UKKI PPG SM-3T angkatan III menyelenggarakan sekolah Pranikah “Pribadi Muslim yang Siap Menuju Gerbang Pernikahan yang Islami dan Berberkah” yang secara berurutan pada (14/12, 17/12, 21/12, dan 28/12/2015) di Ruang Auditorium Lt. 4 UNY Kampus Wates. Acara ini diikuti oleh mahasiswa PPG SM-3T dan mahasiswa reguler UNY. Pada pembukaan, Kepala Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan bahwa setiap insan manusia pasti menginginkan pernikahan yang bahagia. “Pernikahan yang bahagia bukan seberapa besar tingkat kecocokan dengan pasangan kita tetapi seberapa besar kemampuan dan kesediaan untuk mengatasi ketidakcocokan. Cinta mungkin terlihat ideal (apa yang seharusnya) tetapi sesungguhnya pernikahanlah yang benar-benar aktual (apa adanya),” ungkap Bambang.
“Saat seseorang mencari pasangan, harus disadari bahwa tidak ada yang manusia yang sempurna. Setiap orang pasti memiliki kesalahan dan kelemahan. Indahnya pernikahan justru muncul ketika menemukan pasangan yang dapat menjadi teman dalam pencarian spiritual, mitra membangun hidup dan pelipur saat saat lemah,” tambah Bambang.
Menjaga keseimbangan antara deskripsi masing-masing peran suami dan istri tidaklah mudah. Tiap pasangan suami istri haruslah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan memahami realitas sebelum menikah. “Hal inilah yang membuat pelatihan pra nikah menjadi sangat penting sampai dengan proses administrasi dan legalisasi nikah,” tandas Bambang.
Dalam tausyiahnya Ustad Adi Abdilah menyampaikan bahwa seseorang yang saat akan menikah harus sehat baik secara jasmani maupun spiritual. “Sehat secara fisik saja tidak cukup tapi juga harus memiliki persiapan ruhyah atau mental yang bagus. Persiapan mental itu meliputi wawasan pernikahan yang mengacu kepada tugas dan tanggung jawanb yang harus diemban oleh seorang suami ataupun istri. Serta ilmu tentang kedamaian dan ketenangan yang merupakan tujuan dari sebuah pernikahan,”tambah Ustad Adi yang berdomisili di Kalasan.
Selain hal tersebut, bagi seorang laki laki yang sering membuat belum siap menikah adalah tentang penghasilan untuk memberi penghidupan yang layak bagi istrinya kelak. “Mau menikah tapi hidup masih sama orang tua. Makan dan minum masih numpang orang tua. Sebagai laki-laki harus berani hidup mandiri dan mampu memberikan maisyah (sumber nafkah) bagi pasangannya.”
“Jangan khawatir dengan kemapanan asal kita memiliki niat baik dan berusaha untuk memberikan penghidupan yang halal bagi pasangan kita Allah akan memberikan jalan rezeki yang tidak pernah kita duga, ”tegas Adi.
Sekolah pranikah ini juga akan membahas tentang Medis Pranikah Ikhwan dan Akhwat, Perencanaan Finansial Pra dan Pasca Pernikahan, Hak dan Kewajiban Berumah Tangga, Psikologi dan Problematika Pernikahan, Talak dan Rujuk. (Tusti)