Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

PENANGANAN HIPERTENSI UNTUK CEGAH STROKE

$
0
0

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 dan diastoliknya di atas 90 mmHg. Dalam istilah kedokteran disebut suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah, sementara masyarakat umum menyebutnya dengan tekanan darah tinggi. Tekanan darah sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia.

Demikian dikatakan dr. Tutiek Rahayu, M.Kes., dari FMIPA UNY dalam penyuluhan kesehatan untuk dosen dan karyawan UNY di Ruang Sidang Senat UNY, Rabu, 4 November 2015. Menurutnya tekanan darah tinggi atau hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,2 juta orang di seluruh dunia, yaitu berkisar 13% dari total kematian. “Yang dilakukan jika mengalami tekanan darah tinggi yaitu minum obat secara teratur” kata dr. Tutiek Rahayu, M.Kes. “Selain itu, perlu menurunkan berat badan, makan makanan rendah garam serta menghentikan konsumsi kopi, minuman keras, dan merokok.”

Menurut dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY tersebut, penderita hipertensi juga perlu menghindari makanan olahan dagig kerbau, sapi atau kambing yang tinggi lemak, beristirahat yang cukup, pola makan seimbang dan rajin berolahraga.

Kegiatan bertema pengelolaan hipertensi dan stroke ini merupakan kegiatan rutin UPT Kesehatan UNY dan dibuka oleh Kepala Biro UPK UNY Setyo Budi Takarina, M.Pd. dan diikuti oleh 70 orang dosen dan karyawan UNY. Dalam sambutannya Setyo Budi Takarina, M.Pd. menyambut baik kegiatan ini karena dengan adanya penyuluhan ini para dosen dan karyawan dapat mengelola kesehatannya, karena manajemen kesehatan dirasa perlu. “Ke depannya saya harap dapat dilakukan secara kontinyu dan pesertanya ditambah,” kata beliau.

Pembicara lain, dr. Prijo Sudibjo, M.Kes., Sp.S., AIFO dalam paparannya mengatakan bahwa stroke disebabkan oleh karakteristik gaya hidup seperti merokok, minum minuman beralkohol, umur dan juga keturunan. “Selain itu juga karena obesitas, diet, aktifitas fisik,” katanya.

Menurutnya gejala yang umum adalah mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai. Selain itu juga sulit berjalan, nggliyer dan kesulitan bicara. “Termasuk gangguan pandangan dan nyeri kepala tanpa sebab yang jelas” ungkapnya. Dosen FIK UNY tersebut mengatakan bahwa stroke dapat dicegah dengan olahraga teratur, menata life style dengan tidak merokok, istirahat cukup, hidup sehat dan menghindari stress, serta memeriksakan diri secara berkala untuk mengetahui faktor resiko. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles