Kecerdasan intelektual tamatan Perguruan Tinggi (sarjana baru) tidak diragukan, pintar-pintar, tetapi kepribadian dan tata kramanya banyak yang nol. Banyak di antara mereka, yang tidak bisa menempatkan diri dengan baik. Kurang tahu sopan santun, merasa hebat, baru masuk sudah berani tidak pakai seragam, dan lain-lain. Demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, R. Agus Supriyanto, saat menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNY, semester IV, kelas A, Jumat (7/6/2013) di BKD DIY. Sebelumnya, Senin(3/6/2013), mahasiswa kelas B, juga melakukan kunjungan ke BKD Kota Yogyakarta.
Didampingi para kepala bidang antara lain Drs. Heru Purnomo SH, Subianto, SH, dan Ir. Intan M.Sc., R. Agus Supriyanto menjelaskan kalau mengelola SDM atau manusia, khususnya manajemen PNS, memang tidak mudah. Manajemen PNS diatur melalui UU No 43 Tahun 1999, yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian.
Memang masih terdapat sejumlah masalah PNS yang terkait kedisiplinan, pelayanan, dan lain-lain. Ke depan, upaya-upaya guna meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban PNS terus ditingkatkan. Sebagai contoh, untuk rekruitmen, penyusunan soal diserahkan oleh pemerintah ke Konsorsium 10 PTN terkemuka. Untuk meningkatkan kedisiplinan, atasan langsung yang tidak memberi hukuman pada bawahan yang melanggar kedisiplinan, akan dijatuhi hukum sesuai dengan yang seharusnya diberikan pada bawahan tersebut. Demikian juga, direncanakan untuk tahun 2014, akan ada kontrak kerja antara pegawai dengan atasan langsungnya.
Menjawab pertanyaaan mahasiswa tentang kompetensi, Heru Purnomo menjelaskan kalau tes masuk PNS selama ini belum mengetes kompetensi tapi baru kualifikasi jabatan. Demikian juga pengembangan pegawai melalui diklat, ke depan seharusnya melalui analisis standar kompetensi dibandingkan kompetensi yang dimiliki.
Menurut dosen pembimbing, pengampu mata kuliah MSDM, Lena Satlita, M.Si., kunjungan ini melengkapi survei lapangan yang sudah mereka lakukan saat pembuatan makalah mata kuliah MSDM. Diharapkan ke depan, lulusan Jurusan Administrasi Negara FIS UNY, tidak menjadi sarjana yang gamang, sarjana yang tidak hanya jago teori, tetapi juga memahami masalah-masalah yang ada sehingga mampu menjadi administrator negara yang handal. (lensa)