Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

SENAT FIP KOMISI C KUNJUNGI ASRAMA KAMPUS WATES

$
0
0

Rombongan anggota Senat FIP Komisi C UNY berkunjung ke UNY Kampus Wates pada Jumat (22/5/2015). Kunjungan ke UNY Kampus Wates ini dikhususkan untuk melihat dan mengobservasi Asrama dan Hima Kampus Wates.  Di awal kedatangan ombongan yang berjumlah 10 orang ini langsung melihat proses pembelajaran dan workshop PPG SM-3T Prodi Pendidikan Luar Biasa FIP. Para anggota senat juga sempat berdialog langsung dengan para mahasiswa.

Bambang Saptono, M.Si., selaku pengelola Kampus Wates menyampaikan kunjungan ini sebagai wadah observasi agar rusunawa dan Hima Wates dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi. “Semoga para anggota komisi C ini dapat memberi masukan-masukan yang dapat memajukan rusunawa,” ungkap Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa idealnya asrama harus dekat dengan kampus. Mahasiswa di kampus Wates ini relatif dekat untuk menuju kampus. Pendidikan tidak hanya di kampus tapi asrama pun merupakan sebuah proses pendidikan. “Pendidikan berasrama dimulai dari kegiatan yang paling sepele yaitu makan bersama. Makan bersama akan menumbuhkan rasa kebersamaan, solidaritas  dan juga kedisiplinan,” tambah Bambang.

“Dengan melalui pendidikan berasrama mahasiswa akan dilatih untuk mempunyai karakter yang disiplin dan tertib. Kita memiliki buku panduan tentang tata tertib dan sanksi administrasi jika ada penghuni asrama yang melanggar. Kita akan memberikan sanksi kepada penghuni asrama yang melanggar untuk memberikan efek jera terhadap penghuni lain agar tidak terulang lagi.“

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa masukan oleh Dr. Cepi Safrudin Abdul Jabar untuk memberikan nuansa Jogja di setiap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Karena nuansa Jogja ini akan memberikan kesan dan pengalaman  bagi setiap individu penghuni asrama. “Tapi tetap juga karena ini multi etnis sebaiknya ada satu event yang menampilkan kebudayaan baik berupa bahasa, makanan dari setiap wilayah dari para penghuni asrama. Hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai terhadap kebudayaan nusantara,“ tambah Cepi.

Acara diakhiri dengan rombongan mengunjungi secara langsung lingkungan dan sarana prasarana asrama putri maupun putra. (tusti) 

Label Berita: 

JAGA PENCERNAAN DENGAN SEREAL GAYAM

$
0
0

Seiring dengan kemajuan teknologi dan kehidupan masyarakat yang ingin serba cepat dan praktis, pola makan pun ikut bergeser. Sarapan dengan sereal instan merupakan salah satu pilihan yang mulai popular dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Sereal selama ini dikenal terbuat dari jagung, gandum, atau beras. Namun sekelompok mahasiswa FMIPA UNY berhasil membuat sereal dari biji gayam.

Pemanfaatan biji gayam sebagai sereal dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi biji gayam. Secara tidak langsung apabila masyarakat mulai menyukai biji gayam maka mereka akan membudidayakan tumbuhan gayam sebagai penghasil bijinya. Hal tersebut diharapkan mampu menjaga keberadaan tumbuhan gayam yang apabila dibiarkan pasti akan mengalami kelangkaan.

Lailatul Fitriyah dan Dwi Nugrohowati dari Prodi Pendidikan Biologi, Felita Aprilla Zora Prodi Pendidikan Fisika, Mariana Ramelan Prodi Pendidikan Matematika serta Niken Ambar Pratiwi Prodi Kimia mengolah gayam yang banyak terdapat di daerah Kalasan menjadi sereal. Lailatul Fitriyah mengatakan bahwa biji gayam dapat dimanfaatkan menjadi sereal karena memiliki asupan gizi yang baik bagi sistem pencernaan.

“Selain itu, biji gayam juga mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menggantikan peran nasi sebagai makanan pokok,” kata Lailatul Fitriyah. Selain itu, gayam memiliki kandungan zat antioksidan, kandungan ini berfungsi untuk kekebalan tubuh sehingga tubuh terjaga dari berbagai penyakit. Tanin merupakan unsur senyawa yang terdapat pada biji gayam ini berfungsi untuk membantu usus lebih cepat menyerap sari makanan tanpa gangguan mikroba lain yang mengganggu dan menimbulkan pembusukan sebelum proses.

Gadis kelahiran Blitar, 8 November 1995 tersebut mengungkapkan bahwa gayam memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang merupakan sumber energi yang tinggi. Selain itu terkandung pula mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan berfungsi sebagai pengatur fungsi tubuh. Biji gayam memiliki potensi nutrisi yang baik. Pengolahan biji gayam dapat dikembangkan untuk memberdayakan potensinya dalam perdagangan.

Dwi Nugrohowati menambahkan bahwa secara tradisional biji gayam dikonsumsi terutama dalam bentuk biji rebus. Biji gayam rebus bersifat kesat sehingga jika dikonsumsi bersifat mengenyangkan, tetapi sulit dicerna. “Ini yang menyebabkan masyarakat enggan untuk mengolah biji gayam tersebut” kata Dwi Nugrohowati. Biji gayam terasa hambar sehingga pada saat musim berbuah, buah gayam hanya dibiarkan berjatuhan dan hanya sebagian orang saja yang mau mengomsumsinya.

Menurut Felita Aprilla Zora, membuat sereal gayam cukup sederhana. “Sediakan saja tepung gayam, tepung terigu, tepung maizena, margarin, kuning telur, gula halus, cokelat bubuk, choco chip, pengembang dan vanili sebagai bahannya” ungkap Felita.

Cara membuat tepung gayam yaitu buah gayam dipilah kemudian dikupas dan diambil bijinya, kemudian dicuci bersih. Setelah itu biji gayam dijemur hingga kering lalu digiling menjadi tepung. Sedangkan cara membuat sereal gayam, bahan berupa tepung gayam, tepung terigu dan coklat bubuk dicampur. Sementara itu margarin dan gula halus dikocok sampai lembut, lalu masukkan kuning telur satu persatu sambil terus dikocok dengan mixer.

Langkah berikutnya, masukkan campuran tepung, coklat bubuk, dan pengembang sedikit demi sedikit hingga semua  tercampur. Adonan lalu dikocok sampai  kalis dan dapat dibentuk. Kemudian adonan dicetak sesuai selera dan hias dengan choco chip. Letakkan dalam loyang yang sudah diolesi dengan margarin. Panggang dalam oven selama 15 menit kemudian angkat dan dinginkan. Sereal gayam siap dihidangkan. (Dedy)

Label Berita: 

FT UNY JALIN KERJASAMA DENGAN MGMP TEKNIK SEPEDA MOTOR SLEMAN

$
0
0

Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  memperluas jaringan kerjasama dengan menggandeng Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknik Sepeda Motor (TSM) Kapupaten Sleman, Yogyakarta. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono dengan Ketua MGMP TSM Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Handoko, S.Pd.T. di Ruang Dekan FT UNY, Senin, (25/5/2015). Kerjasama ini bertujuan untuk pengambangan kedua institusi berlandaskan prinsip kemitraan dan kebermanfaatan.

Dr. Moch. Bruri Triyono menjelaskan bahwa dengan kerjasama ini nantinya FT UNY akan memberikan semacam pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru produktif khususnya pada bidang ilmu Teknik Sepeda Motor sehingga yang akan banyak terlibat adalah dari jurusan Pendidikan Teknik Otomotif.

 “Selain itu, kami juga akan melakukan pendampingan terkait pengembangan kompetensi siswa dalam menghadapi Lomba Komptensi Siswa (LKS),” tutur Dekan FT UNY.

 “Sebenarnya kami dari pihak FT UNY juga sudah sering memberikan pendampigan maupun pelatihan semacam itu kepada guru-guru di Sleman, jadi Perjanjian Kerjasama ini sebagai legalitas administratif  karena kerjasama dengan mereka (MGMP Sleman) telah berjalan cukup lama,” imbuh Dekan FT UNY.

Concern dari FT UNY memang pada pengembangan pendidikan vokasi sehingga kami akan terus merangkul sekolah-sekolah bidang kejuruan atau vokasi untuk bersinergi dalam memajukan pendidikan vokasi di Indonesia,” tutupnya. (hryo)

Label Berita: 

PENJAJAKAN KERJASAMA DOUBLE DEGREE ANTARA UNY DAN THE UNIVERSITY OF ADELAIDE, AUSTRALIA

$
0
0

Delegasi the University of Adelaide, Australia berkunjung ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menjajaki kerjasama Double Degree Program for Master of Education, Selasa, 26 Mei 2015.

Chrisia Iskandar, In-country Representative of the University of Adelaide for Indonesia, diterima oleh Prof. Pardjono, Ph.D., Asisten Direktur I Program Pascasarjana UNY dan Retna Hidayah, Ph.D., Ketua Bidang Kemitraan Luar Negeri, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY.

Universitas terkemuka di Negeri Kangguru tersebut tengah menginisiasi kerjasama Double Degree Program for Master of Education dengan universitas kependidikan di Indonesia. UNY menjadi salah satu mitra potensial karena program kerjasama ini juga didorong oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dimana the University of Adelaide dan Universitas Negeri Yogyakarta menjadi bagian dari daftar universitas yang direkomendasikan oleh LPDP.

“UNY menyambut baik tawaran the University of Adelaide dengan harapan kualitas universitas semakin terangkat. Bagi calon mahasiswa, program double degree tentunya akan sangat menarik minat calon mahasiswa,” ungkap Prof. Pardjono, Ph.D.

Adapun bidang studi yang menjadi prioritas dalam kerjasama ini adalah TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages),Science and Mathematics Education, dan Higher Education Administration.

“Kami selaku perwakilan the University of Adelaide sangat senang dengan respon Universitas Negeri Yogyakarta yang dengan cepat menanggapi tawaran kerjasama ini,” tandas Chrisia Iskandar.

Program double degree ini akan diawali dengan penandatanganan MoU antara UNY dan the University of Adelaide. Selanjutnya, detail rancangan kurikulum dan kegiatan akademik akan dibahas melalui pertemuan antara perwakilan School of Education maupun Post Graduate Coordinator  dari the University of Adelaide dengan pimpinan program pascasarjana UNY beserta ketua program studi program magister yang menjadi prioritas kerjasama.

Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam dan menghasilkan kesepakatan bahwa kedua universitas sepakat untuk menindaklanjuti rancangan kerjasama Double Degree Program  for Master of Education  dengan pembahasan MoU yang akan memayungi kegiatan kerjasama tersebut. (Yuliana)

Label Berita: 

KMP UNY BANGUN SINERGI DENGAN FORUM WACANA IPB

$
0
0

Dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program kerja guna membangun sinergi antar sesama lembaga mahasiswa pasca, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) menyambut kunjungan tamu dari Forum Mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Forum Wacana IPB) yang sekaligus sebagai Koordinator Forum Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (FMPI), Sabtu, 16 Mei 2015.

Berhubung kondisi kampus sedang libur nasional, acara penerimaan tamu dilaksanakan di Masjid Mujahidin. Dalam kesempatan itu rombongan pengurus Forum Wacana IPB berbincang-bincang dengan pengurus KMP UNY membicarakan beberapa rencana kerjasama dalam menghimpun potensi dari mahasiswa pascasarjana dalam bidang penelitian dan pengembangan organisasi.

Dalam kesempatan itu, Ketua WACANA IPB yakni saudara Lutfi Nur’azkiya, SP, menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke KMP UNY yakni untuk membangun silaturahim dan jaringan antar organisasi mahasiswa pascasarjana Indonesia sebagai tindak lanjut dari acara Post Graduate Student Conferrence yang dilaksanakan bulan Maret lalu. Sementara dari KMP UNY Ence Surahman, S.Pd. menyambut baik kedatangan tamunya.

“Saya secara pribadi dan atas nama Keluarga Mahasiswa Pascasarjana UNY menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan dari rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana IPB, dan kami sampaikan mohon maaf karena tidak bisa menyambut dengan semestinya, mengingat kondisinya sedang libur, jadi hanya alakadarnya saja, namun demikian tentu hal ini tidak mengendorkan semangat kita yang paling utama yakni dalam rangka menjalin sinergi antar organisasi mahasiswa pascasarjana untuk berkontribusi memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa sesuai kiprah kita di masing-masing kampus,” ungkap mahasiswa Pascasarjana Prodi Teknologi Pendidikan asal Garut tersebut.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari acara tersebut, rencananya kedepan akan dilaksanakan kegiatan antar mahasiswa pascarjana dalam bidang penelitian dan olahraga. “Ke depan kita rancang bersama agenda antar mahasiswa pascasarjana seperti futsal competition, penelitian dan kajian bersama terhadap isu-isu nasional, bahkan jika KMP UNY bersedia menjadi tuan rumah sekaligus panitia futsal competition kami dengan senang hati,” pungkas Lutfi mahasiswa Pascasarjana Prodi Agribisnis semester 4 asal Kuningan Jawa Barat tersebut. (Humas KMP)

Label Berita: 

UNY JUARA III LOMBA ECO HOUSE DESIGN COMPETITION 2015

$
0
0

Tim Bimasena Divisi Rancang Bangun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rekayasa Teknologi UNY kembali menorehkan prestasi di event berskala nasional yakni Eco House Design Competition yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) UGM pada tanggal 23 Mei 2015 lalu di foodpark BNI UGM. Dalam event  tahunan yang mengangkat tema “Kampung Nelayan” tersebut, Tim Bimasena UNY berhasil meraih juara III.

