Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DAN MODAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

$
0
0

Orang tua juga bisa memonitor pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah sehingga bisa berpartisipasi secara kolaboratif dengan sekolah untuk mendukung pembentukan akhlak atau budi pekerti siswa sebagai upaya mencegah terjadinya kekerasan di kalangan pelajar. Demikian antara lain paparan disertasi Musa Pelu, doktor ke 301 di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPS UNY) dalam bidang Ilmu Pendidikan dengan predikat Sangat Memuaskan. Musa Melu mengambil disertasi berjudul  “Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Refleksi Modal Sosial dan Modal Budaya (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta). Alumni S2 Pendidikan Sejarah UNJ ini mampu menjawab pertanyaan dari para penguji antara lain Prof. Irwan Abdullah, Ph.D., Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro, Prof. Dr. Achmad Dardiri, Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., dan Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. Sementara ujian terbuka dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., selaku Direktur PPs UNY.

Lebih lanjut, Musa Pelu, dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS tersebut memaparkan bahwa penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan karakter, khususnya budi pekerti melalui pemanfaatan modal sosial dan modal budaya. Selain itu, lebih penting lagi bisa menjadi acuan dalam mengatasi problem kemerosotan moral dan budaya kekerasan khususnya di Surakarta dengan mengoptimalkan pendidikan budi pekerti dan pemanfaatan modal sosial dan modal budaya. “Dinas Dikpora bisa memanfaatkan hasil penelitian ini untuk melakukan evaluasi keefektifan pelaksanaan pendidikan budi pekerti di Kota Surakarta. Bagi sekolah khususnya SMP di Surakarta, bisa menjadikan acuan dan masukan dalam mengembangkan pendidikan budi pekerti dengan memanfaatkan modal sosial dan modal budaya yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi sekolahnya masing-masing, “harapnya.

Lanjutnya, modal sosial yang digunakan dan dimanfaatkan dalam implementasi pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta meliputi hubungan saling percaya, norma, serta jaringan dan keterkaitan. Modal budaya dalam pelaksanaan pendidikan budi pekerti meliputi sistem budaya, yaitu nilai-nilai budaya Jawa dan nilai-nilai agama. Sistem sosial yaitu budaya sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berbasis budi pekerti dan agama, budaya sekolah SMP Kasatriyan 1 Surakarta berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas, kebudayaan fisik, yang meliputi kebijakan pendidikan, dan slogan-slogan yang mengandung pesan-pesan moral/nilai-nilai budi pekerti. Selain itu, jaringan kerjasama yang sinergis dilandasi rasa percaya dan kesamaan nilai norma merupakan modal sosial yang telah dimanfaatkan dan dikelola dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan kurikulum pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Kultur sekolah berbasis budi pekerti dan agama serta kultur sekolah berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas merupakan modal budaya utama yang dimanfaatkan dan dikelola dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti.

Senada, Prof. Dr. Achmad Dardiri selaku promotor berpesan agar penelitian ini bisa disempurnakan dan segera dipromosikan kepada stakeholders terkait agarabisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat khususnya kalangan pendidikan.  (Rubiman).

 

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles