Sapu Angin dan Naga Pasha, dua tim dari UNY, berhasil menjadi juara I dan II dalam Wind Turbin Design National Competition (Lomba Design Kincir Angin Tingkat Nasional) 2012 di Pantai Baru Pandansimo, Bantul, Yogyakarta (27-31/12/2012). Lomba yang diselenggarakan Kemenristek RI bekerja sama dengan Pemda Bantul dan Universitas Gajah Mada ini bertujuan menemukan desain kincir angin terbaik yang selanjutnya akan diaplikasikan sebagai sumber utama pembangkit listrik di daerah pesisir pantai terutama daerah Kabupaten Bantul.
Tim Sapu Angin beranggotakan Aji Setiawan, Arif Jatmiko, Eko Ali Masyhar dan Muslikhin dari Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana UNY serta Drs. Kadarisman Tejo Yuwono, dosen Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY, sebagai pembimbing. Sementara itu,Tim Naga Pasha beranggotakan Mukhlas Fajar Putra, I Wayan Adiyasa dan Anang Prasetyo dari Fakultas Teknik UNY.
Muslikhin, salah satu anggota tim Sapu Angin menjelaskan kelebihan desain kincir yang diciptakan timnya terletak pada daya tahan komponen dan desain rancangan. “Aspek desain kincir memang menjadi fokus utama pada lomba yang diselenggarakan kali pertama ini dan kami menerapkan prinsip sayap elang sehingga meski tekanan angin rendah, kincir kreasi kami masih tetap mampu berputar untuk mensuplai energi kedalam accu dengan stabil yakni 105 Ah/12 Volt tidak kurang-tidak lebih”, jelasnya.“Selain itu ketahanan kincir kami juga dinilai sangat baik karena pada hari kedua lomba kebetulan ada badai dan disaat kincir milik beberapa peserta lain mengalami gangguan, kincir kami tetap stabil dan berjalan dengan baik”, tambahnya.
Aji, anggota lainnya menambahkan bahwa kincir ciptaan kelompoknya terbuat dari alumunium dengan berat sekitar 4 kilogram. “Kedepan, kami akan terus mengembangkan prototype ini menjadi sebuah sistem pembangkit listrik tenaga angin yang diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan listrik masyarakat” ungkapnya
Selanjutnya, menurut Drs. Kadarisman, kedepan pembangkit listrik menggunakan kincir angin memang perlu dikembangkan karena selain merupakan sumber energi terbarukan, terobosan ini juga akan menghemat biaya yang luar biasa untuk sebuah suplai energi listrik. “Rencananya Pemda Bantul akan segera menerapkan sistem kincir untuk pembangkit tenaga listrik yang memang terbukti efektif dan efisien, oleh karenanya daerah-daerah lain perlu untuk mengembangkan hal yang serupa”, harapnya. (hryo/AW)