Tim ini terdiri dari empat orang mahasiswa dan satu dosen pembimbing yang semuanya berasal dari Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanan FT UNY. Keempat mahasiswa tersebut adalah Agus Setyawan (ketua tim), Taufiq Budi, Dzulfiqar Adam, dan Enik Ernawati. Sementara dosen pembimbing tim adalah Retna Hidayah, Ph.D.

Dalam kesempatan kali ini, tim mempersembahkan maket perumahan dengan desain rumah yang memiliki konsep recovery (Green eco recovery residence of Yogyakarta). Konsep Recovery dikembangkan dengan menekankan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memiliki fungsi ekonomis, perumahan tersebut memiliki inovasi rumah asap ikan (Bloater House) di setiap rumah. Dengan adanya inovasi Bloater House ini diharapkan nelayan memiliki penghasilan tambahan selain dari melaut yang merupakan pekerjaan utama dari nelayan.

“Sebuah  kebanggaan tersendiri bagi tim Bimasena UNY setelah berhasil meraih juara III, hal tersebut disebabkan lawan dalam perlombaan tersebut sebagian besar berasal dari Jurusan Arsitek yang sejalan dengan bidang lomba. Akan tetapi, dengan kerja keras tim dan doá serta bantuan dari teman-teman jurusan dan dosen, tim berhasil lolos seleksi awal dan mendapatkan posisi III pada saat pengumuman lomba,” ujar Agus.

Semoga dalam lomba yang diadakan pada tahun depan, UNY bisa ikut berlomba lagi dan mendapat juara yang lebih baik lagi. (pii)

Label Berita: 

KMP UNY GALANG DONASI KEMANUSIAAN UNTUK KORBAN GEMPA NEPAL

$
0
0

Sebagai bentuk kepedulian antar sesama manusia, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) melakukan pengumpulan donasi kemanusiaan untuk korban gempa Nepal. Pengumpulan dana dilakukan selama 5 hari, dari tanggal 4—8 Mei 2015. Dana yang terkumpul sejumlah Rp. 1.205.800,00.

Dana kemanusiaan disalurkan melalui salah satu lembaga pengelola dana kemanusiaan nasional yakni Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Penyerahan dana diserahkan langsung oleh Ketua Keluarga Mahasiswa Pascasarjana UNY bersama beberapa pengurus di Gedung Islamic Education Center (IEC) Masjid Mujahidin.

“Kami menyampaikan amanah untuk menyalurkan donasi kemanusiaan dari civitas pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta kepada PKPU jumlahnya sebesar satu juta dua ratus lima ribu delapan ratus rupiah, sebagaimana akad kami dengan para civitas akademika, mohon dana ini disampaikan dan dipergunakan untuk dana kemanusiaan korban gempa Nepal, semoga bermanfaat,” ujar Ence Surahman sembari menyerahkan uangnya.

Uang diterima oleh Bapak Aris Budi Santoso petugas PKPU Yogyakarta sembari dihitung ulang secara bersama-sama. “Kami sampaikan terimakasih untuk kepercayaan menitipkan donasi kemanusiaan kepada lembaga kami. Insya Allah dana ini akan kami peruntukan sebagaimana akad di awal panitia pengumpul donasi. Sejauh ini PKPU sudah memberangkatkan tiga tim relawan ke wilayah korban gempa Nepal,” ujarnya. (Humas KMP)

Label Berita: 

RISET HOLISTIK MAHASISWA S3 IP-PSD KE SURAKARTA

$
0
0

Kajian Multi Disiplin Sekolah Dasar adalah sebuah perspektif holistik dalam mengembangkan kompetensi keahlian para calon doktor S3 Ilmu Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Sekolah Dasar (IP-PSD). Melalui pendampingan Prof. Pardjono, Ph.D. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kajian Multi Disiplin Sekolah Dasar, para mahasiswa PSD angkatan pertama 2014/2015 dibimbing dalam kajian teoretis dan praktis melalui mimbar kuliah dan riset lapangan secara holistik.

Beberapa aspek kunci yang dikaji seperti Kepemimpinan Pendidikan, Management, Konsep Green School, Peran Masyarakat, Sarana Prasarana, SDM, Pembiayaan dan Pendanaan, Sumber belajar dan Media Belajar dan Proses Pembelajaran dikaji secara mendalam dari sudut pandang teoretis keilmuan namun belum komprehensif jika pendekatan lapangan tidak disentuh melalui observasi dan riset lapangan riil.

Untuk Mewujudkan tujuan itu, maka mahasiswa S3 IP konsentrasi Pendidikan Dasar di bawah ketua tim Daniel Dike Tukan dan Gunadi Adiputra Yunus menuju Surakarta pada hari Kamis, 21 Mei 2015. Jumat dan Sabtu 22—23 Mei 2015 mahasiwa dibagi dalam tiga tim untuk melakukan riset dan observasi di tiga sekolah yakni, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, SD/MI Muhammadiyah Program Khusus Kertasura dan SD Muhammadyah IT Al-Kautsar.

Beberapa informasi yang didapat dari studi Lab tersebut di antaranya, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat merupakan sekolah unggulan dengan visi “Terwujudnya sekolah dasar yang unggul dalam ketauhidan dan keilmuan serta membentuk manusia yang berkualifikasi ulul albab.” Hebatnya sekolah ini memiliki team work yang kompak  dengan semangat transparansi. Selama empat tahun terakhir SD Muhammmadiyah PK Kottabarat menjadi rangking 1 se-Kotamadia Surakarta. Yang berbeda dari sekolah ini adalah para Guru tidak diijinkan memberi les privat di luar sekolah dan siswa tidak diberikan PR sesudah pulang sekolah karena siswa sudah cukup dibekali dan dibimbing sejak pukul 06.30-15.30. Sepertinya, konsep meraih prestasi tanpa les privat dan tumpukan PR adalah motto mereka.

Pada SD Muhammadiyah PK Kertasura, memiliki visi “memupuk benih kesalehan serta unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa”. SD/MI Muhammadiyah Kertasura memiliki keunikan dengan mengedepankan pendidikan berbasis Multiple Intelligences System. Ada kelas yang mengakomodir anak berkebutuhan khusus yang berbaur dan dibimbing dengan anak-anak yang lain dalam satu kelas. Beberapa pilar yang dikembangkan dalam pendidikan dan pembelajaran di SD/MI Muhammadiayah PK Kertasura adalah: religion and character building, agent of change, the best process, the best teacher and management control. Sangat terasa bahwa SD Muhammadiyah PK Kertasuro sepertinya siap untuk go international.

