreditasi dapat dijadikan gambaran bagi IKIP PGRI Wates dalam menyiapkan borang akreditasi. Seperti linieritas dosen dan karya dosen selama mengabdi menjadi hal yang perlu diperhatikan. Serta laboratorium pembelajaran yang ideal juga menjadi tolak ukur dalam penilaian,” ungkap Bambang yang juga dosen PGSD.

Selain itu, Aprilia Tina Lidyasari, dosen PGSD juga menambahkan bahwa untuk mengangkat akreditasi dapat juga dengan menggerakkan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. Dan menerjunkan mahasiswa-mahasiswa ke sekolah untuk dapat melihat langsung dan itu biasanya akan berimplikasi positif untuk menambah kerjasama dengan sekolah sekolah tersebut.

Acara ini tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris bidang I, Isroah M.Si. dan Sekretaris bidang II, Dapan, M.Kes. Acara diakhiri dengan penyerahan cindera mata dan observasi langsung di laboratorium microteaching. (tusti)

Label Berita: 

MENINGKATKAN KEAKRABAN DENGAN SPORTIVITAS

$
0
0

Sebagai salah satu pelaksanaan program kerja HIMA Kebijakan Pendidikan (KP)  periode 2015 pada hari Minggu, 24 Mei 2015 telah diselenggarakan KP Fun Futsal#2. Acara ini merupakan kelanjutan agenda yang pernah dilaksanakan pada tahun lalu. Agenda ini terlaksana di bawah program kerja divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) HIMA KP 2015. Diketuai oleh Koko Dwi Cahyono, dari divisi PSDM HIMA KP dan bebererapa pengurus HIMA KP 2015. Salah satu tujuan dari penyelenggaraan acara ini, yaitumeningkatkan kemampuan berolahraga yang sportivitas dan menjadi wadah kegiatan positif untuk mahasiswa dan alumni kebijakan pendidikan.

Acara diselenggarakan di Pele Futsal ini berjalan dengan meriah dan sukses. Partisipasi datang dari mahasiswa aktif angkatan 2011, 2012, 2013, dan 2014.  Bahkan partisipan acara ini juga datang dari alumni Prodi Kebijakan Pendidikan. Pertandingan ini dilaksanakan antar angkatan, dibagi dalam dua pertandingan untuk team putri dan team putri. Pertandingan yang sportif dan bersemangat team putri yang menjadi pembukaan acara ini. Dengan sistem undian yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, pertandingan ini mempertemukan perwakilan tiap-tiap angkatan dalam beberapa pertandingan. Dilanjutkan dengan pertandingan yang kompetitif namun sportif datang  dari team putra perwakilan masing-masing angkatan.

Bukan hanya mahasiswa saja yang hadir dalam kesempatan ini,  Prof. Dr. Achmad Dardiri, M.Hum selaku perwakilan dosen Prodi KP serta Y. Ch. Nany Sutarini, M.Pd.  selaku pendamping mahasiswa KP juga meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini. Menurut penuturan Nany, beberapa dosen juga ingin menghadiri acara ini namun karena masih ada agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan maka hanya Nany dan Dardiri yang dapat hadir.

Dalam kesempatan ini, Dardiri memberi sambutan singkat sebelum menghadiri agenda penting lainnya, beliau mengungkapkan dukungan dalam pelaksanaan acara ini. Melalui acara semacam ini para mahasiswa dapat menumbuhkan sikap sportifitas serta kebersamaan mereka dengan sesama mahasiswa maupun alumni. Selain serangkaian pertandingan, panitia juga mengalokasikan waktu untuk game kecil berhadiah. Game ini dapat diikuti oleh peserta, panitia maupun penonton yang hadir. (HimKP/ant)

Label Berita: 

DIALOG PUBLIK TENTANG REFLEKSI UJIAN NASIONAL 2015

$
0
0

Dialog publik tahun 2015 yang bertema “Refleksi Ujian Nasional 2015 untuk Kebijakan Pendidikan yang Lebih Baik” ini dilaksanakan di Ruang Abdullah Sigit, Sabtu (23/5/2015)  pukul 09.00 WIB, yang diketuai oleh Y. Bosco D.R. Mawar, staf divisi Penalaran HIMA KP. Panitia acara ini berasal dari pengurus maupun anggota HIMA KP (Kebijakan Pendidikan) periode 2015.

Salah satu tujuan pelaksanaan acara ini, yaitu menambah wawasan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum mengenai pendidikan dan kebijakan pendidikan di negara Indonesia. Diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai mahasiswa di Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh bapak Dr. Suwarjo selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Materi pertama tentang Ujian Nasional 2015 disampaikan oleh bapak Bachtiar Nurhidayat perwakilan Dinas Pendidikan dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam materinya, Bachtiar menyampaikan tentang Computer Based TestI (CBT) dan Paper Based Test (PBT) yang sempat diselanggarakan di Indonesia. Ujian Nasional yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, sebenarnya sudah diterapkan untuk beberapa pelajar Indonesia yang bersekolah diluar negeri, dan dalam penerpannya berlangsung lancar. Kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan ujian secara online yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, bukanlah suatu kebijakan asal ataupun spontanitas. Berbagai alasan dan landasan yang kuat untuk pelaksanaan kebijakan ini telah jelas.

Pemateri kedua, yaitu Prof. Slamet PH, M.A., M.Ed., MLHR, Ph.D. seorang ilmuwan, konsultan pendidikan dan guru besar UNY). Dalam kesempatan ini beliau memaparkan materi tentang arah kebijakan pendidikan dari tahun ke tahun, untuk Kebijakan pendidikan pada tahun 2015—2019, yaitu penguatan pelaku pendidikan & kebudayaan, peningkatan mutu dan akses, pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik dan kementerian yang dipecah menjadi dua yaitu Kemendikbud dan Kemenristek Dikti

Prof. Slamet juga memaparkan beberapa materi serta analisisnya dalam pendidikan, khususnya proses dalam kebijakan pendidikan Indonesia yang sedang berlangsung. Di antara jeda pergantian materi pembicara, panitia telah menyiapkan hiburan yang memukau datang dari 2 group acoustic. Suara lembut nan merdu dari vokalis acoustic yaitu Lail serta penampilan yang sarat pesan politik dari Tino and Friends. Hiburan ini berhasil mencairkan suasana ruangan Abdullah Sigit untuk beberapa waktu.

