Salah satu bidang yang harus dikuasai oleh staf pengajar dan mahasiswa adalah kemampuan melakukan penelitian. Kegiatan penelitian merupakan tugas pokok staf pengajar, yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain tugas bidang pengajaran dan pendidikan serta pengabdian pada masyarakat. Mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kemampuan melakukan penelitian karena melalui penelitian, mereka akan mendapatkan data guna penyusunan tugas akhir skripsi.
Pentingnya ketrampilan melakukan penelitian bagi civitas akademik, mendorong Laboratorium Kebijakan dan Pembangunan, Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY, menyelenggarakan Workshop Mixed Method dalam Penelitian Sosial. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2014 di Ruang Ki Hadjar Dewantara dengan menghadirkan narasumber Prof. Pamela Nilan, Staf Pengajar dan Assistant Dean of Research and Research Training, Faculty of Education and Art, School of Humanities and Social Science, Newcastle University, Australia. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penelitian campuran (mixed method) kepada staf pengajar dan mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Selama ini, para peneliti sosial, termasuk staf pengajar dan mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, sudah mengenal dan menggunakan metode penelitian kualitatif atau metode kuantitatif. Metode campuran merupakan kombinasi antara metode kualitatif dan kuantitaif, yang bertujuan untuk menutupi kekurangan dari kedua metode tersebut.
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Lena Satlita, M.Si., pada saat membuka acara mengemukakan bahwa workshop ini sangat penting guna meningkatkan kualitas penelitian civitas akademika Jurusan Ilmu Administrasi Negara (IAN). Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi pengembangan kerja sama institusional antara Jurusan IAN dengan universitas luar negeri yaitu Newcastle University Australia. Harapannya, pada masa yang akan datang akan lahir bentuk kerja sama penelitian atau kerja sama lain antara kedua institusi guna peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam pemaparannya, Prof. Pamela Nilan mengungkapkan jika metode mix atau campuran sangat berguna untuk menutupi kelemahan dua metode sebelumnya, yaitu metode kualitaif dan kuantitaf, sehingga hasil penelitian akan lebih valid. Metode ini akan sangat membantu peneliti terutama dalam penelitian yang menyangkut tema kompleks dan luas. Karena bersifat campuran, maka metode mixed method biasanya menggabungkan survey dan wawancara serta observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan data penelitian. Dalam memaparkan data temuan, peneliti tidak terpaku hanya pada data kuantitatif, melalui tabel sederhana atau analisis kuantitatif lainnya saja, tetapi juga menyertakan kutipan wawancara untuk mendeskripasikan data secara lebih mendalam. Dengan demikian, laporan penelitian akan merepresentasikan data yang lebih lengkap dan menjawab pertanyaan penelitian dengan lebih tepat. (Utami Dewi)