Di SD Muhammadyah IT Al-Kautsar, memiliki visi “menyiapkan Generasi muda yang unggul dalam keimanan dan ketaqawaan, berprestasi dibidang Iptek dan berkarakter Islami”. Beberapa keunggulan sekolah ini seperti program enam bulan bisa membaca Al-Quran, Tahfidz jus 30, memiliki asusransi kecelakaan anak, menekankan Emotional and Spiritual Quation (ESQ) menerapkan budaya Islam dan yang paling ditunggu adalah sekolah ini adalah yang terdepan dalam melahirkan Dai Cilik.

Observasi dan riset mahasiswa S3 IP-PSD ini tentunya memberikan banyak informasi dan pengalaman yang menginspirasi dari para siswa dan pendidik yang ada di tiga sekolah ini. Harapannya data dan pengalaman yang diperoleh dapat dikaji lebih komprehensif dan holistik dari berbagai disiplin ilmu untuk lebih memperdalam dan mempertajam kepekaan intelektual untuk mengasah kompetensi calon ilmuwan dan peneliti di bidang Pendidikan Dasar. (Daniel Dike Tukan)

Label Berita: 

GARUDA EVO DAN GIC IKUTI KEMAH ILMIAH TIK DI MUSEUM BENTENG VREDEBURG

$
0
0

Garuda EVO (Electric Vehicle Oddsey) dan GIC (Garuda Inspection Car) ikuti ICT Camp and Edu Fair/Kemah Ilmiah TIK tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertempat di Museum Benteng Vredeburg pada 27—28 Mei 2015, pameran pendidikan ini mengangkat tema “Be Smart and Creative with ICT”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan mutu pendidikan melalui ajang inovasi dan kreativitas. Melalui lomba kreativitas dan pemanfaatan teknologi diharapkan generasi mendatang dapat menjadi generasi yang memiliki knowledge atau pengetahuan sehingga memiliki kepercayaan diri dalam menyampaikan gagasannya.

Acara dimulai dengan pembukaan yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari kepala Balai Tekkomdik Singgih Raharjo, S.H., M.Ed. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Dinas Dikpora DIY Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji, menyampaikan bahwa DIY akan menjadi Cyber Province khususnya dalam bidang pendidikan. Pembukaan ICT Camp and Edu Fair/Kemah Ilmiah TIK tahun 2015 ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Dinas Dikpora DIY. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke setiap stand.

Acara ini diikuti oleh kurang lebih 500 orang yang terdiri dari siswa SD hingga SMA, Mahasiswa dan Guru-guru. Beragam aktivitas akan diselenggarakan dalan dua hari ini baik aktivitas untuk siswa-siswa maupun untuk guru. Dalam acara ini juga diselenggarakan workshop Ipad untuk pendidikan dengan peserta yang terbatas yaitu 20 orang.

Dalam kesempatan ini, Garuda UNY Racing Team memamerkan salah satu karyanya yaitu Garuda EVO. Garuda EVO merupakan mobil buatan Garuda UNY Racing Team yang telah Berjaya di Korea Selatan dalam ajang International Student Green Car Competition. Mobil balap formula ini telah berhasil menyabet beragam kategori juara dalam dua tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2013 dan 2014.

Selain itu, ditampilkan pula Garuda Inspection Car (GIC). GIC merupakan mobil inspeksi pertama yang dibuat oleh mahasiswa UNY. Tujuan pembuatan mobil ini adalah sebagai mobil yang digunakan oleh rektor UNY untuk melakukan inspeksi ke fakultas-fakultas. Mobil ini menggunakan tenaga solar sell dan tenaga listrik dengan spesifikasi electric motor BLDC, power 6000 watt, steel tube triangular frame, fiberglass composite body, solar sell additional power, rear wheel drive, rack and pinion steering, independent suspension dan memiliki double seat.

Mobil ini secara resmi dilaunching pada 2 Mei 2015 bertepatan dengan upacara hari pendidikan nasional dan bersamaan dengan peluncuran mobil HVO Garuda H15 yang bertanding di 2015 International Student Green Car Competition pada 29—30 Mei 2015 juga Garuda F15 yang merupakan mobil Internal Combustion Vehicle (ICV) yang akan bertanding pada ajang Student Formula Japan (SFJ) pada bulan September mendatang. (Anis)

Label Berita: 

DIK DOANK MEMOTIVASI MAHASISWA FBS UNY

$
0
0

Dik Doank, selebriti dan presenter menggugah motivasi ratusan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta dalam acara Pembinaan Karakter Mahasiswa FBS UNY angkatan 2014 di Auditorium UNY, Rabu, 27 Mei 2015. Saat tampil sebagai pembicara, pemilik nama asli Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma tersebut untuk menemukan gambar ikan pada coretan yang disediakan dengan menambahkan mata dan sirip. Dik Doank beralasan bahwa antara kemampuan menggambar dan menulis, lebih dulu menggambar. “Menggambar merupakan kemampuan dasar daripada manulis, berhitung, mapun kemampuan yang lain,” katanya pada peserta seminar yang diikuti oleh lebih dari 500 orang tersebut.

Selain itu, pemilik Sekolah Alam Kandank Jurank Doank ini pun memberi wejangan pada mahasiswa FBS UNY agar menyayangi ibunya. Jangan sampai para mahasiswa menyia-nyiakan kesempatan kuliah padahal ibunya di rumah berjuang mencari nafkah untuk biaya kuliah. Dik Doank mencontohkan dengan sebuah telepon seluler, dimana dengan kecanggihan teknologi manusia bisa berkomunikasi dengan media apapun.

“Tapi ibu berkomunikasi dengan bahasa hati,” katanya, “sehingga seorang ibu tahu keadaan kalian walau dari kejauhan dan kalian tidak memberi kabar padanya.” Dik Doank juga mengingatkan pada para mahasiswa agar senantiasa ikhlas dalam menempuh studi.

Wakil Dekan III FBS UNY Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. mengatakan bahwa acara pembinaan karakter ini adalah salah satu program jajaran kemahasiswaan FBS UNY untuk menanamkan nilai pendidikan karakter. “Dengan diberi motivasi seperti ini mahasiswa tahu kemana harus melangkah,” kata Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., “sehingga mereka mantap dalam pilihan jurusannya.” Selain itu dengan adanya pembinaan karakter diharapkan mahasiswa menjadi lebih dewasa dalam menempuh kehidupan pada masa depannya. (Dedy)

Label Berita: 

ITS INTIP RAHASIA PENGELOLAAN PROGRAM BIPA UNY

$
0
0

BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) UNY secara pasti telah menjadi program dengan perkembangan positif yang sangat cepat. Sebagai bukti, salah satu mahasiswa Darmasiswa UNY berhasil menyabet juara II nasional lomba pidato berbahasa Indonesia di Padang, Sumatera Barat. Setidaknya, itu yang diamini serta disetujui oleh berbagai institusi pendidikan lainnya di Indonesia. Terbukti, Rabu (27/5/2015), empat perwakilan dari Kantor Internasional (KI) ITS datang berkunjung guna mengintip rahasia BIPA UNY dalam membentuk pola pembelajaran yang kian terbukti kualitasnya.

Perwakilan dari KI ITS yang dipimpin langsung oleh Dr. Maria Anityasari, Kepala KI ITS, tersebut diterima dengan hangat oleh Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., beserta Sekbid Kerjasama Luar Negeri (KLN) KUIK, bagian kerjasama Pascasarjana UNY, serta staf KUIK di ruang Rapat Timur III B Rektorat UNY. “Jujur saja, ITS sangat kesulitan dalam membentuk pola pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Kami datang ke sini untuk belajar dari BIPA UNY yang kami rasa telah terbukti mempunyai program BIPA yang progresif,” tutur beliau di awal kunjungan.

Selain itu, beliau juga menceritakan beberapa kendala dari program BIPA ITS. “Posisi ITS tidak menguntungkan. Sebagai perguruan tinggi yang bercirikan teknologi dan sains, ITS tidak memiliki pola yang baku dalam pembelajaran Bahasa. Selama ini, pengajaran BIPA berasal dari UPT Pusat Bahasa yang belum punya kurikulum pengajaran BIPA,” tambah beliau.

Merespon hal tersebut, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., langsung berbagi rahasia pola pengajaran BIPA di UNY. Dosen Fakultas Teknik satu ini memulai dengan memaparkan beberapa hal yang menjadikan BIPA menjadi program unggulan di UNY. Selain itu, beliau juga berbagi mengenai langkah-langkah yang dilakukan BIPA UNY sebagai strategi internasionalisasi di UNY. Langkah-langkah tersebut dari paling awal adalah Bridging Course, Short Course, Annual Short, Credit Transfer, serta kerjasama di bidang lain.

Menginjak diskusi masalah teknis pelaksanaan pembelajaran BIPA di UNY, Lusi Nurhayati, M.App.Ling., sekretaris bidang KLN KUIK, membeberkan berbagai macam teknis program BIPA UNY. “Di awal mahasiswa asing masuk, kami mengadakan placement test untuk mengetahui kemampuan dasar Bahasa Indonesia mahasiswa asing tersebut,” jelas beliau. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini juga berbagi informasi mengenai jumlah efektif minggu bagi program BIPA selama satu semester, mekanisme pelaksanaan kelas dosen dan kelas tutorial serta program budaya yang menjadi nilai tambah dari BIPA UNY.

Pihak perwakilan dari KI ITS mengakui bahwa mereka semakin tercerahkan dengan adanya kunjungan kali ini. “Banyak sekali dari ide-ide yang diterapkan di BIPA UNY yang sama sekali belum terpikir oleh kami. Untuk itu kami berterima kasih untuk diskusi yang sangat mencerahkan ini,” tutup Dr. Maria Anityasari.

Sebagai penutup, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. menceritakan langkah ke depan BIPA UNY yang akan membuat kurikulum BIPA yang baku. “Semoga kurikulum tersebut  bisa menjadi pioneer kurikulum yang bisa diadopsi oleh berbagai program BIPA di perguruan tinggi lain di Indonesia,” beliau mengamini. (Yuhda)

Label Berita: 

ITS INTIP RAHASIA PENGELOLAAN PROGRAM BIPA UNY

$
0
0

BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) UNY secara pasti telah menjadi program dengan perkembangan positif yang sangat cepat. Sebagai bukti, salah satu mahasiswa Darmasiswa UNY berhasil menyabet juara II nasional lomba pidato berbahasa Indonesia di Padang, Sumatera Barat. Setidaknya, itu yang diamini serta disetujui oleh berbagai institusi pendidikan lainnya di Indonesia. Terbukti, Rabu (27/5/2015), empat perwakilan dari Kantor Internasional (KI) ITS datang berkunjung guna mengintip rahasia BIPA UNY dalam membentuk pola pembelajaran yang kian terbukti kualitasnya.

Perwakilan dari KI ITS yang dipimpin langsung oleh Dr. Maria Anityasari, Kepala KI ITS, tersebut diterima dengan hangat oleh Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., beserta Sekbid Kerjasama Luar Negeri (KLN) KUIK, bagian kerjasama Pascasarjana UNY, serta staf KUIK di ruang Rapat Timur III B Rektorat UNY. “Jujur saja, ITS sangat kesulitan dalam membentuk pola pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Kami datang ke sini untuk belajar dari BIPA UNY yang kami rasa telah terbukti mempunyai program BIPA yang progresif,” tutur beliau di awal kunjungan.

Selain itu, beliau juga menceritakan beberapa kendala dari program BIPA ITS. “Posisi ITS tidak menguntungkan. Sebagai perguruan tinggi yang bercirikan teknologi dan sains, ITS tidak memiliki pola yang baku dalam pembelajaran Bahasa. Selama ini, pengajaran BIPA berasal dari UPT Pusat Bahasa yang belum punya kurikulum pengajaran BIPA,” tambah beliau.

Merespon hal tersebut, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., langsung berbagi rahasia pola pengajaran BIPA di UNY. Dosen Fakultas Teknik satu ini memulai dengan memaparkan beberapa hal yang menjadikan BIPA menjadi program unggulan di UNY. Selain itu, beliau juga berbagi mengenai langkah-langkah yang dilakukan BIPA UNY sebagai strategi internasionalisasi di UNY. Langkah-langkah tersebut dari paling awal adalah Bridging Course, Short Course, Annual Short, Credit Transfer, serta kerjasama di bidang lain.

Menginjak diskusi masalah teknis pelaksanaan pembelajaran BIPA di UNY, Lusi Nurhayati, M.App.Ling., sekretaris bidang KLN KUIK, membeberkan berbagai macam teknis program BIPA UNY. “Di awal mahasiswa asing masuk, kami mengadakan placement test untuk mengetahui kemampuan dasar Bahasa Indonesia mahasiswa asing tersebut,” jelas beliau. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini juga berbagi informasi mengenai jumlah efektif minggu bagi program BIPA selama satu semester, mekanisme pelaksanaan kelas dosen dan kelas tutorial serta program budaya yang menjadi nilai tambah dari BIPA UNY.

Pihak perwakilan dari KI ITS mengakui bahwa mereka semakin tercerahkan dengan adanya kunjungan kali ini. “Banyak sekali dari ide-ide yang diterapkan di BIPA UNY yang sama sekali belum terpikir oleh kami. Untuk itu kami berterima kasih untuk diskusi yang sangat mencerahkan ini,” tutup Dr. Maria Anityasari.

