Para alumni Jurusan PLB dari angkatan tahun 1982–2012 memenuhi ruang Abdullah Sigit dalam acara Temu Alumni Pendidikan Luar Biasa (PKh saat masih IKIP Yogyakarta), FIP UNY, Kamis (3/1/2013). Acara dihadiri oleh seluruh dosen PLB, Dekan, WD I, WD II, dan WD III. Tak terkecuali Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, yang merupakan salah satu alumnus PLB UNY turut hadir dalam acara ini. Tercatat peserta temu alumni PLB FIP UNY sekitar 120-an alumni.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kajur PLB, Dr. Mumpuniarti, M.Pd., yang juga memprakarsai Temu Alumni PLB ini. Dilanjutkan dengan sambutan Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd., yang memberikan apresiasi pada para peserta untuk dapat hadir pada acara ini. Apalagi pada para angkatan tahun 1980-an yang rata-rata sudah bekerja di luar Jogja.
Dalam acara ini pula, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, berkesempatan memberikan sambutan sekaligus membuka acara Temu Alumni PLB FIP. Beliau sangat mendukung acara reuni seperti ini karena bisa menyambung kembali tali silaturahmi yang sempat terputus. Beliau juga bertemu dengan kawan-kawan masa kuliah dan bernostalgia dengan bercerita masa-masa indah saat masih mengenyam bangku kuliah.
Setelah acara coffe break dan foto bersama, acara inti dimulai dengan pemaparan Dr. Mumpuniarti, M.Pd. yang dimoderatori oleh Hermanto, M.Pd. Menurut hemat beliau, pada tahun 2013 akan dikembangkan kurikulum KKNI yang terdiri dari 9 jenjang. Guna menanggapi hal ini diadakanlah pertemuan alumni sebagai tempat perencanaan materi ajar terkait kurikulum yang akan dikembangkan. Ini bertujuan agar lulusan PLB akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Di dalamnya juga dibahas mengenai learning outcome Prodi PLB yang menitikberatkan pada penanganan anak berkebutuhan khusus, baik tunagrahita, tunanetra, tunadaksa, maupun tunarungu, dan lain-lain.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan Dr. Suparno mengenai Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI). Dalam penuturannya, semua hal yang berkaitan dengan profesi harus melewati asosiasi. Sementara yang kini sudah dilakukan asosiasi adalah PPG yang harus diuji oleh asosiasi sehingga sertifikat PPG dikeluarkan oleh asosiasi. Kemudian untuk naik pangkat profesi pendidikan khusus akan diseleksi juga oleh asosiasi sehingga bagi yang akan naik pangkat harus masuk anggota asosiasi melalui pengurus daerah masing-masing.
Untuk wilayah Jogja kepengurusan sudah tertata. Dan bagi daerah yang sudah ada pengurusnya tetapi belum aktif, beliau mengharapkan untuk diaktifkan kembali. Kemudian susunan pengurus diberikan kepada asosiasi (pengurus pusat) agar bisa ditampilkan di web APPKhI (www. appkhi.com). Demikian tambah beliau. (ant/lin)