Rokok merupakan suatu dilematika bagi masyarakat Indonesia. Di satu sisi rokok menjadi penyebab dari berbagai penyakit hingga kematian, sehingga sangat berbahaya. Di sisi lain, rokok adalah sumber pendapatan dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia. Berawal dari premis tersebut, pro dan kontra terus dilontarkan beberapa pihak dan elemen masyarakat. Fakta menyebutkan bahwa pertumbuhan konsumsi rokok sebesar 5% per tahun ternyata diikuti pula oleh peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda.
Perokok usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dari 9,5% pada tahun 2001 menjadi 17,5% pada tahun 2010. Hal ini menjadi dasar bagi tiga orang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY antara lain Dian Friantoro (Akuntansi), Nurul Hikmah (Pendidikan Akuntansi), dan Eryan Dwi Susanti (Pendidikan Ekonomi) menyusun karya tulis ilmiah berjudul "Gerakan Rokok Tepat Sasaran (GO-PASAR) Melalui Modifikasi Strategi 4P Kotler's Marketing Mix Menuju Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia”.
Setelah melalui tahapan final presentasi pada Lomba Karya Tulis (LKTI) The 3rd Public Health Competition bertema "Hitam Putih Pertembakauan di Indonesia" yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember pada 19-22 November 2015, tiga mahasiswa FE UNY ini berhasil mendapat juara pertama dan mengalahkan tim lain.
GO-PASAR adalah Gerakan Rokok Tepat Sasaran di mana di dalamnya berisi modifikasi strategi bauran pemasaran yang terdiri dari price, product, place, dan promotion. Tujuan dari gerakan ini adalah pencegahan konsumsi rokok pada anak-anak, remaja dan rumah tangga miskin, upaya penurunan umur mulai merokok, penurunan konsumsi rokok nasional dan penurunan jumlah kematian akibat rokok.
Dian menegaskan bahwa pada awalnya timnya menghadapi beberapa kendala. "Kami sempat ketinggalan kereta, terkena tipu calo bus dan sebagainya, tetapi kami tetap berusaha menampilkan presentasi yang terbaik," jelasnya. Salah satu pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY ini berharap bahwa anak anak dan remaja tidak lagi menjadi sasaran industri rokok. "Kita harus memutus rantai perokok muda sebagai upaya membangun Indonesia sehat menuju Sustainable Develoent Goals (SDGs)," tambahnya.
Bidang perekonomian dan bidang kesehatan yang selama ini banyak disorot saat pembahasan mengenai rokok perlu diseimbangkan untuk mencari titik temu dan solusinya. Terakhir, Dian mengucapkan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak, "Terima kasih pada teman-teman atas bantuan dan doanya, terimakasih kepada Ibu Adeng Pustikaningsih yang telah membimbing kami untuk menyusun karya tulis ini dan tak lupa yang terkhusus terimakasih pada orangtua kami yang selalu mendoakan di setiap sujudnya." (fadhli)