Ratusan mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) ikuti kuliah umum bersama Edouard De Belizal, Ph.D. di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY, Selasa—Rabu (23—24/7). Menurut Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Dr. Hastuti, kuliah tersebut dimaksudkan untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang kegunungapian. Selain itu, kuliah umum tersebut diharapkan mampu memberikan pengalaman dan nuansa perkuliahan yang berbeda dengan dihadirkannya dosen dari Perancis. “Kami berharap para mahasiswa memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan nuansa kuliah yang berbeda dengan hadirnya dosen dari Perancis” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edouard menyampaikan materi tentang Volcanic Landscapes and Environment. Dosen yang mengajar di University Paris 1 Sorbonne tersebut menjelaskan bahwa gunung berapi merupakan suatu sistem saluran fluida panas yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yaitu garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Edouard menambahkan, gunung berapi selain menyimpan potensi bahaya juga memberikan beberapa manfaat untuk keberlangsungan hidup manusia baik yang tinggal di sekitar gunung maupun masyarakat secara luas. Beberapa manfaat tersebut antara lain abu vulanik dari letusan gunung berapi yang bisa menyuburkan tanah sehingga sangat membantu pertanian, sumber panas bumi yang dihasilkan oleh gunung api yang mampu menjadi sumber tenaga listrik, serta bahan material seperti batu ataupun pasir yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan.
Hastuti mengatakan bahwa selain memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, kegiatan tersebut juga bermanfaat bagi FIS UNY karena melalui program tersebut FIS UNY mampu memperluas jaringan kerjasama internasional dengan dosen ataupun universitas di luar negeri. Kegiatan serupa juga akan digelar pada tahun mendatang dengan menghadirkan Bryan Doucet dari Universitas Utretch Belanda sebagai dosen tamu. (Eko)