Drs. Kuswarsantyo, M.Hum., dosen Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY, berhasil meraih gelar akademik tertinggi doktor di bidang seni pertunjukan pada Prodi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM, 6 Januari 2014 lalu.
Tidak seperti ujian terbuka lainnya, ujian terbuka kali ini Kuswarsantyo menjadi satu-satunya promovendus yang men-“jathil” dengan kuda kepang di depan dewan penguji Guru Besar UGM pada sidang terbuka tersebut. Dr. Kuswarsantyo mempresentasikan hasil temuannya tentang “Perkembangan Kesenian Jathilan di DIY dalam Era Industri Pariwisata (1986-2013)”. Peragaan itu dilakukan untuk menunjukkan perbedaan klasifikasi jathilan yang berkembang saat ini. Dr. Kuswarsantyo menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-2.118 sekaligus doktor jathilan pertama di UGM .
Sebutan “Doktor Jathilan” pantas disematkan karena Kuswarsantyo yang berhasil menunjukkan temuan selama penelitian di lima wilayah di DIY dari segala aspek, baik estetis maupun nonestetis. Hal ini membuktikan bahwa sivitas akademika juga sudah turut mengapresiasi kesenian rakyat yang saat ini telah menjadi ikon wisata dan budaya di Yogyakarta serta Indonesia.