Sebagai penutup, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. menceritakan langkah ke depan BIPA UNY yang akan membuat kurikulum BIPA yang baku. “Semoga kurikulum tersebut  bisa menjadi pioneer kurikulum yang bisa diadopsi oleh berbagai program BIPA di perguruan tinggi lain di Indonesia,” beliau mengamini. (Yuhda)

Label Berita: 

PENANDATANGANAN MOU ANTARA UNY DAN YALA RAJABHAT UNIVERSITY, THAILAND

$
0
0

Asst. Prof. Dr. Sombat Yotathip, President of Yala Rajabhat University (YRU) Thailand, didampingi oleh Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.,Wakil Rektor Bidang Pengembangan Universitas Negeri Yogyakarta, menandatangani Memorandum of Understanding kerjasama kedua universitas. Upacara penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di Ruang RKU, Gedung Rektorat UNY, Rabu, 27 Mei 2015.
Yala Rajabhat University adalah sebuah perguruan tinggi yang terletak di Thailand bagian selatan. Universitas ini mempunyai empat fakultas yakni Faculty of Education, Faculty of Humanities and Social Sciences, Faculty of Management, dan Faculty of Technology Science and Agriculture.

“Perwakilan 19 universitas di Indonesia mengunjungi YRU untuk melakukan diskusi kerjasama satu bulan yang lalu. Dalam program kerjasama, kami memprioritaskan kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta, mengingat beberapa program kerjasama yang telah berjalan seperti program transfer kredit dan pertukaran mahasiswa. MoU ini bukanlah dokumen semata, namun kerjasama yang nyata," sambut  Asst. Prof. Dr. Sombat Yotathip, President of Yala Rajabhat University.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. menyampaikan bahwa universitas Negeri Yogyakarta mendukung kegiatan kerjasama ini. Selanjutnya, kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat ikatan antara kedua negara yakni Indonesia dan Thailand.

“Kerjasama ini sangat menjanjikan karena banyak potensi kerjasama yang bisa dilakukan seperti dalam bidang bahasa, seni, penelitian, dan pendidikan. Kita harus memperluas ranah kerjasama dan mempertahankan kegiatan kerjasama yang telah berlangsung," tandas Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.

Diantara program kerjasama yang didiskusikan seusai penandatanganan MoU tersebut adalah partisipasi mahasiswa YRU dalam program Beasiswa Darmasiswa, pertukaran mahasiswa, pertukaran pengajar, dan kolaborasi penelitian. (Yuliana)

Label Berita: 

KONTINGEN LPTK UNY TIBA DI MAKASSAR

$
0
0

Rabu, 27 Mei 2015 Kontingen Universitas Negeri Yogyakarta tiba di Makassar pada pukul 12.10 WITA. Setelah menikmati perjalanan dari Bandara Sultan Hassanudin, rombongan kontingen UNY menikmati makan siang makanan seafood khas Makassar di Rumah Makan Paotere di Jln. Pettarani sebelum check in di Hotel Amaris Jln. Hertasling. Kedatangan tersebut dalam rangka mengikuti agenda dua tahunan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Cup VII Tahun 2015.

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan di Indonesia terdiri dari dua belas perguruan tinggi mantan Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (Undhiksa), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Manado (Unima).

Pada kesempatan kali ini,  LPTK Cup berlangsung di Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan. Pertemuan LPTK terakhir tahun 2013 bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung Jawa Barat.  Kontingen UNY yang dipimpin oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., nantinya akan melakoni beberapa agenda di Makassar dari welcome party di rumah jabatan Walikota Makassar dengan Walikota Makassar dan seluruh kontingen yang terdiri dari unsur pimpinan universitas LPTK Se-Indonesia. Selain itu, panitia mengadakan pertemuan ilmiah berupa Seminar Keolahragaan dan Workshop Program Studi, Pertandingan Tenis Eksekutif dan Prestasi, Pertandingan Bulutangkis Eksekutif dan Prestasi, Pertemuan Forum Rektor, dan Pertemuan Forum Dekan LPTK.

Kontingen UNY berpartisipasi dalam pertandingan tenis lapangan dan bulutangkis yang dibagi menjadi tim eksekutif dan tim prestasi. Tim eksekutif adalah tim yang terdiri dari para pimpinan universitas yang bertanding, sedangkan tim prestasi adalah terdiri dari dosen-dosen UNY yang sudah dibentuk dan berlatih sejak beberapa bulan yang lalu. (SP27)

Label Berita: 

PELATIHAN MEMBATIK DHARMAWANITA FAKULTAS TEKNIK

$
0
0

Dharmawanita Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan pelatihan membatik dari rumah Batik Morinda, Solo (24/5/2015). Pelatihan ini didampingi oleh Dr. Sarah Rum Handayani, dosen Tekstil dari UNS, dengan menekankan pada proses serta pewarnaan batik. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi ke keluarga Wakil Dekan II FT UNY, Dr. Dwi Rahdiyanta yang juga berdomisili di Solo.

Ibu Bruri Triyono, selaku ketua Dharmawanita FT UNY menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai ajang untuk memperkuat rasa persaudaraan antara keluarga besar FT UNY. “Kita berharap Dharmawanita bukan hanya menjadi kegiatan milik ibu-ibu saja namun dharmawanita  diharapkan menjadi wadah untuk berkumpul seluruh keluarga di FT UNY,” tuturnya.

“Ini juga baru kali pertama kegiatan Dharmawanita dilaksanakan di luar kampus agar ada nuansa dan suasana baru sehingga diharapkan makin meningkatkan kebersamaan diantara keluarga besar FT UNY”, imbuhnya.

Dr. Sarah Rum Handayani sebelum memulai pelatihan menjelaskan tentang jenis-jenis pewarna yang biasa digunakan dalam membatik serta keunggulan-keunggulannya. Pihaknya menjelaskan bahwa cukup banyak pewarna yang menggunakan bahan alami seperti secang yang mampu memberikan warna merah yang cukup kuat. “Adanya produk pewarna alami fungsional ini, dapat menghindari dampak-dampak yang ditimbulkan dari pemakaian pewarna sintesik”, jelasnya.

Setelah mendapat serangkaian penjelasan, ibu-ibu Dharmawanita FT UNY pun langsung melakukan praktik dari mewarnai, pewarnaan hingga pencelupan akhir kain batik. (hryo)

Label Berita: 

RAGA BASA: KERAJINAN TANGAN DARI BANJARSARI SAMIGALUH

$
0
0

Mengatasi sampah non-organik memang banyak cara, salah satunya  dengan membakar, mengubur di dalam tanah, atau mendaur ulang menjadi barang yang bernilai tinggi. Mendaur ulang atau mendaya alihkan fungsi sampah tersebut adalah solusi yang tepat.

Sementara itu warga di Banjarsari Samigaluh Kulon Progo Yogyakarta sebagian besar pekerjaannya adalah petani yang bekerja bila dibutuhkan. Para istri juga banyak yang hanya di rumah tanpa menghasilkan sesuatu bagi rumah tangganya.