Acara ini diakhiri dengan foto bersama peserta, panitia bersama Prof. Slamet PH, M.A., M.Ed., MLHR, Ph.D. Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan dapat membangun hubungan antar mahasiswa serta menambah pengetahuan dalam analisis pendidikan Indonesia. (HimKP/ant)

Label Berita: 

PROGRAM PENGAYAAN MENGAJAR LUAR NEGERI DI SEKOLAH INDONESIA SINGAPURA

$
0
0

Tantangan perguruan tinggi di era Komunitas Asean 2015 ini salah satunya adalah menyiapkan lulusannya sehingga mempunyai pengalaman dan wawasan internasional yang memadai sebagai bekalnya untuk berkontribusi optimal di dunia kerja sekaligus mempunyai daya saing di level regional bahkan internasional. Bekerja sama dengan Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, UNY menyelenggarakan kegiatan Pengayaan Pengalaman Mengajar (PPM-LN) di Sekolah Indonesia Singapura selama 3 bulan (15 Februari—18 Mei 2015). UNY memberikan kesempatan kepada 4 mahasiswa yang dapat mengambil pengalaman mengajar secara internasional di sekolah Indonesia di luar negeri maupun sekolah luar negeri setingkat SD, SMP, maupun SMU sesuai dengan bidang studinya. (http://kuik.uny.ac.id/)

Melalui tahap seleksi berkas (administrasi)  berupa TOEFL, transkrip nilai, Surat rekomendasi, dan lesson plan hingga seleksi wawancara terpilihlah 4 mahasiswa. Mahasiswa tersebut adalah Rr. Pramesti Vidya Bhakti Eva (PGSD/FIP), Dinda Dara Iswari (PBI/FBS), Shaquila Awalia Fajri (PJKR/FIK), dan Alifia Revan Prananda (P.Informatika/FT). Kegiatan ini memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk universitas tetapi juga sekolah tempat praktikan serta mahasiswa praktikan.

Tidak hanya satu dua hari saja berada Singapura, namun 3 bulan hidup di Singapura membuat kami membaur dan melebur dengan kehidupan di Singapura. Teknologi dan transportasi yang begitu membuat decak kagum ditambah dengan mentalitas warga yang sangat disiplin membuat negara ini pantas mendapatkan predikat negara dengan biaya hidup paling mahal sedunia. Selain mengajar di sekolah, kami juga mengikuti beberapa event di antaranya: menampilkan Tari Saman dalam acara A Tapestry of A Sacred Music di Esplanade, International Friendship Day di Alexandra Primary School, Mengajar kursus di P3K yang diperuntukkan bagi PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga), Mengajar Bahasa Indonesia di Victoria School, dan masih banyak kegiatan kunjungan bersama siswa-siswi lainnya.

Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan dalam 3 bulan ini. Dari sekian banyak pelajaran tersebut yang paling berkesan yaitu bagaimana perjalanan sejarah negara ini. Berjuang bertahun-tahun untuk membenahi Sumber Daya Manusia karena minimnya Sumber Daya Alam. Berada di lingkungan KBRI juga memberikan banyak kesempatan kepada kami untuk mengenal orang-orang luar biasa yang bekerja di KBRI.

Ketika mengajar di Sekolah Indonesia Singapura, satu hal yang kami pandang unik dari Sekolah ini adalah keberagaman siswa-siswinya. Dari yang anak-anak normal hingga anak-anak berkebutuhan khusus saling berteman dengan baik. Pemandangan yang sangat jarang kami jumpai di sekolah-sekolah Indonesia. Bagi kami sekolah seperti ini sangat baik karena akan menciptakan iklim toleran terhadap orang-orang berkebutuhan khusus.

Adapun hal positif yang bisa kami ambil ketika disana yaitu, lingkungan singapura sangat bersih karena budaya buang sampah pada tempatnya, jalanan hampir tak pernah macet dan jarang ada suara klakson karena mereka taat pada peraturan lalu lintas, serta masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Semua ini bisa berjalan karena peran pemerintah yang membangun infrastruktur yang bagi Negara Singapura. Terima kasih UNY, KBRI di Singapura, dan Sekolah Indonesia Singapura, telah memberikan pengalaman dan pembelajaran luar biasa bagi kami. (Eva/Shaquila)

Label Berita: 

KOLABORASI ANTARA MAHASISWA FIP DAN FT

$
0
0

Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) merupakan wadah kreativitas menulis dan meneliti bagi para mahasiswa. Nama Universitas Negeri Yogyakarta telah dikenal sebagai kampus yang sering mengikuti LKTI di kampus-kampus lain. Seperti yang telah diikuti oleh Wahyi Dwi Ulfa (Bimbingan dan Konseling-FIP), Wahyu Putra (Pendidikan Mekatronika-FT), dan Muhammad Muslim Machbub Sulthony (Pendidikan Guru Sekolah Dasar-FIP).

Mereka mengikuti LKTI Biology Exhibition di Universitas Negeri Medan pada 26—28 Mei 2015. LKTI ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Medan, diikuti oleh 11 tim sebagai finalis untuk melakukan presentasi. Tema yang diangkat adalah “Meningkatkan Kualitas Lingkungan dari pengembangan Ilmu Pengetahuan”. Kolaborasi yang dilakukan antara mahasiswa FIP dan FT adalah merancang gagasan suatu pembangkit energi listrik bernama Central Energy House (CESE) pada pulau terpencil berpotensi wisata.

Central Energy House (CESE) merupakan sebuah sentral rumah pembangkit listrik berada di pesisir pulau terpencil yang berpontensi wisata. Rumah pembangkit listrik ini memanfaatkan energi nonfosil atau energi baru terbarukan. Energi yang dimanfaatkan yaitu angin, panas matahari, air dan biogas. Central Energy House (CESE) menggunakan pembangkit listrik berupa kincir angin, panel surya, Oscilating Water Column (OWC), pasang surut pantai dan biogas dari kotoran serta limbah rumah tangga.

Pembangunan Central EnergyHouse (CESE) sebagai pusat pasokan energi listrik pada pulau wisata demi menuju pulau mandiri yang berdaya ekonomi tinggi. Harapannya, alat ini benar-benar bisa diwujudkan untuk membantu menambah sumber energi listrik, terutama di pulau terpencil berpotensi wisata. (Wahyi DU)

Label Berita: 

BELAJAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI JEPANG

$
0
0

PPs UNY menyelenggarakan kuliah umum dengan pembicara seorang Associate Profesor dari Jepang. Yoshio Sugiyama, Ph.D. adalah staf pengajar di Health and Sport Science, Department of Human Sciences, Faculty of Human-Environment Studies.  Acara yang diadakan Selasa (26/5/2015)  di Aula PPs ini dihadiri dosen, dan mahasiswa Prodi IK.

Prof. Pardjono, Ph.D, Asisten Direktur I berkesempatan membuka kuliah secara resmi. Dalam sambutannya, beliau berharap pertemuan langka ini bisa diambil manfaat semaksimal mungkin. Mahasiswa bisa belajar tentang tata cara mempublish artikelnya di Jurnal Internasional khususnya bagi mahasiswa doktoral. Selain itu, bisa get knowledge dari best practise yang dilakukan oleh narasumber.

