“Lima kali berturut-turut tim karnaval Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ditasbihkan menjadi juara Jogja Fashion Carnival. Oleh karenanya tahun ini kami ingin merasakan tantangan yang lebih besar, dan World Costume Festival 2013 di Filipina adalah jawabannya,” tutur Wiwin Al Akbar, ketua tim Karnaval FT UNY untuk kompetisi kostum dunia ini. Dengan mengusung tema “Colorful Indonesia”, tim Karnaval FT UNY akan mengikuti serangkaian agenda kompetisi yang diikuti 30 negara di Vigan City, Illoco-Sur, 28—30/04/2013.
“Selain lomba karnaval, tim dari FT UNY juga akan ikut berlomba pada bidang body painting dan fotografi,” tambahya.
Akbar, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dengan tema tersebut, tim Karnaval FT UNY akan menyuguhkan representasi budaya dan tradisi suku-suku yang ada di Indonesia. “Kami akan menciptakan pakaian-pakaian adat dari beberapa daerah, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatara, dan Papua yang tentunya dengan sentuhan konsep karnaval, yakni glamour dan grande,” ungkap Akbar.
“Lolosnya tim Karnaval FT UNY untuk menikuti kompetisi ini bermula setelah contoh-contoh desain busana karnaval yang dikreasikan Afif Ghurub Bestari, dosen Pendidikan Teknik Busana FT UNY yang juga Pembina dan Konseptor Tim Karnaval ini, diterima oleh panitia kompetisi, SINAG Art Foundation. “Design-design tersebut dianggap cocok dan layak untuk ditampilkan pada event dunia yang baru pertama kali digelar ini,” lanjutnya.
“Konsep karnaval sendiri dibagi menjadi 2 sesi, pertama adalah display busana selama 3 hari kemudian dilanjutkan dengan street carnival dengan menitikberatkan pada performance, musik, fungsional kostum, artistik, serta kesesuaian konsep,” jelas Akbar.
Tim yang akan berangkat ke Filipina ini terdiri dari 21 anggota. Tim ini tidak hanya dari Jurusan Pendidikan Teknik Busana, namun juga melibatkan program studi lain seperti Boga dan juga Elektro. Akbar sendiri berasal dari Pendidikan Teknik Boga.
“Keterampilan-keterampilan lain di luar ketatabusanaan sangat dibutuhkan untuk memperkokoh tim karnaval kami. Sebagai contoh Nur Amin dari Elektro akan menambahkan efek cahaya pada kostum kami supaya meningkatkan kesan glamour serta mengkreasikan backsound yang terinspirasi dari musik etnis Jawa Tengah, Lesung Jumengglung, guna menambah ‘emosi’ saat karnaval,” ceritanya.
“Berkat kerja keras tim dan pembimbing selama berminggu-minggu ini, sekarang persiapan kami sudah hampir final dengan merealisasikan 20 kostum dari desain pembimbing kami, Pak Afif,” tegasnya.
Besok Selasa, dipastikan kami sudah siap untuk terbang menuju Filipina. Semoga di sana kami bisa mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” tutup Akbar. (hryo)