Kamis (9/1/2014), sebanyak 15 guru dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah atas dari Australia yang tergabung dalam Asia Education Foundation, datang mengunjungi Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Kedatangan mereka bertujuan untuk mengeksplorasi hal kebahasaan terutama bahasa Indonesia, mempelajari tentang sistem kependidikan, kurikulum, fasilitas, sarana prasana, dan sumber daya kependidikan. Sebelumnya mereka telah mengunjungi beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah di Jakarta dan Yogyakarta. Setelah Yogyakarta, kegiatan akan diteruskan ke NTB dan NTT. Menurut Robert Skillern, pimpinan rombongan, Indonesia merupakan negara demokrasi ketiga di dunia yang memiliki keragaman agama, suku, budaya yang bisa diserap sebagai bahan pembelajaran untuk pendidikan dunia terutama di Australia.
Pada sesi diskusi para guru tersebut mencoba menguak bagaimana sistem pendidikan di Indonesia ini berjalan. Hadir pula WD I, II, III FIP beserta beberapa dosen yaitu Dwi Esti Andriani, S.Pd., M.Pd., M.Ed.St. dan Suyantiningsih, M.Ed. untuk menjawab banyak pertanyaan dari para guru tersebut. Mereka banyak bertanya tentang bagaimana pelajaran agama disampaikan, pengaplikasian Pancasila dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mereka menggarisbawahi pula teknologi yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia. Robert mengungkapkan pula besaran gaji yang diperoleh para guru di Australia untuk menunjang tenaga pengajar mereka yang kemudian dikomparasi dengan besaran gaji guru Indonesia.
Selanjutnya hasil dari diskusi tersebut akan digunakan untuk sumber pembelajaran bagi pelajar Australia. Sumber tersebut mencakup ilmu kebahasaan, ilmu pengetahuan, seni dan budaya, sejarah, geografi, ilmu kewarganegaraan, agama, dan ilmu ekonomi bisnis. (ant)