Hal tersebut yang mendorong para mahasiswa UNY yang tergabung dalam tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) untuk memberi pelatihan kepada warga Desa Banjarsari Kec. Samigaluh Kab. Kulon Progo Yogyakarta lewat program yang diberi judul RAGA BASA (Kerajinan Tangan dari Banjarsari Samigaluh) guna mengembangkan potensi SDM di Desa Banjarsari tersebut. Para mahasiswa tersebut yaitu Laila Wahyu Trimartanti (prodi Matematika), Nur Azmil Khoiroh, Berlian Puspa Hasanah Mekatronika), dan Mahuda Alhar Zuhri (Pendidikan Teknik Elektro).

Ketua tim, Laila, menjelaskan Program RAGA BASA ini bisa mengurangi limbah sampah dengan memanfaatkan barang-barang bekas sebagai suplemen kerajinan utama dengan dibaluti berbagai bahan organik seperti pelepah pisang dan bambu yang akan membawa kesan natural, glamor dan tidak menghilangkan nilai budaya dari dusun Balong Enem, Banjarsari itu sendiri sehingga bisa mendatangkan wisatawan yang menyukai suasana asri khas Banjarsari dengan ciri khas RAGA BASA yang akan memikat penikmat wisatawan untuk sering berkunjung dan tidak lupa untuk membawa sovenir yang unik dan beraneka ragam.

“Kerajinan yang kami latihkan,” lanjut Laila, “meliputi pembuatan tempat pensil, gantungan kunci, vas bunga, asbak rokok dan hiasan rumah, serta tempat tisu. Untuk tempat pensil pembuatannya yaitu dengan bahan dasar botol bekas dipotong dan digabungkan lagi menggunakan resleting dan dililiti pelapah pisang yang sudah kering menggunakan lem hingga menutupi bahan dasar. Selanjutnya tahap pengecatan menggunakan cat plitur sehingga meninggalkan kesan natural dengan memanfaatkan barang-barang bekas non-organik.”

“Untuk gantungan kunci kami menggunakan bahan dasar sampah non-organik dengan lapisan bambu atau pelepah pisang kering dengan branding daerah Banjarsari. Diakhiri dengan pengecatan dengan cat plitur. Sedangkan untuk vas bunga yaitu dengan bahan dasar botol bekas yang dipotong sesuai kebutuhan dengan lapisan bambu maupun pelepah pisang yang sudah dikeringkan membentuk hiasan yang indah dilihat dan memberikan kesan khas daerah Banjarsari.”

Sementara itu untuk asbak rokok dan hiasan rumah terbuat dari bambu sebagai tempat asbak yang dibentuk menyerupai hewan-hewan lucu dengan bantuan kertas koran/kertas bekas yang dihancurkan dan dicampur dengan air, lem, semen putih/kapur sehingga bisa dibentuk sesuai keinginan. Lalu diakhiri dengan pengecatan dengan beraneka warna yang menghibur. Untuk tempat tissue dibuat dari bambu dan pelepah pisang yang sudah dikeringkan dan dihias semenarik mungkin. (witono N)

Label Berita: 

KATA KUNCI BERBANGSA ALA SYAFII MAARIF

$
0
0

Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai tokoh bangsa dan pemikir yang tajam memilih diksi dalam setiap kalimatnya. Hal itu juga yang nampak saat digelar talkshow kebangsaan “Islam dalam bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan”di Ruang Sidang Utama UNY di bilangan Karangmalang Kamis (28/5/2015) pagi. Syafii Maarif yang juga dosen FIS UNY ini menegaskan tentang pentingnya seorang pemimpin negarawan.

“Pemimpin yang negarawan dibutuhkan bangsa ini ditengah maraknya aksi kekerasan sektarianisme dalam jubah Sunni-Syiah, kharijisme, yang itu sebenarnya adalah ciptaan sejarah” tegas Buya.

Talkshow ini digelar dalam rangka roadshow buku terbaru Ahmad Syafii Maarif. Buku ini memuat gagasan reflektif Ahmad Syafii Maarif yang lahir dari keprihatinan bahwa umat Islam, sebagai penduduk mayoritas Nusantara, semestinya tidak lagi memersoalkan hubungan Islam, Keindonesiaan dan Kemanusiaan. Jika keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan telah senapas dalam jiwa, pikiran dan tindakan umat Muslim Indonesia, Islam Indonesia akan mampu memberi solusi terhadap masalah-masalah besar bangsa. Sebuah Islam yang dinamis dan bersahabat, yang memberikan keadilan, keamanan, dan perlindungan kepada semua penduduk Nusantara.

Beragam isu yang dibahas dalam buku tersebut dikupas secara runtut dalam suasana yang hangat. “Bangsa ini terlalu lama pingsan dan abai pada persoalan besar kebangsaan. Kita paceklik negarawan,” demikian disampaikan Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan pendiri MAARIF Institute ini.

Talkshow ini adalah bagian dari rangkaian 80 Tahun Ahmad Syafii Maarif. "Kami berinisiatif membuat rangkaian acara selama tahun 2015 ini, bentuk ungkapan syukur bahwa Buya Syafii dikaruniai umur panjang dan kesehatan. Bisa jadi cermin untuk kalangan generasi muda agar mengikuti jejaknya, tak lelah berbuat untuk bangsa dan memperjuangkan kebajikan meski sudah sepuh," ujar Direktur Eksekutif MAARIF Institute Fajar Riza Ul Haq.

Dalam acara yang dipandu oleh Hilman Latief, Ph.D. ini juga hadir Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Prof. Wahab menyampaikan apresiasinya pada sosok Syafii Maarif yang masih terus berkiprah untuk bangsa dan negara. “Buya Syafii tak lelah mengingatkan kepada kita semua tentang prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara. Keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan adalah kata kunci dalam berbangsa,” jelasnya.

Selain penerbitan dan roadshow buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, MAARIF Institute juga akan mengadakan pementasan teater biografi Ahmad Syafii Maarif (ASM), penerbitan buku biografi pemikiran, dan Komik Syafii Maarif. “Semua kegiatan ini akan berlangsung selama tahun 2015 ini dan akan melibatkan banyak pihak dengan beragam latar belakang,” ungkap Fajar Riza Ul Haq.

Label Berita: 

KEGIATAN PENGABDIAN PKM-M TIM ARI WIBOWO

$
0
0

Tim PKM-M Hibah dana Dikti tahun 2015 yang diketuai oleh Ari Wibowo telah mengadakan salah satu kegiatan pengabdian, yaitu outbound lingkungan. Tim ini beranggotakan 4 orang, yaitu Mei Pritangguh, Wahyi Dwi Ulfa, Kholik, dan Arista Wita Kurnia. Kegiatan yang bertempat di Taman Olahraga Mahasiswa (TOM) Universitas Negeri Yogyakarta ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Mei 2015.

TK ABA Karangmalang, yaitu salah satu Taman Kanak-kanak yang beralamat di Gejayan menjadi mitra kerjasama tim ini. Outbound lingkungan merupakan implementasi game“Love Earth” yang telah dihasilkan tim PKM-M ini. Kegiatan ini diadakan dengan melibatkan seluruh anak TK ABA Karangmalang diawali dengan senam bersama kemudian dilanjutkan dengan outbound yang terdiri dari 4 pos permainan, yaitu: (1) pos melempar bola, (2) pos menangkap bola, (3) pos pesan berantai, (4) pos estafet karet.

