Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

PELATIHAN PEWARA DI UNY

$
0
0

Syarat sebagai seorang pembawa acara yaitu suara jelas dan nyaman didengar, berpenampilan sopan, dan sesuai dengan acara serta memiliki wawasan luas, perbendaharaan kata yang memadai, dan kemampuan berbahasa yang baik. Sementara bahasa yang dipergunakan harus berwibawa, memiliki otoritas, tegas, menggunakan bahasa baku namun tetap informatif, singkat, dan jelas. Demikian dikatakan Ninda Nindiani, seorang trainer, broadcaster, dan professional MC yang telah menekuni dunia Public Speaking lebih dari 20 tahun dalam pelatihan pewara yang diselenggarakan di Ruang Sidang Senat UNY, Senin, 8 Juli 2013.

Lebih lanjut Ninda Nindiani mengatakan bahwa seorang pembawa acara harus bersikap positif terhadap diri sendiri dan pada orang lain sesuai tugas dan profesinya. “Luwes, pandai menyesuaikan diri, dan cekatan adalah keharusan untuk pembawa acara,” kata Ninda Nindiani. “Selain itu, juga harus disiplin dan selalu menjaga kesehatan serta tenang dalam menyikapi situasi apapun.” Pelatihan yang dilaksanakan Kantor Humas Promosi dan Protokol UNY dalam rangka pengembangan sumber daya manusia tersebut dibuka oleh Wakil Rektor II, Dr. Moch. Alip, M.A. dan diikuti oleh 60 orang staf dari semua unit kerja di lingkungan UNY.

Pembicara lain dalam pelatihan ini adalah Prof. Dr. Suwarna Pringgawidagda yang mengungkapkan bahwa dalam membawakan acara perlu adanya olah suara. “Jenis dan warna suara itu anugerah, namun irama dapat diolah,” katanya. Menurut dosen Prodi Bahasa Jawa FBS UNY tersebut, kecepatan pembawa acara tergantung jenis acaranya namun volume harus tetap bulat dan memadai. “Tone rendah terkesan khidmat dan tone tinggi terkesan semangat,” kata Prof. Dr. Suwarna Pringgawidagda.

Sementara Dr. Anwar Effendi menjelaskan bahwa sebagian besar aktivitas manusia selalu ditandai kegiatan bertutur karena dengan bertutur manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan menciptakan budaya insani. “Kemampuan bertutur atau berbicara bisa jadi merupakan bakat namun kepandaian bicara yang baik memerlukan pengetahuan dan latihan,” kata Dr. Anwar Effendi. “Orang sering memperhatikan cara dan bentuk pakaian, tetapi lupa memperhatikan cara dan bertutur yang baik. Di sinilah retorika sebagai ilmu berbicara diperlukan oleh semua orang.”

Kepala KHPP UNY tersebut mengatakan bahwa prinsip komunikasi yang efektif dirumuskan dalam konsep merengkuh atau meraih sikap hormat dan menghargai, paham situasi orang lain, dapat didengar atau dimengerti, jelas dan rendah hati. Selain menerima materi, dalam acara ini para peserta juga mempraktikkan materi yang diperolehnya dalam pelatihan tersebut. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles