Sebagai seorang pramuka Desiana memahami bahwa hubungan pembina pramuka dengan peserta didik merupakan hubungan khas, dimana setiap pembina pramuka wajib memperhatikan perkembangan mitra didiknya secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaanya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan. Oleh karena itu diterapkanlah Sistem Among, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghidari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Pengetahuan itu merupakan hasil dari Diklat Kepramukaan yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcab) Surabaya belum lama ini. “Pelaksanaan sistem among dalam kepramukaan sebenarnya merupakan induk sistem dari metode kepramukaan” kata Desiana, “Perwujudannya akan terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Motto Kepramukaan dan Kiasan Dasar Kepramukaan.”
Desiana Iriyanti Ramadhani, nama lengkapnya, adalah salah satu aktivis pramuka UNY. Warga Glagahsari Warungboto Umbulharjo Yogyakarta tersebut kuliah di Prodi PG PAUD FIP UNY dan mendapat beasiswa bidikmisi. Ayahnya, Nico Riyanto berprofesi sebagai buruh lepas sedangkan ibunya Kristiana karyawan laundry dan pengumpul botol plastik bekas minuman. Nico Riyanto yang biasa disapa Markus mengisahkan bahwa perjuangan putrinya untuk kuliah sangat berliku. “Jika kuliah maka biayanya dari mana” kata Markus. Bahkan Kristiana menyarankan agar Desiana bekerja dan tidak menempuh kuliah. Namun gadis kelahiran Yogyakarta 14 Januari 1997 tersebut tetap mendaftarkan lewat jalur SBMPTN dan diterima di UNY, bahkan mendapatkan beasiswa bidikmisi.
Sejak duduk di SD, alumni SMKN 6 Yogyakarta tersebut memang sudah menorehkan prestasi, bahkan di SMK selalu meraih peringkat 2. Tidak heran di bangku kuliah Desiana meraih indeks prestasi 3,79. “Saat lulus SMK saya pernah bekerja sebagai penjaga toko” katanya “Dan juga membantu di beberapa konveksi karena saya alumni jurusan busana”. Jahitannya halus dan rapi, sehingga saat ini banyak teman kuliahnya yang mempercayakan busana dan vermak jas almamater pada Desiana. Meskipun sibuk, dia tetap bisa mengatur waktu untuk kuliah, mengerjakan tugas dan berorganisasi di UKM Pramuka UNY serta Himpunan Mahasiswa PG PAUD. (dedy)