Pada awal paparannya menceritakan bahwa mahasiswa jenjang magister di Jepang berbeda dengan Indonesia. Di sana untuk bisa lulus S2 tidak wajib mempublish artikelnya ke jurnal nasional. Apabila mahasiswa magister berminat untuk mempublish arikel hasil penelitiannya juga boleh, tetapi tidak akan mempengaruhi proses cepatnya ujian. Mahasiswa cukup melakukan perkuliahan, penelitian, lalu menulis laporan tesis, segera ujian lalu bisa lulus dalam kurun waktu 2 tahun. Sedangkan bagi mahasiswa doktor maka sama dengan di Indonesia (wajib publish artikel di Jurnal Internasional). Artikelnya wajib dimuat dalam 2 jurnal internasional. Untuk bisa menyelesaikan pendidikan doktoralnya, mahasiswa harus membaca referensi sejumlah 100 jurnal.

Melalui bantuan translator oleh dosen FIK UNY, Soni Nopembri, M.Pd., lebih lanjut pembicara menyampaikan beberapa abstrak penelitian yang dilakukan mahasiswa di Jepang khususnya untuk bidang psikologi olahraga seperti motivasi, keterampilan sosial, kesehatan mental atlet dan sebagainya.

Pak Soni (panggilan akrab Soni Nopembri, M.Pd.) saat ini berkesempatan studi program Ph.D. di Kyushu University. Bisa kuliah di sini berawal dari kolaborasi penelitiannya dengan Pak Yoshio, meneliti di sekolah yang terkena volcano disaster di kawasan merapi. Dari penelitian tersebut saat ini telah dihasilkan 4 artikel, 3 di antaranya sudah dipublish dalam Jurnal di Kyushu University.

Dalam kesempatan ini Pak Soni menyampaikan tips untuk bisa studi lanjut di luar negeri. Diawali dengan melakukan penelitian lalu ditawarkan ke dosen di PT yang dituju. Apabila disetujui maka kemungkinan bisa menjadi jembatan untuk studi lanjut di sana.

Di akhir acara didapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan pendidikan di Jepang diantaranya sebuah artikel dipresentasikan dalam seminar sehingga diharapkan bisa mendapatkan masukan yang banyak untuk penyempurnaan penelitian yang dilakukan. Hal itu berbeda apabila hanya mendapatkan masukan terbatas dari pembimbing saja.

Kurikulum di Jepang sama dengan di Indonesia yaitu terdapat dalam tingkatan dari SD hingga SMA. Hanya saja terdapat hal yang menarik khususnya bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Jenjang SD di Jepang melakukan pelajaran olahraganya tiga kali seminggu dalam waktu 45-50 menit. Sebenarnya sama dengan di Indonesia yaitu dalam waktu 150 menit, tetapi di sini dilakukan 1x150 menit. Dari fakta tersebut maka capaian tingkat kebugaran siswa di Jepang dan Indonesia akan berbeda hasilnya.

Pelajaran dari Jepang yang lain di antaranya bahwa ekstrakurikuler di sana dilakukan dengan maksimal. Hal ini dilakukan pada hari Sabtu sehari full untuk ekskul dalam berbagai bidang. (Rubiman)

Label Berita: 

WIRA SEMARAKKAN MALAM PUNCAK FIP GOT TALENT 2015

$
0
0

Event tahunan BEM FIP UNY ini digunakan sebagai wadah sekaligus penyalur bagi bakat-bakat yang dimiliki mahasiswa FIP agar tidak terkubur sia-sia. Karena sebagai calon pendidik, mereka juga memiliki bakat terpendam dalam hal kesenian. Diharapkan bakat ini agar dapat dikembangkan serta bermanfaat oleh masyarakat.

Dalam sambutan di malam puncak, Wakil Dekan III Dr. Suwarjo, M.Si. mengungkapkan bahwa acara pada Jumat (29/5/2015) ini sebagai sarana menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa FIP UNY. Di samping itu acara ini sebagai bentuk apresiasi dan mengaktualisasikan setiap bakat dan potensi mahasiswa FIP. Setiap individu terlahir dengan berbagai macam bakat dan potensi yang berbeda-beda. Tidak setiap individu pula mengetahui bakat yang dimiliki dan tidak sedikit pula yang telah mengetahuinya.

Bakat akan terlihat ketika individu tersebut melakukan apa yang dia senangi dan bakat tidak pernah terlihat apabila individu tersebut tidak pernah melakukannya. Bercermin pada hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mengadakan suatu wahana pencarian bakat bernama “FIP Got Talent”.

Adapun sambutan dari Ridwan Budiyanto sebagai Ketua BEM FIP UNY menjelaskan kegiatan ini terdiri dari berbagai macam lomba antara lain menyanyi, puisi, tari, essai, orasi pendidikan, media pembelajaran, olahraga dan MTQ. Pada acara puncak ini menampilkan kegiatan seni dari semua pemenang audisi. Menghadirkan pula mahasiswa difabel yang turut andil sebagai peserta untuk memeriahkan acara ini.

Wakil Dekan I, II dan III serta para dosen pendamping yang hadir turut berpartisipasi dalam Penyerahan hadiah kegiatan ini. Sebagai penampilan pamungkas, Wira (5 Besar Stand Up Comedy Indonesia 5) menutup acara yang dihadiri sekitar 1500 mahasiswa dari berbagai fakultas. (ant)

Label Berita: 

JOB HUNTING FE UNY: IPK HANYA ANTARKAN SAMPAI MEJA WAWANCARA

$
0
0

Saat seorang mahasiswa melewati gerbang kelulusan, dia akan beralih status sebagai penganggur terdidik. Oleh karena itu, dia harus menyiapkan diri sebaik-baiknya, agar tidak menganggur terlalu lama. Masa tunggu kerja yang pendek adalah harapan, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga institusi pendidikan yang meluluskan. Oleh karena itu, sepatutnya bagi institusi pendidikan untuk menyiapkan berbagai rancangan program yang diniatkan untuk membekali para lulusannya dengan keterampilan-keterampilan prospektif.

Demikian sebagaimana disampaikan oleh Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Siswanto, M.Pd. dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode Mei 2015, pada Kamis (28/5/2015) lalu di kampus setempat. Pelatihan yang kerap disebut sebagai Job Hunting ini diikuti lebih dari 100 lulusan FE UNY yang diwisuda pada 3 Juni.

“Untuk menyiapkan lulusan dengan masa tunggu yang pendek, FE UNY sudah merancang berbagai program bahkan semenjak mahasiswa menjalani OSPEK di semester awal. Mulai dari pelatihan karakter, leadership, sampai program kewirausahaan, pada dasarnya itu adalah untuk dijadikan bekal bagi mahasiswa semua,” terangnya.

“Pertanyaannya adalah, apakah dengan dimanja banyaknya program tersebut, mahasiswa bisa menjadi lebih kuat dalam menghadapi dunia usaha yang sebenarnya? Karena terkadang, seseorang jika dimanja dengan kenikmatan, dia akan begitu kesusahan saat ditimpa musibah. Banyak orang yang lebih tahan banting dan tahan lapar justru saat dia tidak diberikan fasilitas,” tambahnya.

