Unit kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY menyelenggarakan pelatihan soft skills bagi mahasiswa, Sabtu (7, 14, 21/11/2015). Peserta kegiatan adalah seluruh mahasiswa di tiap-tiap jurusan/prodi yang ada di FIS UNY. Pelatihan ini diperuntukkan untuk 3 angkatan mahasiswa (2015, 2014, dan 2013). Dimana setiap angkatan mendapatkan tema soft skill yang berbeda-beda. Tema soft skill creativity untuk angkatan 2015, tema leadership untuk angkatan 2014, dan bagi angkatan 2013 mendapatkan tema enterprenership.
Wakil Dekan III FIS UNY Terry Irenewaty, M.Hum., saat membuka acara menuturkan bahwa di dunia akademik Indonesia saat ini orientasinya masih melulu pada hard skills atau kemampuan kognitif sehingga kadang kala soft skills masih agak terabaikan. ”Padahal banyak penelitian mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis atau hard skill saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri (soft skills),” ujarnya.
Agenda soft skills ini terbagi menjadi dua, yang pertama dalam bentuk outbound (di Taman Pancasila) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan workshop (di Ruang Cut Nyak Dien dan Ki Hajar Dewantara). Dalam sesi workshop dihadirkan narasumber dari pendamping Kemahasiswaan FIS UNY yang mengajak mahasiswa bertukar pikiran mengenai pengembangan diri terutama dalam memasuki dunia kerja. ”Yang pertama tentunya kita harus menyadari mengenai kebutuhan pengembangan diri seperti kemampuan adaptasi, keterampilan intrepersonal, komunikasi, kemampuan team work serta kepemimpinan,” ujarnya.
Menurut Dekan FIS UNY Prof. Dr. Ajat Sudrajat M.Ag., kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberikan dan menambah wawasan kepada para mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan softskill kreativitas/kepemimpinan/wirausahanya.
Ajat berharap setelah mengikuti kegiatan pelatihan mahasiswa bisa mengembangkan ide-ide kreatifnya melalui program-program seperti program kewirausahaan dan program kreativitas mahasiswa. “Syukur kalau ide-ide mereka bisa menghasilkan prestasi,” ujarnya.
Pendidikan hakikatnya merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kemajuan manusia. Kegiatan ini pada dasarnya melibatkan beberapa pihak diantaranya untuk perguruan tingggi yaitu: pendidik (dosen) dan peserta didik (mahasiswa). Keterlibatan pihak tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (human interaction) yang mempunyai potensi masing-masing sebagai aset nasional sekaligus modal dasar pembangunan bangsa.
Potensi yang ada tersebut harus dapat dikembangkan serta dipupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan pembelajaran yang terarah serta terpadu, yang dikelola secara serasi dan seimbang. Oleh karena itu, strategi pendidikan perlu secara khusus memperhatikan pengembangan potensi intelektual ataupun bakat khusus yang bersifat keterampilan termasuk soft skills. (Danu)