Peran perguruan tinggi dalam ujian nasional 2013 ada dalam segala lini untuk mengkredibilitaskan ujian nasional yang meningkat dari tahun ke tahun. Ujian nasional 2013 yang pada tahun ini bersamaan antara ujian formal dan ujian kesetaraan semuanya membutuhkan kehadiran perguruan tinggi. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Baskara Aji, dalam koordinasi pelaksanaan pengawasan ujian nasional di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis, 4 April 2013.
Lebih lanjut, Drs. Baskara Aji menyebutkan bahwa peserta UAN 2013 dari sekolah inklusi ada 8 orang, 4 dari Jurusan Agama dan 4 dari IPS. Semuanya tidak diajarkan huruf braille, maka soal UAN untuk mereka akan dibacakan oleh guru pendamping yang akan diawasi oleh 2 orang pengawas.
“Pada tiap ruang ujian akan disediakan 21 paket soal, 20 paket untuk peserta dan 1 paket untuk cadangan,” kata Drs. Baskara Aji. Acara ini mengundang lebih dari 500 orang dosen dari 3 perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., mengingatkan bahwa berkat kerjasama ini dari tahun ke tahun hasil UAN DIY kredibilitasnya terjaga sehingga sebagai bagian dari satuan kerja dari Jakarta baik yang ada di UGM, UIN, maupun UNY punya tanggungjawab moral untuk menunjukkan dedikasi secara total. “Walaupun hasil UAN DIY ada di posisi 20 nasional, hal itu tidak menjadi masalah karena kejujuran dan kredibiltas itu lebih utama,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
Sesuai dengan prosedur operasi standar dan agar pelaksanaan ujian nasional berlangsung secara jujur, objektif, dan akuntabel, Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) menugasi Universitas Negeri Yogyakarta sebagai koordinator pengawasan ujian nasional tahun 2013 untuk tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK serta Program Paket C di wilayah DIY yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kanwil Kementerian Agama DIY, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tugas tersebut untuk menyelenggarakan pengawasan ujian nasional SMA/MA, SMALB, dan SMK serta Program Paket C dan Paket C Kejuruan yang ada di wilayah DIY.
Jumlah peserta UAN untuk SMA/MA 19.899 orang yang dilaksanakan oleh 203 sekolah penyelenggara dan 31 sekolah menggabung. Untuk SMK diikuti 24.666 orang dengan 200 sekolah penyelenggara dan 34 program yang menggabung. Sementara Paket C untuk SMA akan diikuti 1191 orang dan Paket C SMK hanya akan diikuti 7 orang. Program Paket C ini merupakan ujian kesetaraan bagi siswa yang belum lulus UAN tahun lampau.
Menurut koordinator pengawas UAN UNY, Moh. Slamet M.S., ujian nasional SMA/MA akan berlangsung 15—18 April 2013 dan ujian nasional SMK 15—17 April 2013. Sementara ujian susulan SMA/MA 22—25 April dan ujian susulan SMK 22—24 April. Sementara itu, ujian kesetaraan akan dibagi menjadi dua periode: Paket C periode pertama 15—18 April, periode kedua 1—4 Juli, sedangkan Paket C Kejuruan periode pertama 15—16 April dan periode kedua 1—2 Juli 2013.
“Wilayah pengawasan UAN untuk Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta diserahkan pada UGM, Kabupaten Gunungkidul dan Bantul diberikan pada UIN, dan UNY mendapat jatah mengawasi UAN di Kabupaten Kulonprogo,” tutup Moh. Slamet, M.S. (Dedy)