Sejak tahun 2010 hingga 2012 tim peneliti dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, melakukan penelitian di bidang pendidikan seni musik dengan judul “Developing Model for Teaching and Learning Music in Public School Based on Comparative Study between Indonesia and the Netherlands”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran seni musik yang tepat untuk Sekolah Umum di Indonesia. Tim peneliti FBS UNY yang terdiri dari Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., dan Sudiyono, S.Pd., MA ini bekerjasama dengan tim peneliti dari Belanda, Prof. Dr. Theo Wubbels (dari Utrecht University) dan Dr. Karin Hoogeven (dari Hogeschool Kunsten Voor de Utrecht Belanda).
Menurut Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., penelitian tentang pembelajaran seni musik ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sikap pasif peserta didik Indonesia di mana hal itu tidak terjadi di negara-negara maju termasuk Belanda. “Pada umumnya, di negara-negara maju durasi waktu pembelajaran untuk setiap mata pelajaran relatif lebih lama, kurang lebih dua jam, baik pada tingkat Sekolah Dasar maupun Perguruan tinggi,” kata Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd.
“Namun yang menakjubkan, jarang sekali peserta didik tersebut mengantuk. Ini berbeda dengan kondisi di Indonesia yang walaupun durasi jam pelajarannya relatif lebih pendek, tetapi banyak peserta didik yang tidak dapat memusatkan perhatian pada pelajaran. Bahkan terdapat peserta didik yang mengantuk.”
Salah satu sebabnya adalah karena proses pembelajaran di negara-negara maju mengkondisikan peserta didik untuk melakukan eksplorasi, diskusi, dan presentasi karya, baik secara individu maupun kelompok. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik pun adalah tugas-tugas yang menarik dan aktual sehingga peserta didik merasakan kebermaknaannya secara langsung.
Mengkaji keunggulan model pembelajaran di Belanda berdasarkan observasi dan eksperimen yang dilakukan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi di Propinsi Utrecht Belanda, serta SMP di DIY dan Jateng maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi hasil belajar peserta didik, yang terdiri dari apresiasi, kreasi, dan ekspresi seni musik.
Menurut Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., prinsip model pembelajaran tersebut adalah konteks pembelajaran harus konkrit. Rancangan pembelajaran didasarkan pada kebutuhan peserta didik. Proses pembelajaran didasarkan pada student centered dengan pendekatan cooperative learning, sedangkan strategi pembelajaran menggunakan pembelajaran tematik dengan memadukan antara teori dan praktik. “Metode pembelajaran menggunakan metode tugas, diskusi, demonstrasi. Materi pembelajaran meliputi apresiasi, kreasi, dan ekspresi. Evaluasi menggunakan evaluasi otentik yang dilakukan oleh guru dan siswa,” tutup Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D. (Dedy)