Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY yang beranggotakan Shinta Pramudyasiwi, Asti Dian Arini dan Fitri Handayani berhasil meraih Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yang merupakan satu kegiatan dari rangkaian acara FILM (Festival Ilmiah Mahasiswa) 2016 yang diselenggarakan oleh Studi Ilmiah Mahasiswa UNS pada tanggal 4-6 Maret 2016. Judul karya ilmiah yang dipresentasikan yaitu “Kang Semar” Inovasi Kantong Semai Berbahan Dasar limbah Jerami sebagai Pengganti Polybag untuk Mewujudakan Pertanian Ramah Lingkungan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dijelaskan Fitri, penggunaan polybag pada proses persemaian mempunyai beberapa kelemahan diantaranya, adanya keharusan untuk merobek polybag pada saat dilakukan transplanting, sehingga kurang praktis karena adanya tambahan kerja bagi petani. Polybag termasuk bahan plastik yang sangat sulit diuraikan oleh mikroba tanah, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Plastik termasuk bahan yang beracun dan berbahaya sehingga keberadaannya didalam tanah akan menjadi bahan pencemar. Dampak negatif lainnya adalah pada proses perobekan dapat menyebabkan hancurnya media tanam dan kerusakan akar yang memungkinkan terjadinya stagnasi setelah bibit dipindahkan.
Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan polybag, menurut Fitri, adalah dengan penggunaan wadah semai berbahan baku organik yang ramah lingkungan. Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Jerami memiliki kandungan yang berpotensi untuk digunakan sebagai kantong semai organik. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis menggagas sebuah inovasi kantong semai organik yaitu Kang Semar: Sebuah kantong semai ramah lingkungan pengganti polybag yang terbuat dari limbah jerami sebagai bahan bakunya dengan bahan tambahan daun lamtoro, kanji dan pupuk kandang. Inovasi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan penumpukan sampah polybag, memanfaatkan limbah, dan menciptakan wadah semai yang ramah lingkungan serta kaya akan unsur hara.
Proses pembuatan Kang Semar menggunakan bahan baku limbah jerami dengan bahan tambahan daun lamtoro, kanji dan pupuk kandang. Proses pembuatan Kang Semar meliputi dua tahap yaitu penguraian serat (pulping) dan pencetakan (pressing). Pada proses pulping, Jerami, Daun Lamtoro, dan NaOH ditimbang dengan timbangan elektronik dengan berat berturut-turut 200 gram, 100 gram, dan 20 gram. Jerami dan NaOH terlebih dahulu dimasukkan ke dalam panci yang berisi ± 2,5 liter air kemudian dimasak dengan api kecil dan diaduk sesekali sampai suhu 1000C. Pemasakan dilakukan selama 15 menit. Jerami dan NaOH yang telah masak ditambahkan daun lamtoro dan air kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender sampai menjadi bubur. Bubur jerami kemudian ditambahkan dengan 50 gram kanji dan diaduk rata. Setelah itu dilanjutkan dengan pencetakan pot.
“Keunggulan Kang Semar sebagai Kantong Semai Ramah Lingkungan Pengganti Polybag yaitu Ramah Lingkungan, Praktis, Biaya Terjangkau (murah), dan berkelanjutan”, tambah Fitri. (fitri/witono)