Senin (10/03/2015), Prof. Baharuddin Bin Aris, Dekan Fakulti Pendidikan di Universiti Teknologi Malaysia, memberikan kuliah umum mengenai inovasi pembelajaran di tingkat perguruan tinggi yang bertemakan New Academia, Innovation in Teaching and Learning di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat UNY.
Kali ini, inovasi dalam proses belajar mengajar melalui penggunaan teknologi menjadi topik yang sangat menginspirasi, khususnya dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengembangkan higher order thinking skills mahasiswa.
“Kegiatan kuliah umum merupakan salah satu cara untuk branding universitas melalui penyebaran ilmu pengetahuan dan sekaligus menjalin kerjasama,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman belajar yang mengesankan tersebut tercermin dari kebermaknaan tugas-tugas yang diberikan serta interaksi selama pembelajaran.
Beberapa waktu ini Universiti Teknologi Malaysia sudah mulai menerapkan outcome based education. Pembelajaran juga difokuskan pada mahasiswa (learner centered) dan menekankan bagaimana mahasiswa belajar dalam kegiatan perkuliahan.
Lebih lanjut mengenai cara belajar mahasiswa adalah kutipannya mengenai beberapa jenis kecerdasan menurut Howard Gardner yakni 5 Minds for the Future yang meliputi the disciplined mind, the synthesizing mind, the creative mind, the respectful mind, dan the ethical mind. Dalam presentasinya ia juga mengangkat praktik pembelajaran di berbagai universitas. Ia mengetengahkan problem-based learning, peer instruction, clickers, dan learning catalytics sebagai metode pembelajaran yang telah diterapkan di beberapa universitas yang berlainan benua.
Profesor yang ahli dalam bidang multimedia dan internet-based learning ini pun mengundang para peserta untuk berpartisipasi dalam sesi diskusi yang berlangsung usai presentasinya. (Yuliana)