Nuffic Neso, yang merupakan organisasi penyalur beasiswa dari pemerintah Belanda, belum lama ini mengadakan presentasi dan sesi informasi mengenai studi di Belanda. Presentasi tersebut dilakukan dalam rangka mensosialisasikan jenis – jenis beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah Belanda, baik untuk mahasiswa negara lain maupun khusus untuk mahasiswa Indonesia. Agenda tersebut difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan bertempat di Ruang Sidang Utama (RSU) UNY (9/6/2016).
“Di tahun 2015, kurang lebih ada sekitar 1500 mahasiswa Indonesia yang studi di Belanda, itu belum termasuk program Ph.D., karena mereka yang mengambil Ph.D. tidak disebut sebagai mahasiswa, namun sebagai researcher,”ujar Sofia Yang, perwakilan dari Nuffic Neso yang sekaligus menjadi presenter dalam acara tersebut.
“Studi di Belanda adalah pilihan tepat, karena di sana banyak orang Indonesia. Universitas di sana mayoritas menawarkan program studi berbahasa Inggris, sehingga kalian tidak perlu menguasai bahasa Belanda untuk bisa survive di sana” lanjutnya dihadapan sekitar 90-an mahasiswa UNY dan mahasiswa luar yang mengikuti agenda tersebut.
Dwi, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNY pun mengajukan pertanyaan, “Apakah beasiswa yang disediakan Nuffic Neso bisa berlaku untuk semua universitas di Belanda?” Sofia pun menimpali bahwa hanya perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Nuffic Neso saja yang menerima skema beasiswa dari institusi tersebut.
Tak hanya mahasiswa dari kampus – kampus di Yogyakarta saja yang hadir. Banyak juga para peserta yang berasal dari luar kota DIY, salah satunya Aji, alumni program studi Pariwisata dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Ia nampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang disampaikan Sofia Yang. Bahkan, ia sempat mengajukan pertanyaan, “Apakah beasiswa Nuffic Neso juga berlaku untuk pariwisata? Mengingat pariwisata bukan merupakan program studi prioritas.” Sofia menegaskan, program studi Pariwisata bisa saja dibiayai, salah satunya dengan mengaitkan pariwisata dengan bidang prioritas Nuffic Neso, misalnya Ekonomi dan Manajemen.
Terakhir, Sofia menjelaskan “Bagi kalian yang tidak mendapat beasiswa, kuliah di Belanda tetap pilihan paling tepat karena biaya kuliah yang cukup masuk akal dibandingkan kuliah di negara lain”. (Wulan)