Warga di huntap mandiri Pagerjurang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang terletak di lereng selatan gunung merapi mendapatkan pelatihan merajut dari mahasiswa FMIPA yang dilaksanakan baru-baru ini ditempat tersebut. Nama brand untuk produk rajutan hasil karya pelatihan ini yaitu “Rakeph’ae” yang artinya Rajutan Kepuharjo Wae. Mahasiwa yang menyelenggarakan Pelatihan Merajut Kreatif (Tirakat) tersebut yaitu Mariana Ramelan, Yudita Rasma Aminati, Dwi Kawuryani (prodi Pendidikan Matematika), Maryatul Qibtiyah (Pendidikan Biologi), Annisa Fatma Palupi (Pendidikan IPA).
Ketua tim, Mariana menjelaskan bahwa pelatihan merajut kreatif ini adalah salah satu program yang bertujuan untuk mengisi waktu luang, menambah pendapatan dan menghilangkan trauma psikologis. Pelatihan merajut dilakukan sebanyak 8 kali. “Pembentukan kelas merajut berdasarkan minat pembuatan produk. Pelatihan merajut ini melatihkan teknik dasar merajut hingga pembuatan produk dengan berbagai motif. Hasil dari pelatihan merajut yaitu peserta mampu membuat produk rajutan berupa tas, bros, syal, topi, dompet dan tempat handphone dengan berbagai motif,” terangnya.
Setiap pelatihan merajut, tim pengabdi memfasilitasi benang untuk merajut dengan berbagai jenis benang dan konsumsi pelatihan. Selain itu, tim pengabdi juga memberikan contoh motif, contoh produk rajutan, dan buku panduan. Benang-benang dan alat yang ada boleh dibawa pulang untuk melanjutkan pembuatan produk. Harapannya, lanjut Mariana, ibu-ibu peserta pelatihan dapat mengeksplor keahliannya dirumah masing-masing untuk mengisi waktu luang. Pembuatan kelompok sesuai minat produk yang ingin dibuat ini harapannya peserta pelatihan dapat bertukar ilmu yang didapat dilain waktu tanpa harus didampingi pelatih (pelatihan dengan tutor sebaya). Produk ini sudah dipasarkan melalui offline seperti pameran dan web online yaitu www.rajutankepuh.com. Selain itu juga lewat media sosial berupa web, bbm, wa, dan instagram. (witono)