Sementara itu, Rosita Endang Kusmaryani dosen dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Konseling sebagai narasumber pertama mengatakan, banyak orang meremehkan proses wawancara, dan lebih terfokus pada IPK. “Padahal, kebanyakan IPK hanya bisa mengantarkan calon pekerja ke meja pewawancara. Selebihnya, softskills-lah yang bekerja,” ujar Rosita.

“Kemampuan menjual diri, atau selling yourself menjadi penting saat wawancara. Hal ini bisa dimulai dari good dressing, menjaga eye contact dengan pewawancara, hingga belajar menggunakan kekuatan kata-kata dan melatih bahasa tubuh,” tambah Rosita.

Minta Harsana selaku narasumber kedua mengatakan, pola pikir mahasiswa setelah lulus harus segera berubah. Mental sebagai mahasiswa harus berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan dunia usaha. “Dunia usaha jauh berbeda dengan perkuliahan. Bagi yang ingin berwirausaha, manfaatkan dengan baik program seperti PMW (Program Mahasiswa Wirausaha), atau Student Company di FE UNY,” terang Ketua Pusat Pengembangan Karir (PPK) UNY ini.

“Jalur karir bagi mereka yang mau berusaha sebetulnya banyak. Yang pertama, jalur formal, yaitu dunia kerja formal baik sektor publik atau privat. Yang kedua, jalur non-formal dan kewirausahaan, misalnya menjadi wiraswasta. Ketiga, yaitu jalur profesi formal, seperti dokter dan pengacara. Terakhir, jalur profesi non-formal, yaitu seperti artis, penari, MC, atau pelawak,” tambahnya. (fadhli)

Label Berita: 

UNY KAMPUS WATES GELAR KEJUARAAN RENANG ANTAR SEKOLAH

$
0
0

UNY  Kampus Wates bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Wates Kulon Progo dan Pengkap Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kulon Progo menggelar Kejuaraan Renang Antar Sekolah (KRAS) se-DIY pada Minggu (31/5/2015) di Kolam Renang UNY Kampus Wates. Pada sambutannya Ketua Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan bahwa peserta renang berasal dari atlit yang sekolahnya  berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan kejuaraan ini dikuti oleh ini 159 sekolah se-DIY dengan jumlah peserta 255 dengan 795 nomor lomba. “Kejuaraan ini dibagi berdasarkan kelompok umur dengan KU I (15 tahun ke atas), KU II (13-14 tahun), KU III (11-12 tahun), KU IV (9-10 tahun), dan KU V (8 tahun dan di bawahnya),” imbuhnya.

Pada sambutan pembukaannya, Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo, Drs. Sumarsana, M.Si. memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kejuaraan renang antar sekolah ini yang akan membawa dampak positif bagi lahirnya atlit-atlit muda berbakat. “Kejuaraan renang ini merupakan perlombaan sebelum ujian kenaikan kelas dan puasa. Semoga sukses dan membawa hasil yang terbaik,” tutup Sumarsana.

Menurut Ketua Panitia, Subagyo, M.Pd. Pada kejuaraan ini semua nomor-nomor perlombaan akan dilaksanakan langsung final. Dan menggunakan Peraturan 1 ( satu ) kali start.  Kegiatan ini memperlombakan renang Gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya Kupu-Kupu, Gaya Punggung, dan Gaya Ganti perorangan dengan menempuh jarak bervariasi mulai 50 m, 100 m dan 200 m. “Peserta yang mengikuti perlombaan bukan pada kelompoknya akan didiskualifikasi,” tambah Subagyo.

Pemenang 200 m bebas KU V Putri juara I Keysa Gendis, juara II Nayla Grizhella Putri S., juara III Keryn Charlie Dickinson. Kategori 100 m Punggung KU I/senior putra juara I diraih oleh Febri Ridho Baharianto, juara II Rizky Arfiyanto, dan juara III Muh. Gibran Aditama. Kategori 200m bebas KU IV putra juara I diraih oleh Yossalino Andreas, juara II Muhammad Ilham, dan juara III Halim Dwinanta.

Kategori 200 m bebas KU IV Putri untuk juaran I diraih oleh Nusa Oryza, juara II oleh Elidya Karensa dan juara II, Sri Haryati Desiana Dewi. Dan kategori 100 m bebas KU V putra diraih Ferdy Maulana Pasha, juara II Rifhi Fatuttohman, dan juara III diraih oleh Solomon Darren. (Tusti)

Label Berita: 

FE UNY CANANGKAN DIES NATALIS KE-4

$
0
0

Dengan tema “Mewujudkan Fakultas Ekonomi yang Unggul dalam Menghasilkan Insan Cerdas dan Berkarakter Pancasila”, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mencanangkan Dies Natalis ke-4 pada Jumat (29/5/2015) lalu. Upacara pencanangan Dies ini diwujudkan dalam acara senam massal yang diikuti lebih dari 600 civitas akademika di lingkungan FE UNY. Selain itu, upacara tersebut juga dimeriahkan dengan lomba senam antar prodi bagi mahasiswa dan dosen serta karyawan, gelar produk mahasiswa, open house organisasi mahasiswa FE UNY, dan pentas seni mahasiswa.

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan I FE UNY Nurhadi, M.M., dengan melepaskan balon dan empat ekor merpati oleh Wakil Dekan II, III, dan Kepala Bagian Tata Usaha FE UNY. Nurhadi mengatakan, dengan semakin bertambahnya usia FE, maka tentu ada tuntutan lebih dari masyarakat terhadap peran FE secara nyata. “Dengan usia keempat ini, kualitas pelayanan akademik harus lebih meningkat, dan kualitas lulusan juga harus lebih berkontribusi bagi dunia usaha dan masyarakat,” tegas Nurhadi yang mewakili Dekan.

Senada dengan itu, Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. yang juga bertindak selaku ketua panitia Dies Natalis kali ini berujar bahwa FE harus beranjak dari sejarah untuk menyambut masa depan. “FE harus lebih keras mengejar masa depan yang diimpikan daripada memandang sejarah emas di masa lalu,” ucapnya.

“Dalam Dies kali ini, ada beberapa acara yang akan diadakan oleh FE UNY. Untuk hari ini, selain lomba senam, ada gelar produk dari Student Company yang dimiliki mahasiswa FE. Selain itu, juga ada Bakti Sosial Berbasis UMKM, Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa, dan Upacara Dies pada 22 Juni 2015 dengan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Dawam Rahardjo. Di samping itu, Dies kali ini juga akan dimeriahkan lomba-lomba seperti lomba futsal, lomba voli, lomba tenis meja, dan lomba memasak antara mahasiswa, dosen, dan karyawan,” tambah Siswanto.

