Ujian Terbuka dan Promosi Doktor PPs UNY kembali digelar dengan menghadirkan promovendus Anas Arfandi dari Prodi S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK). Acara yang digelar pada Rabu (3/4/2013) tersebut menghadirkan tim penguji yang terdiri dari Wardan Suyanto, Ed.D. (Ketua), Prof. Pardjono, Ph.D. (Sekretaris), Prof. Slamet P.H., Ph.D. (Promotor I), Prof. Soenarto, Ph.D. (Promotor II), Prof. Dr. Husaini Usman (Penguji I), dan Prof. Sukamto, Ph.D. (Penguji II).
Dalam Ujian Terbuka tersebut, Anas memaparkan bahwa pendidikan vokasi tidak dapat dilepaskan dari perkembangan dunia kerja yang ada. Pengembangan tenaga kerja yang marketable dilakukan oleh pendidikan vokasi berdasarkan kebutuhan pasar (demand driven) melalui peningkatan kompetensi lulusan. Kebutuhan relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja menjadi isu penting ketika merancang model pendidikan kejuruan dan vokasi. Tumbuhnya peluang kerja yang disebabkan oleh munculnya ipteks baru sering tidak bisa dipenuhi oleh kualifikasi dan kesesuaian keahlian dengan keahlian yang diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan perencanaan model pendidikan berbasis kompetensi pada pendidikan vokasi harus memenuhi prinsip-prinsip pendidikan dan mempunyai dasar teori dan konsep yang kuat.
Lebih lanjut dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar tersebut mengemukakan bahwa lulusan Diploma Tiga Teknik Sipil (D3 TS) diarahkan untuk memiliki kemampuan dalam perencanaan bangunan sipil, penggambaran struktur bangunan, perhitungan rencana anggaran biaya, spesifikasi teknik, penyusunan dokumen lelang, sebagai laboran, pelaksana ataupun pengawas jasa konstruksi di bidang Teknik Sipil dalam pembangunan sarana dan prasarana, serta kemampuan dalam membangun real estate.
“Hasil observasi memperlihatkan bahwa lulusan baru (fresh graduate) D3 TS belum siap terjun ke lapangan kerja karena kompetensi yang dimiliki belum sesuai harapan dunia kerja sehingga lulusan D3 TS hanya ditempatkan pada posisi terbawah dari suatu tempat kerja dan untuk naik jabatan ia harus memiliki pengalaman kerja selama beberapa tahun,” tambahnya.
Dari permasalahan tersebut, Anas tergerak untuk mengembangkan suatu model tugas akhir berbasis self-regulated learning (MTA-SRL) bagi mahasiswa D3 Teknik Sipil. Model ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik tugas akhir bagi program D3 Teknik Sipil, meningkatkan peran mahasiswa sebagai subjek utama dalam penulisan tugas akhir, dan meningkatkan kompetensi mahasiswa menghadapi era persaingan global di dunia kerja. SRL terdiri dari rangkaian kegiatan yang meliputi: forethought, monitoring, control, dan reflection.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan siklus yang terjadi secara kontinyu. Penyusunan Tugas Akhir SRL terkait dengan motivasi (motivation) dan keyakinan pengetahuan (epistemological beliefs). Variabel motivasi terdiri dari subvariabel: penetapan tujuan (goal setting), atribut diri (attribution), dan dorongan diri (self-efficacy). Penetapan tujuan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam penulisan TA. Tujuan yang ingin dicapai terkait dengan kompetensi yang nantinya akan dicapai oleh mahasiswa setelah melaksanakan penulisan TA. Setelah menetapkan tujuan akhir, mahasiswa harus bisa memberi atribut pada dirinya bahwa ia berhasil menyelesaikan TA tepat waktu, yang kemudian memberikan dorongan pada dirinya untuk berupaya maksimal mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembimbingan yang ada selama ini belum optimal mendorong mahasiswa mencapai kompetensi. Bidang industri memang membutuhkan technical dan employability skill lulusan. Mahasiswa D3 Teknik Sipil yang menerapkan MTA-SLR, technical dan employability skills mereka berada dalam kategori sangat baik. MTA-SRL terdiri atas tiga komponen utama yakni mahasiswa, pembimbing, dan kompetensi yang akan dicapai. MTA-SLR memenuhi kriteria praktis yang diukur dari persepsi mahasiswa dan dosen yang menerapkannya.
Berkat penelitian disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Tugas Akhir Berbasis Self-Regulated Learning dengan Pendekatan Proyek pada D3 Teknik Sipil”, Anas dinyatakan lulus dengan hasil “Dengan Pujian”. Dengan hasil yang dibacakan oleh Ketua Tim Penguji, Wardan Suyanto, Ed.D., tersebut, Dr. Anas Arfandi resmi menjadi doktor ke-166 di PPs UNY dan doktor ke-45 di Prodi PTK dengan masa studi 44 bulan. (Sinta)