Mahasiswa UNY kembali menorehkan prestasi dengan meraih Hibah Bina Desa (PHBD) setelah proposal disetujui Dikti sebesar Rp 50.000.000,-. Para mahasiswa tersebut yaitu: Miftahudin Nur Ihsan, Arry Darmawan, Desiana Nur Fajari (dari Prodi Pendidikan Kimia), Anang Prasetyo, Rahmat Widadi (dari Prodi Pendidikan Teknik Elektronika). Proposal berjudul “Rusle (Rumah Susun Lele) sebagai Media Pembesaran Lele dengan Sistem Pakan Otomatis Berbasis Atmega8 Yang Berguna untuk Mendukung Technopreneurship di Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta”, ini merupakan salah satu dari 75 proposal berbagai universitas se-Indonesia yang didanai Dikti.
Menurut Ihsan, Kecamatan Banguntapan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang berada di dataran rendah. Sebagian besar penduduk Kecamatan Banguntapan adalah petani. Seiring dengan penurunan lahan pertanian menjadi tanah nonpertanian, ssituasi itu membuat sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian. Jika dilihat dari sektor lain, terutama sektor perikanan, lahan di daerah ini memiliki potensi yang baik karena memiliki saluran air yang memadai. Kondisi alam juga memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan perikanan. Kegiatan perikanan ini dapat membantu masyarakat setempat mengatasi masalah hilangnya mata pencaharian dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Sektor perikanan yang memiliki prospek tinggi adalah budidaya ikan lele.
Dalam sistem pembesaran, permasalahan yang sering dihadapi oleh beberapa petani pembesar ikan lele ini adalah hasil produksi yang tidak sesuai dengan permintaan konsumen. Permasalahan nilai kuantitas yang didapatkan dari terbatasnya lahan kolam lele, diharapkan mampu memberikan nilai lebih dalam perkembangan petani pembesar lele dengan bertambahnya jumlah produksi yang dihasilkan dengan lahan terbatas dengan adanya teknologi Rusle (Rumah Susun Lele) ini.
Sistem pembesaran lele dengan kolam bertingkat adalah sistem pembesaran lele dengan memanfaatkan teknologi elektronika dan ilmu sipil. Disebut kolam bertingkat karena pada sistem ini kolam dibuat bertingkat seperti rumah susun. Bahan kolam adalah fiber yang berbentuk lingkaran dan memiliki pondasi dari logam antikarat. Kolam bertingkat memiliki kelebihan yaitu akan menambah padat tebar bagi pembesar lele serta memiliki sistem pakan otomatis sehingga akan memudahkan seorang pengguna untuk membesarkan lelenya. Selain itu, dengan adanya teknologi Rusle ini, diharapkan mampu memberikan nilai lebih dalam peningkatan pendapatan dan penghasilan petani pembesar lele secara efisien dan efektif, dengan bertambahnya jumlah produksi yang dihasilkan dari lahan terbatas.
Cara kerja alat pakan otomatis tersebut berbasis ATMega8 berfungsi sebagai timer yang dapat diatur sebagai pewaktuan otomatis pemberian pakan pada kolam ikan. Pertama-tama alat harus diset “Date” dan“Time” yang berfungsi untuk menunjukkan hari dan tanggal. Sementara time berfungsi untuk mengatur waktu dan delay kerja alat yang diinginkan dan berapa kali alat akan bekerja dalam 1 harinya.
Ketika jam sudah menunjukkan sesuai dengan waktu yang diset untuk kerja alat, alat akan memfungsikan motor pengerak yang akan membuka lubang saluran yang mengalirkan makanan pada kolam ikan. Lubang saluran akan tetap terbuka selama waktu delay yang telah diset oleh penguna. Setelah itu alat akan memberikan sinyal yang menfungsikan motor untuk kembali menutup lubang saluran pakan ikan. Alat tersebut akan berfungsi ulang pada waktu yang sama apabila pengguna tidak mengubah setting pewaktuannya. (witono)