Pada undian doorprize yang diadakan, empat pemenang yang dinyatakan sebagai peraih hadiah utama adalah Erna, mahasiswa Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran 2012 yang mendapatkan satu buah TV LED 22, serta Abu Ismail (Pend Akuntansi 2012), Santi (Pend. Ekonomi 2013), dan Wulan Oktavian (Pend. Administrasi Perkantoran 2013) yang masing-masing mendapatkan satu buah sepeda gunung. Pada lomba senam, peraih predikat yel-yel terbaik adalah dari Jurusan Manajemen, sedangkan juara I adalah Jurusan Pend. Administrasi Perkantoran.

Beberapa jam selepas lomba senam, balon berhadiah menemukan pemenangnya. Adalah Suwandi, petani berusia 60 tahun yang tinggal di Desa Tlogokotes, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah yang berhasil mendapatkan balon tersebut. Awal mulanya Suwandi sama sekali tak percaya balon itu berhadiah. Akan tetapi, setelah dibujuk oleh Dwi, salah seorang tetangganya, akhirnya Suwandi memanjat pohon jati tempat balon itu tersangkut. “Awalnya saya tidak yakin, tapi katanya balon seperti itu biasanya berhadiah, jadi saya panjat, dan ternyata benar (ada hadiahnya),” tuturnya.

Ditemui di kampus seusai menempuh perjalanan selama 1,5 jam dari rumahnya, Suwandi berencana untuk membagi uang tersebut bersama anak-anak sekitar rumah. “Ya, untuk dibagi-bagi dengan tetangga dan anak-anak yang sering main di sekitar rumah saja, Mas,” tutupnya. (fadhli)

Label Berita: 

DEKAN FIP UNY KEMBALIKAN 153 WISUDAWAN KE ORANG TUA WALI

$
0
0

Mengambil tempat di Lapangan Hijau FIP UNY, bidang III FIP UNY menyelenggarakan pelepasan wisudawan, sekaligus memfasilitasi mahasiswa FIP dalam apresiasi seni, Selasa (2/6/2015). Acara dibuka pukul 19.30 WIB oleh Wakil Dekan III FIP, Dr. Suwarjo, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Suwarjo menyebutkan wisudawan FIP pada periode Mei 2015 berjumlah 153 mahasiswa yang melaksanakan proses wisuda pada Rabu (3/6). Dari 153 orang tersebut,  di antaranya merupakan mahasiswa yang mendapat gelar cumlaude.

Calon wisudawan tersebut terdiri dari Program Studi Manajemen Pendidikan sebanyak 25 orang, cumlaude 9 orang, Pendidikan Luar Sekolah sebanyak 14 orang, cumlaude 2 orang Pendidikan Luar Biasa sebanyak 15 orang cumlaude 4 orang, Bimbingan dan Konseling sebanyak 22 orang, cumlaude 8 orang,  Teknologi Pendidikan sebanyak 13 orang, cumlaude 2 orang, Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebanyak 39 orang, cumlaude 18 orang, Kebijakan Pendidikan sebanyak 8 orang  dan Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 17 orang, cumlaude 7 orang.

Di lain pihak, selaku perwakilan orangtua Prof. Dr. Sugeng Sugiono, M.A., orang tua dari Qorrie A’yuna mengucapkan terima kasih kepada dekan, dosen, dan jajaran dekanat yang telah berhasil membimbing para wisudawan. Harapannya para wisudawan dapat berguna bagi nusa dan bangsa, khususnya orangtua. “Semoga anak kami segera mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan program studinya, dan bila yang ada biaya bisa melanjutkan studi,” harap beliau.

Acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi kreativitas mahasiswa FIP, karena semua pengisi acara dari mahasiswa, di antaranya Paduan Suara oleh mahasiswa BK, penampilan tari Gambyong Banyumas dari mahasiswa PLS, Tari Sripanganti dari mahasiswa PG PAUD serta organ tunggal dari yang dibawakan oleh mahasiswa BK.

Dalam sambutannya, Dr. Haryanto mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menuntaskan pendidikannya di FIP. Beliau berharap ilmu yang telah didapatkan selama menuntut ilmu di kampus hijau FIP, UNY dapat bermanfaat bagi orang banyak dan para wisudawan dapat menjadi teladan dalam masyarakat. “Mohon maaf jika ada yang kurang berkenaan dan dengan ini saya kembalikan 143 wisudawan kepada orangtua,” ujar Dr. Haryanto, M.Pd. dalam sambutannya. (ant)

Label Berita: 

PELEPASAN LULUSAN FE UNY MEI 2015: ATIK JADI LULUSAN TERBAIK

$
0
0

Pelepasan lulusan FE UNY periode wisuda Mei 2015 menetapkan Atik Fajaryani, dari Prodi Akuntansi sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dengan skor 3,88. Gadis asal Pajangan, Bantul ini berhasil menyelesaikan masa studi selama 3,6 tahun. Dalam kesempatan tersebut, Atik menyampaikan rasa bahagia sekaligus bangga bisa menjadi peraih IPK tertinggi di FE UNY. Meskipun berasal dari keluarga yang sederhana, dan menjadi penerima Bidik Misi, Atik mampu menunjukkan motivasi yang tinggi. Bahkan, beasiswa Bidik Misi yang didapatkannya menjadi berkah tersendiri karena menjadi lulusan terbaik di FE UNY. Atik sendiri merupakan siswa peraih nilai UAN SMK tertinggi se-Indonesia pada 2011 lalu.

Acara Pelepasan Lulusan FE UNY yang digelar pada Selasa, 2 Juni 2015 di Auditorium FE UNY tersebut dihadiri kurang lebih 260 calon wisudawan dari FE UNY beserta orang tua/wali. Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto menjelaskan bahwa dari 131 lulusan,“Untuk program S1 rata-rata IPK yang berhasil diraih lulusan FE UNY sebesar 3,38, dengan IPK tertinggi 3,88. Sedangkan untuk program studi D3 rata-rata IPK sebesar 3,42 dengan IPK tertinggi 3,67,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi peraih IPK tertinggi setiap jurusan. Lina Widyawati dari Prodi Pendidikan Akuntansi meraih IPK 3,81, Silvia Margaret dari Prodi Pendidikan Ekonomi meraih IPK 3,67, Fais Apriliani dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran meraih IPK 3,44, Novita Sari dari Prodi Manajemen meraih IPK 3,83, dan Atik Fajaryani dari Prodi Akuntansi meraih IPK 3,88. Sedangkan dari Program Studi D3 IPK tertinggi diraih Siti Hapsoh dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3,67 dan Kiki Septiana Susanti dari Prodi Administrasi Perkantoran meraih IPK 3,4.

Mewakili orang tua dan wali, Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd menjelaskan bahwa para orang tua berterima kasih kepada segenap dosen dan karyawan di FE UNY yang telah membantu selesainya studi anak-anak mereka. “Kami yakin, dengan jargon FE BRIGHT, yang merupakan singkatan dari Bermoral, Rasional, memiliki Integritas, Gigih, Humanis, dan Taqwa, FE UNY bisa membantu anak-anak kami menemukan karakter yang diperlukan baik bagi dunia kerjanya maupun masyarakat secara luas,” terangnya.

