Mutu pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, baik dari aspek kualitas input mahasiswa, proses belajar mengajar, sumber daya, sarana prasarana, dan output lulusan. Aspek yang memegang peran penting tanpa mengabaikan aspek lainnya adalah kualitas proses pembelajaran, terutama dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi era persaingan global di masa depan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menghadapi kompetisi global adalah dengan memberikan mahasiswa suasana akademik yang berstandar internasional. Bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Kamis, 27 Maret 2014 dilaksanakan Diskusi FISTRANS (Forum Ilmu Sosial Transformatif) INSTITUTE dengan mengambil tema “Generasi Muda di Tengah Arus Perubahan Sosial di Indonesia”.
Pembicara yang hadir dalam kesempatan diskusi ini adalah Profesor Pamela Nilan dari Newcastle University and University of Western Australia. Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini juga dihadiri Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. Selain menghadiri, Dekan FIS tersebut juga membuka acara diskusi. Dalam sambutannya Dekan mengatakan, “Para mahasiswa harus benar-benar bisa mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Dalam kegiatan diskusi ini turut hadir Ketua FISTRANS INSTITUTE, Nasiwan, M.Si. Tidak ketinggalan segenap civitas academica FIS UNY hadir dengan penuh antusias. Moderator dalam acara ini adalah Amika Wardana, Ph.D., dosen Pendidikan Sosiologi FIS UNY. Pamela Nilan mempresentasikan hasil research-nya di Indonesia tentang generasi muda Indonesia dalam menghadapi era globalisasi. Sebagaimana kita ketahui bersama pada sekitar tahun 2045 Indonesia akan mengalami yang banyak ahli menyebutnya bonus demografi. Suata masa di mana jumlah penduduk usia muda/produktif mendominasi komposisi penduduk suatu bangsa. Hal ini tentu menjadi nilai lebih bagi Indonesia. Dalam penelitiannya pula, Pamela Nilan menemukan bahwa masalah terbesar yang dihadapi generasi muda Indonesia saat ini adalah narkoba, sek bebas, dll. sehinggan menurut Pamela Nilan pemerintah harus bisa menanggulanginya.
Acara ini diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dengan pemateri. Dalam kesempatan ini, luar biasa antusias peserta dalam merespon tema yang sangat up to date dan menarik untuk dikaji lebih lanjut. Hal ini menjadikan tolak ukur keberhasilan kegiatan yang digagas FISTRANS INSTITUTE tersebut. (Danu)