Tim meminta 5 orang untuk membantu menjadi pemandu kelompok, yaitu Rohmah Nurhuda, Laela Suhartanti, Endarwati Dewi, Alia Zakiyah, dan Wahyu Ratna Putra. Kegiatan ini dilakukan supaya anak-anak mempunyai kesempatan untuk belajar di luar kelas. Manfaat yang dirasakan oleh TK ABA Karangmalang adalah meningkatkan rasa cinta lingkungan dan memberikan pola pikir pada anak mengenai cara menjaga lingkungan sekitarnya. Hal ini membantu menekan angka kerusakan lingkungan melalui penyadaran akan resiko kerusakan lingkungan dengan game edukasi “Love Earth” di TK ABA Karangmalang, Depok, Sleman, DIY. (Wahyi Dwi Ulfa)

Label Berita: 

JANU MUHAMMAD MEWAKILI UNY DALAM YLI 2015

$
0
0

Sejarah baru untuk prestasi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang pada tahun 2015 ini berhasil lolos dalam Young Leaders for Indonesia (YLI) National 2015. Janu Muhammad, mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi 2011 berhasil masuk 60 mahasiswa pilihan se-Indonesia setelah menyisihkan 1.300 lebih pendaftar YLI National 2015. Young Leaders for Indonesia adalah sebuah program tahunan yang di Jakarta yang mempunyai fokus menyiapkan para pemimpin muda Indonesia untuk menjadi the next future leaders sesuai bidangnya masing-masing. Sejak dimulai pada tahun 2008, YLI memilih 60 mahasiswa terbaik dari tanah air, bahkan yang sedang kuliah di Singapura, Malaysia, dan Australia untuk mengikuti program kepemimpinan selama enam bulan.

Terdapat tiga forum dalam rangkaian program YLI yang terdiri dari Forum 1 (Lead Self), Forum 2 (Lead Team), dan Forum 3 (Lead Change) dengan ada penugasan di antara dua forum. Pada tanggal 23—24 Mei 2015 telah diadakan Forum 1 di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Rangkaian acara yang serba berbahasa Inggris ini meliputi The Archipelago Economy: Unleasing Indonesia’s Potential, Breaking Down The Problem – Defining & Structuring, Taking Action to Solve The Problem – Prioritizing & Action Plan, dan lain sebagainya. Pada Forum 1 ini turut hadir Hadi Wenas (CEO MatahariMall.com) dan Butet Manurung (Founder Sokola) yang inspirasinya luar biasa.

Kegiatan YLI National 2015 bertajuk ‘Unleash Indonesia’s Potential’ didukung penuh oleh McKinsey&Company, sebuah perusahaan konsultan manajemen terbesar di dunia dari Amerika Serikat. Setiap peserta mendapatkan full scholarship mulai dari biaya transportasi hingga akomodasi semua sudah ditanggung McKinsey&Company. Sebagai timbal balik setelah Forum 1, setiap peserta diberikan tugas untuk menjalankan Personal Leadership Project (PLP) selama kurang lebih 2,5 bulan sampai sebelum Forum 2. Pada kesempatan ini, delegasi UNY menginisiasi Karung Goni Learning Center (KGLC) sebagai pengembangan Omah Baca Karung Goni yang berlokasi di Dusun Ngemplak, Caturharjo, Sleman. KGLC mempunyai fokus pada tiga aspek: Library Service, Non Formal Education, dan Youth Empowerment.

Semoga dengan keikutsertaan mahasiswa UNY dalam YLI National 2015 ini dapat membuka jalan untuk partisipasi di tahun berikutnya. Tentu juga akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa, lingkungan kampus dan masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai positif yang diperoleh selama enam bulan di Young Leader for Indonesia. (Janu M.)

Label Berita: 

GARUDA UNY JADI JUARA UMUM DI INTERNATIONAL STUDENT GREEN CAR COMPETITION 2015, KOREA SELATAN

$
0
0

Tim mobil Universitas Negeri Yogyakarta, Garuda UNY Racing Team (GURT) membuktikan konsistensinya dalam merajai gelaran 2015 International Student Green Car Competition (ISGCC) di kategori mobil hybrid. Mereka berhasil mengungguli jumlah perolehan poin dari rival terberat sekaligus juara bertahan tahun lalu, MDS Cruza. Satu-satunya tim wakil Indonesia ini berhasil menjadi juara umum dan mendapat gelar Best of the Best pada kompetisi yang berlangsung di Songsan-Myun, Hwasung-si, Gyeonggi-Do, Korea Selatan pada 29—30 Mei 2015. Ketua umum GURT delegasi 2015 ISGCC Yusuf Mulyadi tak dapat menyembunyikan keharuannya karena telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di Negeri Ginseng ini. Yusuf terlihat melakukan sujud syukur setelah menerima penghargaan di podium.

Dalam kompetisi di hari pertama pada 29 Mei 2015 mereka berhasil menyabet 1st winner maneuver dalam maneuverability race. Pada acceleration race mereka berhasil menduduki posisi 2nd winner acceleration. Yang lebih membanggakan lagi, mereka berhasil mendapatkan poin 594 dari total poin 600.

Pada hari ke-2 kompetisi, tim Garuda UNY mendapatkan tantangan berupa kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. Karena hujan turun, track yang digunakan basah dan membahayakan bagi kendaraan. Namun, HYVO 101 tetap melaju dan mampu finish di urutan ke-2. Capaian inilah yang membuat tim mobil UNY ini berhak untuk menjadi juara umum pada 2015 ISGCC dalam kategori mobil hybrid. “Di sini hujan, jenis ban yang digunakan tidak sesuai dengan track biasanya. Kami hanya bisa terus berdoa dan berharap tetap menampilkan performa terbaik,” tutur Yusuf, ketua tim, yang dihubungi sebelum Endurance Performance test dilaksanakan.

Meskipun finish di urutan ke-2, tapi hasil perhitungan poin yang diakumulasikan dalam 3 uji kendaraan tersebut  menempatkan HYVO 101 sebagai peringkat pertama di kategori hybrid vehicles. Hal tersebut tentu tidak lepas dari usaha yang ditempuh segenap anggota Garuda UNY dari awal tim terbentuk, mengembangkan kendaraan, hingga menghadapi segala dinamisasi pada hari H kompetisi.

“Kami merasa bersyukur. Ini bukan hanya usaha tim yang ada di Korea, tapi juga doa dan dukungan dari semua. Saya masih seperti mimpi. Saya sampai tanya ke diri saya sendiri lho, kenapa kok saya bisa sampai sini ya...” ujar Komara, salah satu racer andalan Garuda UNY Racing Team. (Anis)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live