Sementara dalam sambutannya, Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si menyampaikan bahwa indeks prestasi yang tinggi bukan merupakan jaminan untuk sukses. “Sukses akan didapatkan ketika kemampuan akademis diimbangi dengan karakter atau kepribadian. Sehingga, jadilah pribadi yang menarik dan menjadi manusia wajib. Artinya kehadiran kita dinantikan oleh semua orang,” jelas Sugiharsono. Untuk mencari kerja diperlukan kepribadian yang baik sehingga Dekan mengharapkan lulusan FE UNY memiliki integritas baik dan kemampuan akademis yang baik pula.

Dalam suasana tersebut, sebanyak 10 orang mahasiswa FE UNY juga diberikan piagam penghargaan sebagai apresiasi atas prestasi mereka baik di tingkat provinsi, maupun nasional. Di antaranya adalah Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Coastal Planning Planopolis di Surabaya dan Juara I Festival ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Air 2015 di Semarang. (fadhli)

Label Berita: 

MAHASISWA DENGAN IP TERTINGGI, LULUS TERCEPAT, DAN USIA TERMUDA

$
0
0

Wisuda lulusan S3, S2, S1, dan D3 Universitas Negeri Yogyakarta periode Mei dilaksanakan pada Rabu, 3 Juni 2015 di GOR UNY. Pada wisuda kali ini Muhammad Sigit Antoni dari prodi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,90.

Saat ditanya bagaimana pria kelahiran Sleman, 17 Agustus 1992 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, ia menjawab bahwa hal ini karena dia selalu belajar lebih dari yang didapatkannya di bangku kuliah. “Saya menyadari bahwa semester awal itu menentukan,” kata Andi Mustofa, “sehingga saya selalu menjalin komunikasi yang baik dengan kakak angkatan dan dosen.”

Warga Tempelsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman ini mengungkapkan bahwa dia selalu menyempatkan diri belajar, terutama untuk mengganti waktu yang terbuang. “Dalam mempertahankan indeks prestasi, saya juga belajar disela kegiatan yang padat,” kata alumni SMKN 2 Depok Sleman tersebut.

Putra Muh Tason dan Muryati tersebut memang seorang aktivis kampus. Kegiatan yang diikuti di antaranya himpunan mahasiswa ilmu keolahragaan dan BEM FIK UNY. Prestasi Antoni tergolong cemerlang karena sejak kuliah selalu mendapatkan indeks prestasi lebih dari 3,80. Dia juga salah satu mahasiswa UNY yang mendapatkan beasiswa bidikmisi.

Mahasiswa yang lulus tercepat dalam wisuda UNY periode ini adalah Jumrotul Hasanah dari prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan indek prestasi 3,81. Menurut gadis kelahiran Trenggalek 23 Mei 1993 tersebut, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah mengambil paket maksimal 24 sks tiap semesternya.

“Pada semester 4 saya telah memikirkan judul skripsi,” kata Jumrotul Hasanah. “Begitu pula tugas kuliah, tak pernah ditunda mengerjakannya.” Menurut warga desa Gondang Tugu, Trenggalek, Jawa Timur tersebut, ia selalu mengerjakan tugas kuliah minimal 3 hari sebelumnya sehingga alumni SMAN 1 Trenggalek tersebut selalu membagi waktu antara tugas, organisasi dan refreshing.

Anak Mohammad Tolkah dan Sri Widayati tersebut juga aktif dalam organisasi mahasiswa kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara, BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Bahasa Asing Safel UNY. Sejak semester II Jumrotul Hasanah juga mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan sempat menjadi tentor SD.

Sementara Nahida Rifa’atus Sa’adah dari prodi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode ini. Gadis yang lahir di Cilacap, 10 November 1994 tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 20 tahun 6 bulan. Alumni SMAN 1 Kroya Jawa Tengah tersebut mengisahkan bahwa pada usia 5 tahun sudah masuk sekolah dasar.

“Sejak kelas 1 SD hingga kelas 6 selalu mendapat ranking pertama,” ungkapnya. Menurutnya, saat sekolah di SMP dia telah masuk di kelas akselerasi, sehingga putri Imam Wahyudi dan Siti Mutiah tersebut pada usia 16 tahun telah duduk di bangku kuliah. Warga Jl. Gajah Mada, Buntu, Kroya, Cilacap tersebut mengaku selalu mengoptimalkan belajar di kelas untuk mendapat indeks prestasi yang baik. Nahida berhasil menyelesaikan kuliah di UNY dengan capaian indeks prestasi 3,57. (Dedy)

Label Berita: 

MENTERI RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI APRESIASI TIM GARUDA UNY SETELAH JUARA UMUM DI KORSEL

$
0
0

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia  Mohamad Nasir mengunjungi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) guna monitoring berlangsungnya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Monitoring pertama kali dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY, Selasa (9/5/2015).

Dalam kunjungannya tersebut Mohamad Nasir juga mengunjungi pameran hasil karya teknologi mahasiswa UNY. Pameran tersebut menampilkan beberapa karya mahasiswa UNY yang telah berhasil meraih predikat juara dalam berbagai kompetisi. Hasil karya tersebut diantaranya mobil EVO (Electric Vehicle Oddsey), Garuda F15, Garuda Inspection Car (GIC), Sepeda Listrik Niaga (SLN) dan robot.

Mobil EVO merupakan salah satu mobil karya Garuda UNY Racing Team (GURT) yang telah mengikuti kompetisi International Student Green Car Competition (ISGCC) di Korea Selatan pada tahun 2014 lalu. Mobil ini telah berhasil memenangkan 3rd place acceleration dalam kompetisi tersebut. Tahun ini GURT juga menelurkan mobil baru yang akan berlaga di 2015 Student Formula Japan (SFJ). Mobil Internal Combustion Vehicle (ICV) tersebut diberi nama Garuda F15.  

Kunjungan Mohamad Nasir dalam pameran tersebut didampingi oleh Ketua Umum GURT delegasi 2015 ISGCC Yusuf Mulyadi. “Kami berhasil membawa pulang gelar Best of the Best dalam kompetisi di Korea Selatan kemarin. Perolehan tersebut karena capaian kami dalam 3 race yaitu acceleration race, maneuverability race dan endurance race. masing-masing kami mendapatkan 1st place maneuver, 2nd place acceleration dan 2nd place endurance,” tutur Yusuf.

Mohamad Nasir merasa kagum dengan mobil karya mahasiswa UNY. “Saya sangat mengapresiasi prestasi yang telah ditorehkan oleh mahasiswa-mahasiswa ini. Mereka telah memberikan contoh bahwa karya anak bangsa juga dapat berjaya di luar negeri. Karya-karya mereka ini telah mendukung perkembangan ilmu dan teknologi untuk negeri ini,” ungkap Mohamad Nasir.  

