Dr.Rer.Nat. Ganden Supriyanto, M.Sc. mengungkapkan, “Dalam menyusun sebuah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mahasiswa harus menuangkan idenya dengan bombastis, rasional, dan menjadikan lingkungan sekitar sebagai objek kajian.” Ganden menjelaskan pula tentang tak ada batasan dalam berkreativitas. “Kreativitas itu tanpa batas. Maka, galilah semua kreativitas di dalam diri. Dengan berkreativitas melalui PKM, prestasi yang hendak diraih tak mustahil dapat terhela,” ungkap dosen yang rangkap jabatan sebagai ketua tim pendamping kemahasiswaan bidang penalaran Universitas Airlangga, Selasa pagi (11/2/2014), PLA FBS.
Ganden menjelaskan ihwal hierarki PKM secara khusus. Hierarki pertama bertumpu dasar pada “tataran ide” yakni: PKM-GT. Kedua, jenis PKM yang berpusat pada “eksperimentasi” yaitu: PKM-P, PKM-T, dan PKM-KC. Karakteristik ketiga, PKM yang bersifat “implementatif” di antaranya: PKM-M dan PKM-K. Sedangkan yang terakhir, PKM yang orientasinya “publikasi” yakni: PKM-AI. Meskipun demikian, Ganden juga menggarisbawahi bahwa dalam proses penulisan PKM, mahasiswa harus memerhatikan kaidah penulisan dengan betul. “Sebab, se-bombastis apa pun ide kita, tetapi tak dituangkan melalui bahasa yang baik dan benar, tetap saja substansi PKM itu kering,” tegasnya.
Selain itu, sebagai pendamping mahasiswa di Direktorat Kemahasiswaan, Ganden menyampaikan saran tenang peluang lolos PKM. “Kelolosan PKM –didanai maupun lolos presentasi Pimnas— ditentukan pula oleh faktor seberapa besar kebermanfaatan karya itu terhadap masyarakat,” tuturnya. “Tiga kata kunci lainnya supaya peluang lolos besar adalah KOA (kualitas, orisinalitas, dan asas kecukupan: pendekatan, metodologi, dan rencana kerja),” tambahnya.
Di akhir acara, Ganden memberikan stimulus motivasi kepada mahasiswa FBS dalam berkarya melalui PKM: “Kreativitas lahir dari kejelian mengamati semesta. Maka, jadilah mahasiswa yang peduli terhadap ciptaan Tuhan di sekitar kita.” (Rony)