“Kreasi masakan yang ada di pameran ini menjadi bukti kreativitas dan inovasi mahasiswa Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta di mana bahan-bahan lokal yang mungkin selama ini disepelekan bisa dikreasi menjadi berbagai macam makanan yang menarik nan menggugah selera.” Demikian ungkap Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., saat membuka Pameran Proyek Akhir Mahasiswa Boga di halaman FT UNY (25/04/2013).
Rektor juga berpesan kepada mahasiswa Program Studi Boga untuk senantiasa memperhatikan dan menunjung tinggi aspek kehalalan dan kebermanfaatan dalam setiap kreasi makanan. “Sebagai mahasiswa UNY yang selalu mengedepankan moralitas dan pendidikan karakter, sudah semestinya para mahasiswa mampu menyuguhkan masakan yang tidak hanya memberikan kepuasan lahiriah namun juga ruhaniyah,” tandasnya.
Dengan memanfaatkan bahan lokal, para mahasiswa menyajikan hidangan dengan sangat cantik. Salah satu mahasiswa mengkreasikan sukun menjadi hidangan pizza dan spaggetti serta beberapa kue. Juga ada mie yang dibuat dari ketela namun memiliki cita rasa tinggi.
Pameran Proyek Akhir pada tahun 2013 ini mengusung tema “Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal dalam Pengembangan Usaha Jasa Boga”. Menurut Dr. Mutiara Nugrahaeni, Ketua Pogram Studi Teknik Boga, pengambilan tema agenda tahunan ini merupakan perwujudan langkah nyata penganekaragaman konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya dan potensi pangan lokal yang sangat besar di setiap wilayah.
“Penganekaragaman konsumsi pangan akan memberikan dorongan dan insentif kepada penyediaan produk pangan yang lebih beragam dan aman untuk dikonsumsi, termasuk produk pangan yang berbasis sumber daya lokal, seperti ubi, jagung, dan sukun,” tambahnya.
“Pameran Proyek Akhir ini terdiri dari dua konsentrasi yaitu jasa boga dengan menampilkan 222 produk masakan mie serta konsentrasi patiseri 176 produk kue dari bahan pangan lokal. Dan produk-produk tersebut bisa langsung dinikmati oleh pengunjung secara gratis,” jelas Mutiara.
Ayu, humas pada event ini, berharap lewat pameran ini kearifan potensi bahan pangan lokal Nusantara mampu mendunia. “Kami yakin bahan pangan lokal dengan orientasi global tentunya akan menjadi sajian dan usaha boga yang fenomenal,” cetusnya. (hryo)