Ia mengaku turut berbangga atas kemenangan tim mobil UNY dalam kompetisi 2015 International Student Green Car Competition (ISGCC) di Korea Selatan. Ia juga mendukung penuh langkah tim mobil UNY yang akan mengikuti kompetisi 2015 SFJ September mendatang. Dukungan tersebut diwujudkan dalam memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang dapat membantu langkah GURT dalam mengikuti berbagai kompetisi. (Anis)

Label Berita: 

PENGUKUHAN GURU BESAR PAUD BERKEBUTUHAN KHUSUS

$
0
0

Secara umum, anak dilahirkan dengan kondisi beragam, tidak ada yang identik. Sebagian besar dari mereka dikaruniai kesempurnaan fisik dan mental intelektual, tetapi sebagian lainnya dianggap kurang beruntung, mereka berbeda secara signifikan, karena mengalami ketidaksempurnaan baik fisik maupun mental intelektualnya. Terkadang kita menghadapi kerancuan dalam menggunakan istilah untuk anak berkebutuhan khusus. Ketika menyebut disabilitas berarti kita merujuk pada inability yaitu kehilangan kemampuan pada kondisi biologis fisik, indera, otot. Sementara handicap adalah dampak atau konsekuensi dari disabilitas.

Demikian diungkapkan Prof. Dr. Suparno, M.Pd. dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul “Peningkatan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus” itu dibacakan dihadapan rapat terbuka Senat UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY Rabu 10 Juni 2015. Prof. Dr. Suparno, M.Pd. merupakan guru besar UNY ke-129.

Pria kelahiran Ngawi, 7 Agustus 1958 tersebut mengatakan bahwa pendidikan harus dimulai sejak dini, saat anak-anak memasuki periode keemasan (golden age) dalam masa tumbuh kembangnya. “Saat itu sel-sel otak mereka tumbuh dengan kecepatan yang luar bisa, diikuti dengan kepekaan menyerap informasi yang sama baiknya,” kata Prof. Dr. Suparno, M.Pd. “Termasuk sebagian di antaranya yang mengalami ketidaksempurnaan dalam proses tumbuh kembangnya baik secara fisik, mental, maupun sosial-emosional.”

Mereka adalah anak-anak yang masih terabaikan, masih sangat kurang memperoleh dukungan dan layanan pendidikan yang memadai. Tiadanya kejelasan pembinaan dan tanggung jawab kelembagaan serta program pembinaan anak usia dini berkebutuhan khusus menjadi salah satu faktor penyebab munculnya berbagai keluhan dan keresahan terhadap rendahnya kuantitas dan kualitas layanan yang ada. Selain itu, kurikulum yang tidak tersusun dengan baik, serta asesibilitas yang sangat terbatas juga dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab terhadap rendahnya layanan pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.

Doktor dari bidang ilmu Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta tersebut mengungkapkan, sistem penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus secara holistik integratif dengan melibatkan berbagai lembaga dan departemen terkait yang mencakup kegiatan dan sumber dana penunjang yang diperlukan, perlu penataan ulang. Salah satunya yaitu perumusan  landasan operasional khusus untuk anak usia dini  berkebutuhan khusus berupa peraturan pemerintah, peraturan daerah, ataupun peraturan menteri berkenaan dengan (a) tujuan, (b) peserta didik berkebutuhan khusus, (c) tenaga pendidik, (d) kurikulum, (e) sarana-prasarana, (f) pendanaan, (g) evaluasi), serta (h) pengawasan dan pembinaan.

Selanjutnya, menyusun ketentuan tentang standar kebutuhan minimal yang diperlukan terkait dengan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus. Selain itu juga  melakukan sosialiasai dan advokasi tentang pentingnya  penyelenggaraan pendidikan anak-anak usia dini berkebutuhan khusus kepada jajaran legislatif, pemerintah pusat dan daerah, lembaga sosial masyarakat, para praktisi pendidikan, dan para anggota masyarakat.

Menurutnya, penyelenggaraan dan pengembangan lembaga pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif tingkat prasekolah khususnya TK/RA, untuk memberikan akses dan mengakomodasi  anak-anak usia dini berkebutuhan khusus yang tidak mengalami hambatan intelektual. “Mengimplementasikan dan mengintensifkan layanan holistik-integratif dengan melibatkan berbagai usur layanan pendidikan, kesehatan, gizi, ataupun pengasuhan, sebagaimana yang telah diprogramkan Bappenas,” katanya.

Penyediaan dan pembinaan tenaga pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus melalui kerja sama pemerintah pusat dan daerah dengan lembaga penyedia program PAUD/PLB di LPTK atau menyelenggarakan piloting model kelembagaan untuk anak-anak usia dini berkebutuhan khusus di setiap daerah. (Dedy)

Label Berita: 

TIM TENIS UNY JUARAI LPTK CUP DI MAKASSAR

$
0
0

Tim tenis dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memastikan mengunci gelar juara umum pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Cup 2015. Kemenangan tersebut dipastikan setelah Tim Tenis Prestasi berhasil ‘menyabet’ medali emas pada partai final melawan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Setelah melalui perlawanan yang sengit dari tim- tim dari kontingen lain hingga partai final, Tim Prestasi yang terdiri dari Drs. Hari Yuliarto, M.Kes. berpasangan dengan Ngatman, M.Pd. berhasil menaklukan pasangan Nasuka dan Jatmiko dari Unnes dengan skor 9-7 yang kemudian disusul kemenangan pasangan Drs. Sunardianta, M.Kes. dan Abdul Alim, M.Or. yang mendapatkan perlawanan sengit dari pasangan Rico dan Arif dengan skor 9-8 tie break 7-3. Kemenangan di partai final tersebut menyempurnakan keberhasilan Tim Eksekutif A yang terdiri dari Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dan Wakil Rektor III UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. yang mendapatkan juara ketiga. Sementara itu, keberhasilan juga diraih Tim Eksekutif B yang terdiri dari Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. dan Drs. Suhadi, M.Pd. Walaupun dipaksa mengakui kehebatan dari pasangan dari Universitas Negeri Medan (Unimed)  dengan skor 9-5 di partai final, pasangan tersebut pada akhirnya berhasil mengamankan medali perak. Ketiga kemenangan dari tiga kategori pertandingan tersebut mengantarkan tim tenis UNY menjadi juara umum LPTK Cup VII Tahun 2015 di Makassar.
Keberhasilan Kontingen LPTK Cup VII UNY mencapai prestasi kali ini tidak lepas dari usaha dan doa Kontingen UNY sebelum dan selama kejuaraan dimulai. Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. beserta jajaran piminan Universitas Negeri Yogyakarta selalu mendampingi dan men-support tim secara all out sebelum dan selama bertanding di Makassar. Kemenangan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri karena berhasil merebut kembali juara umum setelah sempat juara tiga kali beruntun dan merebut kembali predikat juara LPTK Cup 2013 yang lalu dari kontingen Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Peserta kejuaraan tersebut terdiri dari 12 perguruan tinggi LPTK se- Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (Undhiksa), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), dan Universitas Negeri Manado (Unima).Kejuaraan yang digelar setiap dua tahun tersebut berlangsung dari Jumat, 29 Mei hingga Minggu, 31 Mei 2015 di Lapangan Tenis Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM). (SP27)

