“Internasionalisasi itu seperti Sri Gunung, tampak halus dan mulus dari kejauhan, tapi sesungguhnya terjal dan berbatu. Namun dengan kerjasama, internasionalisasi bukan mustahil untuk terwujud,” ungkap Dr-Ing Satoto E Nayono M.Eng. M.Sc. dalam agenda kunjungan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Rombongan yang berkunjung tersebut diterima pada Jumat (11/12/2015) di Ruang Senat Barat, Rektorat UNY. Hadir sebagai perwakilan dari Unissula yaitu Muna Yastuti Madrah, M.A. selaku Kepala UPT Kerjasama, dan Retno Dwi Fajriati, S.Pd. selaku Sekretaris UPT. Pengembangan Bahasa Internasional.
Untuk memberikan gambaran mengenai internasionalisasi di UNY, Satoto mempresentasikan beberapa aspek dan sistem kerja di Kantor Urusan Internasional (KUIK) UNY. “Jadi, KUIK itu sebelumnya menyatu dengan humas, kemudian baru tahun 2010 kami dipisah. Sekarang kita berada di bawah koordinasi Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan” ungkap beliau. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan pemutaran video-video kegiatan KUIK.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah video mengenai BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Muna pun mengunkapkan rasa keingintahuannya mengenai program BIPA. “Di UNY, BIPA-nya sudah ada berdiri lama ya? Kami sebenarnya ingin mengembangkan BIPA,” ungkapnya.
Beliau pun menegaskan bahwa Unissula sudah mengajukan untuk menjadi universitas penerima mahasiswa Darmasiswa (program pemerintah Indonesia yang mengajak pemuda dari luar negeri untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia selama 1 tahun- red), namun menemui kendala karena ketiadaan BIPA. Untuk itu, Muna dan Retno pun mensyaratkan keinginan untuk belajar mengembangkan program BIPA dari UNY. (Wulan)