Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Vokal Paduan Suara Mahasiswa “Swarawadhana” UNY (PSM SW UNY) berhasil meraih gold dan silver medal serta meraih gelar runner up championship pada kompetisi paduan suara tingkat internasional; 2nd Bali International Choir Festival. Dari dua kategori yang diikuti, Mixed Choir dan Folklore, PSM SW UNY mendapatkan silver medal untuk mixed choir, dan gold medal untuk kategori folklore competition, serta meraih gelar runner up championship kategori folklore.
2nd Bali International Choir Festival adalah kompetisi internasional yang diikuti sekitar 70 kelompok paduan suara dari berbagai negara, dan berbagai daerah dari Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan dari tanggal 20—26 Juli 2013 di Ksirarnawa Art Centre Denpasar Bali. Terdapat enam kategori yang dilombakan dan PSM SW UNY mengikuti dua kategori yaitu Mixed Choir dan Folklore. Pada kategori Mixed Choir, tim PSM SW UNY membawakan dua lagu yaitu “Virga Jesse” dan “Bermazmurlah Bagi Tuhan”. Untuk folklore lagu yang dibawakan adalah “Menthok-menthok”, “Kaden Saje”, dan “Ketipak-ketipung”.
Tim lomba yang dikirimkan berjumlah 43 orang yang terdiri dari 29 penyanyi (Sopran: Renha, Lala, Septi, Ega, Belinda, Eka Mei, Dina, Lidya, Yustisia, Weni; Alto: Desi, Silvi, Maretha, Bella, Rakyan, Novi; Tenor: Jefry, Odhi, Marga, Azhar, Hendri, Cindra; Bass: Galang, Rizal, Faiz, Zaki, Sekti, Dedy, Arga), 1 orang conductor sekaligus pelatih Albertus Wishnu, 1 orang pianis: Gelar Panji Gemilang, 1 orang koreografer dan penari Ni Luh, 4 orang pengrawit gamelan Bali: Komang, D’guz, Agus, Kadek. Crew Official, Kostum dan Make Up: Alans, Alex, Mayon, Ubay, Lathif, Monic, Astrid. Beserta 1 orang pendamping sekaligus Pembina PSM SW UNY, Ibu MG Widyastuti, M.Sn.
Hasil yang diraih oleh PSM SW UNY yaitu: 1 medali emas dan 1 medali perak serta meraih gelar juara 2 championship kategori folklore ini sangatlah membanggakan. Perjuangan menuju kemenangan ini dimulai sejak 6 bulan yang lalu, dari seleksi tim lomba, latihan, pencarian dana, dan berbagai persiapan lainnya. Dana yang dibutuhkan memang tidaklah sedikit, dengan dukungan dana dari UNY serta perjuangan dengan cara ngamen, berjualan merchandise, dan perform di berbagai acara.
Kompetisi dilaksanakan tanggal 24 Juli 2013 pukul 09.40 WITA untuk kategori mixed choir dan 17.20 WITA untuk kategori folklore. Setelah melaksanakan tahap competition, tim Lomba yang mendapatkan medali emas dengan skor di atas 84 akan dihubungi oleh panitia dan besoknya tanggal 25 akan mengikuti babak Championship untuk menentukan champion dari kategori masing-masing. Sekitar pukul 01.00 WITA, tim PSM SW UNY dihubungi oleh panitia bahwa kami berhasil lolos menuju babak championship untuk kategori folklore.
“Segala perjuangan serasa telah terbayar setelah perform di atas panggung. Dari enam bulan latihan, perjuangan mengumpulkan dana, gonta-ganti anggota tim penyanyi, dan latihan yang keras, semuanya telah membuahkan hasil. Hasil yang diraih sesuai dengan usaha yang telah dilakukan keluarga PSM SW UNY. Kami telah menampilkan yang terbaik untuk dinikmati penonton dan juri, kepuasan terbesar kami adalah untuk menampilkan yang terbaik, medali emas dan perak merupakan bonus dari segala usaha yang telah kami lakukan,” tutur Ega Rezeki Margaretha Barus, Ketua PSM SW UNY sekaligus ketua pelaksana PSM SW UNY Goes to 2nd Bali International Choir Festival.
“Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada seluruh teman-teman keluarga PSM SW UNY, kepada pembina kami, Bu MG Widyastuti, pada Bu Nyoman, Kemahasiswaan UNY, Staff ahli WR III, dan semua jajaran rektorat. Juga kepada Miss Ni Luh koreografer dari pendidikan seni tari UNY yang kini keluarga dari PSM SW UNY, untuk Bli Komang, Bli Kadek, Bli Agus, dan Mas Degus. Semua bisa tampil lagi dengan teman-teman PSM SW UNY. Kepada Pak Wayan Senen dan Bu Lutfi atas segala bantuan dan doa serta dukungannya, kepada pelatih dan conductor, kami Mas Albertus Wishnu, kepada pianis yang luar biasa Mas Gelar, dan kepada keluarga kami tercinta FK UKM UNY dan HIMASIK UNY atas doa dan dukungannya.”
“Terimakasih untuk semua yang sudah membantu baik doa, dukungan, dan donasi. Semoga kami dapat terus memberi yang terbaik dan lebih lagi, tak ada rasa puas, harus terus belajar dan usaha keras. Om swastiastu Om. Viva PSM Swarawadhana!” tambah Ega. (Astrid SV)