Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Bedah Buku,"The Art of Uniform for Hotels & Restaurant", yang ditulis oleh desainer Valentino Napitupulu, bertempat di KPLT FT UNY, Rabu (13/11/2013). Bedah Buku ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa PTBB, perwakilan hotel serta SMK-SMK di Yogyakarta serta masyarakat umum pecinta fashion.Valentino Napitupulu memulai usaha dan mendirikan workshop pembuatan pakaian spesialis seragam perusahaan seperti seragam untuk pegawai bank, properti, hotel, restoran, airlines, dan lain-lain sejak tahun 1988 di Jakarta. Ia merupakan lulusan S1 dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jurusan Tata Busana.
Dengan bukunya ini, Valentino Napitupulu ingin membagi ilmu yang telah dipelajarinya dan diharapkan dapat menjadi referensi sehingga bisa lebih mencerdaskan bagi para pemula, dan para pembacanya. “Buku ini mencakup perjalanan karir saya sebagai seorang designer sehingga harapannya dapat memberi pengetahuan bagi pemula mengenai konsep seragam yang tepat,” harapnya.
Buku The Art of Uniform for Hotels & Restaurant memberikan gambaran mengenai desain seragam yang sesuai dengan karakteristik perusahaan dan bagaimana melihat peluang bisnis dalam hal tersebut.
Di setiap sesi, Valentino Napitupulu menjawab banyak pertanyaan antara lain ia mengutarakan bahwa untuk mengetahui konsep desain yang sesuai maka perlu adanya survei untuk siapa seragam digunakan, bagaimana dan dimana lokasi perusahaan. “Kita harus survei tempat dahulu sebelum membuat desain sebagai sumber inspirasi dan apabila lokasinya terlampau jauh, kita dapat mengunjungi website yang dimiliki oleh pihak hotel & restoran. Biasanya pihak atau perusahaan besar memiliki website sendiri,” ungkapnya.
“Kemudian, yang kedua, jangan lupakan imej yang hendak diusung oleh pihak hotel & restoran sehingga imej mereka semakin naik,” tambahnya.
“Untuk pemilihan bahan sebaiknya menggunakan bahan yang mengandung katun dan polyester serta perlu diingat seragam tidak selamanya mengikuti tren karena bisa saja hal tersebut tidak menggambarkan suatu perusahaan.” (ratri)