Label Berita: 

MAHASISWA FT UNY CIPTAKAN ALAT PEMUNGUT SAMPAH PADA ALIRAN SUNGAI

$
0
0

Penanggulangan penumpukan sampah pada aliran sungai di kota-kota besar  merupakan sebuah masalah yang belum teratasi dengan baik sehingga masih banyak pemandangan yang  tidak menyenangkan di bantaran sungai. Hal ini diperparah dengan seringnya warga membuang sampah di sungai tanpa menghawatirkan dampak yang akan terjadi seperti banjir, timbulnya penyakit serta rusaknya ekosistem yang ada di sekitar sungai.

Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro  Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan Rancang Bangun Inntopes atau Innovation Tools Pengangkat Sampah. Kelompok ini terdiri dari Slamet Riyanto, Robertus Kurnianto, Herdyanta Septian Putra, dan Febrian Erwin

Slamet Riyanto, ketua kelompok menjelaskan bahwa alat Inntopes didesain untuk mengangkut sampah yang terdapat di aliran sungai dengan menggunakan sistem konveyor. “Inntopes bekerja secara otomatis, dengan menggunakan bantuan sensor-sensor yang digunakan untuk mendeteksi sampah. Tumpukan sampah pada sungai akan diangkut menuju ke atas dan dipindahkan ke bak sampah yang yang terletak di tepi sungai sehingga akan mempermudah petugas sampah untuk mengangkutnya”, jelasnya.

“Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama seperti bak penampungan sampah, motor listrik sebagai penggerak serta pengendalian berbasis mikrokontroller serta baterai”, ujar Slamet Riyanto.

 “Alat ini telah di ujicobakan di Desa Babrik, Kelurahan Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan mendapat sambutan baik dari petani yang menggarap sawah disekitar sungai karena alat ini dapat mengurangi tingkat polusi”, bebernya.

“Dari ujicoba yang dilakukan sensor alat ini dapat bekerja ketika sampah sudah tertahan pada ruji-ruji, namun terkadang garpu pengangkutnya tersangkut dengan ruji-ruji sehingga alat akan terhambat maka dari itu pada bagian tersebut perlu beberapa penyempurnaan”, cerita Slamet

“Selain itu, konveyor juga bekerja dengan baik untuk mengarahkan sampah ke bak penampungan”, imbuhnya.

“Alat ini memang masih hanya berfungsi saat ada sampah yang terdeteksi oleh sensor. Namun, kami berharap akan memicuu ide-ide lanjutan untuk pembuatan seperti alat pembersih sampah di sungai yang terjebak pada pinggir-pinggir sungai”, harap Slamet Riyanto. (hryo)

Label Berita: 

MAHASISWA UNY UJI KADAR KOLESTEROL DARAH

$
0
0

Sekarang ini banyak orang melakukan gaya hidup tidak sehat sehingga memicu peningkatan kadar kolesterol darah total dan secara tidak langsung kadar kolesterol LDL pun dapat meningkat. Pengendalian kolesterol yang paling mudah adalah mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan kolesterol.

Menurut penelitian ahli, rebusan daun seledri dan ekstrak jipang mengandung zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Dari hal tersebut maka mahasiswa UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMPE) yaitu   Fitri Purnamasari, Irfan Aziz N, Dwi Arum Sari, Rahma Berlianti S (Prodi Biologi), Puji Astuti (Prodi Ilmu Sejarah) melakukan penelitian Uji Pengaruh Kombinasi Dosis Ekstraks Buah Jipang ( Sechium Sp. ) dan Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L. ) Terhadap Penurunan Kolesterol Darah pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus).

Fitri menjelaskan, prosedur penelitian meliputi pembuatan sari daun seledri dan buah jipang. Pembuatannya sebanyak 1000 g sampel daun seledri dan buah jipang masing-masing dibuat jus dengan menggunakan alat pembuatan jus (juicer). Jus yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam 15 cawan petri dan dilanjutkan dengan proses pengeringan/ penarikan uuap air dengan menggunakan frezz dryer, sehingga diperoleh sari yang kering dan beku. Kemudian dibuat sediaan uji sesuai dengan konsentrasi yang akan digunakan. Setelah itu membuat larutan natrium CMC 1 %, membuat larutan simvastidin.

“Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak daun Seledri dan ekstrak Jipang. Prinsip metode ini adalah pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar. Larutan uji dengan konsentrasi 10 gr/ml dibuat dengan cara membuat sebanyak 20 ml sari daun seledri dan buah jipang yang masing- masing ditimbang seberat 200mg. Kemudian masukkan ke dalam lumpang dan digerus sambil manambahkan sedikit demi sedikit larutan suspensi natrium CMC 1 % sebanyak 20 ml hingga homogen.

Langkah selanjutnya adalah persiapan hewan uji. Mencit terlebih dahulu diaklimatisasi selama satu minggu dengan tujuan mengadaptasi mencit dengan lingkungan sekitarnya serta meminimalisir stress pada mencit yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada bagian ini pula dilakukan pengamatan awal pada tikus mencit. Selama beberapa waktu, tikus dipuasakan terlebih dahulu kemudian diukur kadar kolestrol yang pertama (ke-0). Hewan lalu diberi diet kolestrol (lemak kambing, minyak goreng dan kuning telur) yang kemudian mencampurkannya pada pakan atau minumnya selama 2 minggu. Kemudian diukur kembali kadar kolestrolnya.

Tahap selanjutnya  yaitu pemberian ekstrak terhadap hewan uji dengan  diberi dosis tertentu yang diberikan secara oral, dengan variasi dosis, seperti yang telah ditetapkan dalam penelitian.

Pada pengukuran kadar kolesterol mencit menunjukkan penurunan yang terjadi pada pengukuran kadar kolestrol tikus setelah diberi ekstrak. Tikus yang sebelumnya diberi det koletrol dengan kuning telur bebek kolestrolnya naik dari dari kolestrol normal sebesar 10-54mg/dl. Dengan pencekokan rutin  selama 21 hari, kolestrol darah pada tikus putih dapat turun mendekati normal. Hal menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian ekstrak jipang dan seledri dalam menurunkan koletsrol darah. Penurunan kolestrol darah tertinggi yaitu pada kombinasi doses ekstrak 20 mg/ekor seledri dan 40 mg/ekor jipang dengan penurunan kadar kolestrol maksimal sebesar 22,7 mg.dl. (witono)

 

`     

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live